LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN MENGENAI GEA (GASTROENTERITIS AKUT) DI RS BAYANGKARA MAKASSAR
OLEH KELOMPOK 2B NURUL FUADA SOYANTO MUH.SABIR HARDIANTI ROSMINI NURUL HIJRIANI RAHMAN
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XIV FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2018
LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN MENGENAI GEA (GASTROENTERITIS AKUT) DI RS BAYANGKARA MAKASSAR
I.
Latar Belakang GEA merupakan penyakit yang banyak terjadi di Negara berkembang Di Indonesia.GEA merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak balita. Menurut hasil penelitian Akhmad Sofian pada tahun2015 menunjukkan 116 anak usia 1-3 tahun menderita diare cair akut sebesar 66,38%, GEA disertai lendir dan darah sebanyak 33,62% dimana penderita diare laki-laki 61,21% dan perempuan 38,79%. Menurut WHO, GEA membunuh 2 juta anak di dunia setiap tahun sedangkan di Indonesia menurut Surkesnas (2015) GEA merupakan salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita. Berdasarkan data-data di atas, tidak bisa dipungkiri bahwa diare masih menjadi permasalahan dalam masyarakat khususnya keluarga di Indonesia hingga terkadang diare dianggap sebagai hal yang sepele. Padahal kalau tidak ditangani dengan cepat dan tepat GEAakan mengancam nyawa bagi penderitanya. Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor penyebab diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting dalam menanggulangi penyakit GEA ini.Apabila ada salah satu anggota keluarga yang terkena GEA maka dari keluargalah
yang harus memberikan pertolongan pertama terhadap penderita. Namun tidak semua keluarga paham dan mau melakukan perannya untuk menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah kurangnya informasi mengenai diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini. Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya keluarga yang nantinya diharapkan dapat menambah pengetahuan keluarga terhadap penanganan GEA sehingga keluarga mampu mengaplikasikan informasi yang didapat untuk mencegah terjadinya penyakit diare di keluarga. II. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 40 menit diharapkan
pasien
dan
keluarga
pasien
dapat
memahami
tentang
penyakit Gastroenteritis Akut. III. Tujuan Instruksional Khusus a. Keluarga dapat menyebutkan definisi, tanda dan gejala, komplikasi, penatalaksanaan serta cara pencegahan penyakit Gastroenteritis Akut. b. Keluarga dapat berperan dalam melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita Gastroenteritis Akut. IV. Tempat/Waktu Kegiatan/Peserta a. Tempat
: Ruang Ketilang RS BAYANGKARA MAKASSAR
b. Waktu Kegiatan
: 10.00- selesai
c. Peserta
: Keluarga pasien
d. Pelaksana
: Mahasiswa UIN Alauddin Makassar
V. Materi Pengajaran a. Pengertian Gastroenteritis Akut b. Penyebab terjadinya Gastroenteritis Akut c. Tanda dan gejala Gastroenteritis Akut d. Potofisiologi Gastroenteritis akut e. Komplikasi Gastroenteritis Akut f. Penatalaksanaan Gastroenteritis Akut g. Cara pencegahan Gastroenteritis Akut VI. Metode 1. Ceramah dan tanya jawab. Penyuluhan dilakukan dengan media diskusi secara terbuka, yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga.Keluarga dapat mengajukan pertanyaan setelah penyampain materi selesai. 2. Materi Terlampir 3. Media Leaflet dan Banner
4. Kegiatan Penyuluhan NO KEGIATAN 1.
WAKTU
Memberi
salam, 5 menit
menyakan keadaan klien
EVALUASI Klien menjawab salam, mempersilahkan
masuk
dan menyetujui kontrak waktu 2.
Menjelaskan
maksud 5 menit
Klien
mendengarkan
kedatangan dan membuat
dengan
seksama
kontrak waktu
menyetujui
dan
kontrak
waktu yang ditetapkan bersama 3.
Melakukan
pendidikan 15 menit
kesehatan
Klien
memperhatikan
dengan seksama.
tentangGastroenteritis Akut 4.
Menanyakan kepada klien 10 menit
Menanggapi
dengan
tentang kejelasan materi
melakukan pertanyaan
yang disampaikan. Mempersilahkan
pasien/
Menjawab
pertanyaan
keluarga
pasien
dari pasien atau keluarga.
mengajukan pertanyaan 5.
Mengakhiri waktu
dan
kontrak 5 menit berpamitan
Klien
dan
keluarga
mempersilahkan dengan
kepada
pasien
dan
baik
keluarganya
5. Pengorganisasian Moderator : Muh. Sabir Penyaji
: Nurul Fuada Sofyanto & Rosmini
Fasilitator : Hardianti & Nurul Hijirianih 6. Evaluasi Evaluasi struktural 1.
Satuan Acara Pengajaran sudah siap sesuai dengan masalah keperawatan
2.
Kontrak waktu sudah tepat dengan kelompok masyarakat
3.
Media sudah disiapkan yaitu Leaflet dan Banner
Evaluasi Proses 1. Peserta yang hadir minimal 5 orang 2. Media dapat digunakan dengan baik 3. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu. 4. Partisipasi peserta yang hadir 5. Peserta dapat mengikuti sampai selesai Evaluasi Hasil 1.
Evaluasi dilakukan secara langsung dengan tanya jawab.
2.
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan klien dan keluarga dapat mengerti
dan
mengetahui
:apa
yang
di
maksud
dengan
penyakit Gastroenteritis Akut, menyebutkan
Akut, tanda
penyebab Gastroenteritis dan
gejala, komplikasi,
Penatalaksanaan serta pencegahan Gastroenteritis Akut. 7.
Dekorasi Ruangan Penataan kursi dan media penyampaian disesuaikan dengan kondisi ruangan pada ruang Parkit RS. Bhayangkara Makassar Pemateri
peserta Peserta
Fasilitator
XII. Lampiran Materi Gastroenteritis Akut (GEA) A. Definisi Gastroenteritis Akut Gastroenteritis atau diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat (Suharyono, 2013). Gastroenterits atau diare akut adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan patogen (D.L Wong, 2012). Dapat disimpulkan Gastroenterits atau diare akut adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan pathogen,yang di tandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), Diare juga dapat terjadi pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan darah. B. Penyebab Gastroenteritis Akut Etiologi gastroenteritis (diare) akut menurut (Ngastiyah, 2015) yaitu : 1.
Faktor infeksi a.
Infeksi internal adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak, infeksi internal, meliputi: (1) Infeksi bakteri
Vibrio, E. Coli, salmonella, shigella, campylobacter, yersinia, aeromonas dan sebagainya. (2) Infeksi virus Entroviru s(virus ECHO), coxsackie, poliomyelitis, adenovirus, rotavirus, astovirus dan lain-lain. (3) Infeksi parasit Cacing, protozoa, dan jamur. 2.
Faktor malabsorbsi Malabsorbsi karbohidrat: disakarida, monosakarida pada bayi dan anak, malabsorbsi lemak, malabsorbsi protein.
3.
Faktor makanan Makanan basi beracun dan alergi makanan.
4.
Faktor kebersihan Penggunaan botol susu, air minum tercemar dengan bakteri tinja, tidak mencuci tangan sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja atau sebelum mengkonsumsi makanan.
5.
Faktor psikologi Rasa takut dan cemas dapat menyebabkan diare karena dapat merangsang peningkatan peristaltik usus.
C. Tanda dan Gejala Gastroenteritis Akut 1. Konsistensi feses cair 2. Demam 3. Kram abdomen
4.
Membran mukosa kering
5.
Berat badan turun
6.
Lemah
7.
Gelisah
8.
Pucat
9.
Denyut nadi cepat
10. Mual dan muntah 11. Turgor kulit menurun 12.
Pernapasan cepat
13.
Lendir disertai darah
D. Patofisiologi Gastroenteritis Akut Sebagian besar diare akut di sebabkan oleh infeksi. Banyak dampak yang terjadi karena infeksi saluran cerna antara lain: pengeluaran toksin yang dapat menimbulkan gangguan sekresi dan reabsorbsi cairan dan elektrolit dengan akibat dehidrasi,gangguan keseimbangan elektrolit dan gangguan keseimbangan asam basa. Invasi dan destruksi pada sel epitel, penetrasi ke lamina propia serta kerusakan mikrovili yang dapat menimbulkan keadaan maldigesti dan malabsorbsi,dan apabila tidak mendapatkan penanganan yang adekuat pada akhirnya dapat mengalami invasi sistemik. Penyebab
gastroenteritis
akut
adalah
masuknya
virus
(Rotavirus,Adenovirus enteris, Virus Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella, Escherichia coli, Yersinia dan lainnya),
parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau sitotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada Gastroenteritis akut.Penularan Gastroenteritis bisa melalui fekal-oral dari satu penderita ke yang lainnya.Beberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi. Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus,isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan moltilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (Dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (Asidosis Metabolik dan Hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dangangguan sirkulasi darah E. Komplikasi Gastroenteritis Akut 1. Dehidrasi Dehidrasi terjadi karena banyaknya cairan yang keluar tanpa pemasukan yang adekuat. 2. Hipokalemia Dikarenakan banyaknya kalium yang terbuang bersama tinja.
3.
Hipokalsemia Dikarenakan banyaknya kalsium yang terbuang bersamanya.
4.
Aritmia jantung Dikarenakan hipokalemia dan hipokalsemia.
5.
Hiponatremi Dikarenakan banyaknya natrium yang terbuang bersama tinja.
6.
Syok hipovolemik Dikarenakan cairan dan elektrolit yang terbuang bersama tinja tidak dapat diimbangi dengan pemasukan yang sama.
7.
Asidosis Dikarenakan banyaknya elektrolit yang terbuang maka terjadi perfusi jaringan.
F. Penatalaksaanaan Gastroenteritis Akut Pada anak-anak, penatalaksanaan diare akut akibat infeksi terdiri: 1. Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan. Hal penting yang perlu diperhatikan : a. Jenis cairan. Pada diare akut yang ringan dapat diberikan oralit. Diberikan cairan ringel laktat bila tidak terjadi dapat diberikan cairan NaCl Isotonik ditambah satu ampul Na bicarbonat 7,5 % 50 m. b. Jumlah cairan. Jumlah cairan yang diberikan sesuai dengan jumlah cairan yang dikeluarkan.
c.
Jalan masuk atau cara pemberian cairan. Rute pemberian cairan pada orang dewasa dapat dipilih oral / IV.
d. Jadwal pemberian cairan. Dehidrasi dengan perhitungan kebutuhan cairan berdasarkan metode Daldiyono diberikan pada 2 jam pertama. Selanjutnya kebutuhan cairan Rehidrasi diharapkan terpenuhi lengkap pada akhir jam ke tiga. 2. Identifikasi penyebab diare akut karna infeksi. Secara
klinis,
tentukan
jenis
diare
koleriform
atau
disentriform.Selanjutnya dilakukan pemeriksaan penunjang yang terarah. 3. Terapi simtomatik. Obat anti diare bersifat simtomatik dan diberikan sangat hati-hati atas pertimbangan yang rasional. Antimotalitas dan sekresi usus seperti Loperamid, sebaiknya jangan dipakai pada infeksi salmonella, shigela dan koletis pseudomembran, karena akan memperburuk diare yang diakibatkan bakteri entroinvasif akibat perpanjangan waktu kontak antara bakteri dengan epithel usus. Pemberian antiemetik pada anak dan remaja, seperti metoklopopomid dapat menimbulkan kejang akibat rangsangan ekstrapiramidal. 4. Terapi Definitif Pemberian edurasi yang jelas sangat penting sebagai langkah pencegahan.Higiene perorangan, sanitasi lingkungan dan imunisasi
melalui vaksinasi sangat berarti, selain terapi farmakologi.(Kapita Selekta Kedokteran 1 Edisi 2015). G. Pencegahan Gastroenteritis Akut 1.
Menggunakan air bersih dan santasi yang baik.
2.
Memasak makanan dan air minum hingga matang.
3.
Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.
4.
Menghindari makanan yang telah tekontaminasi oleh lalat.
5.
Tidak mengkonsumsi makanan yang basi.
6.
Menghindari makanan yang dapat menimbulkan diare.
7.
Makan dan minum secara teratur.
8.
Segera mencuci pakaian-pakaian kotor
Tanya jawab 1. Apa itu keram perut? Jawab: merupakan suatu kondisi yang terjadi oleh karena adanya kontraksi berlebih pada otot skeletal seperti otot dinding perut maupun otot polos penyusun organ dalam perut seperti usus dan lambung,Gejala kram perut ditandai dengan rasa nyeri teramat sangat yang muncul tiba-tiba hingga dapat berkembang secara bertahap dan menjadi kronis bila tidak segera ditangani 2. Bagaimana penanganan pertama untuk bayi dibawah 1 tahun yang mengalami GEA? Jawab: makasimalkan pemberian ASI dan segera bawa ke pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA Kalim, Handono. (2016). Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta : Balai Penerbit FKUI Kowalak , jennifer P. 2011. Buku ajar patofisiologi .Jakarta : EGC . Mansjoer,
Arif.
(2014). Kapita
Selekta
Kedokteran.Jakarta
:
Media
Aesculaapius FKUI Ngastiyah.2015. Perawatan Anak sakit.Jakarta : EGC Prince, Sylvia Anderson. (2015). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed. 4. Jakarta : EGC http://lanimakaminangkumpulanaskep.blogspot.com/2018/12/gastroenteritisakut-gea-bab-i-laporan.html. Diakses pada tanggal 25Desember 2018
PENUTUP Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan tinjauan tugas penyuluhan ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau, amin. Penyuluhan kesehatan mengenai GEA di lakukan di RS Bayangkara Makassar pada tanggal 4 Januari 2019, peserta merupakan keluarga pasien yang di rawat inap. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada ci lahan dan institusi yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penyusun sehingga penyuluhan kesehatan ini dapat terselesaikan. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan profesi yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam tinjauan kepustakaan ini banyak terdapat kejanggalan dan kekurangan. Oleh karenanya penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna perbaikan tinjauan kepustakaan ini. Makassar, 4 Januari 2019
Kelompok 2b
DOKUMENTASI