Kumpulan Materi Seminar

  • Uploaded by: Dyah Putri
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kumpulan Materi Seminar as PDF for free.

More details

  • Words: 6,035
  • Pages: 185
KUMPULAN MATERI SEMINAR KUPAS TUNTAS RELAKTASI RSK DHARMAIS JAKARTA 4 AGUSTUS 2018

SELAYANG PANDANG RELAKTASI dr. Asti Praborini, Sp.A, IBCLC Seminar Kupas Tuntas Relaktasi Jakarta, 4 Agustus 2018

Apakah Relaktasi ? Usaha untuk mengembalikan bayi menyusu kembali ke payudara, setelah sebelumnya bayi pernah menyusu lalu berhenti dan ibu yang sebelumnya menyusui berhenti menyusui

Penyebab berhenti menyusu/i IBU

• Sakit • Meninggalkan bayi untuk bekerja • Merasa asi tidak cukup • Kesulitan menyusui : lecet, bengkak, mastitis atau abses • Desakan/masukan dari keluarga

BAYI • Sakit • Pemberian dot • Sulit menyusu • Lahir di RS tidak pro menyusu • Situasi bencana

Kenapa harus Relaktasi • ASI adalah makanan terbaik bagi bayi • Menyusui bukan hanya sekedar memberikan nutrisi namun lebih banyak lagi termasuk bonding, kenyamanan dan rasa aman yang penting bagi tumbuh kembang bayi

Perintah Agama dalam Memberikan ASI

Islam

•Menyusui 2 tahun •Surah Al Ahqaf (46 ) : 15 •Surah Al Qasas (28) : 7,12-13 •Surah An Nisa (4) : 9 •Surah Al Baqarah (2) : 233 •Surah Lukman (31): 14

Katolik

•Alkitab, 1 Petrus 2:2 •Paus Pius XII (1941) •Paus Benedictus (1968) •Paus Fransiscus (2013)

Kristen

•Alkitab, 1 Petrus 2:2

Hindu

Budha

•Kitab Weda : “…Susuilah anak mulai lahir sampai 3 oton (630 hari) lamanya”

•Seorang wanita memilki 5 penderitaan ; datang bulan, mengandung, melahirkan menyusui dan merawat anak-anak •Cinta kasih seorang ibu sepanjang masa.

Kebijakan ASI di Dunia • WHO (1981) --> Sepuluh langkah keberhasilan menyusui (Ten Steps to Successfull Breastfeeding) • WHO (1981) --> Kode Pemasaran Pengganti ASI (International Code of Marketing of Breast-milk Substitutes) • WHO(1991) --> RS sayang bayi/BFHI (Baby Friendly Hospital Initiative) • WHO dan UNICEF (2009) --> Empat pilar pemberian makanan pada bayi • Rekomendasi WHA (2016) --> Akhiri Promosi yang tidak bertanggung jawab dari produk makanan bayi dan anak di bawah usia 3 tahun

UU dan Peraturan tentang ASI di Indonesia • Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 --> Kesehatan • Pasal 128 dan 129 • Sanksi pasal 200 dan 201 • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 33 tahun 2012 --> Pemberian ASI Eksklusif • Pasal 21 dan 33

• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 15 tahun 2014 --> tata cara sanksi administratif bagi nakes dll yang menghalangi pemberian asi eksklusif

Sepuluh Langkah Keberhasilan Menyusui (PP RI No. 33/2012 pasal 33) Setiap tenaga kesehatan harus mendukung pemberian ASI berdasarkan 10 langkah keberhasilan menyusui, yaitu: 1. Sarana pelayanan kesehatan mempunyai kebijakan tentang penerapan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui dan melarang promosi PASI 2. Sarana pelayanan kesehatan melakukan pelatihan untuk staf sendiri atau lainnya 3. Menyiapkan ibu hamil untuk mengetahui manfaat ASI dan langkah keberhasilan menyusui. Memberikan konseling apabila ibu penderita infeksi HIV positif 4. Melakukan kontak dan menyusui dini bayi baru lahir (1/2 - 1 jam setelah lahir) 5. Membantu ibu melakukan teknik menyusui yang benar (posisi peletakan tubuh bayi dan pelekatan mulut bayi pada payudara) 6. Hanya memberikan ASI saja tanpa minuman pralaktal sejak bayi lahir 7. Melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi 8. Melaksanakan pemberian ASI sesering dan semau bayi 9. Tidak memberikan dot/ kempeng 10. Menindak lanjuti ibu-bayi setelah pulang dari sarana pelayanan kesehatan

Relaktasi di Dunia Kathleen G. Auerbach (1980) --> Relactation : A study of 366 cases • Sebab : bayi alergi susu sapi, BBLR, ibu/bayi sakit • Tahapan ibu : diet ibu ditingkatkan konsumsi cairan, setengah responden menggunakan oksitosin nasal spray, stimulasi puting • Suplementasi : Lact-Aid atau botol atau kombinasi keduanya dengan asip • Suplai asi bukan goal utama • Menyusui untuk kebutuhan bonding • 3/4 responden merasa positif dengan hasil relaktasinya

Relaktasi di Dunia • Jack Newman (1990) --> Breast Rejection : A little-appriciated cause of lactation failure • Sebab : pengobatan ibu, ibu sakit, bayi skit, nyeri puting, tidak cukup ASI, penggunaan dot • Keberhasilan tergantung : lamanya berhenti menyusu/i. produksi ASI ibu sebelum berhenti menyusui, umur bayi, motivasi ibu dan dukungan keluarga

• Dua aspek : memperbaiki suplai ASI ibu (laktogog) dan membuat bayi mau menyusu kembali ke payudara (kontak kulit kelit, suplementasi pada payudara)

• Dukungan konselor menyusui

Relaktasi di Dunia WHO (1998) --> Relactation ; Review of Experience and recommendation for practice • Indikasi relaktasi : bayi sakit, BBLR, kesulitan menyusu dan asi ibu menurun, ibu sakit, situasi bencana, keinginan ibu

• Rekomendasi : edukasi dan motivasi ibu dan keluarga, singkirkan faktor yang bisa menggangu proses menghisap bayi atau produksi ASI ibu, lihat cara bayi menghisap, kontak kulit ke kulit, berikan minum tanpa dot sebelum bisa menyusu ke payudara, bila diperlukan berikan ibu laktogog, perhatian nutrisi dan istirahat ibu

• Suplemetasi pada payudara • Monitor bayi : BB, BAK, BAB, aktif • Bimbingan konselor laktasi

Relaktasi di Dunia Bharati Pandit dkk (2001) India : Initiating the Process of Relactation : An Institute based Study • 139 ibu dan bayi (<6 bulan) yang dirujuk ke Lactation Management Unit (LMU) oleh bagian Nutrisi karena ISPA, diare dan malnutrisi. • Bayi sudah tidak menyusu min 10 hari sebelumnya dan ibu dengan suplai ASI (-) • Proses relaktasi : ibu diminta menyusui bayi 10-12x/hari, bimbingan konselor, tidak menggunakan dot, menyusui langsung dan diakhiri dengan pemberian tambahan dengan gelas atau pipet, bedding-in dan kontak kulit ke kulit

• 117 (83%) berhasil relaktasi

Tahapan Relaktasi Pendekatan terhadap kultur dan psikososial • Di Indonesia --> ibu tinggal dengan keluarga besar sehingga banyak masukan yang tidak sesuai dan kadang kala membuat ibu bingung • Konseling terhadap semua keluarga besar tentang pentingnya menyusui dan ASI • Bimbingan nakes yang sesuai dan tepat untuk dapat menyusui kembali • Perawatan di RS dengan bimbingan konselor/konsultan laktasi --> Metode Praborini

Metode Praborini • Ibu dan bayi kontak kulit ke kulit selama 24 jam (kontinu) kecuali ibu ke kamar mandi atau salat atau bayi mandi • Meninggalkan alat yang menyebabkan bayi tidak mau menyusu, pada masa transisi ke payudara • karena dot --> digantikan dengan gelas • karena gelas --> digantikan dengan sendok • karena sendok atau pipet --> digantikan dengan gelas • •

Bayi diberikan minum dengan asip/asid pasteurisasi/sf tiga perempat dari jumlah yang biasa diminum sehingga bayi merasa lapar Sf yang digunakan adalah yang terhidrolisa atau untuk bayi alergi sehingga rasa tidak terlalu gurih

Metode Praborini • Lihat produksi ASI ibu • bila sudah low-normal milk supply ; diberikan laktogog dan akupunktur laktasi dan bayi butuh suplementasi pada payudara saat sudah mau menyusu. Suplementasi menggunakan SNS (Supplemental Nursing System MedelaTM) karena biasanya akan digunakan dalam waktu lama, sambil menunggu suplai ASI ibu membaik. • bila over milk supply ; biasanya tidak diberikan laktogog/akupunktur dan pemberian suplementasi pada payudara akan disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Suplemetasi bisa dengan alat modifikasi berupa Nasogastric Tube (NGT) 5F 40cm dan Feeding Tube 50ml. • Pada bayi bisa diberikan klorfeniramin maleat (ctm) untuk membuat bayi sedikit mengantuk sehingga tidak terlalu mengamuk • Bila bayi memiliki kelainan anatomi pada lidah dan bibir --> insisi, senam lidah dan bibir, Tummy time

Metode Praborini

Kontak Kulit ke Kulit kontinu

ALAT SUPLEMENTER -Suplementary Nursing System (SNS) medela

NGT dan Feeding Tube

ALAT SUPLEMENTER = Lactation aid

https://sp.yimg.com/

Alat Suplementasi Modifikasi

Kepustakaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Auerbach G. Kathleen. Relactation : A study of 366 cases. Pediactrics . USA. 1980 Newman Jack. Breast Rejection : A little-appriciated cause of lactation failure. Canadian Family Physician. Canada. 1990 World Health Organization. Relactation ; Review of Experience and recommendation for practice. Geneva. 1998 Pandit Bharati et all. Initiating the Process of Relactation : An Institute based Study. Indian Pediartics. India. 2001 American Breastfeeding Medicine. ABM Clinical Protocol #9 : Use of galaktogogues in Initating of Augmenting the Rate of Maternal Milk Secretion. Mary Ann Liebert Inc. USA. 2011 Praborini Asti et all. Hospitalization for Nipple Confusion ; a Method to Restore Healthy Breastfeeding. Clinical Lactation. USA. 2016 Praborini Asti, Wulandari A. Ratih. Anti Stres Menyusui. Kawan Pustaka. Jakarta. 2018 RSIA Kemang Medical Care. Lancar ASI dengan Akupunktur. Diunduh dari www.kemangmedicalcare.com pada tanggal 24 Juni 2018

Exclusive Pumping ? Dr. Ratih Ayu Wulandari, IBCLC Kupas Tuntas Relaktasi, 4 – 5 Agustus 2018

APAKAH Menyusui itu • Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu dari payudara ibu. • Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu. (Wikipedia)

Apakah exclusive pumping itu • Exclusively pumping adalah suatu terminologi dimana seorang ibu menggunakan pompa untuk menginduksi laktasi dan menjaga produksi ASI. • Seorang ibu memutuskan untuk melakukan exclusive pumping dengan berbagai alasan : kesulitan dalam menyusui, bayi lahir prematur, dsb. • Ibu yang memilih untuk menjalani exclusive pumping karena tidak bisa menyusui meyakini bahwa ASI adalah nutrisi yang terbaik bagi bayi.



https://www.exclusivelypumping.com/single-post/2013/10/15/What-Does-it-Mean-to-Exclusively-Pump

SEJARAH MENYUSUI • Air Susu Ibu adalah makanan alami yang diberikan kepada bayi sejak jaman pra sejarah. • Apabila ibu tidak bisa menyusui bayinya maka peran tersebut digantikan oleh seorang ibu susu atau penggunaan susu hewan dengan media lain.

SEJARAH MENYUSUI Ibnu Sina / Avicenna, ilmuwan Persia 9801037 mengatakan : Karakteristik ibu susu akan mempengaruhi kesehatan bayi. Apabila ASI kental dan berbau tidak enak, maka ASI harus diperah, diuapkan di udara segar kemudian diberikan kepada bayi melalui media lain. Seorang bayi perlu disusui selama mungkin hingga 2 tahun, untuk pertumbuhan dan perkembangan yang baik.

http://www.scielo.br/pdf/jped/v86n3/en_a04v86n3.pdf

BERBAGAI ALAT PURBAKALA UNTUK PEMBERIAN SUSU BAGI BAYI

http://www.babybottle-museum.co.uk/

TREN IBU SUSU PADA ERA INDUSTRI Ibu bekerja dan meninggalkan bayinya untuk disusui oleh ibu susu.

