KIAMAT 2012 Filed under: Kumpulan Khutbah Jumat — samiranshamir @ 8:41 am KIAMAT TAHUN 2012 Kaum Muslimin raahimakumullah Banyak sekali media yang melansir berita sekitar telah dekatnya hari kiamat. Internetpun tengah dibanjiri tulisan senada. Bahkan sangat ironis ketika tersebar informasi bahwa tahun 2012, dunia akan kiamat, tepatnya tanggal 21 Desember 2012. Hal ini dikaitkan dengan penemuan ironis pada suku Maya. Sebuah suku yang ditemukan di Mexico. Kebudayaan kuno suku ini dikenal atas kemampuannya di ilmu matematika dan astronomi. Mereka dikenal menguasai ilmu falak dan sistem penanggalan. Mereka mencipta penanggalan hingga 5.126 tahun. Ketika peta astronomi mereka dipindahkan ke kalender Gregorian, yang digunakan secara standar sekarang, waktu perhitungan bangsa Maya berhenti pada 21 Desember 2012. Meskipun para ahli berusaha meredam skenario kiamat ini sebagai salah satu ramalan bohongan lagi, tapi banyak sekali orang berpengaruh yang meramalkan adanya kemungkinan bencana besar pada tanggal tersebut. Salah satunya adalah Patrick Geryl, pekerja laboratorium berusia 53 tahun yang hidup di Belgia, keluar dari pekerjaannya dua tahun lalu setelah ia menabung sejumlah uang yang cukup digunakan sampai tahun 2012. Ia sekarang sedang mengumpulkan persediaan yang jika di daftar, mencapai 11 halaman lebih. Geryl bukanlah satu2nya orang yang berpikir demikian, jika anda goggling (google mania), “2012 the end of the world” akan ada sekitar 700.000 hit untuk anda klik. Lebih dari 6500 video telah diposting di YouTube. Ribuan buku juga menulis mengenai hal itu, mengikuti sukses buku Daniel Pinchbeck: “2012: The Return of Quetzalcoatl,” yang terjual ribuan kopi tiap bulannya semenjak dirilis bulan Mei tahun lalu. Hampir seluruh ajaran agama meyakini adanya kiamat. Kiamat merupakan sebuah keniscayaan bagi banyak pemeluk agama (apapun), yang berarti ras manusia akan mengalami kepunahan. Kiamat pertama Skenario kiamat pertama menurut sains terjadi di Bumi. Bumi terdiri dari lapisan-lapisan. Lapisan terdalam adalah inti yang bentuknya solid dan cair. Lapisan berikutnya adalah mantel yang terdiri dari silikat, campuran silikon dan air. Mantel adalah lapisan tempat panas bumi berada. Panas ini berputar didalam mantel dan bisa menggerakkan crust (kerak bumi) sehingga terjadilah gempa. Kiamat terjadi di Bumi ketika sistem gravitasi yang ada menjadi kacau oleh aliran panas bumi di lapisan mantel. Saat itulah muncul pergerakan lempeng bumi yang ditandai dengan terjadinya gempa. Saat terjadi gempa, orang akan sangat sulit sekali berjalan, hal ini disebabkan pada saat terjadinya gempa sebenarnya gravitasi tidak lagi seragam di daerah gempa. Sedangkan dalam kondisi normal, gravitasi dalam kondisi seragam di setiap permukaan bumi. Pengaruh gaya gravitasi ini memang sangat besar, sehingga bila terjadi gempa dengan skala yang luar biasa, maka efek yang dihasilkan akan sangat besar pula. Dengan skenario kiamat bumi seperti itu gunung pun bisa tercungkil atau dengan kata lain, terangkat dan terbalik. Mengenai waktu tepatnya kapan kiamat terjadi hanya Allah yang tahu. Hanya saja Allah juga telah memerintahkan dan membuka pintu seluas-luasnya bagi manusia untuk belajar dan mencari tahu tentang misteri alam semesta. Apalagi Allah maha pemurah, maha pengasih, maha memberi, pastilah sinyalsinyal tentang kiamat akan disampaikan. Bagi manusia yang telah diberi kepakaan tertentu, akan merasakan dan melihat sinyal-sinyal gaib tersebut. Kiamat Kedua Setelah kiamat di Bumi, skenario berikutnya yang dijelaskan secara fisika adalah kiamat tata surya. Hal ini terjadi karena ukuran Matahari yang semakin membesar “memakan” planet-planet di dekatnya seperti Merkurius, Venus dan Bumi. Fenomena ini yang disebut tadi sebagai Red Giant. Dan prosesnya tidak lama, mungkin sekitar 3 menit. Matahari yang tergolong dalam keluarga bintang dapat membesar ketika bahan bakarnya, yaitu
Hidrogen habis. Bahan bakar itu dibutuhkan untuk melakukan reaksi fusi nuklir yang menghasilkan cahaya dan atom-atom berat. Dan Hidrogen itu jumlahnya terbatas di permukaan matahari. Saat Hidrogen habis, inti matahari mengecil dan terus mengecil dan kian masif bentuknya. Sementara bagian terluar matahari yang lebih bersifat loose akan terus membesar sehingga menjadi Red Giant. Apabila perkembangannya mencapai titik maksimal, maka matahari akan meledak dan terjadilah peristiwa yang dikenal dengan sebutan Supernova. Bagian-bagian yang terbuang akan mejadi debu – debu kosmik, cikal bakal bintang dan planet yang baru. Debu – debu kosmik tersebut akan berkumpul dan membentuk awan molekul raksasa. Awan raksasa berputar sehingga bagian pusatnya membentuk bola (Nebula). Perputaran yang semakin cepat akan mengakibatkan bagian pusat semakin solid dan bagian luar terlempar. Bagian dalam inilah yang akan membentuk bintang dan bagian terluar akan membentuk gugusan planet. Fenomena ini tentu akan mebangkitkan sebuah pertanyaan yang tidak perlu dijawab. yaitu kiamat ini sebenarnya tidak berbeda dengan penciptaan, karena kiamat justru akan membawa penciptaan. Setelah terjadinya penghancuran maka akan lahir sistem baru, seperti hal nya ketika matahari baru saja kehabisan bahan bakar kemudian meledak dan tata surya menjadi runtuh maka setelah itu akan terbentuk sistem bintang dan planet baru, terlihat seperti suatu siklus. Menurut Deputi Bidang Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Bambang S Tedjasukmana, fenomena yang dapat diprakirakan kemunculannya pada sekitar tahun 2011-2012 adalah badai Matahari. Prediksi ini berdasarkan pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di beberapa negara sejak tahun 1960-an dan di Indonesia oleh Lapan sejak tahun 1975. Dijelaskan, Sri Kaloka, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan, badai Matahari terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dayanya setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Adapun CME merupakan ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik. Gangguan cuaca Matahari ini dapat memengaruhi kondisi muatan antariksa hingga memengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS) dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia. ”Karena gangguan magnet Bumi, pengguna alat pacu jantung dapat mengalami gangguan yang berarti,” ujar Sri. Langkah antisipatif Dari Matahari, miliaran partikel elektron sampai ke lapisan ionosfer Bumi dalam waktu empat hari, Dampak dari serbuan partikel elektron itu di kutub magnet Bumi berlangsung selama beberapa hari. Selama waktu itu dapat dilakukan langkah antisipatif untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan. Dalam mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, Lapan tengah membangun pusat sistem pemantau cuaca antariksa terpadu di Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Bandung. Obyek yang dipantau antara lain lapisan ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio. Sistem ini beroperasi penuh sejak Januari 2009. Langkah antisipatif yang telah dilakukan Lapan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin akan terkena dampak dari munculnya badai antariksa, yaitu Dephankam, TNI, Dephub, PLN, dan Depkominfo, serta pemerintah daerah. Saat ini pelatihan bagi aparat pemda yang mengoperasikan radio HF telah dilakukan sejak lama, kini telah ada sekitar 500 orang yang terlatih menghadapi gangguan sinyal radio. PLN agar melakukan langkah antisipatif dengan melakukan pemadaman sistem kelistrikan agar tidak terjadi dampak yang lebih buruk. Untuk itu, sosialisasi harus dilakukan pada masyarakat bila langkah itu akan diambil. Selain itu, penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan satelit GPS sebagai sistem navigasi disarankan menggunakan sistem manual ketika badai antariksa terjadi, dalam memandu tinggal landas atau pendaratan pesawat terbang. Perubahan densitas elektron akibat cuaca antariksa, dapat mengubah kecepatan gelombang radio ketika melewati ionosfer sehingga menimbulkan delai propagasi pada sinyal GPS. Perubahan ini mengakibatkan penyimpangan pada penentuan jarak dan posisi. Selain itu, komponen mikroelektronika
pada satelit navigasi dan komunikasi akan mengalami kerusakan sehingga mengalami percepatan masa pakai, sehingga bisa tak berfungsi lagi. Saat ini Lapan telah mengembangkan pemodelan perencanaan penggunaan frekuensi untuk menghadapi gangguan tersebut untuk komunikasi radio HF. Yang pasti, manusia masih sangat kesulitan untuk dalam menyingkap tabir datangnya hari kiamat . Apalagi Allah telah berfirman Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. (Thaaha, 15) Beberapa hadis nabi tntang tanda tanda hari kiamat akan segera datang adalah 1. Belum akan datang kiamat sehingga seorang membunuh tetangganya, saudaranya dan ayahnya. (HR. Bukhari) 2. Di antara tanda-tanda kiamat ialah ilmu terangkat (diambil Allah), kebodohan menjadi dominan, arak menjadi minuman biasa, zina dilakukan terang-terangan, wanita berlipat banyak, dan laki-laki berkurang sehingga lima puluh orang wanita berbanding seorang pria. (HR. Bukhari) 3. Belum akan tiba kiamat sehingga merajalela ‘Alharju’. Para sahabat lalu bertanya, “Apa itu ‘Alharju’, ya Rasulullah?” Lalu beliau menjawab,”Pembunuhan… pembunuhan…” (HR. Ahmad) 4. Belum akan tiba kiamat melainkan matahari akan terbit dari Barat. Jika terbit dari Barat maka seluruh umat manusia akan beriman. Pada saat itu tidak bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.” (HR. Bukhari dan Muslim) 5. Saat akan tiba kiamat, jaman saling mendekat. Satu tahun seperti sebulan, sebulan seperti seminggu, seminggu seperti sehari, sehari seperti satu jam dan satu jam seperti menyalakan kayu dengan api. (HR. Attirmidzi) : Ini berarti rotasi bumi dipercepat ي َوَلُكْم ْ ظْيَم ِل ِ ل اْلَع َ سَتْغِفُر ا ْ ي َهَذا َوَأ ْ ل َقْوِل ُ َأُقْو.حِكْيِم َ ت َوالّذْكِر اْل ِ ن ْالَيا َ ي َوِإّياُكْم ِبَما ِفْيِه ِم ْ َوَنَفَعِن،ظْيِم ِ ن اْلَع ِ ي َوَلُكْم ِفي اْلُقْرآ ْ ل ِل ُ كا َ َباَر Comments Off
January 11, 2009 Khutbah Jumat 12 Filed under: Kumpulan Khutbah Jumat — Tags: Khutbah Jumat 12 — samiranshamir @ 4:40 pm IBRAHIM PENCETAK GENERASI TERBAIK Ikhwani Kaum Muslimin yang Berbahagia. Masih dalam nuansa idul Adha 1429 H. Getaran jiwa dan hati masih terasa pada diri kita. Apalagi ketika kita ingat pada momentum idul adha yang ditorehkan pertama kali oleh Nabiullah Ibrahim as, yang telah berhasil mecetak generasi terbaiknya. Betatapa tidak? Kedua putranya menjadi nabi, satu diantaranya bahkan menghadirkan orang nomor satu di dunia, nabi akhir jaman Muhammad saw. Yang harus dipertanyakan adalah bagaimana Ibrahim bias melahirkan generasi terbaiknya. Ada pola pendidikan yang diterapkan beliau Pertama Visi pendidikan Ibrahim adalah mencetak generasi shaleh yang menyembah hanya kepada Allah SWT. Dalam penantian panjang beliau berdo’a agar diberi generasi shaleh yang dapat melanjutkan perjuangan agama tauhid. Visi Ibrahim ini diabadikan Allah SWT dalam al-Qur’an: “Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.” (Q.S. Ash Shaaffaat : 100)
Ibrahim sangat konsisten dengan visi ini, tidak pernah terpengaruh predikat dan titel-titel selain keshalehan. Dalam mentransfer nilai kepada anaknya, Ibrahim selalu bertanya Maata’buduuna min ba’dii bukan Maata’kuluuna min ba’dii. “Nak, apa yang kau sembah sepeninggalku?” bukan pertanyaan “Apa yang kamu makan sepeninggalku?” Ibrahim tidak terlalu khawatir akan nasib ekonomi anaknya tapi Ibrahim sangat khawatir ketika anaknya nanti menyembah tuhan selain Allah SWT . Kedua, Misi pendidikan Ibrahim adalah mengantar Ismail dan putra-putranya mengikuti ajaran Islam secara totalitas. Keta’atan ini dimaksudkan sebagai proteksi agar tidak terkontaminasi dengan ajaran berhala yang telah mapan di sekitarnya . Allah SWT menjelaskan harapan Ibrahim dengan sebuah do’anya: “Dan Ibrahim Telah mewasiatkan Ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah Telah memilih agama Ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”. (Q.S. Al Baqarah 132) Ketiga, Kurikulum pendidikan Ibrahim juga sangat lengkap. Muatannya telah menyentuh kebutuhan dasar manusia. Aspek yang dikembangkan meliputi: Tilawah untuk pencerahan intelektual, Tazkiyah untuk penguatan spiritual, Taklim untuk pengembangan keilmuan dan Hikmah sebagai panduan operasional dalam amal-amal kebajikan. Muatan-muatan strategis pendidikan Ibrahim tersebut, Allah SWT telah jelaskan secara terperinci dalam firman-Nya: “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. Al-Baqarah : 129) Keempat Lingkungan pendidikan Ibrahim untuk putranya bersih dari virus aqidah dan akhlaq. Beliau dijauhkan dari berhala dunia, fikiran sesat, budaya jahiliyah dan prilaku sosial yang tercela. Hal ini dipilih agar fikiran dan jiwanya terhindar dari kebiasaan buruk di sekitarnya Selain jauh dari perilaku yang tercela, tempat pendidikan Ismail juga dirancang menjadi satu kesatuan dengan pusat ibadah ‘Baitullah’. Hal ini dipilih agar Ismail tumbuh dalam suasana spritual, beribadah (shalat) hanya untuk Allah SWT. Kiat ini sangat strategis karena faktor lingkungan sangat berpengaruh kepada perkembangan kejiwaan anak di sekitarnya. Pemilihan tempat (bi’ah) yang strategis untuk pendidikan Ismail secara khusus Allah SWT abadikan dalam al-Qur’an, sebagaimana firman-Nya:
Artinya: “Ya Tuhan kami, Sesungguhnya Aku Telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, Mudah-mudahan mereka bersyukur.” (Q.S. Ibrahim : 37). Ikhwanie Kaum Muslimin yang Berbahagia Kita harus jujur bahwa hari ini kita mengalami degradasi moral yang parah. Para anak didik kita kehilangan orientasi dan celupan nilai. Yang terjadi adalah penetrasi budaya luar membentuk prilaku baru yang jauh dari nilai-nilai keislaman. Hasil survei Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). Survei dilakukan pada 2005 di lima kota, di antaranya Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta. Hasil survei PKBI, yang juga dikutip Media Indonesia, menyatakan pula bahwa sebanyak 85 persen remaja berusia 13-15 tahun mengaku telah berhubungan seks dengan pacar mereka. Penelitian pada 2005 itu dilakukan terhadap2.488 responden di Tasikmalaya, Cirebon, Singkawang, Palembang, dan Kupang.
