DAFTAR ISI LAPORAN OVERHAUL GENSET CUMMINS 6LTAA8.9-G2... Error! Bookmark not defined. BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 2 1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 2 1.2 Tujuan ............................................................................................................. 3 1.3 Rumusan Masalah .......................................................................................... 3 1.4 Batasan Masalah ............................................................................................. 3 1.5 Sistematika Penulisan ..................................................................................... 4 BAB II DASAR TEORI ............................................................................................... 5 2.1 Pengertian Generator Set ................................................................................ 5 2.2 Hukum Faraday............................................................................................... 6 2.3 Cara kerja generator ........................................................................................ 6 2.4 Alternator ........................................................................................................ 7 2.5 Nilai Kapasitas Genset .................................................................................... 8 2.6 Cara kerja Mesin Diesel .................................................................................. 8 2.7 Komponen Penggerak Mula ........................................................................... 9 BAB III PROSES OVERHAUL ................................................................................. 13 3.1 Pelaksanaan Overhaul .................................................................................. 13 3.2 Deskripsi Kegiatan ........................................................................................ 14 3.3 Analisa .......................................................................................................... 23 BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 31 4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 31 4.2 Saran ............................................................................................................. 31
1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia kelistrikan kita mengenal suatu alat yang di sebut motor listrik dan generator listrik. Secara sederhana, generator listrik berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik sedangkan motor listrik berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Kedua fungsi dari masing-masing alat tersebut terdapat hubungan. Sebuah generator akan bekerja dengan di bantu motor listrik untuk menggerakkan generator tersebut. Fungsi generator tersebut menjadikan alat ini sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Generator sendiri ada dua macam yaitu generator arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Pembahasan kali ini, kami akan mencoba menjelaskan tentang generator yaitu generator listrik arus bolak-balik, untuk mendapatkan daya pada generator listrik arus bolak-balik (AC). Sistem pembangkitan listrik yang sudah umum digunakan adalah mesin generator tegangan AC, di mana penggerak utamanya bisa berjenis mesin turbin, mesin diesel atau mesin baling-baling, dalam pengoperasian pembangkit listrik dengan generator, karena faktor keandalan dan fluktuasi jumlah beban, maka disediakan dua atau lebih generator yang dioperasikan dengan tugas terus-menerus, cadangan dan bergiliran untuk generator-generator tersebut. Penyediaan generator tunggal untuk pengoperasian terus menerus adalah suatu hal yang riskan karena dapat memaksakan mesin terus bekerja yang mengakibatkan turunnya performa mesin. Laporan ini bertujuan untuk memperbaiki Genset Cummins 6LTAA8.9-G2. Perbaikan atau rekondisi dilakukan pada system penggerak mula maupun system kelistrikan. Genset ini milik PT. Pembangunan Perumahan Peralatan Kontruksi dilakukan overhaul supaya dapat bekerja seperti semula dan dapat digunakan kembali untuk mendukung penyelesaian proyek.
