2018
MADUPA (Masyarakat Peduli Pangan)
Kurikulum Menuju Ketahanan Pangan Nasional
Tuhan telah menganugerahi kekayaaan yang tiada batas untuk negeri Indonesia. Tanah berbalut energy dan laut bertebaran benih. Namun dengan keluarbiasaan itu Indonesia terperosok dalam krisis ketahanan pangan. Masyarakat sebagai penggerak belum mampu memanfaatkan, mengoptimalkan dan mendayagunakan potensi pangan lokal yang menyimpan milyaran dampak positif. Sebagai pemuda yang telah diamanahi kearifan dalam berfikir, kebijaksanaan dalam bertindak dan ketangguhan dalam memulai kepeloporan sudah menjadi tugas kita untuk saling menepakkan tangan dan merangkul pundak untuk berkontribusi dan berinovasi mewujudkan Indonesia lebih baik.
MADUPA (Masyarakat Peduli Pangan)
Kurikulum MADUPA (Masyarakat peduli pangan) 1. 2. 3. 4.
Nama Program Banyaknya Pertemuan Model Pendampingan Pengampu
: MADUPA (Masyarakat peduli pangan) : 7-10 Kali tatap muka (1 Semester) : Online (Media Sosial) dan Offline (Tatap muka dan Workshop) : 2 Pemateri Inti dari Institusi pendidikan 2 Asisten pemateri dari Mahasiswa
A. Latar Belakang
Situasi krisis pangan yang tengah dialami oleh Negara Indonesia memberi pelajaran bahwa ketahanan pangan nasional harus segera diupayakan. Ketahanan pangan (food security) didefinisikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap masyarakat yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, terjangkau, dan berbasis pada keragaman (diversifikasi) sumber daya lokal. Diversifikasi sumber daya lokal berbasis diversifikasi pangan menjadi sangat diperlukan karena (1) dalam lingkup nasional pengurangan konsumsi beras akan memberikan dampak positif terhadap ketergantungan impor beras dari negara lain, (2) diversifikasi konsumsi pangan akan merubah alokasi sumberdaya kearah yang efisien, fleksibel dan stabil bila didukung oleh pemanfaatan potensi lokal, (3) diversifikasi konsumsi pangan penting dilihat dari segi nutrisi untuk dapat mewujudkan pola pangan harapan (Suyastiri, 2008:51). Diverifikasi pangan lokal yang dinilai dapat menjadi solusi dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional nyatanya semakin sulit diwujudkan karena ketidakberdayaan masyarakat dalam mengakses dan memanfaatkan potensi pangan lokal. Pemahaman tentang hal ini dapat ditingkatkan dengan mensyarakatkan pemberdayaan masyarakat terkait potensi pangan lokal. Pemberdayaan masyarakat disini merupakan suatu konsep masyarakat dikondisikan untuk memiliki daya usaha dalam pemanfaatan sumber daya lokal yang dimiliki secara efektif dan efisien. Madupa mencoba untuk menjebatani masalah yang terjadi pada upaya pemberdayaan masyarakat dalam mengoptimalisasikan potensi pangan lokal. B. Tujuan pendidikan dan pemberdayaan Tujuan progam MADUPA dapat dibedakan menjadi 3 hal, yaitu 1. Peserta (Masyarakat) mendapatkan pengetahuan dan pendampingan secara holistic yaitu memiliki pengetahuan (Aspek Kognitif), Kemauan (Psikomotorik) dan Kemampuan (Afektif) 2. Pengoptimaslisasian potensi pangan lokal menjadi alternative mengatasi krisis pangan, meningkatkan derajat kesehatan serta finansial masyarakatan 3. Peningkatan kontribusi masyarakat dalam perubahan lingkungan yang lebih baik C. Deskripsi pendidikan dan pemberdayaan Model pendidikan dan pemberdayaan dilakukan secara offline (diskusi masyarakat, workshop, pelatihan demonstrasi) dan online (media E-mail, dan media sosial). Pendampingan 7 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama TOT (Training Of Trainer), Pertemuan 2 (Program Madupa), Pertemuan 3 (Studi Lapangan), pertemuan ke 4 (Point In Action), pertemuan ke-5 (Demonstrasi Dapur Ibu), Pertemuan ke-6 (Product In Action), Pertemuan ke-7-10 (Evaluasi
2
Menuju Ketahanan Pangan Nasional
dan Exit Strategy). Diharapkan model pendidikan dan pemberdayaan ini memberikan pemahaman secara holistic, kemauan masyarakat untuk mengoptimalisasikan pangan lokal dengan kemudahan media pendampingan dan kemampuan dalam menghasilkan olahan dan produk bernilai jual. D. Jadwal Pendidikan Dan Pemberdayaan Pertemuan
Materi Pembelajaran
TOT (Training Of Trainer)
1
Program Madupa
2
3
4
6
Tatap muka, Workshop, Games, evaluasi
Tatap muka, Workshop, Studi lapangan, dan Evaluasi
Point In Action
Tatap muka, Workshop Lapangan, Games, dan Evaluasi
Product In Action
3
Tatap muka, Workshop, Games, evaluasi
Studi Lapangan
Demonstrasi Dapur Ibu
5
Bentuk Pembelajaran
Tatap Muka, Workshop Masak Olahan Dapur Ibu, Praktik , Games dan Evaluasi
Tatap Muka, Workshop Pengolahan Produk, Games Dan Evaluasi
Kompetensi
Indikator Keberhasilan
Keterangan
- Pemaparan program madupa terkait konsep dan tatalaksana - Pemahaman 5 tahap pelaksanaan program Madupa - Strategy pengelolaan potensi pangan lokal dengan melibatkan kontribusi masyarakat sekitar
- Mampu memaparkan program madupa secara verbal - Pembuatan konsep strategi pengelolaan potensi pangan local - Memberikan ruang hubung dalam pemberian materi pada tahap selanjutnya
