Laporan K3 1.docx

  • Uploaded by: DAVID
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan K3 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,236
  • Pages: 11
LAPORAN PRAKTIKsUM PENGENALAN ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Oleh :

David Eko Setiawan NIM. A41160181

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2019

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat di butuhkan dalam proses penilitian atau pun praktikum terutama dalam proses praktikum kimia. Ada banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau pun proses penilitian tentu alat-alat ini sangat di butuhkan sekali. Alat-alat laboratorium juga dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur pemakaiannya. Maka diperlukannya pengenalan alat-alat laboratorium agar penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang. Dalam praktikum pengenalan alat-alat kesehatan dan keselamatan kerja (K3) akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Pada umumnya kegiatan praktek laboratorium diarahkan pada upaya agar mahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen, asisten dosen atau buku teks.

1.2 Tujuan 1. Mahasiswa mampu mengetahui macam-macam alat keselamatan kerja berdasarkan fungsi dan waktu yang digunakan 2. Mahasiswa mampu mengatahui cara menggunakan alat keselamatan kerja

BAB. 2 TINJAUAN PUSTAKA Alat keselamatan kerja (safety device) menurut Collins Dictionary adalah sebuah peralatan seperti Alat Pemadam Api Ringan, Sabuk Pengaman atau alarm anti pencurian yang dapat mengurangi risiko atau kerusakan dari kebakaran, kecelakaan atau perampokan. Alat keselamatan kerja merupakan benda apapun yang dapat mencegah kecelakaan atau mengurangi risiko keselamatan kerja. Beberapa ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja menulis bahwa alat keselamatan kerja itu hanyalah semata berupa Alat Pelindung Kerja, padahal banyak alat-alat lain yang termasuk dengan alat keselamatan kerja (K3). Berdasarkan fungsi dan waktu penggunaannya, alat keselamatan kerja dapat dibagi menjadi 7, yaitu: 1. Detektor Detektor merupakan alat keselamatan kerja yang berfungsi sebagai pendeteksi awal berbagai macam potensi kecelakaan atau parameter-parameter keselamatan kerja yang lain. Contohnya, ketika masuk ke dalam ruang terbatas, kita menggunakan detektor gas untuk mendeteksi munculnya gas karbon monoksida. Alat untuk mendeteksi parameter keselamatan kerja misalnya kamera infra merah untuk mendeteksi temperatur dari jalur listrik, sound level meter untuk mendeteksi tingkat kebisingan. 2. Alarm Penggunaan alarm biasanya dikombinasikan dengan detektor. Jika detektor berfungsi untuk mendeteksi, maka alarm berfungsi agar orang-orang tertentu mampu untuk mengetahui asil pembacaan dari detektor. Contohnya, alarm kebakaranbisa aktif dari smoke detector yang mendeteksi asap dan alarm pada gas detektor dapat aktif setelah alat tersebut mendeteksi gas berbahaya.

3. Relief System Relief system adalah sebuah set peralatan yang berfu untuk pertahankan suatu kondisi agar tetap aman. Misalnya, sebuah tangki bertekanan yang memiliki kelebihan tekanan maka safety wahe nya akan tetbuka sehinga tekansnya akan tetap aman. Relief system tidak hanya bisa di berada di dalam tangki tapi juga bisa dipasang di dalam jal pipa dengan fungsi yang sama 4. Pelindung Fisik Pelindung merupakan alat keselamatan kerja yang berfungsi untuk mencegah pekerja terhadap kontak dengan energi-energi berbahaya. Contohnya, rockwool yang dipasang di pipa dapat mencegah pekerja untuk kontak dengan panas di pipa. Pintu mesin yang mencegah pekerja untuk kontak dengan energi mekanis di mesin. Pintu panel listrik yang berfungsi untuk mencegah kontak antara listrik dengan pekerja. 5. Alat Pelindung Diri (APD) Alat Pelindung Diri merupakan lapisan terakhir dalam hierarki pengendalian bahaya. Penggunaan Alat Pelindung Diri harus disesuaikan dengan hasil analisa bahaya di tempat kerja. Untuk melindungi mata, kita bisa menggunakan kaca mata keselamatan. Rompi keselamatan bisa digunakan untuk lebih memperjelas posisi dari pekerja serta sepatu keselamatan digunakan tentunya untuk melindungi kaki pekerja. 6. Alat Tanggap Darurat Alat tanggap darurat digunakan pada saat kejadian kecelakaan dan berfungsi untuk mengurangi dampak kecelakaan yang telah terjadi. Contoh alat tanggap darurat adalah Alat Pemadam APi Ringan untuk memadamkan api yang telah timbul. Spill kit sebagai alat untuk mengurangi dampak dari tumpahan bahan kimia.

