LAPORAN PENDAHULUAN PENGKAJIAN KOMUNITAS Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik Departemen Komunitas Kelurahan Tulusrejo, RW 10, RT 05 & RT 06, Kecamatan Lowokwaru, Kabupaten Malang
Disusun Oleh : Kelompok 1 Agung Wiyatno Rahayu Rahmawati Iva Maulida CCN Eky Madyaning N. Indah Puspitasari Nurona Azizah Lina mafula Nurul Uswatin Prisca Triviana Rendra Frenki Aji
JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013
LAPORAN PENDAHULUAN PENGKAJIAN KOMUNITAS 1. Judul
: Proposal Pengkajian
2. Latar Belakang Hidup sehat merupakan hak yang di miliki oleh setiap manusia yang ada didunia ini, akan tetapi di perlukan berbagai cara untuk mendapatkannya (DepKes, 2007). Sebagai upaya untuk mewujudkan visi Indonesia sehat 2010, pemerintah telah menyusun berbagai program pembangunan dalam bidang kesehatan antara lain kegiatan pemberantasan Penyakit Menular (P2M) baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif di semua aspek lingkungan kegiatan pelayanan kesehatan. Untuk dapat mengukur derajat kesehatan masyarakat digunakan beberapa indikator, salah satunya adalah angka kesakitan dan kematian balita. Angka kematian balita yang telah berhasil diturunkan dari 45 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2003 menjadi 44 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (DepKes, 2008). World Health Organization (WHO) memperkirakan insiden Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di negara berkembang dengan angka kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun pada usia balita. Di Indonesia, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) selalu menempati urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita. Selain itu ISPA juga sering berada pada daftar 10 penyakit terbanyak di rumah sakit. Survei mortalitas yang dilakukan oleh Subdit ISPA tahun 2005 menempatkan ISPA sebagai penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia dengan persentase 22,30% dari seluruh kematian balita (DepKes, 2008). Berdasarkan prevalensi ISPA tahun 2010 di Indonesia telah mencapai 25% dengan rentang kejadian yaitu sekitar 17,5 % - 41,4 % dengan 16 provinsi diantaranya mempunyai prevalensi di atas angka nasional. Prevalensi ISPA tertinggi pada balita (>35%), sedangkan terendah pada kelompok umur 15 - 24 tahun.Prevalensi cenderung meningkat lagi sesuai dengan meningkatnya umur. Prevalensi antara laki-laki dan perempuan relatif sama, dan sedikit lebih tinggi diperdesaan. Prevalensi ISPA cenderung lebih tinggi pada kelompok dengan pendidikan dan tingkat pengeluaran rumah tangga per kapita lebih rendah. (DepKes, 2010)Menurut data Riskesdas tahun 2007 – 2011 sekitar 18 Juta penduduk dilaporkan memiliki prevalensi penyakit ISPA. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi penyakit yang menyerang pada balita yang terjadi di saluran napas dan kebanyakan merupakan infeksi virus. Penderita akan mengalami demam, batuk, dan pilek berulang serta anoreksia. Di bagian
tonsilitis dan otitis media akan memperlihatkan adanya inflamasi pada tonsil atau telinga tengah dengan jelas. Infeksi akut pada balita akan mengakibatkan berhentinya pernapasan sementara atau apnea (Meadow, 2005: 153-154). Menurut Muttaqin (2008) faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian ISPA pada umumnya adalah faktor sosio-demografi, biologis, perumahan dan kepadatan serta polusi. Faktor sosio-demografi meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan orang tua, dan penghasilan keluarga. Faktor biologi meliputi status gizi, pemberian ASI eksklusif. Faktor polusi dalam ruangan meliputi tidak adanya cerobong asap, kebiasaan ayah merokok dan adanya perokok selain ayah. Faktor perumahan dan kepadatan meliputi keadaan lantai, dinding, jumlah penghuni kamar yang melebihi 2 orang, dan ventilasi rumah. Menurut para ahli, daya tahan tubuh anak sangat berbeda dengan orang dewasa karena sistem pertahanan tubuhnya belum kuat. Apabila dalam satu rumah anggota keluarga terkena pilek, balita akan lebih mudah tertular. Dengan kondisi anak yang lemah, proses penyebaran penyakit menjadi lebih cepat. Resiko ISPA mengakibatkan kematian pada anak dalam jumlah kecil, akan tetapi menyebabkan kecacatan seperti otitis media akuta (OMA) dan mastoiditis. Bahkan dapat menyebabkan komplikasi fatal yakni pneumonia (Anonim, 2010: 111). Pertumbuhan balita yang tercermin pada status gizi dapat dipantau melalui grafik pertumbuhan berdasarkan standar tertentu misalnya World Health Organization-The National Center Health Statistics (WHO-NCHS). Apabila terjadi perubahan grafik pertumbuhan, baik dalam pertumbuhan, massa tubuh maupun pertumbuhan linier, yang keduanya menjurus ke arah penurunan grafik bila dibandingkan dengan standar, maka dikatakan mengalami goncangan pertumbuhan (growth faltering) (Satoto, 1990: 10 dalam Royal, 2010: 12). Goncangan pertumbuhan berkaitan dengan kekurangan gizi sejak bayi dalam kandungan atau Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan banyaknya bayi yang diberi makanan pendamping ASI (MP-ASI) sejak usia 1 bulan, bahkan sebelum usia 1 bulan. Tingkat kecukupan gizi yang kurang terutama energi dan protein, pola asuh atau perawatan bayi yang kurang optimal serta penyakit infeksi (Prawirohartono, 1997: 309 dalam Royal, 2010: 13) beresiko membuat kejadian ISPA pada balita akan memberikan gambaran klinik yang lebih berat dan buruk. Hal ini disebabkan karena ISPA pada anak balita umumnya merupakan kejadian infeksi pertama serta belum terbentuknya secara optimal proses kekebalan secara alamiah. Pada orang dewasa sudah banyak terjadi kekebalan alamiah yang lebih optimal akibat pengalaman infeksi sebelumnya.