- Peserta terdiri dari perwakilan perangkat desa, puskesmas desa, posyandu dusun, RT/RW atau tokoh masyarakat setempat - Durasi 1-1,5 jam
- Pemaparan program madupa terkait konsep dan tatalaksana - Pemahaman 5 tahap pelaksanaan program Madupa - Strategy pengelolaan potensi pangan lokal dengan melibatkan kontribusi masyarakat sekitar - Penetapan potensi pangan lokal yang akan dikembangkan - Pengenalan karakteristik lingkungan setempat - Pengenalan hubungan atau peluang pangan lokal yang sesuai dengan karakteristik lingkungan - Penetapan pangan lokal yang akan dikembangkan dan didayagunakan
- Mampu memaparkan program madupa secara verbal - Pembuatan konsep strategi pengelolaan potensi pangan local - Mampu memaparkan potensi pangan lokal yang pernah, sedang dan dinilai akan berpotensi untuk dikembangkan
- Peserta adalah masyarakat sekitar yang terkumpul dalam acara rutin minimal 20 orang - Durasi 30-60 menit
- Mampu memaparkan karakteristik lingkungan - Mampu menganalisis potensi pangan lokal yang sesuai dengan potensi - Menetapkan pangan lokal yang akan digunakan dan dikembangkan - Diskusi tindak lanjut - Mampu memberikan bahan pangan potensial secara nyata - Mampu memaparkan nilai gizi dan manfaat pangan lokal - Mampu memaparkan produk olahan dan produk dengan nilai jual tinggi - Mampu mengolah pangan lokal menjadi produk olahan - Mampu memaparkan nilai gizi dn manfaat bagi kesehatan - Terciptanya keseruan dalam program
- Peserta adalah perwakilan dari masyarakat yang hadir dan mengikuti tahap program - Durasi 2-3 jam
- Mampu mengolah pangan lokal menjadi produk bernilai jual tinggi - Mampu memaparkan nilai gizi dan manfaat bagi kesehatan - Mampu memproduksi dan mengemas produk - Mampu menganalisis peluang produk di pasaran
- Peserta adalah perwakilan dari masyarakat yang hadir dan mengikuti tahap program - Durasi 2-3 jam
- Kunjungan lapangan dan praktik pengambilan pangan lokal - Pemaparan nilai gizi dan manfaat bagi kesehatan - Pemaparan produk olahan untuk konsumsi sehari-hari - Pemaparan produk olahan bernilai jual tinggi - Edukasi pada ibu dan masyarakat cara pengolahan pangan lokal menjadi olahan seharihari - Pemaparan nilai gizi dan manfaat bagi kesehatan untuk setiap olahan - Praktik re-demonstrasi bagi peserta - Menciptakan kehangatan dan kekeluargaan program - Edukasi pada masyarakat pengolahan pangn lokal menjadi produkbernilai jual - Praktik dalam pembuatan produk bernilai jual tinggi - Pemaparan nilai gizi dan manfaat bagi kesehatan - Pemaparan analisi pasar terhadap produk yang dihasilkan
Menuju Ketahanan Pangan Nasional
- Peserta adalah perwakilan dari masyarakat yang hadir dan mengikuti tahap program - Durasi 2-3 jam - Peserta adalah perwakilan dari masyarakat yang hadir dan mengikuti tahap program - Durasi 2-3 jam
7
Evaluasi
Tatap muka, Workshop, dan simulasi
- Pemaparan evaluasi program dari setiap tahap - Pemasaran produk pangan bernilai jual - Sharing session dari masyarakat dan pihak terkait
- Mampu memaparkan kelebihan, kekurangan dan saran program - Mampu memasarkan produk dengan target dan perencanaan yang baik - Terciptanya sharing session yang kooperatif
- Peserta adalah perwakilan dari masyarakat yang hadir dan mengikuti tahap program - Durasi 2-3 jam
Keterangan : Strategi Pendidikan Dan Pemberdayaan : tatap muka, workshop, games dan simulasi didasarkan pada modul yang akan dibuat oleh team MADUPA. E. Catatan Pendidikan Dan Pemberdayaan a). Kompetensi yang ditentukan pada setiap pertemuan baru tercapai setelah melampaui lebih dari satu pokok bahasan, berbeda dengan tujuan , instruksional. Modul akan dibuat oleh team MADUPA b). Kegiatan dalam indoor dan outdoor dalam sistem Student Centered learning, small group discussion, problem based learning dan diakhiri dengan evaluasi c). Evaluasi umpan balik langsung tentang materi yang sudah disampaikan dan menjadi dasar tahap selanjutnya. Evaluasi melibatkan aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif dari masyarakat. F. Perencanaan Monitoring dan Umpan Balik Monitoring dilakukan untuk mengukur ketercapaian target, diharapkan hasil monitoring dapat dipakai sebagai acuan untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian materi dan strategi teknik Pendidikan Dan Pemberdayaan. Monitoring juga dilakukan terhadap pemateri, masyarakat dan sistem terkait. Proses montoring dalam kegiatan Pendidikan Dan Pemberdayaan dilakukan dengan melihat olahan dan produk bernilai jual yang dihasilkan. Monitoring juga dapat dilakukan dengan melakukan kuisoner yang diisi oleh masyarakat terhadap Pendidikan Dan Pemberdayaan maupun sistem terkait dalam setiap akhir pemberian materi (tatap muka) dalam 1 kali proses pendampingan utuh (7 kali pertemuan), demikian pula kesesuaian materi.
4
Menuju Ketahanan Pangan Nasional