GURU : ZULHAM HANDAYANI, S.Pd
LAPORAN KIMIA HIDROLISIS
OLEH :
YUNI MAULIDA
2 IPA 1 SMA NEGERI 1 CALANG KECAMATAN KRUENG SABEE KABUPATEN ACEH JAYA PROVINSI ACEH
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
kesempatan
dan
kesehatan
kepada
penulis
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan laporan ini sebagaimana mestinya. Shalawat dan salam penulis sampaikan keharibaan junjungan alam nabi besar Muhammad saw yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan. Laporan ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada guru guru selaku pembimbing, yang telah membimbing kami tanpa pamrih. Terima kasih yang setulus tulusnya penulis ucapkan kepada keluarga yang telah mendoakan penulis, serta membantu penulis baik secara moral maupun material dalam menyelesaikan studi penulis. Tidak lupa ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman teman yang telah banyak membantu penulis secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan ilmu penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan kepada pembaca. Maret, 2016 Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................
i
DAFTAR ISI.....................................................................................................
ii
I.
JUDUL LAPORAN.................................................................. ...
1
II.
TUJUAN..................................................................................
...
1
III.
LANDASAN TEORI...............................................................
...
1
IV.
ALAT DAN BAHAN.............................................................
...
2
V.
CARA KERJA........................................................................
...
2
VI.
TABEL PERCOBAAN...........................................................
...
2
VII.
PEMBAHASAN........................................................................ ...
3
1. PENGERTIAN HIDROLISIS.............................................. ...
4
2. JENIS GARAM DAN REAKSI HIDROLISIS..................... ...
4
VIII.
IX.
2.1. Garam dari Asam Kuat dengan Basa Kuat..................................
4
2.2. Garam dari Asam Kuat dengan Basa Lemah...............................
5
2.3. Garam dari Asam Lemah dengan Basa Kuat...............................
6
2.4. Garam dari Asam Lemah dengan Basa Lemah............................
7
KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................
8
1. KESIMPULAN.........................................................................
8
2. SARAN......................................................................................
8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................
9
I.
JUDUL : LAPORAN KIMIA HIDROLISIS TANGGAL : 7 MARET 2016
II.
TUJUAN
Memahami pengertian garam yang mengalami hidrolisis. Menentukan ciri-ciri garam yang dapat terhidrolisis. Menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat. Menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah. Menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat. Menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah.
III. LANDASAN TEORI Hidrolisis berasal dari kata hidro yaitu air dan lisis berarti penguraian, berarti hidrolisis garam adalah penguraian garam oleh air yang menghasilkan asam dan basanya kembali. (Berdasarkan LKS Kimia Star) Reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air disebut reaksi penetralan. Larutan garam ada yang bersifat netral, asam atau basa. Sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa penyusunnya. (Berdasarkan Buku Kimia SMA 2004, yang disusun Drs. Unggul Sudarmo, M.P.d) Reaksi peruraian garam oleh air atau reaksi ion ion garam dengan air disebut hidrolisis. Pada peruraian garam dapat terjadi beberapa kemungkinan : 1. Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H+(aq), sehingga menyebabkan [H+] dalam air bertambah dan akibatnya [H+]>[OH-] dan larutan bersifat asam. 2. Ion garam bereaksi dengan air dan menghasilkan ion OH-, sehingga di dalam sistem [H+]<[OH-], akibatnya larutan bersifat basa. 3. Ion garam tersebut tidak bereaksi dengan air, sehingga [H+] dalam air akan tetap sama dengan [OH-] dan air akan tetap netral (pH = 7) (Berdasarkan Buku kimia kurikulum 2013) Ion garam dianggap bereaksi dengan air, bila ion tersebut dalam reaksinya menghasilkan asam lemah atau basa lemah, sebab bila menghasilkan asam atau basa kuat maka hasil reaksinya akan segera terionisasi sempurna dan kembali menjasi ion ionnya. Jika suatu garam dianggap merupakan hasil reaksi dari suatu asam dengan basa, maka ditinjau dari asam dan basa pembentuknya ada 4 jenis garam pembentuknya.
IV. ALAT DAN BAHAN 4 buah larutan yang berbeda : 1. 2. 3. 4. 4 lembar Indikator Universal
V.
Pb(NO3)2 K2Cr2O7 CuSO4 KI
CARA KERJA
Siapkan 4 buah larutan yang berbeda, dan 4 lembar indikator universal.
Celupkan satu persatu indikator universal, masing masing pada keempat larutan
Kemudian, keringkan indikator dengan cara diangin angin kan.
Setelah sedikit kering, cocokkan keempat lembar indikator tadi, pada kotak atau bingkisan indikator universal, dan lihat warna manakah yang cocok.