Penelitian lain dilakukan Annisa Foundation,th 2006 , 42,3 persen pelajar SMP dan SMA di Cianjur telah melakukan hubungan seksual. Menurut pengakuan mereka, hubungan seks itu dilakukan suka sama suka, dan bahkan ada yang berganti-ganti pasangan. Penelitian ini dilakukan Annisa Foundation (AF) pada Juli-Desember 2006 terhadap 412 responden, yang berasal dari 13 SMP dan SMA negeri serta swasta.Na’udzubillahi minzalik. Pada kasus aborsi Kendati dilarang, baik oleh KUHP, UU, maupun fatwa MUI atau majelis tarjih Muhammadiyah, praktik aborsi (pengguguran kandungan) di Indonesia tetap tinggi dan mencapai 2,5 juta kasus setiap tahunnya. “Data tersebut belum termasuk kasus aborsi yang dilakukan di jalur non medis (dukun),” kata Guru Besar Universitas YARSI Jakarta, Prof.Dr H Jurnalis Uddin, P.AK. dalam seminar dan lokakarya “Sosialisasi Buku Reinterpretasi Hukum Islam Tentang Aborsi” di Hotel Santika, Surabaya, Agustus 2008 Dampak yang sangat tragis adalah terjangkitnya AIDS dan HIV pada anak didik kita. Menurut data Departemen Kesehatan RI, penderita HIV/AIDS usia 15 – 25 tahun hingga September 2007 mencapai jumlah 5587 orang, tentu yang belum terdata lebih besar jumlahnya. Penyakit yang hanya tunggu maut ini, sebagian besar terjangkit lewat hubungan seksual di luar ikatan pernikahan. Yang tidak kalah bahayanya adalah Narkoba. barang haram ini sudah bisa ditemukan di sembarang tempat. Meski ada larangan, tapi peredarannya semakin meluas. Terakhir Lembaga Pemasyarakatan sebagai tempat rehabilitasi mental dan moral masyarakat juga ditemukan jaringan peredarannya secara gelap.. Ikhwani Kaum Muslimin yang Berbahagia Tidak ada kata terlambat, sekarang kita harus bangkit menyelamatkan mereka. Hal paling perioritas dari nilai-nilai pendidikan Ibrahim yang harus menjadi pola hari ini adalah bi’ah atau penciptaan lingkungan yang mendidik. Lingkungan pendidikan harus bebas dari virus aqidah dan akhlaq. Perlu suaka generasi (kawasan steril) buat perkembangan dan pertumbuhan setiap anak . Para orang tua dan pengelola pendidikan hari ini harus mencontoh keberanian Ibrahim dan Siti Hajar dalam mengamankan Ismail jauh dari lingkungan buruk. Harus ada benteng yang kuat untuk mengamankan anak kita dari pengaruh narkoba, judi, seks bebas dan kekerasan. Melepas anak berada dalam lingkungan yang buruk seperti ini, berarti kita telah menghancurkan masa depan mereka.Desain pendidikan memang harus jauh dari segala keburukan. Lingkungan yang buruk sangat berpotensi merusak akhlaq dan kepribadian anak. Rasulullah SAW telah memberikan rambu-rambu agar menghidari setiap orang atau lingkungan yang bisa berpengaruh negatif terhadap jiwa kita. Sebagaimana sabda beliau: “Hindari olehmu bergaul dengan orang jahat karena kamu akan dikenal dengan kejahatannya” (Alhadits) Ada kesalahan kita dalam menilai keberhasilan anak-anak kita. Terkadang kita sangat bangga ketika anak kita meraih juara olimpiade sains atau menjadi siswa teladan dalam prestasi akademik. Namun kita jarang menghubungkan prestasi mereka dengan akhlaq dan kepribadiannya. Maka menjadi lumrah kita dapatkan, anak-anak cerdas secara intlektual dan skill tinggi tapi ibadah, akhlaq dan kepribadiannya sangat memprihatinkan. Anak didik kita hari ini adalah pemimpin bangsa di masa datang. Di pundak mereka terpikul nasib bangsa ini. Kalau mereka baik maka selamatlah bangsa ini, tapi kalau mereka rusak maka bangsa ini tinggal menunggu kehancurannya. Untuk itu, sekali lagi mari kita antar mereka menjadi generasi shaleh, yaitu generasi yang beriman, cerdas dan berakhlaq mulia. Integritas seperti inilah yang dimiliki Ismail a.s. sehingga bisa mempersembahkan yang terbaik untuk Allah SWT dan menjadi warisan sejarah generasi berikutnya
ي َوِإّياُكْم ِبَما ْ َوَنَفَعِن،ظْيِم ِ ن اْلَع ِ ي َوَلُكْم ِفي اْلُقْرآ ْ ل ِل ُ كا َ َباَر
ْظْيَم ِلي ِ ل اْلَع َ سَتْغِفُر ا ْ ي َهَذا َوَأ ْ ل َقْوِل ُ َأُقْو.حِكْيِم َ ت َوالّذْكِر اْل ِ ن ْالَيا َ ِفْيِه ِم َوَلُكْم Pada khutbah kedua ini, dengan penuh khusyu’ dan tadarru, kita berdo’a kepada Allah SWT semoga perjalanan hidup kita senantiasa terhindar dari segala keburukan yang menjerumuskan umat Islam. Semoga dengan do’a ini pula, kiranya Allah SWT berkenan menyatukan kita dalam kebenaran agamaNya dan memberi kekuatan untuk memenangkannya. Amin Ya Robbal ‘Alamain Bismillaahirrahmaanirraahii, alhamdu lillaahi rabbil alamin, hamdassyaakirin, hamdannaaimin, handayyuwaffi niamahu wayukaai madziidah. Ya Allah, Jadikan mataku ini sebagai mata yang tidak membutakan mata hati kami, jadikan metaku ini sebagai mata yang selalu sanggup melihat ayat-ayatmu Jadikan lisan ini menjadi lisan yang tepelihara jangan biarkan mulut ini sebagai sumber fitnah, yang akan menimbulkan perpecahan di antara kami. Jadikan mulut ini hanya berucap kata-kata yang engkau ridha Jadikan kening kami yang selalu nikmat bersujud, jangan biarkan kening kami ini menjadi sia sia tanpa pernah bersujud kepadaMu ya Allah. Jadikan tangan kami tangan yang selalu senang menolong, yang kuat yang dapat menolak kebatilan dan yang menolak kemurkaan Jadikan kaki kami ini senang berjalan menuju tempat-tempat yang engkau sucikan dan engkau senangi, jangan biarkan kaki ini melangkah ke tempat-tempat yang penuh maksiat. Wahai yang maha mendengar, yang maha tahu segala isi hati, jadikan hati ini hati yang tidak gentar mengahadapai cobaan apapun, berikan hati kami menjadi rindu akan pertemuan denganmu, rindu untuk bertemu denga rosul2mu. Jadikan otak kami ini sebagai otak yang selalu sanggup memikirkan dan menggali ilmu yang engkau bentangkan di jagad ini, jangan jadikan otak kami ini tumpul, hanya menerima saja, apalagi hanya memikirkan hal-hal yang kotor dan penuh maksiat. Wahai Yang maha dekat, segala yang ada di bumi ini adalah milikmu, segala yang ada di bumi ini ada dalam genggamanmu. Kedahsyatan alam adalah milikmu, fenomena alam adalah kehendakmu, bencana alam adalah hakmu. Jadikan hidup dan mati kami hanya kepadamu ya Allah. Ampuni kami adai kami selama ini selalu melupakanMu, Ampuni dosa yang terang terangan kami perbuat, juga yang sembunyi sembunyi kami lakukan, juga ketika kami selalu berbutuk sangka kepadamu. Ya Allah, bukakanlah pintu rizki bagi kami, dekatkanlah apabila masih terlalu jauh, masukkan kepada kami segera apabila telah dekat, serta berkahkan apabila telah kami miliki. Ya Allah yang maha kuasa, bangkitkanlah semangat kami agar kami terdorong untuk segera berkeinginan menunaikan ibadah haji bagi kami yang belum memikirkannya, dan tingkatkan semangat kami untuk segera dapat menunaikan ibadah haji, bagi yang telah bersemangat, tentunya diiringi dengan limpahan rizki yang mencukupi untuk dapat segera dapat menunaikannya. Demikian pula limpahkan kelibihan rizki kepada kami agar diwaktu yang akan datang kami dapat berkurban kembali seperti pada tahun ini, dan bagi yang belum dapat berkurban pada tahun ini limpahkan rezi dan bulatkan niat dan tekat agar dapat menunaikannya.
Ya Allah, perbaikilah sikap keagamaan kami sebab agama adalah benteng urusan kami, perbaikilah dunia kami sebagai tempat penghidupan kami, perbaikilah akhirat kami sebagai tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan kami di dunia sebagai tambahan bagi setiap kebaikan. Jadikanlah kematian kami sebagai tempat istirahat bagi kami dari setiap keburukan. Bimbing kami agar setiap detak nafas kami menyempurnakan ihtiar di jalan yang engkau ridhai. Kami adalah lemah, kami adalah bodoh, kami tidak dapat memperoleh percikan ilmumu kecuali atas pertolongan dan kehendakmu. Jadikan kami senang mencari ilmuMu, karena ilmu adalah pelita hati, karena ilmu yang akan membimbing kami ke arah jalan yang engakau ridhai
Leave a Comment
Khutbah Jumat 11 Filed under: Kumpulan Khutbah Jumat — Tags: Khutbah Jumat 11 — samiranshamir @ 4:39 pm
SEJARAH HAJI: Kaum muslimin rahiimakumullah Umat Islam di seluruh dunia saat ini sedang berbondong bondong pergi ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji. Tak beda di Indonesia, meskipun berangkat haji memelukan biaya yang tidak sedikit (sekitar 30 juta) namun setiap tahun selalu meningkat pendaftarnya.
Ibadah haji bukan hanya terkait dengan aspek spiritual sebagai pelaksanaan rukun Islam. Lebih dari itu, ibadah ini memiliki dimensi sosial sebagai simbol ketinggian status seserang yang telah melaksanakannya. Dalam konteks ini, masyarakat Jawa biasanya akan mengganti nama kecilnya dalam dua momen; pernikahan dan haji. Secara historis, realitas tersebut sudah mapan jauh sebelum kemerdekaan. Setelah berhaji, seringkali orang-orang Jawa yang memiliki nama Jawa akan segera mengganti namanya dengan yang berbau Arab dan menambahkan gelar haji di depan namanya. Meski demikian, dalam banyak kasus, pemberian status tersebut biasanya berbanding lurus dengan peran yang mereka lakukan setelah kembali dari Makkah. Ketika kembali dari Makkah, banyak di antara jamaah haji yang memainkan peran penting dalam proses transformasi masyarakat Ibadat haji merupakan rukun Islam kelima. Dari segi sejarah, ibadah haji ialah syariat yang dibawa oleh junjungan Nabi kita Muhammad S.A.W. sebagai membaharui dan menyambung ajaran Nabi Allah Ibrahim A.S. Ibadat haji mula diwajibkan ke atas umat Islam pada tahun ke-6 Hijrah, mengikut haul yang mashur iaitu dengan turunnya ayat 97 surah Al-Imran yang bermaksud :
” Dan Allah Taala mewajibkan manusia mengerjakan ibadat haji dengan mengunjungi Baitullah iaitu sesiapa yang mampu dan berkuasa sampai kepada-Nya dan sesiapa yang kufur dan ingkar kewajipan haji itu, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dan tidak berhajatkan sesuatu pun daripada sekelian makhluk”. Pada tahun tersebut Rasulullah S.A.W. bersama-sama lebih kurang 1500 orang telah berangkat ke Makkah untuk menunaikan fardhu haji tetapi gagal mengerjakannya kerana telah dihalang oleh kaum Quraisy sehinggalah mewujudkan satu perjanjian yang dinamakan perjanjian Hudaibiah. Perjanjian itu membuka jalan bagi perkembangan Islam di mana pada tahun berikutnya ( Tahun ke-7 Hijrah ), Rasulullah telah mengerjakan Umrah bersama-sama 2000 orang umat Islam. Pada tahun ke-9 Hijrah barulah ibadat Haji dapat dikerjakan di mana Rasulullah S.A.W. mengarahkan Saidina Abu Bakar Al-Siddiq mengetuai 300 orang umat Islam mengerjakan haji.
