Laporan Overhaul Genset 6ltaa.docx

  • Uploaded by: Fajar Ramdhani
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Overhaul Genset 6ltaa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,777
  • Pages: 31
DAFTAR ISI LAPORAN OVERHAUL GENSET CUMMINS 6LTAA8.9-G2... Error! Bookmark not defined. BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 2 1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 2 1.2 Tujuan ............................................................................................................. 3 1.3 Rumusan Masalah .......................................................................................... 3 1.4 Batasan Masalah ............................................................................................. 3 1.5 Sistematika Penulisan ..................................................................................... 4 BAB II DASAR TEORI ............................................................................................... 5 2.1 Pengertian Generator Set ................................................................................ 5 2.2 Hukum Faraday............................................................................................... 6 2.3 Cara kerja generator ........................................................................................ 6 2.4 Alternator ........................................................................................................ 7 2.5 Nilai Kapasitas Genset .................................................................................... 8 2.6 Cara kerja Mesin Diesel .................................................................................. 8 2.7 Komponen Penggerak Mula ........................................................................... 9 BAB III PROSES OVERHAUL ................................................................................. 13 3.1 Pelaksanaan Overhaul .................................................................................. 13 3.2 Deskripsi Kegiatan ........................................................................................ 14 3.3 Analisa .......................................................................................................... 23 BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 31 4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 31 4.2 Saran ............................................................................................................. 31

1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia kelistrikan kita mengenal suatu alat yang di sebut motor listrik dan generator listrik. Secara sederhana, generator listrik berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik sedangkan motor listrik berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Kedua fungsi dari masing-masing alat tersebut terdapat hubungan. Sebuah generator akan bekerja dengan di bantu motor listrik untuk menggerakkan generator tersebut. Fungsi generator tersebut menjadikan alat ini sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Generator sendiri ada dua macam yaitu generator arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Pembahasan kali ini, kami akan mencoba menjelaskan tentang generator yaitu generator listrik arus bolak-balik, untuk mendapatkan daya pada generator listrik arus bolak-balik (AC). Sistem pembangkitan listrik yang sudah umum digunakan adalah mesin generator tegangan AC, di mana penggerak utamanya bisa berjenis mesin turbin, mesin diesel atau mesin baling-baling, dalam pengoperasian pembangkit listrik dengan generator, karena faktor keandalan dan fluktuasi jumlah beban, maka disediakan dua atau lebih generator yang dioperasikan dengan tugas terus-menerus, cadangan dan bergiliran untuk generator-generator tersebut. Penyediaan generator tunggal untuk pengoperasian terus menerus adalah suatu hal yang riskan karena dapat memaksakan mesin terus bekerja yang mengakibatkan turunnya performa mesin. Laporan ini bertujuan untuk memperbaiki Genset Cummins 6LTAA8.9-G2. Perbaikan atau rekondisi dilakukan pada system penggerak mula maupun system kelistrikan. Genset ini milik PT. Pembangunan Perumahan Peralatan Kontruksi dilakukan overhaul supaya dapat bekerja seperti semula dan dapat digunakan kembali untuk mendukung penyelesaian proyek.

2

1.2 Tujuan Tujuan overhaul Generator Set Cummins 6LTAA8.9-G2 ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi kerusakan yang terjadi pada system penggerak mula, sistim kelistrikan pada Genset Cummins 6LTAA8.9-G2 2. Melaksanakan proses overhaul kerusakan yang terjadi pada system penggerak mula dan sistem kelistrikan Genset Cummins 6LTAA8.9-G2 3. Mengetahui cara kerja dari Genset 6LTAA8.9-G2 setelah di Overhaul 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas maka permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana cara mengidentifikasi kerusakan yang terjadi pada mekanisme penggerak mula dan sitem kelistrikan pada Genset 6LTAA8.9-G2? 2. Bagaimana proses penggantian komponen yang terjadi pada system penggerak mula maupun system kelistrikan? 3. Bagaimana kinerja Genset 6LTAA8.9-G2 setelah di overhaul? 1.4 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan permasalahan, laporan Overhaul Genet 6LTAA8.9G2 ini dibatasi pada : a. Proses Overhaul Genset Cummins 6LTAA8.9-G2 meliputi pembongkaran, pengukuran, penggantian part, dan pemasangan kembali b. Pengujian dilakukan pada system penggerak mula dan generator c. Menganalisis penyebab kerusakan pada Genset Cummins 6LTAA8.9-G2

