ALAT
No
Nama Alat
Fungsi
Jumlah
1.
Alat destilasi
Pemurnian larutan
1
2.
Alat titrasi
Uji protein
1
3.
Ball filler
Menghisap larutan
1
4.
Beaker glass 50 ml, Tempat aquades dan larutan
1
100 ml, 500 ml 5.
Botol sampel
Meletakkan sampel
6.
Cawan porselen
Tempat
untuk
mengeringkan
bahan 7.
Desikator
Menghilagkan air
1
8.
Erlemeyer 125 ml
Menampung hasil distilat
1
9.
Gelas arloji
Tempat
1
untuk
meletakkan
sampel yang akan ditimbang 10. Gelas ukur 10 ml, 25 Mengukur volume larutan
1
ml, 100 ml 11. Grinder
Menghauskan biji sorgum
1
12. Hot plate
Memanaskan larutan
1
13. Inkubator
Inkubasi sampel
1
14. Kertas saring
Menyaring larutan
15. Labu kjehdal
Tempat sampel untuk uji protein
16. Labu takar 10 ml, 25 Mengencerkan larutan
1 1
ml, 500 ml 17. Loyang
Tempat
untuk
mengeringkan
1
bahan 18. Neraca Analitik
Menimbang bahan
1
19. Oven
Mengurangi kandungan air
1
20. Pengaduk kaca
Mengaduk bahan
1
21. Pipet ukur 1 ml, 5 ml, Mengambil larutan
1
10ml, 25 ml,
1
22. Saringan
Menyaring biji sorgum setelah
1
direndam 23. Sentrifuge
Alat
memisahkan
larutan
1
berdasarkan ukuran dan berat jenis 24. Shieve shaker
Mengayak bahan berdasarkan
1
ukuran 25. Spatula
Mengambil sampel
26. Spektrofotometer UV- Menguji sampel
1 1
Vis dan Kuvet 27. Tabung sentrifuge
Tempat meletakkan sampel yang akan disentrifuge
28. Termometer
Mengukur suhu
1
29. Timbangan digital
Menimbang bahan
1
2
BAHAN
No Nama Bahan 1. Aquabidestilata 2. Akuades
Jumlah
Merk
Spek
Fungsi
Uji tanin 18,02 Mengencerkan larutan
BM: g/mol π=1 Nilai pH: 7 Titik didih: 100 oC Titik leleh: BM: 36,46 Uji protein g/mol Nilai pH: Titik didih: 45oC Titik leleh: 28oC BM: 98,08 Uji protein g/mol Nilai pH: asam Titik didih: 270oC Titik leleh: 35oC Nilai pH: Uji tanin asam Titik didih: Titik leleh: 200oC
3.
Asam klorida (HCl)
Merck
4.
Asam Sulfat (H2SO4)
Merck
5.
Asam Tanat
Merck
6.
CuSO4
Uji protein
7.
Folin denis
Uji tanin
8.
K2SO4
Uji protein
9.
Na2HPO4
10. Natrium (NaOH)
Merck
Hidroksida
Merck
BM: 268,07 Perendaman sorgum g/mol π = 1,7 Nilai pH: 8,7-9,3 Titik didih: Titik leleh: BM: 40 Uji protein g/mol Nilai pH: 13,5 3
Titik didih: 1390oC Titik leleh: 318oC 11. Ragi tempe oligosporus 12. Sodium (Na2CO3)
13. Sorgum 14. Tepung Kedelai
ryzopus Karbonat
Merck
Mikroba untuk fermentasi BM: 105,99 Perendaman sorgum, g/mol uji tanin π = 2,532 Nilai pH: 11,5 Titik didih: Titik leleh: 851oC Bahan baku Nutrient
4
LANGKAH β LANGKAH PENELITIAN
STEP 1 Proses Perendaman a. Sorgum yang telah bersih dari kulitnya, ditimbang menggunakan timbangan manual sebanyak 1 Kg. b. Sorgum kemudian direndam dalam larutan Na2CO3 konsentrasi 0,3%. Dengan cara menimbang serbuk Na2CO3 menggunakan timbangan digital sebanyak 31,8 gram dengan gelas arloji dan spatula. Serbuk kemudian dilarutkan menggunakan akuades sebanyak 1000 ml. Larutan kemudian diaduk menggunakan pengaduk. Sorgum direndam dengan larutan tersebut di ember selama 8 jam (Wiwit dkk, 2015). c. Sorgum yang telah direndam dalam disaring menggunakan saringan dan dilanjutkan dengan perendaman Na2HPO4 0,2%. Dengan cara menimbang serbuk Na2HPO4 menggunakan timbangan digital sebanyak 28,4 gram dengan gelas arloji dan spatula . Serbuk kemudian dilarutkan menggunakan akuades sebanyak 1000 ml. Larutan kemudian diaduk menggunakan pengaduk. Sorgum direndam dengan larutan tersebut di ember selama 2 jam di ember lainnya.
STEP 2 Pembuatan Tepung a. Sorgum yang telah direndam, ditiriskan menggunakan saringan dan dikeringkan dalam oven menggunakan Loyang. Set suhu oven 50-55Β°C selama 15 jam (hingga kering) kemudian dihaluskan dengan menggunakan grinder dan diayak dengan ayakan 60 mesh. STEP 3 Uji Tanin (Metode Spektrofotometri) (Mukhriani, 2014) Pembuatan Larutan Standar a. Asam Tanat 1000 ppm dibuat dengan cara menimbang 0,1 gram asam tanat dengan timbangan menggunakan gelas arloji dan spatula, kemudian dilarutkan dalam 100 ml aquades dengan labu takar 250 ml. Larutan standar ini harus selalu dibuat baru tiap kali akan melakukan pengujian (Cunnif, 1996). b. Dibuat seri pengenceran 100 ppm. Dengan cara mengambil 5 ml larutan asam tanat 100 ppm dengan pipet ukur 5 ml dan diencerkan dengan akuades menggunakan labu takar
5
50 ml hingga tanda batas. Sehingga diperoleh larutan 100 ppm sebanyak 50 ml. Begitu juga dengan pengenceran konsentrasi (80, 60, 40, dan 20 ppm). c. Mengambil 7,5 ml aquabidestilata menggunakan pipet ukur 10 ml dimasukkan ke dalam wadah labu ukur 10 ml. d. Selanjutnya, larutan dari seri pengenceran diambil masing-masing 1 ml menggunakan pipet ukur 1 ml dan dimasukkan ke dalam wadah labu ukur yang berisi 7,5 ml aquabidestilata tersebut. e. Ke dalam labu tersebut juga ditambahkan 0,5 ml pereaksi folin denis yang diambil menggunakan pipet ukur 1 ml. f. Kemudian didiamkan 3 menit dan ditambahkan 1 ml larutan Na2CO3 jenuh (melarutkan Na2CO3 sedikit - demi sedikit dalam aquades 10 ml hingga jenuh) g. Kemudian larutan diinkubasi di inkubator suhu 300C selama 15 menit. h. Selanjutnya masing-masing larutan dimasukkan dalam kuvet diukur adsorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 740 nm.
Penetapan panjang gelombang serapan maksimum a. Diambil salah satu konsentrasi larutan baku, diukur serapannya pada rentang panjang gelombang 400-800 nm. Panjang gelombang yang menunjukkan nilai serapan tertinggi merupakan panjang gelombang maksimum.
Pembuatan Kurva Baku a. Kurva baku dibuat dengan menghubungkan konsentrasi larutan standar dengan hasil serapannya yang diperoleh dari pengukuran dengan menggunakan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 740 nm.
Penetapan Kadar Tanin a. Sebanyak 0,5 gram tepung sorgum diletakkan di gelas arloji dengan spatula, dan ditimbang
menggunakan
timbangan
digital.
Kemudian
dilarutkan
dengan
aquabidestilata sampai 10 ml dalam beaker gelas 10 ml. Aduk hingga larut sempurna.
6
b. Selanjutnya, ambil 1 ml sampel dengan menggunakan pipet ukur 1 ml dan dimasukkan ke dalam wadah labu ukur yang berisi 7,5 ml aquabidestilata tersebut. c. Ke dalam labu tersebut juga ditambahkan 0,5 ml pereaksi folin denis yang diambil menggunakan pipet ukur 1 ml. d. Kemudian didiamkan 3 menit dan ditambahkan 1 ml larutan Na2CO3 jenuh, diinkubasi di incubator suhu 300C selama 15 menit. Kemudian dibaca serapannya pada panjang gelombang maksimum. Dihitung dengan menggunakan kurva baku yang telah didapat sehingga diketahui konsentrasi dari sampel yang diukur. Serapannya dibaca pada panjang gelombang 740 nm.
STEP 4 Fermentasi Menggunakan Ragi Tempe Dan Fortifikasi Tepung Kedelai a. Tepung sorgum termodifikasi sebanyak 100 gram menggunakan gelas arloji dan spatula ditimbang menggunakan timbangan digital. b. Kemudian sorgum diletakkan di piring dan dikukus di panci suhu 100Β°C selama 30 menit. Setelah itu didinginkan suhu ruangan. c. Setelah dingin, tepung sorgum sebanyak 100 gram dimasukkan ke dalam botol sampel kaca, kemudian diinokulasi menggunakan Rhizopus oligosporus (ragi tempe) dengan menimbang ragi menggunakan gelas arloji dan spatula. Variasi ragi yaitu 2,5 gram, 5 gram, dan 7,5 gram (Yohanes, 2016). d. Kemudian ditambahkan tepung kedelai dengan menimbang tepung menggunakan gelas arloji dan spatula. Variasi tepung kedelai yaitu 2,5 gram, 5 gram, dan 7,5 gram (Yohanes, 2016). e. Kemudian botol sampel kaca ditutup (kondisi anaerob) dan difermentasikan selama : 12 jam, 24 jam, 36 jam, 48 jam, dan 60 jam. f. Setelah selesai difermentasi, tepung termodifikasi diletakkan di cawan porselen dan dikeringkan menggunakan oven suhu 60Β°C selama 15 jam (hingga kering) dan diayak dengan ayakan 60 mesh.
STEP 5 Uji Kadar Air (Metode Thermogravimetri) a. Cawan porselin diletakkan di loyang dan dikeringkan didalam oven selama 15 menit suhu 105Β°C, kemudian cawan didinginkan dalam desikator selama 10 menit hingga
7
cawan tidak terasa panas dan menimbang berat cawan (W0) menggunakan neraca analitik. b. Sampel sorgum termodifikasi yang telah halus menggunakan gelas arloji dan spatula ditimbang sebanyak 10 gram (W1) menggunakan timbangan digital. c. Setelah itu dimasukkan dalam cawan yang telah diketahui berat sebelumnya. Cawan beserta sampel sorgum diletakkan di loyang dan dikeringkan dalam oven suhu 105Β°C hingga beratnya konstan. Setelah itu didinginkan dalam desikator selama 15 menit, kemudian ditimbang (W2).
Perhitungan: (π1βπ2)
Kadar air (%) = (π1βπ0) Γ 100 Keterangan: W0
: Berat cawan kosong (g)
W1
: Berat cawan dan sampel sebelum dikeringkan (g)
W2
: Berat cawan dan sampel setelah dikeringkan (g)
STEP 6 Uji Kadar Tanin (Metode Spektrofotometri) STEP 7 Uji Kadar Protein (Metode Kjeldahl) AOAC, 1995 a. Menimbang 1 gram tepung sorgum termodifikasi dengan gelas arloji dan spatula dengan menggunakan timbangan digital. Kemudian, Masukkan ke dalam labu Kjehdahl. b. Menimbang 7 gram K2SO4 dan 0,8 g CuSO4 dengan gelas arloji dan spatula dengan menggunakan timbangan digital. Kemudian, Masukkan ke dalam labu Kjehdahl. c. Mengambil 10 mL H2SO4 pekat menggunakan pipet ukur 10 ml di lemari asam diletakkan di beaker glass dan dimasukkan kedalam labu Kjehdahl 100 mL menggunakan corong kaca. d. Kemudian labu Kjehdahl tersebut dipanaskan di kompor listrik dimulai dengan api yang kecil setelah beberapa saat sedikit demi sedikit api dibesarkan sehingga suhu menjadi naik. Destruksi dapat dihentikan pada saat didapatkan larutan berwarna jernih kehijauan. e. Setelah berwarna kehijauan, hasil destruksi yang didapatkan kemudian didinginkan, setelah itu ditambahkan aquadest sebanyak 50 mL menggunakan beaker glass. Setelah 8
homogen dan dingin dipipet sebanyak 5 mL menggunakan pipet ukur 5 ml , masukkan ke dalam labu destilasi. Kemudian ditambahkan 10 mL larutan NaOH 30%. Dengan cara mengambil NaOH sebanyak 3 ml menggunakan pipet ukur 5 ml dan diletakkan di beaker glass, kemudian ditambahkan akuades sebanyak 7 ml. f. Merangkai alat destilasi
g. Destilat yang diperoleh dari hasil destilasi ditampung di Erlenmeyer. h. Kemudian dititrasi dengan menggunakan larutan standar HCl 0,1 N (mengambil 8,3 ml HCl pekat menggunakan pipet ukur 10 ml di lemari asam ditaruh di labu takar ukuran 100 ml kemudian ditambahkan aquades hingga garis batas) hingga warna larutan berubah menjadi merah muda.
i. Lakukan prosedur yang sama untuk menghitung % N blanko (sampel diganti dengan akuades) % Nitrogen =
ππ π»πΆπ (π πππππβππππππ) πππππ‘ π πππππ (π)π₯ 1000
Γ π π»πΆπ Γ 14,008 Γ 100 %
% Kadar Protein = % Nitrogen x Faktor Konversi protein (6,25)
9
Sampel optimum yang diperoleh kemudian dilakukan uji kadar air, abu, lemak, karbohidrat, dan protein di Fakultas MIPA. Selanjutnya dilakukan uji swelling power dan serat kasar STEP 8 Uji Swelling power (Leach, 1959; Senanayake et al, 2013) a. Menimbang 0,1 g tepung sorgum termodifikasi (A) menggunakan gelas arloji dan spatula. Kemudian tepung sorgum termodifikasi diletakkan di gelas beaker 50 ml. Setelah itu, ditambah 10 mL aquades menggunakan gelas ukur 10 ml. b. Tepung sorgum termodifikasi diaduk dengan pengaduk dan dipanaskan menggunakan hot plate dengan suhu 85 oC selama 30 menit dengan pengadukan kontinu selama 10 detik setelah 5, 15, dan 25 menit. c. Kemudian sampel didinginkan pada suhu ruang. d. Sampel yang telah dingin dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse 15 mL, disentrifugasi dengan kecepatan 2000 rpm selama 30 menit. e. Setelah itu, disaring menggunakan kertas saring dan filtrat dibuang. Endapan yang diperoleh ditimbang (B) menggunakan gelas arloji dan spatula. Swelling power dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: π΅
Swelling power = π΄ (π/π) Keterangan: A
= Berat sampel awal (g)
B
= Berat endapan yang tertinggal dalam sentrifuge (g)
10