MAKALAH KARAKTERISTIK DAN NILAI HAKIKI DALAM KEWIRAUSAHAAN Diajukan unntuk memenuhi tugas mata Kuliah “Kewirausahaan”
Disusun Oleh : 1. Dicky Wahyudi 2. Iis Istiqomah 3. Novi Ariska
AKADEMI KEPERAWATAN ISLAMIC VILLAGE TANGERANG Jl. Islamic Raya Kelapa Dua Tangerang 15810 Telepon/Fax : 021-5462852, Website : www.akperisvill.ac.id Email :
[email protected],
[email protected]
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
i
1.2. Tujuan Umum
i
1.3. Tujuan Khusus
i
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Karakteristik Umum Kewirausahaan
1
2.2. Makna Kreatif dan Inovatif
1
2.3. Jenis Inovatif dalam Keirausahaan
2
2.4. Kemampuan Kreatiatifitas
5
2.5. Peranan Wirausaha dalam Masyarakat
7
2.6. Nilai Hakiki dalam Masyarakat
13
BAB III PENUTUP 3.1.
Kesimpulan
33
3.2.
Saran
33
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Assalammu'alaikum.Wr.Wb. Alhamdulillah, puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan kesempatan dan pemikiran kepada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa sholawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahilliyah menuju zaman yang terang benderang . Bahan untuk makalah ini diambil dari internet. Penulisan dan penggunaan katakata sangat sederhana sehingga memudahkan pengguna atau pembaca untuk memahaminya.Penulis dengan penuh kerendahan hati mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada Dosen pembimbing, dan teman-teman seperjuangan yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Mungkin makalah ini belum sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar lebih baik dimasa yang akan datang. Penulis mengharapkan kritik dan saran, khususnya dari teman, dan Dosen yang membimbing mata kuliah Kewirausahaan. Mungkin hanya ini yang dapat kami sampaikan, kurang lebihnya kami mohon maaf. Kebenaran dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Wassalamu'alaikumWr.Wb Tangerang, 18 Maret 2019
Kelompok 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan mengelola, mengendalikan semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan meruapakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan bersaahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegaitan usahanya atau kiprahnya. Seorang yang memiliki jiwa dan ssikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu-ke waktu, hari demi hari, minggu demi minggi selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi lah semua peluang dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdiri sendiri dalam emnjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan pribadinya, keluarganya, msaayarakat , bangsa dan negaranya, akan tetapi banyak diantara kita yang tidak berkarya dan berkarsa untuk mencapai prestasi yang lebih baik untuk masa depannya, dan ia menjadi ketergantungan pada orang lain, kelompok lain dan bahkan bangsa dan Negara lainnya. Istilah kewirausahaan, kata dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between. Untuk menjadi wirausaha yang sukses (lahir dan batin) membutuhkan karakter yang kuat dan keahlian manajerial (managerial skill) yang mumpuni. Melalui keahlian mengelola orang, barang, dan uang kemudian ditunjang dengan keahlian manajerial yang baik maka karakter/watak sebagai wirausaha secara tidak sadar telah dimiliki oleh seseorang yang mempunyai cirri-ciri di atas. Oleh William Bygrave, (1994) dalam Nahiyah JF, (2010) dikatakan bahwa karakteristik wirausaha dapat dideskripsikan ke dalam sepuluh konsep. 1.2.Tujuan 1. Umum Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirausahaan 2. Khusus
a. b. c. d. e. f.
