Tika Penting.docx

  • Uploaded by: aku SIJU
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tika Penting.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,347
  • Pages: 20
MAKALAH (Cara pengoperasian centrifuge,pipet, spektofotometer)

OLEH : APRILIA MUSTIKA KELAS : XI ANALIS KESEHATAN

SMK KESEHATAN BHAKTI INDONESIA MEDIKA PROBOLINGGO JL.BASUKI RAHMAT, NO. 42 RT. 01 RW.15, PROBOLINGGO TELP : 0335 425 957 2016

CENTRIFUGE

1.1 PENGERTIAN CENTRIFUGE Sentrifus merupakan alat untuk memisahkan organel berdasarkan masa jenisnya melalui proses pengendapan,dalam prosesnya centrifuge menggunakan prinsip rotasi atau perputarantabung yang berisi larutan agar dapat dipisahkan berdasarkan massa jenisnya. Larutan akan dibagi 2 fase yaitu supernatant yang berupa cairan atau pellet organel yang mengendap. Peralatan sentrifus terdiri dari sebuah rotor atau tempat untuk meletakkan larutan yang akan dipisahkan. Rotor ini nantinya akan berputar dengan cepat yang akan mengakibatkan larutan terpisah menjadi 2 fase semakin cepat perputaran yang dilakukan semakin banyak perputaran organel sel yang dapat diendapkan begitu juga sebaliknya. Sebelum sentrifus dioperasikan, ada beberapa hal penting, yang perlu diperhatikan operator seperti rotor dalam sentrifus harus diseimbangkan alat harus benar-benar siap diperiksa apakah ada kerusakan dan lain lain. Pada saat sentrifius diputar tutup mesin tidak boleh dibuka, sebagian besar dari mesin-mesin ini mempunyai alat pengaman yang mencegah tutup mesin ini tebuka, akan tetapi ada beberapa centrifius tidak memiliki alat tersebut.dalam pengoperasian centrifius ini diperlukan ke hati-hatian dari operator rambut atau jas lab jangan sampai tersabgkut pada rotor yang sedang berputar karena akan sangsat membahayakan. Setelah sampel selesai di centrifuge kemudian sampel dipimdahkan dari rotor. Sentrifius kemudian dingin setelah digunakan dan tutupnya harus dibiarkan terbuka agar semua air yang mengembun dapat menguap. 1.2 Cara pengoperasian Centrifuge 1. Letakkan tabung yang berisi cairan yang dengan volume sama antara tabung satu dengan yang lainnya pada tempat yang berseberangan 2. Tutup penutup centrifuge sampai terkunci 3. Pilih kecepatan yang diinginkan pada tombol kecepatan 4. Pilih waktu pemutaran yang diinginkan pada tombol waktu 5. Tekan star untuk centrifuge yang memiliki tombol star, yang tidak memiliki tombol star begitu tombol waktu diputar centrifuge langsung berputar 6. Segera setelah berhenti, penutup dibuka langsung atau perlu menekan tombol berhenti 7. Ambil tabung dari centrifuge Segera pisahkan sesuai yang dibutuhkan.

1.3 FUNGSI Untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian centrifuge yang paling sering adalah untuk pemisahan komponen sel darah dari cairannya sehingga cairannya bisa dipakai untuk pemeriksaan.

GAMBAR :

PIPET 2.1 Pengertian pipet Secara umum pipet adalah alat yang digunakan untuk mengambil atau memindahkan suatu larutan sesuai ukuran yang dikehendaki. a.

Jenis pipette

·

1. PIPET TETES Pipet tetes (Pasteur Pippete) Fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang

dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl / NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dll.

·

Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui.

Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan mengikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar.

2. MIKROPIPET Mikropipet (micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet gondok tidak mempunyai akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari 1 ml. Sehingga pada pemindahan cairan dengan volume kecil kurang dari 1000 microliter, orang cenderung menggunakan mikropipet, biasa juga disebut dengan pipet otomatis. Pipet otomatis ini mempunyai akuraritas dan presisi yang lebih baik dari pada pipet gelas. Disamping itu setiap pipet dapat diset berapapun volumenya selama dalam range volume pipet. Ada beberapa macam merek mikropipet yang beredar dipasaran seperti Gilson, Pipetman, dll. Meskipun produk mikropipet telah dirancang akurat dan presisi oleh pabriknya, alat tersebut tetap harus dikalibrasi jika digunakan untuk laboratorium yang terakreditasi. Ada beberapa macam mikropipet yang biasa dipakai di laboratorium, seperti misalnya merk Gilson ada tertulis P20, P200 dan P1000 pada kepala pipet.

