Laporan Kunjungan Lapangan.docx

  • Uploaded by: Ryon N
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Kunjungan Lapangan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,957
  • Pages: 23
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN AGROINDUSTRI P.L HAWAI PERMAI BALI

UNMAS DENPASAR

OLEH MARIANUS NDARUNG NPM. 1703542010043

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 1

KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas selesainya penyusunan penuntun kunjungan lapangan Agroindustri ini. Penuntun kunjungan lapangan ini disusun untuk mempermudah mahasiswa dalam mempelajari dan mempraktikkan ilmu dalam matakuliah Agroindustri, terutama pengetahuan dasar mengenai ruang lingkup dan perkembangan agroindustri, pengorganisasian, personalia, pengadaan, dan penyimpanan bahan baku, pengendalian proses pengolahan makanan, perancangan dan tata letak, rekayasan fasilitas, jaminan mutu, dan aspek pemasaran dalam bidang Agribisnis. Penyusun menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penuntun kunjungan lapangan ini, oleh karenanya penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan penuntun kunjungan lapangan ini. Penyusun berharap penuntun kunjungan lapangan ini bermanfaat dalam membantu mahasiswa memahami dan mempraktikkan mata kuliah Agroindustri. Akhir kata penyusun ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian penuntun kunjungan lapangan Agroindustri ini.

penyusun

2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................... 1 KATA PENGANTAR.....................................................2 DAFTAR ISI...................................................................3 DAFTAR TABEL..........................................................4 DAFTAR GAMBAR.....................................................5 DAFTAR LAMPIRAN.................................................. BAB I. PENDAHULUAN ..............................................8 1.1 Latar Belakang............................................................8 1.2 Tujuan Kunjungan Lapangan .....................................8 BAB II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN...............9 2.1 Sejarah Perusahaan.......................................................9 2.2 Lokasi Perusahaan........................................................10 2.3 Keadaan Perusahaan Saat ini.........................................10 2.4 Visi dan Misi Perusahaan.............................................10 2.5 Struktur Organisasi Perusahaan ..................................11 BAB III. AGROINDUSTRI PADA PERUSAHAAN........12 BAB IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan...................................................................20 4.2 Saran .............................................................................20 DAFTAR PUSTAKA.........................................................21 LAMPIRAN........................................................................22

3

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman 1.1 Standar Acuan Pengukuran Efektivitas ................................................................... 18 3.1 Variabel, Indikator, Parameter, dan Pengukuran Variabel ...................................... 30 3.2 Standar Acuan Pengukuran Efektivitas Alokasi Input ............................................. 38 3.3 Standar Acuan Pengukuran Efektivitas Produktivitas Padi ..................................... 38 4.1 Potensi Tanaman Pangan di Desa Gadungan........................................................... 47 4.2 Potensi Tanaman Buah-buahan di Desa Gadungan ................................................. 58 4.3 Potensi Hasil Perkebunan di Desa Gadungan .......................................................... 49 4.4 Potensi Sumber Daya Manusia di Desa Gadungan..................................................

4

5

6

7

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kunjungan industri merupakan kegiatan rutin bagi mahasiswa sebagai tuntutan kurikulum untuk menambah wawasan mahasiswa dengan berbagai pengetahuan mengenai dunia kerja, bisnis dan manajemen sehingga diharapkan dapat menjadi lulusan yang professional. Untuk menjadi lulusan yang professional tentu dibutuhkan banyak keterampilan terutama yang berkaitan dengan dunia Perindustrian dan Bisnis. Sebagai mahasiswa, khususnya dalam bidang pertanian, mahasiswa sudah sangat banyak mendapat materi kuliah yang berkenaan dengan dunia perindustrian. Oleh karena itu mahasiswa Agribisnis Universitas Mahasaraswati denpasar mengadakan kegiatan kunjungan industri. Diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang diperolehnya dengan melakukan pengamatan atau percobaan. Kunjungan industri juga menjadi salah satu kegiatan yang diadakan setiap tahunnya. Maka dari itu mahasiswa wajib mengikuti kegiatan ini. Kunjungan industri hanya sebatas melakukan observasi pada suatu industri saja. Melakukan pengamatan dan tanya jawab kepada narasumber secara langsung. Kesempatan kali ini, pihak Perguruan Tinggi mengadakan kegiatan kunjungan industri di daerah.Selain itu dengan diadakannya kegiatan kunjungan industri ini, diharapkan mahasiswa mengetahui lebih jauh bagaimana sebenarnya dunia usaha atau dunia industri itu dijalankan. Disisi lain, pihak Perguruan Tinggi juga menginginkan adanya dampak jangka panjang dari diselenggarakannya kegiatan kunjungan industri ini salah satunya dalam rangka penyaluran para lulusan yang professional dan memiliki kemampuan yang produktif dan siap bersaing di dunia bisnis dan manajemen. 1.2 Tujuan Kunjungan Lapangan Manfaat penulisan yang dapat diperoleh dari kunjungan industri, yaitu:  Mendapatkan tambahan wawasan mengenai dunia kerja yang berkaitan dengan perindustrian  Sebagai bekal persiapan untuk menempuh dunia kerja di masa yang akan datang.

