Laporan Pkl K3 Mekanik Dan K3 Bejana Tekan Capi Batch 23 Kel 1 - 2018.docx

  • Uploaded by: Veronicha Dwi Ratnasari
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Pkl K3 Mekanik Dan K3 Bejana Tekan Capi Batch 23 Kel 1 - 2018.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,224
  • Pages: 24
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. MITRA ADI JAYA BIDANG K3 PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI, K3 PESAWAT ANGKAT ANGKUT, K3 BEJANA TEKAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM ANGKATAN KE 23 KELOMPOK 1

1. ARIF BUDIMAN 2. BAMBANG SAPUTRA 3. Ir. HARYATNO 4. MAMAN FAHROZA 5. VERONICA DWI RATNASARI 6. WAWAN BUDI PRASETYA

PENYELENGGARA PT. CENTRA ARTHA PRIMA INDONESIA YOGYAKARTA 2018 1

KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatNya, kami dari kelompok 1 Batch ke-23 dapat menyelesaikan penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Mitra Adi Jaya (MAJ), Mitra Produksi Sigaret (MPS BERBAH). Kegiatan PKL tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2018. Kami mengambil judul laporan PKL dengan ruang lingkup “K3 Pesawat Tenaga dan Produksi, K3 Pesawat Angkat Angkut, K3 Bejana Tekan”. Laporan PKL ini merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi Ahli K3 Umum dari Kementrian Tenaga Kerja dengan materi pelatihan diselenggarakan oleh PT. Centra Artha Prima Indonesia, Yogyakarta sebagai Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3). Sistematika laporan PKL ini terdiri dari Bab I Pendahuluan, Bab II Kondisi Perusahaan, Bab III Analisis dan Bab IV Penutup. Kami sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia, sebagai Lembaga yang mengeluarkan sertifikasi Ahli K3 Umum 2. Bapak Ardi Simbolon, sebagai Pimpinan PT. Centra Artha Prima Indonesia yang telah menyelenggarakan sertifikasi Ahli K3 Umum Batch ke-23 dengan baik 3. Tim PT. Centra Artha Prima Indonesia yang telah memberikan pelayanan dengan baik dan ramah selama pelatihan 4. Semua pemateri dari Dinas Tenaga Kerja Yogyakarta dan praktisi-praktisi industri yang telah memberikan ilmunya 5. Tim Batch ke-23 yang telah sukarela berbagi ilmu dan tetap kompak dalam mengerjakan tugas yang diberikan Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, untuk itu kami sangat menghargai masukan ataupun kritik dan saran.

Yogyakarta, 25 Oktober 2018

Penulis

2

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN..................................................................................................... 1 KATA PENGANTAR................................................................................................... 2 DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang....................................................................................................... 4

B.

Tujuan.................................................................................................................... 5

C.

Ruang Lingkup...................................................................................................... 5

D.

Dasar Hukum........................................................................................................

5

BAB II KONDISI PERUSAHAAN A.

Gambaran Umum PT. Mitra Adi Jaya (MAJ)...................................................... 7

B.

Visi & Misi Perusahaan ....................................................................................... 8

C.

Kebijakan K3 Perusahaan..................................................................................... 8

D.

Struktur Organisasi ..……..................................................................................... 9

E.

Alur Produksi ........................................................................................................ 11

BAB III ANALISIS A.

Analisis Temuan Positif......................................................................................... 12

B.

Analisis Temuan Negatif........................................................................................ 21

BAB IV PENUTUP A

Kesimpulan............................................................................................................. 24

B

Saran....................................................................................................................... 24