2
1.2 Tujuan Tujuan overhaul Generator Set Cummins 6LTAA8.9-G2 ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi kerusakan yang terjadi pada system penggerak mula, sistim kelistrikan pada Genset Cummins 6LTAA8.9-G2 2. Melaksanakan proses overhaul kerusakan yang terjadi pada system penggerak mula dan sistem kelistrikan Genset Cummins 6LTAA8.9-G2 3. Mengetahui cara kerja dari Genset 6LTAA8.9-G2 setelah di Overhaul 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas maka permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana cara mengidentifikasi kerusakan yang terjadi pada mekanisme penggerak mula dan sitem kelistrikan pada Genset 6LTAA8.9-G2? 2. Bagaimana proses penggantian komponen yang terjadi pada system penggerak mula maupun system kelistrikan? 3. Bagaimana kinerja Genset 6LTAA8.9-G2 setelah di overhaul? 1.4 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan permasalahan, laporan Overhaul Genet 6LTAA8.9G2 ini dibatasi pada : a. Proses Overhaul Genset Cummins 6LTAA8.9-G2 meliputi pembongkaran, pengukuran, penggantian part, dan pemasangan kembali b. Pengujian dilakukan pada system penggerak mula dan generator c. Menganalisis penyebab kerusakan pada Genset Cummins 6LTAA8.9-G2
3
1.5 Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas, ringkas, teratur dan mudah dimengerti maka disusunlah sistematika penulisan sebagai berikut : 1. Pendahuluan Berisi tentang Latar belakang masalah, tujuan, Batasan masalah, rumusan masalah dan sistematika penulisan. 2. Dasar Teori Berisi tentang pengertian Generator set, prinsip kerja Generator Set, Komponen Genset, Sistem penggerak mula dan system kelistrikan 3. Proses Overhaul Berisi tentang proses overhaul, pembongkaran engine, pemeriksaan komponen, perbaikan atau penggantian komponen, perakitan kembali komponen utama, pemeriksaan dan penyetelan kembali genset. 4. Penutup Berisi tentang kesimpulan dan saran
4
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Generator Set Genset merupakan singkatan dari generator set, secara harfiah generator adalah pembangkit tenaga, sedangkan set artinya satu paket. Jadi genset adalah sebuah perangkat yang berfungsi sebagai pembangkit daya listrik. Disebut generator set karena dia merupakan satu set peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu mesin dan generator, dimana mesin (engine) yang berfungsi sebagai perangkat pemutar sedangkan generator atau altenator berfungsi sebagai pembangkit listrik.
Gambar 1. Genset Cummins 6LTAA8.9-G2 with Stamford
Genset diesel menghasilkan tenaga listrik dengan menggunakan altenator dan mesin diesel. Mesin ini menggunakan bahan bakar solar untuk beroperasi. Kekuatan mesin ini disajikan sebagai rpm yang ditransformasikan oleh altenator menjadi arus listrik. Arus ini kemudian di distribusikan ke bangunan yang terhubung ke jaringan listrik. Disisi lain generator diesel juga digunakan untuk tujuan yang sama sebagai uninterruptible power supply (ups) artinya jika jaringan listrik mengalami outage, generator dapat memberikan redudansi. Hal ini memungkinkan kantor Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk mempertahankan operasional secara kontinyu
5
sehingga data dan informasi cuaca tetap terjaga dan tetap berlangsung. Hal yang perlu diperhatikan dari operasional genset adalah sebagai berikut : • Tersedianya bahan bakar yang cukup pada genset • Tersedianya air radiator yang menjadi pendingin genset • Suhu mesin dan ruangan genset yang tidak melampaui ambang batas • Kebersihan dan keamanan dari ruangan genset.
2.2 Hukum Faraday Bila sebuah konduktor digerakan memotong garis gaya magnet, maka pada konduktor tersebut akan mengalir arus listrik. Medan magnet dalam lilitan akan berubah mengakibatkan gaya gerak listrik sehingga arus mengalir. Hal inilah yang disebut dengan induksi electromagnet.
Gambar 2. Induksi elektromagnetik
2.3 Cara kerja generator Generator adalah sebuah mesin pembangkit tenaga listrik, yang mana pembangkit listrik diperoleh dengan menerima tenaga mekanis dan diubahnya menjadi tenaga listrik. Pada generator terdapat roda yang terpasang ditengah-tengah dengan electromagnet pada tepinya yang dikenal dengan rotor. Rotor ini memiliki dua pasang electromagnet yang menonjol dan sering disebut dengan rotor kutub yang menonjol,
6
kemudian agar kumparan dapat bekerja maka elektromagnetik yang terdapat pada rotor diisi arus searah oleh sebuah generator kecil yang dinamakan dinamo penguat yang biasanya terpasang pada poros generator.