Di provinsi jawa Timur, penyakit ISPA juga merupakan masalah kesehatan utama masyarakat.Untuk Kabupaten Malang, berdasarkan survey yang dilakukan oleh Puskesmas Kendalsari, penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) menempati urutan pertama dari 10 besar jenis penyakit. Sedangkan, daerah yang berinsiden tinggi terkait ISPA adalahberlokasi di Kecamatan Tulusrejo, sebesar 2100 kasus. Disamping Tulusrejo, insiden tinggi ISPA kedua berada di Lowokwaru dengan total kasus 1888, disusul dengan daerah Jatimulyo dengan total kasus 986. Insiden paling tinggi pada kasus ISPA berdasarkan survey adalah anak berusia 5-14 tahun (usia TK dan SD) dengan rincian 1595 kasus (76%) di Tulusrejo, 1377 kasus (73%) di Lowokwaru, dan 720 kasus (73%) di JatiMulyo. Insiden ISPA yang tinggi di Kecamatan Tulusrejo dihubungkan dengan banyaknya keluarga yang memiliki anak anak usia 5-14 tahun. Disamping itu, faktor penyebab dari tingginya ISPA menurut survey, menunjukkan jika makanan (khususnya jajan di sekitar atau luar sekolah) adalah yang paling berperan menyebabkan ISPA.Hal ini didukung dengan pendidikan keluarga yang tergolong kurang, sehingga berdampak langsung terhadap gaya hidup anak dan berujung pada terjadinya ISPA. Dalam rangka memecahkan masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat, digunakan 2 pendekatan, yaitu pendekatan kepada keluarga dan komunitas.Pendekatan yang akan dilakukan didasarkan dari teori Anderson terkait sasaran keperawatan komunitas; yaitu seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi terhadap ISPA. Pendekatan keluarga dilakukan dengan cara masingmasing mahasiswa membina keluarga binaan beresiko sebagai kasus keluarga dan kesehatan lingkungan yang ada di Desa Kendalsari RW 10, Malang. Selain itu kepada kelompok masyarakat akan diberikan penyuluhan terkait masalah kesehatan yang dihadapi.Dengan ini diharapkan dapat mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada individu, keluarga dan masyarakat serta mampu meningkatkan derajat kesehatan yang optimal secara mandiri. Dalam pelaksanaan praktik asuhan keperawatan komunitas menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas yang diawali dari pengkajian dengan cara pengumpulan data, kemudian menyusun rencana sesuai dengan permasalahan yang ditemukan hingga pelaksanaan dan evaluasi. 3. Tujuan a. Umum : Tersusunnya tabulasi data b. Khusus : Menyusun kisi-kisi pengumpulan data Menyusun instrument pengumpulan data
Melakukan pengkajian Melakukan tabulasi data 4. Rencana Kegiatan a. Waktu dan Tempat Waktu : 14 Desember 2013 ,Pukul 09.00 WIB s/d selesai. Tempat : Kediaman Warga RW 10 RT 05-RT 06 Desa Kendalsari, Kecamatan Tulusrejo,
Kab. Malang
b. Peserta : Warga RW 10 RT 05-RT 06 Desa Kendalsari, Kecamatan Tulusrejo, Kab. Malangyang anggota keluarganya ada yang menderita ISPA atau beresiko. Sample: 30 keluarga diambil secara random. c. Susunan Panitia Koordinator Pengkajian : Lina mafula dan Nurul uswatin Anggota : a. Agung Wiyatno b. Rahayu Rahmawati c. Iva Maulida d. Eky Madyaning N e. Lina mafula f. Nurul Uswatin g. Indah Puspitasari h. Rendra Frenki Aji d. Metode Survey dan Wawancara terbimbing e. Media dan alat bantu Lembar Kuesioner dan Alat tulis f. Tahapan Proses Pengkajian
Menetapkan Masalah Melakukan perumusan masalah dari data di puskesmas mengenai masalah yang terjadi di wilayah jangkaun puskesmas dan menentukan masalah yang akan diintervensi
Pendekatan Lintas Sektor dan Program Melakukan kerjasama dengan pemimpin wilayah terkait dan penanggung jawab Program yang berhubungan
Menyusun Kisi-Kisi dan Instrumen Survei Kisi-kisi dan instrumen disusun berdasarkan teori model Anderson
Survei dan Wawancara Terbimbing Melakukan pengkajian dengan survei dan wawancara terbimbing (pengisian kuesioner oleh tim survey)
Menyusun hasil Survei (Tabulasi) Menyatukan dan menyajikan hasil survey dalam bentuk tabulasi data
5. Evaluasi a. Struktur / Input
Jumlah kuesioner memenuhi jumlah sample
Isi kuesior mencakup semua data yang dibutuhkan
Surat-surat yang dibutuhkan dapat terpenuhi
b. Proses
80 % sampel menerima baik / tidak menolak kehadiran tim survey
90 % sampel menjawab pertanyaan yang diberikan oleh tim survei
c. Hasil / Output
Kuesioner terisi
Tersusun tabulasi data
6. Lampiran Lampiran I
: Materi Konsep Dasar Masyarakat
Lampiran II
: Teori Model Keperawatan Komunitas Menurut Anderson
Lampiran III
: Kisi-Kisi Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran IV
: Lembar Kuesioner
LAMPIRAN I Materi Konsep Dasar Masyarakat
1. Konsep Dasar Masyarakat 1.1 Pengertian Masyarakat Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama (Kontjaraningrat,1990). Masyarakat atau komunitas adalah menunjuk pada bagian masyarakat
yang
bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografi) dengan batas-batas tertentu, dimana yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar dari anggota-anggotanya, dibandingkan dengan penduduk diluar batas wilayahnya (Soerdjono Soekanto, 1992). Masyarakat merupakan sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga dapat mengorganisasikan diri dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu (Linton, 1996). 1.2 Ciri-ciri Masyarakat 1. Interaksi sesama anggota masyarakat Di dalam masyarakat terjadi interaksi sosial yang merupakan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara perorangan, antara kelompok-kelompok maupun antara perseorangan dengan kelompok, untuk terjadinya interaksi sosial harus memiliki dua syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi. 2. Menempati wilayah dengan batas-batas tertentu Suatu kelompok masyarakat menempati suatu wilayah kelompok tertentu menurut suatu keadaan geografis sebagai tempat tinggal komunitasnya, baik dalam ruang lingkup yang kecil RT/RW, desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan bahkan negara. 3. Saling tergantung satu sama lain Anggota masyarakat yang hidup pada suatu wilayah tertentu saling tergantung satu sama lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Tiap-tiap anggota masyarakat mempunyai ketrampilan sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing. Mereka hidup saling melengkapi, saling memenuhi agar berhasil dalam kehidupannya. 4. Memiliki adab / budaya tertentu Adat-istiadat dan kebudayaan diciptakan untuk mengatur tatanan kehidupan bermasyarakat, yang mencakup bidang yang sangat luas diantara tata cara berinteraksi antara
kelompok-kelompok yang ada dimasyarakat, apakah itu dalam perkawinan, kesenian, mata pencaharian, sistem kekerabatan, dsb. 5. Memiliki identitas bersama Suatu kelompok masyarakat memiliki identitas yang dapat dikenali oleh anggota masyarakat lainnya, hal ini penting untuk menopang kehidupan dalam bermasyarakat yang lebih luas. Identitas kelompok dapat berupa lambang-lambang bahasa, pakaian, simbolsimbol tertentu dari perumahan, benda-benda tertentu seperti alat pertanian, mata uang, senjata tajam, kepercayaan, dsb. 1.3 Tipe – Tipe Masyarakat 1. Berdasarkan sudut perkembangannya a. Cresive institution Lembaga masyarakat yang paling primer, merupakan lembaga-lembaga yang secara tidak sengaja tumbuh dari adapt-istiadat masyarakat, misalnya yang menyangkut hak milik, perkawinan, agama, dsb. b. Enacted institution Lembaga masyarakat yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu misalnya yang menyangkut: lembaga utang-piutang, lembaga perdagangan, pertanian, pendidikan yang kesemuanya berakar pada kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat. 2. Berdasarkan sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat a. Basic institution Lembaga masyarakat yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat, diantaranya keluarga, sekolah-sekolah, yang dianggap institusi dasar yang pokok. b. Subsidiary institution Lembaga masyarakat yang muncul tetapi dianggap kurang penting, Karena untuk memenuhi kegiatan-kegiatan tertentu saja. Misalnya pembentukan panitia rekreasi, palntikan/wisuda bersama, dsb. 3. Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat a. Approved atau social sanctioned institution Lembaga masyarakat yang diterima masyarakat seperti sekolah, perusahaan, koperasi, dsb. b. Unsanctioned institution Lembaga masyarakat yang ditolak oleh masyarakat, walaupun kadang masyarakat
