LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL Up/Down COUNTER ASYNCHRON
Allegra Mazmur
NIM 171344001
Azis Tio Nugroho
NIM 171344004
Tanggal Percobaan : Jum’at, 22 Maret 2019 Penyerahan Laporan : Jum’at, 29 Maret 2019
Mina Naidah Gani, DUT, ST., M.Eng.
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG D4 – Teknik Telekomunikasi 2NK Teknik Elektro
A. PENDAHULUAN Asyncronous counter tersusun atas flip-flop yang dihubungkan seri dan pemicuannya tergantung dari flip-flop sebelumnya, kemudian menjalar sampai flip-flop MSB-nya. Karena itulah Asyncronouscounter sering disebut juga sebagai ripple-through counter. Sebuah Counter Asinkron (Ripple) terdiri atas sederetan Flip-flop yang dikonfigurasikan dengan menyambung outputnya dari yan satu ke yang lain. Yang berikutnya sebuah sinyal yang terpasang pada input Clock FF pertama akan mengubah kedudukan outpunyanya apabila tebing (Edge) yang benar yang diperlukan terdeteksi.Output ini kemudian mentrigger inputclock berikutnya ketika terjadi tebing yang seharusnya sampai. Dengan cara ini sebuah sinyal pada inputnya akan meriplle (mentrigger input berikutnya) dari satu FF ke yang berikutnya sehingga sinyal itu mencapau ujung akhir deretan itu. Ingatlah bahwa FF T dapat membagi sinyal input dengan faktor 2 (dua). Jadi Counter dapat menghitung dari 0 sampai 2” = 1 (dengan n sama dengan banyaknya Flip-flop dalam deretan itu).
B. TUJUAN 1. Dapat memahami cara kerja Up/Down counter asynchron 2. Dapat merangkai Up/Down counter asynchron
C. LANGKAH KERJA 1. Siapkan komponen – komponen yang di perlukan
IC 7476; IC 7413; IC 7404; IC 7408; IC 7432
Kapasitor 470 µF
Resistor 330 Ω
LED
Kabel Penghubung
Multimeter
Datasheet IC
Power Supply
Protoboard
2. Merangkai rangkaian dari gambar rangkaian yang diperintahkan 3. Atur Power Supply menjadi sebesar 5V. 4. Susun dan rangkai rangkaian percobaan pada protoboard sesuai dengan soal yang ditanyakan.
5. Hubungkan rangkaian dengan Power Supply. 6. Amati LED, karena LED digunakan sebagai outputnya. 7. Catat hasil pengamatan dan pengukurannya.
D. ANALISA Susunlah rangkaian sebagai berikut:
Pada praktikum ini digunakan rangkaian pulsa dimana chargenya terjadi secara otomatis, tanpa perlu melakukan input ataupun trigger untuk melakukan charge. Pada rangkaian pulsa ini kecepatan charge dapat dipengaruhi oleh besar dari potensiometer, dimana charge akan semakin cepat saat nilai resistor pada pontensiometer semakin kecil , begitu pula sebaliknya saat nilai resistor pada potensiometer semakin besar maka kecepatan chargenya akan semakin lambat. Hal ini disebabkan karena saat resistor pada potensiometer bernilai besar menyebabkan besar arus yang memasuki kapasitor sangat kecil sehingga proses charge menjadi lambat sedangkan pada saat resistor pada potensiometer bernilai kecil menyebabkan besar arus yang memasuki kapasitor besar sehingga proses charge menjadi sangat cepat. Hal ini lah yang menyebabkan lampu mati dan nyala mengikuti kecepata proses charge pada kapasitor. Dimana output tersebut disambungkan menjadi clock pada rangkaian JK-FF1. Lalu pada saat perangkaiannya juga perlu diperhatikan input J,K,Clr,Pr. Hal ini disebabkan karena input J&K akan mempengaruhi outputnya dimana ketika keduanya 0 outputnya memory, sedangkan ketika berbeda outputnya menjadi FF namun sulit untuk mengatur perubahannya dan ketika keduanya 1 outputnya bersifat toogle. Oleh karena itu agar rangkaian berjalan dengan tujuan digunakanlah sifat toogle. Berbeda dengan Pr&Clr karena outputnya ingin didapatkan bedasarkan kondisi clock maka digunakan input bernilai 1 sehingga input bekerja. Rangkaian ini merupakan gabungan dari rangkaian Up Counter dan Down Counter dimana Up/Down ini dapat diatur oleh variabel mode.
Diatur dalam mode karena keluaran dari JK-FF1 akan dilakukan proses pemilihan dengan menggunkana AND dan OR gate dimana pemilihan ini akan menentukan output (Q atau 𝑄̅ ) mana yang akan masuk sebagai clock untuk JK-FF selanjutnya. Disini kita gunakan mode 1 sebagai mode UP yang artinya output Q akan menjadi clock dan mode 0 sebagai mode DOWN yang artinya output 𝑄̅ akan menjadi clock. Didapatkanlah timing diagram sebagai berikut
Dari timing diatas dapat diketahui bahwa saat berinput 1 akan menghasilkan output Up counter dan saat mode berinput 0 menghasikan output Down counter. Yang artinya variabel mode yang digunakan sebagai variable control berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Didapatkanlah tabel sebagai berikut: CLOCK
Mode
QA
QB
QC
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
CLOCK
Mode
QA
QB
QC
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
Ketika dibandingkan antara tabel teori dengan praktikum sama ini membuktikan bahwa rangkaian berjalan dengan semestinya
E. KESIMPULAN Kesimpulan dari praktikum ini adalah dalam membuat suatu rangkaian Counter adalah rangkaian logika sekuensial yang dapat berfungsi untuk menghitung jumlah pulsa yang masuk yang dinyatakan bilangan biner. Kita dapat menggunakan upcounter dan downcounter dalam satu rangkaian, dimana penggunaannya dapat dipilih dengan menggunakan variabel control. Variabel ini berfungsi untuk memilih output mana yang akan dijadikan sebagai clock untuk JK-FF selanjutnya. Upcounter dapat menghitung bilangan biner dengan urutan dari bawah ke atas. Prinsip kerjanya setiap output flip-flop diambil dari output Q dengan clock dihubungkan dengan output Q dari FF sebelumnya. Sedangkan downcounter ini adalah kebalikan dari upcounter, yaitu menghitung bilangan biner dengan urutan mulai dari atas ke bawah (dari besar ke kecil). Bedanya hanya pada saat input, clocknya dihubungkan dengan ouput 𝑄̅ dari flip-flop sebelumnya.