HORMON2 YANG MEMPENGARUHI SEKRESI AIR SUSU 1. HORMON PROLAKTIN Adalah hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis bagian anterior (depan). Hormon ini ada pada laki2 dan perempuan. Prolaktin benyak terdapat pada ibu yang sedang menyusui, karena ia adalah hormon penting yang merangsang kelenjar susu untuk memproduksi susu, sehingga pada saat diperlukan siap berfungsi. Hormone ini juga diproduksi oleh plasenta. Fungsi hormon prolaktin yaitu : 1. Berperan dalam pembesaran alveoli dalm kehamilan 2. Mempengaruhi inisiasi kelenjar susu dan mempertahankan laktasi. 3. Menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI 4. Hormon ini juga mengatur metabolisme pada ibu, sehingga kebutuhan zat oleh tubuh ibu dapat dikurangi dan dialirkan ke janin. Kadar normal hormon prolaktin di dalam darah sekitar 5-10 ng/mL. Sekresi hormon prolaktin meningkat pada masa hamil, stres fisik dan mental, keadaan hipoglikemia. Keluarnya hormon prolaktin, menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI dan hormon ini juga keluar dalam ASI itu sendiri. Ketika bayi menyusu, rangsangan sensorik itu dikirim ke otak. Otak kemudian bereaksi mengeluarkan hormon Prolaktin yang masuk ke dalam aliran darah menuju kembali ke payudara. Hormon Prolaktin merangsang selsel pembuat susu untuk bekerja, memproduksi susu. Sel-sel pembuat susu sesungguhnya tidak langsung bekerja ketika bayi menyusu. Sebagian besar hormon Prolaktin berada dalam darah selama kurang lebih 30 menit, setelah proses menyusui. Jadi setelah proses menyusu selesai, barulah sebagian besar hormon Prolaktin sampai di payudara dan merangsang sel-sel pembuat susu untuk bekerja. Jadi, hormon Prolaktin bekerja untuk produksi susu berikutnya. Susu yang disedot/dihisap bayi saat ini, sudah tersedia dalam payudara, di Sinus Laktiferus. 2. HORMON OKSITOSIN Adalah hormone yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian posterior (belakang). Setelah menerima rangsangan dari payudara, otak juga mengeluarkan hormon Oksitosin selain hormon Prolaktin. Hormon Oksitosin diproduksi lebih cepat daripada Prolaktin. Hormon ini juga masuk ke dalam aliran darah menuju payudara. Di payudara, hormon Oksitosin ini merangsang sel-sel otot untuk berkontraksi. (gambar) Oksitosin berfungsi : 1. Mengencangkan otot halus dalam rahim pada saat melahirkan. 2. Merangsang terjadinya kontraksi yang penting dalam proses pembukaan vagina sebelum melahirkan dan ketika proses melahirkan. 3. Setelah melahirkan, oksitosin juga mengencangkan otot halus di sekitar alveoli untuk memeras ASI menuju saluran susu. 4. Oksitosin berperan dalam proses turunnya susu let-down / milk ejection reflex. 5. Membantu mengembalikan uterus pada ukuran sebelumnya dan membantu menghentikan pendarahan pasca persalinan. Proses : Jadi, ketika bayi menghisap payudara, hormon oksitosin membuat ASI mengalir dari dalam alveoli, melalui saluran susu (ducts/milk canals) menuju reservoir susu {sacs} yang berlokasi di belakang areola, lalu ke dalam mulut bayi. Kontraksi ini menyebabkan ASI hasil produksi sel-sel pembuat susu terdorong mengalir melalui pembuluh menuju Sinus Laktiferus, tempat penampungan. Produksi Hormon Oksitosin bukan hanya dipengaruhi oleh rangsangan dari bayi. Hormon oksitosin juga dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan ibu. Jadi ketika ibu mendengar suara bayi, meskipun mungkin bukan bayinya, ASI dapat menetes keluar.
KESIMPULAN : Bila hormone prolaktin berfungsi dalam produksi ASI, maka oksitosin lah yang bertugas mengeluarkan ASI yang ada dari reservoir. KOLOSTRUM Adalah ASI yang keluar pada hari2 pertama setelah bayi lahir. Jadi kolostrum bukan ASI sesungguhnya. Kolostrum berwarna kekuning2-an, dan kental. Kolostrum ini merupakan minuman khusus bayi sebelum ASI sebenarnya keluar. Kolostrum kaya akan kandungan protein dan mineral, juga mengandung sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI sebenarnya, khususnya tinggi dalam level immunoglobulin A (IgA), yang membantu melapisi usus bayi yang masih rentan serta mencegah kuman dan mikroorganisme memasuki tubuh bayi. IgA dan sel darah putih ini juga melindungi bayi terhadap infeksi dan mencegah alergi makanan. •
Sel darh putih yang melindungi bayi terhadap infeksi disini maksudnya : 1. Jika ibu terinfeksi, 2.sel darah putih dalam tubuh ibu membuat perlindungan terhadap ibu 3.sebagian sel darah putih menuju payudara membentuk antibody 4.antibodi yang terbentuk, keluar melalui ASI sehingga melindungi bayi.
Kolostrum juga kaya vit. A yang juga berfungsi mencegah berbagai infeksi dan mencegah penyakit mata. Dalam dua minggu pertama setelah melahirkan, kolostrum pelan pelan hilang dan tergantikan oleh ASI sebenarnya. ASI ASI mengandung senyawa organic, vitamin, air, dan mineral. Senyawa organic pada ASI diantaranya : laktosa, protein, kasein, lemak, dan asam Linoleat. Vitamin pada ASI diantaranya : Vit. A, Vit. D, thiamin, riboflavin, dan asam askorbat. Jenis menaralnya : Na, El, K, Ca, Mg, P dan Fe. Di dalam ASI juga terkandung zat asam dokosaheksaenoat (DHA)/Docosa Hexanoic Acid, Arachidonic Acid (AA), dan asam arakhidonat (ARA) yang sangat diperlukan dalam proses perkembangan kecerdasan bayi. JUGA TERDAPAT ENZIM LIPASE UNTUK MENYERAP. Sekitar 80 % sel penyusun ASI adalah sel makrofag, yaitu sel yang mampu membunuh bakteri, fungi, dan virus. ASI mengandung sedikitnya 100 macam zat yang tidak terkandung pada susu formula. Keuntungan memberikan ASI kepada bayi : 1. bagi sang ibu, dapat mengurangi resiko pendarahan setelah melahirkan 2. mempercepat pemulihan kesehatan ibu 3. mengurangi resiko terkena kanker payudara 4. merangsang uterus berkontraksi untuk kembali pada bentuknya semula 5. bagi bayi : kebutuhan gizi pada bayi dapat terpenuhi sampai sebelum diberikan makanan tambahan 6. memberikan kekebalan tubuh bayi secara alamiah. * LIPASE = dapat membantu perubahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol.