LAPORAN KULIAH LAPANGAN SISTEMATIKA TUMBUHAN STUDI FLORA DI HUTAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN BIOLOGI KELURAHAN LIMAU MANIS KECAMATAN PAUH KOTA PADANG SUMATERA BARAT
OLEH
KELOMPOK 3B
1. SASMITA YULIZA
(1610421008)
2. VIVY HERMANA PRATIWI
(1610421016)
3. AISYAH AMIRAL RAHMAH
(1610421022)
4. DILA KARINA ANDINI
(1610421028)
5. THORIQ ALFATH F
(1610422044)
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT,karena berkat rahmat dan karunia-Nya proses penulisan laporan kuliah lapangan sistematika tumbuhan dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan laporan ini di buat dengan maksud memberitahukan hasil dari kegiatan kuliah lapangan yang telah dilaksanakan pada tanggal 28 April sampai dengan 30 April 2017 di kawasan Villa Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi,FMIPA UNAND,Padang.
Laporan
kuliah lapangan ini di tulis berdasarkan hasil yang didapatkan saat dilapangan. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam membimbing selama kegiatan kuliah lapangan berlangsung. Laporan ini tentunya tidak luput dari dari kekurangan dan kesalahan untuk itu kami mohon kritik dan sarannya sebagai umpan balik bagi penyempurnaan laporan – laporan selanjutnya.
Padang, 7 Mei 2017
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Begitu banyak jenis tumbuhan yang tumbuh di muka bumi ini. Dimana sebelumnya tidak diketahui jenis, nama, kegunaan ataupun pengelompokkan tumbuhan-tumbuhan ini secara jelas. Tentunya ketidaktahuan ini tidak dibiarkan begitu saja, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan akhirnya tumbuhan-tumbuhan yang ada di muka bumi ini dapat diidentifikasi walaupun masih terbatas. Ilmu ini diterapkan dalam dunia pendidikan dikenal dengan Sistematika Tumbuhan. Sistematika Tumbuhan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang ilmu yang berkaitan sangat erat dengan taksonomi tumbuhan. Namun, sistematika tumbuhan lebih banyak mempelajari hubungan tumbuhan dengan proses evolusinya. Dalam sistematika bantuan ilmu seperti filogeni banyak berperan. Untuk penerapan Ilmu teori dan praktikum pada mata kuliah Sistematika Tumbuhan, maka diadakanlah Kuliah Lapangan yang bertempat di kawasan Villa Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi,FMIPA UNAND. Tumbuhan-tumbuhan yang didapat atau dikenal dengan istilah specimen ini diidentifikasi, tentunya didasari dari pengamatan langsung terhadap objek yang dikoleksi, dengan memperhatikan bentuk dan morfologi suatu tumbuhan tanpa mengabaikan teori informasi dari literatur resmi yang telah ada. Selain mengaplikasikan ilmu teori di lapangan, kuliah lapangan ini dapat memperluas pengetahuan dan membuka cakrawala tentang jenis-jenis tumbuhan yang ada di muka bumi ini, khususnya di kawasan Villa Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi,FMIPA UNAND, sebagai lokasi kuliah lapangan didasari oleh banyaknya tumbuhan yang tumbuh di daerah ini,
lokasi kuliah
lapangan tidak jauh dari kawasan kampus dan persediaan air yang memadai. Villa Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi,FMIPA UNAND, kelurahan limau manis,kecamatan
pauh
kota
Padang,Sumatera
barat
berada
pada
ketinggian
dari permukaan laut Pada saat kuliah lapangan kami dari kelompok 3B Jalur tracking 3 yaitu dari puncak ixora sampai dengan bendungan menemukan beberapa spesies dari tumbuhan tingkat tinggi (T4) dan tumbuhan tingkat rendah (T3R) 1.2 TUJUAN
-
Untuk mempraktekkan ilmu Sistematika Tumbuhan yang didapat baik dikelas maupun saat pratikum
-
Untuk memahami cara kerja lapangan dalam melakukan koleksi dan pembuatan spesimen herbarium.
-
Untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan di kawasan Villa Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi,FMIPA UNAND.
BAB II PELAKSANAAN KULIAH LAPANGAN
2.1 Waktu dan Tempat Kegiatan kuliah lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 28-30 April 2017 ( jumat s/d Minggu) di kawasan Villa Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi,FMIPA UNAND dan kemudian dilanjutkan di Herbarium Universitas Andalas ( ANDA ).
2.2 Alat dan Bahan 2.2.1 Alat Adapun alat-alat yang digunakan antara lain : - parang - gunting tanaman - sendok dompol - kain beludru warna hitam - alat tulis ( notebook, pensil, spidol permanen, penggaris ) - kamera digital - plastik 5 kg - plastik packing bening - karung.