8

BAB II

KEADAAN UMUM PERUSAHAN

2.1 SEJARAH P.L HAWAI PERMAI BALI P.l hawai Permai Bali di dirikan pada tanggal 13 oktober 1991, pabrik ini memiliki banyak cabang yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, pusat pabrik terbesar Hawai Permai ada di Surabaya. Dulu, minuman ini menjadi simbol status dan selalu dihidangkan di pesta-pesta perayaan. Kini, di tengah membanjirnya minuman bersoda, Hawai permai tetap eksis dengan pasarnya sendiri. Rony Hendra Setiadi (36), pengusaha muda dari Banyuwangi, yang memilih tetap mempertahankan minuman temulawak berkarbonasi (beruap) asal Banyuwangi, Jawa Timur. Dengan keterbatasan teknologi dan kian ketatnya persaingan, Rony memilih meninggalkan kehidupannya di Australia untuk menghidupkan lagi minuman tradisional itu. Rony kini mengoperasikan pabrik temulawak berkarbonasi warisan keluarganya. Ia adalah generasi ketiga dari pendiri pabrik temulawak beruap PL Hawai. Rony mewarisi usahanya dari sang ayah, Boedijanto yang meninggal tahun 2003. Kakeknya adalah Liem Jun Koen, pendiri pabrik itu. Dulu, saat berdiri tahun 1960 di surabaya, pabrik itu mungkin menjadi pabrik minuman berkarbonasi paling modern karena sudah memakai mesin pencampur CO2 (karbon dioksida). Usaha kakeknya berkembang pesat saat digantikan sang ayah sekitar tahun 1970-an. Kala itu, perusahaan soda bermerek internasional belum banyak masuk. Pasar temulawak beruap juga sudah mapan. ”Karyawan ayah saat itu bisa 30 orang,” kata Rony pada pertengahan April lalu. Saat itulah, pasar temulawak beruap merambah Bali. Boedijanto sendiri turut turun tangan memasarkan minuman tradisional bersoda itu ke kota-kota lain, seperti Situbondo, Bondowoso, dan Bali. Rony masih ingat, tahun 1980-an ayahnya sering kali pergi berhari-hari ke sejumlah kota untuk berbisnis. Kadang ia pergi menggunakan truk pengangkut minuman milik perusahaan. Minuman beruap temulawak bertahan di segala zaman. Kemasan, apalagi rasa, tetap abadi. Begitulah kira-kira semboyan keluarga Liem Jun Koen hingga kini. Meski sudah tiga kali berganti generasi, keluarga Liem Jun Koen tetap mempertahankan bentuk, kemasan, hingga rasa temulawak. Konsistensi itu mungkin menjadikan minuman temulawak tetap langgeng. 9

