LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM BULE KRIBO GILE (BUDIDAYA LELE DAN KRIPIK BALADO DAGING LELE) SEBAGAI PELUANG USAHA KREATIF MAHASISWA STKIP SINGKAWANG BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN
DIUSULKAN OLEH : ERMAUS ERVAN CHIKY FEBRIANTI DWI PRANAJAYA RODI RADIUS IRA ARYANTI
(11308502150024/2015) (11308502150008/2015) (11308502150086/2015) (11308502150064/2015) (11308504160033/2016)
STKIP SINGKAWANG SINGKAWANG 2016
PENGESAHAN PKM KEWIRAUSAHAN 1. Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas/Institusi/Politeknik e. Alamat rumah dan No Tel./HP
: BULE KRIBO GILE (Budidaya Lele dan Kripik Balado Daging Lele) Sebagai Peluang Usaha Kreatif Mahasiswa STKIP Singkawang : PKM-K
: Ermaus Ervan : 11308502150024 : Pendidikan Matematika : STKIP Singkawang : Jl. Diponegoro, Gg. Juang No.10, Singkawang, Kalimantan Barat/ 089627112755 f. Alamat email :
[email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang a. Nama lengkap dan Gelar : Gunta Wirawan, M.Pd b. NIDN : 1113127201 c. Alamat Rumah dan No Telp./HP : Jl. Veteran, Gg.H.Ibrahim, Singkawang, Kalimantan Barat/ 081256116997 5. Biaya Kegiatan Total a. Dikti : Rp 5.000.000,b. Sumber lain (sebutkan..) :6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan Singkawang, 11 Juli 2017 Menyetujui, Ketua Prodi Pendidikan Matematika Ketua Pelaksana Kegiatan
(Nindy Citroresmi Prihatiningtyas,.M.Pd) NUPN. 9911621548
(Ermaus Ervan) NIM. 11308502150024
Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan
Dosen Pendamping
(Susan Neni Triani, M.Pd) NIDN. 1104058802
(Gunta Wirawan, M.Pd) NIDN. 1113127201 ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................. HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................. RINGKASAN ............................................................................................... BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1.2 Prioritas masalah.............................................................................. 1.3 Tujuan Program ............................................................................... BAB II. TARGET LUARAN ....................................................................... 2.1 Luaran.................................................................................... ......... BAB III. METODE ....................................................................................... 3.1 Aspek Manajemen Produksi ............................................................ 3.2 Manajemen Usaha ........................................................................... BAB IV. HASIL YANG DICAPAI .............................................................. 4.1 Penyediaan Peralatan Pembuatan Kolam Terpal ............................. 4.2 Aspek produksi ................................................................................ 4.3 Pemasaran Produk .................................................................... ...... 4.4 Ketercapaian Target Luaran ......................................................... .. BAB V. POTENSI HASIL......................................................................... .. 5.1 Manfaat Artikel Ilmiah ............................................................... .... 5.2 Manfaat Terhadap Berbagai Aspek .............................................. .. BAB VI. TARGET BERIKUTNYA......................................................... ... Lampiran 1. Penggunaan Dana. ................................................................... Lampiran 2. Bukti-Bukti pendukung Kegiatan............................................ .
i ii iii iv 1 1 2 2 2 2 3 3 3 5 5 6 6 6 7 7 8 8 9 10
iii
RINGKASAN Budidaya ikan lele merupakan salah satu peluang usaha yang cukup diperhitungkan saat ini. Pembudidayaan ikan lele terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Pembudidayaan ikan lele di Kalimantan Barat khususnya di kota Singkawang, masih sangat jarang ditemukan. Untuk mengatasi hal tersebut, kami akan mencoba membuka lahan usaha dalam pembudidayaan ikan lele. Dalam usaha budidaya ikan lele, perlu dilakukan secara intensif dan professional baik mulai dari pemilihan bibit, pembesaran dan sampai ikan siap dipasarkan. Pembudidayaan ikan lele yang kami budidayakan ini tidak hanya akan dijual kepada konsumen saja ataupun kepada orang yang berpeluang usaha warung pecel lele tetapi juga akan dapat diproduksi sendiri dengan inovasi dari olahan daging ikan lele. Selain itu, mengingat kebanyakan orang sering mengonsumsi makanan ringan di luar waktu makan utama maka olahan daging lele dapat dijadikan sebagai kripik ikan lele. Di tinjau dari lokasi tempat kami tinggal saat ini sangat dekat dengan keramaian, sehingga usaha kripik ikan lele ini dapat berkembang apabila dijalankan dengan usaha yang maksimal. Kata Kunci : Ikan lele, Budidaya, Keripik Ikan Lele.
