Nama NIM
: Restu Nur Ramadhan : D1061141014
REVIEW JURNAL
1.1
Latar Belakang Permasalahan Yang Diangkat Perencanaan destinasi pariwisata secara tradisional didasarkan pada peramalan model yang mengandalkan data historis untuk memprediksi tren masa depan. Tujuan wisata yang dinamis dan komplek karena terdiri dari banyak komponen (Gunn, 1994: Leiper, 1990: Mill & Morrison, 1998) yang berinteraksi secara non-linier (Baggio, 2008; Gunn, 1994). Sistem yang berisi beragam pemangku kepentingan yang masing-masing memiliki tujuan, agenda dan kepentingan manajemen yang berbeda (Mai & Smith, 2015). Selain itu, sistem yang dipengaruhi oleh berbagai faktor internal seperti (kebijakan, peraturan pemerintah, kondisi sosial ekonomi) serta faktor ekternal seperti krisis keuangan global, terorisme dan bencana alam. Kombinasi dari faktor-faktor ini berarti bahwa masa depan tujuan wisata apa pun tidak pasti dan pengelola wisata harus membuat keputusan dalam lingkungan yang komplek dan tidak pasti. Kami mengeksplorasi pemodelan dinamis sistem sebagai alternatif untuk meramalkan model-model perencanaan berbasis skenario untuk tujuan wisata.
1.2
Tujuan Yang Ingin Dicapai Menunjukkan kegunaan sistem dinamika dalam perencanaan skenario untuk tujuan wisata.
1.3
Metode Yang Digunakan Pengujian model dinamis sistem umumnya terdiri dari (a) uji struktural yang menguji apakah struktur model merupakan representasi yang memadai dari sistem nyata, dan (b) uji perilaku yang menguji apakah model mampu menghasilkan perilaku output yang dapat diterima ( Barlas, 1989). Uji struktural yang kami terapkan adalah uji konsistensi unit, uji umpan balik, uji materi konservasi dan uji stok negatif. Tes konsistensi unit dilakukan di Stella (versi 10) menggunakan fungsi ‘Periksa Unit’. Uji umpan balik digunakan untuk
1
Nama NIM
: Restu Nur Ramadhan : D1061141014
memeriksa bahwa semua putaran umpan balik yang dimodelkan dalam SFM kami menghasilkan perilaku yang diharapkan. 1.4
Kesimpulan Hasil kami menunjukkan bahwa lintasan pengembangan wisata di Pulau Cat Ba saat ini tidak berkelanjutan dan batas pertumbuhan hanya dapat dicapai pada awal 2022 karena kekurangan air, polusi dan kepadatan penduduk.
2