untuk mengetahui Karakteristi umum kewirausahaan untuk mengetahui Makna kreatif dan inovatif untuk mengetahui Jenis inovatif dalam wirausaha untuk mengathui Kemampuan kreatifitas Untuk mengetahui Peranan kewirausahaan dalam masyarakat Untuk mengetahui Nilai hakiki dalam kewirausahaan BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Karakteristi Umum Kewirausahaan Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan mengelola, mengendalikan semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan bersaahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegaitan usahanya atau kiprahnya. Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu-ke waktu, hari demi hari, minggu demi minggi selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi lah semua peluang dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdiri sendiri dalam emnjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan pribadinya, keluarganya, msaayarakat , bangsa dan negaranya, akan tetapi banyak diantara kita yang tidak berkarya dan berkarsa untuk mencapai prestasi yang lebih baik untuk masa depannya, dan ia menjadi ketergantungan pada orang lain, kelompok lain dan bahkan bangsa dan Negara lainnya. Istilah kewirausahaan, kata dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang actor yang memimpin proyek produksi, Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep Schumpeter , yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada. Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.
Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut:“ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”.
2.2 Karakteristik Wirausaha Untuk menjadi wirausaha yang sukses (lahir dan batin) membutuhkan karakter yang kuat dan keahlian manajerial (managerial skill) yang mumpuni. Melalui keahlian mengelola orang, barang, dan uang kemudian ditunjang dengan keahlian manajerial yang baik maka karakter/watak sebagai wirausaha secara tidak sadar telah dimiliki oleh seseorang yang mempunyai cirri-ciri di atas. Oleh William Bygrave, (1994) dalam Nahiyah JF, (2010) dikatakan bahwa karakteristik wirausaha dapat dideskripsikan ke dalam sepuluh konsep yang disebut sebagai 9-D yaitu: 1. Dream, yakni seorang wirausaha harus memiliki pandangan jauh/mimpi-mimpi mengenai masa depan (sebut visi) pribadi dan bisnisnya serta memiliki kemampuan dan kemauan untuk mewujudkan mimpi tersebut menjadi kenyataan. 2. Decisiveness, adalah seorang wirausaha harus mampu membuat keputusan secara cepat tetapi tetap penuh perhitungan (tidak ngawur-asal-asalan). 3. Doers, seorang wirausaha dalam membuat keputusan diikuti tindakan nyata (action) sesuai kapasitas tanpa menunda kesempatan yang dating (mungkin hanya sekali). 4. Determination, seorang wirausaha dalam melakukan bisnisnya dilandasi rasa tanggungjawab yang tinggi, walaupun dalam situasi sulit. Dedication, bekerja tidak mengenal lelah dan penuh dedikasi. 5. Devotion, artinya bahwa seorang wirausaha yang mencintai pekerjaan dan produk yang dihasilkannya melebihi dari apa yang pernah dilakukan sebelumnya (gila-gilaan). Dengan mencintai pekerjaan dan memiliki sifat fanatisme tinggi atas barang yang dihasilkannya, maka hal tersebut tanpa disadari sebenarnya telah mendorong keberhasilan seorang wirausaha dalam memproduksi, memasarkan, dan menjualnya demi mencapai keuntungan optimal. 6. Details, seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor kritis sekecil apapun yang dapat mengganggu kelangsungan usaha yang dikelolanya. 7. Destiny, yakni seorang wirausaha memiliki tanggungjawab terhadap nasib dan tujuan yang telah ditetapkan dan akan dicapai melalui serangkaian strategi bisnis yang dikembangkannya. 8. Dollars, konsep ini mengajarkan kepada wirausaha baha uang/keuntungan bukan segala-galanya. Uang bukan tujuan melainkan akibat (dampak) yang ditimbulkan karena adanya semangat dan kerja keras dalam mewujudkan mimpi-mimpi yang pernah dilakukan sebelumnya. 9. Distribute, bahwa seorang wirausaha yang sukses senantiasa mamu mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang yang dipercayainya. Bersama orang-orang kepercayaannya, wirausaha sukses juga rela mendistribusikan keutungannya kepada para pegawai dan lingkungannya.