2.4 Alternator Magnet pada alternator merupakan magnet tidak tetap, yang berarti alternator harus diberikan arus listrik awal agar tercipta medan magnet. Bagian yang berputar pada alternator disebut rotor coil atau fiel coil yang sekaligus berfungsi sebagai pembangkit medan magnet bila coil tersebut dialiri arus. Sedangkan bagian yang diam disebut stator coil atau armature coil. Armature inilah yang kemudia akan mengeluarkan arus listrik bila field coil berputar. Flux yang melalui stator akan berubah perlahan-lahan. Ketika rotor diputar searah jarum jam, maka induksi gaya gerak listrik akan maksimum pada 90° dan 270° serta akan minimum pada 180° dan 360° dengan demikian arus listrik selalu berbeda polaritas setiap 180°. Polaritas yang demikian ini disebut dengan arus AC.
Gambar 3. Induksi gaya gerak listrik alternator
7
2.5 Nilai Kapasitas Genset Daya Pada Genset sangat beraneka ragam mulai dari kapasitas kecil sampai besar sesuai dengan keperluan yang dikehendaki. Misalkan pada genset rumahan yang sering dipakai adalah 1kVA sampai 10kVA. Sedangkan untuk industry menggunakan kapasitas yang besar. Ukuran kVA pada genset tidak menunjukan nilai Watt yang sesungguhnya, missal 1kVA tidak sama dengan 1000Watt. Satuan kVA digunakan sebagai referensi daya yang dihasilkan sebuah genset yang mengacu pada kapasitas daya Watt dari generator yang digunakan, bukan dari daya energi yang dihasilkan oleh mesin yang digunakan. Besaran kVA merupakan kapasitas semu sebuah genset, yaitu daya sebuah mesin ditambah daya aktif power yang dapat dibentuk oleh generator yang digunakan. Sedangkan Watt adalah nilai daya nyata yang berasal dari konversi energi daya atau kemampuan mesin beroperasi. Nilai baku 1kVA senilai dengan 0,8kW (800Watt). Genset Cummins 6LTAA8.9-G2 250kVA memiliki nilai daya nyata sebesar 0,8 x 250kVA = 200kW atau 200.000 Watt. 2.6 Cara kerja Mesin Diesel Prinsip kerja mesin diesel menurut (Judiyuk, 2009), adalah ketika gas dikompresi, suhunya meningkat (seperti dinyatakan oleh Hukum Charles) mesin diesel menggunakan sifat ini untuk menyalakan bahan bakar. Udara dihisap ke dalam silinder mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin menggunakan busi. Pada saat piston memukul bagian paling atas, bahan bakar diesel dipompa ke ruang pembakaran dalam tekanan tinggi, melalui nozzle atomising, dicampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi, hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat. Dengan proses inilah mesin diesel dapat menghasilkan sebuah pembakaran.
8
Gambar 4. Sistem Mesin Diesel 2.7 Komponen Penggerak Mula
Gambar 5. Komponen Engine
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Plug Pipe Dowel Pin Dowel Pin Plug Expansion Rectangular Seal Hex Flange Head Screw O Ring Seal Main Bearing Main Bearing Thrust Bearing
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Liner Nozzle Cooling Piston Tappet Crankshaft Dowel Pin Gear Crankshaft Crankshaft Guide Tappet Block Silinder Plug Expansion
21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
Plug Expansion Plug Expansion Plug Expansion Bushing Camshaft Hex Flange Screw Cap Main Bearing Draincock