tidak memberantasnya, misalnya penjahat, pemeras, pelacur, gelandangan dan pengemis, dll. 4. Berdasarkan sudut penyebarannya a. General institution Lembaga masyarakat yang didasarkan atas faktor penyebarannya. Misalnya agama karena dikenal hampir semua masyarakat dunia. b. Restricted institution Lembaga agama yang dianut oleh masyarakat tertentu saja misalnya budha banyak dianut oleh Muangthai, Vietnam. Kristen Katolik banyak dianut oleh masyarakat Italia dan Perancis. Islam oleh masyarakat Arab dan Indonesia, dsb. 5. Berdasarkan sudut fungsi a. Operatif institution Lembaga masyarakat yang menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan seperti lembaga industri. b. Regulatif institution Lembaga yang bertujuan untuk mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak daripada lembaga itu sendiri, misalnya lembaga hukum diantaranya kejaksaan, pengadilan, dsb. 1.4 Ciri-ciri Masyarakat Indonesia Dilihat dari struktur sosial dan kebudayaan masyarakat Indonesia menjadi 3 kategori dengan ciri-ciri sebagai berikut 1. Masyarakat Desa Hubungan keluarga dan masyarakat sangat kuat Hubungan didasarkan pada adat Percaya pada kekuatan gaib Tingkat buta huruf tinggi Berlaku hukum tak tertulis Tidak ada lembaga pendidikan khusus dibidang teknologi dan keterampilan Semangat gotong royong dalam ekonomi dan sosial sangat kuat 2. Masyarakat Madya Hubungan keluarga masih kuat dan kemasyarakatan mulai mengendor Adat istiadat masih dihormati dan masyarakat mulai terbuka Timbul rasionalitas pada cara berfikir Timbul lembaga pendidikan formal dalam masyarakat
Tingkat buta huruf menurun Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tak tertulis Tingkat buta huruf menurun Ekonomi masyarakat lebih banyak mengarah kepada produksi pasaran sehingga menimbulkan deferensiasi dalam struktur masyarakat Gotong royong tradisional tinggal untuk keperluan sosial dikalangan keluarga dan tetangga 3. Masyarakat Modern Hubungan antar manusia didasarkan atas kepentingan pribadi Hubungan antar masyarakat dilakukan secara terbuka Kepercayaan masyarakat yang kuat terhadap manfaat iptek sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Strata masyarakat digolongkan menurut profesi dan keahlian Tingkat pendidikan tinggi dan merata Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis yang kompleks Ekonomi hampir seluruhnya ekonomi pasar yang didasarkan atas penggunaan uang dan alat pembayaran lainnya 1.5 Ciri-Ciri Masyarakat Sehat 1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat 2. Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan terutama untuk ibu dan anak 3. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk meningkatkan mutu
lingkungan hidup 4. Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status sosial ekonomi masyarakat 5. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit 1.6 Indikator Masyarakat Sehat Menurut WHO beberapa indikator dari masyarakat sehat adalah: 1. Keadaan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat meliputi: a. Indikator komprehensif 1. Angka kematian kasar menurun 2. Rasio angka mortalitas proporsional rendah 3. Umur harapan hidup meningkat
b. Indikator spesifik 1. Angka kematian ibu dan anak menurun 2. Angka kematian karena penyakit menular menurun 3. Angka kelahiran menurun 2. Indikator pelayanan kesehatan a. Rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk seimbang b. Distribusi tenaga kesehatan merata c. Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur di RS, fasilitas kesehatan lain dan sebagainya d. Informasi tentang jumlah sarana yankes diantaranya rumah sakit, puskesmas, rumah bersalin dan sebagainya
LAMPIRAN II TEORI MODEL KEPERAWATAN KOMUNITAS MENURUT ANDERSON
A. SASARAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil. Menurut Anderson (1988) sasaran keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkat yaitu : 1. Tingkat Individu Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, DHF, ibu hamil dll) yang dijumpai di poliklinik, Puskesmas dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan individu. 2. Tingkat Keluarga Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan mengukur sejauh mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan, memberikan perawatan kepada anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat dan memanfaatkan sumber daya masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga. Prioritas pelayanan perawatan kesehatan masyarakat difokuskan pada keluarga rawan yaitu : a. Keluarga belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga dengan: ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan neonatusnya, balita tertentu, penyakit kronis menular yang tidak dapat diintervensi oleh program, penyakit endemis, penyakit kronis tidak menular atau keluarga dengan kecacatan tertentu (mental atau fisik). b. Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi berat (HB kurang dari 8 gr%) ataupun Kurang Energi Kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi seperti perdarahan, infeksi, hipertensi, keluarga dengan balita dengan BGM, keluarga dengan neonatus BBLR, keluarga dengan usia lanjut atau keluarga dengan kasus percobaan bunuh diri.
c. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan. 3. Tingkat Komunitas Dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas sebagai klien. a. Pembinaan kelompok khusus b. Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah B. PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Setelah klien (individu, keluarga, masyarakat) kontak dengan pelayanan kesehatan (di rumah, di Puskesmas), perawat melakukan praktik keperawatan dengan cara menggunakan proses keperawatan komunitas. Sesuai dengan teori Neuman yang dikembangkan oleh Anderson, kelompok atau komunitas dilihat sebagai klien dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan, terdiri dari 5 tahapan : 1. Pengkajian Pada tahap pengkajian, perawat melakukan pengumpulan data yang bertujuan mengidentifikasi data yang penting mengenai klien.Yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah: a. Core atau inti: data demografi kelompok atau komunitas terdiri dari: umur, pendidikan, jeniskelamin, pekerjaan, agama, nilai, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas. b. Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas: • Perumahan: Rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi dan kepadatan. •Pendidikan: Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan. • Keamanan &keselamatan di lingkungan tempat tinggal: Apakah tidak menimbulkan stress. • Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan: Apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan. • Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi. • Sistem komunikasi: Sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan masalah kesehatan yang terjadi misalnya televisi, radio, koran atau leaflet yang diberikan kepada komunitas.