3

1.5 Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas, ringkas, teratur dan mudah dimengerti maka disusunlah sistematika penulisan sebagai berikut : 1. Pendahuluan Berisi tentang Latar belakang masalah, tujuan, Batasan masalah, rumusan masalah dan sistematika penulisan. 2. Dasar Teori Berisi tentang pengertian Generator set, prinsip kerja Generator Set, Komponen Genset, Sistem penggerak mula dan system kelistrikan 3. Proses Overhaul Berisi tentang proses overhaul, pembongkaran engine, pemeriksaan komponen, perbaikan atau penggantian komponen, perakitan kembali komponen utama, pemeriksaan dan penyetelan kembali genset. 4. Penutup Berisi tentang kesimpulan dan saran

4

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Generator Set Genset merupakan singkatan dari generator set, secara harfiah generator adalah pembangkit tenaga, sedangkan set artinya satu paket. Jadi genset adalah sebuah perangkat yang berfungsi sebagai pembangkit daya listrik. Disebut generator set karena dia merupakan satu set peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu mesin dan generator, dimana mesin (engine) yang berfungsi sebagai perangkat pemutar sedangkan generator atau altenator berfungsi sebagai pembangkit listrik.

Gambar 1. Genset Cummins 6LTAA8.9-G2 with Stamford

Genset diesel menghasilkan tenaga listrik dengan menggunakan altenator dan mesin diesel. Mesin ini menggunakan bahan bakar solar untuk beroperasi. Kekuatan mesin ini disajikan sebagai rpm yang ditransformasikan oleh altenator menjadi arus listrik. Arus ini kemudian di distribusikan ke bangunan yang terhubung ke jaringan listrik. Disisi lain generator diesel juga digunakan untuk tujuan yang sama sebagai uninterruptible power supply (ups) artinya jika jaringan listrik mengalami outage, generator dapat memberikan redudansi. Hal ini memungkinkan kantor Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk mempertahankan operasional secara kontinyu

5

sehingga data dan informasi cuaca tetap terjaga dan tetap berlangsung. Hal yang perlu diperhatikan dari operasional genset adalah sebagai berikut : • Tersedianya bahan bakar yang cukup pada genset • Tersedianya air radiator yang menjadi pendingin genset • Suhu mesin dan ruangan genset yang tidak melampaui ambang batas • Kebersihan dan keamanan dari ruangan genset.

2.2 Hukum Faraday Bila sebuah konduktor digerakan memotong garis gaya magnet, maka pada konduktor tersebut akan mengalir arus listrik. Medan magnet dalam lilitan akan berubah mengakibatkan gaya gerak listrik sehingga arus mengalir. Hal inilah yang disebut dengan induksi electromagnet.

Gambar 2. Induksi elektromagnetik

2.3 Cara kerja generator Generator adalah sebuah mesin pembangkit tenaga listrik, yang mana pembangkit listrik diperoleh dengan menerima tenaga mekanis dan diubahnya menjadi tenaga listrik. Pada generator terdapat roda yang terpasang ditengah-tengah dengan electromagnet pada tepinya yang dikenal dengan rotor. Rotor ini memiliki dua pasang electromagnet yang menonjol dan sering disebut dengan rotor kutub yang menonjol,

6

kemudian agar kumparan dapat bekerja maka elektromagnetik yang terdapat pada rotor diisi arus searah oleh sebuah generator kecil yang dinamakan dinamo penguat yang biasanya terpasang pada poros generator.

2.4 Alternator Magnet pada alternator merupakan magnet tidak tetap, yang berarti alternator harus diberikan arus listrik awal agar tercipta medan magnet. Bagian yang berputar pada alternator disebut rotor coil atau fiel coil yang sekaligus berfungsi sebagai pembangkit medan magnet bila coil tersebut dialiri arus. Sedangkan bagian yang diam disebut stator coil atau armature coil. Armature inilah yang kemudia akan mengeluarkan arus listrik bila field coil berputar. Flux yang melalui stator akan berubah perlahan-lahan. Ketika rotor diputar searah jarum jam, maka induksi gaya gerak listrik akan maksimum pada 90° dan 270° serta akan minimum pada 180° dan 360° dengan demikian arus listrik selalu berbeda polaritas setiap 180°. Polaritas yang demikian ini disebut dengan arus AC.

Gambar 3. Induksi gaya gerak listrik alternator

7

2.5 Nilai Kapasitas Genset Daya Pada Genset sangat beraneka ragam mulai dari kapasitas kecil sampai besar sesuai dengan keperluan yang dikehendaki. Misalkan pada genset rumahan yang sering dipakai adalah 1kVA sampai 10kVA. Sedangkan untuk industry menggunakan kapasitas yang besar. Ukuran kVA pada genset tidak menunjukan nilai Watt yang sesungguhnya, missal 1kVA tidak sama dengan 1000Watt. Satuan kVA digunakan sebagai referensi daya yang dihasilkan sebuah genset yang mengacu pada kapasitas daya Watt dari generator yang digunakan, bukan dari daya energi yang dihasilkan oleh mesin yang digunakan. Besaran kVA merupakan kapasitas semu sebuah genset, yaitu daya sebuah mesin ditambah daya aktif power yang dapat dibentuk oleh generator yang digunakan. Sedangkan Watt adalah nilai daya nyata yang berasal dari konversi energi daya atau kemampuan mesin beroperasi. Nilai baku 1kVA senilai dengan 0,8kW (800Watt). Genset Cummins 6LTAA8.9-G2 250kVA memiliki nilai daya nyata sebesar 0,8 x 250kVA = 200kW atau 200.000 Watt. 2.6 Cara kerja Mesin Diesel Prinsip kerja mesin diesel menurut (Judiyuk, 2009), adalah ketika gas dikompresi, suhunya meningkat (seperti dinyatakan oleh Hukum Charles) mesin diesel menggunakan sifat ini untuk menyalakan bahan bakar. Udara dihisap ke dalam silinder mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin menggunakan busi. Pada saat piston memukul bagian paling atas, bahan bakar diesel dipompa ke ruang pembakaran dalam tekanan tinggi, melalui nozzle atomising, dicampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi, hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat. Dengan proses inilah mesin diesel dapat menghasilkan sebuah pembakaran.

8

Gambar 4. Sistem Mesin Diesel 2.7 Komponen Penggerak Mula

Gambar 5. Komponen Engine

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Plug Pipe Dowel Pin Dowel Pin Plug Expansion Rectangular Seal Hex Flange Head Screw O Ring Seal Main Bearing Main Bearing Thrust Bearing

11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Liner Nozzle Cooling Piston Tappet Crankshaft Dowel Pin Gear Crankshaft Crankshaft Guide Tappet Block Silinder Plug Expansion

21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.