iv
1
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang luas dan kaya akan keanekaragaman hayati yang bermacam-macam, seperti keanekaragaman flora dan fauna. Salah satu contoh keanekaragaman fauna adalah ikan lele (Clarias Batrachus). Ikan lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan kulit licin. Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo,Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis) dan ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Untuk meningkatkan jumlah ikan lele, maka dapat dilakukan dengan pembudidayaan ikan lele. Budidaya ikan lele merupakan salah satu peluang usaha yang cukup diperhitungkan saat ini. Pembudidayaan ikan lele terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur tepatnya di daerah Kabupaten Tulungagung, Madiun, Jombang, Malang, Mojokerto, Ponorogo, Trenggalek, Bojonegoro, Magetan, Lumajang, Bangkalan, dan Pasuruan. Selain dikonsumsi untuk konsumen lokal, ikan lele asal Jawa Timur ini juga ada yang diekspor hingga ke mancanegara. Jumlah produksi lele juga terus mengalami kenaikan dalam kurun waktu selama tiga tahun terakhir. Pada 2012, jumlah produksi ikan lele mencapai 62.807 ton. Di 2013, meningkat menjadi 79.927,5 ton. Sedangkan di 2014, produksi ikan lele menembus angka 96.830,1 ton. Pembudidaya lele di Jawa Timur mencapai sekitar 46 ribu orang. Pembudidayaan ikan lele di Kalimantan Barat khususnya di kota Singkawang, masih sangat jarang ditemukan. Apabila kita perhatikan banyak terdapat penjual pecel lele di kota Singkawang yang memerlukan pasokan ikan lele setiap harinya, hal ini yang membuat permintaan ikan tersebut menjadi semakin tinggi di pasaran. Untuk mengatasi hal tersebut, kami akan mencoba membuka lahan usaha dalam pembudidayaan ikan lele. Ternak ikan lele juga relatif lebih mudah apabila dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas atau ikan mujair karena lebih tahan terhadap penyakit maupun kondisi lingkungan. Dalam usaha budidaya ikan lele, perlu dilakukan secara intensif dan professional baik mulai dari pemilihan bibit, pembesaran dan sampai ikan siap dipasarkan. Dimana ketiga hal ini merupakan mata rantai yang saling berhubungan, namun bisa berdiri sendiri apabila diusahakan. Sebelum tahun 1990-an, menurut masyarakat, ikan lele merupakan binatang yang menggelikan dengan bentuk seperti ular dan hidup di tempat yang kotor. Tetapi saat ini pamor ikan lele menjadi naik.