Rasulullah S.A.W Menunaikan Haji
Nabi kita Muhammad S.A.W telah menunaikan fardhu haji sekali sahaja semasa hayatnya. Haji itu dinamakan “Hijjatul Wada’/ Hijjatul Balagh/ Hijjatul Islam atau Hijjatuttamam Wal Kamal kerana selepas haji itu tidak berapa lama kemudian baginda pun wafat. Rasulullah telah berangkat ke Madinatul Munawwarah pada hari Sabtu, 25 Zulkaedah tahun 10 Hijrah bersama isteri dan sahabat-sahabatnya seramai lebih 90,000 orang Islam. Rasulullah telah menyempurnakan amalan-amalan sunat Ihram, memakai ihram dan berniat ihram di Zulhulaifah, sekarang dikenali dengan nama Bir Ali, 10 km daripada Madinah dan Rasulullah sampai di Makkah pada 04 Zulhijjah setelah mengambil masa 9 hari dalam perjalanan. Rasulullah berangkat ke Mina pada 08 Zulhijjah dan bermalam di situ. Kemudian Rasulullah ke Arafah untuk berwukuf pada 09 Zulhijjah yang jatuhnya pada hari Jumaat dan merayakan hari raya Aidil Adha. Rasulullah S.A.W telah menyempurnakan semua rukun dan wajib haji hingga 13 Zulhijjah. Dan pada 14 Zulhijjah, Rasulullah S.A.W telah berangkat meninggalkan Makkah Al-Mukarramah menuju balik ke Madinah Al-Munawwarah. PERISTIWA SEMASA HIJJATUL WADA Di masa wukuf terdapat beberapa peristiwa penting yang boleh dijadikan pegangan dan panduan umat Islam telah berlaku, di antara ialah seperti berikut : 1. Rasulullah S.A.W minum susu di atas unta supaya dilihat oleh orang ramai bahawa hari itu tiada puasa atau tidak sunat berpuasa pada hari wukuf. 2. Seorang Sahabat jatuh dari binatang tunganggannya lalu mati, Rasulullah S.A.W. menyuruh supaya mayat itu dikafankan dengan 2 kain ihram dan tidak membenarkan kepalanya ditutup atau diwangikan jasad dan kafannya. Sabda Baginda pada ketika itu bahawa ” Sahabat itu akan dibangkitkan pada hari kiamat di dalam keadaan berihram dan bertalbiah”. 3. Rasulullah S.A.W. menjawab soalan seorang ahli Najdi yang bertanyakan ” Apakah itu Haji ?”. Sabdanya yang bermaksud ” Haji itu berhenti di Arafah”. Siapa tiba di Arafah sebelum naik fajar 10 Zulhijjah maka ia telah melaksanakan haji. 4. Turunnya ayat suci Al-Quranul Karim surah Al-Maidah yang bermaksud : ” Pada hari ini aku telah sempurnakan bagi kamu agama kamu dan aku telah cukupkan nikmatku ke atas kamu dan aku telah redha Islam itu menjadi agama untuk kami” Daripada sejarah dan peristiwa ringkas itu cubalah kita teliti betapa Rasulullah S.A.W telah menyempurnakan haji dengan pengorbanan Baginda bersama sahabat-sahabat yang berjalan dari Madinah Al-Munawwarah ke Makkah Al-Mukarramah selama 9 hari berbanding pada hari ini yang mana jemaah haji dari Malaysia boleh sampai ke Tanah Suci kurang daripada 9 jam dengan menaiki kapal terbang. Ini perkara yang perlu kita direnungkan apabila kita menghadapi sebarang kesusahan di tanah Suci. Sumber asal :http://www.tabunghaji.gov.my/bmv2/urusanhaji.asp?lthmenu=2
ي َوِإّياُكْم بَِما ْ َوَنَفَعِن،ظْيِم ِ ن اْلَع ِ ي َوَلُكْم ِفي اْلُقْرآ ْ ل ِل ُ كا َ َباَر
ْظْيَم ِلي ِ ل اْلَع َ سَتْغِفُر ا ْ ي َهَذا َوَأ ْ ل َقْوِل ُ َأُقْو.حِكْيِم َ ت َوالّذْكِر اْل ِ ن ْالَيا َ ِِفْيِه م َوَلُكْم Khutbah II Pada khutbah kedua ini, saya mengajak marilah kita selalu berupaya agar haji yang telah ditunaikan (terutama yang telah menunaikan) benar-benar mabrur, dan bagi yang belum diberi kemampuan meskipun telah berkeinginan dan berniat, untuk selalu bermohon aga segera diberi kemampuan untuk segera dapat menunaikannya. Untuk itu madilah kita persiapkan diri kita. Kita coba maksimalkan seluruh kemampuan kita, seluruh anggota tubuh kita, mata, telinga, kepala (otak), tangan, kaki, hati, dan yang lain, kita berdayakan untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki kelak. Bismillaahirrahmaanirraahii, alhamdu lillaahi rabbil alamin, hamdassyaakirin, hamdannaaimin, handayyuwaffi niamahu wayukaai madziidah. Ya Allah, Jadikan mataku ini sebagai mata yang tidak membutakan mata hati kami, jadikan metaku ini sebagai mata yang selalu sanggup melihat ayat-ayatmu Jadikan lisan ini menjadi lisan yang tepelihara jangan biarkan mulut ini sebagai sumber fitnah, yang akan menimbulkan perpecahan di antara kami. Jadikan mulut ini hanya berucap katakata yang engkau ridha Jadikan kening kami yang selalu nikmat bersujud, jangan biarkan kening kami ini menjadi sia sia tanpa pernah bersujud kepadaMu ya Allah. Jadikan tangan kami tangan yang selalu senang menolong, yang kuat yang dapat menolak kebatilan dan yang menolak kemurkaan Jadikan kaki kami ini senang berjalan menuju tempat-tempat yang engkau sucikan dan engkau senangi, jangan biarkan kaki ini melangkah ke tempat-tempat yang penuh maksiat. Wahai yang maha mendengar, yang maha tahu segala isi hati, jadikan hati ini hati yang tidak gentar mengahadapai cobaan apapun, berikan hati kami menjadi rindu akan pertemuan denganmu, rindu untuk bertemu denga rosul2mu. Jadikan otak kami ini sebagai otak yang selalu sanggup memikirkan dan menggali ilmu yang engkau bentangkan di jagad ini, jangan jadikan otak kami ini tumpul, hanya menerima saja, apalagi hanya memikirkan hal-hal yang kotor dan penuh maksiat. Wahai Yang maha dekat, segala yang ada di bumi ini adalah milikmu, segala yang ada di bumi ini ada dalam genggamanmu. Kedahsyatan alam adalah milikmu, fenomena alam adalah kehendakmu, bencana alam adalah hakmu. Jadikan hidup dan mati kami hanya kepadamu ya Allah. Ampuni kami adai kami selama ini selalu melupakanMu, Ampuni dosa yang terang terangan kami perbuat, juga yang sembunyi sembunyi kami lakukan, juga ketika kami selalu berbutuk sangka kepadamu. Ya Allah, bukakanlah pintu rizki bagi kami, dekatkanlah apabila masih terlalu jauh, masukkan kepada kami segera apabila telah dekat, serta berkahkan apabila telah kami miliki. Ya Allah yang maha kuasa, bangkitkanlah semangat kami agar kami terdorong untuk segera berkeinginan menunaikan ibadah haji bagi kami yang belum memikirkannya, dan tingkatkan semangat kami untuk segera dapat menunaikan ibadah haji, bagi yang telah bersemangat, tentunya diiringi dengan limpahan rizki yang mencukupi untuk dapat segera dapat menunaikannya.
Bimbing kami agar setiap detak nafas kami menyempurnakan ihtiar di jalan yang engkau ridhai. Kami adalah lemah, kami adalah bodoh, kami tidak dapat memperoleh percikan ilmumu kecuali atas pertolongan dan kehendakmu. Jadikan kami senang mencari ilmuMu, karena ilmu adalah pelita hati, karena ilmu yang akan membimbing kami ke arah jalan yang engakau ridhai
Leave a Comment
Khutbah Jumat 10 Filed under: Kumpulan Khutbah Jumat — Tags: Khutbah Jumat 10 — samiranshamir @ 4:37 pm
Batas Antara Dua Lautan Para ahli kelautan, setelah melalui kemajuan ilmu pengetahuan, telah dapat menyingkap adanya batas antara lautan. Mereka menemukan bahwa ada pemisah antara setiap lautan, pemisah itu bergerak di antara dua lautan dan dinamakan dengan front (jabhah) dianalogikan dengan front yang memisahkan antara dua pasukan. Dengan adanya pemisah ini setiap lautan memelihara karakteristiknya sehingga sesuai dengan makhluk hidup yang tinggal di lingkungan itu. Meskipun ada pemisah ini, dua lautan tetap bisa bercampur secara lambat yang membuat jumlah air laut yang menyeberang dari laut satu ke laut yang lain mendapatkan karakteristik lautan tempat air itu menuju, melalui pemisah yang bekerja mengaduk air yang lewat dari laut ke laut yang lain. Dengan demikian setiap lautan tetap memelihara karakteristiknya. Banyak tahapan yang telah dilalui ilmu pengetahuan manusia untuk mengetahui sifat-sifat air laut, di antaranya tentang batas-batas laut. Pada tahun 1873M/1283H para ilmuwan dari tim peneliti Inggris, dalam ekspedisi laut Challenger, menemukan adanya perbedaan di antara sampel-sampel air laut yang diambil dari berbagai lautan. Dari situ manusia mengatahui bahwa air laut berbeda-beda kondisinya satu dengan yang lain, dalam hal kadar garam, temperatur, berat jenis, dan jenis biota lautnya. Penemuan hal ini dihasilkan setelah menyelesaikan pelayaran ilmiyah selama tiga tahun, mengarungi seluruh lautan di bumi. Ekspedisi ini mengumpulkan informasi-informasi dari 362 pos yang diperuntukkan untuk menyelidiki karakteristik lautan-lautan. Laporan perjalanan tersebut memenuhi 29.000 halaman dalam 50 jilid, yang penyusunannya memakan waktu 23 tahun. Di tambah lagi bahwa ekspedisi tersebut adalah salah satu penemuan ilmiah yang besar karena telah memperlihat kedangkalan pengetahuan manusia sebelumnya tentang lautan. Setelah tahun 1933 diadakan ekspedisi ilmiah Amerika di Teluk Meksiko. Disebar ratusan pos-pos lautan untuk mempelajari karakteristik lautan. Ditemukan bahwa sejumlah besar dari pos-pos tersebut memberikan informasi yang seragam tentang karakteristik air di wilayah itu, dalam hal kadar garam, berat jenis, suhu, biota laut, dan kemampuan melarutkan oksigen. Di sisi lain pos-pos yang lain
memberikan informasi seragam yang lain tentang wilayah lain. Sehingga ahli kelautan berkesimpulan tentang adanya dua laut yang berbeda sifatnya, tidak sekedar perbedaan sampel seperti yang ditemukan pada ekspedisi Challenger. Melalui ratusan ”stasiun” laut yang dibuat untuk mempelajari karakteristik lautan, para ilmuwan menyimpulkan bahwa perbedaan karakter tersebut mendeterminasi satu lautan dengan yang lainnya. Akan tetapi mengapa lautan-lautan tersebut tidak bercampur dan lalu menjadi seragam padahal pengaruh kekuatan surut dan pasang terus menggerakkan air laut dua kali sehari, menjadikan air laut selalu datang dan pergi, bercampur dan bergolak? Ditambah faktor-faktor lain yang membuat air laut selalu bergerak dan bergolak seperti gelombang permukaan, gelombang bawah, arus air dan lautan Pertama kali muncul jawaban itu di lembaran buku-buku ilmiah pada tahun 1942M / 1361H. Studi yang mendalam tentang karakteristik lautan menyingkap adanya lapisan-lapisan air pembatas yang memisahkan antara lautan-lautan yang berbeda-beda, dan berfungsi memelihara karakteristik khas setiap lautan dalam hal kadar berat jenis, kadar garam, biota laut, suhu, dan kemampuan melarutkan oksigen. Setelah tahun 1962 diketahui fungsi batas-batas laut tersebut dalam ”mengolah” aliran air laut yang menyeberang dari satu laut ke laut yang lain sehingga laut yang satu tidak melampaui. laut yang lain. Dengan demikian lautan-lautan tersebut tidak bercampur aduk karena setiap lautan menjaga karakteristiknya masing-masing dan batas-batas wilayahnya karena adanya pembatas-pembatas tersebut. Skema di bawah menjelaskan batas-batas air Laut Tengah Mediterania yang hangat dan berkadar garam tinggi ketika memasuki Samudra Atlantik yang dingin dan memiliki kadar garam lebih rendah. Pemisah antara air Laut Tengah dan air Samudra Atlantik. Tampak perbedaan pemisah (front) dari kedua lautan dalam hal kadar garam dijelaskan dengan garis, angka dan warna. Dan akhirnya manusia dapat memotret pembatas-pembatas tersebut dengan teknologi foto inframerah menggunakan satelit di mana terlihat bahwa lautan yang tampaknya satu kesatuan ternyata memiliki benyak perbedaan di antara bagian-bagian air di berbagai lautan. Tampak perbedaan warna sesuai dengan perbedaan temperatur. Dalam riset lapangan untuk membandingkan antara air Teluk Oman dan air Teluk Persia menggunakan angka, perhitungan dan analisis kimiawi, tampak perbedaan yang nyata antara keduanya segi kimiawi dan tumbuhan yang dominant serta tampak ada pembatas yang jelas antara keduanya. (lihat hal 77 buku yang asli) Penemuan adanya batas antar lautan telah memakan waktu sekitar seratus tahun dengan melalui studi dan riset yang panjang, bergabung di dalamnya ratusan peneliti, digunakan berbagai macam peralatan dan perangkat yang riset ilmiah yang canggih. Akan tetapi al-Qur’an al-Karim telah menjelaskan hal ini 14 abad yang lalu. Allah berkata: QS arRahman: 19-22 Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Dari keduanya keluar mutiara dan marjan
. Allah juga berfirman: (QS an-Naml: 61 Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengokohkan) nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.
