LAPORAN ILMIAH TEORI ASAM DAN BASA
DISUSUN OLEH : INNU AL KAUTSAR LUKMAN NURDINI M. DENI MARDIANSYAH SATRIA ADAM MANGATUR HANS TIKO WARDIMAN KELAS XI IPA 2 (TI 1)
SMA NEGERI 1 PAMULANG 2008
PEMBAHASAN I PENENTUAN ASAM DAN BASA SUATU LARUTAN Pada praktikum kimia yang kami lakukan ini, kami mencari identitas dari suatu larutan yang sudah kami persiapkan. Pada sebelumnya kami belum mengetahui apakah larutan tersebut larutan asam ataupun basa. Larutan tersebut diantaranya adalah : HCl, NaOH, H2SO4, Cuka, Air kapur, Minuman bersoda, Air teh, Detergen cuci. Dapat diketahui bahwa jenis larutan tersebut bermacam-macam yaitu jenis larutan asam, basa, maupun netral. Percobaan tersebut kami lakukan dengan menggunakan kertas lakmus bisa diketahui bahwa kertas lakmus terdapat 2 jenis dengan warna yang berbeda dan dengan identitas yang berbeda pula, yaitu sebagai berikut : lakmus biru yaitu adalah lakmus yang menandakan bahwa suatu cairan tersebut adalah berjenis asam, lakmus merah adalah kertas lakmus yang menandakan bahwa larutan yang dicelupkannya adalah asam. Kedua kertas lakmus tersebut dapat berubah menjadi warna yang berbeda sesuai dengan identitasnya pula. Berikut ini adalah tabel yang sesuai dengan percobaan yang telah kami lakukan yaitu penentuan asam dan basa. LARUTAN
LAKMUS MERAH
LAKMUS BIRU
JENIS LARUTAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
MERAH BIRU MERAH MERAH BIRU MERAH MERAH BIRU
MERAH BIRU MERAH MERAH BIRU BIRU BIRU BIRU
ASAM BASA ASAM ASAM BASA NETRAL NETRAL BASA
HCl NaOH H2SO4 Cuka Air kapur Minuman bersoda Teh Detergen
Setelah dilakukan percobaan tersebut telah ditemukan hasil yang sebelumnya belum kami ketahui. Yaitu apabila kertas lakmus biru diamsukan ke dalam larutan asam maka akan menjadi merah yang apabila kita belum mengetahuinya maka kita hanya dengan melihat perubahan dari kertas tersebut saja. Begitu juga dengan kertas lakmus yang berwarna merah, bila dimacukan ke dalam larutan basa, akan menjadi biru dan menunjukan jenis larutan tersebut pula. Tetapi ada beberapa larutan yang bila dicelupkan kertas lakmus merah warna tetap merah dan bila kertas biru dicelupkan maka warnanya tetap biru maka, larutan tersebut berjenis larutan netral.
KERTAS LAKMUS MERAH DAN BIRU
PEMBAHASAN II PENENTUAN pH SUATU LARUTAN Pada praktikum yang telah kami lakukan melalui kertas atau indikator universal. Kami menghitung pH dari setiap larutan yang kami test. pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman (atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Yang dimaksudkan "keasaman" di sini adalah konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam pelarut air. Nilai pH berkisar dari 0 hingga 14. Suatu larutan dikatakan netral apabila memiliki nilai pH=7. Nilai pH>7 menunjukkan larutan memiliki sifat basa, sedangkan nilai pH<7 menunjukan keasaman. Nama pH berasal dari potential of hydrogen. Secara matematis, pH didefinisikan dengan pH = - log10[H + ] Nilai pH 7 dikatakan netral karena pada air murni ion H+ terlarut dan ion OH- terlarut (sebagai tanda kebasaan) berada pada jumlah yang sama, yaitu 10-7 pada kesetimbangan
Penambahan senyawa ion H+ terlarut dari suatu asam akan mendesak kesetimbangan ke kiri (ion OH- akan diikat oleh H+ membentuk air). Akibatnya terjadi kelebihan ion hidrogen dan meningkatkan konsentrasinya. Umumnya indikator sederhana yang digunakan adalah kertas lakmus yang berubah menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya rendah Selain mengunakan kertas lakmus, indikator asam basa dapat diukur dengan pH meter yang bekerja berdasarkan prinsip elektrolit / konduktivitas suatu larutan.
