DAFTAR ISI JUDUL MAKALAH KATA PENGANTAR....................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang.......................................................................................... 1 1.2. Rumusan masalah..................................................................................... 2 1.3. Tujuan.......................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Indera Penglihat (Mata)........................................................................... 3 2.2. Indera Pendengar (Telinga)...................................................................... 8 2.3. Indera Peraba (Kulit)...............................................................................14 2.4. Indera Pengecap (Lidah)..........................................................................17 2.5. Indera Pembau (Hidung)..........................................................................19 BAB III PENUTUP 3.1. Simpulan ...................................................................................................23 3.2. Saran ........................................................................................................24 DAFTAR PUSTAKA................................................................................25
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Indera penglihatan merupakan salah satu alat tubuh manusia yang mempunyai
fungsi sangat penting untuk memungkinkan manusia menerima informasi dari lingkungan kehidupan sekitarnya sehingga mampu beradaptasi dan mempertahankan hidup dalam lingkungannya dan menghindarkan diri dari berbagai ancaman yang mungkin terjadi. Dengan demikian kesehatan indera penglihatan merupakan salah satu unsur terpenting dalam upaya meningkatkan kualitas SDM agar terwujudmanusia Indonesia yang cerdas, produktif serta mampu berperan dalam berbagai bidang pembangunan.Undang-undang No. 36 tahun 2009 mengamanatkan bahwa pemerintah harus menyediakan pelayanan kesehatang yang bermutu,aman,efisien,terjangkau dan merata. Sebagai unit pelaksana tehnis Dinas kesehatan (UPTD), Puskesmas mempunyai 4 fungsi yaitu sebagai pusat pemberdayaan masyarakat,sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat,sebagai pusat pelayanan kesehatan perorangan primer dan sebagai pusat rujukan kesehatan primer yang bertanggung jawab atas wilayah yang telah ditetapkan. Pelayanan kesehatan masyarakat sektor Pemerintah di Kabupaten/Kota terdiri atas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.Puskesmas dengan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakatnya
menyebabkan
puskesmas
mempunyai
peran
penting
dalam
meningkatkan daya ungkit yang besar dalam pembangunan kesehatan di Indonesia karena Puskesmas menrupakan ujung tombak pembangunan kesehatan.Untuk mewujudkan drajat kesehatan mata yang optimal telah ditetapkan visi, yaitu gambaran prediksi atau keadaanmasyarakat indonesia pada masa yang akan datang berupa “Mata Sehat 2020/Vision 2020 – The Right to Sight “(pemenuhan hak untuk melihat dengan optimal bagi setiap individu). Untuk itu di tetapkan misi mewujutkan mata sehat melalui : promosi kesehatan : promosi kesehatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat tentang mata sehat ; menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutuhan di masyarakat ; memfasilitasi pemerataan pelayanan kesehatan mata yang bermutu dan
terjangkau, menggalang kemitraan dengan masyarakat dan pihak-pihak terkait di dalam dan diluar negri untuk mewujutkan mata sehat 2020. WHO memperkirakan terdapat 45 juta penderita kebutaan di dunia, di mana sepertiganya berada di Asia Tenggara. Survei kesehatan indera penglihatan dan pendengaran tahun 1993-1996, menunjukkan angka kebutaan 1,5%. Penyebab utama kebutaan adalah katarak (0,78%), glaucoma (0,20%), kelainan refraksi (0,14%), dan penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan lanjut usia (0,38 %). Besarnya jumlah penderita katarak di Indonesia saat ini berbanding lurus dengan jumlah penduduk usia lanjut yang pada tahun 2000 diperkirakan sebesar 15,3 juta (7,4% dari total penduduk). Jumlah dimaksud cenderung akan bertambah besar karena berdasarkan laporan Biro Pusat Statistik tahun 1993 , jumlah penduduk usia lanjut di Indonesia pada tahun 2025 akan mengalami peningkatan sebesar 414% dibandingkan dengan keadaan pada tahun 1990. Berdasarkan laporan hasil Riskesdas/ Riset Kesehatan Dasar Nasional tahun 2007,prevalensi nasional Kebutaan adalah 0,9% (berdasarkan hasil pengukuran, visus < 3/60). Sebanyak11 provinsi mempunyai prevalensi Kebutaan diatas prevalensi nasional, yaitu Nangroe AcehDarussalam, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo. Prevalensi nasional penderita Katarak sendiri pada penduduk umur >30 tahun adalah 1,8%.Kebutaan bukan hanya mengganggu produktivitas dan mobilitas penderitanya, tetapi jugamenimbulkan dampak sosial ekonomi bagi lingkungan, keluarga, masyarakat dan negara lebih-lebih dalam menghadapi pasar bebas. Menurut Konsultan WHO, Dr. Konyama, kebutaan akan menjadi masalah kesehatan masyarakat bila prevalensinya 0,5%-1%. Bila prevalensi kebutaan > 1% maka kebutaan telah menjadi masalah sosial. Sebaliknya bila angka kebutaan < 0,5 % maka kebutaanhanya menjadi masalah klinik (medik).
