PROPOSAL KEGIATAN
PROMOSI KESEHATAN GERIATRI
RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN JL. VETERAN NO. 35 SRAGEN– JAWA TENGAH TELP. (0271) 891977 Hunting, Fax. 890109 www.rsiamalsehat.com, e mail :
[email protected]
RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN JL. VETERAN NO. 35 SRAGEN– JAWA TENGAH TELP. (0271) 891977 Hunting, Fax. 890109 www.rsiamalsehat.com, email :
[email protected]
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala Puji hanya bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta petunjuknya-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal “Kegiatan Promosi Kesehatan” ini. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini. Kami menyadari bahwa proses penyusunan proposal kegiatan ini tidaklah mudah sehingga memungkinkan adanya banyak kekurangan dan kesalahan dalam teknik penulisan, tata bahasa maupun isinya. Oleh karena itu, kami sangat harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, guna penyempurnaan proposal yang selanjutnya. Semoga proposal kegiatan promosi kesehatan ini dapat bermanfaat. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih.
Sragen, 20 Maret 2019
Penyusun
2
TIM PENYUSUN NO 1. 2. 3.
NAMA dr. Dukut Sarwandi HA,Sp.PD dr. Lulus Sarwandi,Sp.PD dr. Iva Irama Tulis
BAGIAN Direksi Ketua Tim Geriatri Bidang Pelayanan
JABATAN Direktur ketua Ka.Bid. Pelayanan
4. 5. 6. 8. 9. 10. 11
Suratmi, AMF Dimas Hadi Saputro, AMK Didik Noto S, S.Kep Winarni, Amd.RMIK Ninik Sundari, S.Farm,Apt Witri Susanti, AMG Ariyanto,SST.FT
medis Fisioterapi Perawat pelaksana Perawat pelaksana MR Apoteker Gizi Fisioterapi
RJ Koordinator Sekretaris Staf anggota Staf anggota Staf anggota Staf anggota Staf anggota
DAFTAR ISI
3
HALAMAN JUDUL
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
1. LATAR BELAKANG
1
2. TUJUAN
3
3. MANFAAT
3
BAB II METODE PELAKSANAAN
4
1. STRATEGI PELAKSANAAN
4
2. RENCANA WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAAN
4
3. SAP OSTEOATRITIS
5
4. MATERI PENYULUHAN
10
BAB I PENDAHULUAN
4
A. Latar Belakang Sebagai akibat dari keberhasilan pembangunan terjadi penurunan angka kelahiran, angka kesakitan dan angka kematian serta peningkatan angka harapan hidup penduduk Indonesia. Terjadi peningkatan jumlah penduduk usia lanjut (di atas 60 tahun) di Indonesia. Dalam angka absolut, populasi usia lanjut di Indonesia yang pada tahun 1960 baru berjumlah 4,5 juta, meningkat menjadi 8,0 juta pada tahun 1980, dan diprediksi akan menjadi 14,9 juta pada tahun 2000. Jumlah penduduk usia lanjut pada tahun 2010 hampir sama dengan jumlah penduduk balita. Peningkatan jumlah penduduk berusia lanjut tersebut di atas akan menimbulkan berbagai permasalahan, terutama dalam bidang kesejahteraan pada umumnya dan kesehatan pada khususnya, mengingat bahwa
permasalahan
kesehatan
pada
usia
lanjut
berbeda
dengan
permasalahan kesehatan pada golongan populasi usia lainnya. Penyakitpenyakit pada usia lanjut cenderung bersifat multiple (beberapa penyakit bersama-sama), merupakan gabungan antara penurunan fungsi-fungsi organ dan berbagai proses penyakit, sehingga penyakit biasanya terjadi secara menyelinap / tidak khas. Pada pasien usia lanjut juga sering didapati penyakit akibat interaksi banyak obat yang dikonsumsi dan kerentanan terhadap berbagai penyakit infeksi akut yang meningkat serta sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor psikis dan sosial ekonomi. Pemecahan masalah dilaksanakan dengan melaksanakan upaya-upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif pada semua tingkat pelayanan
kesehatan
di
masyarakat.
