LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2018 PEDOMAN PERHITUNGAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN ANGKUTAN UMUM TRANS SARBAGITA
STRUKTUR PERHITUNGAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN 1. Pada umumnya untuk menghitung biaya pokok, dasar struktur biaya pada BAB II Pasal 4 ayat (3) dapat digunakan untuk setiap jenis kendaraan dan setiap jenis pelayanan angkutan. Perbedaannya adalah bahwa penambahan tingkat pelayanan, dapat dihitung secara tersendiri. Cara perhitungan biaya pokok dapat dilakukan dalam tahap-tahap sebagai berikut : a. Pada kelompok biaya langsung, sebagian biaya dapat secara langsung dihitung per km - kendaraan, tetapi sebagian biaya lagi dapat dihitung per km kendaraan setelah dihitung biaya per tahun. b. Biaya tak langsung tidak dapat dihitung secara langsung per kmkendaraan karena komponen-komponen : 1) Biaya total per tahun pegawai selain awak kendaraan dan biaya pengelolaan dihitung. 2) Biaya perusahaan angkutan yang mempunyai lebih dari satu segmen usaha, biaya langsung dapat dialokasikan pada tiap-tiap segmen usaha. Alokasi biaya tidak langsung setiap segmen usaha didasarkan pada proporsi produksi setiap segmen usaha. Sebaliknya bagi perusahaan angkutan yang hanya menyelenggarakan satu segmen usaha, tidak diperlukan pengalokasian biaya tidak langsung. 3) Setelah dilakukan perhitungan biaya setiap segmen usaha, dilakukan perhitungan menurut jenis kendaraan. c. BOK per km dihitung dengan menjumlahkan biaya langsung dan biaya tidak langsung. 2. Pedoman Perhitungan Komponen-Komponen Biaya a. Komponen Biaya Langsung 1) Penyusutan Kendaraan Penyusutan kendaraan angkutan umum dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Untuk kendaraan baru, harga kendaraan dinilai berdasarkan harga kendaraan baru, termasuk BBN dan ongkos angkut, sedangkan untuk kendaraan lama, harga kendaraan dinilai berdasarkan harga perolehan.
Penyusutan per tahun =
Harga Kendaraan - nilai residu Masa penyusutan
Keterangan : Nilai residu bus adalah 20% dari harga kendaraan 2) Bunga Modal Bunga modal dihitung dengan rumus (n + 1 x modal x tingkat bunga/tahun) / masa penyusutan 2 Keterangan n = masa pengembalian pinjaman 3) Gaji dan tunjangan awak kendaraan Awak kendaraan terdiri dari sopir dan kondektur. Penghasilan kotor awak kendaraan berupa gaji tetap, tunjangan sosial dan uang dinas jalan / tunjangan kerja operasi. 4) Bahan Bakar Minyak (BBM) Konsumsi BBM per kilometer tempuh tergantung dari jenis kendaraan dan usia kendaraan serta kondisi geografik trayek yang dilayani. 5) Ban Ban yang digunakan sesuai kebutuhan bus yang terpasang, meliputi biaya pergantian ban dengan daya tempuh 40.000 km ditambah biaya perawatannya. 6) Servis kecil Service kecil dilakukan dengan patokan km tempuh antarservis, yang disertai penggantian oli mesin dan penambahan gemuk serta minyak rem 7) Servis besar Servis besar dilakukan setelah beberapa kali servis kecil atau dengan patokan km tempuh, yaitu penggantian oli mesin, oli gardan, oli tranmisi, platina, busi, filter oli, kondensor. 8) Penambahan oli mesin Penambahan oli dilakukan tiap hari sebanyak 0,25 liter per bus; 9) Suku cadang dan bodi Biaya suku cadang mesin, bagian rangka bawah (chassis) dan bodi diperhitungkan per tahun sebesar 5% dari harga bus. 10) Cuci bus Bus sebaiknya dicuci setiap hari setelah operasi. 11) Retribusi terminal Biaya retribusi terminal per bus diperhitungkan per hari atau per bulan termasuk retribusi masuk bandara atau pelabuhan sesuai dengan trayek yang dilayani.