ي َوِإّياُكْم بَِما ْ َوَنَفَعِن،ظْيِم ِ ن اْلَع ِ ي َوَلُكْم ِفي اْلُقْرآ ْ ل ِل ُ كا َ َباَر ْ ظْيَم ِل ي ِ ل اْلَع َ سَتْغِفُر ا ْ ي َهَذا َوَأ ْ ل َقْوِل ُ َأُقْو.حِكْيِم َ ت َوالّذْكِر اْل ِ ن ْالَيا َ ِِفْيِه م َوَلُكْم Khutbah II Pada khutbah kedua ini, kami mengajak agar marilah kita persiapkan diri kita. Kita coba maksimalkan seluruh anggota tubuh kita, mata, telinga, kepala (otak), tangan, kaki, hati, dan yang lain, kita berdayakan untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki kelak. Bismillaahirrahmaanirraahii, alhamdu lillaahi rabbil alamin, hamdassyaakirin, hamdannaaimin, handayyuwaffi niamahu wayukaai madziidah. Ya Allah, Jadikan mataku ini sebagai mata yang tidak membutakan mata hati kami, jadikan metaku ini sebagai mata yang selalu sanggup melihat ayat-ayatmu Jadikan lisan ini menjadi lisan yang tepelihara jangan biarkan mulut ini sebagai sumber fitnah, yang akan menimbulkan perpecahan di antara kami. Jadikan mulut ini hanya berucap katakata yang engkau ridha Jadikan kening kami yang selalu nikmat bersujud, jangan biarkan kening kami ini menjadi sia sia tanpa pernah bersujud kepadaMu ya Allah. Jadikan tangan kami tangan yang selalu senang menolong, yang kuat yang dapat menolak kebatilan dan yang menolak kemurkaan Jadikan kaki kami ini senang berjalan menuju tempat-tempat yang engkau sucikan dan engkau senangi, jangan biarkan kaki ini melangkah ke tempat-tempat yang penuh maksiat. Wahai yang maha mendengar, yang maha tahu segala isi hati, jadikan hati ini hati yang tidak gentar mengahadapai cobaan apapun, berikan hati kami menjadi rindu akan pertemuan denganmu, rindu untuk bertemu denga rosul2mu. Jadikan otak kami ini sebagai otak yang selalu sanggup memikirkan dan menggali ilmu yang engkau bentangkan di jagad ini, jangan jadikan otak kami ini tumpul, hanya menerima saja, apalagi hanya memikirkan hal-hal yang kotor dan penuh maksiat. Wahai Yang maha dekat, segala yang ada di bumi ini adalah milikmu, segala yang ada di bumi ini ada dalam genggamanmu. Kedahsyatan alam adalah milikmu, fenomena alam adalah kehendakmu, bencana alam adalah hakmu. Jadikan hidup dan mati kami hanya kepadamu ya Allah. Ampuni kami adai kami selama ini selalu melupakanMu, Ampuni dosa yang terang terangan kami perbuat, juga yang sembunyi sembunyi kami lakukan, juga ketika kami selalu berbutuk sangka kepadamu.
Ya Allah, bukakanlah intu rizki bagi kami, dekatkanlah apabila masih terlalu jauh, masukkan kepada kami segera apabila telah dekat, serta berkahkan apabila telah kami miliki. Ya Allah, jadikan bulan ramadhan ini sebagai bulan yang benar-benar kami miliki dan kami nikmati. Apalagi engkau telah menjadikan bulan ramadhan sebagai bulan yang penuh nikmat, karena engkau istimewakan bulan itu, Bimbing kami agar setiap detak nafas kami menyempurnakan ihtiar di jalan yang engkau ridhai. Kami adalah lemah, kami adalah bodoh, kami tidak dapat memperoleh percikan ilmumu kecuali atas pertolongan dan kehendakmu. Jadikan kami senang mencari ilmuMu, karena ilmu adalah pelita hati, karena ilmu yang akan membimbing kami ke arah jalan yang engakau ridhai
Leave a Comment
Khutbah Jumat 9 Filed under: Kumpulan Khutbah Jumat — Tags: Khutbah Jumat 9 — samiranshamir @ 4:36 pm
MENYAMBUT BULAN RAMADHAN Dari Salmân al-Fârisî ra. ia berkata bahwa Rasulullah SAW di akhir bulan Sya`ban berkhutbah kepada kami, beliau bersabda, “Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung dan penuh berkah. Di dalamnya terdapat satu malam yang nilai (ibadah) di dalamnya lebih baik dari 1. 000 bulan. Allah menjadikan puasa pada siang harinya sebagai sebuah kewajiban, dan menghidupkan malamnya sebagai perbuatan sunnah (tathawwu`). Barangsiapa (pada bulan itu) mendekatkan diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan, ia seolah-olah mengerjakan satu ibadah wajib pada bulan yang lain. Barangsiapa yang mengerjakan satu perbuatan wajib, ia seolah-olah mengerjakan 70 kebaikan di bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran itu balasannya surga. Ia (juga) bulan tolong-menolong, di mana di dalamnya rezki seorang Mukmin bertambah (ditambah). Barangsiapa (pada bulan itu) memberikan bukaan (ifthâr) kepada seorang yang berpuasa, maka itu menjadi maghfirah (pengampunan) atas dosa-dosanya, penyelamatnya dari api neraka dan ia memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa (itu) sedikitpun.” Kemudian para Sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, tidak semua dari kita memiliki makanan untuk diberikan sebagai bukaan orang yang berpuasa.” Rasulullah SAW berkata, ” Allah memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan bukaan dari sebutir kurma, atau satu teguk air atau sedikit susu. Ramadhan adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya maghfirah (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api neraka.” (HR Baihaqî) Khutbah Nabi SAW yang diriwayatkan dari seorang Sahabat mulia, Salmân al-Fârisî di atas mengandung (secara implisit) beberapa stimulan dalam menyongsong bulan Ramadhan. Nabi SAW dalam khutbahnya tersebut menginginkan agar umat Islam benar-benar memahami kualitas tamu agung yang akan mendatangi umat Islam ini. Stimulan dalam khutbah di atas dapat dijabarkan dalam beberapa poin: Pertama, bulan Ramadhan merupakan bulan yang agung dan penuh keberkahan. Keagungan dan keberkahan bulan ini dapat dilihat dari penghormatan Allah terhadapnya. Allah menurunkan Al-Qur’an di dalamnya. Selain itu, ada sebuah fenomena yang cukup berbeda jika dibandingkan dengan bulanbulan yang lainnya, di mana hati setiap Mukmin tergerak untuk bersedekah lebih banyak, membaca AlQur’an lebih getol, dan qiyamullail. Sehingga dapat dikatakan bahwa Ramadhan merupakan ‘musim seminya’ Al-Qur’an. Lebih dari itu semua, keagungan dan keberkahan Ramadhan karena memiliki satu malam yang nilai ibadah di dalamnya lebih baik dari 1.000 bulan, yakni malam Laitul Qadar. Hal ini
secara gamblang dijelaskan oleh Allah SWT: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada malam Laitul Qadar. Tahukah kalian apa Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbitnya fajar.” (Qs. Al-Qadr [97]: 1-5). Sungguh, malam Lailatul Qadar itu merupakan bonus ibadah bagi setiap Mukmin. Secara matematis, 1.000 bulan itu sekitar 84 tahun. Padahal umur manusia (umat Islam) jarang yang mencapai angka itu. Tapi, jika ibadah pada malam Lailatul Qadar itu benar-benar (dilakukan) karena mengharap ridha Allah, maka nilainya lebih baik dari ibadah yang dilakukan selama 1.000 bulan. Oleh karena itu, Nabi SAW memberikan contoh bagaimana agar setiap Muslim bersungguh-sungguh beribadah di sepuluh akhir Ramadhan. Dalam Hadits yang diriwayatkan dari Aisyah ra. beliau bersabda, “Carilah malam Lailatul Qadar itu pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan.” (Dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam bab keutamaan ‘Lailatul Qadar’/2020). Oleh karenanya, beliau menganjurkan agar setiap Mukmin yang berpuasa dapat menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan keikhlasan (perhitungan), “…barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan keikhlasan (perhitungan), maka dosanya yang telah lalu diampuni.” (Dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam bab keutamaan Lailatul Qadar/2014). Kedua, pelipatgandaan pahala kebaikan. Ramadhan merupakan bulan yang menjadikan nilai seorang hamba berlipat-lipat. Pahala sunnah dinilai sebagai pahala amal yang wajib, yang dikerjakan pada bulan lain. Bahkan, satu kebaikan dibalas dengan 70 kebaikan. Luar biasa! Ketiga, bulan kesabaran. Proses imsâk yang dilakukan bagi setiap orang yang puasa, mulai terbit fajar hingga terbenam matahari merupakan sebuah proses pembentukan karakter sabar. Satu perbuatan yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Pada bulan inilah setiap Mukmin yang berpuasa digembleng untuk menjadi seorang yang ulet dan tahan uji. Sehingga Nabi SAW menyatakan bahwa balasan sabar adalah surga. Hal ini sangat paralel dengan firman Allah: “Jadikanlah sabar dan shalat itu sebagai penolong kalian, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (Qs. Al-Baqarah [2]: 153). Keempat, Ramadhan merupakan bulan ’semangat sosial’. Seorang yang melakukan puasa merupakan orang yang memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Empati mereka benar-benar tampak nyata. Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan bersedekah dan berderma pada bulan Ramadhan sangat fenomenal. Maka tidak heran, jika sejak awal puasa, para ulama membolehkan pembayaran zakat fitrah. Ini merupakan bentuk konkret dari ‘kepekaan sosial’. Karena ternyata, seorang Mukmin yang berpuasa diajak langsung praktek merasakan lapar dan dahaga, sebagaimana yang dirasakan oleh para fakirmiskin. Bahkan, orang yang memberikan bukaan kepada orang yang berpuasa akan menjadi ampunan dosa, dibebaskan dari api neraka dan memperoleh pahala seperti pahala orang yang melakukan puasa itu sendiri. Lebih untung lagi, ternyata pahala yang berpuasa itu tidak berkurang sedikitpun. Kelima, Ramadhan memiliki tiga bagian penting: rahmat, ampunan (maghfirah) dan pembebasan dari api neraka. Tentunya, untuk memperoleh ketiga substansi puasa tersebut, seorang Mukmin harus benarbenar memurnikan niat dan membulatkan ikhtiarnya: untuk mempersembahkan ibadah yang terbaik kepada Allah. Dengan demikian, seorang Mukmin tidak bisa bertindak pragmatis: memilah dan memilih bagian dari ketiga substansi tersebut. Ia harus dilalui secara berurutan. Dengan demikian, pembebasan dari api neraka tidak akan tercapai, sebelum diperolah maghfirah Allah SWT. Dan maghfirah ini tidak akan direngkuh, sebelum mendapatkan rahmat (kasih sayang) Allah SWT. Ketiga subtansi itu tidak bisa dipisahkan, karena puasa merupakan hak prerogatif Allah, “Setiap amalan Anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Puasa adalah milik-Ku dan aku (sendiri) yang akan membalasnya.” (Hadits Qudsi. Hadits Qudsi ini diriwayatkan dari Abdullah ibn Muhammad, dari Hisyâm, dari Ma`mar, dari az-Zuhrî, dari Ibnu al-Musayyab, dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW). Khutbah Nabi SAW adalah khutbah yang ditujukan kepada kita. Seolah-olah beliau berdiri di hadapan kita: memberikan tuntunan dalam menyambut sang tamu agung. Kita berharap khutbah beliau menjadi pedoman komplit sebelum ’sang tamu agung’ datang ke hadapan kita. Dengan demikian, lahir dan batin kita telah siap menerima kehadirannya. Wallâhu a`lamu bi as-shawâb!