3

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah faktor penting dalam berbagai sektor industri. K3 tidak hanya berlaku pada sektor industri barang (manufaktur), tetapi juga harus dilakukan pada sektor jasa. Hal ini dikarenakan K3 juga dianggap sebagai perlindungan bagi aset perusahaan (SDM, alat, dan lain-lain). Penerapan K3 di lingkungan kerja diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja di sektor industri tersebut. Perlu disadari bahwa kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian (produksi dan lingkungan) dan tersebut harus dihindari. Kerugian dalam produksi bisa berupa terhambatnya pasokan barang, tingginya waktu tunggu dan penumpukan proses. Kerugian pada faktor lingkungan juga dapat berupa kerusakan lingkungan kerja, tercemarnya bahan baku, bahkan mencemari lingkungan sekitar perusahaan. Setiap pekerjaan memiliki resiko yang beragam. Selalu ada resiko kegagalan (risk of failures) pada setiap aktifitas pekerjaan, pada saat kecelakaan kerja terjadi, seberapapun kecilnya, akan mengakibatkan efek kerugian (loss). Oleh karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin, potensi kecelakaan kerja harus dicegah atau dikurangi dampaknya. Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius oleh seluruh komponen pelaku usaha, tidak bisa secara parsial dan diperlakukan sebagai bahasan-bahasan marginal dalam perusahaan. Keselamatan ini mencakup akan semua aspek, bisa melalui manusia, metode, mesin (alat), atau lingkungan. Untuk meningkatkan tingkat keselamatan, manusia dibekali dengan pengetahuan tentang perlengkapan dalam kegiatan kerjanya dengan melalui intruksi kerja aman atau prosedur standar. Setelah dibuatkan instruksi kerja dan standar operasi kerja, pekerja juga perlu diberikan pelatihan terhadap aturan tersebut. Dalam industri modern selalu mensyaratkan standar keamanan yang ketat, baik SMK3 maupun ISO 45001. Kondisi kerja yang terstandar ini diharapkan dapat mengurangi bahkan menghilangkan potensi bahaya yang ada di tempat kerja. Potensi bahaya tersebut termasuk dalam unsafe action dan unsafe condition. Laporan ini dibuat dalam rangka untuk mengetahui potensi resiko bahaya yang terdapat di PT. Mitra Adi Jaya (MAJ), Berbah dalam bidang pesawat uap dan bejana tekan, mekanik,

dan

kelembagaan.

Selanjutnya

dilakukan

Analisa

kesesuaian

dan

ketidaksesuaian terhadap peraturan yang berlaku dengan fakta yang ada di lapangan.

4

B. TUJUAN PRAKTIK LAPANGAN Tujuan praktik lapangan berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Mitra Adi Jaya (MAJ) 2. Mengetahui Aplikasi K3 di PT. Mitra Adi Jaya (MAJ). 3. Mengindentifikasi masalah K3 di PT. Mitra Adi Jaya (MAJ) serta melakukan Analisis untuk memberikan Rekomendasi kepada Perusahaan terkait penerapan K3 Mekanik, K3 Pesawat Angkat Angkut, K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan. 4. Mengaplikasikan teori yang ada di kelas selama pelatihan kelapangan secara langsung. 5. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai calon Ahli K3 Umum.

C. RUANG LINGKUP Adapun ruang lingkup dari pelaporan pratek lapangan ini adalah untuk mengetahui sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja khususnya di bidang K3 Mekanik, K3 Pesawat Angkat Angkut, K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan.

D. DASAR HUKUM Dalam pelaksanaan Sistem Manajemen K3 di Indonesia dilandasi dengan dasar hukum sebagai berikut: 1. Peraturan Perundang-undangan a. UUD 1945 Pasal 27 Ayat 2 tentang setiap warga negara berhak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak. b. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. c. (Pasal 2) Syarat-syarat K3 berlaku dalam tempat kerja dimana: dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, perkakas, peralatan atau instalasi yg berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan d. Undang-Undang Uap ( Stoom Ordonantie) Tahun 1930

2. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia. a. Peraturan Menteri Ketenaga Kerjaan Repulik Indonesia No 38 Tahun 2016 tentang Keselamatan pesawat tenaga dan produksi

5

b. Peraturan Menteri Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia No 37 tahun 2018 tentang keselamatan kesehatan kerja bejana tekanan dan tangki timbun. c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER. 09/MEN/VII/2010 Tahun 2010 Tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut: (Pasal 1, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14 dan Pasal 15 Yang menjelasakan tentang Keselamatan forklif) d. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.01/1988 Kualifikasi dan Syarat Operator Pesawat Uap e. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 05/Men/1985 Tentang Pesawat Angkat dan Angkut .