7. Alat Penyelamat Alat penyelamat digunakan saat terjadi kecelakaan atau setelah terjadi kecelakaan yang berfungsi untuk mengurangi dampak kecelakaan yang telah ada pada manusia. Misalnya, peralatan di kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan untuk merawat luka-luka ringan. Tandu untuk membawa korban kecelakaan ke tempat pertolongan.

BAB. 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Benih Politeknik Negeri Jember pada hari Rabu, 13 Maret 2019 pukul 07.00 WIB samapai 09.00 WIB. 3.2 Alat dan Bahan 1. Kertas HVS 2. Alat ATK 3. APAR 4. Safety Helmet 5. Body Herness 6. Sepatu Boot 7. Ear Plug 8. Kacamata Pelindung 9. Respirator 10. Rompi Safety 11. Sarung Tangan Safety 12. Safety Shoes 13. Masker Kain 3.3 Pelaksanaan Praktek 1. 2. 3. 4.

Amati semua peralatan keselamatan kerja yang sudah disediakan Pelajari cara kerja setiap alat berdasarkan SOP Gambar masing-masing alat yang telah diamati ldentifikasi alat berdasarkan fungsi dan waktu penggunaannya

4.2 Pembahasan Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Atau bisa juga disebut alat kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. Namun pemakaian APD bukanlah pengganti dari usaha tersebut, namun sebagai usaha akhir. Alat Pelindung Diri harus mampu melindungi pemakainya dari bahayabahaya kecelakaan yang mungkin ditimbulkan, oleh karena itu, APD dipilih secara hati-hati

agar

dapat

memenuhi

beberapa

ketentuan

yang

diperlukan.

Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah : 1. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja. 2.

Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.

3.

Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.

4. Bentuknya harus cukup menarik. 5. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama. 6. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam menggunakannya. 7. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.

8. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya. 9. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya Dari pengamatan alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja semua alat merupakan alat pelindung diri (APD) yang berfungsi melindungi diri maupun mengurangi dari resiko kecelakaan kerja sehingga dalam berkerja keselamatan da kesehatan kerja dapat dicapai adapun tujuan dari alat pelindung diri (APD) yaitu ; Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik., Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja., Menciptakan lingkungan kerja yang aman. Semua tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan tercapai apabila alat pelindung diri (APD) dipakai sesuai dengan SOP yang berlaku dan harus menerapkan prinsip-prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

BAB. 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Alat Pelindung Diri adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. 1. APD( alat perlindungan diri) merupakan alat yang digunakan untukmengurangi resiko akibat kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan itu sendiri. 2. APD dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat. 3. APD harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat pekerjaan. 4. APD harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai dengan ketentuan. 5.2 Saran 1. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan APD. 1. 2.Penyuluhan tentang APD kepada semua masyarakat agar dapat mengurangi angka kecelakaan. 2. Penggunaan APD sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja. 3. 4.Pemantauan terhadap APD harus rutin dilakukan, agar dalam penggunaan lebih optimal.

DAFTAR PUSTAKA https://www.academia.edu/9584857/Alat_Pelindung_Diri_K3 https://www.academia.edu/8729183/Praktikum_Pengenalan_Alat_dan_Budaya_K3 https://www.slideshare.net/GradynaZaynett/laporan-bab-i-budaya-k3

Related Documents

Laporan K3 1.docx
June 2020 13
K3
October 2019 44
K3
October 2019 44

More Documents from ""