ي َوِإّياُكْم بَِما ْ َوَنَفَعِن،ظْيِم ِ ن اْلَع ِ ي َوَلُكْم ِفي اْلُقْرآ ْ ل ِل ُ كا َ َباَر ْ ظْيَم ِل ي ِ ل اْلَع َ سَتْغِفُر ا ْ ي َهَذا َوَأ ْ ل َقْوِل ُ َأُقْو.حِكْيِم َ ت َوالّذْكِر اْل ِ ن ْالَيا َ ِِفْيِه م َوَلُكْم
Khutbah II Pada khutbah kedua ini, kami mengajak agar marilah kita persiapkan diri kita menyambut bulan puasa. Kita coba maksimalkan seluruh anggota tubuh kita, mata, telinga, kepala (otak), tangan, kaki, hati, dan yang lain, kita berdayakan untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki kelak. Bismillaahirrahmaanirraahii, alhamdu lillaahi rabbil alamin, hamdassyaakirin, hamdannaaimin, handayyuwaffi niamahu wayukaai madziidah. Ya Allah, Jadikan mataku ini sebagai mata yang tidak membutakan mata hati kami, jadikan metaku ini sebagai mata yang selalu sanggup melihat ayat-ayatmu Jadikan lisan ini menjadi lisan yang tepelihara jangan biarkan mulut ini sebagai sumber fitnah, yang akan menimbulkan perpecahan di antara kami. Jadikan mulut ini hanya berucap katakata yang engkau ridha Jadikan kening kami yang selalu nikmat bersujud, jangan biarkan kening kami ini menjadi sia sia tanpa pernah bersujud kepadaMu ya Allah. Jadikan tangan kami tangan yang selalu senang menolong, yang kuat yang dapat menolak kebatilan dan yang menolak kemurkaan Jadikan kaki kami ini senang berjalan menuju tempat-tempat yang engkau sucikan dan engkau senangi, jangan biarkan kaki ini melangkah ke tempat-tempat yang penuh maksiat. Wahai yang maha mendengar, yang maha tahu segala isi hati, jadikan hati ini hati yang tidak gentar mengahadapai cobaan apapun, berikan hati kami menjadi rindu akan pertemuan denganmu, rindu untuk bertemu denga rosul2mu. Jadikan otak kami ini sebagai otak yang selalu sanggup memikirkan dan menggali ilmu yang engkau bentangkan di jagad ini, jangan jadikan otak kami ini tumpul, hanya menerima saja, apalagi hanya memikirkan hal-hal yang kotor dan penuh maksiat. Wahai Yang maha dekat, segala yang ada di bumi ini adalah milikmu, segala yang ada di bumi ini ada dalam genggamanmu. Kedahsyatan alam adalah milikmu, fenomena alam adalah kehendakmu, bencana alam adalah hakmu. Jadikan hidup dan mati kami hanya kepadamu ya Allah. Ampuni kami adai kami selama ini selalu melupakanMu, Ampuni dosa yang terang terangan kami perbuat, juga yang sembunyi sembunyi kami lakukan, juga ketika kami selalu berbutuk sangka kepadamu. Ya Allah, bukakanlah intu rizki bagi kami, dekatkanlah apabila masih terlalu jauh, masukkan kepada kami segera apabila telah dekat, serta berkahkan apabila telah kami miliki. Ya Allah, jadikan bulan ramadhan ini sebagai bulan yang benar-benar kami miliki dan kami nikmati. Apalagi engkau telah menjadikan bulan ramadhan sebagai bulan yang penuh nikmat, karena engkau istimewakan bulan itu,
Bimbing kami agar setiap detak nafas kami menyempurnakan ihtiar di jalan yang engkau ridhai. Kami adalah lemah, kami adalah bodoh, kami tidak dapat memperoleh percikan ilmumu kecuali atas pertolongan dan kehendakmu. Jadikan kami senang mencari ilmuMu, karena ilmu adalah pelita hati, karena ilmu yang akan membimbing kami ke arah jalan yang engakau ridhai Leave a Comment
Khutbah Jumat 8 Filed under: Kumpulan Khutbah Jumat — Tags: Khutbah Jumat 8 — samiranshamir @ 4:34 pm
Syahrur dan Teori Limit http://islamlib.com/id/index.php?id=677&page=article 06/09/2004
Kita telah banyak yang mengetahui bahwa ilmu adalah jalan untuk menuji kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Telah dijelaskan melalui hadis nabi, bahwa untuk dapat mencapai kebahagiaan di dunia, kita perlu ilmu, untuk kebahagiaan di akhirat, kita juga butuh ilmu, demikian pula untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat kita pun perlu ilmu. Islam berkembang, karena ilmu. Banyak ilmuwan Islam yang telah banyak berjasa dalam membesarkan Islam. Salah satu Ilmuwan Islam yang saat ini menggebrag dunia Islam karena keberaniannya dalam memaparkan pandangannya adalah Dr. Muhammad Syahrur, seorang tokoh Islam liberal dari Syiria dengan teori limitnya (nadzariyyat al-hudûd). Teori ini Menjadi kontribusi baru dalam kajian fikih kontemporer. Menurut Wael B. Hallaq, teori limit Syahrur telah mengatasi kebuntuan epistemologi yang menimpa karya-karya pemikir sebelumnya (Wael B. Hallaq: 1997). Melalui karyanya yang sangat kontroversial, al-Kitâb wal Qur’ân: Qirâ’ah Mu`âshirah, Syahrur menegaskan bahwa teori limit merupakan salah satu pendekatan dalam berijtihad, yang digunakan dalam mengkaji ayat-ayat muhkamât (ayat-ayat yang bersisi pesan hukum) dalam Alquran. Terma limit (hudûd) yang digunakan Syahrur mengacu pada pengertian “batas-batas ketentuan Allah yang tidak boleh dilanggar, tapi di dalamnya terdapat wilayah ijtihad yang bersifat dinamis, fleksibel, dan elastis.” Paling tidak, teori limit memberikan empat kontribusi signifikan dalam pengayaan bidang fikih. Pertama, dengan teori limit, Syahrur telah berhasil melakukan pergeseran paradigma (paradigm shift) yang sangat fundamental di bidang fikih. Selama ini, pengertian hudûd dipahami para ahli fikih secara rigid sebagai ayat-ayat dan hadis-hadis yang berisi sanksi hukum (al-`uqûbât) yang tidak boleh ditambah atau dikurangi dari ketentuannya yang termaktub, seperti sanksi potong tangan bagi pencuri, cambuk 100 kali bagi pelaku zina belum berkeluarga, dan lain sebagainya. Berbeda dengan itu, teori limit (nadzariyyat al-hudûd) yang ditawarkan Syahrur cenderung bersifat dinamis-kontekstual, dan tidak hanya menyangkut masalah sanksi hukum (al-`uqûbât). Teori limit Syahrur juga menyangkut aturanaturan hukum lainnya, seperti soal libâsul mar’ah (pakaian perempuan), ta`addud al-zawj (poligami), pembagian warisan, soal riba, dan lain sebagainya. Kedua, teori limit Syahrur menawarkan ketentuan batas minimum (al-hadd al-adnâ) dan batas maksimum (al-hadd al-a`lâ) dalam menjalankan hukum-hukum Allah. Artinya, hukum-hukum Allah diposisikan bersifat elastis, sepanjang tetap berada di antara batas minimum dan maksimum yang telah ditentukan. Wilayah ijitihad manusia, menurut Syahrur berada di antara batas minimum dan maksimum itu tadi. Elastisitas dan fleksibilitas hukum Allah tadi dapat digambarkan seperti posisi pemain bola yang bebas bermain bola, asalkan tetap berada pada garis-garis lapangan yang telah ada. Pendek kata, selagi seorang muslim masih berada dalam wilayah hudûd-u-lLâh (ketentuan Allah antara batas minimum dan
maksimum tadi), maka dia tidak dapat dianggap keluar dari hukum Allah. Contohnya: ketentuan potong tangan bagi pencuri (Q.S. al-Mâ’idah: 38).
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Menurut Syahrur, potong tangan merupakan sanksi maksimum (al-hadd al-a`lâ) bagi seorang pencuri. Batas minimumnya adalah dimaafkan (Q.S. al-Mâ’idah: 34). Dari sini Syahrur berkesimpulan, seorang hakim dapat melakukan ijtihad dengan memperhatikan kondisi objektif si pencuri. Sang hakim tidak perlu serta merta harus memberi sanksi potong tangan dengan dalih menegakkan syariat, tapi dapat berijtihad di antara batasan maksimum dan minimum tadi, misalnya dengan sanksi penjara. Kalau kasus yang dihadapi adalah pejabat yang korup, sanksi dipecat dari jabatannya juga masih berada dalam dua batasan tadi. Syahrur beralasan, esensi sebuah sanksi hukum adalah membuat jera (kapok) si pelanggar hukum. Oleh sebab itu, negara atau pemerintahan yang tidak atau belum menerapkan sanksi potong tangan, rajam, qisas, dan beberapa sanksi hukum yang tertera di dalam Alquran maupun hadis, tidak bisa diklaim sebagai negara atau pemerintahan yang kafir sebagaimana tuduhan kalangan fundamentalis. Kita coba melihat kasus pakaian wanita, (Q.S al-Nur: 31) Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. Dalam kasus pakaian perempuan (libâs al-mar’ah) ini Syahrur berpendapat bahwa batas minimum pakaian perempuan adalah satr al-juyûb atau menutup bagian dada (payudara), kemaluan, dan tidak bertelanjang bulat. Batas maksimumnya adalah menutup sekujur anggota tubuh, kecuali dua telapak tangan dan wajah. Dengan pendekatan ini, perempuan yang tidak memakai jilbab pada umumnya (termasuk model “jilbab gaul” yang kini sedang ngetren) sesungguhnya telah memenuhi ketentuan Allah, sebab masih berada pada wilayah di antara batas minimum dan maksimum tadi. Sebaliknya, perempuan yang menutup sekujur tubuhnya (termasuk wajah, dengan cadar misalnya) dianggap telah keluar dari hudûd-u-lLâh (batasan-batasan Allah), karena melebihi batas maksimum yang ditentukan Alquran. Artinya, perempuan yang mengenakan cadar dan menutup sekujur tubuhnya –dengan pendekatan ini– malah sudah “tidak islami”.
Ketiga, dengan teori limitnya, Syahrur telah melakukan dekonstruksi dan rekonstruksi terhadap metodologi ijtihad hukum, utamanya terhadap ayat-ayat hudûd yang selama ini diklaim sebagai ayatayat muhkamât yang bersifat pasti dan hanya mengandung penafsiran tunggal. Bagi Syahrur, ayat-ayat muhkamât juga dapat dipahami secara dinamis dan memiliki alternatif penafsiran, sebab Alquran diturunkan untuk merespon persoalan manusia dan berlaku sepanjang masa. Semua ayat Alquran tidak
saja dapat dipahami, bahkan bagi Syahrur dapat dipahami secara pluralistik, sebab makna suatu ayat itu dapat berkembang, tidak harus sesuai dengan makna (pengertian) ketika ayat itu turun. Walhasil, penafsiran suatu ayat sesungguhnya bersifat relatif dan nisbi, sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan kata lain, melalui teori limit, Syahrur ingin melakukan pembacaan ayat-ayat muhkamât secara produktif dan prospektif (qirâ’ah muntijah), bukan pembacaan repetitif dan restrospektif (qirâ’ah mutakarrirah). Keempat, dengan teori limit, Syahrur ingin membuktikan bahwa ajaran Islam benar-benar merupakan ajaran yang relevan untuk tiap ruang dan waktu. Syahrur berasumsi, kelebihan risalah Islam adalah bahwa di dalamnya terkandung dua aspek gerak, yaitu gerak konstan (istiqâmah) serta gerak dinamis dan lentur (hanîfiiyah). Nah, sifat kelenturan Islam ini berada dalam bingkai teori limit yang oleh Syahrur dipahami sebagai the bounds or restrictions that God has placed on mans freedom of action (batasan yang telah ditempatkan Tuhan pada wilayah kebebasan manusia). Kerangka analisis teori limit yang berbasis dua karakter utama ajaran Islam ini (aspek yang konstan dan yang lentur) akan membuat Islam tetap survive sepanjang zaman. Dua hal yang beroposisi secara biner itu kemudian melahirkan gerak dialektik (al-harakah al-jadaliyah) dalam pengetahuan dan ilmu-ilmu sosial. Dari situlah diharapkan lahir paradigma baru dalam pembuatan legislasi hukum Islam (tasyrî’), sehingga memungkinkan terciptanya dialektika dan perkembangan sistem hukum Islam secara terus-menerus. WalLâh a’lam!
َي َوِإّياُكْم ِبَما ِفْيِه ِمن ْ َوَنَفَعِن،ظْيِم ِ ن اْلَع ِ ي َوَلُكْم ِفي اْلُقْرآ ْ ل ِل ُ كا َ َباَر ي َوَلُكْم ْ ظْيَم ِل ِ ل اْلَع َ سَتْغِفُر ا ْ ي َهَذا َوَأ ْ ل َقْوِل ُ َأُقْو.حِكْيِم َ ت َوالّذْكِر اْل ِ ْالَيا Khutbah II Pada khutbah kedua ini, kami mengajak agar kita henti-hentinya mencari ilmu. Baik untuk kepentingan kebahagiaan di dunia maupun untuk kepentingan kebahagiaan di akhirat. Kita coba maksimalkan seluruh anggota tubuh kita, mata, telinga, kepala (otak), tangan, kaki, hati, dan yang lain, kita berdayakan untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki kelak. Bismillaahirrahmaanirraahii, alhamdu lillaahi rabbil alamin, hamdassyaakirin, hamdannaaimin, handayyuwaffi niamahu wayukaai madziidah. Ya Allah, Jadikan mataku ini sebagai mata yang tidak membutakan mata hati kami, jadikan metaku ini sebagai mata yang selalu sanggup melihat ayat-ayatmu Jadikan lisan ini menjadi lisan yang tepelihara jangan biarkan mulut ini sebagai sumber fitnah, yang akan menimbulkan perpecahan di antara kami. Jadikan mulut ini hanya berucap katakata yang engkau ridha Jadikan kening kami yang selalu nikmat bersujud, jangan biarkan kening kami ini menjadi sia sia tanpa pernah bersujud kepadaMu ya Allah. Jadikan tangan kami tangan yang selalu senang menolong, yang kuat yang dapat menolak kebatilan dan yang menolak kemurkaan Jadikan kaki kami ini senang berjalan menuju tempat-tempat yang engkau sucikan dan engkau senangi, jangan biarkan kaki ini melangkah ke tempat-tempat yang penuh maksiat. Wahai yang maha mendengar, yang maha tahu segala isi hati, jadikan hati ini hati yang tidak gentar mengahadapai apapun, berikan hati kami menjadi rindu akan pertemuan denganmu, rindu untuk bertemu denga rosul2mu.