Plug Expansion Plug Expansion Plug Expansion Bushing Camshaft Hex Flange Screw Cap Main Bearing Draincock

9

A. B. C. D. E. F. G. H.

Rocker Arm Cross Head Spring Valve Intake Valve Exhaust Valve Tappet Push Rod Camshaft

Gambar 6. Komponen Head Silinder

2.4.1

Blok Silinder Blok silinder merupakan inti dari mesin, yang terbuat dari paduan aluminium

atau besi tuang. Blok silinder dilengkapi rangka pada bagian dinding luar untuk memberikan kekuatan pada mesin dan membantu meradiasikan panas. Blok silinder terdiri dari beberapa lubang tabung silinder, yang di dalamnya terdapat torak yang bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB) atau sebaliknya. Silinder-silinder dikelilingi oleh mantel pendingin (water jacket) untuk membantu pendinginan. Untuk pembuatan silinder diperlukan ketelitian tinggi karena tidak boleh terdapat kebocoran campuran bahan bakar dan udara saat berlangsungnya kompresi atau kebocoran gas pembakaran antara silinder dan torak, tahanan antara torak dan silinder harus sekecil mungkin. (Pulkrabek, Willard W,1977 : 18 )

Gambar 7. Blok Silinder 10

2.4.2

Camshaft Sumbu nok dilengkapi dengan sejumlah nok yang sama yaitu untuk katup hisap

dan katup buang, dan nok ini membuka dan menutup katup sesuai timing yang telah ditentukan. (Pulkrabek, Willard W,1977 : 18 )

Gambar 8. Camshaft 2.4.3

Torak (Piston) Torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB) atau

sebaliknya di dalam silinder untuk melakukan langkah hisap, kompresi, pembakaran dan pembuangan. Fungsi utama torak untuk menerima tekanan pembakaran dan meneruskan tekanan untuk memutar poros engkol melalui batang torak (connecting rod). Torak terus menerus menerima temperatur dan tekanan tinggi sehingga harus dapat tahan saat mesin beroperasi pada kecepatan tinggi untuk periode waktu yang lama. Pada umumnya torak dibuat dari paduan aluminium. (Pulkrabek ,Willard W, 1977 : 22).

Gambar 9. Piston 2.4.4

Katup (Valve) Katup pada mesin untuk mengatur pemasukan gas baru dan pengeluaran gas

bekas, untuk melaksanakan kerja tersebut katup harus membuka dan menutup tepat pada waktuya. Pada saat katup terbuka poros nok berada pada pengangkatan (high

11

cam), terbukanya katup ditekan oleh rocker arm, pada saat katup tertutup poros nok pada posisi bebas (low cam), pegas katup akan mengembalikan / menarik katup untuk menutup. (Pulkrabek ,Willard W, 1977 : 24).

Gambar 10. Valve 2.4.5

Crankshaft Crankshaft merupakan komponen pada engine yang berfungsi untuk

mentransfer tenaga dari proses pembakaran pada ruang bakar dengan bantuan connecting rod merubah gerak naik turun piston menjadi gerak putar. Pada crankshaft terdapat main journal yang berfungsi untuk menahan gerakan naik turun piston agar putaran crankshaft tetap stabil. Sedangkan main pin pada crankshaft ini berfungsi sebagai dudukan piston. Main bearing dan connecting rod tepasang presisi pada masing-masing main journal dan crankpin journal. Bearing ini berfungsi untuk melindungi bagian yang bergesekan dari crankshaft dan selalu menerima tekanan pada permukaan dan gesekan pada putaran tinggi.

Gambar 11. Crankshaft

12

BAB III PROSES OVERHAUL 3.1 Pelaksanaan Overhaul Overhaul ini dilaksanakan karena Genset Type Cummins 6LTAA8.9-G2 mati total dan banyak komponen yang dihilang. Data unit Generator Set adalah : Engine

Cummins 6LTAA8.9-G2

KVA

250 KVA

No. Of Cylinder

6 Cylinder

Bore x Stroke

114,00 x 144,00 mm

Piston Disp

9800 Ltr

Fuel Consumption

40,73 (75% Load) & 54,30 (100%Load)