2
Pembudidayaan ikan lele yang kami budidayakan ini tidak hanya akan dijual kepada konsumen saja ataupun kepada orang yang berpeluang usaha warung pecel lele tetapi juga akan dapat diproduksi sendiri dengan inovasi dari olahan daging ikan lele. Selain itu, mengingat kebanyakan orang sering mengonsumsi makanan ringan di luar waktu makan utama maka olahan daging lele dapat dijadikan sebagai kripik ikan lele. Dari hasil pengamatan, ternyata belum ada yang menjalankan bisnis kripik ikan lele ini di daerah kota Singkawang dan sekitarnya. Di tinjau dari lokasi tempat kami tinggal saat ini sangat dekat dengan keramaian, sehingga usaha kripik ikan lele ini dapat berkembang apabila dijalankan dengan usaha yang maksimal. 1.2 Prioritas Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yang akan kami angkat dalam proposal ini adalah sebagai berikut. a. Bagaimana membudidayakan ternak ikan lele yang mempunyai kualitas yang baik? b. Bagaimana cara mengolah daging ikan lele menjadi keripik yang banyak disukai oleh masyarakat? c. Bagaimana pemasaran ikan lele dan keripik olahan ikan lele dilakukan? 1.3 Tujuan Program a. Menjadikan ikan lele sebagai produksi utama dalam pemasaran. b. Memenuhi kebutuhan konsumen yang memiliki usaha pecel lele. c. Membuka peluang usaha baru. d. Menjadikan keripik ikan lele sebagai makanan ringan yang disukai oleh masyarakat. e. Menciptakan inovasi baru dalam dunia kewirausahaan khususnya di bidang peternakan dan di bidang perdagangan. BAB II. TARGET LUARAN Luaran yang dapat diperoleh dalam penulisan Program Kreatifitas Mahasiswa pada bidang Kewirausahaan ini adalah : 2.1 Luaran 1. Terwujudnya keterampilan berwirausaha bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat yang menyukai ikan lele sebagai menu makanan sehari-hari. 2. Selain untuk dijual ke konsumen, ikan lele ini akan diolah dagingnya menjadi keripik ikan lele. Keripik ikan lele ini akan dibubuhi bumbu balado yang memberikan rasa pedas. Di pasaran belum ditemukan keripik dari daging lele, hal ini yang membedakan usaha keripik ini dengan usaha yang lainnya. 3. Ikan lele siap produksi dan konsumsi.
3
BAB III. METODE 3.1 Aspek Manajemen Produksi Tahapan pertama yang ditempuh sebelum produksi dalam pembudidayaan ikan lele ini adalah mendesain dan mengkontruksi kolam terpal. Kemudian melanjutkan dengan penyediaan peralatan dan bahan-bahan pembuatan kolam terpal, membeli bibit ikan lele serta pakannya dan perawatan ikan lele yang dilakukan secara intensif. Selama kurang lebih 2 bulan, tahap kedua yang ditempuh adalah memproduksi ikan lele. Ikan lele akan dijual kepada pedagang yang mempunyai usaha Warung Pecel Lele dan akan dijual kepada konsumen yang membutuhkan. Ikan lele ini tidak hanya dijual saja melainkan dapat diproduksi untuk pengolahan keripik daging ikan lele. Peralatan dan bahan-bahan disiapkan terlebih dahulu sebelum melakukan pengolahan keripik daging ikan lele. Setelah produksi selesai, tahap selanjutnya adalah kegiatan pengemasan dan pemasaran produk. 