Laporan Pelatihan Insem.docx

  • Uploaded by: aku SIJU
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Pelatihan Insem.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,722
  • Pages: 12
LAPORAN SEMINAR DAN WORKSHOP INSEMINATION INTRAUTERINE Di Klinik Bayi Tabung Morula IVF Surabaya (01 - 02 Desember 2018)

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AMANAH PROBOLINGGO Jl. Dr. Saleh No. 43 Tlp. (0335) 423487 Fax. (0335) 423487 Email : [email protected] PROBOLINGGO 2018

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Banyak orang mulai mengkhawatirkan kesehatan reproduksinya ketika mereka kesulitan untuk hamil. Inseminasi Intrauterin (IUI), juga dikenal sebagai inseminasi buatan,merupakan salah satu kemajuan dunia kedokteran dalam bidang ketidaksuburan (infertilitas). Inseminasi Intrauterine (IUI) adalah teknik reproduksi berbantu dengan cara memasukkan sperma yang telah disiapkan ke dalam rahim pada waktu ovulasi dengan menggunakan kateter, sehingga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan. Indikasi metode ini efektif terutama bagi pasangan yang mempunyai masalah dengan jumlah dan kualitas sperma, gangguan ovulasi, masalah di serviks, gangguan seksual, unexplained infertility ataupun endometriosis ringan. . Dibandingkan prosedur bayi tabung, IUI lebih minim sayatan dan biayanya lebih terjangkau. IUI memiliki tingkat keberhasilan sebesar 5% bagi pasangan dengan ketidaksuburan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dilakukannya proses IUI adalah kualitas sperma, kondisi uterus Rahim, kondisi ovarium. Inseminasi dijadwalkan di sekitar waktu ovulasi, karena salah satu faktor keberhasilan inseminasi adalah bila dilakukan sedekat mungkin dengan waktu ovulasi. Waktu ovulasi diperkirakan berdasarkan alat deteksi ovulasi kartu SBB, atau dengan injeksi HCG (Human Chorionic Gonadothropine) untuk maturasi akhir dan pemecahan folikel (kantung sel telur). Inseminasi biasanya dilakukan sekali atau dua kali sebulan tergantung dari siklus menstruasi. Sperma adalah sel di dalam reproduksi laki-laki yang dibentuk di testis. Sel inilah yang nantinya akan bertemu dengan sel telur (ovum) pada wanita untuk bersatu dan membentuk zigot yang merupakan cikal bakal janin atau manusia.

Sel

sperma

akan

membuahi

ovum

untuk

membentuk

zigot. Zigot adalah sebuah sel dengan kromosom lengkap yang akan berkembang menjadi embrio.

Sperma dibutuhkan dalam proses kehamilan untuk membuahi sel telur wanita di dalam rahim. Jika ada satu saja kelainan sperma (entah itu dari bentuk, jumlah, maupun kecepatan geraknya), maka pria berisiko tinggi untuk sulit punya anak atau bahkan mandul. Adanya sarana dan prasarana tempat laboratorium yang sesuai standart pelayanan mampu memberikan hasil yang baik pada pelayanan mutu laboratorium dimana keefesien dan keefektifan waktu pelayanan bisa optimal. RSIA Amananah merupakan salah satu rumah sakit swasta yang bergerak di bidang kesehatan yang mengutamakan kualitas pelayanan dengan standar kepuasan pasien yang tinggi. Oleh sebab itu RSIA Amanah berencana membuat program ini guna membantu kepada pasien suami istri yang berkeinginan mempunyai anak melalui program intrauterine inseminasi ini.

1.2 Tujuan 1. Tujuan Umum a. Menciptakan pelayanan laboratorium inseminasi yang berkualitas dengan menerapkan praktek laboratorium yang baik (good laboratory practice). 2. Tujuan Khusus a. Meningkatkan kualitas pemeriksaan laboratorium RSIA AMANAH PROBOLINGGO khususnya dibidang inseminasi dan preparasi sperma agar dapat menunjang terlaksananya program inseminasi ini. b. Memastikan tim yang terlibat memahami dan menguasai praktek laboratorium yang baik (good laboratory practice), sehingga dapat menunjang keberhasilan suatu program. c. Memastikan dan memenuhi agar peralatan dan reagen laboratorium inseminasi dapat menunjang keberhasilan guna melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan laboratorium khususnya pelayanan program inseminasi.