9
A. B. C. D. E. F. G. H.
Rocker Arm Cross Head Spring Valve Intake Valve Exhaust Valve Tappet Push Rod Camshaft
Gambar 6. Komponen Head Silinder
2.4.1
Blok Silinder Blok silinder merupakan inti dari mesin, yang terbuat dari paduan aluminium
atau besi tuang. Blok silinder dilengkapi rangka pada bagian dinding luar untuk memberikan kekuatan pada mesin dan membantu meradiasikan panas. Blok silinder terdiri dari beberapa lubang tabung silinder, yang di dalamnya terdapat torak yang bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB) atau sebaliknya. Silinder-silinder dikelilingi oleh mantel pendingin (water jacket) untuk membantu pendinginan. Untuk pembuatan silinder diperlukan ketelitian tinggi karena tidak boleh terdapat kebocoran campuran bahan bakar dan udara saat berlangsungnya kompresi atau kebocoran gas pembakaran antara silinder dan torak, tahanan antara torak dan silinder harus sekecil mungkin. (Pulkrabek, Willard W,1977 : 18 )
Gambar 7. Blok Silinder 10
2.4.2
Camshaft Sumbu nok dilengkapi dengan sejumlah nok yang sama yaitu untuk katup hisap
dan katup buang, dan nok ini membuka dan menutup katup sesuai timing yang telah ditentukan. (Pulkrabek, Willard W,1977 : 18 )
Gambar 8. Camshaft 2.4.3
Torak (Piston) Torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB) atau
sebaliknya di dalam silinder untuk melakukan langkah hisap, kompresi, pembakaran dan pembuangan. Fungsi utama torak untuk menerima tekanan pembakaran dan meneruskan tekanan untuk memutar poros engkol melalui batang torak (connecting rod). Torak terus menerus menerima temperatur dan tekanan tinggi sehingga harus dapat tahan saat mesin beroperasi pada kecepatan tinggi untuk periode waktu yang lama. Pada umumnya torak dibuat dari paduan aluminium. (Pulkrabek ,Willard W, 1977 : 22).
Gambar 9. Piston 2.4.4
Katup (Valve) Katup pada mesin untuk mengatur pemasukan gas baru dan pengeluaran gas
bekas, untuk melaksanakan kerja tersebut katup harus membuka dan menutup tepat pada waktuya. Pada saat katup terbuka poros nok berada pada pengangkatan (high
11
cam), terbukanya katup ditekan oleh rocker arm, pada saat katup tertutup poros nok pada posisi bebas (low cam), pegas katup akan mengembalikan / menarik katup untuk menutup. (Pulkrabek ,Willard W, 1977 : 24).
Gambar 10. Valve 2.4.5
Crankshaft Crankshaft merupakan komponen pada engine yang berfungsi untuk
mentransfer tenaga dari proses pembakaran pada ruang bakar dengan bantuan connecting rod merubah gerak naik turun piston menjadi gerak putar. Pada crankshaft terdapat main journal yang berfungsi untuk menahan gerakan naik turun piston agar putaran crankshaft tetap stabil. Sedangkan main pin pada crankshaft ini berfungsi sebagai dudukan piston. Main bearing dan connecting rod tepasang presisi pada masing-masing main journal dan crankpin journal. Bearing ini berfungsi untuk melindungi bagian yang bergesekan dari crankshaft dan selalu menerima tekanan pada permukaan dan gesekan pada putaran tinggi.
Gambar 11. Crankshaft
12
BAB III PROSES OVERHAUL 3.1 Pelaksanaan Overhaul Overhaul ini dilaksanakan karena Genset Type Cummins 6LTAA8.9-G2 mati total dan banyak komponen yang dihilang. Data unit Generator Set adalah : Engine
Cummins 6LTAA8.9-G2
KVA
250 KVA
No. Of Cylinder
6 Cylinder
Bore x Stroke
114,00 x 144,00 mm
Piston Disp
9800 Ltr
Fuel Consumption
40,73 (75% Load) & 54,30 (100%Load)
Oil Capacity
24,00 Ltr Gambar 11. Spesifikasi Engine
Gambar 12. Spesifikasi Generator
13
4.2 Deskripsi Kegiatan
Foto Sebelum
Analisis
Foto Sesudah Selasa, 22 Januari 2019
Pembongkaran dimulai
Genset
dengan
melepas
cover body genset serta mencopot baut-baut untuk selanjutnya
dilakukan
pembongkaran Dilakukan pelepasan head silinder dari blok engine, hasilnya, pada head silinder ini ada cacat atau luka yang cukup parah berupa coakan yang cukup besar. Pelepasan piston dari engine yang berjumlah 6 piston. Kemudian
dilakukan
pengecekan kondisi piston apakah masih dalam batas toleransi atau harus diganti. Piston silinder 5 mengalami kerusakan
yang
cukup
parah, berupa cacat pada tepi
yang
mengakibatkan
bisa kebocoran
kompresi, sehingga harus diganti.