6

BAB II KONDISI PERUSAHAAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. Mitra Adi Jaya (MPS Brebah) memperoleh Akta pendirian pada tanggal 5 September 2005 beralamat di Jl. Raya Berbah Kalitirto, Berbah, Sleman, DIY. Memulai produksi pertamanya dengan jenis industri Sigaret Kretek tangan (SKT) pada tanggal 27 November 2005 dan mulai diresmikan oleh Gubernur DIY pada tanggal 9 Januari 2006. PT. Mitra Adi Jaya (MPS Berbah) merupakan industri padat karya, proses manual dan mempekerjakan ± 800 orang (52 laki-laki, 748 perempuan). Menyadari suatu permasalahan bahwa di Indonesia merupakan peringkat ke 112 dari 175 negara di dunia. Dari 60 negara yang di survei IDM World Competitiveness tahun 2018 Indonesia berada di peringkat ke-36, maka PT. Mitra Adi Jaya (MPS Berbah) hadir untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

Sertifikat Perusahaan 1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) 2. Kebijakan K3 Perusahaan

7

B. VISI & MISI PERUSAHAAN VISI : Menjadi Mitra Produksi Sigaret yang mengutamakan keamanan, keselamatan, kualitas dan produktifitas dalam menjamin kepuasan Mitra, Pemilik dan Karyawan.

MISI : Meningkatkan taraf hidup masyarakat pra sejahtera dan menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran serta memacu kegiatan ekonomi masyarakat sekitar.

C. KEBIJAKAN K3 PERUSAHAAN PT. Mitra Adi Jaya adalah perusahaan yang menyediakan tempat kerja yang sehat, aman, dan nyaman bagi seluruh karyawan guna mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Keberhasilan kebijakan ini merupakan tanggung jawab bersama dengan cara menjaga dan menjalankan kebiasaan kerja yang baik dalam bidang K3.Untuk itu manajemen berkomitmen: 1. Mentaati perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3 serta mengintegrasikan ke dalam semua aspek operasi 2. Memotivasi dan memfasilitasi seluruh karyawan untuk pmeningkatkan perbaikan yang berkelanjutan dalam bidang K3 3. Mengmbangkan serta mempromosikan sistem manajemen K3 yang berstruktur, terpadu, dan secara teratur akan dievaluasi kembali guna menjamin kesesuaian terhadap praktek kerja 4. Mewajibkan para pemasok dan kontraktor untuk memenuhi standard K3 yang berlaku di PT. Mitra Adi Jaya

8

D. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

9

STRUKTUR ORGANISASI P2K3

10

E. ALUR PRODUKSI Alur proses produksi PT Mitra Adi Jaya (MAJ) terdiri dari 9 tahapan utama, yaitu: 1. Urai, proses menguraikan tembakau dengan tujuan memisahkan agal dan gagang 2. Giling, proses menggiling tembakau 3. Push Cutter, proses pemotongan untuk merapikan ukuran rokok 4. Inspeksi, proses pemeriksaan hasil rokok sesuai standard 5. Wrapping, proses pembungkusan rokok dengan selubung / kertas khusus untuk menjaga cita rasa rokok 6. Packing, proses pembungkusan selanjutnya dalam wadah 7. Bandroll, proses pemasangan pita cukai 8. Press Bale, proses pengepakan ke dalam kardus 9. Finished goods, proses penyimpanan rokok yang sudah siap diambil oleh PT Sampoerna pusat

Diagram proses produksi PT. Mitra Adi Jaya (MAJ).

Gambar 3. Alur Produksi PT Mitra Adi Jaya (MAJ)

11

BAB III ANALISA TINJAUAN A. Analisa Temuan Positif 1. K3 Bejana Tekan NO

ITEM

1

APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

DOKUMETASI

FUNGSI ITEM Alat pemadan yang digunakan saat terjadi kebakaran ringan.

KESESUAIAN  Terpasang name plate  Pin pengaman  Pressure gauge ada dan terpasang dengan baik  Checklist pemeriksaan secara rutin

LEGISALASI/PERATURAN PERMENAKER No. 37 Tahun 2016: Bejana Tekan dan Tangki Timbun Pasal 2 (1) Pengurus dan/atau pengusaha wajib menerapkan syarat-syarat K3 bejana tekan atau tangki timbun. Pasal 3 (b) Menjamin dan memastikan bejana tekan atau tangki timbun yang aman untuk mencegah terjadinya peledakan, kebocoran, dan kebakaran;

12

2

Tabung Gas LPG

Sumber Energi  Tertera tanda riksa untuk penghasil uji panas yang  Safety device ada digunakan untuk dan terpasang memasak di kantin dengan baik perusahaan.  Pemeriksaan kantin secara keseluruhan mingguan  Saat pemakaian pressure gauge ada dan terpasang dengan baik

PERMENAKER No. 37 Tahun 2016: Bejana Tekan dan Tangki Timbun Pasal 2 (1) Pengurus dan/atau pengusaha wajib menerapkan syarat-syarat K3 bejana tekan atau tangki timbun. Pasal 3 (b) Menjamin dan memastikan bejana tekan atau tangki timbun yang aman untuk mencegah terjadinya peledakan, kebocoran, dan kebakaran;

3

Tabung Oksigen

Sumber pengadaan oksigen untuk penggunaan oksigen pada pasien di pelayanan kesehatan

 Pressure gauge ada dan terpasang dengan baik  Terdapat IK  Checklist pemeriksaan secara rutin  Ada dudukan dan roda pemindahan.