2.3 Makna Kreatif dan Inovatif Kata inovasi berasal dari kata latin, “innovation” yang berarti pembaruan dan perubahan. Kata kerjanya “innova” yang artinya memperbarui dan mengubah. Inovasi dapat diartikan sebagai “proses” dan atau “hasil” pengembangan dan pemanfaatan atau mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial) Inovasi sebagai suatu “obyek” juga memiliki arti sebagai suatu produk atau praktik baru yang tersedia bagi aplikasi, umumnya dalam suatu konteks komersial. Biasanya, beragam tingkat kebaruannya dapat dibedakan, bergantung pada konteksnya. suatu inovasi dapat bersifat baru bagi suatu perusahaan, baru bagi pasar, negara maupun daerah, serta secara global. Sementara itu, inovasi sebagai suatu “aktivitas” merupakan proses penciptaan inovasi, seringkali diidentifkasi dengan komersialisasi suatu invensi. Inovasi dapat dikatakan juga suatu invensi. Kreativitas menurut kamus besar Bahasa Indonesia berasal dari kata dasar kreatif, yaitu memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu (Depdikbud,2005:330). Kreativitas diartikan sebagai kemampuan mengembangkan ide-ide dan menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang (Zimmeree dalam Suryana, 2017:11). Menurut para ahli :
Kreatif adalah kemampuan untuk memikirkan tentang sesuatu dalam cara baru dan tidak biasanya serta untuk mendapatkan solusi-solusi yang unik. [Santrock] suatu kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang baru, memberikan gagasangagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya [Utami Munandar] Kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu (hasil) yang baru atau asli atau pemecahan masalah [Woolfook (1984)] kemampuan untuk memahami dunia, menginterpretasi pengalaman dan meme cahkan masalah dengan cara yang baru dan asli [Freedam] Kemampuan seseorang untuk berpikir mencapai produk yang beragam dan baru, baik dalam bidang keilmuan, seni, sastra, dan bidang lainnya, dimana produk bisa diterima dan disukai oleh masyarakat sebagai sesuatu yang berguna [Asep] kemampuan yang efektif dalam menciptakan sesuatu yang baru, yang berbeda dalam bentuk susunan, gaya, tanpa atau dengan mengubah fungsi pokok dari sesuatu yang dibuat itu [Selo Sumarjan]
Kewirausahaan/kewiraswastaan pada dasarnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Secara ekstrim wirausaha didefinisikan sebagai seseorang yang dapat mengubah sampah menjadi emas. Kata wiraswastawan/wirausaha (entrepreneur) dikenalkan oleh Joseph Schumpeter seorang ahli ekonomi berkebangsaan Austria pada tahun 1883-1950.
Schumpeter berpendapat bahwa proses perubahan ekonomi pada dasarnya dipengaruhi oleh perilaku tiap-tiap pribadi yakni sang entrepreneur sendiri sebagai pelaku usaha. Oleh karena itu kewiraswastaan/kewirausahaan (entrepreneurship) selalu mencari hal-hal yang baru sebagai tantangan untuk berubah dan dengan perubahan tersebut dimanfaatkan sebagai peluang.Dalam hal memanfaatkan peluang, seorang wiraswastawan dituntut untut selalu memiliki sikap kreatif dan inovatif. Kreatif pada dasarnya adalah bagaimana menghadirkan sesuatu benda atau hal yang sebelumnya belum ada untuk dipergunakan. Dalam prakteknya ide kreatif dapat melibatkan sebuah usaha penggabungan dua hal atau lebih ide-ide secara langsung (John Adair,1996). Kreativitas merupakan usaha memikirkan sesuatuatau kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Sementara inovasi merupakan suatu proses untuk menemukan dan mengimplementasikan sesuatu yang baru ke dalam situasi/kondisi yang belum ada dan belum dipikirkan sebelumnya. Dengan kata lain, inovasi adalah bagaimana memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru yang dapat menambah atau menciptakan nilai-nilai