Carol Gilligan Teory.pdf

  • Uploaded by: Ariska
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Carol Gilligan Teory.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 657
  • Pages: 15
CAROL GILLIGAN

Seorang pejuang hak wanita, ethicist dan psikolog yang lahir pada 28 November 1936 di New York

Riwayat Pendidikan dan Pekerjaan • Pendidikan: 1958 Sarjana Bahasa Inggris di Swarthmore, 1961 Master psikologi di Radcliffe, 1964 Dokter psikologi klinis di Harvard, • Pekerjaan: 1965-1966 Dosen di Universitas Chicago, 1967 Mulai mengajar di Harvard, 1997 Profesor Harvard pertama yang mempelajari tentang gender studies, 1997-2002 Dosen S2 Gender Studies di Harvard Graduate School of education, 2002Mengajar di New York University.

Latar Belakang Pemikiran Kritikan oleh Carol Gilligan terhadap teori perkembangan moral Kohlberg, karena: 1. Lebih banyak responden terhadap laki-laki dan orang kulit putih sehingga opini bias terhadap perempuan, 2. Menggunakan prinsip keadilan, dan melupakan prinsip kepedulian.

Karya – Karya Carol Gilligan 1982 In a different voice 1989 Mapping the Moral Domain: A Contribution of Women's Thinking to Psychological Theory and Education 1990 Making Connections: The Relational Worlds of Adolescent Girls at Emma Willard School 1992 Meeting at the Crossroads: Women's Psychology and Girls' Development, 1997 Between Voice and Silence: Women and Girls, Race and Relationships, 2002 The Birth of Pleasure 2008 Kyra

In A Different Voice Pencetus “difference feminism”, yang mana didalamnya disebutkan, bahwa: • Laki-laki  Berorientasi pada keadilan (justice-orientation). • Perempuan  Berorientasi pada kepedulian (responsibility-orientation).

Moral Development Carol Gilligan membagi moral development menjadi 3 tahapan: 1. Tahap Prakonvensional  Bersifat egois Menilai moralitas dari suatu tindakan berdasarkan konsekuensi langsung, umumnya terjadi pada anak-anak dan sebagian orang dewasa. 2. Tahap Konvensional  Hormat terhadap kaidah-kaidah dan otoritas konvesional, Menilai moralitas dari suatu tindakan dengan membandingkannya dengan pandangan dan harapan masyarakat, umumya terjadi pada seorang remaja atau orang dewasa.

Moral Development, Lanjutan . . . 3. Tahap Pascakonvensional  Otonomi Dikenal sebagai tingkat berprinsip, dimana kenyataan bahwa individu-individu adalah entitas yang terpisah dari masyarakat yang terlihat semakin jelas.

Moral Development, Lanjutan . . . • Individu-individu memfokuskan diri pada konsekuensi langsung dari tindakan mereka sendiri Tahap Satu

• Egoime pribadi, perilaku yang didefinisikan dengan apa yang paling diminatinya. Tahap Kedua

• Seseorang memasuki masyarakat dan memiliki peran sosial Tahap Ketiga

Tahap Keempat

Tahap Kelima

Tahap Keenam

• Ketaatan pada hukum, keputusan, dan konvensi sosial karena berguna dalam memelihara fungsi dari masyarakat

• Individu dipandang memiliki pendapat dan nnilai yang berbeda, mereka dihormati dan dihargai tanpa memihak. Permasalahan tidak dianggap sebagai relatif seperti kehidupan dan pilihan jangan sampai ditahan atau dihambat • Penalaran moral berdasar pada penalaran abstrak menggunakan prinsip etika universal. Hukum hanya valid bila berdasar pada keadilan

Ide Carol Gilligan 1. Teori Giligan dan Masyarakat Membahas tentang perjuangan perempuan menentang gagasan masyarakat akan aturan “gender-determined”. Gilligan mengatakan bahwa pada kehidupan bermasyarakat, wanita benar-benar ingin membantu orang lain, namun mereka harus peduli pada diri mereka sendiri sebagai bentuk kepedulian terhadap orang lain.

2. Teori Gilligan dan Pendidikan Semua orang harus meletakkan kebutuhan kelompok di atas kebutuhan pribadi mereka, terutama di bidang pendidikan.

Ide Carol Gilligan, Lanjutan . . . 3. Teori Giligan dan Tempat Kerja Membahas bagaimana seseorang dapat menjalani proses "the ethic of care" ketika mendapatkan pekerjaan baru. 1. Tahap prakonvensional  pekerjaan ini baru saja didapatkan, dan kesan yang baik sedang dibuat 2. Tahap konvensional  setelah mengembangkan hubungan dengan kolega 3. Tahap pascakonvensional  ketika hubungan antara kebutuhan pribadi dan orang lain berada pada kondisi yang sama, tapi tidak semua orang dapat mengalami tahap pascakonvensional.

Pengaruh dalam Perencanaan Ethics of Care and Ethics of Justice Memicu kaum Feminis, juga dalam ranah Planning

Emancipatory – Equality

Perencanaan menjadi tidak hanya fokus tentang isu dan permasalah laki-laki namun juga mempertimbangkan perempuan supaya mampu mengakomodasi kepentingan seluruh masyarakat

Kritik Kritik dari Cristina Hoff Sommers, Ph.D: • Gilligan telah gagal, karena menggunakan bukti anekdot, para peneliti yang belum dapat bekerja sama dia, dan ampel yang terlalu kecil, • Gender studies perlu diuji orang dari bidang-bidang seperti neuroscience atau psikologi bukan bidang pendidikan, • Kritik Gilligan dirasa tidak bermanfaat bagi wanita.

Relevansi

Sumber http://humangrowth.tripod.com/id2.html http://www.webster.edu/~woolflm/gilligan.html Ligget, Helen. 1992. “Knowing Women/Planning Theory” in Readings in Planning Theory. Oxford: Blackwell Publisher Ltd.

Related Documents

Carol
June 2020 24
Carol
November 2019 45
Carol
November 2019 37
Carol
May 2020 28

More Documents from ""

131301071.pdf
June 2020 17
Tugas Suci.docx
December 2019 15