14
Rabu, 23 Januari 2019
Blok
silinder
silinder
dan
diangkut
head untuk
dilakukan proses fabrikasi dan adjustment engine.
Crankshaft setelah
masih
dilakukan
balancing
yang
baik proses
hasilnya
penyimpangan
masih
dibawah toleransi, sehingga masih
layak
digunakan
kembali. Senin, 28 Januari 2019
Body dibersihkan dari debu dan
kotoran
yang
menempel.
Lubang dudukan crankshaft dikalibrasi kembali melalui proses land centering agar crankshaft
satu
sumbu
dengan lubang dudukannya sehingga lurus dan tidak goyang.
15
Selasa, 29 Januari 2019
Setelah proses pembersihan dari debu dan kotoran, body genset
ini
selanjutnya
dilakukan painting sesuai dengan warna semula.
Pengangkutan engine
kembali
yang
difabrikasi
telah untuk
selanjutnya dirakit dengan komponen yang lainnya.
Proses sekir pada valve yang berfungsi untuk merapatkan kembali antara valve dengan blok
agar
tidak
terjadi
kebocoran pada saat piston mengompresi bahan bakar dan
udara
yang
bisa
mengakibatkan loss power. Rabu, 30 Januari 2019
16
Piston yang telah dilakukan pengecekan
dan
pengukuran, apabila masih antara
toleransi
yang
diijinkan maka dilakukan pemasangan kembali, piston yang diganti hanya silinder nomor 5, karena cacat di tepi yang bisa mengakibatkan kebocoran kompresi. SN Piston Baru : FP4987914 Ring piston diganti karena sudah aus yang disebabkan karena gesekan dengan liner yang bisa menyebabkan oli masuk ke ruang bakar, oleh karena itu diganti baru. SN Ring Piston Baru : FP3802429 Packing
ini
berfungsi
sebagai penyekat agar tidak terjadi kebocoran oli, dan coolant masuk ke dalam ruang bakar. Packing ini hanya sekali pakai setelah pemasangan, apabila
sehingga dilakukan
pembongkaran harus diganti yang baru.
17
Rabu, 31 Januari 2019 Penggantian main bearing yang
sudah
aus
karena
gesekan yang mengurangi diameter.
Apabila
tetap
dipasang maka akan ada celah diantara crankshaft yang
bisa
goyang.
menyebabkan
oleh
sebab
itu
dilakukan penggantian main bearing baru . SN Main Bearing Baru : 3950661
Pemasangan Tube Assembly.
Nozzle cooling piston ini berfungsi
untuk
mendinginkan
piston
dengan
oli.
Penggantian
Nozzle ada 1 buah karena mengalami
kerusakan
berupa pipa yang patah dan harus diganti.
18
Liner
berfungsi
untuk
landasan naik turun piston, yang menyebabkan gesekan piston dengan liner sehingga liner
menjadi
aus
yang
mengharuskan untuk segera diganti agar sesuai dengan ukuran piston Kamis, 31 Januari 2019
Pemasangan kembali katup pada head silinder. Setiap silinder
ada
4
katup
sehingga total ada 24 katup. Setelah
dilakukan
pengukuran dan pengecekan ada 8 katup yang harus diganti. Kondisi waterpump yang masih bagus dan masih berfungsi dengan normal maka waterpump ini tidak dilakukan penggantian.
