Laporan Praktikum Genetika Alel Ganda.docx

  • Uploaded by: Hayyu Arumsari
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Praktikum Genetika Alel Ganda.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,742
  • Pages: 8
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA “ALEL GANDA”

DISUSU OLEH: NAMA

: HAYYU ARUMSARI

NIM

: 16308141011

KELAS

: BIOLOGI E

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2018

ALEL GANDA

I.

Tujuan Mengenal salah satu sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda dan menentukan genotipenya sendiri.

II.

Tinjauan Pustaka Alel dapat menunjukkan derajat dominansi dan keresesifan yang berbeda-beda satu sama lain. Dalam persilangan ercis Mendel, keturunan F1 selalu terlihat seperti salah satu dari kedua varietas induk sebab salah satu alel dalam satu alel tersebut menunjukkan dominani sempurna terhadap alel yang satu lagi. Dalam situasi semacam itu, fenotip heterozigot dan homozigot dominan tidak dapat dibedakan (Campbell, 2010: 265). Sebuah gen dapat memiliki lebih dari sebuah alel. Alel-alelnya disebut alel ganda (multiple allele). Sedangkan peristiwa sebuah gen dapat mempunyai lebih dari satu alel disebut multiple allelomorphy (Henuhili dan Suratsih, 2003: 44). Alel ganda (multiple alelmorfi) adalah adanya lebih dari satu alel pada lokus yang sama. Lokus adalah lokasi yang diperuntukkan bagi gen dalam kromosom. Sepasang kromosom adalah homolog sesamanya, artinya mengandung lokus gen-gen yang bersesuaian yang disebut alela. Alel adalah gen-gen yang terletak pada lokus yang

sama (bersesuaian ) dan memiliki pekerjaan yang hampir sama dalam

kromosom homolog. Dilihat dari pengaruh gen pada fenotipe, alel memiliki pengaruh yang saling berlawanan dalam pengekspresian suatu sifat. Alel merupakan bentuk alternatif suatu gen yang terdapat pada lokus (tempat) tertentu. Individu dengan genotipe AA dikatakan mempunyai alel A, sedang individu aa mempunyai alel a. Demikian pula individu Aa memiliki dua macam alel, yaitu A dan a. Jadi, lokus A dapat ditempati oleh sepasang (dua buah) alel, yaitu AA, Aa atau aa, bergantung kepada genotipe individu yang bersangkutan. Di dalam suatu lokus, terdapat sepasang atau lebih alel. Bila terdapat sepasang alel dalam suatu lokus, maka disebut alel tunggal. Bila terdapat lebih dari satu pasang alel dalam satu lokus, maka disebut alel ganda atau multiple alelmorfi. Tiap kromosom harus mengandung banyak gen. Tempat pada kromosom dimana terdapat suatu gen tertentu disebut lokus. Kedua alel yang mengontrol suatu sifat tertentu, terletak pada lokus yang sama pada masing-masing kromosom yang

homolog. Untuk memperagakan kebenaran teori kromosom, kita harus mampu menghubungkan ada atau tidak adanya suatu sifat tertentu dengan ada atau tidaknya suatu kromosom tertentu di dalam sel-sel organisme itu. Tetapi menurut teori kromosom, kedua alel yang mengontrol pemunculan suatu sifat tertentu itu, terletak di lokus yang sama pada dua kromosom yang homolog. Kromosom yang homolog, secara visual tidak dapat dibedakan satu sama lain. Dengan demikian dengan mengamati satu anggota dari pasangan itu tidaklah mungkin untuk menyatakan apakah kromosom tersebut mengandung alel tertentu atau tidak (Kimball, 1983: 290). Tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua jari disebabkan karena adanya alel ganda. Alel ganda ini ditimbulkan karena adanya peristiwa mutasi gen. Dimana gen dapat berubah menjadi bentuk-bentuk alternatif oleh proses mutasi. Tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua dari jari-jari tangan pada manusia ditentukan oleh seri alel ganda berikut: H1 = rambut terdapat pada semua jari, ibu jari tidak dipakai H2 = rambut terdapat pada jari kelingking, jari manis dan tengah H3 = rambut terdapat pada jari manis dan tengah H4 = rambut hanya terdapat pada jari manis H5 = tidak tumbuh rambut pada semua jari Seri dominan dari alel-alel tersebut adalah H1> H2 > H3 > H4 > H5 Artinya menunjukkan bahwa H1 dominan terhadap H2, H3, H4 dan H5.Sedangkan H2 dominan terhadap H3, H4 dan H5. Kemudian H4 dominan terhadap H5.Sehingga dengan diketahui kedudukannya, maka dapat disimpulakan bahwa genotip yang dimiliki oleh orang yang terdapat tumbuhnya rambut pada semua jari kecuali ibu jari adalah H1H1, H1H2, H1H3, H1H4, H1H5.Bagi orang yang memiliki rambut yang tumbuh pada jari kelingking, maka memiliki genotip, H2H2, H2H3, H2H4, H2H5. Orang yang mempunyai rambut hanya terdapat pada jari manis dan jari tengah, maka memiliki genotip H3H3, H3H4, H3H5 dan bagi orang yang rambut hanya terdapat pada jari manis saja, maka genotipnya H4H4, H4H5 dan yang terakhir adalah orang

yang tidak mempunyai rambut pada keempat j ari, maka genotipnya adalah H5H5 (Suryo, 2005). III.