• Ekonomi: Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan UMR (Upah Minimum Regional), dibawah UMR atau diatas UMR sehingga upaya pelayanan kesehatan yang diberikan dapat terjangkau, misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut. • Rekreasi: Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka, dan apakah biayanya terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stress. c. Status kesehatan komunitas Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistik, antara lain angka mortalitas, angka morbiditas, IMR , serta cakupan imunisasi. 2. Diagnosa keperawatan dan analisa data Setelah dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data-data yang dicari, maka kemudian dikelompokkan dan dianalisa seberapa besar stressor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi yang timbul pada masyarakat tersebut. Berdasarkan hal tersebut diatas dapat disusun diagnosa keperawatan komunitas dimana terdiri dari: masalah kesehatan, karakteristik populasi, karakteristik lingkungan. Contoh : Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada komunitas di RW 04 Kelurahan Kampung Melayu berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh. Masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat disampaikan dalam pelaksanaan lokakarya mini atau istilah lainnya musyawarah masyarakat desa/RW.Data dapat disajikan dengan menggunakan grafik, tabel ataupun melalui sosio drama. 3. Perencanaan (Intervensi) Tahap ketiga dari proses keperawatan merupakan tindakan menetapkan apa yang harus dilakukan untuk membantu sasaran dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Langkah pertama dalam tahap perencanaan adalah menetapkan tujuan dan sasaran kegiatan untuk mengatasi masalah yang telah ditetapkan sesuai dengan diagnosa keperawatan. Dalam menentukan tahap berikutnya yaitu rencana pelaksanaan kegiatan maka ada dua faktor yang mempengaruhi dan dipertimbangkan dalam menyusun rencana tersebut yaitu sifat masalah dan sumber/potensi masyarakat seperti dana, sarana, tenaga yang tersedia.
4. Pelaksanaan (Implementasi) Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang sifatnya: a) Bantuan dalam upaya mengatasi masalah-masalahyang terkait, mempertahankan kondisi seimbang atau sehat dan meningkatkan kesehatan. b) Mendidik komunitasi tentang perilaku sehat untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan tertentu. c) Sebagai advokat komunitas sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan komunitas. Pada kegiatan praktik keperawatan komunitas berfokus pada tingkat pencegahan, yaitu: a) Pencegahan primer yaitu pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi sehat, mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum serta perlindungan khusus terhadap penyakit, contoh: imunisasi, penyuluhan gizi, simulasi dan bimbingan dini dalam kesehatan keluarga. b) Pencegahan sekunder yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukan masalah kesehatan. Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan tindakan untuk mnghambat proses penyakit, Contoh: Memotivasi keluarga untuk melakukan penieriksaan kesehatan seperti mata, gigi, telinga, dll. c) Pencegahan tertier yaitu kegiatan yang menekankan pengembalian individu pada tingkat berfungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga. 5. Evaluasi Evaluasi merupakan penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan tujuan semula dan dijadikan dasar untuk memodifikasi rencana berikutnya. C. Aplikasi Teori Model Keperawatan Anderson Pada Agregrat ISPA Dalam model keperawatan sebagai mitra (Gambar 1.1), ada 2 faktor sentral : pertama fokus pada komunitas sebagai mitra ditandai dengan roda pengkajian komunitas dibagian atas, dengan menyatukan anggota masyarakat sebagai intinya, dan kedua, penerapan proses keperawatannya.
PENGKAJIAN
ANALISA DERAJAT REAKSI
STRESOR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
KOMUNITAS RENCANA INTERVENSI PENCEGAHAN PRIMER
PENCEGAHAN SEKUNDER
PENCEGAHAN TERSIER
EVALUASI
Gambar. 1.1 Komunitas sebagai mitra
8 Subsistem : 1. Lingkungan 2. Pendidikan 3. Keamanan dan Transportasi 4. Politik dan Pemerintahan 5. Pelayanan Kesehatan dan Sosial 6. Komunikasi 7. Ekonomi 8. Rekreasi
KOMUNITAS
INTI (INDIVIDU)
STRESOR
Gambar 1.2 Roda pengkajian komunitas, menggambarkan garis resistensi dan pertahanan dalam struktur komunitas Inti dari roda pengkajian (Gambar 1.2) adalah individu yang membentuk komunitas.Inti meliputi demografi, nilai, keyakinan, dan sejarah penduduksetempat.Sebagai anggota masyarakat, penduduk setempat dipengaruhi oleh delapan subsistem komunitas dan
sebaliknya.Delapan subsistem ini terdiri atas lingkungan, pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi, dan rekreasi. Garis tebal yang mengelilingi komunitas menunjukkan garis pertahanan normal, atau tingkat kesehatan komunitas yang dicapai setiap saat.Garis pertahanan normal meliputi berbagai ciri misalnya angka imunitas yang tinggi, moralitas bayi yang rendah, atau tingkat pendapatan kelas menengah.Garis pertahanan normal juga mencakup pola koping, disertai kemampuan menyelesaikan masalah. Hal ini menunjukkan keadaan sehat dari komunitas. Garis pertahanan fleksibel, digambarkan dengan garis putus-putus yang mengelilingi komunitas dan garis pertahanan normal.Garis ini merupakan “buffer zone” (area penengah) yang menunjukkan suatu tingkat kesehatan dinamis akibat respon sementara terhadap stressor.Respon ini mungkin saja terjadi karena adanya mobilisasi anggota masyarakat sekitar karena stressor lingkungan, seperti banjir, atau stressor sosial. Kedelapan subsistem dibatasi dengan garis putus-putus untuk mengingatkan kita bahwa subsistem tersebut tidak terpisah, tetapi saling mempengaruhi.Kedelapan subsistem tersebut menjelaskan garis besar subsistem suatu komunitas dan memberikan gambaran kerangka kerja bagi perawat kesehatan komunitas dalam pengkajian. Didalam komunitas, terdapat garis-garis resistensi, mekanisme internal yang melakukan perlawanan terhadap stressor.Program rekreasi malam untuk anak-anak muda dilakukan untuk mengurangi “vandalism” (perbuatan yang merusak) dan kebebasan berbuat, dan diagnosis serta pengobatan penyakit menular seksual secara gratis adalah merupakan contoh garis resistensi.Garis resistensi ada pada setiap subsistem dan menunjukkan kekeuatan komunitas. Stressor merupakan tekanan rangsangan yang menghasilkan ketegangan yang potensial menyebabkan ketidakseimbangan dalam sistem.Stressor tersebut dapat berasal dari luar komunitas (misalnya polusi udara dari industri terdekat) atau dari dalam komunitas (misalnya penutupan suatu klinik).Stressor memasuki garis pertahanan normal maupun fleksibel sehinggga menimbulkan gangguan dalam komunitas.Pelayanan yang tidak mencukupi, tidak terjangkau atau mahal merupakan stressor terhadap kesehatan komunitas. Derajat reaksi merupakan jumlah ketidakseimbangan atau gangguan akibat stressor yang mengganggu garis pertahanan komunitas.Derajat reaksi ini dapat dilihat dari angka kematian dan kesakitan, pengangguran, statistik kriminalis, kejadian endemik dan lainlain.Stressor dan derajat reaksi menjadi bagian dari diagnosa keperawatan.Misalnya masalah
dapat berupa peningkatan kejadian penyakit pernapasan (derajat reaksi) sehubungan dengan polusi udara(stresor).