12) STNK/Pajak kendaraan Perpanjangan STNK dilakukan setiap lima tahun sekali, tetapi pembayaran pajak kendaraan dilakukan setiap tahun dan biayanya sesuai dengan peraturan yang berlaku. 13) KIR Kir kendaraan dilakukan setiap enam bulan sekali dan biayanya sesuai dengan peraturan yang berlaku. 14) Asuransi (a) Asuransi kendaraan, pada umumnya hanya dilakukan oleh perusahaan yang membeli kendaraan secara kredit bank. Namun, asuransi kendaraan perlu diperhitungkan sebagai pengamanan dalam menghadapi resiko dan dihitung sesuai besaran biaya premi per bus per tahun. (b) Untuk kendaraan baru, asuransi kendaraan dihitung berdasarkan harga pembelian sedang untuk kendaraan lama dihitung berdasarkan harga perolehan (sesuai umur kendaraan). b. Komponen Biaya Tidak Langsung 1) Biaya pegawai selain awak kendaraan Pegawai selain awak kendaraan terdiri atas pimpinan, staf administrasi, tenaga teknis dan tenaga operasi. Jumlah pegawai ini tergantung dari jumlah armada yang dikelola. Biaya pegawai ini terdiri atas gaji/upah, uang lembur (jika ada) dan jaminan sosial berupa : (a) Tunjangan perawatan kesehatan; (b) Pakaian dinas (c) Asuransi kecelakaan (jika diperlukan) (d) Tunjangan lain-lain 2) Biaya Pengelolaan : (a) Penyusutan bangunan kantor (b) Penyusutan
bangunan
dan
peralatan
bengkel,
masa
penyusutan butir (1) & (2) diperhitungkan selama 5 s/d 20 tahun tergantung fisik bangunan tanpa harga tanah. (c) Masa penyusutan inventaris/alat kantor (diperhitungkan 5 tahun) (d) Masa penyusutan sarana bengkel (diperhitungkan selama 3 s/d 5 tahun) (e) Administrasi kantor (biaya surat menyurat, biaya alat tulis menulis)
(f) Pemeliharaan kantor (misalnya, pengecatan kantor) (g) Pemeliharaan pool dan bengkel (h) Listrik dan air (i) Telepon dan telegram serta porto (j) Biaya perjalanan dinas Biaya perjalanan dinas meliputi perjalanan dinas pimpinan, staf administrasi, teknisi dan tenaga operasi (noncrew). (k) Pajak Perusahaan (l) Izin trayek Izin trayek ditentukan berdasarkan peraturan daerah yang bersangkutan dan rute (m) Izin usaha (n) Biaya pemasaran (biaya promosi) (o) Biaya lain-lain Contoh adalah biaya pengelolaan yang tidak termasuk dalam unsur biaya pada butir (a) s.d. (n). 3. Ketentuan Teknis Perhitungan BOK sesuai jenis kendaraan. NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
URAIAN Masa penyusutan kendaraan Hari Operasi SO Hari Operasi SGO Nilai residu Bahan Bakar Minyak Jarak tempuh ban Ratio pengemudi/bus Ratio kondektur/bus Jarak Tempuh antar service kecil Suku cadang/service besar Penggantian oli mesin Penggantian minyak rem Penggantian Gemuk Penggantian oli gardan Penggantian oli persneling
SATUAN Tahun Hari Hari % Km/lt Km Org/kend Org/kend Km Km Km Km Km/kg Km Km
JENIS KENDARAAN Bus Besar Bus Sedang Bus Kecil 5 5 5 364 364 364 300 300 300 20 20 20 3,5 - 3 3,5 - 4 7,5 - 9 40.000 40.000 40.000 1 : (1-2) 1 : (1-2) 1 : (1-2) 1 : (1-2) 1 : (1-2) 1 : (1-2) 5.000 5.000 5.000 10.000 10.000 10.000 5.000 5.000 5.000 10.000 10.000 10.000 3.000 3.000 3.000 12.000 12.000 12.000 12.000 12.000 12.000
Keterangan : Rasio pengemudi dan kondektur tergantung dengan periode operasi perhari
GUBERNUR BALI,
MADE MANGKU PASTIKA
LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2018 PEDOMAN PERHITUNGAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN ANGKUTAN UMUM TRANS SARBAGITA
CONTOH PERHITUNGAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN
a. Karakteristik Kendaraan 1. Tipe 2. Jenis Pelayanan 3. Kapasitas / daya angkut
= Bus Besar/Bus Sedang/Mikrobus *) = Bus Ekonomi AC = 35 - 50 orang
b. Produksi per bus 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Km-tempuh/rit Frekwensi/hari Km-tempuh/hari (1 x 2) + 3% Hari Operasi/bulan Km- tempuh/bulan (3 x 4) Km-tempuh/tahun (5 x 12 bl)
= = = = = =
….………15,00 …….……..15,00 ………....231,75 …….……..25,00 ….……5.793,75 ……..69.525,00
km rit km/hari hari/bulan km/bulan km/tahun
c. Biaya per bus-km 1. Biaya langsung a) Biaya penyusutan 1) 2) 3) 4)
Harga kendaraan Masa Penyusutan Nilai Residu Penyusutan per bus-km
= = =
Rp. 155.000.000 5 th 20% dari harga kendaraan
Harga kendaraan - nilai residu Km-tempuh/bus/tahun
=
155.000.000 - (20% x 155.000.000) = Rp. 356,70/km 69.525,00 x 5 b) Bunga Modal **) 1) Bunga modal/th : [ (n + 1) x harga kendaraan x tingkat bunga/th ] 2 , = Rp.…/th Masa penyusutan Keterangan : n = masa pengembalian peminjaman
2) Bunga modal / bus-km Bunga modal/tahun Km-tempuh/bus/tahun **)
= Rp. …...... /bus-km
Keterangan : Apabila kendaraan diperoleh secara kredit, komponen bunga modal tidak dihitung lagi. c) Biaya awak bus 1) Susunan awak bus - Sopir - Kondektur
= 1,2 orang = 1,2 orang Jumlah = 2,4 orang
2) Biaya awak bus per bulan - Gaji / upah = - Uang dinas/Tunjangan Kerja Operasi = - Tunjangan Sosial = Jumlah =
Rp. Rp. Rp. Rp.
3.760.000,00 1.800.000,00 1.800.000,00 8.640.000,00
3) Biaya awak bus / bus-km Biaya awak bus/th Prod. Bus-km/th
=
Rp. …...... / bus-km
= =
Rp. 8.600.000 / 69.525 bus-km Rp. 123,70/bus-km
d) Biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Pemakaian BBM/bus/hr (liter) Km-tempuh/hari (km) Konsumsi BBM (km/ltr) Harga BBM / liter (Rp.) Biaya BBM/bus/hari (Rp.) Biaya BBM/bus-km (Rp.)
= = = = =
89,13 231,75 2,60 380,00 33.869,40
Biaya BBM/bus/hr Km-tempuh/hari
=
Rp. …....... /bus-km
Rp. 33.869,40 / bus 231,75 km
=
Rp. 146,1 /bus-km
e) Ban 1) Pemakaian ban/bus (buah) 2) Daya tahan ban (km) 3) Harga ban/buah (Rp.)
= = =
6,00 buah 24.000,00 km Rp. 250.000,00
4) Biaya ban/bus-km Pemakian ban x harga ban Km daya tahan ban
=
Rp. …..... / bus-km
Rp. 1.300.000 24.000 km
=
Rp. 54,16 / bus-km
f) Service Kecil Servis kecil dilakukan setiap 5.000 km, 1) Biaya bahan :
Olie mesin Gemuk Minyak rem Solar
= = = =
6 ltr x Rp. 5.500,00/ltr 1,75 kg x Rp.8.000,00/kg 1 ltr x Rp. 15.000,00/ltr l x Rp. ........./ltr
= = = =
2) Upah/servis (jika dilakukan di luar)
Rp. Rp. Rp. Rp.
33.000,00 14.000,00 15.000,00 ...............
= Rp. ............... Jumlah = Rp. 62.000,00
3) Biaya servis kecil/bus-km Biaya servis kecil 5.000 km
= Rp. ....... /bus-km
Rp. 62.000 5.000 km
= Rp. 12,4 /bus-km
g) Service Besar Servis besar dilakukan setiap 10.000 km 1) Biaya bahan :
Oli mesin = 6 l x Rp. 5500,00/ltr Oli gardan = 3 l x Rp. 9000,00/ltr Oli transmisi = 3 l x Rp. 9000,00/ltr Gemuk = 2 kg x Rp. 8000,00/kg Minyak rem = 1 l x Rp. 15.000,00/ltr Platina = … bh x Rp. .../ bh Busi = … bh x Rp. .../ bh Kondensor = … bh x Rp. … /bh Filter (oli+Udara) = 1bh x Rp.75.000,00 Solar / bensin = 4 l x Rp. 380,00 / l
2) Upah servis
= = = = = = = = = =
Rp. 33.000,00 Rp. 27.000,00 Rp. 27.000,00 Rp. 16.000,00 Rp. 15.000,00 Rp. …... Rp. …… Rp. …… Rp.75.000,00 Rp. 1.520,00
= Rp. ….….…...... Jumlah
= Rp.194.520,00
3) Biaya Service Besar/bus-km Biaya servis besar 10.000 km
= Rp. …....../bus-km
194.520,00 10.000
= Rp. 19,45/bus-km
h) Biaya pemeriksaan umum (general overhaul) Dilakukan setiap 150.000 Km, meliputi : 1) Biaya pemeriksaan Upah Bahan
= = Jumlah =
Rp. 250.000,00 Rp.1.500.000,00 Rp.1.750.000,00
2) Biaya pemeriksaan/bus/tahun Km-tempuh/tahun x biaya pemeriksaan = Rp. ........ /km Km Pemeriksaan 69.525 km x Rp.1.750.000/bus 150.000 km
=
Rp. 811,125/bus
Biaya pemeriksaan/bus/tahun Km-tempuh/tahun
=
Rp. ........ /bus-km
Rp. 811.125/bus 69.525 km
=
Rp. 11,33 / bus-km
Penambahan oli mesin/hari Km-tempuh/hari Harga oli/ltr Biaya penambahan oli/bus-km
= = =
0,25 liter 231,75 km Rp. 5.500,00
Tambahan oli/hari x Harga oli/ltr km-tempuh/bus/hari
=
Rp. ....... /bus-km
0,25 ltr x Rp. 5.500,00/ltr 231, 75 km/bus
=
Rp. 5,93 / bus-km
= =
Rp. 1.500,00 Rp. 37.500,00
Biaya cuci /bus/bulan km-tempuh/hari x 25 hari
=
Rp. ........../bus-km
Rp. 37.500/bus 231,75 km/hari x 25 hari
=
Rp. 6,472 / bus-km
1) Retribusi terminal/hr 2) Biaya retribusi terminal/bus-km
= =
Rp. 3.000,00
Retribusi terminal/bus/hari km-tempuh/hari
=
Rp. .........../bus-km
Rp. 3.000/bus 231,75 km
=
Rp. 12,945/bus-km
3) Biaya pemeriksaan umum/bus-km
i) Penambahan oli mesin 1) 2) 3) 4)
j) Cuci bus 1) Biaya cuci/bus/hari/bus 2) Biaya cuci/bus/bulan 3) Biaya cuci/bus/bus-km
k) Retribusi terminal
l) STNK / Pajak kendaraan 1) Biaya STNK/bus 2) Biaya STNK/bus-km
=
Rp. 700.000,00
Biaya STNK km-tempuh/bus/tahun
=
Rp. ........../bus-km
Rp. 700.000/bus 69.525 km
=
Rp. 10,07 /bus-km
Frekwensi kir/bus/tahun Biaya setiap kali kir Biaya kir/bus/tahun Biaya kir/bus-km
= = =
2 kali Rp. 50.000,00 Rp. 100.000,00
Biaya kir/bus/tahun km-tempuh/bus/tahun
=
Rp. ...... /bus-km
Rp. 100.000 69.525 km/bus
=
Rp. 1.44/bus-km
=
Rp. 232.500,00
Asuransi/tahun km-tempuh/bus/tahun
=
Rp. …... /bus-km
Rp. 328.500 69.525 km/bus
=
Rp. 4,72/bus-km
= = = = = = = = = = = = = = =
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
m) KIR 1) 2) 3) 4)
n) Asuransi kendaraan 1) Asuransi/th (2,57% x harga kend) 2) Asuransi per bus-km
2. Rekapitulasi biaya langsung per bus-Km : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Penyusutan Bunga modal Gaji dan tunjangan awak bus BBM Ban Servis kecil Servis besar Pemeriksaan umum Penambahan oli mesin Cuci bus Retribusi terminal STNK / pajak kendaraan KIR Asuransi kendaraan Jumlah
356,70 – 124,27 146,10 54,16 12,40 19,45 11,33 5,93 6,47 12,94 10,07 1,44 4,72 765,98
3. Biaya Tidak langsung a) Biaya tidak langsung per segmen usaha per tahun 1)
Biaya pegawai selain awak bus a) Gaji b) Lembur c) Tunjangan sosial Subtotal 1)
= = = =
Rp. 21.360.000,00 Rp. 800.000,00 Rp. 7.980.000,00 Rp. 30.140.000,00
Keterangan : Rasio pegawai selain awak bus/bus Rasio teknisi/bus Gaji Pegawai selain awak bus : o Staf Administrasi o Staf Teknisi Tunjangan Sosial o Administrasi o Teknisi o Lembur diperkirakan 1 tahun 2)
= Rp.100.000,00/bln = Rp. 85.000,00/bln = Rp. 35.000,00/bln = Rp. 35.000,00/bln = Rp. 800.000,00
Biaya pengelolaan a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) k) l) m) n) o)
3)
= 1,1 = 0,8
Penyusutan bangunan kantor = Penyusutan pool dan bengkel = Penyusutan inventaris/alat kantor = Penyusutan sarana bengkel = Biaya administrasi kantor = Biaya pemeliharaan kantor = Biaya pemeliharaan pool dan bengkel = Biaya listrik dan air = Biaya telepon dan telegram = Biaya perjalanan dinas = Pajak perusahaan = Izin trayek = Izin usaha = Biaya Pemasaran = Lain-lain (diluar biaya Pengelolaan di atas) = Subtotal 2) =
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
1.000.000,00 500.000,00 300.000,00 200.000,00 500.000,00 300.000,00 300.000,00 4.800.000,00 4.800.000,00 1.920.000,00 6.300.000,00 250.000,00 4.000.000,00 1.000.000,00
Rp. 2.000.000,00 Rp.28.170.000,00
Total biaya tidak langsung per segmen usaha/tahun Subtotal 1) + 2)
=
Rp.58.310.000,00
b) Biaya tidak langsung per bus per tahun Adalah total biaya tidak langsung per segmen usaha / tahun dibagi jumlah bus/segmen usaha. = =
Rp. .............../th Rp. 5.831.000,00
Keterangan : Jumlah bus/segmen usaha adalah 10 unit
c) Biaya tidak langsung/bus-km (Biaya tidak langsung/bus/th) : (produksi km/bus/th) Rp. 5.831.000 69.525 km
=
Rp. 83,87 / km
= = =
Rp. 765,98/km Rp. 83,87/km Rp. 849,85/km
d. Biaya pokok per bus-km 1) Biaya langsung 2) Biaya tidak langsung Jumlah
e. Pedoman Perhitungan Biaya Fasilitas Tambahan/bus-km 1) Biaya Penyusutan Penyejuk udara (AC) a. Harga AC baru b. Masa penyusutan c. Biaya penyusutan/thn
= =
Rp. ............... ..................... thn
Harga AC Masa penyusutan
=
Rp. ............... /thn
2) Biaya pemeliharaan
= =
… % x harga AC baru Rp. ...............
3) Biaya perbaikan/tahun
=
........... % x harga AC baru
4) Biaya BBM/tahun a. Pemakian BBM/tahun b. Harga BBM c. Biaya BBM/tahun
= = =
............... liter Rp. ............... Rp. ............... (a) x b))
5) Biaya AC/th (1+2+3 +4)
=
Rp. ...............
=
Rp. .............../bus-km
6) Biaya AC / bus-km : Biaya AC / tahun Km tempuh/bus/tahun
7) Contoh Perhitungan Biaya Fasilitas Tambahan/bus-km a. Karakteristik Kendaraan 1) Tipe 2) Jenis pelayanan 3) Kapasitas/daya angkut penumpang 4) Km-tempuh/rit 5) Frekwensi/hari 6) Km-tempuh/hari [ 4) x 5) ] + 3% 7) Km-tempuh/bulan [ 6) x 25 hari ] 8) Km-tempuh/tahun [ 7) x 12 bulan ]
= besar SD = AC = 49,00 = 15,00 = 15,00 = 231,75 = 5.793,75 = 69.525,00
orang km rit km/hari km/hari km/thn
b. Penyejuk Udara (AC) 1) Harga AC baru 2) Masa Penyusutan 3) Biaya Penyusutan
= =
Rp. 8.000.000 5 tahun
=
Rp. 1.600.000/thn
4) Biaya Pemeliharaan/tahun
= =
5% x Rp.8.000.000/thn Rp. 400.000,00/thn
5) Biaya perbaikan/tahun
= =
15% x Rp.8.000.000/thn Rp. 1.200.000/thn
= = = = = =
1 ltr : 5 km 69.525 km : 5 km/ltr 13.905 ltr Rp. 380/ltr Rp. 380/ltr x 13.905 ltr Rp. 5.283.900
Rp. 8.000.000,00 5 thn
6) Biaya BBM/tahun a. Konsumsi BBM b. Pemakian BBM/tahun c. Harga BBM d. Biaya BBM/tahun (Rp.)
7) Biaya AC/tahun ( 3)+4)+5)+6) ) =
Rp. 8.483.900
8) Biaya AC / bus-km Biaya AC / tahun Km-tempuh/bus/tahun
=
Rp. ........../km
=
Rp. 8.483.900 69.525 km/bus
=
Rp. 122,02/bus-km
GUBERNUR BALI,
MADE MANGKU PASTIKA
PEMERINTAH PROVINSI BALI
DINAS PERHUBUNGAN Jl. Kapten Cok Agung Tresna I No.1 Telp. (0361) 224436, 227730 Fax. (0361) 222436 Denpasar (Bali), 80235
NOTA - DINAS Kepada Dari Tanggal Nomor Sifat Lampiran Hal
: : : : : : :
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali Kepala UPT. Trans SARBAGITA 4 Januari 2018 Segera 1 (satu) gabung Penyampaian Konsep Peraturan Gubernur Tentang Pedoman Penyusunan BOK Angkutan Umum Trans Sarbagita
Menindaklanjuti Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksan Keuangan RI Perwakilan Provinsi Bali atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2016 Nomor 20.B/LHP/XIX.DPS/2017 Tanggal 30 Mei 2017, bahwa Pemerintah Provinsi Bali direkomendasikan untuk membuat Pedoman dan/atau Petunjuk Teknis Pengelolaan Kegiatan Pengoperasian Trans Sarbagita yang mengacu pada referensi peraturan terkait pengadaan barang dan jasa, maupun peraturan lain, untuk selanjutnya disahkan oleh Gubernur Bali. Sehubungan dengan hal tersebut, bersama ini kami disampaikan Hal-hal sebagai berikut : 1. Pengoperasian
layanan
angkutan
umum
Trans
Sarbagita
telah
dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku yaitu : a. UU 22 tahun 2002 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, tentang kewajiban pemerintah untuk menfasilitasi tersedianya pelayanan angkutan umum; b. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, untuk proses pelelangan / penetapan penyedia jasa sebagai operator angkutan pada masing-masing koridor. c. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 89 Tahun 2002 tentang Mekanisme Penetapan Tarif Dan Formula Perhitungan Biaya Pokok Angkutan Penumpang Dengan Mobil Bus Umum Antar Kota Kelas Ekonom.
d. Keputusan
Direktur
Jenderal
SK.687/AJ.206/DRJD/2002
Perhubungan Tentang
Darat
Pedoman
Nomor Teknis
Penyelenggraan Angkutan Penumpang Umum Diwilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap Dan Teratur. e. Peraturan Gubernur Bali tentang Jaringan Trayek Angkutan Umum Trans Sarbagita, Tarif Angkutan Umum Trans Sarbagita dan SPM (Standar Pelayanan Minimum). 2. Khusus untuk penetapan besaran Biaya Pembelian Layanan dihitung berdasarkan
perhitungan
BOK
(Biaya
Operasi
Kendaraan)
yang
merujuk kepada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 89 tahun 2002
diatas.
Teknis
pelaksanaannya
dilakukan
berdasarkan
Keputusan direktur Jenderal Perhubungan sebagaimana tersebut diatas. 3. Hal-hal yang menjadi temuan dalam LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) oleh BPK RI Perwakilan Bali, bahwa penerapan Kepetusan Menteri Perhubungan tersebut masih perlu dijabarkan lagi dalam peraturan gubernur yang disesuaikan dengan kondisi wilayah yang ada dan besaran BOK (Rp/km) setiap tahunnya harus ditetapkan oleh gubernur berdasarkan usulan Kepala Dinas Perhubungan. 4. Untuk menindaklanjuti LHP BPK RI tersebut, dengan hormat terlampir kami sampaikan konsep Peraturan Gubernur tentang Pedoman Perhitungan Biaya Operasional Kendaraan Angkutan Umum Trans SARBAGITA, untuk dapat diproses lebih lanjut. Demikian disampaikan, mohon arahan Bapak Gubernur. Terima kasih.
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI
I GUSTI AGUNG NGURAH SUDARSANA, SH, MH Pembina Utama Muda (IV/C) NIP. 19610901 198910 1 002
PEMERINTAH PROVINSI BALI
DINAS PERHUBUNGAN UNIT PPELAKSANA TEKNIS TRANS SARBAGITA Jl. Kapten Cok Agung Tresna I No.1 Telp. (0361) 224436, 227730 Fax. (0361) 222436 Denpasar (Bali), 80235
NOTA - DINAS Kepada Dari Tanggal Nomor Sifat Lampiran Hal
: : : : : : :
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali Kepala UPT. Trans SARBAGITA 4 Januari 2018 Segera 1 (satu) gabung Penyampaian Konsep Peraturan Gubernur Tentang Pedoman Penyusunan BOK Angkutan Umum Trans Sarbagita
Menindaklanjuti Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksan Keuangan RI Perwakilan Provinsi Bali atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2016 Nomor 20.B/LHP/XIX.DPS/2017 Tanggal 30 Mei 2017 bersama ini kami disampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Bali direkomendasikan untuk membuat Pedoman dan/atau Petunjuk Teknis Pengelolaan Kegiatan Pengoperasian Trans Sarbagita yang mengacu pada referensi
peraturan
terkait
pengadaan
barang
dan
jasa,
maupun
peraturan lain, untuk selanjutnya disahkan olej Gubernur Bali. Sehubungan dengan hal tersebut terlampir kami sampaikan konsep Peraturan Gubernur tentang Pedoman Perhitungan Biaya Operasional Kendaraan Angkutan Umum Trans SARBAGITA, untuk itu kami mohon perkenan Bapak Kepala Dinas untuk periksa dan apabila berkenan kami mohon tanda tangan. Demikian disampaikan, atas perkenan Bapak Kepala Dinas kami ucapkan terima kasih. AN. KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI, KEPALA UPT. TRANS SARBAGITA
Drs. I NYOMAN SUNARYA, M. Si Pembina (IV/a) NIP : 19700620 199009 1 001
RESUME Pengoperasian layanan angkutan umum Trans Sarbagita telah dimulai
sejak
tahun
2011
dengan
menggunakan
bus
bantuan
Kementerian Perhubungan RI dan dilakukan oleh operator angkutan umum yang dipilih melalui proses pelelangan terbuka. Kontrak kerja pekerjaan pembelian layanan dilakukan dengan sistem pembelian layanan yang mengatur volume pekerjaan berupa jumlah total kilometer tempuh setahun dan harga satuan BOK (Biaya Operasi Kendaraan) per-kilometer. Spesifikasi teknik pekerjaan ditetapkan sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimum) Angkutan Umum Trans sarbagita dengan tarif dan trayek pelayanan sesuai dengan peraturan gubernur. Penetapan
besaran
Biaya
Pembelian
Layanan
dihitung
berdasarkan perhitungan BOK (Biaya Operasi Kendaraan) yang merujuk kepada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 89 tahun 2002 diatas. Teknis pelaksanaannya dilakukan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal
Perhubungan
Darat
Nomor
SK.687/AJ.206/DRJD/2002
Tentang Pedoman Teknis Penyelenggraan Angkutan Penumpang Umum Diwilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap Dan Teratur. Selanjutnya dipergunakan sebagai nilai HPS yang ditetapkan oleh Kepala UPT Trans Sarbagita selaku Kuasa Pengguna Anggaran. Rekomendasi
yang
diberikan
dalam
LHP
(Laporan
Hasil
Pemeriksaan) oleh BPK RI Perwakilan Bali, bahwa penerapan Kepetusan Menteri Perhubungan tersebut masih perlu dijabarkan lagi dalam peraturan gubernur yang disesuaikan dengan kondisi wilayah yang ada dan besaran BOK (Rp/km) setiap tahunnya harus ditetapkan oleh gubernur berdasarkan usulan Kepala Dinas Perhubungan. Untuk menindaklanjuti LHP BPK RI tersebut, kami telah susun konsep Peraturan Gubernur tentang Pedoman Perhitungan Biaya Operasional Kendaraan Angkutan Umum Trans SARBAGITA, untuk selanjutnya dapat ditetapkan oleh Bapak Gubernur.