Menyatukan antara silinder head dengan engine block
19
Selasa, 5 Februari 2019 Penggantian filter oli. Filter oli ini diganti karena filter oli yang lama sudah tidak layak
pakai
melewati
dan
batas
sudah interval
penggantian filter. Penggantian
filter
bahan
bakar yang berjumlah 2 buah, yaitu filter kasar dan filter halus. Penggantian ini dilakukan karena filter yang lama tidak layak pakai. Rabu, 6 Februari 2019 Pemasangan Turbocharger. Pada saat genset masuk kondisi
tidak
ada
turbocharger, jadi dilakukan pemasangan Turbocharger baru.
Pemasangan Radiator ke Body genset.
20
Kamis, 7 Februari 2019 Pemasangan Kembali Air Cleaner
yang
berfungsi
untuk menyaring udara yang masuk
ke
proses
pembakaran. Jumat, 8 Februari 2019 Memasang kembali system kelistrikan
pada
engine
mulai dari pemasangan aki dan
wiring
kelistrikan
engine.
Pengujian engine dilakukan setelah semua komponen telah dipasang. Dan hasil pengujian engine bekerja dengan baik. Senin, 11 Februari 2019
Pemeriksaan pada system kelistrikan dan panel di alternator.
21
Rabu, 13 Februari 2019
Proses painting pada engine dan dudukan engine
Kamis, 14 Februari 2019 Pemasangan Elektonik
modul pada
panel
generator yang berfungsi untuk manual atau auto start engine serta menampilkan RPM mesin
Melakukan
pengujian
genset
dengan
menghidupkan
melalui
panel.
22
3.2 Analisa Proses perbaikan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali genset type Cummins 6LTAA8.9-G2. Berikut dibawah adalah spesifikasi dari genset Cummins 6LTAA8.9G2:
23
24
Pengujian beban pada genset ini berfungsi untuk memeriksa bahwa kapasitas pada Genset Cummins 6LTAA8.9-G2 ini dapat mencapai beban kerja sesuai dengan spesifikasi. Pengujian beban ini sangat penting dalam perawatan sebuah genset yang bertujuan agar genset siap untuk operasional. Pengujian beban ini menggunakan sebuah alat yang dinamakan “Load Bank” dimana beban buatan akan ditempatkan pada generator. Tes ini berjangka waktu dan secara berkala akan meningkatkan kW. Setiap kW meningkat pada saat pengujian ada parameter yang harus dicatat, serta mengamati kemampuan generator dan engine untuk menangani beban yang diberikan oleh load bank..