2.2.2 Bahan Sedangkan bahan-bahan yang digunakan antara lain : -
spiritus ( untuk mengawetkan spesimen )
-
label gantung
-
koran
-
kardus
2.3 Materil yang digunakan
2.4 Metode Kerja
2.5 Cara Kerja 2.5.1 Di Lapangan Di kawasan Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi (HPPB) FMIPA UNAND, masing-masing anggota kelompok memiliki tugas tersendiri mulai dari pengambilan sampel, dokumentasi sampel,pencatat data sampel sampai dengan pengkoleksian sampel hal ini bertujuan untuk mempercepat langkah kerja saat dilapangan. Pada saat akan mengambil sampel tumbuhan perlu diperhatikan habit dan cara pengambilannya, dengan cara sebagai berikut : 1. Tumbuhan kecil seperti rumput, herba, semak yang berukuran kecil dikoleksi lengkap dengan cara mencabut dari bagian akarnya. 2. Untuk pohon, semak besar dan liana, dikoleksi sebagian rantingnya sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan serta harus lengkap dengan organ generative dan vegetatifnya. 3. Untuk tumbuhan epifit dan parasit, selain tumbuhan itu sendiri harus juga dikoleksi tumbuhan inangnya . 4. Untuk kelompok palmae dan pisang, koleksi bisa diambil dengan cara; memotong dengan syarat potongannya mewakili seluruh bagian tanaman, disusun sedemikian rupa dan diberi satu nomor koleksi. Sebelum dilakukan pengambilan bahan koleksi, terlebih dahulu dilakukan pengamatan dan pencatatan terhadap sifat- sifat khas dari tumbuhan bersangkutan pada kertas data set yang telah dimiliki masing-masing kelompok, data tersebut mengandung informasi antara lain : 1. Tempat tumbuhnya (habitat) 2. Nama local tumbuhan yang bersangkutan
3. Bergetah atau tidak bergetah, kalau bergetah apa warnanya. 4. Semua organ yang berwarna (daun, bunga, buah dsb). 5. Karakter lain yang dianggap sebagai karakter yang menonjol dari hasil pengamatan atau informasi dari masyarakat. Spesimen yang diambil rangkap 3 untuk masing-masing jenis tumbuhan, yang kemudian diikat menjadi 1 dan diberi label sesuai dengan nomor koleksi. Setiap spesimen yang ada harus dilengkapi dengan organ generatif ( buah daan atau bunga ). Spesimen yang telah dicatat dan diberi nomor koleksi dimasukkan ke dalam plastik 5kg, kemudian dimasukkan dalam karung plastik dengan posisi melintang. Setelah pengoleksian spesimen selesai, spesimen dibersihkan agar tanah yang menempel berkurang. Kemudian spesimen diletakkan dalam koran yang berukuran lebar, satu helai koran dibagi dua dan hanya ada satu spesimen didalamnya. Selanjutnya spesimen diidentifikasi untuk mengetahui family dan nama spesiesnya, kemudian tulislah pada halaman depan koran yang berisi spesimen tersebut. Pada halaman depan koran juga ditulis nama lokasi dan nomor koleksi. Setelah identifikasi selesai maka spesimen ditumpuk dengan spesimen yang lainnya dan diikat dengan tali rafia, dimasukkan kedalam plastik packing bening, lalu siramlah dengan menggunakan spritus hingga membasahi semua bagian spesimen. Setelah spesimen basah, plastik ditutup dengan lakban sampai tidak ada celah udaranya,. Tulislah nama kelompok pada plastik yang telah dilakban tersebut sesuai dengan kelompok masing-masing. Terakhir semua spesimen dibawa ke Herbarium Universitas Andalas ( ANDA )
2.5.2 Di Herbarium Yang dilakukan adalahpengovenan dan monting . Pengovenan dilakukan dengan cara: spesimen yang diletakkan di herbarium dikeluarkan dari karung dan plastik packingnya. Disusun secara bergantian antara kardus dan specimen yang berada dalam kertas koran susunannya yaitu kardus-spesimen-kardus-spesimen dan seterusnya. Jumlah tumpukan kardus dan spesimen tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis, lalu diikat dengan ikat pinggang dengan kuat sehingga semua specimen akan terapit dengan kuat, lalu tulislah nama kelompok agar saat penovenan specimen tidak tertukar dengan kelompok lain. Specimen yang sudah diikat tadi dimasukkan ke dalam tempat pengeringan (oven) dengan suhu 70 – 80 ◦ C, selama 48 jam
Setelah itu dilakukan pemberian label herbarium. Caranya : spesimen yang telah kering ikatannya dibuka dan dilepas dari kardusnya. Spesimen ini disusun secara berurutan lalu dipilih diantara tiga rangkap spesimen yang paling baik untuk di awetkan dikertas monting yaitu; baik kondisinya, lengkap organ vegetatif dan organ generatifnya. Sedangkan dua rangkap spesimen lainnya dijadikan duplikat. Semua spesimen juga harus diidentifikasi ulang dan dilengkapi dengan nama authornya. Selanjutnya spesimen yang paling baik dijahit atau dilem dikertas monting berwarna putih berukuran 30 x 40 cm dan dikanan bawah diberikan label herbarium dan untuk spesimen duplikat juga diberikan label herbarium, untuk tumbuhan yang bunga atau buahnya lepas disisipkan di dalam kertas yang dibuat bentuk amplop. Kemudian dimasukkan ke dalam map yang telah disertai label family.