Oil Capacity

24,00 Ltr Gambar 11. Spesifikasi Engine

Gambar 12. Spesifikasi Generator

13

4.2 Deskripsi Kegiatan

Foto Sebelum

Analisis

Foto Sesudah Selasa, 22 Januari 2019

Pembongkaran dimulai

Genset

dengan

melepas

cover body genset serta mencopot baut-baut untuk selanjutnya

dilakukan

pembongkaran Dilakukan pelepasan head silinder dari blok engine, hasilnya, pada head silinder ini ada cacat atau luka yang cukup parah berupa coakan yang cukup besar. Pelepasan piston dari engine yang berjumlah 6 piston. Kemudian

dilakukan

pengecekan kondisi piston apakah masih dalam batas toleransi atau harus diganti. Piston silinder 5 mengalami kerusakan

yang

cukup

parah, berupa cacat pada tepi

yang

mengakibatkan

bisa kebocoran

kompresi, sehingga harus diganti.

14

Rabu, 23 Januari 2019

Blok

silinder

silinder

dan

diangkut

head untuk

dilakukan proses fabrikasi dan adjustment engine.

Crankshaft setelah

masih

dilakukan

balancing

yang

baik proses

hasilnya

penyimpangan

masih

dibawah toleransi, sehingga masih

layak

digunakan

kembali. Senin, 28 Januari 2019

Body dibersihkan dari debu dan

kotoran

yang

menempel.

Lubang dudukan crankshaft dikalibrasi kembali melalui proses land centering agar crankshaft

satu

sumbu

dengan lubang dudukannya sehingga lurus dan tidak goyang.

15

Selasa, 29 Januari 2019

Setelah proses pembersihan dari debu dan kotoran, body genset

ini

selanjutnya

dilakukan painting sesuai dengan warna semula.

Pengangkutan engine

kembali

yang

difabrikasi

telah untuk

selanjutnya dirakit dengan komponen yang lainnya.

Proses sekir pada valve yang berfungsi untuk merapatkan kembali antara valve dengan blok

agar

tidak

terjadi

kebocoran pada saat piston mengompresi bahan bakar dan

udara

yang

bisa

mengakibatkan loss power. Rabu, 30 Januari 2019

16

Piston yang telah dilakukan pengecekan

dan

pengukuran, apabila masih antara

toleransi

yang

diijinkan maka dilakukan pemasangan kembali, piston yang diganti hanya silinder nomor 5, karena cacat di tepi yang bisa mengakibatkan kebocoran kompresi. SN Piston Baru : FP4987914 Ring piston diganti karena sudah aus yang disebabkan karena gesekan dengan liner yang bisa menyebabkan oli masuk ke ruang bakar, oleh karena itu diganti baru. SN Ring Piston Baru : FP3802429 Packing

ini

berfungsi

sebagai penyekat agar tidak terjadi kebocoran oli, dan coolant masuk ke dalam ruang bakar. Packing ini hanya sekali pakai setelah pemasangan, apabila

sehingga dilakukan

pembongkaran harus diganti yang baru.

17

Rabu, 31 Januari 2019 Penggantian main bearing yang

sudah

aus

karena

gesekan yang mengurangi diameter.

Apabila

tetap

dipasang maka akan ada celah diantara crankshaft yang

bisa

goyang.

menyebabkan

oleh

sebab

itu

dilakukan penggantian main bearing baru . SN Main Bearing Baru : 3950661

Pemasangan Tube Assembly.

Nozzle cooling piston ini berfungsi

untuk

mendinginkan

piston

dengan

oli.

Penggantian

Nozzle ada 1 buah karena mengalami

kerusakan

berupa pipa yang patah dan harus diganti.

18

Liner

berfungsi

untuk

landasan naik turun piston, yang menyebabkan gesekan piston dengan liner sehingga liner

menjadi

aus

yang

mengharuskan untuk segera diganti agar sesuai dengan ukuran piston Kamis, 31 Januari 2019

Pemasangan kembali katup pada head silinder. Setiap silinder

ada

4

katup

sehingga total ada 24 katup. Setelah

dilakukan

pengukuran dan pengecekan ada 8 katup yang harus diganti. Kondisi waterpump yang masih bagus dan masih berfungsi dengan normal maka waterpump ini tidak dilakukan penggantian.