3.2 Manajemen Usaha a. Lokasi Usaha Lokasi kolam terpal untuk pembudidayaan ikan lele ini berada di Jalan Veteran, Roban, Singkawang Tengah, tepatnya berada di belakang halaman rumah. Halaman belakang rumah ini memiliki luas dengan panjang 15 meter dan lebar 20 meter. Lokasi ini juga sudah memenuhi kriteria yang perlu untuk dilakukan untuk pembudidayaan yaitu nyaman, aman, tenang dan cukup mendapatkan sinar matahari. Sedangkan lokasi untuk pembuatan keripik dilaksanakan pada tempat yang sama dengan pembudidayaan ikan lele. b. Waktu Persiapan pelaksanaan kegiatan membutuhkan waktu kurang lebih 2 minggu. Persiapan tersebut dilaksanakan pada bulan Maret 2017 minggu ke 3. Persiapan ini meliputi survey lokasi pembudidayaan, diskusi tentang strategi pelaksanaan program kegiatan, penyediaan peralatan dan bahan baku, dan persiapan administrasi. c. Pemasaran Berikut ini ada beberapa strategi pemasaran yang akan dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan usaha ini : 1) Peluang yang dijadikan target dalam pemasaran ikan lele ini sangat mudah dan sangat banyak, mulai dari warung pecel lele, rumah-rumah makan dan resto-resto yang menyajikan
4
menu ikan lele konsumsi dengan bumbu dan resep andalan masing-masing. 2) Menjual ikan lele dan keripik daging ikan lele dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat sekitar maupun masyarakat luas. 3) Menawarkan produk dengan via online bagi orang-orang yang tidak dapat datang langsung dan menawarkan produk secara langsung kepada teman-teman kampus dan masyarakat yang sekitar rumah. d. Pelaksanaan Produksi Pelaksanaan produksi pembudidayaan ikan lele ini siap dijual dan diproduksi sendiri dimulai dari bulan Juni 2017. Untuk penjualan ikan lele dilaksanakan setiap ada konsumen yang ingin membeli atau memesan dan untuk pembuatan dan penjualan keripik ikan lele dilaksanakan setiap hari kerja yaitu Senin-Sabtu. Dengan kapasitas produksi semakin hari semakin meningkat. e. Pemasaran Produk Pemasaran produk dilaksanakan secara langsung dengan konsumen maupun secara via online. Pemasaran secara langsung dilakukan dengan cara menjual kepada konsumen yang membutuhkan ikan lele, menitipkan keripik ke warung dan sekolah-sekolah. Sedangkan untuk pemasaran secara via online dilakukan dengan cara mempromosikan produk melalui media sosial seperti BBM, Line, Whatsapp, Instagram, dan Facebook.
Gambar 3.1 Promosi melalui media sosial Facebook
5
BAB IV. HASIL YANG DICAPAI Hasil yang dicapai dalam Pembudidayaan Ikan Lele dan Pembuatan Keripik Balado Daging Lele ini adalah pembelian dan penyediaan peralatan serta bahan-bahan produk yang diperlukan sehingga ikan lele dapat diproduksi dan diolah menjadi keripik ikan lele. Adapun luaran yang berhasil dicapai yakni : 4.1 Penyediaan Peralatan Pembuatan Kolam Terpal Penyediaan peralatan untuk pembuatan kolam terpal meliputi kayu, papan, terpal biru orange, paku, gergaji, dan palu seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.1.1 Peralatan pembuatan kolam terpal Penyediaan peralatan untuk pembuatan keripik daging lele meliputi kompor gas, gas tabung, pisau, serokan, baskom, kuali, talenan, plastik kemasan, blender dan sarung tangan.
Gambar 4.1.2 Peralatan pembuatan keripik daging lele
6
Selanjutnya yang kedua adalah pembelian bibit ikan lele serta pakannya.
Gambar 4.1.3 Bibit ikan lele dan Pakan Selanjutnya yang ketiga adalah pembelian bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan keripik ikan lele meliputi tepung beras, bawang merah, bawang putih, ketumbar, masako, minyak goreng, lada, bumbu balado, kapur sirih dan kemiri.