Jadikan otak kami ini sebagai otak yang selalu sanggup memikirkan dan menggali ilmu yang engkau bentangkan di jagad ini, jangan jadikan otak kami ini tumpul, hanya menerima saja, apalagi hanya memikirkan hal-hal yang kotor dan penuh maksiat. Wahai Yang maha dekat, segala yang ada di bumi ini adalah milikmu, segala yang ada di bumi ini ada dalam genggamanmu. Kedahsyatan alam adalah milikmu, fenomena alam adalah kehendakmu, bencana alam adalah hakmu. Jadikan hidup dan mati kami hanya kepadamu ya Allah. Ampuni kami adai kami selama ini selalu melupakanMu, Ampuni dosa yang terang terangan kami perbuat, juga yang sembunyi sembunyi kami lakukan, juga ketika kami selalu berbutuk sangka kepadamu. Bimbing kami agar setiap detak nafas kami menyempurnakan ihtiar di jalan yang engkau ridhai. Kami adalah lemah, kami adalah bodoh, kami tidak dapat memperoleh percikan ilmumu kecuali atas pertolongan dan kehendakmu. Jadikan kami senang mencari ilmuMu, karena ilmu adalah pelita hati, karena ilmu yang akan membimbing kami ke arah jalan yang engakau ridha Leave a Comment
Khutbah Jumat 7 Filed under: Kumpulan Khutbah Jumat — Tags: Khutbah Jumat 7 — samiranshamir @ 4:30 pm
MANUSIA ITU LEMAH BERARTIKAH? Kalau kita renungkan, negara kita akhir-akhir ini seperti tidak pernah ada kenyamanan sama sekali. Bencana alam begitu mudahnya muncul di bumi Indonesia ini. Taruhlah kita berangkat dari sunami di Aceh yang meluluh lantakkan serambi mekah itu. Ratusan ribu manusia seperti sampah yang tak berdaya, begitu mudah tertelan ombak. Semua tumbuhan dan bangunan rata bahkan seperti padang tanah, tak ada barang tersisa. Semua seperti samudra lumpur. Bahkan ada subuah kabupaten yang hanya tinggal 15% penduduknya. Gempa bumi jogya yang hanya beberapa menit saja telah menghilangkan ribuan nyawa manusia. Banjir lumpur yang telah 3 tahunan tidak kunjung berhenti, sekitar 5 kecamatan seolah hilang, yang ada hanyalah lautan lumpur. Berbagai upaya dilakukan, berbagai temuan teknologi diteparkan, namun hingga kini tidak ada tanda-tanda akan berhenti, bahkan bebarapa ahli mengatakan bahwa banjir lumpur setidaknya akan berlangsung sekitar 10 tahun ke depan. Banjir dimanamana, kebakaran hutan tak kunjung berhenti, Begitu banyaknya bencana di tanah air ini, hingga kita seolah tidak dapat menyebutnya satu demi satu. Kita tinggal di dataran rendah, banjir tiada putus. Didataran tinggi, tanah longsong menghadang. Alam seolah sedang menunjukkan bahwa betapa kuatnya dia, betapa saktinya dia, betapa berkuasanya dia. Lalu ada apa dengan manusia? Bukankah manusia pandai, berilmu dan berteknologi, serba bisa, kuasa akan alam ini? Ternyata terbukti bahwa manusia sangat lemah, bahkan terkesan teramat sangat lemah dibandingkan kekuatan alam ini. Yang pasti setiap manusia terlahir ke bumi sebenarnya tanpa tahu siapa dirinya, dan siapa pula bumi yang dihuninya, apalagi jagat raya yang melingkupinya maha luas. Jagat raya ini berisi sekitar 300 miliar galaksi. Galaksi adalah kumpulan bintang dan benda langit yang setiap galaksai jumlahnya ratusan milyard bintang. Salah satu dari galaksi ini adalah Galaksi Bima Sakti, yang terdiri atas sekitar 250 miliar bintang. Matahari kita hanyalah salah satu dari 250 milyard bintang yang ada di galaksai bima sakti ini. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G.(lalu bagaimana bintang yang lebih besar?) Matahari dipercayai
terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu dari serpihan material ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun lalu. Jika kita bandingkan dengan butiran pasir di seluruh pantai di bumi masih lebih banyak bintang di jagat raya, dan Matahari kita hanyalah salah satu butiran pasir ini. Bumi tempat tinggal kita tidaklah lebih besar dari sebutir pasir tersebut. Perbandingan diameter matahari dengan bumi adalah 9 : 1000. Jadi apabila matahari saja digambarkan sebutir pasir, lalu bumi seberapa. Seperseratus dari besarnya butir pasir. Lalu bagiamana dengan manusia, makhluk kecil penghuni bumi ini, seolah ia bukanlah apaapa di dalam jagat raya yang mahaluas ini. Dari segi ukurannya, manusia bak sebutir debu di padang pasir nan luas, sesuatu yang tak berarti dalam alam semesta tak bertepi. Dilihat dari kekuatannya, manusia pun makhluk yang teramat lemah, jaauuh lebih lemah dari kekuatan alam ini. Dari virus tak kasat mata yang mampu menjadikannya sakit tak berdaya; hingga hujan, gunung dan gempa bumi yang dapat melenyapkannya dari muka bumi. Begitulah, kehidupan manusia seolah tak berarti jika dilihat dari ukuran dan kekuatannya, dibandingkan dengan ukuran alam semesta dan kedahsyatan peristiwa alam. Namun, benarkah hidup manusia tanpa arti? Jika makna hidup memang tiada, mengapa manusia perlu ada? Jika mata yang melihat pemandangan, telinga yang mendengar suara, lidah yang mengecap rasa, dan kulit yang meraba benda ini tidak memiliki makna apa pun, lalu untuk apa semua ini ada? Mengapa manusia mesti hidup di muka bumi jikalau pada akhirnya semua mereka kan pasti sirna, terhempaskan oleh penyakit mematikan, usia senja, kecelakaan, gempa bumi, letusan gunung, serta dahsyatnya kekuatan alam lainnya yang menerpa mereka? Mengapa manusia mesti hadir di dunia, mengapa mereka mesti hidup, menderita, tertawa, bahagia, dan akhirnya harus mati…??? Apakah semua ini ada artinya ??? Nampaknya, semua ini nyaris tanpa arti jika kita pahami sebatas pada ukuran dan kekuatan manusia, sebab banyak makhluk atau benda di alam ini yang jauh lebih besar dan jauh lebih dahsyat dari manusia. Namun sesuatu benda telah memiliki arti karena keberadaannya, sebab untuk apa menanyakan makna atau arti sesuatu yang tidak pernah ada? Ketika arti keberadaan sesuatu telah kita pahami, maka ukuran, kekuatan, kedahsyatan dan segala ciri yang lain pun akan tampak bermakna di hadapan kita. Begitulah, keberadaan manusia memunculkan makna keberadaan serta kehidupan manusia itu sendiri. Sebagaimana keberadaan alam semesta beserta segala isi dan kedahsyatannya yang pastilah mendorong kita juga bertanya akan arti keberadaannya. Yang pasti, kesempurnaan dan kehebatan seluruh makhluk hidup dan tak hidup di alam ini mengatakan kepada akal dan hati nurani manusia akan satu hal: semua diciptakan dengan tujuan yang pasti dan benar. Dan tujuan itu adalah agar manusia yang berakal dan bernurani ini mampu menyibak misteri alam, termasuk dirinya sendiri. Menguak kesempurnaan, keajaiban, kehebatan, kekuatan, dan kedahsyatan fenomena alam hingga terpampang di pelupuk matanya suatu kebenaran yang pasti, yakni bahwa semua ini ada karena diciptakan dengan makna dan tujuan yang pasti; hingga tersingkaplah kabut kebodohan dan kejumudan yang selama ini menutup mata hatinya, sehingga ia dengan jelas mampu menatap keberadaan singgasana sang Pencipta. Dialah Allah, Penguasa dan Pemilik Kekuatan di balik keajaiban dan kedahsyatan fenomena alam ini, yang semuanya diciptakan-Nya agar manusia mampu mengenal keberadaan dan sifat-sifat-Nya. Lebih dari itu, alam ini dicipta agar manusia senantiasa mengingat akan keagungan Pencipta-Nya dan kelemahan dirinya; agar menjadi sarana yang menjadikannya hamba yang bertaqwa. QS. Al Mu’minuun, 23:84-87
84. Katakanlah: “Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?” 85. Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah.” Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak ingat?” 86. Katakanlah: “Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya `Arsy yang besar?” 87. Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah.” Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak bertakwa?”
َي َوِإّياُكْم ِبَما ِفْيِه ِمن ْ َوَنَفَعِن،ظْيِم ِ ن اْلَع ِ ي َوَلُكْم ِفي اْلُقْرآ ْ ل ِل ُ كا َ َباَر ي َوَلُكْم ْ ظْيَم ِل ِ ل اْلَع َ سَتْغِفُر ا ْ ي َهَذا َوَأ ْ ل َقْوِل ُ َأُقْو.حِكْيِم َ ت َوالّذْكِر اْل ِ ْالَيا Ya Allah, Jadikan mataku ini sebagai mata yang tidak membutakan mata hati kami, jadikan metaku ini sebagai mata yang selalu sanggup melihat ayat-ayatmu Jadikan lisan ini menjadi lisan yang tepelihara jangan biarkan mulut ini sebagai sumber fitnah, yang akan menimbulkan perpecahan di antara kami. Jadikan mulut ini hanya berucap katakata yang engkau ridha Jadikan kening kami yang selalu nikmat bersujud, jangan biarkan kening kami ini menjadi sia sia tanpa pernah bersujud kepadaMu ya Allah. Jadikan tangan kami tangan yang selalu senang menolong, yang kuat yang dapat menolak kebatilan dan yang menolak kemurkaan Jadikan kaki kami ini senang berjalan menuju tempat-tempat yang engkau sucikan dan engkau senangi, jangan biarkan kaki ini melangkah ke tempat-tempat yang penuh maksiat. Wahai yang maha mendengar, yang maha tahu segala isi hati, jadikan hati ini hati yang tidak gentar mengahadapai apapun, berikan hati kami menjadi rindu akan pertemuan denganmu, rindu untuk bertemu denga rosul2mu. Wahai Yang maha dekat, segala yang ada di bumi ini adalah milikmu, segala yang ada di bumi ini ada dalam genggamanmu. Kedahsyatan alam adalah milikmu, fenomena alam adalah kehendakmu, bencana alam adalah hakmu. Jadikan hidup dan mati kami hanya kepadamu ya Allah. Ampuni kami adai kami selama ini selalu melupakanMu, Ampuni dosa yang terang terangan kami perbuat, juga yang sembunyi sembunyi kami lakukan, juga ketika kami selalu berbutuk sangka kepadamu. Bimbing kami agar setiap detak nafas kami menyempurnakan ihtiar di jalan yang engkau ridhai. Kami adalah lemah, kami adalah bodoh, kami tidak dapat memperoleh percikan ilmumu kecuali atas pertolongan dan kehendakmu. Jadikan kami senang mencari ilmuMu, karena ilmu adalah pelita hati, karena ilmu yang akan membimbing kami ke arah jalan yang engakau ridha Leave a Comment
Khutbah Jumat 6 Filed under: Kumpulan Khutbah Jumat — Tags: Khutbah Jumat 6 — samiranshamir @ 4:27 pm
MENCARI ALLAH Dalam ceramahnya, Ibnu Atha’illah (seorang sufi) menyindir dan mengingatkan kepada kita bahwa: Pencarian kita pada Allah, menunjukkan bahwa Kita telah kehilangan Allah dari diri Kita. Selanjutnya Ia menerangkan bahwa: Orang yang mencari Allah, berarti Allah tidak hadir dalam kalbunya, Allah raib dari jiwanya, sehingga yang ada dan hadir di hatinya adalah selain Allah. Padahal Allah itu tidak pernah hilang. Allah juga tidak jauh, bahkan ketika hati kita jauh dari Allah. Allah itu Maha Dekat, bahkan sampai Kita tahu bahwa Allah lebih dekat dari segala yang ada, termasuk lebih dekat dibanding jiwa kita sendiri Al-Baqoroh 186 Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. Dalam ayat di atas jelas bahwa Allah mengabulkan permohonan orang yang berdoa dengan catatan “apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku”. Ini mengingatkan pada kita bahwa kita perlu selalu bermohon kepada Allah dalam berbagai kepentingan. Meskipun sebagian ahli sufi mengatakan bahwa Allah maha mengetahui kepentingan hambanya, meskipun dia tidak memintanya Allah akan memberinya. Hadirin rakhiima kumullah Di lingkungan kita, banyak orang yang merasa belum menemukan Allah, termasuk belum menemukan Allah dalam kehadiran hatinya, Mungkin malah dalam diri kita sendiri, merasa belum merasakan kehadiran Allah. Lalu mencari Allah, sedangkan yang dicarinya itu sebenarnya lebih dekat dibanding angan-angannya kita tentang “dekat” itu sendiri. Untuk itu maka dzikir kepada Allah (dzikrullah) menjadi amat penting agar kehadiran Allah bisa istiqamah dan dapat kita rasakan, sehingga kita tidak pernah merasa kehilangan Allah. Selanjutnya Ibnu Atha’illah mengatakan “Sedangkan permintaan kita kepada selain Allah menunjukkan betapa Kita tidak punya rasa malu di hadapan Allah” Padahal sudah jelas, bahwa rasa malu itu sebagaian dari iman. Kalau orang sudah tidak punya rasa malu di hadapan Allah, maka ia tidak akan punya malu di hadapan makhluk Allah lainnya. Ada Kecenderungan pada diri manusia bahwa manusia banyak mengandalkan pertolongan kepada selain Allah, padahal Allah senantiasa memanggilnya agar si hamba dekat dan memohon kepada-Nya. Syekh Ibnu Ajibah al-Hasani menyindir, bahwa rasa asyik dengan sesama manusia atau makhluk Allah, itu merupakan tanda-tanda kebangkrutan. Menghadap Allah itu berarti membelakangi makhluk Allah. Menghadap makhluk Allah berarti membelakangi Allah. Padahal dalam prinsip Tarekat Sufi ada satu kaidah, “Dan permintaanmu melalui selain Allah, menunjukkan betapa jauhnya dirimu dari Allah” Orang seringkali mencari sesuatu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tetapi ketika iamasih merasa kekurangan, ia meminta melalui orang atau makhluk Allah. Padahal telah jelas bahwa Allah maha menyantuni hambanya yang mengorbankan dirinya dalam mencari keridlaanNya. Seperti yang tersurat dalam Q.S. Al-Bakarah 207:
Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya Ayat ini menjadi salah satu dasar mengapa sebagian ahli sufi mengatakan bahwa kita sebenarnya tidak harus meminta kepada Allah urusan rizki, karena Allah maha penyatun dan maha mengetahui kepentingan hambanya. Namun ada syaratnya bahwa mereka harus menghambakan dirinya kepada Allah dengan mengorbankan dirinya untuk mencari keridlaan Allah. Marilah kita tetap renungkan ayat Allah ini dan berupaya untuk selalu mendekatkan diri kepadaNya, sehingga keridhaan Allah kita dapatkan, sehingga segala keinginan kita dimengerti dan diketahui Allah, yang akhirnya terwujudlah keinginan kita. Apalagi kondisi sekarang ini, kehidupan kita sebagai masyarakat kecil yang hidupnya banyak mengalami kedulitan, terutama dalam memenuhi kebutuhan hidup. Harga beras semakin, membubung hampir sulit terjangkau, harga minyak juga, bukan saja naik tetapi melipat, hingga dua kali lipat dari harga beberapa bulan sebelumnya. Minyak tanah yang merupakan kebutuhan primer bagi rakyat kecil, hampir menghilang dari pasar, harga bhan baker minyak (bensin) semakin melangit, sementara kondisi masyarakat kita telah banyak bergantung pada kendaraan bermotor jenis roda 2 maupun roda empat. Kondisi ini akan semakin mempersulit hidup kita, kondisi ini dapat menciptakan komflik internal masyarakat, misal konfil antar tetangga, antar teman dan sahabat, apalagi bila masyarakat kaya banyak yang tertutup hatiyna, tentu cenderung akan menumbuhkan masyarakat yang temperamental, mudah sekali tersulut dan masuk ke dalam arena konflik karena persaingan untuk mendapatkan kebutuhan primer. Sekali lagi, marilah kita berupaya selalu mendekatkan diri dan untuk mencari keridhaan Allah, demi terwujudnya kondisi terperhatikannya kesulitan kita oleh Allah yang pada gilirannya, Allah akan membantu kita untuk keluar dari segala kesulitan kita.