Di
rumah
sakit
dilaksanakan
pengembangan pelayanan bagi usia lanjut. Geriatri (dari kata Geros = tua, iatrea = merumat) atau ilmu kesehatan usia lanjut adalah bagian ilmu penyakit dalam yang mempelajari aspek-aspek pencegahan, peningkatan, pengobatan, pemulihan serta aspek sosial dan psikologis dari penyakit-penyakit pada usia lanjut. Di masyarakat pelayanan kesehatan bagi usia lanjut dilaksanakan pada Posyandu Lansia (Lanjut Usia), Panti Wredha (Pemerintah & Swasta) serta melalui kegiatan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM). Secara Internasional ditetapkan setiap tanggal 1 Oktober sebagai hari usia lanjut sedunia, sedangkan dalam skala nasional di Indonesia ditetapkan tanggal 29 Mei sebagai hari usia lanjut nasional, yang untuk tahun 1997 diresmikan sendiri 5
oleh Presiden dengan mengambil tema ”Tetap sehat, produktif dan Ceria di hari tua”. Hal ini sejalan dengan tujuan upaya pelayanan kesehatan usia lanjut seperti yang digariskan oleh WHO, yaitu agar para usia lanjut dapat dalam keadaan sehat, mandiri selama mungkin di rumahnya sendiri. Berdasarkan hal tersebut di atas, kami berinisiatif untuk mengadakan Penyuluhan Kesehatan tentang Penyakit Osteoatritis yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat khususnya keluarga-keluarga tentang penyakit tersebut. Selain itu, setelah melakukan penyuluhan kesehatan ini,
diharapkan
dapat
meningkatkan
pengetahuan
masyarakat
tentang
pencegahan dan pengobatan sehingga masyarakat sadar dan dapat mengubah paradigma tentang pentingnya pola hidup sehat. B.
Tujuan Untuk memberikan pengetahuan tentang Osteoatritis serta pencegahan pada keluarga-keluarga dengan Osteoatrisis.
C. Manfaat 1. Manfaat Umum Tenaga medis dapat memahami makna promosi kesehatan beserta beserta perkembangannya. 2. Manfaat khusus Meningkatkan pengetahuan,
sikap
dan
perilaku
pencegahan dan pengobatan.
BAB II METODE PELAKSANAAN A. Metode Pelaksanaan 6
masyarakat
dalam
Penyuluhan dilakukan dengan metode dua arah yaitu penyampaian teori dan pembagian leaflet yang diikuti kegiatan tanya jawab. Penyampaian materi akan dilakukan oleh dokter. Dengan memberikan materi yang mudah di mengerti dan menggunakan bahasa yang mudah dicerna oleh sasaran. Kami menggunakan
motode
pendekatan
dengan
sasaran
agar lebih
dapat
mengetahui masalah apa yang ada pada sasaran dan sasaran lebih nyaman pada saat kami memberikan penyuluhan. Leaflet osteoatritis yang kami buat dengan kata-kata yang mudah dimengerti dan mudah dibaca oleh sasaran dan kamipun menyertai gambar agar sasaran lebih dapaat memahami tentang osteoatritis tersebut.
B.
Rencana Waktu dan Tempat Pelaksanaaan Tanggal
: 30 Maret 2019
Pukul
: 09.00 WIB
Tempat
: Aula RS. Islam Amal Sehat
Peserta
: 20
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) OSTEOATRITIS Pelaksana
: Tim PKRS dan Geriatri
Topik
: Osteoatritis 7
Sub Topik
: Penanganan Osteoatritis
Sasaran
: Pasien dengan Osteoatritis.
Hari/Tanggal
: Sabtu, 30 Maret 2019
Pukul
: 09.00 WIB
Tempat
:
Aula RS. Islam Amal Sehat
A. Latar belakang masalah Osteoarthritis adalah peradangan sendi yang bersifat kronis dan progresif disertai kerusakan tulang rawan sendi berupa disintegrasi (pecah) dan perlunakan progresif permukaan sendi dengan pertumbuhan tulang rawan sendi (osteofit) di tepi tulang. Kemungkinan penyakit ini akan berujung pada kematian memang sangat kecil. Hanya saja penyakit ini sangat mengganggu aktivitas sehari hari para pekerja. Terutama pekerja yang menggunakan alat alat berat. Setelah terjadi kerusakan tulang rawan, sendi dan tulangnya juga ikut berubah. Pada permukaan sendi yang sudah aus, terjadilah pengapuran. Yaitu tumbuhnya tulang baru yang merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk menjadikan sendi kembali stabil. Tapi ini justru membuat sendi menjadi kaku. Sendi yang biasanya menjadi sasaran penyakit ini adalah sendi yang sering digunakan sebagai penopang berat badan seperti sendi lutut, sendi tulang belakang, dan sendi panggul. Selain itu juga pada sendi tangan/kaki. Jika tidak diobati, sakit akan bertambah sampai tidak bisa berjalan. Selain itu, tulang bisa mengalami perubahan bentuk atau deformity. Jika dibiarkan, osteoarthritis dapat menyebabkan cacat permanen pada tulang. Bentuk tulang bisa berubah menjadi bengkok baik ke dalam maupun keluar. Penyebabnya bisa macam macam. Usia yang terus bertambah. Karena OA ini merupakan salah satu penyakit degenerative. Bagian sendi yang sering terguncang guncang dan tertarik dan berbagai macam factor pemicu lainnya.