Ibu susu mendapatkan upah.

POMPA asi MULAI DITEMUKAN

SEJARAH POMPA ASI • Tanggal 20 Juni 1854, Kantor Hak Paten Amerika Serikat memberikan hak paten pompa payudara pertama kali kepada O.H. Needham

Teknologi pompa payudara semakin berkembang

TEKNOLOGI BOTOL BAYI JUGA SEMAKIN BERKEMBANG

TEKNOLOGI LAIN JUGA BERKEMBANG

Komunitas menyusui dan e-pumping juga berkembang

Sebagai Konselor menyusui, apa yang perlu diketahui dan bagaimana membantu ibu ?

Breastfeeding vs exclusive pumping

Menyusui • Kontak tubuh dan komunikasi antara ibu dan bayi akan membuat bayi merasa nyaman dalam dekapan ibu. Kontak yang erat ini adalah awal dari kemanan, kepercayaan diri ibu dan bayi. • Wanita yang menyusui akan lebih percaya diri, berinteraksi lebih hangat dengan bayinya, berbicara dalam kalimat dan bukan satu satuan kata. ‘Breast is best’: Infant feeding decisions and maternal deviance, Elizabeth Murphy, School of Sociology and Social Policy, University of Nottingham.

Menyusui  oxytocin • Dikeluarkan oleh otak, hipofisis posterior • Diproduksi saat hamil, persalinan dan menyusui. • Hormon cinta • Meningkat saat kontak kulit ke kulit • Mengalirkan ASI • Perilaku keibuan, tenang, rileks, merespons bayi

• Ikatan batin, ibu dan bayi saling membutuhkan. • Bayi tumbuh menjadi anak yang tenang

Menyusui  bayi adalah leader • Bayi mengatur porsi minum yang ia butuhkan. • Setelah bayi kenyang dan puas, bayi akan melepas mulutnya dari payudara. • Bayi yang sehat akan menyusu sesuai kebutuhannya. Do infants fed from bottles lack self-regulation of milk intake compared with directly breastfed infants? Li R, Fein SB, Grummer-Strawn LM. Pediatrics. 2010 Jun;125(6):e1386-93. doi: 10.1542/peds.2009-2549. Epub 2010 May 10

Exclusive pumping • Ibu memiliki ikatan dengan pompa, bayi memiliki ikatan dengan botol dot • ASI perah dalam botol bisa diberikan oleh siapa saja. • Ibu dan bayi tidak saling membutuhkan

Exclusive pumping • Bayi menjadi follower • Botol akan terus mengalirkan ASI ke dalam mulut bayi, sehingga bayi tidak mengatur sendiri kebutuhannya . • Over feeding •

Do infants fed from bottles lack self-regulation of milk intake compared with directly breastfed infants? Li R, Fein SB, Grummer-Strawn LM. Pediatrics. 2010 Jun;125(6):e1386-93. doi: 10.1542/peds.2009-2549. Epub 2010 May 10

Paparan kontaminan lingkungan pada pemakaian botol dot

MALOKLUSI GIGI AKIBAT PEMAKAIAN DOT

OKLUSI NORMAL

SPESIFIKASI MENYUSUI ASI Ikatan batin

Regulasi kebutuhan Maloklusi gigi Paparan kontaminan lingkungan

EXCLUSIVE PUMPING

KASUS 1 • Teman saya. Ibu R, seorang IRT, memiliki 3 anak. Anak 1 dan 2 lahir gemelli usia 4.5 tahun, anak 3 usia 21 bulan. • Anak 1 disusui dari payudara sampai 2 tahun, anak 2 e-pumping, karena ibu kerepotan bila menyusui 2 anak sekaligus. Anak 3 masih disusui sampai sekarang. • Anak 2 bisa ditinggal dengan “tab’ sebagai hiburan, sementara anak 1 sangat lengket dengan ibu, dan harus digendong terus. • Anak 2 mengalami gangguan perilaku, dan saat ini masih mendapatkan terapi setiap minggu. Saat ini sudah bisa mengerti instruksi, salim, dan menghitung 1 – 5. • Anak 1 dan anak 3 sehat dan perkembangan baik.

KASUS 2 • Tahun 2014. Ibu L seorang wanita pekerja usia 25th, datang ke poli laktasi RS KMC ditemani suami dengan keluhan kedua payudara bengkak. Ibu L memiliki bayi berusia 4 bulan yang tinggal di Bandung dengan nenek, ibu memompa ASI setiap hari dan dikirimkan ke Bandung setiap minggunya. Ibu menyusui bayinya seminggu sekali. • Pada pemeriksaan ditemukan engorgement kedua payudara,kedua putting normal, tidak lecet. Tidak ada tanda infeksi pada kedua payudara. • Terapi : pijat oxytocin, TBML, konseling ibu agar tinggal Bersama bayi agar dapat menyusui langsung.

KASUS 3 • Tahun 2018. Ny S, By D, datang ke poli laktasi RS Puri Cinere dengan keluhan ingin menyusui bayinya. Bayi berusia 2 minggu, sejak lahir tidak bisa menghisap dari payudara sehingga ibu memerah ASI dan memberikannya dengan dot. • Pemeriksaan : Bayi berat lahir 3500 BB saat dating 3505, oral candidiasis di buccal bibir atas bawah dan lidah, tongue tie medial, lip tie gr 4, bayi bingung puting total. • Assessment : Infant feeding difficulty + Candidiasis oral • Plan : Rujuk rawat inap relaktasi di RS Permata Depok, bayi diberikan terapi jamur • Ibu bayi ranap selama 3 hari, ibu diberikan salep puting untuk profilaksis candida, bayi di frenotomy dan menetek dengan suplementer, pulang sudah bisa menetek.

Sebagai Konselor menyusui, apa yang bisA kita sarankan kepada ibu ?