VI. TABEL PERCOBAAN Berdasarkan hasil pengamatan:
Larutan(x.M)
pH Berdasarkan Indikator
Sifat Larutan
Universal Pb(NO3)2
4
Asam
K2Cr2O7
4
Asam
CuSO4
3
Asam
KI
7
Netral
VII. PEMBAHASAN 1.Pengertian Hidrolisis Garam Pencampuran larutan asam dengan larutan basa akan menghasilkan garam dan air. Namun demikian, garam dapat bersifat asam, basa maupun netral. Sifat garam bergantung pada jenis komponen asam dan basanya. Garam dapat terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat, asam lemah dengan basa kuat, asam kuat dengan basa lemah, atau asam lemah dengan basa lemah. Jadi, sifat asam basa suatu garam dapat ditentukan kekuatan asam dan basa penyusunnya. Sifat keasaman atau kebasaan garam ini disebabkan oleh sebagian garam yang larut beraksi dengan air. Proses larutnya sebagian garam beraksi dengan air ini disebut hidrolisis (hidro = air dan lisis = peruraian).
2.Jenis Garam dan Reaksi Hidrolisis 2.1 Garam dari Asam Kuat dengan Basa Kuat. Asam kuat dan basa kuat bereaksi membentuk garam dan air. Kation dan anion garam berasal dari elektrolit kuat yang tidak terhidrolisis, Larutan garam ini bersifat Netral dengan pH = 7. Contoh : Larutan KCl berasal dari basa kuat KOH terionisasi sempurna membentuk kation dan anionnya. KOH terionisasi menjadi H+ dan Cl-. Masing-masing ion tidak beraksi dengan air, reaksinya dapat ditulis sebagai berikut : KCl (aq) K+ (aq) + Cl- (aq) K+(aq) + H2O(l) (tidak terhidrolisis) Cl-(aq) + H2O(l) (tidak terhidrolisis) Reaksi netralisasi antara NaOH dan HCl menghasilkan garam NaCl. Didalam air, NaCl terionisasi sempurna menghasilkan ion Na+ dan Cl-. NaOH (aq) + Hcl (aq) → NaCl (aq) + H2O (l) basa
asam
kuat
kuat
netral
NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl- (aq) Ion Na+ berasal dari basa kuat dan ion Cl- juga berasal dari asam kuat, jadi kedua ion tersebut merupakan asam dan basa Bronsted-Lowry, sehingga keduanya tidak bereaksi dalam air (tidak terhidrolisis).
2.2 Garam dari Asam Kuat dengan Basa Lemah. Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (parsial) dalam air. Garam ini mengandung kation asam yang mengalami hidrolisis. Larutan garam ini bersifat Asam dengan pH <7. Contoh : Amonium klorida (NH 4 Cl) akan terionisasi sempurna menjadi H +dan Cl - sedangkan NH 3 dalam larutannya akan terionisasi sebagian membentuk NH 4 +dan OH -. Anion Cl berasal dari asam kuat tidak dapat terhidrolisis, sedangkan kation NH4 +berasal dari basa lemah dapat terhidrolisis. NH 4Cl(aq) → NH 4 +(aq) + Cl -(aq) Cl- (aq)+ H2O(l) (tidak terhidrolisis) NH 4 +(aq) + H 2O(l) → NH 3(aq) + H 3O + (aq) (terhidrolisis) NH4Cl terbentuk dari hasil reaksi netralisasi antara NH3dan HCl dan didalam air terionisasi sempurna menghasilkan ion NH4+ dan Cl-. NH3 (aq) + HCl (aq) → NH4Cl (aq) basa lemah
asam kuat
asam
NH4Cl (aq) → NH4+ (aq) + Cl- (aq) Ion Cl- berasal dari asam kuat, merupakan Bronsted-Lowry lemah sehingga tidak bereaksi dengan air (tidak mampu menarik ion H+), sedangkan ion NH4+ berasal dari basa lemah, jadi merupakan asam Bronsted-Lowry kuat sehingga dapat bereaksi dengan air (terhidrolisis) atau memberikan ion H+ kepada air. Reaksi hidrolisis dari amonium (NH 4 + ) merupakan reaksi kesetimbangan. Reaksi ini menghasilkan ion oksonium (H 3 O + ) yang bersifat asam (pH<7). Secara umum reaksi ditulis: BH + + H 2 O → B + H 3 O + Menentukan harga pH
Menggunakan Rumus : [H+] [H+]
= √Kh x M = √Kw x M Kb
Keterangan : Kh = tetapan hidrolisis air Kw = tetapan kesetimbangan air Kb = tetapan ionisasi basa lemah M = konsentrasi kation yang terhidrolisis