PERMENAKER No. 37 Tahun 2016: Bejana Tekan dan Tangki Timbun Pasal 2 (1) Pengurus dan/atau pengusaha wajib menerapkan syarat-syarat K3 bejana tekan atau tangki timbun. Pasal 3 (b) Menjamin dan memastikan bejana tekan atau tangki timbun yang aman untuk mencegah terjadinya peledakan, kebocoran, dan kebakaran;

13

4

Mesin Compressor

Mesin energi ponghasil angin untuk ban forklift

 Safety device ada dan terpasang dengan baik  Terdapat IK  Ada dudukan dan roda pemindahan.  Terpasang name plate  Tombol on/off ada dan seragam

PERMENAKER No. 37 Tahun 2016: Bejana Tekan dan Tangki Timbun Pasal 2 (1) Pengurus dan/atau pengusaha wajib menerapkan syarat-syarat K3 bejana tekan atau tangki timbun. Pasal 3 (b) Menjamin dan memastikan bejana tekan atau tangki timbun yang aman untuk mencegah terjadinya peledakan, kebocoran, dan kebakaran;

14

2. K3 Mekanik NO 1

ITEM Mesin Bor

DOKUMETASI

FUNGSI ITEM Alat untuk membuat lubang pada suatu benda

KESESUAIAN  Terpasang name plate  Tombol on/off ada dan seragam  Safety device ada dan terpasang dengan baik  Ada cairan pendingin benda  Terdapat IK  Rambu bahaya

LEGISALASI/PERATURAN PERMENAKER No. 38 Tahun 2016: Pesawat Tenaga dan Produksi Syarat-syarat K3 Pesawatt tenaga dan Produksi Pasal 6 “pembuatan pesawat tenaga dan produksi harus menggunakan bagian, komponen atau bahan yang mempunyai sertifikat bahan yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang” Pasal 7 “penandaan tombol penggerak dan penghenti untuk mesin di tempat kerja harus seragam” Pasal 8 “pesawat tenaga dan produksi harus dilengkapi alat pengaman” Pasal 64 “Mesin bor, mesin frais, dan mesin bubut harus dilengkapi dengan cairan pendingin benda kerja”

15

2

Mesin Grinding Sharperner

Untuk mengasah dan membentuk sudut pisau untuk pisau pada alat push cutter

 Terpasang name plate  Tombol on/off ada dan seragam  Safety device ada dan terpasang dengan baik  Terdapat IK  Rambu bahaya

PERMENAKER No. 38 Tahun 2016: Pesawat Tenaga dan Produksi Syarat-syarat K3 Pesawatt tenaga dan Produksi Pasal 6 “pembuatan pesawat tenaga dan produksi harus menggunakan bagian, komponen atau bahan yang mempunyai sertifikat bahan yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang” Pasal 7 “penandaan tombol penggerak dan penghenti untuk mesin di tempat kerja harus seragam” Pasal 8 “pesawat tenaga dan produksi harus dilengkapi dengan alat pengaman”

3

Mesin Heater

Untuk memanaskan plastik pada bagian pengemasan

 Tombol on/off ada dan seragam  Safety device ada dan terpasang dengan baik  Terdapat IK  Rambu bahaya

PERMENAKER No. 38 Tahun 2016: Pesawat Tenaga dan Produksi Syarat-syarat K3 Pesawatt tenaga dan Produksi Pasal 6 “pembuatan pesawat tenaga dan produksi harus menggunakan bagian, komponen atau bahan yang mempunyai sertifikat bahan yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang” Pasal 7 “penandaan tombol penggerak dan penghenti untuk mesin di tempat kerja harus seragam” Pasal 8 “pesawat tenaga dan produksi harus dilengkapi dengan alat pengaman”

16

4

Alat Push Cutter

Alat pemotong tembakau pada sisi ujung dari hasil gilingan rokok

 Safety device ada dan terpasang dengan baik  Terdapat IK  Rambu bahaya

PERMENAKER No. 38 Tahun 2016: Pesawat Tenaga dan Produksi Syarat-syarat K3 Pesawatt tenaga dan Produksi Pasal 6 “pembuatan pesawat tenaga dan produksi harus menggunakan bagian, komponen atau bahan yang mempunyai sertifikat bahan yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang” Pasal 7 “penandaan tombol penggerak dan penghenti untuk mesin di tempat kerja harus seragam” Pasal 8 “pesawat tenaga dan produksi harus dilengkapi dengan alat pengaman”

5

Mesin Gerinda

Alat pemotong benda.

 Tombol on/off ada dan seragam  Safety device ada dan terpasang dengan baik  Terdapat IK  Rambu bahaya

PERMENAKER No. 38 Tahun 2016: Pesawat Tenaga dan Produksi Syarat-syarat K3 Pesawatt tenaga dan Produksi Pasal 6 “pembuatan pesawat tenaga dan produksi harus menggunakan bagian, komponen atau bahan yang mempunyai sertifikat bahan yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang” Pasal 7 “penandaan tombol penggerak dan penghenti untuk mesin di tempat kerja harus seragam” Pasal 8 “pesawat tenaga dan produksi harus dilengkapi dengan alat pengaman”

17

3. K3 Pesawat Angkat Angkut NO 1

ITEM Operator Forklift

DOKUMETASI

FUNGSI ITEM

KESESUAIAN

LEGISALASI/PERATURAN

Tenaga kerja yang mengoperasi alat forklift yang di sesuaikan dengan paraturan undangundang

 SIO dan SILO/SIA telah ada dan masih berlaku  Sehat fisik, mental dan sosial

PERMENAKER NO. 05 TAHUN 1985: Pesawat Angkat dan Angkut Pasal 4 Setiap pesawat angkat dan angkut harus dilayani oleh operator yang mempunyai kemampuan dan telah memiliki keterampilan khusus tentang pesawat angkat dan angkut. PERMENAKER NO. 09 TAHUN 2010: SURAT IJIN OPERATOR (SIO) Pasal 3 Pengusaha atau pengurus dilarang memperkerjakan operator dan petugas pesawat angkat dan angkut yang tidak memiliki lisensi k3 dan buku kerja. Pasal 5 Pesawat angkat dan angkut harus dioperasikan oleh operator pesawat angkat dan angkut yang mempunyai Lisensi K3 dan buku kerja sesuai jenis dan kualifikasinya.

18

2

3

Forklift

Hand Pallet 2 Ton Krisbow

Alat untuk mengangkat dan mengangkut suatu benda dari satu tempat ke tempat lain

Alat untuk memindahkan material dari suatu tempat ke tempat yang lain.

 Dipasang APAR  Atap pelindung operator  Rambu petunjuk  Intruksi Kerja  Tanda beban Max  Sirene dan rotary telah dilengkapi  Checklist pemeriksaan  Safety device ada dan terpasang dengan baik

PERMENAKER NO. 05 TAHUN 1985: Pesawat Angkat dan Angkut Pasal 112 Forklift harus dilengkapi atap pelindung operator, dan bagian bergerak atau bergerak diberi tutup pengaman.

 Buku petunjuk penggunaan  Beban Maximum  Terpasang name plate

PERMENAKER NO. 05 TAHUN 1985: Pesawat Angkat dan Angkut Pasal 98 Pesawat angkutan diatas landasan dan diatas permukaan antara lain adalah : truk-truk derek, traktor, gerobak, forklift dan kereta dorong. Pasal 105 Lantai kerja yang dilalui pesawat angkutan baru:

PERMENAKER NO. 09 TAHUN 2010: SURAT IJIN OPERATOR (SIO) Pasal 3 Pengusaha atau pengurus dilarang memperkerjakan operator dan petugas pesawat angkat dan angkut yang tidak memiliki lisensi k3 dan buku kerja. Pasal 5 Pesawat angkat dan angkut harus dioperasikan oleh operator pesawat angkat dan angkut yang mempunyai Lisensi K3 dan buku kerja sesuai jenis dan kualifikasinya.

19

Point A “ dikontruksi cukup kuat dan rata dengan memperhatikan kecepatan, jenis roda dan ban yang digunakan Point B “ tidak mempunyai belokan dengan sudut yang tajam, tanjakan yang terjal, jalan yang bebas dari peralatan yang rendah. Point C “ mempunyai tanda-tanda pada kedua sisi disepanjang jalan. Pasal 108 Unntuk Pelayan pengangkutan muatan mengunakan gerobak harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. Pasal 111 Jika memuati gerobak dorong beroda tiga, muatan yang berat harus ditempatkan dibagian belkang bawah dan muatan harus seimbang.