manfaat, baik secara sosial maupun secara ekonomik (Gde Raka,2001). Walaupun dalam penulisan dan pengucapan kata kreatif dan inovatif sering beriringan, akan tetapi hal itu tidak menunjukkan kesamaan artinya. Kreativitas merujuk kepada pembentukan ide-ide baru, sementara inivasi adalah upaya untuk menghasilkan uang dengan menggunakan ide-ide baru tersebut, Nahiyah JF,dkk. (2010:6). Jika ingin berhasil dalam berbisnis, seorang wirausaha harus bisa menggambungkan sifat keduanya yakni bersikap kreatif dan berpikir inovatif di tengahtengah persaingan. Persaingan bisnis saat ini semakin ketat seiring dengan cepatnya arus perubahan informasi dan teknologi dalam era persaingan global. Dalam situasi sekarang ini tidak ada cara yang baik untuk bertahan dan memenangkan persaingan kecuali dengan membangun dan mengembangkan sikap kreatif dan inovatif. Hanya dengan bersikap kreatif dan inovatif, kita akan menjadi “berbeda” dibanding yang lain, menjadi unik sehingga berpotensi untuk menjadi pemenang (champion) dalam setiap persaingan.Setiap orang pada dasarnya memiliki sikap kreatif dan inovatif, akan tetapi tidak semua orang bisa mengembangkan sikap kreatif dan inovatifnya tersebut secara maksimal. Untuk bisa mengembangkan sikap kreatif dan inovatif dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh, tekun, konsisten, dan penuh dedikasi yang tinggi. Dalam mengembangkan sikap kreatif dan inovatif harus dibarengi dengan usaha mentoring dan triggering dari para praktisi dan pelaku bisnis yang lebih dulu sukses dengan pengalaman kegagalan demi kegagalan yang dialami sebelumnya. Perlu di ingat bahwa walupun dalam implementasi menerapkan ide kreatif dan inovatif hampir tidak terbatas oleh ruang dan waktu, namun
hendaknya ide-ide tersebut tetap mendasarkan pada kebutuhan pasar yang ada. Sebaik dan sebagus apapun ide kreatif jika tidak memperhitungkan kebutuhan, maka hanya akan menjadi mimpi yang tidak pernah akan terwujud. Suatu hasil pemikiran inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan seorang wirausahawan yang biasa menciptakan produk baru atau bisa menambahkan nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan kebutuhan pasar (market oriented) sehingga laku dijual. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen. Wirausaha adalah orang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan seseorang yang kreatif dan inovatif secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan mengelola sumber daya yang dimiliki. Kemauan dan kemampuankemampuan tersebut diperlukan terutama untuk: (1) melakukan proses/ teknik baru (the new technik) (2) menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service) (3) menghasilkan nilai tambah baru (the new value added) (4) merintis usaha baru (new businesess), yang berorientasi pasar, dan (5) mengembangkan organisasi baru (the new organisaton). 2.4 Inovasi dalam Kewirausahaan Jenis Inovasi, inovasi terdiri dari 4 jenis, yaitu: 1. Penemuan ( Invention ) merupakan kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolisioner. 2. Pengembangan ( Extension ) merupakan pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda. 3. Duplikasi ( Duplication ) merupakan peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan. 4. Sintesis ( Synthesis ) merupakan perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi pengambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru. 2.5 Kemampuan Kreativitas