MENYUSUI LEBIH DARI ASI

SIMPULAN • Menyusui lebih dari sekedar memberikan ASI • Melalui seminar kupas tuntas relaktasi diharapkan peserta dapat mengetahui dan belajar bagaimana mengembalikan bayi ke payudara pada kasus kasus dengan exclusive pumping.

Terima Kasih

Tongue Tie & Lip Tie Sebagai Pemicu Pemakaian DOT dr.Oka Dharmawan,IBCLC Dokter Konsultan Laktasi Founder Rumah ASI Bali

TONGUE TIE

The Presence of Tongue-Tie triples the risk of weaning in the first week of life

David Todd, 2014

Symptoms Breastfed Baby • Difficulty in latching • Difficulty in maintaining in latch • Clicks During Fed • Finishes Fed early – gets tired • Continuous Feeds • Little or no weight gain • Weight loss

David Todd, 2014

Symptoms Artificial Fed Baby • Dribbles a Lot • Does not take full volume feed • Takes a long time finish feeds • Colic / Windy • Poor Weight Gain

David Todd, 2014

Later Symptoms • Possible Swallowing Difficulties with Solid Food • Possible Speech Problems • Dental Hygiene Poor • Sleep Apnea Problems • Licking Ice-Creams • Poking Tongue Out at Peers • Cosmetic – Look Different, Hearts-Shaped Tongue • Kissing David Todd, 2014

Gejala Pada Ibu

David Todd, 2014

Kapan MULAI menggunakan botol ? • Suplemen saat Peripartum, o.k : • • • • •

Ibu merasa ASI tdk cukup BB bayi turun Dehidrasi Hiperbilirubinemia Hipoglikemia

• Saat ibu bekerja : • Memberikan ASI perah dan atau Formula

Apakah suplementasi dibutuhkan ? Alat apa yg sebaiknya digunakan?

Alasan Keluarga/Nakes menggunakan botol – DOT ? 1. Karena Petugas / Ibu (ortu Bayi) mengangap suplementasi mudah diberikan dgn Botol + DOT 2. Asumsi BOTOL + DOT mirip dengan puting ibu (mekanisme menyusui) shg mudah dan cocok dgn Bayi 3. Petugas / Ibu / pengasuh bayi belum paham cara kerja menyusui  suplemen dgn Botol+DOT

Apa bingung puting ? suatu keadaan dimana bayi mengalami kesulitan untuk mencapai • konfigurasi oral yang tepat, • teknik perlekatan, • pola suckling (yg mana ketiga hal tsb mrpk faktor kunci dlm keberhasilan menyusui)

setelah bottle feeding atau paparan terhadap artificial nipple

Neifert et al.(1995) dalam Breastfeeding Management for the Clinician, 2nd ed

Tanda Bayi Bingung Puting • Bayi mendorong lidahnya keatas selama mengisap, menekan payudara keluar dari mulut • Bayi tidak membuka lebar mulutnya, Bayi hanya mengisap ujung puting shg puting lecet • Bayi menjadi rewel & iritabel krn tdk mendapat aliran ASI seperti saat minum secara mudah dgn botol • Bayi menggerakkan kepalanya kekiri & kanan, kebelakang, memandangi puting dgn teka-teki Ekahaksari, 2014

Observasi • Mudah bila TT tipe 1,2,3  secara anatomi tampak dan gabungkan dengan keluhan Ibu serta kondisi kondisi bayi

• Bila bayi Tongue Tie dan Belum pakai Botol-DOT • Tanda di Ibu dan Bayi Jelas • Bisa langsung di putuskan mengusulkan tindakan ke Ortu Bayi

• Bila TT Tipe 4 atau Bila Bayi Tongue Tie dan SUDAH pakai Botol – DOT • lepas dulu Botol – DOT • Observasi 1 minggu dan perbaiki posisi dan perlekatan  murni Tongue Tie ?

Bayi Bingung Puting

Baru terjadi

Sudah Lama

Segera Relaktasi Dapat dibantu SNS atau Modifikasi SNS

ASI Cukup

ASI sedikit / Tidak Produksi

Lupakan DOT

Prod ASI

Kenalkan Payudara

Kembali Ke Payudara – Memantapkan Menyusui – Tukar SF dgn ASI – Pantau Kecukupan Minum

RANGKAIAN PROSES RELAKTASI

Contoh Tabel Relaktasi Tanggal

Jam

2 Juli

06.00

Minum ( ml )

ASI Perah

Formula

10

40

07.00

BAK

1x 10

45 Evaluasi Kecukupan Minum Bayi

dst

TOTAL

Suhu

1x

07.30 08.00

BAB

100

500 600 ml

8x

3x

Normal

Tongue Tie Pasca Frenotomi

Mencegah Masalah Lebih Parah Bila Tidak Frenotomi • Memberi Suplemen Post Partum dgn media selain DOT utk Cegah Bingung Puting • Menyusui dgn bantuan Nipple Shield

• Sebaiknya bayi digendong • Pasangkan celemek • Sediakan ASIP sedikit lebih banyak dari kebutuhan, persiapan bila ada yang tumpah • Jangan gunakan sendok yang permukaan tajam

SOFT CUP FEEDER

Finger Feeding

www.genesisbirthservices.blogspot.com

ALAT SUPLEMENTER - Suplementary Nursing System (SNS) medela

ALAT SUPLEMENTER = Lactation aid

https://sp.yimg.com/

Perbaiki Masa 8 Hari Pertama • Inisiasi Menyusu Dini • Rawat Gabung • Menetek semau Bayi • Cek Posisi Perlekatan  Keluhan Ibu? • Cek tanda Cukup Minum  BAK, BB, Suhu, Feses • Cek Anatomi Mulut Bayi • Segera atasi masalah di 8 hari pertama • Pastikan ada support grup

Penilaian Proses Menyusui dan Pertumbuhan Bayi Hal Hal yang dikomunikasikan ke Ibu dan Ayah Pasca Bersalin ( Idealnya Kelas Prenatal )

Tanda PASTI Bayi Kurang ASI 1. Kenaikan BB kurang dari 500 gram sebulan atau setelah dua minggu berat bayi belum mencapai berat lahir  PERIKSA KMS 2. Jumlah Kencingnya  PANTAU KENCING • •

sedikit (kurang dari 6 kali sehari) dan terkonsentrasi (warna kuning gelap dan berbau tajam)