20

B. Analisa Temuan Negatif

NO 1

ITEM

KETIDAKSESUAIAN

Mesin Bor

Potensi Saran / Peraturan PerundangKM KP TR BAHAYA/RESIKO REKOMENDASI undangan Benda yang akan di 3 2 6 Rekayasa PERMENAKER No. 38 Tahun bor melesat pemasangan 2016: Pesawat Tenaga dan menghantam penjebit benda Produksi operator yang akan dibor Pasal 3 “ Menjamin dan memastikan pesawat tenaga dan produksi yang aman dan memberikan keselamatan dalam pengoperasian”

Meja bor tidak dilengkapi penjepit benda

21

2

Gerobak dorong roda 4

Tertabrak,tertimpa Box dan Alat nya bisa berjalan/bergerak sendiri saat posisi berhenti

Gerobak tidak dilengkapi dengan pengunci roda dan menutupi pandangan orang yang meendorong

3

2

6

dilengkapi dengan pengunci roda ,rem dan menggunkan dinding gerobak yang transparan.

PERMENAKER No. 05 Tahun 1985: Pesawat Angkat Angkut Pasal 110 “Gerobak dorong yang beroda tiga atau empat harus dilengkapi alat pengunci yang digunakan saat gerobak itu berhenti” Pasal 3 Ayat 1 “Beban maksimum yang diijinkan dari pesawat angkat dan angkut harus ditulis pada bagian yang mudah dilihat dan dibaca dengan jelas”

22

Keterangan: KM: kemungkinan KP: keparahan TR: tingkat risiko A. Kemungkinan terjadinya/timbulnya cedera, kerusakan atau kerugian Matrik Resiko : 1. Tidak mungkin terjadi 2. Kemungkinan kecil terjadi 3. Dapat terjadi 4. Pernah terjadi 5. Sering terjadi

B. Tingkat keparahan yang terjadi akibat insiden Matrik Resiko : 1. Luka ringan diobati sendiri 2. Perawatan medis 3. Kehilangan hari kerja 4. Luka parah 5. Fatality/cacat/kematian

C. Tingkat Resiko : Probability × Severity Tingkat risiko: 1. Resiko diterima = 1-2 2. Resiko menengah = 3-6 3. Resiko substansial = 8-15 4. Resiko tinggi = 16-20 5. Resiko sangat ringgi = 25

23

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Secara Umum PT. Mitra Adi Jaya (MAJ) di Berbah, Sleman telah menjalankan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dengan baik. Hal ini terlihat dari: 1. PT. Mitra Adi Jaya (MAJ) telah memelihara alat-alat angkut dan alat perkakas dengan baik, dibuktikan dengan adanya kartu pemeliharaan yang tiap harinya selalu di isi. 2. PT Mitra Adi Jaya (MAJ) tidak menggunakan pesawat uap dan bejana tekan sebagai alat pengering dan pengontrol suhu pada pengontrolan kualitas maka sebagai gantinya digunakan lampu halogen, humidifier dan AC. 3. PT. Mitra Adi Jaya (MAJ) sudah melaksanakan SMK3 di tempat kerja dengan bukti mendapatkan Piagam Sertifikasi SMK3. 4. Ada 4 temuan negatif dalam ruang lingkup K3 Mekanik yaitu pada alat forklift, mesin drilling, penempatan APD pada ruang genset dan kereta dorong. Nilai rating resiko tertinggi yaitu 12 (Alat forklif) Berdasarkan hasil analisa dan penilaian resiko di dalam tabel analisa temuan negatif, maka untuk menentukan nilai dari rating resiko (RR) adalah dengan rumus: Probability × Severity

B. Saran Dari hasil pengamatan kunjungan praktik lapangan yang dilakukan, maka kelompok 1 menyarankan kepada manajemen PT. Mitra Adi Jaya (MAJ) di Berbah, Sleman sebagai berikut: 1. Meningkatkan keamanan peralatan terkait peralatan mekanik. 2. Meningkatkan pengawasan operator dan tenaga kerja untuk lebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

24

Related Documents

Laporan K3 1.docx
June 2020 13
K3
October 2019 44
K3
October 2019 44
K3
June 2020 24
K3
November 2019 42

More Documents from ""