2.2 Lokasi Perusahaan Nama : P.L Hawai Permai Bali Alamat

: Jl. Hawai permai Denpasar timur

Produksi

: Rasa Temulawak lebak arum,Rasa sirsak beruap,Rasa jambu beruap

2.3 Keadaan Perusahaan Saat ini P.L Hawai Permai Bali berdiri tahun 1991 memiliki karyawan 46 orang , pabrik ini belum memiliki alat-alat produksi yang canggi tapi peralatan produksi masih manual, walaupun masih manual pabrik ini sangat steril, dan kebersihan lingkungan sekitar pabrik sangat terjaga. Produk yang di hasilkan oleh P.L hawai permai bali sudah tersebar di super market,pasar, restoran,warung-warung kecil. Peminat minuman ini sangat banyak, walaupun persaingan tetap eksis dengan rasanya. Konsistensi itu mungkin menjadikan minuman temulawak tetap langgeng. 2.4 Visi dan Misi Perusahaan Visi : Melestarikan minuman khas Indonesia yang kaya rempah dan khasiat untuk dapat diterima kembali di lidah masyarakat kalangan umum dan dapat go nasional. Misi :  Sering promosi dan memperkenalkan produk dengan mengikuti event seperti di expo yang diselenggarakan pemerintah maupun pihak lain.  Memasarkan produk ke berbagai tempat dan kalangan melewati media sosial,menitipkan ke warung dan sebagainya.  Membuat inovasi-inovasi baru agar konsumen tidak merasa bosan dengan minum tradisional.  Mengajak masyarakat untuk berpola hidup sehat dengan sering mengonsumsi minuman tradisional.

10

2.5 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi PT. Sinar Sosro berbentuk gabungan lini dan fungsional dimana kebijakan dan wewenang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Pimpinan setiap departemen dapat memberikan perintah kepada semua staf dan anggota yang ada sesuai dengan bidang kerjanya.

General manager

Direktur/division

Mantenance departement

Quality assurance

General affair

Personalia departement

Accounting departmen

Publicrelation departemant

Purchasing department

R dan D Development

Marketing department

11

BAB III

AGROINDUSTRI PADA PERUSAHAAN Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut. Secara eksplisit pengertian Agroindustri pertama kali diungkapkan oleh Austin (1981) yaitu perusahaan yang memproses bahan nabati (yang berasal dari tanaman) atau hewani (yang dihasilkan oleh hewan). Proses yang digunakan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan dan distribusi. Produk Agroindustri ini dapat merupakan produk akhir yang siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan baku industri lainnya. Agroindustri merupakan bagian dari kompleks industri pertanian sejak produksi bahan pertanian primer, industri pengolahan atau transformasi sampai penggunaannya oleh konsumen. Agroindustri merupakan kegiatan yang saling berhubungan (interelasi) produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, pendanaan, pemasaran dan distribusi produk pertanian. Dari pandangan para pakar sosial ekonomi, agroindustri (pengolahan hasil pertanian) merupakan bagian dari lima subsistem agribisnis yang disepakati, yaitu subsistem penyediaan sarana produksi dan peralatan. usaha tani, pengolahan hasil, pemasaran, sarana dan pembinaan. Agroindustri dengan demikian mencakup Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP), Industri Peralatan Dan Mesin Pertanian (IPMP) dan Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP). 3.1 Proses Produksi Spesifikasi bahan  Temulawak  Umur rimpang 8-12 bulan  Temulawak yang di beli harus dalam keadaan segar, tidak busuk.  Temulawak yang telah di terima kemudian di simpan dalam ruang penyimpanan dan di

gunakan tidak lebih dari 3 hari.

 Memiliki pemasok tetap.

12

 Bahan tambahan lain  Berwarna putih  Berbentuk butiran Kristal  Memiliki pemasok tetap  Kondisi kering  Tidak ada kotoran fisik (semut,logam,krikil)  Garam  Warna putih  Mengandung iodium  Halus  Kondisi kering  Tidak ada butiran lain atau cemaran fisik lainya  Air  Bersih  Tidak berbau, tidak berwarna  Daun pandan  Tidak berlubang  Tidak tertempel telut ulat  Memiliki pemasok tetap  Proses pengolahan  Pembuatan sari temulawak  Temulawak di bersihkan (di gosok dengan tangan) ditimbang, di iris hingga menjadi potongan kecil  Di hancurkan dengan blender kecepatan 3000rpm selama 10 menit, lalu di disaring menggunakan kain yang sudah di steril.  Di diamkan selama 5 menit agar pati mengendap.  Pemanasan di sertai pengadukan  Pemanasan awal sari temulawak dan daun pandan.  Setelah volume larutan larutan mencapai ¼ bagian dari awal, gula pasir ,garam, air, di masukan  Gunakan api sedang dengan suhu maksimal 110 derajat Celsius. 13

