48
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. ALUR PIKIR PENELITIAN Dengan judul Perencanaan Pengoperasian Angkutan Sekolah di Purwokerto, penulis membuat alur penelitian agar perencanaan angkutan sekolah ini nantinya dapat memenuhi standar yang telah ditentukan. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka dalam penelitian ini akan dilakukan dalam beberapa tahap. Tahapan-tahapan ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam memahami proses-proses pengerjaan penelitian. Pada bagian alur pikir penelitian ini, penulis akan menjelaskan mulai dari proses input hingga output yang dikerjakan. Tahapan penelitian yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Pada tahapan persiapan, penulis melakukan pengamatan terhadap wilayah yang menjadi objek penelitian. Pada penelitian ini, pengamatan dilakukan di sepanjang ruas Jalan Gatot Subroto dan Jalan Gereja. Pengamatan meliputi kondisi pergerakan lalu lintas pada waktu masuk dan pulang sekolah. Juga dilakukan pengamatan terhadap kinerja angkutan umum yang melintas di sepanjang wilayah studi. Tahap persiapan ini bertujuan untuk mengetahui masalah yang terdapat pada wilayah penelitian yang terkait dengan perencanaan pengoperasian angkutan sekolah di wilayah studi. 2. Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. a. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil survei lapangan yang terdiri dari asal tujuan perjalanan siswa sekolah, waktu perjalanan siswa sekolah, ketersediaan siswa untuk berpindah dari kendaraan pribadi, tanggapan siswa terhadap angkutan umum, dan lain-lain yang
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
49
diperoleh melalui survei wawancara dan/atau pengisian kuisioner yang telah disediakan. Survei dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai respon responden atas berbagai pilihan alternatif yang ditawarkan. Data- data yang diperoleh sebagai bahan analisis adalah asal tujuan siswa dan wawancara persepsi serta preferensi siswa sekolah. Target data survei wawancara ini adalah: 1) Asal tujuan perjalanan siswa 2) Jenis moda atau kendaraan yang digunakan siswa dalam melakukan perjalanan ke sekolah 3) Alasan terhadap pemilihan moda yang saat ini digunakan siswa ke sekolah 4) Waktu perjalanan dan biaya perjalanan siswa ke sekolah 5) Harapan terhadap pengoperasian bus sekolah serta fasilitas kenyamanan yang diharapkan oleh siswa. 6) Kesediaan siswa untuk berpindah moda dari kendaraan pribadi terutama sepeda motor dan mobil pribadi ke angkutan bus sekolah 7) Tanggapan siswa mengenai rencana pengoperasian bus sekolah saat ini dan tentang pelayanana angkutan umum yang ada pada saat ini di kecamatan padang panjang barat dan padang panjang timur. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data dasar yang diperoleh dari dinas dan /atau instansi terkait. Rincian data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini beserta dinas dan instansi terkainnya adalah sebagai berikut: 1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), data yang didapat adalah sebagai berikut: a) Peta tata guna lahan b) Peda administrasi Kabupaten Banyumas c) Kabupaten Banyumas dalam Angka 2018 SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
50
2) Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kabupaten banyumas, data yang didapatkan adalah jumlah penduduk Kabupaten Banyumas 3) Dinas
Pekerjaan
Umum
Kabupaten
Banyumas,
data
yang