B.
Tujuan Umum Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga dapat menginformasikan dan mengetahui tentang penyakit Osteoatritis sehingga dapat menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar. 8
C.
Tujuan Khusus Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan tenaga medis dapat menjelaskan kembali : 1. 2. 3. 4. 5.
Pengertian Osteoatritis Proses Osteoatritis Gejala – gejala Osteoatritis Pencegahan Osteoatritis Pengobatan Osteoatritis
D. Materi Penyuluhan Terlampir E.
Metode Pelaksanaan Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa 1. Ceramah 2. Tanya Jawab
F.
Rencana Proses Pelaksanaan NO 1
2
Waktu 2 Menit
Kegiatan Penyuluhan Pembukaan : Memberi Salam Menjelaskan tujuan Pembelajaran Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan 10 Menit Pelaksanaan : Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur Materi : Pengertian Osteoathritis Gejala – gejala Osteoathritis Proses penularan Osteoathritis Pencegahan Osteoathritis 9
Kegiatan Peserta Menjawab Salam Mendengarkan dan Memperhatikan
Menyimak dan memperhatikan Menyimak dan memperhatikan
3
4
5. Pengobatan Osteoathritis Evaluasi : Meminta sasaran menjelaskan atau menyebutkan kembali : Pengertian Osteoathritis Gejala – gejala Osteoathritis Cara pencegahan Osteoathritis Memberikan pujian atas keberhasilan sasaran menjawab pertanyaan 2 Menit Penutup : Mengucapkan terimakasih dan mengucapkan salam 6 Menit
Bertanya dan menjawab pertanyaan
Menjawab salam
G. Media Penyuluhan Media Penyuluhan yang digunakan: 1. Materi SAP 2. Leaflet H. Metode Evaluasi 1. Metode Evaluasi 2. Jenis Evaluasi I.
: Tanya jawab : Lisan dan Tulisan
Kriteria Evaluasi 1. Evaluasi Struktur a. Persiapan Media Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan dalam penyuluhan yaitu: Materi SAP dan leaflet. b. Persiapan Materi Materi disiapkan dalam bentuk Madding dan leaflet dengan ringkas, menarik, lengkap mudah di mengerti oleh peserta penyuluhan. c. Persiapan Peserta Penyuluhan mengenai Osteoathritis diberikan kepada seluruh keluarga
pasien
yang telah
diinformasikan
sebelum
dilaksanakan penyuluhan. 2. Evaluasi Proses a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan. b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan. c. Selama proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluh dengan sasaran. d. Kehadiran peserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama kegiatan berlangsung. 3. Evaluasi Hasil 10
a. Masyarakat
mampu
menjelaskan
dan
memahami
pengertian
Osteoatritis. b. Masyarakat mahami dan mengetahui bagaimana gejala – gejala yang ditimbulkan dari penyakit Osteoatritis c. Masyarakat mengetahui dan memahami
bagaimana
proses
Osteoatritis. d. Masyarakat mengetahui dan memahami cara pencegahan penyakit Osteoatritis e. Masyarakat mengetahui pengobatan yang tepat dan benar terhadap penyakit Osteoatritis C. Materi 1. Pengertian Osteoatritis 3. Gejala – gejala Osteoatritis 4. Cara Pencegahan Osteoatritis 5. Pengobatan Osteoatritis MATERI OSTEOATRITIS Osteoarthritis adalah suatu kondisi yang menyebabkan sendi-sendi terasa sakit, kaku, dan bengkak. Osteoarthritis merupakan salah satu jenis arthritis yang paling umum terjadi. Sendi yang paling sering mengalami kondisi ini meliputi tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa sendi-sendi yang lain juga bisa terserang.
Penyebab dan Faktor Risiko Osteoarthritis Dalam kasus osteoarthritis, tulang rawan mengalami kerusakan secara perlahan. Tulang rawan sendiri merupakan jaringan ikat padat yang kenyal, licin, serta elastis. Jaringan ini menyelubungi ujung tulang pada persendian untuk melindunginya dari gesekan saat ada pergerakan. Saat tulang rawan mengalami kerusakan, teksturnya yang licin akan menjadi kasar. Seiring waktu, tulang akan bertabrakan dan sendi pun akan terpengaruhi. Berikut ini adalah sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena osteoarthritis, di antaranya:
Usia. Risiko osteoarthritis akan meningkat seiring bertambahnya usia seseorang, khususnya bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun; 11
Jenis kelamin. Wanita lebih sering mengalami osteoarthritis dibandingkan pria;
Cedera pada sendi. Sendi yang mengalami cedera atau pernah menjalani operasi memiliki kemungkinan osteoarthritis yang lebih tinggi;
Obesitas. Berat badan yang berlebihan menambah beban pada sendi sehingga risiko osteoarthritis menjadi lebih tinggi;
Faktor keturunan. Risiko osteoarthritis diduga bisa diturunkan
secara
genetika;
Menderita kondisi
arthritis
lain, misalnya
penyakit
asam
urat
atau rheumatoid arthritis;
Cacat tulang, seperti pada tulang rawan atau pembentukan sendi;
Pekerjaan atau aktivitas fisik yang membuat seseorang mengalami penekanan di titik tertentu secara terus-menerus.
