STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR CODE BLUE No Dokumen / / /2014
SPO
Tanggal terbit 5 Januari 2014
No Revisi 03
Halaman /2 Ditetapkan Direktur
Drg .ERNOVIANA,MKes Pengertian
Tujuan Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Code Blue adalah stabilisasi kondisi darurat medis yang terjadi di dalam area rumah sakit. Kondisi darurat medis ini membutuhkan perhatian segera. Sebuah code blue harus segera dimulai setiap kali seseorang ditemukan dalam kondisi cardiac atau respiratory arrest (tidak responsif, nadi tidak teraba, atau bernafas) misalnya pasien yang membutuhkan resusitasi. Sebagai pedoman dalam melakukan pertolongan pertama kegawatan daruratan medis yang terjadi di lingkungann rumah sakit. 1. SK Direktur RSUD Solok Nomor:… Tentang Pelayanan Kegawat Daruratan Medik 2. SK Direktur RSUD Solok Nomor: ……Tentang Pelayanan K3RS 1. Petugas medis (perawat, dokter, residen, spesialis) penemu pertama pasien ancaman gangguan napas dan sirkulasi melakukan tindakan bantuan hidup dasar 2. Perhatikan label pasien yang mengalami ancaman gangguan nafas dan sirkulasi. 3. Bila label ungu tidak perlu mengaktifkan Code Blue. 4. Bila tidak ada label atau label selain ungu segera aktifkan Code Blue dengan menghubungi ke Sentral Code Blue melalui HP atau HT dan menyampaikan lokasi kejadian dengan cara memanggil TMRCCB melalui pengeras suara ke seluruh bangsal, dan manajemen ”Code Blue Ruang ......... Kamar.........”terdekat. 5. Perawat, dokter, karyawan atau satuan pengamanan di Pos Stasion TMRCCB kejadian secara simultan melakukan: a. Mengamankan Airway, Circulation dan Breathing. b. Mengisolasi lingkungan pasien. 6. Tim TMRCCB datang ke lokasi kejadian Pos Stasion Code Blue dengan membawa peralatan resusitasi / emergency kit. 6. Penanganan dan tanggung jawab pasien diambil alih oleh TMRCCB 7. Setelah melakukan penanganan, diputuskan untuk penanganan selanjutnya di HCU/ICU/ ICCU/IGD, ruang operasi, rumah sakit lain atau pasien dinyatakan meninggal Semua Petugas Rumah Sakit