ْ ِ قْرآ َ َباَر ت َ َ وَن،م ُ ْ م ِفي ال ِ ن ْالَيا ِ ِما فِي ْه َ ِم ب ْ ُ ي وَإ ِّياك ْ ُ ي وَل َك ُ ك الل َ م ْ ِ فعَن ْ ِه ل ِ ْ ن العَظ ِي َ َ ُ ْ أقُو.م َ َي ه م ِ ْست َغ َ ْ َوالذ ّك ْرِ ال ْ ذا وَأ ْ ُ ي وَل َك َ ْ ه ال ْعَظ ِي َ فُر الل ْ ِم ل ْ ِ ل قَوْل ِ ْ حك ِي Pada khutbah II ini saya mengajak untuk merenungkan kembali bahwa Allah dekat dengan kita, Allah mengabulkan doa kita, asalakan kita mendekat kepadaNya. Upayakan kita tidak mencari Allah karena Allah telah sangat dekat dengan kita, yakinlah bahwa Allah mengerti dan mengetahui apa yang ada dalam hati kita, Allah akan mengabulkan segala keinginan kita mekipun belum diucapkan, asalkan Dia ridha, maka marilah kita senantiasa mencari keridhaaNya. Marilah kita nyatakan keinginan kita keluarga besar SMK 1 Semarang, dalam sebuah doa: Ya Allah, Engkau maha pengasih dan maha penyayang, kasihilah hambamu ini, Jadikan kami sebagai hambamu yang selalu mensyukuri nikamatmu, kami yakin kami bersyukur maka Engkau menambah pemberian nikmatMu. Arahkan kami agar kami senantiasa dekat denganMu, kami yakin kedekatan kami akan memunculkan keridhaanMu. Ya Allah, Engkau maha pengampun, ampunilah kami perbaikilah hubungan antar personal kami lembutkan hati kami, lembutkan dan santunkan perkataan kami sebagai upaya untuk menghindari saling ketersinggungan diantara kami. Jadikan kami saling menghormati, saling menghargai, saling menyayangi, saling percaya dan saling dapat dipercaya. Jadikan kami sebagai hambaMu yang senantiasa mau bertanggungjawab atas segala tugas dan tanggung jawab kami.
Ya Allah, Engkau paling tahu tentang kebijaksanaan, jadikan para pemimpin kami sebagai pemimpin yang bijaksana, yang cerdas, yang peka terhadap kondisi yang dipimpinnya, sehingga senantiasa berupaya memperbaiki kondisi manakala buruk, dan meningkatkan kualitas kondisi manakala dirasa telah baik. Jadikan jpara pemimpin kami sebagai pemimpin yang selalu mengutamakan pelayanan, kami sadar bahwa hidup adalah melayani dan bukan untuk minta dilayani. Karena itu perbaikilah dan tingkatkan pelayanan kami kepada yang seharusnya kami layani. Ya Allah Jadikan tempat ini, masjid ini sebagai ladang kebaikan dan bukan sebagai lading konflik. Jadikan para tokoh masjid ini sebagai tokoh yang bijaksana, yang selalu berhati-hati dalam berbicara dan mengluarkan pernyataan, karena kekuranghati-hatian mereka, akan menimbulkan konflik, sehingga dapat menimbulkan terkoyaknya keharmonisan jama’ah masjid ini. Ya Allah, yang maha mengetahui kepantingan hambanya. Jadikan kami sebagai orang-orang yang yang tahu akan tugasnya, pada job kami masing-masing Ya Allah, perbaikilah sikap keagamaan kami sebab agama adalah benteng kehidupan kami, perbaikilah dunia kami sebagai tempat penghidupan kami, perbaikilah akhirat kami sebagai tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan kami di dunia sebagai tambahan bagi setiap kebaikan. Jadikanlah kematian kami sebagai tempat istirahat bagi kami dari setiap keburukan Ya Allah, jadikanlah kami mencintai keimanan dan hiasilah keimanan tersebut dalam hati kami. Dan jadikanlah kami membenci kekufuruan, kefasikan dan kemaksiatan dan jadikanlah kami termasuk orang yang mendapat petunjuk Ya Allah, ampunilah dosa kami, dosa orang tua kami, dosa para pemimpin kami, dosa para pendukung kami, dosa kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat. Kabulkan permohonan kami ya Allah Allahummaghfirli waliwaalidayya, warhamhuma kama rabbayana shahiira. Leave a Comment
Khutbah Jumat 5 Filed under: Kumpulan Khutbah Jumat — Tags: Khutbah Jumat 5 — samiranshamir @ 4:22 pm
MENGUBAH POLA PIKIR ORANG MISKIN Perekonomian kita secara umum dikatakan terpuruk. Namun ternyata ini hanya dirasakan oleh masyarakat kecil, masyarakat miskin, atau menengah. Merekalah yang setiap hari kebingungan mencari pemenuhan kebutuhan pokok. Pangan, sandang dan papan. Meskipun banyak diantara mereka yang tidak menyadari bahwa mereka tergolong masyarakat miskin, mengingat hidup pas pasan atau kekurangan demikian telah membiasa. Tidak dipungkiri bahwa disekitar kita banyak yang hidupnya sangat jauh dari kita. Kalau hanya sekedar untuk makan mungkin mereka tidak begitu masalah, namun ketika harus membiayai sekolah anak-anaknya, ketika harus menanggung biaya pengobatan rumah sakit, mereka sangat sulit memenuhinya. Saat seperti demikian baru menyadarkan bahwa mereka termasuk katagori miskin. Pola pikir mereka yang demikian ini sangat perlu kita perhatikan dan kita upayakan untuk diperbaiki. Apabila masyarakat yang semikianini tidak kita pikirkan dan diupayakan untuk sadar dan kemudian berjuang untuk melepaskan diri dari kemiskinan, maka tidak mustakhil generasinya juga akan punya pola pikir yang sama, sehingga tidak akan pernah terjadi peningkatan kualitas ekonominya. Keadaan masyarakat yang seperti ini terjadi pula di kampung kita, di lingkungan kita, di daerah kita. Siapa yang harus melakukan pembenahan ini? Tidak ada lain kecuali kita sendiri. Salah satu cara yang dituntunkan dalam Islam adalah dengan mengoptimalkan sedekah, infaq, ataupun shadaqoh. Kata mengoptimalkan mempunyai makna menyadarkan keseluruhan umat agar senang, rutin, dan konsisten. Apabila sodaqoh ini distribusinya dikoordinir secara benar dan profesional, maka, bukan tidak mungkin kemiskinan segera dapat dientaskan dan diselesaikan.
Terdapat perilaku yang salah di masyarakat kita. Justru dengan kondisi kemiskinan yang sedemikian terasa, banyak oknum yang memanfaatkan kesempitan ini. Banyak sekali bank-bank keluarga, bankbank pribadi (rentenir) yang menjadikan orang miskin sebagai nasabah. Namun sangat ironis, dalam kondisi kemiskinan yang menghimpit justru pinjaman dikenakan bunga yang cukup fantastik. 10% perbulan, sehingga kalau dihitung pertahun jatuhnya 120%. Bunga inilah yang dinamai riba. Orang miskin telah kekurangan dan dirundung kesulitan. Bunga seberapapun akan diiyakan karena sangat membutuhkan, misal demi terbayarnya pengobatan di rumah sakit, demi dapat memberi makan keluarga, demi diterimanya anak sebagai pegawai negeri, TNI.POLRI, atau karyawan perusahaan. Ketika pada saatnya harus melunasi dalam 3 bulan, dia belum bisa, bungan yang harus dibayarkan dijadikan pokok pinjaman lagi, hingga dalam 1 tahu, pokok pinjaman bisa dua kali lipat. Kondisi ini akan semakin menyengsarakan mereka. Apakah tidak lebih baik jika mereka bukan diberi pinjaman yang tidak berbunga atau bahkan diberi sedekah sebagai bentuk bantuan pada mereka? Albaq0r0h 280 Dan jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Allah telah memberi peringatan pada kita dengan firmannya: Albakoroh 278 Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Al Baqoroh 279 Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. Ayat ini mengatakan bahwa jika kita tidak meniggalkan sisa ribanya, maka Allah dan Rasul akan memerangi kita, namun jika kita meniggalkannya dengan bertobat, hanya mendapatkan kita impas, mendapatkan yang pokoknya, artinya tidak mendapat pahala dari proses, tidak pula mendapat siksa. Sisa riba yang dimaksudkan dalam hal ini adalah ketika orang yang memberi pinjaman ingat dengan peringatan Allah dan segera memutuskan untuk tidak meneruskan membebani bungan pinjaman pada yang berhutang. Kita perlu renungkan kembali, meminjamkan uang dengan membungakan (riba), disamping menyengsarakan peminjam, sebenarnya tidak menambah kekayaan si empunya uang namun justru malah akan menyusutkan kekayaan mereka di sisi Allah. Sebaliknya pemberian zakat akan melipat gandakan pahala dari Allah, bahkan pahala yang berupa materi beberapa saat kemudian setelah proses zakat selesai. Seperti difirmankan Allah dalam QS Arrum 30. Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya). Al Hadid 18 Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.