Setelah Hari ke -8 Post Partum

• Untuk memulangkan bayi dari RS : • Setidaknya sdh menysu dgn baik min 2x • Bisa berkoordinasi menghisap, menelan dan bernafas

• Asupan ASI yg tdk adekuat (by cukup bulan): • Hiperbilirubinemia • Dehidrasi • Turunnya BB

Penilaian Proses Menyusui • Dikerjakan SEGERA pada 1 jam pertama setelah lahir  saat bayi sedang aktif dan terjaga • Nilai : • • • • •

Rooting refleks Perlekatan Penghisapan Posisi bayi di payudara Tingkat kenyamanan ibu

Faktor Resiko Transfer ASI inadekuat • Kondisi Ibu • • • •

Putting datar / tenggelam Nyeri payudara / nyeri putting Bendungan ASI Mastitis

• Kondisi Bayi • • • •

Bayi < 37 mgg Medikasi pada proses persalinan Variasi anatomi di mulut bayi Status neurologi / kondisi medis

Sebab Bayi yg Readmisi • Ibu belum pernah menyusui • Pendidikan rendah ( < kelas 11) • Tidak mengikuti kelas menyusui • Ibu dgn riwayat operasi payudara (insisi periareolar)

Penilaian Proses Menyusui • Berat Badan Bayi • Uji Menimbang BB • Pola Miksi dan Defekasi • Pertumbuhan

BB Bayi • Asupan ASI adekuat  BB bayi naik • BB turun : • puncak turun hr ke-3 pasca bersalin dan • Turun < 7% BB Lahir.

• Laktogenesis 2 hari ke 2 – 4, Setelah Laktogenesis 2  BB bayi stabil • BB bayi mulai naik dan kembali ke BB Lahir di hari ke 10 – 14 • BB bayi naik 20 – 35 gram per hari setelah hari ke 10 – 14  berlangsung selama 2 bulan pasca bersalin • Waspada pd ibu : SC, DM, Pre Eklamsi  Observasi lebih lama

Pola Miksi & Defekasi • Kepustakaan tidak konsisten menetapkan frekwensi Miksi dan Defekasi pasca lahir • Transfer ASI adekuat  BAK / BAB  Ganti Popok • Transfer ASI inadekuat  asupan kalori kurang  gerak usus kurang • Post Partum hr ke 5  defekasi 4 – 5kali kuning berbiji

Defekasi • Pos Partum hr ke 5  defekasi 4 – 5kali kuning berbiji • Semakin banyak defekasi pada hr ke 5 • Semakin banyak penurunan BB bayi • Semakin cepat tinja berwarna kuning • Semakin cepat kembali ke BB lahir • Semakin cepat BB naik setelah hari ke 14

Miksi • Pada 2 hari pertama bayi sedikit miksi • Setelah ASI lancar  bayi miksi 6 – 8 kali sehari dgn urin jernih dan kuning muda

INFORMASI LAINNYA BAK • Sebelum hari ke -6, BAK < 6x • Hari 1 : 1x

• Hari 2 : 2x • Hari 3 : 3x • Hari 4 : 4x • Hari 5 : 5x

BAB • Dalam 3 – 4 hr  feses mekoneum hijau gelap • Jika bayi mengeluarkan mekoneum setelah hari ke-4 atau 5 maka mungkin bayi kurang mendapatkan ASI • Hari ke – 4 feses berwarna coklat kuning, BAB 2-3 x/hr • Setelah 3-4 mgg jarang BAB atau BAB > 8x

Terimakasih Contact : 0819-331-630-94

Dr. Anjar Setiani, SpA Seminar Kupas Tuntas Relaktasi, Jakarta, 4 Agustus 2018

EXCLUSIVE BREASTFEEDING

ASI EKSKLUSIF

BREASTFEEDING ≠ BREASTMILK

MENETEKI

ASI

EXCLUSIVE BREASTFEEDING

MENETEKI EKSKLUSIF

WORLD BREASTFEEDING WEEK

PEKAN MENETEKI DUNIA

RELAKTASI Seorang wanita yang telah berhenti meneteki anaknya, baru saja atau sudah lama, dapat meneteki kembali dan melanjutkan produksi ASI (WHO) BINGUNG BINGUNG PUTING PUTING

NURSING STRIKE

Jumlah Pasien Bingung Puting di RS KMC Tahun 2017 20

19 18

18

17

16 14

Jumlah pasien

14

januari

14

13

13

13

13

12

13

feb maret

12

april mei

10

9

juni juli

8

agustus september

6

oktober 4

november desember

2 0 1

Bulan

BINGUNG PUTING NIPPLE CONFUSION = BREAST REJECTION = NIPPLE PREFERENCE

• Baby may struggle and cry, find it difficult to latch on, nurse ineffectively at the breast1 • An infant’s difficulty in achieving the correct oral configuration, latching technique, and suckling pattern necessary for successful breast-feeding after bottle feeding or other exposure to an artificial nipple2 • An infant's difficulty with or preference for one feeding mechanism over another after exposure to artificial nipple(s)3

1

https://www.laleche.org.uk/nipple-confusion/ 2J Pediatr 1995;126:S125-9 3J Perinatol. 2015 Nov;35(11):895-9

Bayi sakit Ibu sakit BBLR Mismanagement Ankyloglossia

Bayi sulit menetek Keluarga

Bayi menolak menetek Stop dot Rawat inap

Stop dot Rawat inap

Semakin sulit menetek

Diberikan minum menggunakan dot Stop dot Rawat inap

Petugas kesehatan

RELAKTASI (WHO) • Konseling

Nilai penyebab kesulitan menetek Beri informasi dan motivasi ibu dan keluarga untuk meneteki kembali Hilangkan faktor penyebab

• Stimulasi payudara

Skin to skin contact Menetek langsung Perah payudara

• Mempertahankan asupan bayi

Stop dot atau penyebab lainnya Menetek langsung, suplementasi

• Suportif

Laktogog Makanan, cairan, istirahat

RELAKTASI DENGAN METODE RAWAT INAP (METODE PRABORINI) • • • •

• • • • •

Rawat inap Kontak kulit bayi dan kulit ibu terus menerus (kecuali ibu ke toilet atau sholat atau bayi mandi) Chlorpheniramine maleat dapat diberikan pada bayi supaya sedikit mengantuk sehingga tidak terlalu mengamuk Hentikan penggunaan alat yang menyebabkan bingung puting