Menyatukan antara silinder head dengan engine block

19

Selasa, 5 Februari 2019 Penggantian filter oli. Filter oli ini diganti karena filter oli yang lama sudah tidak layak

pakai

melewati

dan

batas

sudah interval

penggantian filter. Penggantian

filter

bahan

bakar yang berjumlah 2 buah, yaitu filter kasar dan filter halus. Penggantian ini dilakukan karena filter yang lama tidak layak pakai. Rabu, 6 Februari 2019 Pemasangan Turbocharger. Pada saat genset masuk kondisi

tidak

ada

turbocharger, jadi dilakukan pemasangan Turbocharger baru.

Pemasangan Radiator ke Body genset.

20

Kamis, 7 Februari 2019 Pemasangan Kembali Air Cleaner

yang

berfungsi

untuk menyaring udara yang masuk

ke

proses

pembakaran. Jumat, 8 Februari 2019 Memasang kembali system kelistrikan

pada

engine

mulai dari pemasangan aki dan

wiring

kelistrikan

engine.

Pengujian engine dilakukan setelah semua komponen telah dipasang. Dan hasil pengujian engine bekerja dengan baik. Senin, 11 Februari 2019

Pemeriksaan pada system kelistrikan dan panel di alternator.

21

Rabu, 13 Februari 2019

Proses painting pada engine dan dudukan engine

Kamis, 14 Februari 2019 Pemasangan Elektonik

modul pada

panel

generator yang berfungsi untuk manual atau auto start engine serta menampilkan RPM mesin

Melakukan

pengujian

genset

dengan

menghidupkan

melalui

panel.

22

3.2 Analisa Proses perbaikan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali genset type Cummins 6LTAA8.9-G2. Berikut dibawah adalah spesifikasi dari genset Cummins 6LTAA8.9G2:

23

24

Pengujian beban pada genset ini berfungsi untuk memeriksa bahwa kapasitas pada Genset Cummins 6LTAA8.9-G2 ini dapat mencapai beban kerja sesuai dengan spesifikasi. Pengujian beban ini sangat penting dalam perawatan sebuah genset yang bertujuan agar genset siap untuk operasional. Pengujian beban ini menggunakan sebuah alat yang dinamakan “Load Bank” dimana beban buatan akan ditempatkan pada generator. Tes ini berjangka waktu dan secara berkala akan meningkatkan kW. Setiap kW meningkat pada saat pengujian ada parameter yang harus dicatat, serta mengamati kemampuan generator dan engine untuk menangani beban yang diberikan oleh load bank..

Pengujian pertama Genset Cummins 6LTAA8.9-G2 dilakukan dengan memasukan beban 51kW atau sekitar 25% dari beban penuh Genset 6LTAA. Besar tegangan pada pengujian beban genset ini adalah 403 Volt dan arus pada output RST menunjukan angka 73 Ampere serta frekuensi 50 Hertz. Pada Pengujian kedua Genset diberikan beban sebesar 100kW hasil pengujian didapatkan bahwa tegangan sebesar 403 Volt dan arus pada RST menunjukan 142 Ampere dan frekuensi 50 hertz. Pada pengujian 150 kW tegangan yang dihasilkan 403 Volt dan arus pada RST adalah 218 Ampere dan frekuensi 50 Hertz. Pengujian terakhir dilakukan pada beban 160kW atau

25

80% dari beban maksimum Genset dan hasil pengujian menunjukan tegangan 403 Volt dan arus pada RST adalah 203 Ampere dan frekuensi 50 Hertz. Berdasarkan Rumus Arus Listrik Bahwa :

𝐼=

P = Daya Listrik

𝑃

I = Arus Listrik

𝑉 𝑥 ξ3 𝑥 𝑐𝑜𝑠∅

V = Tegangan Cos ∅ = Faktor Daya

Maka Hasil Perhitungan Beban 1

𝐼=

51000𝑘𝑊 403 𝑥 ξ3 𝑥 1

= 73,4 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟e

Maka Arus yang keluar pada Genset pada output RST tersebut normal yang dibuktikan dengan rumus diatas. Selanjutnya untuk frekuensi pada genset rumus yang dipakai adalah f = frekuensi genset