BAB II RINCIAN KEGIATAN

2.1 Kegiatan Pelatihan HARI 1 SEMINAR ( Sabtu, 01 Desember 2018) PUKUL 08.00

08.15-08.30

MATERI

PEMATERI

Pembukaan

dr. Nikolas Dwi S., M.Kes (General Manager Morula IVF Surabaya). Keynote Speaker : Infertility dr. Ivan R. Sini, FRANZCOG, Treatment : Past, Present and GDRM, MIMS, Sp. OG Future

Sesi 1 Moderator : dr. Maya S., Sp. OG (K) DOKTER 08.30-09.00

Female factor of infertility and dr. Benediktus Arifin, MPH, Sp. IUI Selection criteria

09.00-09.30

Ovarian

OG

Simulation

and dr. Ali Mahmud, Sp. OG (K)

Ovulation Induction in IUI 09.30-10.00

Luteal Support in IUI Cycle

dr. Indra NC Anwar, Sp. OG

10.00-10.30

Improving Sucses in IUI

dr. Arie A. P., Sp. OG (K)

10.30-10.45

Diskusi + Coffee Break

10.45-11.00

Presentasi Merck

Tim Merck ASISTEN

Instruktur : Tim Laboratorium Morula IVF Surabaya 08.45-09.05

Spermatology in General

Nurvalina Wahyuni, S.Si

09.05-09.25

Sperm Analysis Technique

M. Faris Firdaus, DVM

09.25-09.45

Sperm Preparation Technique

M. Rizal, DVM

09.45-10.05

How to Set Up Andrology Lab

M. Faris Firdaus, DVM

10.05-10.25

Simple Lab Set Up

Nurvalina Wahyuni, S.Si

10.25-11.00

Diskusi + Coffee Break

Sesi I1 Moderator : dr. Benediktus Arifin, MPH, Sp. OG DOKTER 11.00-11.30

Male Factor of Infertility and IUI dr. Maitra Djiang Wen, Sp. And, Selection Criteria

11.30-12.00

The

Role

M.CE

of

Laboratory Prof. Dr. dr. Jusak N., MS, Sp. PK

Examinations in IUI program 12.00-12.30

The

Role

of

(K)

Trans-vaginal dr. Ashon Sa’adi, Sp. OG (K)

Ultrasound in IUI program 12.30-13.00

Prof. dr. Soegiharto, Sp. OG (K) –

IUI in PCOs Patients

dr. Ali Mahmud, Sp. OG (K) 13.00-13.30

Varicocele and IUI : Preparation dr. and Treatment

13.30-13.45

Diskusi

13.45-14.45

ISHOMA

Lukman

Hakim,

SP.

U,

MARS, phD

ASISTEN Instruktur : Tim Laboratorium Morula IVF Surabaya 11.00-11.20

IUI Lab (procedures)

Andre Kristant S., S.Si

11.20-12.00

Standard Operating Procedures in Andre Kristant S., S.Si IUI Lab

12.00-13.45

Hands-on

Workshop

Sperm

Analysis 13.45-14.45

ISHOMA

Sesi II1 Moderator : dr. Ali Mahmud, Sp. OG (K) 14.45-15.15

Problems and Complications in Dr. dr. Amang Surya P., Sp. OG IUI

15.15-15.45

Semen Preparation Technique for Prof. Arief Budiono, phD IUI

15.45-16.15

How to Set-Up IUI Lab

16.15-16.45

Pricing Treatment

Strategy

for

Andre Kristant S., S.Si IUI Dr. Nikolas Dwi Susanto, M.Kes

HARI 2 WHORKSHOP ( Minggu, 02 Desember 2018) DOKTER Instruktur : Tim Medis Morula IVF Surabaya 09.00-09.20

Ultrasound dr. Ashon Sa’adi, Sp. OG (K)

Trans-vaginal

Technique for Follicle Analysis 09.20-09.40

Sex Selection Process in IUI

dr. M.P. Budyandini D. P., Sp. And

09.40-10.00

Live Demo Technique

dr. Benediktus Arifin, MPH, Sp. OG

10.00-10.20

Live

Demo:

Trans-vaginal dr. Ashon Sa’adi, Sp. OG (K)

Ultrasound for Follicle Analysis 10.20-12.20

Hands-on Trans-vaginal Ultrasound for Follicle Analysis

12.20-13.00

ISHOMA ASISTEN

Instruktur : Tim Laboratorium Morula IVF Surabaya 09.00-12.20

Hands-on Workshop Sperm Preparation

12.20-13.00

ISHOMA DOKTER

13.00-13.15

Spermatology in General

Nurvalina Wahyuni, S.Si

13.15-13.30

Sperm Analysis Technique

Nurvalina Wahyuni, S.Si

13.30-13.45

How to Set Up Andrology Lab

Andre Kristant S., S.Si

13.45-14.00

Simple Lab Set Up

Andre Kristant S., S.Si

14.00-16.00

Hands-on

Workshop

Sperm Andre Kristant S., S.Si

Preparation 16.00-18.40

Hands-on

Workshop

IUI

Technique 18.00-18.30

PENUTUPAN ASISTEN

Instruktur : Tim Laboratorium Morula IVF Surabaya 13.00-18.00

Simulasi Persiapan IUI

18.00-18.30

PENUTUPAN

M. Faris Firdaus, DVM

2.2 RincianPengeluaran

No JenisPengeluaran 1

Jumlah

Biaya Pelatihan Dokter Obgyn + Rp. 6.000.000,Asisten

2

Transportasi dan Lain-lain

Total

Rp. 700.000,Rp. 6.700.000,-

BAB III HASIL PELATIHAN

3.1 INSEMINASI INTRAUTERINE Inseminasi

Intrauterine

(IUI)

adalah

proses menyemprotkan sperma secara artifisial kedalam saluran tuba saat sel telur keluar (ovulasi). Tindakan ini dilakukan pada wanita dengan usia dibawah 45 tahun dengan berbagai penyebab infertilitas kecuali yang disebabkan oleh sumbatan tuba, kerusakan tuba yang berat, sel telur yang jelek secara kualitas dankuantitas, gangguan infertilitas pria yang berat dan tentu saja belum menopause. Bagi yang tidak memenuhi syarat untuk IUI maka alternatifnya adalah IVF ( = bayi tabung ). Apabila setelah pemeriksaan dan pengobatan infertilitas masih belum berhasil juga.Pasangan infertil bisa mengambil jalan adopsi atau melakukan rekayasa reproduksi yang merupakan pemecahan terakhir dari penanganan pasangan infertil. Beberapa macam rekayasa reproduksi adalah : 1. Inseminasi buatan penaburan spermatozoa suami ke dalam saluran reproduksiistri. Ada 5 macam inseminasi yaitu: a. Inseminasi intravaginal : spermatozoa disebarkan ke dalam liang vagina. b. Inseminasi paraservikal : spermatozoa ditaburkan ke dalam puncak kubahvagina yang disebut forniks. Bagian ini mengelilingi leher rahim sehinggasangat dekat dengan mulut luar rahim (ostium uteri eksternum). c. Inseminasi intraservika : spermatozoa dimasukkan melalui mulut luar rahim dan ditempatkan di saluran leher rahim (kanal serviks). d. Inseminasi intrauterine : spermatozoa yang sudah terpilih dan tersaringdimasukkan melalui mulut luar rahim dan di tempatkan jauh ke dalam, sehingga berada di dalam rongga rahim dekat dengan mulut dalam salurantelur (ostium tuba internum).

e. Inseminasi intraperitoneal : spermatozoa yang sudah terpilih dantersaring dimasukkan melalui tembusan di puncak kubah vagina langsungke dalam rongga perut (rongga peritoneum). Prosedur ini hanya bisa dilakukan pada perempuan dengan tuba falopi terbuka,dan biasanya dikombinasikan dengan beberapa bentuk stimulasi rahim, seperti Injectable Gonadotropins. Ini semacam persiapan medis dari hormon-hormon yang diproduksi oleh otak untuk menstimulasi rahim mempersiapkan telurnya untuk dilepaskan. Perawatan ini bisa digunakan untuk menangani beberapa kasus ketidaksuburan yang tidak bisa dijelaskan, dan kasus jumlah sperma yang cenderung rendah.