Jika bayi belum mau menetek, diberikan ASI perah/ASI donor pasteurisasi/susu formula, dengan volume ¾ dari kebutuhan bayi, menggunakan gelas/sendok/pipet oleh perawat Jika bayi sudah mau menetek, diberikan suplementasi menggunakan supplementary nursing system (SNS) atau alat modifikasi (selang nasogastric no. 5F panjang 40 cm, spuit 50 cc) berisi ASI perah/ASI donor pasteurisasi/susu formula Frenotomi jika ada ankyloglossia sebagai penyulit Domperidone and akupunktur pada kasus ibu dengan low milk supply Konseling, motivasi, dan memberikan dukungan kepada ibu dan keluarga

KONTAK KULIT DENGAN KULIT • Kontak kulit dengan kulit dapat dengan segera meningkatkan perasaan positif pada ibu dan memperpendek waktu yang diperlukan untuk mengatasi masalah pelekatan yang berat (RCT)

Svensson et al. International Breastfeeding Journal 2013, 8:1 http://www.internationalbreastfeedingjournal.com/content/8/1/1

JIKA BAYI BELUM LATCH ALAT

ISI

• ASI perah jika ibu over milk supply • ASI donor pasteurisasi • Susu formula (protein terhidrolisa) sehingga rasa tidak terlalu manis dan tidak gurih • Volume ¾ dari yang biasa diminum sehingga bayi merasa lapar

JIKA BAYI SUDAH LATCH Diagnosis Nilai produksi ASI

Bingung Puting Menurun

Berlebih

(Low Milk Supply)

(Over Milk Supply)

SNS (Supplemental Nursing System)

Suplementasi

Isi : ASI donor pasteurisasi atau susu formula terhidrolisat Volume : titrasi

Terapi tambahan

Frekuensi 6x sehari Laktogog Akupunktur

Nasogastric Tube (NGT) 5F 40cm dan Feeding Tube 50ml

Isi : ASI perah Volume : semau bayi Frekuensi semau bayi Laktogog dan akupunktur tidak perlu

ALAT SUPLEMENTASI SNS

Modifikasi

FRENOTOMI • Frenotomy Decision Tool for Breastfeeding Dyads by Carole Dobrich • Waktu yang tepat adalah saat bayi mulai mau menetek • Tindakan sederhana, aman, cepat

DOMPERIDON - Anti-emetik, bukan hormone, tetapi bisa meningkatkan kadar prolaktin - Tidak melewati sawar darah otak sehingga lebih aman untuk ibu dan bayi - Kategori keamanan obat laktasi : L2 (aman) - ES (sangat jarang ) : mulut kering, gatal, sakit kepala, haus, kram perut, diare, mengantuk, kejang - Dosis maksimal 4x40 mg

AKUPUNKTUR • Akupunktur dapat meningkatkan produksi ASI pada kasus low milk supply • Ibu meneteki yang mendapat terapi akupunktur memiliki kadar prolactin yang meningkat

Xian D. (2017). Application of acupuncture therapy in nursing care of maternal lack of breast milk. Nursing Research of China. 2017,31(18): 2301-2303.

Pemantauan • Pasien diminta kontrol 1 minggu sekali • Untuk ibu bekerja, bila cuti ibu sudah akan habis biasanya akan diberikan surat permohonan perpanjangan cuti • Nilai kenaikan berat badan (BB) bayi dan produksi ASI ibu

• Bila BB naik baik --> suplementasi diturunkan bertahap • Bila BB tidak naik baik --> suplementasi akan dipertahankan bahkan dititrasi ulang untuk menilai kebutuhan bayi sesungguhnya • Ibu akan tetap dalam pengobatan domperidone dan akupunktur. • Biasanya domperidone akan diturunkan bertahap (tappering off) saat suplementasi sudah mulai diberhentikan

RELAKTASI DENGAN METODE RAWAT INAP (METODE PRABORINI)  Angka keberhasilan 91,4%  Semakin muda usia bayi, angka keberhasilan semakin tinggi  Praborini A, Purnamasari H, Munandar A, Wulandari RA. Hospitalization for Nipple Confusion : A Method to Restore Healthy Breastfeeding. Clinical Lactation, 7(2), 2016  Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)

Amankah?

ASI DONOR dr. Bintari Puspasari, SpOG, IBCLC

Pendahuluan • ASI adalah nutrisi utama bayi baru lahir • Ada kondisi yang menyebabkan bayi tidak mungkin mendapatkan ASI langsung dari ibunya • Penggantinya?

Pilihan makanan terbaik untuk bayi 1. ASI langsung menetek dari ibu sendiri 2. ASI perah dari ibu sendiri - ASIP langsung diberikan - ASIP didiamkan diudara bebas - ASIP dlm lemari pendingin - ASIP beku 3. ASI donor 4. dll

ASI Donor • Bank ASI Layanan atau organisasi yg mengumpulkan, menskrining, memroses, dan memberikan (dengan resep) ASI yang didonasikan kepada yg membutuhkan • Jual Beli Dimana ASI perah diberikan dengan kompensasi uang atau lainnya

• Donor langsung Pemberian ASI perah dari ibu menyusui kepada yang membutuhkan tanpa harus membayar atau barter

• Ibu Susu Bayi menyusu pada ibu lain

4 Pilar donor ASI yang aman 1. 2. 3. 4.

Informed Choice Skrining donor Penanganan ASI perah yang aman Pasteurisasi

1. Informed Choice • Adalah komponen utama dari penerimaan yang berhubungan dengan menilai keuntungan dari program skrining

2. Skrining Donor A. Eksklusi Diri Sendiri • Kesehatan: - Kesehatan umum buruk - Gangguan psikiatri berat - Positif terkena HIV atau HTLV - Berisiko terkena HIV (seksual partner +) - Wabah herpes atau lesi sifilis - Luka terbuka, lecet atau berdarah pada kulit