PENGKAJIAN Inti dan subsistem komunitas, baik garis pertahan dan resistensi stressor maupun derajat reaksi, merupakan parameter pengkajian perawat komunitas yang memandang komunitas sebagai mitra. Dengan menganalisis data berdasarkan parameter ini bersama dengan komunitas akan mengarahkan diagnosis keperawatan komunitas. CORE Demografi Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri atas:umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai, dan keyakinan. Data demografi yang perlu dikaji dalam masyarakat adalah populasi anak, usia remaja, dewasa, lansia, jenis kelamin, insiden penyakit, angka kelahiran, angka kematian, dan populasi ibu hamil. Nilaidan Kepercayaan Bagian dari inti komunitas adalah nilai, keyakinan, dan praktik keagamaan penduduk.Setiap komunitas bersifat unik dengan nilai, keyakinan, dan praktik keagamaan yang mengakar pada tradisi dan secara kontinu berkembang serta tetap eksis karena memenuhi kebutuhan masyarakat. Semua kelompok etnik mempunyai nilai dan keyakinan yang berinteraksi dengan sistem komunitas untuk mempengaruhi kesehatan warganya. Dalam masyarakat perlu ditanyakan keyakinan terhadap sehat dan sakit, tempat mereka berobat, dan usaha untuk menyembuhkan sakit atau meningkatkan derajat kesehatan. Sejarah Sejarah dalam komunitas adalah terkait dengan sejarah masyarakat, daerah yang terkait dengan kesehatan yang pernah dialami oleh masyarakat.Tokoh masyarakat yang disegani yang mengetahui sejarah daerah. SUBSISTEM Lingkungan Fisik Lingkungan adalah salah satu subsistem yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat perlu ditingkatkan juga kebersihan lingkungan sekitar dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Data subsistem lingkungan yang perlu dikaji adalah lingkungan biologi (jenis binatang peliharaan, letak kandang, jenis tanaman yang ditanam dirumah, dan manfaat tanaman
tersebut), kimia (sumber polusi, pembuangan dan pengelolaan limbah rumah tangga dan kotoran ternak), fisik (tempat pembuangan sampah, pengelolaan sampah, ketersediaan jamban, ventilasi rumah, sumber air, ketersediaan air bersih, dan alat penerangan) , dan geografi (kondisi iklim di desa dan kondisi jalan menuju pelayanan kesehatan).
Keamanan dan Transportasi Di lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress. Yang perlu dikaji adalah tindak kriminal yang paling sering, layanan perlindungan yang tersedia (Hansip), tempat perlindungan dan pengaduan bila terancam rasa amannya (RT, RW, Kades), tersediannya ambulan desa, tersedianya kendaraan umum (Ojek, Angkot), tersediannya kendaraan pribadi (Mobil, Sepeda Motor), tersediannya jalan pintas, serta penggunaan jalan umum. Pelayanan Kesehatan dan Sosial Pelayanan kesehatan dan sosial yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat dan memantau apabila gangguan sudah terjadi. Hal yang perlu dikaji dalam pelayanan kesehatan dan sosial adalah ketersediaan tenaga kesehatan, jarak RS, ketersediaan klinik dan gawat darurat, mencari pelayanan kesehatan, pemanfaatan posyandu, ketersediaan Pustu, jarak puskesmas, pelaksanaan dalam 1 bulan, jenis pelayanan untuk ibu dan anak, keahlian kader, penggunaan alat kontrasepsi, biaya, dan adanya jaminan kesehatan. Ekonomi Tingkat sosial ekonomi komunitas apakah sudah mencukupi, sehingga upaya pelayanan kesehatan yang diberikan dapat terjangkau. Yang perlu dikaji adalah jumlah pengeluaran rata-rata keluarga tiap bulan, ketersediaan lapangan kerja, alokasi penghasilan untuk kesejahteraan ibu dan anak. Pendidikan Pendidikan penting dalam pengkajian karena untuk mengetahui apakah terdapat sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama dalam peningkatan pengetahuan tentang kesehatan. Yang perlu dikaji dalam subsistem pendidikan yaitu, kondisi sekolah (gedung sekolah, ketersediaan kamar mandi, ,kebersihan, tempat sampah, kantin sekolah, ventilasi kelas, tersedianya fasilitas kesehatan disekolah, penerapan pola perilaku hidup sehat di sekolah (cuci tangan dan gosok gigi), pemeriksaan kesehatan berkala, dan jajanan sekolah.
Politik dan Pemerintahan Politik dan pemerintahan sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat terutama dalam penyediaan sarana pelayanan kesehatan untuk menunjang kesehatan masyarakat. Yang perlu dikaji adalah adanya penanggung jawab PKK, adanya jadwal pelaksana kegiatan PKK, rutinitas kegiatan PKK, program PKK, penanggung jawab dasa wisma, program dasa wisma, rutinitas kegiatan dasawisma, tersedianya alat transportasi ambulan desa, tersedianya kader-kader kesehatan tiap RT, dan adanya pelatihan-pelatihan terhadap kader-kader kesehatan. Komunikasi Sistem komunikasi dalam masyarakat sangatlah penting dalam menerima informasi terutama terkait dengan kesehatan. Sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan kesehatan (mis.televisi, radio, koran, atau leaflet yang diberikan kepada komunitas) Yang perlu dikaji adalah penggunaan alat komunikasi (telepon, handphone, tv, radio, koran dll), ketersediaan tempat untuk kegiatan bersama warga, antusias warga dalam mendapatkan informasi kesehatan. Rekreasi Rekreasi disekitar daerah apakah terdapat masalah atau dapat menimbulkan masalah kesehatan kepada masyarakat disekitarnya.Yang perlu dikaji dalam subsistem rekreasi adalah ketersediaan fasilitas bermain anak-anak dan bentuk rekreasi yang sering dilakukan.
LAMPIRAN III FORMAT PENGKAJIAN DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA KISI-KISI PENGUMPULAN DATA MASYARAKAT ISPA
No
Komponen Model Keperawatan
1
Core
Variabel Model Keperawatan Demografi
Sub Variabel Model Keperawatan
Umur Pendidikan Jenis kelamin Pekerjaan Agama Angka kesakitan Angka kematian
Indikator
Kisi-Kisi Pertanyaan
Jumlah penduduk yang ada di Dusun ___________ Jumlah anggota keluarga Angka kematian dan kesakitan ________ 3 tahun terakhir berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan.
Nama anak anda siapa? Usia anak anda berapa? Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal di rumah anda? Apakah anak anda ada yang mengalami batuk, pilek, sakit tenggorokan, sulit menelan, sakit telinga, sesak napas, atau demampada kurun waktu 1tahun terakhir? Jika ya berapa kali? Apakah kejadian sakit batuk/pilek biasa tersebut lebih dari 14 hari ? Apakah anak anda susah makan? Apakah anak anda suka jajan diluar? Apakah anak anda ada yang alergi terhadap makanan, debu, dingin, atau lainnya? Apakah anak anda sering mual muntah? Apakah anak anda
Metode Pengumpulan Data Wawancara
Sumber Data Keluarga
Alat Ukur
Jenis Data
Demograf Umur i Pendidika
n Jenis kelamin Pekerjaan Agama Angka kesakitan Angka kematian
Value and Belief Nilai-nilai
Keyakinan Pandangan warga tentang sehat sakit
Kepercayaan dan nilai keluarga di _______ yang berkaitandengan sehat sakit. Kebiasaan keluarga yang menyebabkan sakit
sering lemah, lesu? Apakah ada anggota keluarga yang sedang sakit? jika iya sakit apa dan berapa lama? Apakah status imunisasi balita lengkap (BCG, DPT, Polio, Campak, danHepatitis) ? Selama 3 tahun terakhir ini apakah ada anggota keluarga di rumah ini yang meninggal dunia? Karena apa? Wawancara Agama (kepercayaan) apa yang Anda anut? Menurut Anda apa yang menyebabkan anak anda sakit? Siapa yang paling memberikan perhatian lebih jika ada anggota keluarga sakit? Apa upaya anda jika anggota keluarga anda sakit? Jika anda atau anggota keluarga sakit, kemana anda berobat? Seberapa sering anda/ anggota keluarga anda memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada seperti posyandu, puskesmas, dll? Seberapa penting imunisasi bagi anda
Keluarga
Value and Belief
Nilai-nilai Keyakina n Pandanga n warga tentang sehat sakit
Riwayat / History
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat ISPA dalam keluarga.