Metode Praktikum a. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah kaca pembesar dan juga menggunakan mata praktikan sendiri dan bahannya berupa jari tangan manusia. b. Prosedur Kerja Hal pertama yang dilakukan adalah diamatinya sisi atas jari-jari tangan dengan menggunakan kaca pembesar atau melihat langsung dengan mata. Setelah itu, perhatikan dengan seksama apakah pada segmen digitalis tengah dari jari-jari tangan tampak tumbuh rambut. Tentukan termasuk alel yang mana pada diri praktikan lalu catat data kemungkinan alel yang dimiliki oleh teman-teman sekelas.

IV.

Hasil dan Pembahasan a. Hasil Pengamatan Tabel 1. Data pengamatan Alel ganda Berdasarkan Dominansi Rambut Digitalus Tengah Jari Kelas Biologi E 2016

b.

Alel Ganda

Jumlah (anak)

Presentase

H1 H2 H3 H4 H5 Jumlah

0 4 3 6 22 35

0% 11,43% 8,57% 17,14% 62,86% 100%

Pembahasan Praktikum genetika kali ini dilaksanakan pada hari Kamis, 25 Oktober 2018

dengan topik “Alel Ganda” bertujuan untuk mengenal salah satu sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda dan menentukan genotipnya sendiri. Hasil data yang diperoleh dari pengamatan mengenai ada tidaknya rambutrambut pada segmen digitalis tengah dari jari-jari tangan sebanyak 35 data. Setelah dilakukan percobaan didapatkan hasil sebagai berikut :  a.

Data Kelas Tidak ada mahasiswa kelas Biologi E 2016 yang memiliki rambut pada seluruh

jari pada bagian ruas digitalis, atau bisa dikatakan 0% untuk H1.

b. Terdapat 4 mahasiawa yang memiliki rambut pada jari kelingking, jari manis, dan jari tengah, dengan presentase sebesar 11,43%, yang artinya H2 lebih banyak daripada H1 (H2> H1). c. Terdapat 3 mahasiswa yang memiliki rambut pada jari manis dan jari tengah yang berarti persentase H3 sebesar 8,57% yang artinya H3 lebih sedikit daripada H2 tetapi lebih banyak daripada H1 (H2 > H3 > H1). d. Terdapat 6 mahasiswa dengan kriteria rambut hanya terdapat pada jari manis dengan persentase 17,14%, yang berarti H4 lebih banyak daripada

H1, H2,H3

(H4 H4
gamet betina itu adalah sitoplasma beserta organel-organelnya. Sifat tidak terdapatnya rambut pada segmen jari tengah pada umumnya memang sifat yang dimiliki oleh kebanyakan betina atau dalam hal ini adalah perempuan, selain karena populasi kelas yag didominasi oleh kebanyak perempuan juga dapat dikarenaka pengaruh gamet ibu yang lebih dominan sehingga menurunkan sifat tidak adanya rambut pada segmen digitalis tengah jari tangan. Jadi, dapat dilihat urutan dominansinya yaitu sebagai berikut H5>H4>H2>H3> H1. Simulasi persilangan yang mungkin terjadi pada praktikan (H3): H3H3, H3H4, H3H5 1. H3 H3 H1 > H2>H3 > H4> H5 Keterangan: H1 : Rambut terdapat pada semua jari H2 : Rambut pada jari kelingking, jari manis dan jari tengah H3 : Rambut pada jari manis dan jari tengah H4 : Rambut hanya pada jari manis saja H5 : Tidak ada rambut pada semua jari H3 H1 x (Rambut pada jari manis dan jari tengah)

P :

H3 H1 (Rambut pada jari manis dan jari tengah)

F1 : H3

H1

H3

H3 H3

H3 H1

H1

H3 H1

H1 H1

Fenotip: H3 H3 (1)= Rambut pada jari manis dan jari tengah H3 H1(2) = Rambut pada jari manis dan jari tengah H1 H1(1) = Rambut terdapat pada semua jari, ibu jari tidak dipakai

2. H3H1 X H4H1 P : H3H1 (Rambut hanya pada jari manis saja) F1:

H4H1

X

(Rambut hanya pada jari manis saja)

H4

H1

H3

H3 H4

H3 H1

H1

H1 H4

H1 H1

Fenotip : H3 H4 (1)= Rambut pada jari manis dan jari tengah H3 H1 (1)= Rambut pada jari manis dan jari tengah H1 H4 (1) = Rambut terdapat pada semua jari, ibu jari tidak dipakai H1 H1 (1) = Rambut terdapat pada semua jari, ibu jari tidak dipakai

3. H3H1 X H5H1 P : H3H1

H5H1

X

(Rambut pada jari manis dan jari tengah)

(Tidak ada rambut pada semua jari)

F1 : H5

H1

H3

H3 H4

H3 H1

H1

H1 H4

H1 H1

Fenotip : H3 H5 (1)= Rambut pada jari manis dan jari tengah H3 H1 (1)= Rambut pada jari manis dan jari tengah H1 H5 (1) = Rambut terdapat pada semua jari, ibu jari tidak dipakai H1 H1 (1) = Rambut terdapat pada semua jari, ibu jari tidak dipakai

V.

Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa salah satu contoh dari sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda ialah tumbuhnya rambut pada segmen digitalis jari-jari tangan. Sehingga dapat menunjukkan bahwa seri alel ganda pada H5 bersifat dominan dibandingkan dengan seri alel ganda pada tipe lainnya. Jadi, dapat dilihat urutan dominansinya yaitu sebagai berikut H5>H4>H2>H3> H1.

VI.

Daftar Pustaka Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G., 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Henuhili, V., dan Suratsih, 2003, Genetika, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Kimball, J.W., Tjitrosomo, S.S., Sugiri, N., 1983. Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta. Suryo. 2008. Genetika Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Related Documents


More Documents from "pratiwi kusuma"