𝑓= 𝑓=

𝑁.𝑃

N = Putaran engine

120

P = Jumlah kutub magnet

1500 𝑟𝑝𝑚 𝑥 4 120

= 50𝐻𝑧

Dari data hasil pengujian tersebut menunjukan bahwa genset dapat menyuplai arus listrik yang dibutuhkan atau daya listrik yang keluar sesuai spesifikasi. Namun pada saat pengujian, pada system penggerak temperature mesin mengalami peningkatan yang significant, sehingga bisa dikatakan engine mengalami overheat pada saat dilakukan pengujian beban tersebut, selain itu asap yang keluar juga terlalu pekat. Oleh karena itu setelah dilakukan pengujian pertama tersebut, dilakukan pengecekan sistem penggeraknya. Preventive Maintenance (PM) yang dilakukan sebagai bentuk pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah kerusakan dapat dilakukan baik secara harian, mingguan, dan

26

bulanan. Berikut ini akan dijelasakan apa saja yang perlu dilakukan pada pemeliharaan tersebut:

Pencatatan secara running hours, yaitu dilakukan pada setiap jam kerja Daily Preventive Maintenance

Lakukan pengukuran mulai dari rpm, tekanan oli, temperatur mesin, serta output tegangan dan frekuensi. Periksalah secara visual tentang kebersihan, apakah terdapat kebocoran, over noise (vibration), dan korosi.

Weekly Preventive Maintenance

Bersihkan bagian body engine dan air filter Lakukan pengukuran ketinggian level, yaitu pada air radiator coolant, lube oil, dan fuel tank Periksalah tegangan v-belt Laksanakan seluruh aktivitas pemeliharaan secara mingguan

Monthly Preventive Maintenance

Lakukan pengecekan servo motor (alat pengatur/governor) Lakukan seluruh kegiatan pada aktivitas Monthly PM

Quarterly Preventive Maintenance

Lakukan pengencekan pada intercooler tubocharger, dan element radiator Sesuaikan tegangan v-belt

Gambar 13. Preventive Maintenance

27

Pemeliharaan pada genset memiliki cara atau sistem yang berbeda antara satu dengan lainnya. Salah satunya adalah jenis perawatan yang sebaiknya menyesuaikan dengan Operation and Maintenance manual dari masing-masing genset. Khusus untuk periodik per 6000 RH pada engine dan generator dapat dilakukan pemeliharaan sebagai berikut :

Calibration all safety devices, kalibrasi semua jenis alat pengaman yang meliputi: 1. Over speed 2. High temp cooling water 3. Low pressure lubricant oil Engine Lakukan megger test electro pada motor penggerak pompaa-pompa yang mendukung kinerja mesin. Megger merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur tahan isolasi dari suatu instalasi. Cek keselarasan antara engine dan generator Megger test main winding generator Generator

Function test generator protection

Function test mode closed and opened CB Gambar 14. Corrective Maintenance

Perawatan pada genset sangatlah penting untuk menjaga agar genset tetap dalam kondisi yang prima sehingga menghasilkan kinerja yang optimal dalam suatu proyek. Perawatan dibagi menjadi 2 yaitu perawatan berkala dan perawatan perbaikan. Perawatan berkala dilakukan untuk menjaga genset dari kerusakan dengan pengecekan dalam interval waktu tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya agar performa tetap dalam kondisi siap kerja. Perawatan perbaikan berfungsi untuk memperbaiki komponen yang sudah dibawah stardart yang telah ditetapkan atau rusak, sehingga komponen tersebut harus segera diperbaiki ataupun dilakukan penggantian. Perawatan ini sangat penting terlebih apabila genset ditempatkan pada suatu proyek dengan lingkungan yang berbeda, sehingga harus ada perawatan yang berbeda pula. Seperti

28

dengan menjaga kebersihan genset karena dilingkungan proyek terdapat banyak paparan debu, pasir, ataupun partikel udara lainya. Hal ini bias terlihat dari kondisi Genset Cummins 6LTAA8.9-G2 yang kondisinya sangat kotor yang bias juga partikel tersebut masuk kedalam komponen yang dapat merusak engine ataupun komponen lainnya.