Seorang wirausaha harus memiliki kreativitas yang tinggi agar usaha yang dijalankannya dapat berhasil. Adapun untuk mengukur kreativitas wirausaha seseorang dapat dilihat dari ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif seorang wirausaha. Menurut Nurzaman(dalam http://elib.unikom.ac.id/download.php. Diakses tanggal 2 November 2017) indikator kreativitas wirausaha adalah sebagai berikut: 1. Ingin tahu, meliputi: ingin tahu apa yang sedang laku dipasaran dan ingin tahu bagaimana gambaran di luar tentang produksi usaha. 2. Optimis, meliputi: yakin dalam melakukan usaha yang sedang di jalankan, dan mempunyai keyakinan jika produknya akan laku dipasaran. 3. Mencari solusi dari masalah, meliputi: mencari permasalahan yang sedang terjadi di pasaran, dan cara baru yang lebih baik. 4. Berimajinasi, meliputi: variasi yang berbeda, dana dan menciptakan ide baru. Menurut Kao (dalam Basrori, 2016:38), manusia kreatif mempunyai ciri-ciri yakni : keterbukaan dalam pengalaman, melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa, keingintahuan, menerima dan menyesuaikan yang kelihatannya berlawanan, menerima perbedaan, dan percaya pda diri sendiri. Sedangkan menurut Basrowi (2016:39-40), kreativitas wirausaha dapat diukur dari pengertian kreativitas itu sendiri yaitu terdiri dari: a. Menciptakan adalah proses membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada. b. Memodifikasi sesuatu, Dalam memodifikasi sesuatu orang mencari cara-cara membentuk fungsifungsi baru atau menjadikan sesuatu menjadi berbeda penggunaannya oleh orang lain. c. Mengkombinasikan, Mengkombinasi dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan. Uno dan Mohammad (2015:252) indikator kreativitas sebagai berikut: 1. Memiliki rasa ingin tahu yang besar Biasanya orang yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas dan menyukai kegemaran dan aktivitas yang kreatif. 2. Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot Orang yang kreatif selalu bertanya dan pertanyaan yang diajukan selalu berbobot dan sifatnya membangun. 3. Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah Orang yang kreatif mampu memberikan gagasan dan usul terhadap suatu masalah yang yang perlu di selesaikan. Hal ini berarti orang tersebut memiliki kreativitas yang tinggi dalam menyelesaikan masalah. 4. Mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu Orang yang kreatif apabila mengeluarkan pendapat secara langsung dan tidak malu. 5. Mempunyai atau menghargai keindahan Orang yang kreatif memiliki minat seni dan keindahan juga lebih kuat dari ratarata. Walaupun tidak semua orang kreatif menjadi seniman, tetapi mereka mempunyai minat yang cukup besar terhadap keadaan alam, seni, sastra, musik dan teater. 6. Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya
tidak mudah terpengaruh orang lain. Dalam hal ini siswa memiliki kreatif dalam mengeluarkan pendapat. 7. Memiliki rasa humor tinggi Orang kreatif biasanya mempunyai rasa humor yang tinggi, dapat melihat masalah dari berbagai sudut dan memiliki kemampuan untuk bermain dengan ide, konsep atau kemungkinan-kemungkinan yang di khayalkan. 8. Mempunyai daya imajinasi yang kuat. Siswa lebih tertarik pada hal-hal yang rumit. 9. Mampu mengajukan pemikiran gagasan pemecahan masalah yang berbeda dari orang lain. Orang yang kreatif mempunyai rencana yang inovatif serta orisinil yang telah di pikirkan dengan matang terlebih dahulu, dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul dan implikasinya. 10. Dapat bekerja sendiri Orang yang kreatif biasanya cukup mandiri dan memiliki rasa percaya diri. Sehingga ia selalu mengerjakan sendiri, contohnya apabila mendapat tugas selalu berusaha mengerjakan sendiri. 11. Senang mencoba hal-hal baru. Berani mengambil resiko (tetapi dengan perhitungan) dari pada orang pada umumnya Artinya dapat melakukan sesuatu yang bagi mereka amat berarti, penting dan disukai, mereka tidak menghiraukan kritik atau ejekan dari orang lain. 12. Mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi) Dapat mengembangkan suatu gagasan yang baru agar dapat berkembang kearah lebih baik dan jelas. Guilford (dalam Basrori, 2016:41-42) indikator kreativitas adalah sebagai berikut: (a) kelancaran (fluency), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan. (b) keluwesan (fleksibilitas), yaitu kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah. (c) keaslian (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara asli. (d) penguraian (elaborasi), kemampuan menguraikan dengan rinci. (e) perumusan kembali (redefinition), yaitu kemampuan untuk meninjau suatu persoalan. Menurut Suryana (2017:73) indikator kreativitas dapat dilihat dari ciri-ciri orang kreatif sebagai berikut: 1. Tertantang terhadap keadaan yang sudah ada, yaitu tidak merasa puas dengan keadaan yang ada/prestasi yang telah dicapai, selalu membuat perubahan, perbaikan, dan pengembangan. 2. Selalu ingin tahu, yaitu mengeksploitasi lingkungan dan menginvestasi kemungkinankemungkinan baru. 3. Memiliki motivasi diri yang tinggi, yaitu tanggap terhadap kebutuhan dari dalam, selalu proaktif dan menghargai setiap usaha. 4. Memiliki visi ke depan, yaitu memiliki imajinasi yang tinggi dan memiliki pandangan jauh ke depan. 5. Penghibur, menyenangkan orang lain, yaitu memunculkan ide-ide gila, memandang sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, memimpikan dan menghayalkan sesuatu yang besar. 6. Berani mengambi resiko, yaitu berani mencoba dan menanggung kegagalan.
7. Suka berkeliling/berkelana, yaitu selalu mengubah lingkungan dan melakukan perjalanan untuk memperoleh inspirasi yang segar. 8. Orang yang suka humor, yaitu memiliki ketertarikan kepada yang mengagumkan. Berdasarkan uraian tersebutdapat disimpulkanbahwa terdapat banyak Indikator kreativitas. Akan tetapi kreativitas dalam penelitian ini adalah kreativitas yang berkaitan dengan wirausaha. Dari beberapa indikator yang telah dipaparkan di atas maka indikator yang dijadikan untuk mengukur kreativitas wirausaha mahasiswa yaitu: (1) ingin tahu, meliputi: ingin tahu apa yang sedang laku dipasaran dan ingin tahu bagaimana gambaran di luar tentang produksi usaha. (2) optimis, meliputi: yakin dalam melakukan usaha yang sedang di jalankan, dan mempunyai keyakinan jika produknya akan laku dipasaran. (3) mencari solusi dari masalah, meliputi: mencari permasalahan yang sedang terjadi di pasaran, dan cara baru yang lebih baik. (4) berimajinasi, meliputi: variasi yang berbeda, dan dan menciptakan ide baru. 2.5. Peranan Wirausaha dalam Masyarakat Mengapa masyarakat butuh wirausaha?. Pertanyaan ini muncul sebagai akibat dari dinamika perkembangan ekonomi, khususnya yang berkaitan dengan pentingnya (1) pertumbuhan ekonomi dan pengembangan bisnis untuk meningkatkan daya beli dan kemakmuran rakyat, dan (2) kemampuan pemerintah untuk memberikan pelayanan yank memuaskan kepada masyarakat. Dalam perkembangannya wirausaha telah membuktikan dirinya berperan untuk dapat memberikan kontribusi yang sangat nyata dan penting untuk membangun ke dua hal tersebut. Menurut Yusof, Permula, dan Pangil (2005) bahwa ada empat alasan mengapa para wirausaha (entrepreneurs) penting di dalam masyarakat, yaitu: 1. Untuk mendayagunakan faktor-faktor memproduksi seperti tanah, modal, teknologi, informasi dan berbagai sumber daya manusia (SDM) di dalam memproduksi tugastugas yang efektif (producing effective tasks). 2. Mengidentifikasi berbagai peluang di dalam lingkungan dengan meningkatkan n aktivitas yang akan memberikan manfaat kepada setiap orang (beneficial to everyone). 3. Untuk memilih pendekatan yang terbaik dalam mendayagunakan semua faktor produksi agar supaya meminimalkan pemborosan di dalam berbagai kegiatan kewirausahaan (minimize wastage in entrepreneurial activities). 4. Untuk kemanfaatan generasi mendatang (benefit of the future generation). Pentingnya wirausaha di dalam masyarakat tersebut tidak sekedar menjadi ‘alat’ untuk melakukan perbaikan dan perubahan di dalam kualitas hidup diri dan masyarakat, tetapi juga wirausaha juga dibuktikan dapat berperan signifikan di dalam mewujudkan kualitas diri masyarakat dan bangsa. Negara-negara yang telah berhasil maju dan juga berhasil dalam meningkatkan kemakmuran rakyatnya seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Amerika Serikat, Kanada, Negara-negara Eropa Barat, Australia, Inggris, dan lain sebagainya disebabkan oleh salah satu utamanya adalah karena Negara-negara tersebut memiliki banyak wirausaha. Bukti ini diperkuat lagi dengan hasil studi oleh Peter F. Drucker dalam bukunya berjudul Innovation and Entrepreneurship yang deduktif oleh DR. Ir. Ciputra dalam artikel beliau di SK Indopos (Sabtu, 21 Februari 2009 dan lihat juga Drucker 1994) dengan judul ‘Solusi Job Creation di Tengah Krisis
Global’ menemukan bahwa entrepreneur (wirausaha) mempunyai peran yang besar di dalam menciptakan lapangan kerja di Amerika Serikat (AS) dalam kurun waktu 19651985 sedangkan pada waktu tersebut kondisi ekonomi AS sangat tidak menguntungkan yang disebut oleh Drucker sebagai the –nogrowth economy. Drucker mengatakan, seperti yang dikutip oleh Ciputra (21 Februari 2009) sebagai “ In no other peace time period has the United States created as many new jobs, whether measured in percentage or in absolute number”. Dalam perspektif lain, seorang pakar bisnis, David McClelland yang juga dikutip oleh Ciputra (2009) bahwa salah satu syarat suatu negara untuk mencapai tingkat kemakmuran diperlukan 2% dari jumlahnya penduduknya adalah entrepreneur (wirausaha). Sementara saat ini (Juni 2009) Indonesia yang memiliki sekitar 400.000 orang wirausaha atau sama dengan 0.18% dari jumlah penduduk. Bila rumusan 2% dari jumlah penduduk diperlukan untuk mencapai tingkat kemakmuran Indonesia, maka Indonesia saat ini harus memiliki sekitar 4.600.000 orang. Bila selama 30 tahun ini sejak awal Era Order Baru hingga Era Reformasi baru mencapai 400.000 orang, maka, bila tidak adanya rekayasa dan perubahan strategis yang drastis, diperlukan waktu selama 345 tahun untuk memiliki 4.600.000 wirausaha (4.600.000 orang wirausaha : 400.000 orang wirausaha) = (11.5 x 30 tahun).
2.6 Unsur Hakekat Dalam Wirausaha Ada enam hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu: 1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994). 2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997). 3. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih. 4. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Drucker, 1959). 5. 5.Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha (Zimmerer, 1996). 6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan mengelola, mengendalikan semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan bersaahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegaitan usahanya atau kiprahnya. Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu-ke waktu, hari demi hari, minggu demi minggi selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi lah semua peluang dapat diperolehnya. 3.2 Saran Setelah kita memahami bagaimana kewirausahaan itu, kami berharap smua orang dapat manjadi seorang wirausahawan yang handal dan dapat bersaing secara sehat.
Daftar Pustaka Drucker, Peter F.1996. Inovasi dan Kewirausahaan. Erlangga. Jakarta Drucker, Peter F. 1994 Inovasi dan Kewirausahaan: Praktek dan Dasar-Dasar, Penerbit Airlangga, Jakarta Terjemahan. Suryana, 2001. Kewirausahaan, Salemba Empat, Jakarta