Pengujian pertama Genset Cummins 6LTAA8.9-G2 dilakukan dengan memasukan beban 51kW atau sekitar 25% dari beban penuh Genset 6LTAA. Besar tegangan pada pengujian beban genset ini adalah 403 Volt dan arus pada output RST menunjukan angka 73 Ampere serta frekuensi 50 Hertz. Pada Pengujian kedua Genset diberikan beban sebesar 100kW hasil pengujian didapatkan bahwa tegangan sebesar 403 Volt dan arus pada RST menunjukan 142 Ampere dan frekuensi 50 hertz. Pada pengujian 150 kW tegangan yang dihasilkan 403 Volt dan arus pada RST adalah 218 Ampere dan frekuensi 50 Hertz. Pengujian terakhir dilakukan pada beban 160kW atau
25
80% dari beban maksimum Genset dan hasil pengujian menunjukan tegangan 403 Volt dan arus pada RST adalah 203 Ampere dan frekuensi 50 Hertz. Berdasarkan Rumus Arus Listrik Bahwa :
𝐼=
P = Daya Listrik
𝑃
I = Arus Listrik
𝑉 𝑥 ξ3 𝑥 𝑐𝑜𝑠∅
V = Tegangan Cos ∅ = Faktor Daya
Maka Hasil Perhitungan Beban 1
𝐼=
51000𝑘𝑊 403 𝑥 ξ3 𝑥 1
= 73,4 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟e
Maka Arus yang keluar pada Genset pada output RST tersebut normal yang dibuktikan dengan rumus diatas. Selanjutnya untuk frekuensi pada genset rumus yang dipakai adalah f = frekuensi genset
𝑓= 𝑓=
𝑁.𝑃
N = Putaran engine
120
P = Jumlah kutub magnet
1500 𝑟𝑝𝑚 𝑥 4 120
= 50𝐻𝑧
Dari data hasil pengujian tersebut menunjukan bahwa genset dapat menyuplai arus listrik yang dibutuhkan atau daya listrik yang keluar sesuai spesifikasi. Namun pada saat pengujian, pada system penggerak temperature mesin mengalami peningkatan yang significant, sehingga bisa dikatakan engine mengalami overheat pada saat dilakukan pengujian beban tersebut, selain itu asap yang keluar juga terlalu pekat. Oleh karena itu setelah dilakukan pengujian pertama tersebut, dilakukan pengecekan sistem penggeraknya. Preventive Maintenance (PM) yang dilakukan sebagai bentuk pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah kerusakan dapat dilakukan baik secara harian, mingguan, dan
26
bulanan. Berikut ini akan dijelasakan apa saja yang perlu dilakukan pada pemeliharaan tersebut:
Pencatatan secara running hours, yaitu dilakukan pada setiap jam kerja Daily Preventive Maintenance
Lakukan pengukuran mulai dari rpm, tekanan oli, temperatur mesin, serta output tegangan dan frekuensi. Periksalah secara visual tentang kebersihan, apakah terdapat kebocoran, over noise (vibration), dan korosi.
Weekly Preventive Maintenance
Bersihkan bagian body engine dan air filter Lakukan pengukuran ketinggian level, yaitu pada air radiator coolant, lube oil, dan fuel tank Periksalah tegangan v-belt Laksanakan seluruh aktivitas pemeliharaan secara mingguan
Monthly Preventive Maintenance
Lakukan pengecekan servo motor (alat pengatur/governor) Lakukan seluruh kegiatan pada aktivitas Monthly PM
Quarterly Preventive Maintenance
Lakukan pengencekan pada intercooler tubocharger, dan element radiator Sesuaikan tegangan v-belt
Gambar 13. Preventive Maintenance
27
Pemeliharaan pada genset memiliki cara atau sistem yang berbeda antara satu dengan lainnya. Salah satunya adalah jenis perawatan yang sebaiknya menyesuaikan dengan Operation and Maintenance manual dari masing-masing genset. Khusus untuk periodik per 6000 RH pada engine dan generator dapat dilakukan pemeliharaan sebagai berikut :
Calibration all safety devices, kalibrasi semua jenis alat pengaman yang meliputi: 1. Over speed 2. High temp cooling water 3. Low pressure lubricant oil Engine Lakukan megger test electro pada motor penggerak pompaa-pompa yang mendukung kinerja mesin. Megger merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur tahan isolasi dari suatu instalasi. Cek keselarasan antara engine dan generator Megger test main winding generator Generator
Function test generator protection
Function test mode closed and opened CB Gambar 14. Corrective Maintenance
Perawatan pada genset sangatlah penting untuk menjaga agar genset tetap dalam kondisi yang prima sehingga menghasilkan kinerja yang optimal dalam suatu proyek. Perawatan dibagi menjadi 2 yaitu perawatan berkala dan perawatan perbaikan. Perawatan berkala dilakukan untuk menjaga genset dari kerusakan dengan pengecekan dalam interval waktu tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya agar performa tetap dalam kondisi siap kerja. Perawatan perbaikan berfungsi untuk memperbaiki komponen yang sudah dibawah stardart yang telah ditetapkan atau rusak, sehingga komponen tersebut harus segera diperbaiki ataupun dilakukan penggantian. Perawatan ini sangat penting terlebih apabila genset ditempatkan pada suatu proyek dengan lingkungan yang berbeda, sehingga harus ada perawatan yang berbeda pula. Seperti
28
dengan menjaga kebersihan genset karena dilingkungan proyek terdapat banyak paparan debu, pasir, ataupun partikel udara lainya. Hal ini bias terlihat dari kondisi Genset Cummins 6LTAA8.9-G2 yang kondisinya sangat kotor yang bias juga partikel tersebut masuk kedalam komponen yang dapat merusak engine ataupun komponen lainnya.
Gambar 15. Kondisi Genset Sangat Kotor
Selain karena kurangnya perawatan yang dilakukan kondisi bahan bakar yang buruk juga bisa menyebabkan kerusakan pada engine. Bahan bakar yang kotor akan menyebabkan kerusakan pada pompa hingga merusak injector. Hal ini karena kualitas bahan bakar di Indonesia yang masih buruk, sehingga proses pembahakan tidak sempurna yang akan menyebabkan asap hitam pada hasil pembakaran. Selain itu bahan bakar yang buruk juga akan menghasilkan karbon dalam ruang bakar, dimana karbon karbon tersebut yang menggumpal akan dapat merusak komponen mesin, seperti terjadi goresan antara liner dengan piston yang mengakibatkan keausan yang lebih cepat bahkan bisa merusak piston sendiri. Pada ruang bakar menyebabkan Karbon
Menambah gesekan piston dan liner, mempercepat aus dan kerusakan
Bagi lingkungan terbentuk Asap Hitam
Pencemaran lingkungan
Bahan Bakar dengan kualitas buruk
Gambar 16. Alur Apabila menggunakan bahan bakar kualitas buruk
29
Gambar 17. Kondisi Piston (Terlihat Tardapat karbon di piston dan bekas gerusan di tepi piston)
Dari hasil pengamatan dan pendataan komponen terdapat banyak komponen yang sudah tidak terpasang atau hilang. Hal ini terjadi karena kurangnya pengamanan terhadap genset ini. Komponen ini bisa saja hilang karena jatuh pada saat proses mobilisasi maupun saat masih didalam proyek. Oleh karena itu pengecekan komponen sebelum dan setelah genset digunakan sangat penting memastikan komponen masih ada dan genset dapat digunakan dengan normal.
30
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa penyebab Generator Set Cummins 6LTAA8.9-G2 harus dilakukan proses overhaul karena mati total disebabkan karena beberapa factor yang pertama adalah kurangnya perawatan rutin terhadap genset ini terlihat kondisi genset yang kurang terawatt. Yang kedua adalah bahan bakar yang digunakan buruk, hal ini dapat dilihat dari karbon yang menumpuk pada ruang bakar terlalu banyak, selain itu terdapat cacat pada piston yang terjadi karena gesekan karbon. Yang ketiga adalah keamanan atau pengecekan terhapat komponen kurang diperhatikan dapat dilihat dari banyak komponen yang hilang, walaupun bisa juga terjadi pada saat mobilisasi ke tempat service. 4.2 Saran Selalu lakukan perawatan rutin berkala sesuai yang telah dianjurkan oleh pabrik. Selain itu buat jadwal penggantian part dan periodic maintenance yang diawasi secara rutin. Selain itu buat list komponen sebelum dan sesudah pemakaian. Walaupun bahan bakar di Indonesia masih kurang bagus, setidaknya dengan menjaga bahan bakar dari kontaminasi partikel maupun debu diudara akan mengurangi debu masuk ke system pembakaran yang dapat merusak komponen system bahan bakar seperti pompa, maupun injektor.
31