didapatkan adalah Peta Jaringan Jalan Kabupaten Banyumas 4) Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, data yang didapatkan adalah peta jaringan trayek angkutan umum. 5) Dinas Kependidikan Kabupaten Banyumas, data yang didapat adalah: a) Jumlah sekolah di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Gereja b) Jumlah pelajar di sekolah yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Gereja 3. Tahap Pengolahan Data Pada tahap pengolahan data, penulis menganalisis data yang telah dikumpulkan untuk mengetahui kondisi terkini wilayah studi. a. Menghitung Besarnya Jumlah Permintaan Perhitung ini bertujuan untuk mengetahui perkiraan jumlah permintaan terhadap angkutan sekolah yang direncanakan. Perkiraan jumlah permintaan ini didapatkan dari hasil survei terhadap pelajar sekolah di wilayah studi. Data yang didapatkan berupa data pengguna angkutan umum dan kendaraan pribadi dalam melakukan perjalanan ke sekolah. Dalam melaksanakan survei, tidak semua siswa di wilayah studi diwawancarai. Hal ini disebabkan keterbatas waktu, biaya, dan tenaga. Oleh karena itu, dilakukan pengambilan sampel untuk mewakili populasi siswa di wilayah studi. Pada penelitian ini, pengambilan sampel menggunakan metode slovin (rumus II.1). Karakteristik permintaan terhadap perencanaan angkutan sekolah pelajar adalah sebagai berikut: 1) Demand Aktual Permintaan penumpang terhadap perencanaan angkutan sekolah yang berasal dari perjalanan orang per hari yang menggunakan
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
51
moda angkutan umum. Permintaan ini dimaksudkan bahwa permintaan terhadap perencanaan angkutan sekolah didapat dari perjalanan yang berasal dari penggunaan angkutan perkotaan yang sudah ada. 2) Demand Potensial Permintaan penumpang terhadap perencanaan angkutan sekolah yang
berasal
dari
jumlah
perjalanan
orang
perhari
yang
menggunakan angkutan umum ditambah dengan hasil kuisioner siswa pengguna kendaraan pribadi yang bersedia pindah moda ke angkutan bus sekolah. Selanjutnya potensi demand yang diketahui dapat dijadikan acuan dalam menentukan jenis angkutan apa yang akan digunakan serta kebutuhan jenis armadanya. b. Perencanaan Rute Trayek Rute trayek ditetapkan menggunakan pendekatan permintaan, yaitu menetapkan rute setelah mengetahui potensi demand dari hasil survei. Giannopoulus (1989) menjelaskan bahwa terdapat 2 jenis pendekatan dalam merencanakan rute bus. Jenis rute pertama adalah jenis rute standar yang biasanya ada pada daerah perkotaan. Dalam jenis rute ini jalur rute telah ditetapkan sehingga lebih mudah dipahami oleh masyarakat karena biasanya lebih sederhana. Jenis rute yang kedua adalah rute karena permintaan. Rute jenis ini ditentukan berdasarkan permintaan terhadap angkutan yang beroperasi. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menyangkut perencanaan rute angkutan
sekolah
menurut
SK
DIRJENHUBDAT
No:
SK.967/AJ.202/DRJD/2007, Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Sekolah adalah sebagai berikut: 1) Bangkitan dan tarikan perjalanan dengan mempertimbangkan lokasi sekolah ; 2) Jenis pelayanan angkutan kota/pedesaan anak sekolah; SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
52
3) Kelas jalan yang dilewati harus sesuai dengan jenis kendaraan yang digunakan; 4) Jarak perjalanan dan waku tempuh angkutan sekolah; 5) Titik awal perjalan angkutan dimulai; 6) Titik centroid masing-masing zona tersebut. c. Analisis Kinerja Pelayanan Analisis kinerja atau manajemen operasi meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) Waktu operasi angkutan sekolah 2) Kecepatan rencana 3) Faktor muat rencana 4) Waktu tempuh 5) Round trip time 6) Jumlah rit 7) Headway 8) Frekuensi 9) Km tempuh/rit 10) Jumlah kebutuhan armada d. Penjadwalan Angkutan Penjadwalan bertujuan untuk memberikan informasi kepada pengguna jasa mengenai waktu kedatangan dan keberangkatan angkutan. Menyusun
penjadwalan
angkutan
dapat
dilakukan
dengan
mempertimbangkan faktor-faktor kinerja pelayanan angkutan. e. Analisis Ekonomi Analisis ekonomi meliputi perhitungan iaya operasional kendaraan dan perhitungan tarif dan subsidi angkutan sekolah. 1) Biaya Operasional Kendaraan (BOK) Perhitungan besarnya tarif dihitung berdasarkan biaya yang telah ditetapkan
mengenai
item-item
yang
berhubungan
dengna