Gambar 4.1.4 Bahan-bahan untuk pembuatan keripik daging lele 4.2 Aspek Produksi Selama kurang lebih 2 bulan 3000 bibit ikan lele yang terdiri dari bibit lele Dumbo dan bibit lele biasa, yang telah dibudidayakan akan menghasilkan kurang lebih 3000 ekor ikan lele. Karena mengingat kondisi lingkungan yang tidak dapat diprediksi, jadi ikan lele Dumbo yang hidup sebanyak 1455 ekor dan ikan lele biasa 1473 ekor. Hasil dari pembudidayaan ikan lele ini dijumlahkan sebanyak 2928 ekor. Hasil tersebut akan dibagi yaitu 2628 ekor untuk dijual ke konsumen dan 300 ekor untuk diolah menjadi keripik ikan lele. 4.3 Pemasaran Produk Harga jual 1 kg ikan lele Rp.26.000,00 dan harga 1 bungkus keripik ikan lele Rp. 3.000,00. Untuk 2628 ekor ikan lele didapatkan 262 kg dan untuk 300 ekor lele diperoleh 520 bungkus keripik. Sehingga keuntungan yang diperoleh
7
dalam setiap produksi adalah sebesar Rp 8.372.000 – Rp. 5.000.000 = Rp. 3.372.000,-
4.4 Ketercapaian Target Luaran Ketercapaian Target Luaran dapat dilihat sebagai berikut : No. 1 2 3 4 5
6
Target Survey Pasar Penyediaan Alat dan Bahan Tempat Produksi Pelaksanaan Produksi Pemasaran a. Display Produk b. Sosial Media c. Brosur, Banner d. Perluasan ke Kota lain Laporan Tingkat Pencapaian
Ketercapaian Target 100% Terlaksana Belum terlaksana 100% ־ 90% 10% 100% ־ 80% 20% 70% 30% 80% 20% 100% ־ 80% 20% 30% 70% 80% 20% 86% 14%
BAB V. POTENSI HASIL 5.1 Manfaat Artikel Ilmiah Manfaat Pembudidayaan Ikan lele dan Pembuatan Keripik Balado Daging Lele sebagai berikut : a. Bagi Masyarakat Dengan adanya pembudidayaan ikan lele maka permintaan konsumen terhadap pasar dapat berkurang. Masyarakat juga dapat terjun langsung untuk mempelajari tentang pembudidayaan ikan lele dan dapat melihat cara memproduksi ikan lele menjadi produk keripik daging ikan lele dengan rasa balado. b. Bagi Mahasiswa Mahasiswa menjadi mempunyai keterampilan dan pengalaman dalam membudidayakan ikan lele sekaligus memproduksi ikan lele tersebut menjadi suatu inovasi makanan ringan yang unik dan akan disukai oleh masyarakat luas.
8
5.2 Manfaat Terhadap Berbagai Aspek a. Aspek Teknologi Budidaya lele sangat mudah untuk dilakukan dan tidak membutuhkan suatu teknologi yang mutakhir. Teknologi yang diperlukan dalam budidaya ikan lele adalah ilmu titen, telaten dan tekun. Titen berarti cermat pada setiap perubahan yang terjadi pada kondisi perairan tempat memelihara ikan yang dipelihara. Telaten berarti tidak mudah putus asa dalam menghadapi setiap kendala dalam budidaya ikan. Tekun berarti harus rajin, tidak mempunyai rasa malas dan putus asa dalam melakukan usaha budidaya ikan. c. Aspek Ekonomi Budidaya lele dapat dilakukan oleh setiap orang dengan modal yang tidak begitu mahal, sehingga dapat dilakukan dalam skala rumah tangga. Hasil dari budidaya ikan lele yang dilakukan oleh mahasiswa dapat dijual kepada konsumen sebagai pendapatan sendiri bagi mahasiswa. Hasil dari budidaya ikan lele juga dapat dikonsumsi sendiri sebagai pemenuhan gizi bagi diri sendiri. d. Aspek Sosial Komoditas hasil budidaya ikan lele dapat diterima oleh masyarakat luas dan dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat, berbagai adat dan berbagai agama. Sehingga dengan kata lain bahwa budidaya lele tidak bertentangan dengan adat maupun agama. BAB VI. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA Dalam pembudidayaan ikan lele ini diharapkan dapat berkembang dari setiap produksi ke produksi selanjutnya, maka dilakukan pengembangan kulaitas produk dengan cara-cara perawatan yang lebih intensif lagi. Sedangkan tehnik yang ditempuh dalam pemasaran ikan lele pada rencana berikutnya adalah dengan cara melakukan pemasaran yang intensif yaitu sebuah tehnik penjualan yang tanpa repot. Perlu dipahami bahwa jenis ikan lele sangat disukai masyarakat Indonesia di kota dan desa karena rasanya sangat enak, gurih dan lezat serta memiliki kandungan vitamin yang menyehatkan tubuh. Hal ini membuat usaha membudidayakan dan memproduksi ikan lele sangat perlu dilakukan. Teknik pemasaran yang efektif baik dan benar adalah para pembeli datang sendiri ke peternakan budidaya ikan lele untuk membeli. Oleh karena itu, perlu dilakukan hubungan kerjasama yang baik dengan warung-warung pecel lele yang terdekat, menjalin relasi dengan para pedagang besar di pasar tradisional dan menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan restoran besar.