Macam-macam ukuran mikropipet

P20 dimaksudkan untuk memipet larutan pada volume antara 2 - 20 ul P200 untuk memipet larutan pada volume antara 20 – 200 ul P1000 untuk memipet larutan pada volume antara 100 – 1000 ul

Bagian-bagian mikropipet

Bagian-bagian dari mikropipet terdiri dari Automatic Pipettor dan Pipette tips. Automatic Pipettor berfungsi untuk memompa cairan yang akan dipindahkan dengan volume yang telah diset, sedang Pipette tips merupakan pasangan mikropipet yang berfungsi untuk menampung cairan yang dipompa.

2.2 CARA PENGOPERASIAN PIPET Ada beberapa tahapan untuk mengoperasikan mikropipet secara benar yang antara lain : Tahap 1 : Atur volume dengan cara memutar knop pengatur volume, saya contohkan begini...

Tahap 2 : Pasanglah tip disposable yang telah tertata pada wadah dengan cara menancapkan ujung mikropipet seperti gambar di samping kanan.

Tahap 3 : Tekan penyedot pipet sampai pada batas pertama.

Tahap 4 : Benamkan tip kedalam cairan yang akan dipindahkan.

Tahap 5 : Pengambilan sampel Untuk mengambil sampel ke dalam tip, jagalah tekanan balik berjalan secara perlahan dan halus sampai penuh ke posisi sebelum penyedotan. Jangan birakan penyedot bergerak cepat dan tiba-tiba. Biarkan tip tetap dibawah permukaan sampel selama pengambilan.

Tahap 6 : Berhenti sesaat

* Tunggu sesaat untuk memastikan seluruh sampel yang disedot sudah mengisi tip. * Tunggu lebih lama lagi untuk pengambilan volume yang lebih besar. * Tunggu lebih lama untuk sampel yang mempunyai viskositas yang lebih besar.

Cara menghilangkan cairan menempel yang benar

Cara menghilangkan cairan menempel yang salah

Tahap 7 : Penarikan tip dari sampel Pindahkan tip dari cairan sampel. Perlu diperhatikan : tidak boleh ada cairan tertinggal di bagian luar tip dan lap/usap butiran cairan di luar dengan tissue, tetapi hanya dari bagian samping saja. Jangan sentuhkan tissue pada bagian bawah/ujung tip. Tahap 8 : Pengeluaran Sampel Untuk mengeluarkan sampel dari pipet caranya sebagai berikut : 1. Sentuhkan tip pada dinding wadah penampung sampel. 2. Tekan penyedot sampai pembatas pertama. 3. Tahan paling tidak 1 detik, 1-2 detik untuk P-1000, 2-3 detik untuk P-5000 atau lebih lama untuk sampel yang mempunyai viskositas yang lebih tinggi. 4. Tekan penyedot ke pembatas kedua untuk mengeluarkan sisa-sisa cairan.

Mulai mengeluarkan 1

Pembatas Pembatas 2

Tahap 9 : Penarikan pipet Dengan penyedot masih dalam posisi tertekan tarik pipet dari wadah penampung sampel dengan terus menempelkan tip didinding wadah khususnya ketika pemipetan dalam jumlah kecil.

Tahap 10 : Melepaskan tekanan penyedot Secara pelan-pelan biarkan penyedot kembalia pada posisi UP. Jangan biarkan tertekan kembali.

Tahap 11 : Melepas tip Lepaskan tip dengan cara menekan ejector seperti gambar. Untuk mendapatkan reprodusibilitas optimal ikuti saran sebagai berikut : 1. Konsisten dalam KECEPATAN dan KEHALUSAN saat menekan dan melepaskan penyedot. 2. Tekanan yang konsisten dalam penekanan penyedot pada pembatas pertama. 3. Kedalaman penyedotan yang cukup dan konsisten. 4. Posisi pemipetan hampir vertikal. 5. Jangan sampai ada gelembung udara. 6. Jangan pernah meninggalkan pipet pada posisi mendatar apalagi terbalik saat tip terisi sampel.