dan anggota keluarga?mengapa? Apakah anda merokok? Apakah ada anggota keluarga anda yang merokok? Apakah Anda sering berolahraga? Berapa kali anak anda makan dalam sehari? Apa saja jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari oleh anak anda? Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi sakit? Anak anda dilahirkan dengan bantuan siapa (bidan, dokter, mantra, dukun)? spontan atau sesar? Apakah anak anda lahir tepat bulan? Apakah anda ada masalah kesehatan saat hamil atau melahirkan? Apakah berat badan lahir anak anda> 2500 gram? Apakah anak anda diberi ASI ekslusif? berapa bulan? Apakah anak anda diberi MPASI? Apakah anda atau anggota keluarga anda ada yang pernah
Wawancara
Keluarga
Kuisione r dengan bantuan peneliti
Primer
mengalami penyakit ISPA? Apakah keluarga ada yang mengalami masalah kesehatan yang mengganggu aktivitas sehari-hari? Etnik
Sub 2 sistem
Lingkungan
Budaya / Kultur
Suku Bahasa Adat istiadat yang dapat mempengaruhi sehat sakit?
Termasuk suku bangsa Wawancara apakah anda? Bahasa apa yang sering anda dan anggota keluarga gunakan? Apakah ada kepercaan tertentu terkait sehat dan sakit di masyarakat sekitar? Lingkungan Kondisi Berapa luas tanah anda? Wawancara fisik lingkungan fisik Brapa luas rumah anda? yang dapat Lingkungan Berapa jumlah kamar mempengaruhi psikologis dalam 1 rumah? kejadian ISPA. Lingkungan Apakah kamar tidur Kondisi social dihuni lebih dari 2 lingkungan orang? Lingkungan social yang spiritual Apakah jenis lantai dapat rumah anda terbuat dari mempengaruhi keramik/ubin? status kesehatan Apakah dinding rumah keluarga. anda terbuat dari bahan permanen? Apakah sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah anda? Apakah rumah anda terdapat jendela/genteng kaca? Apakah kondisi tempat tinggal anda lembab?
Keluarga
Kuisione r dengan bantuan peneliti
Primer
Keluarga
Kuisione r dengan bantuan peneliti
Primer
Apakah ruangan dalam rumah anda berdebu? Apakah bahan bakar di dapur yang anda gunakan menghasilkan asap (kayubakar, arang, daun)? Apakah ada anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok? Apakah lokasi rumah anda dekat dengan paparan penghasil polutan (jalanraya/ industri)? Apakah air bersih yang digunakan keluarga anda berasal dari salah satusumber air berikut ini yaitu:PDAM/sumur/po mpa gali/sumur gali/mata airterlindung? Apakah penampungan air bersih anda tertutup? Apakah air diambil dengan cara perpipaan? Apakah Anda mempunyai jamban sehat? Dimana anda BAB/BAK? Apakah jarak rembesan tempat tinja dengan sumber air bersih (sumur) lebihdari 10 meter? Apakah ada tempat
sampah di area rumah Anda? Apakah sampah dibuang pada tempat yang sudah disediakan? Apakah sampah yang ada dibersihkan setiap hari dimusnahkan dengan(dibakar/ditimbu n)? Apakah saluran pembuangan limbah di rumah anda tertutup/dialirkan melaluiperpipaan? Apakah di rumah anda memiliki sumur resapan untuk menampung ataupembuangan akhir limbah? Apakah jarak tempat pembuangan limbah rumah tangga jauh dari sumber airbersih (± 10 meter)? Apakah Anda mempunyai binatang peliharaan? Bagaimana kondisi kebersihan peliharaan Anda? Apakah Anda mempunyai hewan ternak? Dimana letak kandang ternak Anda? Berapa kali Anda membersihkan kandang
Pelayanan kesehatan dan Sosial
Deteksi dini Tempat pelayanan Pemeriksaan kesehatan di kesehatan dalam dan di Perawatan luar desa, dan termasuk dokter pelayanan keluarga, bidan atau tempat praktik mandiri dokter/bidan/ma ntri. Tempat pemeriksaan kesehatan yang rutin dikunjungi keluarga. Jumlah keluarga yang memanfaatkan Jamkesmas/
ternak Anda? Bagaimanan kondisi kebersiihan kandang ternak Anda? Berapa jarak jarak kandang ternak dengan rumah Anda? Apakah ada anak tentangga sekitar yang menderita batuk pilek? Bagaimana interaksi anak Anda dengan anak tetangga Anda? Adakah anggota keluarga/ masyarakat yang menyarankan anak Anda untuk pergi ke pelayanan kesehatan? Wawancara Bila ada anggota keluarga yang mengalami gejala: batuk, pilek, radang tenggorokan, sakit telinga, sesak kemana keluarga Anda berobat? Apakah ada tempat pelayanan kesehatan/petugas kesehatan terdekat yang Anda ketahui? Seberapa sering anak Anda berobat ke tempat pelayanan/petugas kesehatan? Apakah Anda memiliki asuransi kesehatan? Apakah Anda
Keluarga
Kuisione r dengan bantuan peneliti
Prim er
Ekonomi
Askes untuk memanfaatkan asuransi mendapatkan kesehatan tersebut? yankes di RS, Apakah jenis asuransi PKM, atau kesehatan yang Anda polindes.Peman miliki? faatan Bagaimana kepuasan Jamkesmas/ Anda terhadap Askes (untuk pelayanan yang Anda masalah dapatkan di sarana kesehatan apa). Pelayanan Kesehatan? Apakah pelayanan kesehatan tersedia selama 24 jam? Apakah Anda mengetahui adanya posyandu di lingkungan sekitar rumah anda? Seberapa sering anda mengikuti kegiatan posyandu? Wawancara Tingkat Sumber Apa pekerjaan anda? ekonomi pendapatan Berapakah rata-rata sesuai UMR utama yang penghasilan perbulan digunakan Jumlah anda? untuk berobat. Dari mana sajakah pendapatan keluarga Alokasi sumber pendapatan pendapatan Anda? yang digunakan Digunakan untuk apa untuk saja pendapatan yang pemeliharaan anda miliki? kesehatan, Apakah Anda termasuk untuk mengalokasikan dana asuransi dan khusus untuk biaya kesehatan anda dan pengobatan. anggota keluarga? Jika Sumber-sumber iya, Brapa lain yang biasa prosentasenya? digunakan
Keluarga
Kuisione r dengan bantuan peneliti
Primer
Transportasi dan Keamanan
keluarga jika memerlukan bantuan dalam upaya pengobatan. Kualitas Kualitas jalan jalan raya raya Jenis Jenis transportasi transportasi Jarak akses keluarga dari tempat tinggal ke pelayanan kesehatan
Politik dan Kebijakan
Kebijakan pemerintah
Komunikasi
Informasi kesehatan
Wawancara Bagaimana cara anda pergi ke tempat pelayanan kesehatan? Bagaimana keterjangkauan (jarak) pelayanan kesehatan dari rumah anda? Apakah di lingkungan rumah anda terdapat poskamling? Wawancara Program Apakah anda pemerintah mengetahui program yang terkait pemerintah terkait dengan pencegahan dan pencegahan dan penanggulangan ISPA? penanggulangan Apakah program ISPA tersebut ada di daerah anda? Dimana anda dapat mendapatkan pengobatanISPA? Apakah ada kader kesehatan di desa anda? Wawancara Sarana Apakah Anda pernah informasi menerima informasi terkait dengan tentang ISPA? ISPA Darimana anda mendapatkan informasi Alat komunikasi tersebut? formal dan Bagaimana informal penyampaiannya, Poster, iklan, brosur, Sumber
Keluarga
Kuisione r dengan bantuan peneliti
Primer
Keluarga
Kuisione r dengan bantuan peneliti
Primer
Keluarga
Kuisione r dengan bantuan peneliti
Primer
informasi kesehatan tentang ISPA Pendidikan
Tingkat pendidikan Sarana pendidikan
Penyuluhan yang telah diterima keluarga terkait dengan ISPA Sosialisasi tentang deteksi dini terkait ISPA
Rekreasi
Tingkat stress Koping individu
Sarana rekreasi Intensitas rekreasi
penyuluhan? Kapan Anda mendapatkan informasi tentang ISPA? Wawancara Apakah pendidikan terakhir dalam keluarga Anda? Apa yang dimaksud ISPA? Apakah penyakit ISPA menula? jika ya, Bagaimana cara penularannya? Bagaimana pengobatan ISPA? Bagaimana pencegahan ISPA? Wawancara Apakah yang Anda lakukan bila keluarga Anda mengalami kejenuhan? Seberapa sering anda berekreasi? Kemana biasanya anda dan anggota keluarga rekreasi?