2.3 Garam dari Asam Lemah dengan Basa Kuat Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa kuat mengalami hidrolisis parsial dalam air. Garam ini mengandung anion basa yang mengalami hidrolisis. Larutan garam ini bersifat basa dengan pH > 7. Contoh : Natrium asetat (CH 3 COONa) terbentuk dari asam lemah CH 3 COOH dan basa kuat NaOH. CH 3 COOH akan terionisasi sebagian membentuk CH 3 COO - dan Na +. Anion CH 3 COO - berasal dari asam lemah yang dapat terhidrolisis, sedangkan kation Na+ berasal dari basa kuat yang tidak dapat terhidrolisis. CH 3 COONa (aq) → CH 3 COO - (aq) + Na + (aq) Na+(aq) + H2O(l) (tidak terhidrolisis) CH 3 COO - (aq) + H 2 O(l) → CH 3 COOH (aq) + OH - (aq) (terhidrolisis) Ini merupakan asam Bronsted-Lowry lemah sehingga tidak dapat bereaksi dengan air (tidak dapat memberikan ion H+), karena ion CH3COO- dapat menarik/menerima ion H+ dari air dan membentuk ion OH-. Reaksi hidrolisis asetat (CH 3 COO - )merupakan reaksi kesetimbangannya. Reaksi ini menghasilkan ion OH - yang bersifat basa (pH > 7). Secara umum reaksinya ditulis: A - + H 2 O → HA + OH –
Menentukan harga pH
Menggunakan rumus : [OH-] = √Kh x M [OH-] = √Kw x M Ka pH
= 14 – pOH
Keterangan : Kh = konstanta hidrolisis Kw = kesetimbangan air Ka = tetapan ionisasi asam lemah M = konsentrasi anion terhidrolisis
2.4 Garam dari Asam Lemah dengan Basa Lemah Asam lemah dengan basa lemah dapat membentuk garam yang terhidrolisis total (sempurna) dalam air. Baik kation maupun anion dapat terhidrolisis dalam air. Larutan garam ini dapat bersifat asam, basa, maupun netral. Hal ini bergantung dari perbandingan kekuatan kation terhadap anion dalam reaksi dengan air. Contoh : Suatu asam lemah HCN dicampur dengan basa lemah, NH 3 akan terbentuk garam NH 4 CN. HCN terionisasi sebagian dalam air membentuk H + dan CN - sedangkan NH 3 dalam air terionisasi sebagian membentuk NH4+ dan OH-. Anion basa CN - dan kation asam NH4 + dapat terhidrolisis di dalam air. NH 4 CN (aq) → NH 4 + (aq) + CN - (aq) NH 4+(aq) + H 2O(l) → NH 3(aq) + H 3 O (aq) (terhidrolisis) CN -(aq) + H 2O(l) → HCN (aq) + OH - (aq) (terhidrolisis)
Sifat larutan garam ini bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa yang bersangkutan, jika Ka < Kb, maka anion (CH3COO-) akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat basa. Jika Ka > Kb, maka kation (NH4+) yang terhidrolisis lebih banyak dan larutan bersifat asam. Sedangkan jika Ka = Kb, maka larutan akan bersifat netral. Untuk dapat menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah, secara kuantitatif sukar dikaitkan dengan harga Ka dan Kb maupun dengan konsentrasi garamnya. pH yang tepat hanya dapat ditentukan dengan cara pengukuran.
Menentukan harga pH
pH larutan dapat diperkirakan dengan rumus : [H+] = √Kw x Ka Kb Kh = √ Kw Ka x Kb Keterangan : Kw = tetapan kesetimbangan air Kh = tetapan hidrolisis Ka = tetapan ionisasi asam lemah Kb = tetapan ionisasi basa lemah
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan Dari rangkaian pembuatan laporan ini, kita dapat mengambil kesimpulan dan pembelajaran ini dimana Beberapa jenis garam berdasarkan komponen asam basa pembentuknya . Beberapa contoh sifat-sifat larutan garam : Asam Pembentuk
Basa Pembentuk
Sifat Larutan
Contoh Garam
Kuat
Kuat
Netral
NaCl, K2SO4, KI
Kuat
Lemah
Asam
Pb(NO3)2, CuSO4, K2Cr2O7, Na4Cl
Lemah
Kuat
Basa
NaCH3COO, KCN
Lemah
Lemah
Bergantung pada
NH3CH3COO,
kekuatan relatif
(NH4)2CO3
Asam/Basa
2. Saran Dalam pembelajaran larutan khususnya “ Hidrolisis Garam ”penambahan karena dalam mengkaji materi tersebut banyak ditemukan kendala-kendala terutama. Untuk itu saran dari kelompok lain dalam pemaparan hasil diskusi nanti membutuhkan pemahaman yang mendalam dari masing-masing kelompok. Agar dapat menambah wawasan dalam mempelajari kimia khususnya “ Hidrolisis Garam ”.
IX. DAFTAR PUSTAKA Sudarmo,Unggul. 2005. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga. Purba, Michael. Ed. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga. Sulistyaningsih, dkk. 2010.LKS Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Solo : Putra Kertonatan. Brady, J.E. 1990.General Chemistry Principle and Structure.New York : John/Willey & Sons, Inc. Lukman, C. et al (Ed). 1995 .Oxford Ensiklopedi Pelajar . Jakarta Widyadara. Pettruci,Ralph .H . 1992 .Kimia Dasar Prinsip dan Tetapan Modern. Terjemahan Suminar. Jakarta : Erlangga Wilson, Mitchell. 1990. Energi. Terjemahan Budi Sudarsono. Jakarta : Tira Pustaka. Morris, Jane. 1991.GCSE Chesmitry. London : Collins Education. Sutarsa, Tatang et.al. 1994. Kimia 2. Cetakan Pertama.Jakarta : Yudhistira.