Allah telah menjamin tidak akan menjadi miskin orang yang bersedekah. QS Amujaadillah 13 Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi tobat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan Pada khutbah kedua, saya mengajak untuk merenungkan kembali saudara-saudara kita tetangga kanan kiri kita yang nasibnya masih belum seberuntung kita, untuk tidak menambah beban mereka tetapi bagaimana kita ikut andil dalam mengatasi masalah ekonomi mereka, meskipun hanya berupa ide atau advis. Saya juga mengajak, mari kita tetap berupaya dan berdoa agar kita dihindarkan dari membebani orang lain dengan menerapkan bunga pada orang-orang yang kita bantu. Kita hindarkan riba kita galakkan zakat dan sedekah, Insya Allah kita akan termasuk orang-orang yang beruntung. Untuk itu marilah kita berdoa agar apa yang kita lakukan tetap berada di jalan Allah, dijalan yang Allah Ridhai. Ya Allah, Engkau maha pengasih dan maha penyayang, kasihilah hambamu ini, kasihilah keluarga besar Jadikan kami sebagai hambamu yang selalu mensyukuri nikamatmu, kami yakin kami bersyukur maka Engkau menambah pemberian nikmatMu. Arahkan kami agar kami senantiasa dekat denganMu, kami yakin kedekatan kami akan memunculkan keridhaanMu. Ya Allah, Engkau paling tahu tentang kebijaksanaan, karena engkau maha bijaksana. jadikan para pemimpin kami sebagai pemimpin yang bijaksana, yang cerdas, yang peka terhadap kondisi yang dipimpinnya, sehingga senantiasa berupaya memperbaiki kondisi manakala buruk, dan meningkatkan kualitas kondisi manakala dirasa telah baik. Jadikan kami sebagai hambamu yang selalu mengutamakan pelayanan, baik pelayanan kepada keluarga maupun kepada sesama, kami sadar bahwa hidup adalah melayani dan bukan untuk minta dilayani. Karena itu perbaikilah dan tingkatkan pelayanan kami kepada yang seharusnya kami layani. Ya Allah, kami sadar uang seolah segalanya dalam hidup ini, dengan uang kami bisa berbuat banyak untuk kepentingan kemaslahatan umat, tingkatkan rizki kami, bimbinglah kami agar selalu menggunakan uang dan harta kami di jalanmu, hindarkan kami dari unsur riba dalam kehidupan kami. Ya Allah, perbaikilah sikap keagamaan kami sebab agama adalah benteng urusan kami, perbaikilah dunia kami sebagai tempat penghidupan kami, perbaikilah akhirat kami sebagai tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan kami di dunia sebagai tambahan bagi setiap kebaikan. Jadikanlah kematian kami sebagai tempat istirahat bagi kami dari setiap keburukan Ya Allah, jadikanlah kami mencintai keimanan dan hiasilah keimanan tersebut dalam hati kami. Dan jadikanlah kami membenci kekufuruan, kefasikan dan kemaksiatan dan jadikanlah kami termasuk orang yang mendapat petunjuk Allahummaghfirli waliwaalidayya, warhamhuma kama rabbayana shahiira.
Leave a Comment
January 2, 2009 Khutbah Jumat 4 Filed under: Kumpulan Khutbah Jumat — Tags: Khutbah jumat 4 — samiranshamir @ 6:08 pm
MENCARI ALLAH Dalam ceramahnya, Ibnu Atha’illah (seorang sufi) menyindir dan mengingatkan kepada kita bahwa: Pencarian kita pada Allah, menunjukkan bahwa Kita telah kehilangan Allah dari diri Kita. Selanjutnya Ia menerangkan bahwa: Orang yang mencari Allah, berarti Allah tidak hadir dalam kalbunya, Allah raib dari jiwanya, sehingga yang ada dan hadir di hatinya adalah selain Allah. Padahal Allah itu tidak pernah hilang. Allah juga tidak jauh, bahkan ketika hati kita jauh dari Allah. Allah itu Maha Dekat, bahkan sampai Kita tahu bahwa Allah lebih dekat dari segala yang ada, termasuk lebih dekat dibanding jiwa kita sendiri Al-Baqoroh 186 Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. Dalam ayat di atas jelas bahwa Allah mengabulkan permohonan orang yang berdoa dengan catatan “apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku”. Ini mengingatkan pada kita bahwa kita perlu selalu bermohon kepada Allah dalam berbagai kepentingan. Meskipun sebagian ahli sufi mengatakan bahwa Allah maha mengetahui kepentingan hambanya, meskipun dia tidak memintanya Allah akan memberinya. Hadirin rakhiima kumullah Istighosah atau doa bersama kali ini dapat dikatakan suatu upaya mendekatkan diri kepada Allah. Kalau kita dengan ikhlas dalam melakukan kegiatan ini, Insya Allah, Allah akan menjadikan momentum ini sebagai ajang pengabulan doa dan permohonan kita, sebagai ajang pengabulan janji Allah sebagaimana ayat di atas. Yakni mengabulkan doa kita untuk mencapai tingkat kelulusan maksimal siswa-siswi SMK N 1 Semarang tahun pelajaran 2006/2007, baik dalam aspek kuantitas maupun kualitas. Bukan tidak mungkin, siswa-siswa yang diperkirakan dipesimiskan kelulusannya oleh sebaian guru, justru akan membelalakkan mata kita, mereka lulus, bhkan dengan kualitas yang memuaskan. Kita tahu bahwa Allah sangat mudah menjadikan hal ini. Allah berkehendak maka jadilah. Ingatlah bahwa takdir kita dirahasiakan oleh Allah, lulus dan tidaknya kalian masih rahasia Allah. Allah tidak akan mengubah takdir manusia, kecuali manusia itu sendiri yang mengubahnya, tentunya dengan mendekatkan diri dan memohon kepadanyaNya. Di lingkungan kita, banyak orang yang merasa belum menemukan Allah, termasuk belum menemukan Allah dalam kehadiran hatinya. Lalu mencari Allah, sedangkan yang dicarinya itu lebih dekat dibanding angan-angannya tentang “dekat” itu sendiri. Untuk itu maka dzikir kepada Allah (dzikrullah) menjadi
amat penting agar kehadiran Allah bisa istiqamah dalam hati kita, sehingga kita tidak pernah merasa kehilangan Allah. Selanjutnya Ibnu Atha’illah mengatakan “Sedangkan permintaan kita kepada selain Allah menunjukkan betapa Kita tidak punya rasa malu di hadapan Allah” Padahal sudah jelas, bahwa rasa malu itu sebagaian dari iman. Kalau orang sudah tidak punya rasa malu di hadapan Allah, maka ia tidak akan punya malu di hadapan makhluk Allah lainnya. Ada Kecenderungan pada diri manusia bahwa manusia banyak mengandalkan pertolongan kepada selain Allah, padahal Allah senantiasa memanggilnya agar si hamba dekat dan memohon kepada-Nya. Syekh Ibnu Ajibah al-Hasani menyindir, bahwa rasa asyik dengan sesama manusia atau makhluk Allah, itu merupakan tanda-tanda kebangkrutan. Menghadap Allah itu berarti membelakangi makhluk Allah. Menghadap makhluk Allah berarti membelakangi Allah. Padahal dalam prinsip Tarekat Sufi ada satu kaidah, “Dan permintaanmu melalui selain Allah, menunjukkan betapa jauhnya dirimu dari Allah” Orang seringkali mencari sesuatu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tetapi ketika ia kekurangan, ia meminta melalui orang atau makhluk Allah. Padahal telah jelas bahwa Allah maha menyantuni hambanya yang mengorbankan dirinya dalam mencari keridlaanNya. Seperti yang tersurat dalam Q.S. Al-Bakarah 207: Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya Ayat ini menjadi salah satu dasar mengapa sebagian ahli sufi mengatakan bahwa kita sebenarnya tidak harus meminta kepada Allh urusan rizki, karena Allah maha penyatun dan maha mengetahui kepentingan hambanya. Namun ada syaratnya bahwa mereka harus menghambakan dirinya kepada Allah dengan mengorbankan dirinya untuk mencari keridlaan Allah. Marilah kita tetap renungkan ayat Allah ini dan berupaya untuk selalu mendekatkan diri kepadaNya, sehingga keridhaan Allah kita dapatkan, sehingga segala keinginan kita dimengerti dan diketahui Allah, yang akhirnya terwujudlah keinginan kita.
َ َباَر ت َ َ وَن،م ُ ْ م ِفي ال ِ ن ْالَيا ِ ِما فِي ْه ْ ن ال ْعَظ ِي َ ِم ب ْ ُ ي وَإ ِّياك ْ ُ ي وَل َك ُ ك الل َ م ْ ِ فعَن ِ قْرآ ْ ِه ل ِ َ َ َل قَول ِي ه َ م ِ ْست َغ َ ْ َوالذ ّك ْرِ ال ْ ذا وَأ ْ ُ ي وَل َك َ ْ ه ال ْعَظ ِي َ فُر الل ْ ِم ل ْ ْ ُ ْ أقُو.م ِ ْ حك ِي Pada khutbah II ini saya mengajak untuk merenungkan kembali bahwa Allah dekat dengan kita, Allah mengabulkan doa kita, asalakan kita mendekat kepadaNya. Upayakan kita tidak mencari Allah karena Allah telah sangat dekat dengan kita, yakinlah bahwa Allah mengerti dan mengetahui apa yang ada dalam hati kita, Allah akan mengabulkan segala keinginan kita mekipun belum diucapkan, asalkan Dia ridha, maka marilah kita senantiasa mencari keridhaaNya. Marilah kita nyatakan keinginan kita keluarga besar SMK 1 Semarang, dalam sebuah doa: Ya Allah, Engkau maha pengasih dan maha penyayang, kasihilah hambamu ini, kasihilah keluarga besar SMK 1 Semarang ini, mulai dari kepala Sekolah, guru dan karyawan hingga para siwa, dan seluruh komponen yang dekat dan mendukung program SMK 1 Semarang ini, baik orang tua siswa, komite sekolah maupun komponen yang lain. Jadikan kami sebagai hambamu yang selalu mensyukuri nikamatmu, kami yakin kami bersyukur maka Engkau menambah pemberian nikmatMu. Arahkan kami agar kami senantiasa dekat denganMu, kami yakin kedekatan kami akan memunculkan keridhaanMu.
Ya Allah, Engkau maha pengampun, ampunilah kami Keluarga besar SMK1 Semarang perbaikilah hubungan antar personal di SMK 1 Semarang ini, lembutkan hati kami, lembutkan dan santunkan perkataan kami sebagai upaya untuk menghindari saling ketersinggungan diantara kami. Jadikan seluruh warga SMK1 Semarang ini saling menghormati, saling menghargai, saling menyayangi, saling percaya dan saling dapat dipercaya. Jadikan kami sebagai hambaMu yang senantiasa mau bertanggungjawab atas segala tugas dan tanggung jawab kami. Ya Allah, Engkau paling tahu tentang kebijaksanaan, jadikan para pemimpin kami sebagai pemimpin yang bijaksana, yang cerdas, yang peka terhadap kondisi yang dipimpinnya, sehingga senantiasa berupaya memperbaiki kondisi manakala buruk, dan meningkatkan kualitas kondisi manakala dirasa telah baik. Jadikan Para guru dan karyawan SMK1 sebagai hambamu yang selalu mengutamakan pelayanan, baik pelayanan kepada siswa maupun kepada sesama warga SMK1 Semarang, kami sadar bahwa hidup adalah melayani dan bukan untuk minta dilayani. Karena itu perbaikilah dan tingkatkan pelayanan kami kepada yang seharusnya kami layani. Ya Allah, yang maha mengetahui kepaneitnan hambanya. Jadikan siwa-siwi kami sebagai siswa-siswi yang tahu akan tugasnya, berilah kepadanya kemudahan dalam belajar, dalam memahami apa yang dipelajari, dalam menerima dan menyerap ilmu yang diberikan guru-gurunya, arahkan mereka agar senantiasa semangat dalam belajar, dan jadikan mereka selalu dekat dengaMu, agar Engkau tidak ragu untuk menurunkan ridha dan mengabulkan keinginan mereka untuk lulus dan cepat mendapatkan pekerjaan yang sesuai dan proporsional bagi yang menginginkan bekerja, mudahkan mereka dalam memasuki perguruan tinggi, bagi mereka yang ingin melanjutkan kuliah. Ya Allah, ampinilah dosa kami, dosa orang tua kami, dosa para pemimpin kami, dosa para pendukung kami, dosa kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat. Kabulkan permohonan kami ya Allah Ya Allah, ampunilah kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, perbaikilah di antara mereka, lembutkanlah hati mereka dan jadikanlah hati mereka keimanan dan hikmah, kokohkanlah mereka atas agama Rasul-Mu SAW, berikanlah mereka agar mampu menunaikan janji yang telah Engkau buat dengan mereka, menangkan mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka, wahai Ilah yang hak jadikanlah kami termasuk dari mereka Ya Allah, perbaikilah sikap keagamaan kami sebab agama adalah benteng urusan kami, perbaikilah dunia kami sebagai tempat penghidupan kami, perbaikilah akhirat kami sebagai tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan kami di dunia sebagai tambahan bagi setiap kebaikan. Jadikanlah kematian kami sebagai tempat istirahat bagi kami dari setiap keburukan Ya Allah, jadikanlah kami mencintai keimanan dan hiasilah keimanan tersebut dalam hati kami. Dan jadikanlah kami membenci kekufuruan, kefasikan dan kemaksiatan dan jadikanlah kami termasuk orang yang mendapat petunjuk Ya Allah siksalah orang kafir yang menghalangi jalan-Mu, dan mendustai rasul-rasul-Mu, membunuh kekasih-kekasih-Mu Ya Allah, muliakanlah Islam dan umat Islam, hinakanlah syirik dan orang-orang musyrik, hancurkanlah musuh agama, jadikan keburukan melingkari mereka, wahai Rabb alam semesta. Ya Allah, cerai beraikan persatuan dan kekuatan mereka, siksalah mereka, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu, wahai Rabb alam semesta Ya Allah, cerai beraikan persatuan dan kekuatan mereka, siksalah mereka, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu, wahai Rabb alam semesta Ya Allah, berilah kesabaran kepada kami atas kebenaran, keteguhan dalam menjalankan perintah, akhir kesudahan yang baik dan ‘afiyah dari setiap musibah, bebas dari segala dosa, keuntungan dari setiap kebaikan, keberhasilah dengan surga dan selamat dari api neraka, wahai dzat yang Maha Pengasih Allahummaghfirli waliwaalidayya, warhamhuma kama rabbayana shahiira.