Gambar 15. Kondisi Genset Sangat Kotor

Selain karena kurangnya perawatan yang dilakukan kondisi bahan bakar yang buruk juga bisa menyebabkan kerusakan pada engine. Bahan bakar yang kotor akan menyebabkan kerusakan pada pompa hingga merusak injector. Hal ini karena kualitas bahan bakar di Indonesia yang masih buruk, sehingga proses pembahakan tidak sempurna yang akan menyebabkan asap hitam pada hasil pembakaran. Selain itu bahan bakar yang buruk juga akan menghasilkan karbon dalam ruang bakar, dimana karbon karbon tersebut yang menggumpal akan dapat merusak komponen mesin, seperti terjadi goresan antara liner dengan piston yang mengakibatkan keausan yang lebih cepat bahkan bisa merusak piston sendiri. Pada ruang bakar menyebabkan Karbon

Menambah gesekan piston dan liner, mempercepat aus dan kerusakan

Bagi lingkungan terbentuk Asap Hitam

Pencemaran lingkungan

Bahan Bakar dengan kualitas buruk

Gambar 16. Alur Apabila menggunakan bahan bakar kualitas buruk

29

Gambar 17. Kondisi Piston (Terlihat Tardapat karbon di piston dan bekas gerusan di tepi piston)

Dari hasil pengamatan dan pendataan komponen terdapat banyak komponen yang sudah tidak terpasang atau hilang. Hal ini terjadi karena kurangnya pengamanan terhadap genset ini. Komponen ini bisa saja hilang karena jatuh pada saat proses mobilisasi maupun saat masih didalam proyek. Oleh karena itu pengecekan komponen sebelum dan setelah genset digunakan sangat penting memastikan komponen masih ada dan genset dapat digunakan dengan normal.

30

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa penyebab Generator Set Cummins 6LTAA8.9-G2 harus dilakukan proses overhaul karena mati total disebabkan karena beberapa factor yang pertama adalah kurangnya perawatan rutin terhadap genset ini terlihat kondisi genset yang kurang terawatt. Yang kedua adalah bahan bakar yang digunakan buruk, hal ini dapat dilihat dari karbon yang menumpuk pada ruang bakar terlalu banyak, selain itu terdapat cacat pada piston yang terjadi karena gesekan karbon. Yang ketiga adalah keamanan atau pengecekan terhapat komponen kurang diperhatikan dapat dilihat dari banyak komponen yang hilang, walaupun bisa juga terjadi pada saat mobilisasi ke tempat service. 4.2 Saran Selalu lakukan perawatan rutin berkala sesuai yang telah dianjurkan oleh pabrik. Selain itu buat jadwal penggantian part dan periodic maintenance yang diawasi secara rutin. Selain itu buat list komponen sebelum dan sesudah pemakaian. Walaupun bahan bakar di Indonesia masih kurang bagus, setidaknya dengan menjaga bahan bakar dari kontaminasi partikel maupun debu diudara akan mengurangi debu masuk ke system pembakaran yang dapat merusak komponen system bahan bakar seperti pompa, maupun injektor.

31

Related Documents

Overhaul At
July 2020 4
Genset (1)
June 2020 15
Genset (2)
June 2020 15
Genset Cat Line.pdf
May 2020 15

More Documents from ""

Tug As
July 2020 22
Tugas (kuis) Sbd I
June 2020 14
P1
June 2020 13
P4
June 2020 22