9
Lampiran Lampiran 1. Penggunaan Dana Pengeluaran Peralatan Kayu Papan Terpal Biru Orange 4x6 Paku Gergaji Palu Pipa panjang Kompor gas Tabung gas 12 kg Serokan Baskom Kuali Talenan Pisau Plastik Kemasan Blender Sarung Tangan Total Bahan Produksi Bibit Lele Jumbo Bibit Lele Biasa Pakan Lele Tepung Beras Bawang Putih Bawang Merah Ketumbar Masako Minyak Goreng Lada Bumbu Balado Kapur Sirih Kemiri
Jumlah
Harga Satuan
Total Harga
16 buah 20 buah
Rp. 10.000,Rp. 22.000,-
Rp. 160.000,Rp. 440.000,-
3 pcs 2 set 1 buah 3 buah 1 buah 1 buah 2 buah 1 buah 2 buah 1 buah 2 buah 3 buah 3 pcs 1 buah 3 pasang
Rp. 220.000,Rp. 20.000,Rp. 47.000,Rp. 25.000,Rp. 10.000,Rp. 410.000,Rp. 160.000,Rp. 10.000,Rp. 20.000,Rp. 56.000,Rp. 15.000,Rp. 15.000,Rp. 9.000,Rp. 235.000,Rp. 1.500,-
Rp. 660.000,Rp. 40.000,Rp. 47.000,Rp. 75.000,Rp. 10.000,Rp. 410.000,Rp. 320.000,Rp. 10.000,Rp. 40.000,Rp. 56.000,Rp. 30.000,Rp. 45.000,Rp. 27.000,Rp. 235.000,Rp. 4.500,Rp. 2. 609.500,-
Rp. 500,Rp. 350,Rp. 20.000,Rp. 7.000,Rp. 25.000,Rp. 32.000,Rp. 5.000,Rp. 8.000,Rp. 15.000,Rp. 3.000,Rp. 5.500,Rp. 4.000,Rp. 1.500,-
Rp. 750.000,Rp. 525.000,Rp. 400.000,Rp. 35.000,Rp. 50.000,Rp. 64.000,Rp. 15.000,Rp. 24.000,Rp. 90.000,Rp. 12.000,Rp. 22.000,Rp. 12.000,Rp. 3.000,-
1500 bibit 1500 bibit 20 kg 5 pcs 2 kg 2 kg 3 ons 3 bks 6 kg 4 pcs 4 pcs 3 ons 2 ons
10
Total Biaya lain-lain Sewa Portable Sealer Sewa Mesin Air Print Bensin Parkir Konsumsi Total Total Pengeluaran Dana dari DIKTI
Rp. 2.002.000,1 buah 1 buah 32 lembar 5 liter 3 motor
Rp. 65.000,Rp. 100.000,Rp. 500,Rp. 7.000,Rp. 2.000,-
Lampiran 2. Bukti-Bukti Pendukung Kegiatan Bukti-Bukti Pembelian Bahan
Rp. 65.000,Rp. 100.000,Rp. 16.000,Rp. 35.000,Rp. 6.000,Rp. 200.000,Rp. 422.000,Rp. 5.033.500,Rp. 5.000.000,-
11
Bukti-Bukti Kegiatan
Gambar 1. Survey Lokasi
Gambar 3. Membuat kolam terpal
Gambar 5. Pembudidayaaan
Gambar 2. Penyediaan alat-alat dan bahan-bahan
Gambar 4. Membeli bibit
Gambar 6. Pengolahan keripik
Gambar 7. Pengemasan
12 Bukti-bukti produk