perhitungan tarif menggunakan formula baku perhitungan biaya operasional kendaraan. SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
53
2) Sistem Tarif dan Subsidi Penetapan tarif angkutan sekolah ini didasarkan pada beberapa hal. Adapun jenis tarif yang ditawarkan untuk perencanaan operasi angkutan sekolah ini diantaranya: a) Tarif Asli Tarif asli tersebut didapatkan dengan perhitungan dari besarnya
biaya
operasi
kendaraan
ditambahkan
10%
keutnungan pada faktor muat 70% b) Tarif Sebagai Subsidi Subsidi pemerintah diberikan berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pehubungan Darat No. SK.967/AJ.202/DRJD/2007, tentang Pedoman teknis Penyelenggaraan Angkutan Sekolah Bagian Kelima tentang Tarif Pasal 13 ayat (1) dan (2). Besar subsidi pemerintah ditentukan berdasarkan biaya operasi kendaraan dan tarif angkutan yang berlaku di wilayah Perkotaan Purwokerto. Khusus untuk penentuan tarif sebagian subsidi ini juga mempertimbangkan hasil survei wawancara terkait biaya yang dikeluarkan para pelajar untuk menuju ke sekolah setiap harinya. c) Tarif Subsidi Penuh Merupakan perhitungan terhadap besarnya biaya/subsidi yang perlu dianggarkan oleh pemerintah apabila pengoperasian angkutan sekolah tersebut menetapkan bebas tarif terhadap para pelajar yang menggunakan layanan angkutan sekolah. 4. Tahapan Output Penelitian Tahap ini berisikan hasil analisis dan kesimpulan dari penelitian yang akan dilakukan dalam perencanakan pengoperasian angkutan sekolah di Purwokerto.
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
54
B. BAGAN ALIR PENELITIAN Untuk mempermudah dalam mengetahui langkah kerja penelitian, penulis memberikan gambaran rinci atau tahapan proses penelitian yang dibuat dalam bagan alir penelitian. Berikut ini adalah bagan alir penelitian ini:
MULAI
IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH
KAJIAN PUSTAKA
MENENTUKAN METODOLOGI PENELITIAN
PENGUMPULAN DATA
DATA PRIMER (survei wawancara di sekolah) 1. 2. 3.
DATA SEKUNDER
DARI HASIL SURVEI WAWANCARA
1.
PETA TATA GUNA LAHAN
ASAL-TUJUAN PERJALANAN
2.
PETA JARINGAN JALAN
SISWA (O/D matriks)
3.
DATA JUMLAH SEKOLAH DAN SISWA DI WILAYAH STUDI
KARAKTERISTIK PERJALANAN 4.
SISWA 4.
DATA KOMPONEN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN
WAKTU TEMPUH DAN BIAYA PERJALANAN KE SEKOLAH
A
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
55
A
REKAPITULASI DAN PENYAJIAN DATA
ANALISIS DATA
Tidak
ANALISIS PERMINATAAN
ANALISIS PERMINATAAN
PERJALANAN BERDASARKAN
PERJALANAN MENGGUNAKAN
HASIL SURVEI
METODE LOGIT BINER NISBAH
VALID
Ya 1.
PENENTUAN ASAL-TUJUAN (RUTE) ANGKUTAN SEKOLAH
2.
PENENTUAN JENIS DAN SPESIFIKASI ANGKUTAN SEKOLAH
3.
RENCANA OPERASI ANGKUTAN
4.
PERHITUNGAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DAN TARIF ANGKUTAN
5.
PENJADWALAN ANGKUTAN
6.
MEMBANDINGKAN KONDISI SEBELUM DAN SETELAH BEROPERASINYA ANGKUTAN SEKOLAH
KESIMPULAN DAN SARAN
SELESAI
Gambar IV.1 Desain Proses Penelitian
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
56
Tahapan yang dilakukan menurut bagan alir tersebut adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan masalah yang ada 2. Mengumpulkan kajian-kajian yang berhubungan dengan masalah yang dikaji 3. Menentukan metode yang akan digunakan 4. Mengumpulkan data primer dan data sekuder 5. Rekapitulasi dan penyajian data 6. Menganalisis data yang ada: a. Analisis potensi demand berdasarkan hasil survei b. Membuat model potensi demand dengan metode logit biner nisbah c. Validasi model dengan hasil survei d. Analisis rute angkutan seklah e. Analisis jenis armada yang akan digunakan f.
Analisis biaya operasi kendaraan dan tarif yang akan ditetapkan
g. Menyusun penjadwalan angkutan 7. Membandingkan kondisi sebelum dan setelah beroperasinya angkutan sekolah. 8. Menyajikan kesimpulan dan saran dari penulis.
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT