Lansia Dengan Gangguan Biologis: Disusun Oleh: 1. Oktaviani Fince Sulat 2. Noviar Setya Pratama

  • Uploaded by: isan
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lansia Dengan Gangguan Biologis: Disusun Oleh: 1. Oktaviani Fince Sulat 2. Noviar Setya Pratama as PDF for free.

More details

  • Words: 658
  • Pages: 15
LANSIA DENGAN GANGGUAN BIOLOGIS Disusun oleh : 1. Oktaviani Fince Sulat 2. Noviar Setya Pratama 1

Tinjauan

Pengertian lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana di ketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang normal, siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase hidupnya dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya (Darmojo, 2004). 2

Perubahan Biologis Pada Lansia a. Sel b. Sistem Respirasi c. Sistem Kardiovaskuler d. Sistem Persarafan e. Sistem Pencernaan f. Sistem Genitourinaria g. Sistem Muskuloskeletal h. Sistem Penglihatan i. Sistem Pendengaran j. Sistem pengaturan suhu tubuh k. Sistem Reproduksi l. Sistem Endokrin m. Sistem Integumen

3

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN BIOLOGIS

4

PENGKAJIAN

5

Analisa Data – Identitas Klien / data biografi Nama : Ny. Nga Tempat tgl lahir/Umur : Kediri, 28-06-1942 Alamat : Perum Sumput Asri Blok No.22 RT/RW : 021/006 Driyorejo Orang terdekat yang bisa dihub : Anak ke-2 Hubungan dengan klien : Anak Jenis kelamin : Perempuan Suku : Jawa Agama : Islam Pendidikan terakhir : SD tdk tamat Status Perkawinan : Kawin Penampilan umum : Cukup Tanggal Pengkajian : 03/10/2015 – Tanggal masuk ke panti werda(Ponpesla) : ± 3th yll 6

Pemeriksaan Fisik – Keadaan Umum : K/u cukup – Tingkat Kesadaran : CM – GCS : 4 5 6 – TTV : TD = 180/100 mmHg • S = 36,3oC • N = 70 X/mnt • RR = 24 X/mnt • Meliputi Sistem : Sistem Integumen Inspeksi : • Kulit klien keriput, kusam, kasar dan bersisik • Timbul bercak pigmentasi • Tampak berbintik-bintik atau noda cokelat • Terlihat kantung mata • Kuku jari tangan dan kaki keras dan tebal Palpasi : • Turgor kulit menurun, CRT >4 detik Sistem Imun • Klien mengatakan kadang-kadang demam Sistem persyarafan : Inspeksi : • Berkurangnya respon penglihatan dan pendengaran, mengecilnya saraf penciuman dan perasa, lebih sensitif terhadap suhu, ketahanan tubuh terhadap dingin rendah Palpasi : • Nyeri tekan dibagian patella sampai kaki • Kurang sensitif terhadap sentuhan Sistem Pernafasan Inspeksi : • Bentuk dada simetris ka/ki, pergerakan dada simetris

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan Auskultasi : Terdapat suara napas tambahan : wheezing Sistem Kardiovaskuler Palpasi Tidak ada nyeri tekan N = 70 X/mnt Auskultasi TD = 180/100 mmHg Sistem Gastrointestinal Inspeksi Kehilangan gigi Mukosa bibir kering Bibir kering dan pecah-pecah Terdapat karies gigi Bising usus normal 3-4 X/mnt Sistem Perkemihan BAK lancar, 3-6 X/sehari Sistem Genitoreproduksi (Pria / Wanita) (tidak dikaji) Sistem Muskuloskeletal Inspeksi Gerakan pinggang, lutut dan jari-jari pergelangan terbatas. Gangguan gaya berjalan Tremor Terdapat varises Sistem Endokrin (tidak dikaji)

7

DIAGNOSA

8

Diagnosa Keperawatan Yang Sering Muncul 1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan tonus otot 2. Risiko jatuh berhubungan dengan kerusakan penglihatan

9

INTERVENSI

10

Dx.1 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan tonus otot

11

Dx. 2 Risiko jatuh berhubungan dengan kerusakan penglihatan Setelah dilakukan Asuhan keperawatan pada klien diharapkan resiko jatuh minimal(tidak ada) KH : -Klien tidak menggunakan alat bantu(tidak sering) berjalan(tongkat) -Klien mampu beraktivitas dengan normal

-Identifikasi perilaku dan faktor yang mempengaruhi resiko jatuh -Ajarkan klien untuk menggunakan alat bantu berjalan atau tongkat -Berikan pencahayaan yang memadai untuk meningkatkan visibilitas

-Mengetahui faktor yang mempengaruhi jatuh -Meminimalkan resiko jatuh dank lien dapat beraktivitas -Agar klien dapat melihat keadaan sekitar dengan jelas

12

EVALUASI

13

Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan tonus otot

Dx. 1 S : Klien mengatakan kebutuhan mobilitas fisik sedikit terpenuhi O : Klien terlihat berjalanjalan menggunakan tongkat tetapi tidak sering A : Masalah sedikit teratasi P : Intervensi dilanjutkan

Risiko jatuh berhubungan dengan kerusakan penglihatan

Dx. 2 S : Klien mengatakan mengerti semua yang dianjurkan oleh pengkaji dan menerapkannya O : Klien tampak antusias dan kooperatif A : Masalah teratasi P : Lanjutkan intervensi dx.1

14

Syukron katsir…….

15

Related Documents


More Documents from "Nofri mansa"