Akurasi dan Presisi Akurasi maksudnya kedekatan volume yang di keluarkan terhadap volume yang diset di pipet. Akurasi ini ditunjukkan dari angka rata-rata eror, penyimpangan pengukuran berulang terhadap volume yang diset.Sedang presisi adalah reprodusibiliti pengukuran individual untuk volume yang sama. Presisi ditunjukkan oleh standar deviasi (SD). Akurasi relatif secara umum adalah 1% atau kurang, sedang presisi kurang dari 0,5 % kecuali digunakan volume terkecil yang dianjurkan dari model. Gunakan mikropipet yang sesuai dengan volume yang akan diukur/dipipet. Menggunakan pipet dibawah volume yang dianjurkan akan menghasilkan kesalahan yang lebih besar.

1. JENIS PIPET VOLUMETRIK ·

Pipet Serologis. Pipet ini terbuat dari pipa kaca silinder yang lurus dan memiliki skala

volume. Ketelitian pipet serologis sesuai dengan skala terkecilnya. ·

Pipet Volumetrik Volume Tetap. Pipet jenis ini hanya memiliki 1 garis tera dengan volume

tertentu, berbentuk silinder tetapi bagian tengahnya lebih gendut. Ketelitiannya lebih tinggi dibanding pipet pasteur karena garis tera berada pada bagian atas pipet yang memiliki diameter kecil. ·

Pipet Volumetrik dengan Piston. Pipet jenis ini mulai berkembang pada tahun 1960-an.

Awalnya pipet ini memiliki volume yang tetap, namun kemudian berkembang hingga memiliki volume yang dapat diatur pada range tertentu. Pipet jenis ini lebih disukai karena selain volumenya yang dapat diatur, akurasi dan presisi yang tinggi, pemakaiannya pun simpel dan mudah

GAMBAR :

SPEKTOFOTOMETER 3.1 PENGERTIAN Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan.

Nilai

absorbansi

dari cahaya yang

dilewatkan

akan

sebanding

dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet..sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding.

3.2 BAGIAN ATAU KOMPONEN SPEKTROFOTOMETER

Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu : a.

Sumber Cahaya Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang

stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak, ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (l ) adalah 350 – 2200 nanometer (nm). b.

Monokromator Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis menjadi

beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang bebeda (terdispersi). c.

Cuvet

Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca, plastic dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak (visible).

d.

Detektor

Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital. Dengan

mengukur

transmitans

larutan

sampel,

dimungkinkan

untuk

menentukan

konsentrasinya dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. Spektrofotometer akan mengukur intensitas cahaya melewati sampel (I), dan membandingkan ke intensitas cahaya sebelum melewati sampel (Io). Rasio disebut transmittance, dan biasanya dinyatakan dalam persentase (% T) sehingga bisa dihitung besar absorban (A) dengan rumus A = -log %T.

2.3 PRINSIP KERJA Prinsip

kerja

spektrofotometer

adalah

bila

cahaya

(monokromatik

maupun

campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian diserap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel.

3.2 CARA PENGOPERASIAN SPEKTROFOTOMETER A. Tujuan Untuk mengetahui fungsi, cara kerja, dan cara pengoperasian spektrofotometer dalam menunjang kegiatan penelitian di laboratorium. B. Alat dan Bahan 1.

Spektrofotometer Cecil 1021

2.

Spektrofotometer Genesys 20

3.

Beaker glass

4.

Larutan KMnO4

5.

Aquadest

6.

Tisuue

CARA PENGOPERASIAN CENTRIFUGE 1.

Spektrofotometer Cecil 1021

a.

Sambungkan kabel ke arus listrik.

b.

Tekan tombol on/off di bagian belakang alat spektrofotometer.

c.

Diamkan alat selama ±30 menit untuk melakukan pemanasan.

d. Isi kuvet pertama dengan blanko, yaitu aquadest dan kuvet kedua diisi dengan larutan KMnO4. Tinggi larutan ±3/4 dari tinggi kuvet. e. Atur satuan yang akan digunakan dengan menekan tombol Readout. Misalnya menggunakan satuan Absorbance, maka tekan tombol Readout hingga lambang A menyala.

f. Atur panjang gelombang yang akan digunakan dengan menekan tombol panjang gelombang yang tertera pada monitor atau

untuk menaikkan angka

untuk menurunkan angka panjang gelombang.

Untuk larutan KMnO4 digunakan panjang gelombang 525-530nm. g. Lap bagian luar kuvet dengan tissue kemudian masukkan kuvet yang berisi aquadest ke dalam spektrofotometer dengan arah bagian kuvet yang halus menghadap ke arah sumber sinar yang datang kemudian tutup bagian penutup. h.

Tekan tombol Zero untuk hingga muncul angka 0,000.

i.

Ganti blanko dengan sampel KMnO4 dengan posisi yang sama seperti tadi kemudian tutup bagian

penutup. j.

Baca hasil penyerapan pada monitor. Misalnya pada monitor hasil yang tertera adalah 0,128A.

k.

Setelah pembacaan selesai, keluarkan kuvet dan cuci hingga bersih.

l.

Untuk mematikan mesin spektrofotometer, tekan tombol on/off lalu cabut kabel dari sumber

listrik. 2.

Spektrofotometer Genesys 20

a.

Sambungkan kabel ke arus listrik.

b.

Tekan tombol on/off di bagian belakang alat spektrofotometer.

c.

Diamkan alat selama ±30 menit untuk melakukan pemanasan.

d.

Isi kuvet pertama dengan blanko, yaitu aquadest dan kuvet kedua diisi dengan larutan KMnO4.

Tinggi larutan ±3/4 dari tinggi kuvet. e.

Tekan tombol Utility untuk mulai masuk ke dalam program.

f.

Tekan tombol

g.

Untuk memilih panjang gelombang, pilih menu Initial WL.

h.

Tekan tombol Change untuk merubah panjanag gelombang sesuai yang diinginkan. Jika

atau

untuk memilih menu yang tersedia.

menggunakan sampel KMnO4 maka digunakan panjang gelombang 525-530nm.

i.

Tekan tombol

atau

untuk menaikkan angka panjang gelombang yang tertera pada monitor

untuk menurunkan angka panjang gelombang.

j.

Jika panjang gelombang telah sesuai, tekan tombol Accept.

k.

Untuk kembali ke tampilan awal, tekan tombol Esc.

l.

Panjang gelombang pada tampilan layar akan berubah, dan untuk mengaturnya, tekan tombol

nm atau nm untuk menaikkan atau menurunkan angka panjang gelombang. m. Lap bagian luar kuvet dengan tissue kemudian masukkan kuvet yang berisi aquadest ke dalam spektrofotometer dengan arah bagian kuvet yang halus menghadap ke arah sumber sinar yang datang kemudian tutup bagian penutup. n.

Tekan tombol Abs hingga layar akan menampilkan angka 0,000.

o.

Ganti blanko dengan sampel KMnO4 dengan posisi yang sama seperti tadi kemudian tutup bagian

penutup. p.

Baca hasil penyerapan pada monitor. Misalnya pada monitor hasil yang tertera adalah 0,328A.

q.

Setelah pembacaan selesai, keluarkan kuvet dan cuci hingga bersih.

r.

Untuk mematikan mesin spektrofotometer, tekan tombol on/off lalu cabut kabel dari sumber

listrik.

GAMBAR :

Related Documents

Tika
November 2019 37
Tika Penting.docx
November 2019 33
Mdgs-tika
May 2020 34
Tika Materi.docx
December 2019 30
Tika Materi.docx
December 2019 41
Tika Materi.docx
December 2019 44

More Documents from "oktaviana"

Tugas Makalah Bakteri.docx
December 2019 27
Urinalisa 2.docx
November 2019 20
Tika Penting.docx
November 2019 33
Laporan Pelatihan Insem.docx
November 2019 44
Bank Soal Imun Xii.docx
November 2019 33