 Pendinginan di sertai pengadukan  Aduk terus hingga merata  Sudah dingin siap di masukan ke dalam botol,dan siap untuk di kemas. 3.2. Proses Pencucian Botol Botol-botol kosong yang telah kembali dari pasar harus dicuci terlebih dahulu. Krat-krat botol kosong dilewatkan melalui roller yang terhubung dengan conveyor untuk diangkat oleh mesin crater ke lintasan conveyor menuju bottle washer. Botol-botol yang telah melewati mesin crater menuju bottle washer harus disortir oleh operator pos I Produk yang telah jadi harus diinkubasi selama tiga hari sebelum dipasarkan. 3.3. Hasil Produksi Pabrik P.L Hawai Permai Bali merupakan pabrik produksi dan bottling untuk 4 jenis produk, yaitu Rasa Temulawak lebak arum,Rasa sirsak beruap,Rasa jambu beruap 3.4.Manajemen Produksi Dalam produksinya dibagi menjadi 4 department, yaitu : department bottling, department kitchen, department water treatment, dan department boiller. Departemen yang memiliki proses terpanjang adalah department bottling. Di department bottling ini lebih fokus terhadap kualitas produk fisiknya. Sedangkan di department kitchen dan water treatment lebih fokus ke kualitas isi produknya. Sisanya yaitu department boiller fokus terhadap penyediaan steam untuk proses pemasakan. Usaha perbaikan lini produksi dilakukan secara terus-menerus dengan harapan dapat meminimalisir produk cacat dan memperlancar jalannya proses produksi. Sistem one piece flow, system andon dan otomatis hampir di setiap lini telah diterapkan disini. Sistem andon bertujuan untuk meminimalisir produk cacat dan menganalisa penyebab terjadinya breakdown atau kemacetan dalam lini produksi, sehingga terdapat banyak sekali sensor dan lampu andon di lini produksinya yang berfungsi untuk mengidentifikasi cacat produk dan member tanda adanya masalah. Di P.L Hawai permai bali merupakan pabrik yang sangat memperhatikan kualitas produknya. Namun demikian cacat dan breakdown masih saja terjadi.

14

3.5 Distribusi  Strategi Pemasaran Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah banyak apabila dinilai memiliki citra baik dalam benak konsumen. Terciptanya citra baik dalam benak konsumen akan menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa manfaat.  Target Pasar Identifikasi target pasar adalah langkah awal yang dbutuhkan dalam perencanaan dan pengembangan strategi pemasaran. Dalam situasi dimana konsumen menghadapi banyak pilihan, maka kesuksesan pemasaran produk akan banyak ditentukan oleh kesuksesan produk.Target dari hawai beruap(rasa temulawak) adalah yang menyukai rasa asli temulawak dan praktis di semua kalangan. Diberikanlah kemasan botol yang praktis dan disediakan di kios-kios yang ada di pinggir jalan.  Penjualan Hawai permai beruap didistribusikan ke pelosok-pelosok daerah. Walaupun produk minuman sangat bersaing tetapi minuman ini tetap eksis.  Haraga Harga sangat terjangkau 1 botol berkisar Rp.5000 – Rp.7000

3.6 PENGOLAHAN LIMBAH Sumber limbah cair utama dari industri minuman ringan adalah proses pencucian botol, karena pabrik minuman ini biasanya memanfaatkan botol bekas. Proses ini dilakukan dengan menggunakan deterjen dan larutan soda kostik yang kadang terintegrasi dalam pabrik pembuatan minuman ringan tersebut. Selain itu, limbah cair juga dapat berasal dari ceceran atau tumpahan sirup dan cairan lainnya selama proses pengadukan, pembotolan, dan pengalengan, pembersihan tangki, aliran pengisian bahan baku, atau peralatan proses dan lantai.