Berikut ini adalah hasil dari percobaan yang kami lakukan : LARUTAN
MOLARITAS (KONSENTRASI)
pH
2M 0.1 M 0.2 M 0.2 M 70% 0.1 M
1 13 1 14 6 10
HCl NaOH H2SO4 NaOH ALKOHOL Ca(OH)2
PEMBAHASAN III
TITRASI Pada prektikum yang kami lakukan kali ini, kami menentukan konsentrasi larutan HCl menggunakan data volume larutan NaOH untuk titrasi. Pada sebelummya kami belum menggetahui cara menentukan konsentrasi larutan melalui proses titrasi. Pada kali ini larutan yang dicari konsentrasinya adalah HCl melalui data volume larutan NaOH. Untuk perhitungan dari praktikum titrasi ini akan di jelaskan pada bab pengamatan. Dan sesuai hasil yang kami dapat kami kurang mendapatkan hasil konsentrasi yang kurang pas dari yang ditentukan. Konsentrasi yang telah ditentukan sebelumnya adalah M HCl = 0,1 M tapi hasil yang konsentrasi HCl yang kami dapatkan adalah M HCl = 0,081 M. Hasil konsentrasi ini kurang dari dari yang telah ditentukan, kurangnya sekitar 0.019. Hasil ini bisa terjadi karena kami kurang memberikan larutan NaOH pada larutan HCl, sehingga larutannya belum terlalu netral walaupun secara kasap mata larutan HCl sudah terlihat sudah netral.
PENGAMATAN 1
MENGAMATI PERUBAHAN WARNA KERTAS LAKMUS DALAM LARUTAN ASAM BASA Alat dan bahan : - Tabung reaksi - Kertas lakmus merah dan biru - Larutan HCl - Larutan NaOH - Larutan H2SO4 - Larutan CH3COOH - Minuman bersoda - Teh - Larutan detergen Langkah kerja : - Tuangkan larutan HCl pada tabung reaksi - Celupkan sedikit kertas lakmuws merah pada larutan, lihat perubahan warnanya dan catat dalam tabel pengamatan - Kemudian celupkan kertas lakmus biru ke larutan yang sama, perhatikan kembali perubahan warna yang terjadi kemudian catat dalam tabel pengamatan - Ulangi langkah kerja tersebut pada larutan yang lain
PENGAMATAN 2
MENGETAHUI PH SUATU LARUTAN DENGAN INDIKATOR UNIVERSAL Alat dan bahan : - Tabung reaksi - Kertas indikator universal - Larutan HCl 2 M - Larutan NaOH 0.1 M - Larutan H2SO4 0.1 M - Larutan NaOH 0.2 M - Alkohol 70% - Larutan Ca(OH)2 0.1 M Langkah kerja : - Isilah tabung reaksi dengan larutan HCl 0.1 M - Celupkan kertas indikator universal ke dalam larutan HCl tersebut - Perhatikan perubahan warna yang terjadi - Cocokan perubahan warna tersebut pada skala pH yang terdapat pada wadah kertas indikator universal - Catat pH pada tabel pengamatan - Ulangi langkah kerja tersebut pada larutan yang lain
PENGAMATAN 3
TITRASI ASAM DAN BASA Alat dan bahan : - Buret - Erlenmeyer - Gelas ukur - Pipet tetes - Standar dan klem - Kertas putih - Larutan HCl - Larutan NaOH 0.1 M - Larutan indikator fenolftalein Langkah kerja : - Buret dipasang secara vertikal pada stndar dan dijepit dengan menggunakan klem - Buret diisi dengan 50 mL NaOH 0.1 M dan ujung buret dipastikan terisi oleh larutan NaOH 0.1 M - Kertas putih berukuran sedang diletakan pada kaki standar - Sebanyak 10 mL HCl dimasukan ke dalam erlenmeyer - Sebanyak 2 tetes larutan indikator fenolftalein ditambahkan ke dalam erlenmeyer tersebut - Titrasi dehentikan pada saat perubahan warna pertama kali terjadi - Lihat skala pada buret, berapa mL NaOH yang terpakai? - Catat volume NaOH yang digunakan. - Titrasi diulangi hingga 3 kali.
PENUTUP
Dengan ini kami telah menyelesaikan makalah berdasarkan percobaan yang telah kami laksanakan, yaitu tentang menentukan pH dan menetralisasikan (titrasi) suatu larutan. Percobaan yang kami lakukan berdasarkan teori yang telah diberikan dengan reverensi buku-buku yang kami baca dan mencari informasi di internet. Demikianlah makalah ini kami susun, jika terdapat kesalahan baik dari penyusunan makalah ataupun materi yang disajikan kami mohon maaf. Karena kesalahan datangnya dari kami, dan kesempurnaan adalah milik Allah SWT. Wassalamu’alaikum Wr. Wb