A. Tujuan Secara umum Out Put atau hasil upaya kegiatan yang telah tercapai sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang ditetapkan, dapat dikatakan sebagai suatu proses
penyelenggaraan
kegiatan
yang
sistematis
dan
dapat
dipertanggungjawabkan sebagai hasil dari gambaran kegiatan-kegiatan dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat. Suksesnya pencapaian kegiatan Puskesmas sejalan dengan Perencanaan yang matang dan terukur tentang cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber daya yang ada, profesional, bermutu, dan efisien dengan memperhatikan keadaan lingkungan sosial ekonomi masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, maka UPTD Puskesmas Gempol menetapkan tujuan sebagai berikut : 1. Tujuan Umum : Meningkatnya kesehatan mata dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia. 2. Tujuan Khusus a. Menurunnya prevalensi kesehatan mata dan kebutaan sehingga tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. b. Meningkatnya kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat pemeriksaan dirinya dibidang kesehatan mata dan pencegahan kebutaan. c. Meningkatnya jangkauan pelayanan refraksi sehingga masyarakat yang mengalami gangguan fungsi penglihatan dapat terlayani.
BAB II ANALISIS SITUASI, PRIORITAS MASALAH DAN RUMUSAN MASALAH KESEHATAN
ANALISIS SITUASI Analis situasi merupakan langkah awal dalam perencanaan kesehatan yang secara konseptual, analisis situasi kesehatan adalah proses sistematis untuk mengetahui masalah kesehatan disuatu daerah dengan berbagai kecenderungannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Konsep dan kerangka sistematika dalam melakukan analisis situasi kesehatan didasarkan pada konsep Henrick L. Blum tentang Determinan Pencapaian Derajat Kesehatan Masyarakat, yaitu dipengaruhi oleh : (1).Keturunan, 5%, (2).Lingkungan, 35%, (3).Perilaku, 45%, (4).Pelayanan Kesehatan, 15%. Luas wilayah Puskesmas Gempol
U B
Wilayah KerjaPuskesmasCiwaringin
Wilayah KerjaPuskesmasWinong
T DESA GEMPOL
S
Wilayah KerjaPuskesmasWinong
UPTD Puskesmas Gempol terletak di Desa Gempol Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon. Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Gempol adalah 18,35 km2 mempunyai wilayah 27 dusun, 99 RT, dan 27 RW, terdiri dari 4 Desa yaitu: Desa Cupang, Walahar, Palimanan Barat, dan Gempol.
Batas Wilayah Puskesmas Gempol UPTD Puskesmas Gempol Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon memiliki batas wilayah kerja yang meliputi batas-batas sebagai berikut : Sebelah barat
: Desa Panyingkiran Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sumber Jaya Kab.Majalengka
Sebelah timur
: Desa Palimanan Timur Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Palimanan Kab.Cirebon
Sebelah utara
: Desa Kedung Bunder Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Winong Kab.Cirebon
Sebelah selatan : Desa Cikeusal Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Winong Kab.Cirebon B. Visi, Misi dan Strategi-strategi 1. Visi Visi UPTD Puskesmas Gempol adalah “Mewujudkan Puskesmas Gempol yang responsif, efektif dan terdepan dalam pelayanan kesehatan dengan sumber daya manusia yang berdedikasi, berkualitas dan profesional dalam mendukung tercapainya kesehatan masyarakat secara paripurna untuk mencapai SDGs 2030”. 2. Misi Dalam mewujudkan visinya, UPTD puskesmas Gempol mempunyai misi antara lain : a. Memberikan
pelayanan
kesehatan
secara
optimal
dalam
rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta mewujudkan puskesmas yang efektif dan responsif b. Menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang berwawasan kesehatan sehingga terciptanya lingkungan sehat, terbentuknya perilaku sehat sehingga masyarakat mampu mengidentifikasi, merencanakan, dan menyelesaikan masalah kesehatan secara mandiri. c. Menjalin kemitraan dengan pihak swasta dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat
d. Mengembangkan inovasi teknologi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. 3. Strategi a. Melaksanakan pelayanan kesehatan dengan pendekatan dan advokasi kepada para pelaku kebijakan dalam pembangunan kesehatan. b. Meningkatkan Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor yang terkait. c. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat. d. Berupaya memberikan pelayanan rawat jalan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi masyarakat. e. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan secara persuasif melalui peran desa siaga. f.
Melakukan advokasi ke pihak swasta untuk pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Nilai-nilai dasar Puskesmas Gempol: "ISTIMEWA" a.
Ikhlas
b.
Sadar
c.
Tanggungjawab
d.
Inovasi
e.
Melayani
f.
Empati
g.
Wajar
h.
Amanah
berperan aktif
dalam
BAB III HASIL KEGIATAN