Keluarga
Kuisione r dengan bantuan peneliti
Primer
Keluarga
Kuisione r dengan bantuan peneliti
Primer
LAMPIRAN IV FORMAT PENGKAJIAN DATA KOMUNITAS KELOMPOK I PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UB 2013
DATA DEMOGRAFI
Data Responden Nama
:
Jenis kelamin
:
Umur
:
Agama
:
Suku
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Alamat
:
RW/ RT:
Jumlah anak dalam keluarga : ............ orang
Susunan anggota keluarga No Nama
Umur
Sex
Hub
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Imunisasi
STATUS KESEHATAN Petunjuk pengisian : Berilah tanda (X) pada jawaban yang menurut Bapak / Ibu sesuai.
Apakah anak anda mengalami batuk (dalam 1 minggu/ bulan terakhir)? a. Ya
b. Tidak
Bila Ya, sudah berapa lama batuk yang dialami anak anda? a. < 3 minggu
b. > 3 minggu
Batuk yang anak anda alami apakah disertai dahak? a. Ya
b. Tidak
Bagaimana warna dahak nya?
BB
TB
a. Putih
b. Kuning
c. Hijau
d. Merah
Batuk yang dialami anak anda apakah disertai dengan demam? a. Ya
b. tidak
Batuk yang dialami anak anda apakah disertai dengan keluhan lain? a. Ya
b. Tidak
Jika ya, sebutkan….…………………………………………………………………….. Apakah anak anda memiliki alergi ? a. Ya
b. tidak
Jika ya, alergi terhadap apa? a. Obat
b. debu
c. cuaca
d. Makanan
e. lainnya,
………. Apakah salah satu anggota keluarga anda ada yang mengalami batuk, pilek dalam kurun waktu yang lama? a. Ya
b. Tidak
KEBUTUHAN DAN KECUKUPAN GIZI
Apakah dalam keluarga anda ada kebiasaan makan bersama? a. Ada
Bagaimana cara anda menyimpan makanan setelah dimasak? a. Tetap di atas kompor
c. di atas meja makan dan ditutup
b. Diletakkan dalam lemari
d. di atas meja dan tidak ditutup
Bagaimana cara pengolahan makanan yang paling sering anda lakukan di rumah? a. dikukus
c. dibakar
d. ditumis
b. Tidak
Kebiasaan dalam mengelola air minum : a. Kadang dimasak
c. Dimasak
b. Tidak dimasak
d. Lain-lain, sebutkan......
Kebiasaan keluarga dalam mengelola makanan : a. Tidak dicuci
d. Dicuci lalu dipotong
b. Dipotong lalu dicuci
e. Lain-lain, sebutkan......
Apakah anak Anda mendapat ASI eksklusif? a. ya
b. Direbus
Apakah anda menggunakan penyedap rasa saat memasak? a. Ya
b. Tidak ada
b. tidak
Jenis makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi sehari-hari:
e. digoreng
Jenis makanan
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
Karbohidrat (nasi/jagung/singkong/ roti/kentang) Protein
Tumbuhan
(Tahu/tempe/kacang-kacangan) Protein Hewan (ikan, ayam, udang, telur) Lemak (daging, susu) Sayuran Buah-buahan
Apakah keluarga biasa menggunakan garam beryodium dalam makanan sehari-hari a. ya
b. tidak
PENGETAHUAN DAN SIKAP
Apa yang anda ketahui tentang penyakit ISPA? Jelaskan.............................................................................................................................................. ...........
Menurut Anda, apakah penyakit ISPA pada anak itu berbahaya? a. sangat berbahaya
c. biasa saja
d. lainnya
Menurut Anda, apakah penyakit ISPA itu menular? a. Ya
b. berbahaya
b. tidak
Menurut anda, apakah penyebab ISPA? Jelaskan.............................................................................................................................................. ...........
Menurut Anda, apakah tanda-tanda ISPA? ............................................................................................................................................................ ...........
Jika anak Anda sakit batuk dan demam apa yang Anda lakukan?
a. Diobati sendiri
c. Dibawa ke Puskesmas.
b. Dibawa ke Bidan, Mantri, Dokter
Jika anak Anda sakit siapa yang biasanya merawat? a. Ibu dan Bapak
d. Dibawa ke RS
b. Ibu
Apakah manfaat imunisasi?
c. Bapak
d. Keluarga lain
e. Pengasuh
Jelaskan.............................................................................................................................................. ...........
Seberapa sering anda atau anggota keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, seperti posyandu, puskesmas, dll? a. Sering
c Tidak pernah
Apakah ada anggota keluarga anda yang merokok? a. Ya
b. Jarang
b. Tidak
Jika iya, siapa yang merokok? a. Bapak
b. Ibu
c. Kakak
d. Kakek/Nenek
e. Anggota
keluarga lain
Apakah anak Anda mendapat imunisasi lengkap? a. Ya
b. Tidak
Jika Ya sebutkan…………………………… …………….