Karakteristik Fisis Limbah Cair  Kekeruhan 15

Kekeruhan dalam limbah cair disebabkan oleh tingginya kandungan padatan tersuspensi (TSS) dalam limbah. Limbah yang dihasilkan pabrik minuman ringan memiliki tingkat kekeruhan yang cukup tinggi tetapi kandungan bahan organiknya lebih tinggi. Beban terbesar TSS total berasal dari pencucian botol dan pemeliharaan kebersihan pabrik yang kurang baik.  Warna Warna pada limbah cair minuman ringan berasal dari penambahan sirup sebagai konsentrat pemberi rasa. Akan tetapi, karena kadarnya cukup rendah dan seringkali bahan pewarna pun digunakan pewarna alami yang berasal dari sari buah-buahan, maka parameter warna ini tidak terlalu menjadi masalah dalam pengolahan limbah cair industri minuman ringan.  Suhu Limbah panas yang dihasilkan berasal dari air proses pencucian botol. Perbedaan suhu yang dihasilkan pada limbah, meskipun lebih tinggi dari air limbah dalam keadaan normal tetapi melalui proses pendinginan secara alami dapat menurunkan suhu air limbah, sehingga tidak diperlukan suatu alat penurun suhu mekanis.  Daya Hantar Listrik Daya Hantar Listrik menyatakan banyaknya ion-ion yang terkandung dalam suatu air buangan atau air sungai. Nilai konduktivitas pada limbah cair industry minuman ringan (limun) relatif rendah, karena dalam proses pembuatannya sendiri tidak banyak menggunakan larutanlarutan elektrolit, sebagian besar komposisi produk adalah air dan gula.  Karakteristik Kimiawi Limbah Cair pH : 10-12 BOD : 500 mg.l BOD : COD : <0.4 , Maka COD : 1250 mg/l TSS : 316,7 mg/l Minyak dan Lemak : 19 mg/l

16

Beban BOD = 3 kg/m3 produk minuman yang dihasilkan Beban padatan tersuspensi (TSS) = 1,9 kg/m3 produk minuman yang dihasilkan.

 Dampak dari Limbah Minuman Ringan Dalam proses pengolahan bahan baku menjadi bentuk yang siap dikonsumsi terjadi pula hasil sampingan berupa sampah atau limbah, baik berupa cair, padat maupun gas. Hal ini wajar terjadi karena dalam setiap perubahan dari satu bentuk materi menjadi bentuk lainnya tidak pernah terjadi perubahan yang efisien, selalu ada sisa yang disebut limbah. Semua limbah ini akan dikembalikan ke lingkungan. Namun jika jumlahnya sedemikian banyak maka menyebabkan pencemaran lingkungan yang berarti mengganggu kelestarian lingkungan akibat turunnya kualitas air, tanah dan udara. Hampir sebagian besar industri minuman ringan menyedot air tanah sebagai sumber bahan baku utama. Pengambilan air tanah secara berlebihan dan tidak terkendali mengakibatkan antara lain :  Turunnya permukaan tanah  Peresapan air laut sehingga menyebabkan turunnya kualitas air tanah Eksploitasi air tanah dalam jumlah tidak terkendali akan berpengaruh secara langsung terhadap masyarakat sekitarnya yang menggunakan air tanah untuk keperluan sehari-hari. Dampak lain adalah akibat limbah yang dihasilkan oleh industri minuman ringan. Limbah cair yang berasal dari proses pencucian botol karena pabrik minuman biasanya memanfaatkan kembali botol bekas. Sebagian besar volume dari kandungan air alkalin panas mengandung padatan terlarut. Dan juga limbah cair yang berasal dari ceceran/tumpahan sirup dan cairan lainnya selama proses pengadukan, pembotolan/pengalengan, pembersihan tangki, aliran pengisian bahan baku. Sumber limbah cair lainnya berasal dari sistem pengolahan air untuk bahan baku air dan dari peralatan mesin-mesin/bengkel berupa oli, minyak atau lemak. Keseluruhan limbah cair ini akan mengakibatkan turunnya kualitas air tanah yaitu meningkatnya pH, padatan tersuspensi .

17

 Pre-treatment adalah pengolahan awal limbah cair yang baru dibuang dari pabrik sebelum memasuki proses tahapan utama. Pada pabrik ini, proses pre-treatment dilakukan secara anaerobic. Berikut tahapan pengolahan awal tersebut:  Screen press Alat ini digunakan untuk menyaring, menyeleksi dan membuang kotoran dan padatan, seperti sampah pabrik, pipet, kertas, dan sebagainya dari limbah.  Sump pit Sump pit adalah bak penampung sementara limbah dari screen press yang memiliki 2 unit pompa (influent pump) yan bertugas memompakan limbah ke bak equalisasi.  Cooling tower Limbah cair yang masuk ke bak equalisasi oleh unit ini didinginkan terlebih dahulu dengan menggunakan cooling tower, sehingga kalor pada limbah tersebut berpindah ke udara.  Bak equalisasi dan agitator Bak ini adalah tempat homogenisasi kualitas dan kuantitas air limbah yang masuk ke dalam bak, serta tempat untuk prosesasi difikasi melalui fermentasi. Untuk mempercepat homogenisasi digunakan agitator. Penambahan nutrisi juga dilakukan untuk makanan bakteri, yaitu pupuk urea (sumber nitrogen) dan pupuk super phosphate (sumber fosfat).

 Limbah Limbah dari bak equalisasi di pompakan di MUR (methane Upilow reactor) setelah melalui 2 tahap yaitu penetralan pH limbah dan tahap homogenisasi.  Pengolahan Limbah secara aerobic  Bak Aerasi Limbah yang keluar dari proses anaerobic memiliki kualitas limbah yang begitu baik, sehingga bak ini terjadi proses penyempurnaan. Limbah mengalami pengolahan oleh bakteri

18

lumpur aerob, dimana baktteri pengolah materi-materi sisa yang terbiodegradasi pada proses aerobic menjadi CO2 dan sel bakteri baru.  Final clarifier Pada bak ini prosesnya adalah pengendapan dimana Activated Sludge dipisahkan dari air limbah yang bersih, lumpur aktif yang mengendap disirkulasi ke bak aerasi, ataupun bila di perlukan disirkulasi kembali ke bak equalisasi. Kotoran-kotoran yang melayang tersapu masuk ke bak effluent untuk di buang, sementara itu, air limbah bersih mengalir secara overflow ke kolam indikator.  Kolam indikator Pada kolam ini diisikan dengan ikan sebagai indicator kualitas air. Setelah dialirkan ke kolom indikator, air dibuang ke saluran pembuangan seperti selokan atau sungai. Dari proses tersebut dapat terlihat sesuai lampiran bahwa air yang kotor dibuang kembali ke alam dalam keadaan bersih dengan proses pengolahan yang baik.

19

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah diadakannya kunjungan industri ini, penulis mampu memahami secara langsung bagaimana sistem produksi yang dilakukan oleh PT. Sinar Sosro. Suatu industri yang bermula dari seorang pencetus ide teh dalam kemasan botol. Yang sekaraukti steril dan yang terpenting adalah limbah yang dihasilkan terbukti mampu dikembalikan pada alam.Harapan penulis kedepannya yaitu semoga dengan diadakannya kunjungan industri di PT. Sinar Sosro ini dapat menambah pengetahuan kita tentang kegiatan sistem produksi. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

4.2 Saran Setelah melakukan pengamatan langsung ke pabrik PT. Sinar Sosro, penulis hanya menyarankan agar PT. Sinar Sosro tetap berusaha menjadi perusahaan yang mampu mengolah pasar lokal maupun internasional. Karena dengan begitu, maka penulis tidak lagi khawatir akan konsumsi masyarakat terhadap minuman siap saji berharga terjangkau yang banyak beredar di pasar.

20

DAFTAR PUSTAKA

http://informasiagroindustri.blogspot.com/2012/04/prospek-dan tren-industriminuman.html http;//sumber –kesehatan. Blogspot.co.id/2013/10/manfaat rempah – temulawak –untuk –kesehatan .html http;//adibaharirizkiamarta.blogspot.co.id/20 15/04/proposal – kewirauasahan .httml

21

LAMPIRAN

22

23

Related Documents


More Documents from "fredian"