- Sedang menjalani kemoterapi atau radioterapi - Menjalani terapi radiasi atau scan tiroid dengan menggunakan iodine radioaktif - Dalam pengobatan yang kontra indikasi untuk menyusui - Pada stadium demam cacar air atau herpes zooster

• Gaya hidup - Sedang menggunakan narkoba, alkohol, OTC (obat yg di jual bebas) - khusus untuk bayi prematur atau sakit kritis: alkohol, rokok, suplemen herbal, megavitamin • Sosial - Merasa terpaksa - Risiko dikucilkan secara agama atau sosial - Menyebabkan stress pada diri atau keluarganya

B. Komunikasi Kesehatan dan Gaya Hidup Donor dan resipien dapat berkomunikasi tentang gaya hidup, diet, kebiasaan kebersihan, penggunaan obat2an dll C. Tes darah - Rutin termasuk HIV I & II, HTLV, HBV, HCV, sifilis & rubella. - CMV, TB & WNV dapat dimasukkan sebagai tambahan - Dilakukan tiap 3-6 bulan

3. Penanganan ASI perah yang aman • Walaupun beberapa virus tidak ditemukan dalam ASI, tapi kontaminasi dapat terjadi jika terdapat lesi atau luka terbuka pada kulit • Cuci tangan sebelum memerah dan menyimpan ASI • Tempat ASIP sudah dibersihkan dengan air panas atau disanitasi

3. Penanganan ASI perah yang aman • Walaupun beberapa virus tidak ditemukan dalam ASI, tapi kontaminasi dapat terjadi jika terdapat lesi atau luka terbuka pada kulit • Cuci tangan sebelum memerah dan menyimpan ASI • Tempat ASIP sudah dibersihkan dengan air panas atau disanitasi

4. Pasteurisasi A. Metode Holder - Sering dikerjakan di RS atau bank ASI - Keuntungan: sebagian besar virus dan bakteri mati - Kerugian: zat nutrisi dalam ASI rusak atau berkurang, dapat mengaktifkan spora jamur

B. Flash Heating - Dapat dikerjakan dirumah - Keuntungan: sebagian besar zat nutrisi dalam ASI masih baik - Kerugian: efektifitas dlm membunuh kuman tidak sebaik metode Holder

Pasteurisasi • Efek pemanasan - (%) aktivitas tersisa Organisme

Pemanasan (62,5’C)

Pembekuan (-15’C)

CMV

Nol

3 hari 99%

HIV

Nol dlm 10 dtk

Hep B

Tidak ada

Hep C

Hampir tereliminasi

HTLV

Nol

TB

Nol

Bakterial kontaminan

Nol

Bakteria kulit

Nol

Nol dlm 12 jam

berkurang

Faktor antimikrobial

Pemanasan (62,5’C)

Pembekuan (-15’C)

Secretory IgA

70

100

IgM

0

Menurun

IgG

70

Menurun

Lactoferrin

40

100

Lisozim

100

90

Lipase

0

50

Oligosakarida

100

100

Asam lemak bebas

100

100

Limfosit B & T

0

berkurang

Kesimpulan • ASI ibu sendiri adalah makanan terbaik untuk bayi • Jika tidak memungkinkan, ASI donor dapat menjadi pengganti • Untuk dapat memenuhi sarat kesehatan & keamanan ASI donor perlu mendapat perlakuan tertentu

Peranan Akupunktur untuk meningkatkan Produksi ASI Dr. Endang M. Soewondo

Seminar & Workshop Perinasia – IKMI KUPAS TUNTAS RELAKTASI RS. Kanker Dharmais Jakarta, 4 – 5 Agustus 2018 147

Mengapa ASI Eksklusif ?

Apa MANFAAT ASI ?

Problem Laktasi & Relaktasi ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi

Berbagai faktor / masalah

Proses Menyusui

Prolaktin

Oksitosin

*

Produksi ASI Pengeluaran ASI * Bayi tidak akan mendapatkan kecukupan ASI apabila hanya mengandalkan reflek prolaktin saja * Diperlukan bantuan refleks oksitosin. Jika refleks ini tidak bekerja, bayi tidak akan mendapatkan cukup ASI, walaupun sesungguhnya produksi ASI cukup.

Faktor yang mempengharuhi 1. Faktor Tatacara menyusui * Mempengaruhi produksi Hormon Prolaktin * Mempengaruhi keberhasilan proses menyusui 2. Faktor Bayi * Pastikan tidak ada Ankyloglossia / Tongue Tie,Lip Tie Peran dokter sangat penting untuk mengenali adanya gangguan diatas * Prematur

3. Faktor Ibu A. Life style * Frekwensi/ waktu makan secara teratur selera makan * Kecukupan gizi dengan menu seimbang * Jam tidur dan cukup istirahat, gangguan insomnia

B. Psikologis/ Emosi

Oksitosin

Hormon oksitosin akan memicu otot-otot halus di sekitar sel-sel pembuat ASI untuk mengeluarkan ASI. Otot-otot tersebut akan berkontraksi dan mengeluarkan ASI. Proses ini disebut Let down Reflect (refleks keluarnya ASI). • Peran suami & keluarga Oksitosin • Ibu ragu ragu, galau Oksitosin

4. Faktor pekerjaan & lingkungan kerja * Ibu bekerja dengan beban tanggung jawab yang tinggi ( dikejar dead line) * Mendapat ijin atasan untuk melakukan pumping bila ibu sudah bekerja lagi * Ketersediaan ruangan untuk melakukan pumping Mempengaruhi emosi/ mood ibu Oksitosin Let Down Reflect Pengeluaran ASI

BAGAIMANA CARA AGAR ASI IBU TETAP CUKUP JUMLAHNYA

1. Hormon * Tata cara menyusui * Faktor bayi * Faktor ibu * Faktor lingkungan

2. Obat 3. Pijat

4. AKUPUNKTUR

AKUPUNKTUR Akupunktur adalah suatu metode pengobatan menggunakan jarum akupunktur yang sangat halus pada bagian tubuh tertentu dengan tujuan memperbaiki fungsi tubuh agar terjadi keharmonisan/ keseimbangan dalam tubuh.