Sebab dokter mengharuskan program ini adalah : - Gangguan penyampaian sel-sel sperma ke dalam vagina karena kerusakan anatomi pada penis atau vagina, disfungsi seksual pada pria/wanita, atau eja kulasi retrograd(tertahan) - Gangguan factor lendir dan leher rahim, dengan inseminasi sperma dikirim langsungke rahim tanpa menyentuh vagina - Berkurangnya jumlah,bentuk, dan gerakan sel-sel seperma (oligoasthenozoospermia) tingkat sedang. Dengan insem, akan "memotong" perjalanan sel sperma melewatiorgan reproduksi wanita. Namun keberhasilan inseminasi masih sangat ditentukanoleh jumlah sperma (idealnya masih di atas 20jt/cc) - Gangguan hormon seperti gangguan fase luteal atau sindroma LUF dan setelah dicoba dengan pengobatan selama beberapa bulan tapi tidak berhasil, - Endometriosis minimal - Infertilitas yang belum diketahui sebabnya.

Syarat untuk Melakukan proses inseminasi : 1. Pasangan suami istri sah (bukan istri siri) dengan usia istri tidak lebih dari 45 tahun (idealnya masih dibawah 35 tahun yang lebih mudah berhasil).

2. Tidak ada kontraindikasi untuk hamil, reproduksi istri dapat merespon terhadap obat pemicu ovulasi, kedua saluran telur normal, bebas dari infeksi TORCH, hepatitis, sifilis, dan HIV/AIDS.

3.2 SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM SPERM 1. Prasarana Ruang Laboratorium a. Desaign ruang Laboratorium yang sesuai standart b. “ Private Room “ (ruangan khusus tempat pengeluaran sperma) c. Meja laboratorium d. Kursi laboratorium e. AC 2. Sarana Peralatan Laboratorium a.

Mikroskop

b.

Inkubator

c.

Sentrifuge swing

d.

Diffcounter

e.

Botol penampung sampel

f.

Mikropipet 20 – 200 Ul, mikropipet 2 – 20 uL

g.

Haemositometer (kamar hitung)

h.

Staining jar

i.

Crystal tip

j.

Yellow Tip

k.

Microtube (cup sampel)

l.

Cover glass

m. Objek glass n.

Tabung centrifuge plastic

o.

Tabung panen steril

3. Sarana Reagen Laboratorium 1. Medium Preparasi sperm 2. Aquabidest

3.3 Denah Ruang Laboratorium Inseminasi

3.4

BAB IV PENUTUP

3.1

Kesimpulan 1. Komunikasi efektif dalam rumah sakit mempunyai peranan penuh terhadap berlangsungnya pelayanan, dimana peranan tersebut dimulai dari awal pasien masuk dan melakukan pendaftaran sampai pasien purna pelayanan. 2. Komunikasi efektif

juga mempunyai peranan penting dalam bab

akreditasi, yaitu terdapat pada bab MKE (Manajemen Komunikasi dan Edukasi), HPK (Hak Pasien dan Keluarga), dan MIRM (Manajemen Informasi Rekam Medik). 3. Komplain menjadi permasalahan utama dalam rumah sakit yang disebabkan dari kelemahan dalam komunikasi. 4. Pelepasan infomasi di rumah sakit harus dilakukan sesuai prosedur agar tidak terjadi penyalahgunaan informasi. 5. Satu penyebab komplain di rumah sakit adalah karena kelemahan dalam komunikasi. komunikasi efektif berguna dalam meminimalisir komplain. 6. Komuniksi efektif merupakan salah satu upaya dalam peningkatan kualitas mutu pelayan Rumah Sakit.

Related Documents


More Documents from "aku SIJU"

Tugas Makalah Bakteri.docx
December 2019 27
Urinalisa 2.docx
November 2019 20
Tika Penting.docx
November 2019 33
Laporan Pelatihan Insem.docx
November 2019 44
Bank Soal Imun Xii.docx
November 2019 33