HISTORY/RIWAYAT
Dimana anak anda dilahirkan? a. Bidan
b. Puskesmas
c. Tidak menangis
b. Tidak
Berapa BB lahir anak Anda? a. < 2500 kg
b. Kuning
Apakah anak anda lahir cukup bulan (36-38 minggu)? a. Ya
b. Dengan Operasi
Bagaimana keadaan anak anda saat lahir? a. Normal
d. Dukun
Bagaimana proses kelahiran anak anda? a. Tanpa operasi
c. Rumah sakit
b. 2500-4000 kg
c. > 4000 kg
Sampai usia berapa anak Anda diberi ASI? .............................................................................................................................................. .........................
Sejak usia berapa anak Anda diberi makanan pendamping ASI? a. < 6 bulan
b. > 6 bulan
ETNIK
Termasuk suku bangsa apakah anda? a. Jawa
c. Lainnya: ...........
Bahasa apa yang sering anda dan anggota keluarga gunakan? a. Jawa
b. Madura
b. Indonesia
c. Lainnya:............
Apakah ada kepercayan tertentu terkait sehat dan sakit di masyarakat sekitar? a. Ada
b. Tidak
Jika ada sebutkan ........................................................................
SUBSISTEM LINGKUNGAN (diisi oleh petugas)
Berapa jumlah kamar dalam 1 rumah? a. 1
b. Ubin
d. Lainnya, sebutkan:
b. batu bata
c. Batako
d. Beton
b. Tidak
Apakah jendela rumah anda dapat dibuka lebar? a.Ya
c. Tanah
Apakah sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah anda? a. Ya
d. >3
Terbuat dari apa dinding rumah Anda? a. Bambu
c. 3
Lantai rumah anda terbuat dari apa? a. Keramik
b. 2
b. Tidak
Apakah kondisi tempat tinggal anda lembab/berjamur? a.Ya
b. Tidak
(diisi oleh responden)
Berapa
kali
rumah
Anda
dibersihkan
dalam
minggu?...............................................................................
Apakah sumber air bersih yang digunakan keluarga anda ? a. PDAM
c. pompa air
Apakah Anda mempunyai jamban sehat (leher angsa dan berada di dalam rumah)? a. Ya
b. Sumur
b. Tidak
Berapa jarak rembesan tempat tinja dengan sumber air bersih (sumur)?
1
a. 5 meter
b. 7 meter
c. > 10 meter
Dimana anda membuang sampah? a. Di tempat sampah
b. Di sungai
c.Lainnya, sebutkan...........
Bagaimana cara pembersihan sampah yang ada di rumah dan di lingkungan sekitar anda? a.
Dibakar
b. Di TPA
c.Ditimbun
d.
Lainnya,
sebutkan..............
Bagaimana saluran pembuangan limbah di rumah anda? a. Tertutup
b. Dialirkan melalui perpipaan
c.
Lainnya,
sebutkan..............
Berapa jarak tempat pembuangan limbah rumah tangga dari sumber air bersih? a. 5 meter
b. 7 meter
c. > 10 meter
Apakah Anda mempunyai binatang peliharaan? a. Ya
b. Tidak
Jika
ya,
sebutkan.....................................................................................................................
Apakah peliharaan anda memiliki kandang tersediri ? a. Ya
b. Tidak
Jika Ya, dimana letak kandang hewan peliharaan Anda? a. Di dalam rumah
b. Di luar rumah
Apakah Anda membersihkan kandang hewan peliharaan? a. Sering
b. Kadang
c. Selalu
d. Tidak pernah
PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL
Jika anda atau anggota keluarga sakit, kemana anda berobat? a. Alternatif
b. Puskesmas
c. Bidan/mantri/dokter
d. Berobat sendiri
Seberapa sering anak Anda berobat ke tempat pelayanan/petugas kesehatan? a. > 1 x/minggu b. > 1 x/bulan
c. > 1 x/ 3 bulan
Apakah Anda memiliki asuransi kesehatan? a. Ya
b. Tidak
Apakah jenis asuransi kesehatan yang Anda miliki? a. JAMKESMAS
b. ASKES
c. JAMKESDA
Swasta Apakah Anda memanfaatkan asuransi kesehatan tersebut?
d.
a. Ya
b. Tidak
Bagaimana kepuasan Anda terhadap pelayanan yang Anda dapatkan di sarana Pelayanan Kesehatan? a. Puas
b. Biasa saja c. Tidak Puas
Apakah pelayanan kesehatan tersedia selama 24 jam? a. Ya
b. Tidak
Apakah Anda mengetahui kegiatan posyandu di lingkungan sekitar rumah anda? a.Ya
b. Tidak
Seberapa sering anda mengikuti kegiatan posyandu? a.Sebulan sekali
b. Kadang
c. Tidak pernah
EKONOMI
Apa pekerjaan anda? a. PNS
b. Swasta
c. Wiraswasta
d. Tidak Bekerja
Berapakah rata-rata penghasilan perbulan anda? a. < Rp. 500.000 b. 500.000-1.000.000 c. > 1 juta Apakah penghasilan keluarga dapat mencukupi untuk biaya hidup dan kesehatan a. Ya
b. Tidak
Menurut Anda, bagaimana biaya pelayanan kesehatan saat ini? a. Terjangkau
b. Tidak terjangkau
TRANSPORTASI DAN KEAMANAN
Bagaimana cara anda pergi ke tempat pelayanan kesehatan terdekat? a. Kendaraan pribadi
b. Angkutan umum
c. Lainnya
Berapa jarak tempat pelayanan kesehatan terdekat dari rumah Anda? a.<3 km
b. > 3 km
Seberapa sering anda memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di dekat rumah anda? a. Sering
b. Kadang
c. Tidak pernah
Apakah di lingkungan rumah anda terdapat poskamling? a.Ya
b. Tidak
POLITIK DAN KEBIJAKAN
Apakah anda mengetahui program pemerintah terkait pencegahan dan penanggulangan ISPA?
a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
Apakah program tersebut ada di daerah anda? a. Ya
b. Tidak
Jika
c. Tidak Tahu ya,
program
apa?........................................................................................................................ Apakah anda memanfaatkan program terkait ISPA dari pemerintah (PUSKESMAS) ? a. Ya
b. Tidak
Apakah ada kader kesehatan di desa anda?
a. Ya
b. Tidak
KOMUNIKASI
Apakah Anda pernah menerima informasi tentang batuk pilek? a. Ya
b. Tidak
Darimana anda mendapatkan informasi tersebut? a. KADER
b. Penyuluhan mahasiswa
c. Kegiatan Puskesmas
d.
c. Brosur
d.
Lainnya Media apa yang digunakan? a. Poster
b. Iklan
Penyuluhan
PENDIDIKAN
Apa yang anda ketahui tentang penyakit ISPA? Jelaskan.............................................................................................................................................. ...........
Menurut Anda, apakah penyakit ISPA pada anak itu berbahaya? a. sangat berbahaya
c. biasa saja
d. lainnya
Menurut Anda, apakah penyakit ISPA itu menular? a. Ya
b. berbahaya
b. tidak
Menurut anda, apakah penyebab ISPA? Jelaskan.............................................................................................................................................. ...........
Apakah tanda-tanda ISPA?
........................................................................................................................................................... ............
REKREASI
Biasanya kemana anda dan keluarga rekreasi? a. Menonton Film b. Rekreasi alam
c. Mall
d. Event tertentu
Seberapa sering anda berekreasi? a. Setiap minggu b. Setiap bulan
c.
Lainnya,
sebutkan.........................