Mekanisme Kerja Akupunktur • Akupunktur memberikan stimulasi melalui titik-titik akupunktur untuk menimbulkan rangsangan pada organ tubuh tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuannya dalam menjalankan fungsinya. • Stimulasi pada titik-titik akupunktur tertentu akan dilanjutkan menuju organ target sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan produksi ASI dan menjaga kelancaran pengeluaran ASI

Alat yang digunakan  Jarum Akupunktur yang sangat halus yang tidak menimbulkan rasa nyeri atau sakit yang berarti.  Jarum sekali pakai untuk menghindari infeksi atau penularan penyakit.  Lempeng/ lembaran yang ditempelkan pada tubuh pasien sebagai pengganti jarum  Elektrostimulator

Titik titik Akupunktur Titik utama : Titik tubuh : • CV 17 (Danzhong) Setinggi sela iga 4 pada pertengahan garis penghubung kedua papila mammae.

• ST 18 (Rugen) Didada, tepat dibawah papila mammae. Pada perbatasan bawah dari mammae. Pada sela iga 5. 4 cun lateral dari garis tengah tubuh.

• SI 1 (Shaoze) Pada sisi ulnar jari tangan kelima setengah sentimeter dibelakang dan lateral dari basis kuku. Titik telinga : Titik Lambung, titik Endokrin

Titik tambahan : • ST 36 (Zusanli) 3 cun atau 4 jari dibawah patela lateral dari dari M.tibialis anterior • Titik titik lain sesuai kondisi ataupun keluhan pasien

Metode Jarum ditinggal selama 30 menit. Diberikan rangsangan sedang.

Jadwal Terapi Terapi diberikan 2 - 3x/ minggu Terapi dilakukan 8-10x kemudian dilakukan evaluasi. Bila belum didapat hasil yang memuaskan maka terapi dapat diulang dengan interval 1 minggu.

Output : Produksi ASI meningkat dan lancar setelah tindakan Akupunktur

Dr. Endang M. Soewondo 0815 8636 9811

MENYUSUI KEMBALI SETELAH ASI KERING

Awalnya anak saya adalah anak sufor…. • Alexi lahir 26 April 2018 (saat ini 14 bulan). • Pada saat lahir tidak melakukan IMD. • Pengetahuan tentang ASI sangat minim. • ASI keluar di hari ke-5 setelah melahirkan dan hanya bikin pantat botol ber-embun. • Saya tetap pompa dengan cara manual selama 1 bulan dengan cara yang salah. • Payudara saya sakit dan memar, lalu saya tidak melanjutkan pompa lagi.

Apakah yang terjadi pada anak saya? • Alhamdulilah baik baik saja sampai usia 3 bulan. • Masuk usia 4 bulan timbulah gejala alergi : napas grok-grok, sering pilek hanya di malam hari, ruam, dan yang paling parah diare selama seminggu.

Saya sangat ingin menyusui tapi tak mengerti harus bagaimana….. • Sebagai ibu hati saya hancur ketika dokter bilang anak saya Alergi susu sapi beserta makanan turunannya. • Seketika saya merasa bersalah, merasa jadi ibu paling bodoh dan tidak berguna. • Alexi mengalami sakit karena saya MALAS, malas mencari tahu tentang ilmu menyusui. • Dan sayapun mulai lelah karena drama gonta-ganti susu formula tetapi tak kunjung ada yang cocok.

Lalu saya harus bagaimana? • Waktu itu saya bertemu Dr. Anjar dan beliau bilang hanya ASI yang cocok dengan Alexi. • Asi?? Dari mana saya punya asi?? • Disinilah titik balik saya… • Ketika Dr. Anjar bercerita kepada saya “Bu.. Menyusui itu wajib hukumnya 2 tahun pertama untuk anak, sudah tertulis di Alquran dan itulah pondasi kehidupan si Anak” • Seketika saya berurai air mata.. Saya sangat sangat merasa bersalah kepada anak saya. Dan saya harus berubah demi anak saya.

RELAKTASI (USIA 4 BULAN) • SKIN TO SKIN • PEMAKAIAN SUPLEMENTARY (SNS) • NO DOT • AKUPUNTUR • POTONG TONGUE TIE DAN LIP TIE • MINUM DOMPERINDON 2X3 SETIAP HARI

WORKING MOM TAPI GAK PUNYA ASIP? NYARIS GILA! • Minum sufor soya. • Mpasi dini. • Pumping ala marketing Bank (di Toilet, di ruang meeting, di ruang training, di mobil, dimanapun dan kapanpun)

ADAKAH BENEFIT SETELAH RELAKTASI ? • ANAK SEHAT ! Bye bye drama per suforan. • Bonding dengan anak. • Simple dan ringkes saat bepergian. • Anak terhindar dari sariawan dan jamur mulut yang disebebkan media pemberian susu. • KANTONG IRIT = DISAYANG SUAMI.

• ASI rembes, Ammar rewel • Bisikan setan SuFor

• Bilirubin Total (19 mg/dL) • Ammar dirawat dgn diberikan ASI Perah (diberikan dgn sendok) dan diselingi pemberian SuFor oleh perawat

• Pulang rawat dengan bilirubin 11mg/dl • Menetek masih tidak kenyang, rewel, sering terbangun malam • Ingin mengoper Ammar ke KK yg sedang menyusui anak usia 6 bulan



Disarankan menemui dr. Asti Praborini Sp.A IBCLC di RS. Puri Cinere



Ditampar Surat Al Baqarah: 233

“ dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dgn cara yg patut…”

3100 gram

• Si tangkai yang menyulitkan Lip Tie & Tongue Tie • AmmarQu menjalani Frenotomy

• Utk mengejar BB Ammar yg tertinggal dan menghindarai Gagal Tumbuh SNS (Sumplentation Nursery System) 6x60 cc • Pada saat perawatan kami diwajibkan utk Skin to Skin 24 jam, Akupunktur dan minum Domperidone 3x20 mg.

Usia 3 Hari saat fototerapi

Newborn

2 Bulan setelah frenotomi

5 Bulan

6 Bulan setelah frenotomy

Sebelum frenotomy

Tepat 1 Tahun

11 Bulan

1.8 Tahun

1.5 Tahun

Related Documents

Kumpulan Materi Seminar
August 2019 12
Seminar
April 2020 44
Seminar
July 2020 34
Seminar
June 2020 38

More Documents from ""