Gejala Osteoarthritis Gejala osteoarthritis umumnya berkembang secara perlahan-lahan dan semakin parah seiring waktu. Tingkat keparahan gejala dan lokasi yang diserang bisa berbeda-beda pada tiap penderita. Rasa sakit dan kaku pada sendi merupakan gejala utama osteoarthritis. Gejala ini bahkan bisa membuat penderita kesulitan untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Rasa sakit atau nyeri pada sendi biasanya akan muncul ketika sendi digerakkan, dan sensasi kaku akan terasa setelah sendi tidak digerakkan untuk beberapa waktu, misalnya saat bangun pagi. Beberapa gejala lain yang mungkin menyertai adalah:
Kelenturan sendi yang menurun.
Sensasi serta suara gesekan pada sendi ketika digerakkan.
Sendi yang mudah nyeri.
Otot melemah dan massa otot yang berkurang.
Jika penderita mengalami osteoarthritis di bagian tangan, gejala seperti munculnya benjolan dan bengkak di sekitar jari dapat terjadi. Dalam kasus tertentu, jari-jari tangan akan terlihat bengkok dan muncul benjolan kista di belakangnya. Gejalagejala tersebut bisa hiang timbul atau terjadi secara terus-menerus. Kekambuhan ini mungkin bisa dipengaruhi oleh jenis aktivitas yang dijalani serta cuaca. 12
Periksakanlah diri Anda ke dokter jika mengalami gejala-gejala osteoarthritis yang tidak kunjung reda selama beberapa minggu atau nyeri yang dirasakan bertambah parah. Pemeriksaan ini memungkinkan dokter untuk mengetahui penyebabnya jika belum terdiagnosis atau tingkat keparahannya jika sudah terdiagnosis.
Diagnosis Osteoarthritis Tahap awal diagnosis osteoarthritis umumnya meliputi pemeriksaan fisik pada sendi yang terserang. Dalam hal ini, dokter akan memeriksa adanya pembengkakan serta mengukur batas gerakan sendi tersebut. Selain itu, gejala-gejala dan riwayat kondisi kesehatan pasien juga akan ditanyakan oleh dokter. Foto Rontgen, MRI, tes darah, serta analisis cairan sendi kemudian mungkin akan dianjurkan sebagai pemeriksaan tambahan untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendetail. Selain itu, langkah-langkah pemeriksaan ini berguna untuk:
Memeriksa kemungkinan adanya penyakit lain, seperti patah tulang atau rheumatoid arthritis.
Mengetahui tingkat keparahan osteoarthritis yang dialami pasien.Pengobatan Osteoarthritis Osteoarthritis termasuk kondisi yang tidak bisa disembuhkan. Penanganan
yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi gejala agar penderitanya bisa tetap beraktivitas dan menjalani kehidupan secara normal. Gejala dari kondisi ini terkadang bisa berkurang secara perlahan seiring waktu. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala osteoarthritis, di antaranya:
Menurunkan berat badan bagi penderita yang mengalami obesitas.
Rutin berolahraga.
Menjalani fisioterapi dan/atau terapi okupasi.
Menggunakan alat khusus untuk membantu mengurangi rasa sakit saat berdiri atau berjalan.
Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat pereda rasa sakit (misalnya paracetamol dan obat antiinflamasi nonsteroid), atau obat antidepresan (misalnya duloxetine). Selain itu, obat pereda nyeri topikal yang dioleskan pada bagian yang sakit juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri ringan.
13
Jika langkah-langkah tersebut terbukti kurang efektif dan kondisi sendi cukup rusak, dokter mungkin akan menyarankan operasi. Prosedur ini dilakukan untuk memperbaiki, memperkuat, atau mengganti sendi agar pasien bisa lebih mudah bergerak.
Pencegahan Osteoarthritis Meskipun osteoarthritis tidak dapat dicegah, penderita dapat meminimalisir potensi mengalami kondisi yang lebih parah atau komplikasi yang dapat menyebabkan kelumpuhan dengan melakukan beberapa hal, seperti:
Melakukan olahraga secara rutin untuk menguatkan otot dan sendi.
Menjaga postur tubuh saat duduk atau berdiri. Pastikan Anda meregangkan otot tubuh sesering mungkin.
Menjaga berat badan agar tidak mengalami obesitas.
14