PROSPEK PENGEMBANGAN BANK SYARI’AH DI INDONESIA (STUDI KASUS PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK) SAMDIN 1) & ASMIRANDA IRVIANDY 2) ABSTRACT The research held in PT. Muamalat Bank of Indonesia, Tbk. aimed to know the prospect of development of PT. Muamalat Bank of Indonesia, Tbk in the future observed from the financial view. The variables of financial ratio used in this research were liquidity ratio (current ratio, fund to deposit ratio), and profitability ratio (net profit margin, return om asset, return an equity). From the data obtained and processed by using analisys tool namely simple moving average three years with different types of financial ratio variables can be concluded that it is predicted that CR and FDR of Muamalat Bank will have fluctuation because it is influenced by the national and global economy, however the function of BMI has already run well. NPM of BMI is predicted to have stable increase obtained from share spread. It was also predicted that ROA and ROE of BMI remained to be persistent since 2006. In general, the condition of this capital reversion was already good. Considering that the competition faced was too tight (can be seen from the fluctuation of profit and balance) but it can be balanced by the stable financial management. Development prospect of BMI is also predicted will be widely open which is influenced by the support of many stakeholders. Key Words: Current Ratio, Fund To Deposit Ratio, Net Profit Margin, ROA, ROE PENDAHULUAN
Krisis
Sejak tahun 1997 hingga sekarang krisis
ekonomi
di
Indonesia
belum
perbankan
berkembang
semakin dalam dengan munculnya isu negatif
mengenai
kondisi
menunjukkan tanda-tanda kepulihan yang
nasional.
membaik. Diawali dengan adanya krisis
gambaran pesimis yang diberikan lembaga
perbankan, kondisi perbankan kemudian
pemeringkat
menjadi
perbankan
semakin
Indonesia
tidak
rawan. lagi
Perbankan
di
mampu beroperasi
Turunnya
perbankan
peringkat
internasional nasional
mengakibatkan
kepada
juga
semakin
dan
telah
merosotnya
secara normal, pelanggaran terhadap prinsip
kepercayaan
kehati-hatian
kecukupan
maupun luar negeri, terhadap perbankan
perbankan
nasional.
meningkat,
likuiditas
dan
menurun
drastis
permodalan dan
ketergantungan
pengelolaan
masyarakat, Belajar perbankan
baik
dari
dalam
kegagalan
nasional
yang
perbankan kepada bantuan likuiditas dari
berbasis bunga dan ditunjang dengan
Bank
Berbagai
mismanagement kelembagaan perbankan,
perkembangan ini mengakibatkan proses
mendorong munculnya sistem perbankan
intermediasi
baru.
Indonesia oleh
naik
tajam.
perbankan
terganggu
Meskipun,
munculnya
sistem
sehingga memberikan dampak yang kurang
perbankan ini dimunculkan pada tahun
menguntungkan bagi perekonomian.
1992, dengan berdasarkan pada UU No. 7
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan VOL. 1. No. 1.
Januari 2009
1
tahun 1992. Dimana pada tahun ini di
memberikan
Indonesia belum mengalami krisis ekonomi.
masyarakat; dan (3) Agent of services,
Namun, setelah terjadi krisis ekonomi dan
fungsi bank dalam memberikan pelayanan
perbankan, maka UU No. 7 tahun 1992
jasa lainnya kepada masyarakat disamping
tersebut dilakukan revisi, menjadi UU No. 10
menabung dan kredit, antara lain jasa
tahun 1998. Berangkat dari UU inilah,
pengiriman uang, penitipan barang-barang
akhirnya mendorong tumbuh kembangnya
berharga, pemberian jaminan bank dan
lembaga keuangan berbasis syari’ah. Saat
penyelesaian tagihan.
ini telah banyak bank konvensional yang
Bank
manfaat
Muamalat
lebih
Indonesia
kepada
adalah
melakukan konversi dari sistem bunga ke
bank syari’ah pertama di Indonesia.
syari’ah.
Bank
Bank syari’ah adalah sistem perbankan yang
dalam
kegiatan
Muamalat
Indonesia,Tbk
PT.
sebagai
pelopor bank syari’ah telah mengalami
operasionalnya
perkembangan yang sangat pesat sejak
menghindari dampak negatif dari sistem
didirikan pada 1 Mei 1992. PT. BMI telah
bunga
untuk
menunjukkan eksistensinya sebagai salah
dunia
satu
dalam
menciptakan
perekonomian keadilan
dalam
pendukung
dalam
perkembangan
perbankan. Bank syari’ah juga merupakan
sistem keuangan syari’ah dengan prinsip-
bank umum yang melaksanakan kegiatan
prinsip bagi hasil (Profit and loss Sharing)
usaha berdasarkan prinsip syari’ah yang
atau pembagian laba yang merupakan
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
suatu sistem yang berdasarkan prinsip-
lalu lintas pembayaran. (UU No. 10 tahun
prinsip keadilan sesuai dengan tuntunan Al-
1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun
Qur’an ( [2 : 275], [3 : 130], [ 4 : 146], [2 :
1992 tentang perbankan).
276], [2 : 278] ) dan As-Sunnah sehingga
Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru (2006
:
9)
mengemukakan
bahwa
keberadaan bank (termasuk bank syari’ah)
diharapkan dengan sistem ini akan tercipta keadilan
dan
kesejahteraan
dalam
perekonomian Indonesia.
pada dasarnya memiliki fungsi utama pada 3
Kinerja keuangan pada PT. Bank
(tiga) aspek yaitu : (1) Agent of trust, yaitu
Muamalat Indonesia,Tbk. periode 2000 s/d
fungsi perbankan sebagai agen yang dapat
2006 memiliki total aktiva sebesar Rp.
dipercaya
dana
8,370.59 milyar, atau meningkat sebesar
dititipkan
12,70% dari tahun 2005 sebesar Rp.
dalam
masyarakat/nasabah
mengelola yang
kepadanya; (2) Agent of development, yaitu
7.427,05
fungsi bank sebagai agen pembangunan
pergerakan total pembiayaan pada tahun
yang akan mendorong sektor-sektor ekonomi
2006 sebesar RP. 6,628.09 atau naik
produktif
sebesar 12,57% dari total pembiayaan
dan
potensial
sehingga
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan VOL. 1. No. 1.
Januari 2009
milyar.
Jika
dibandingkan
2
pada tahun 2005 yang sebesar RP. 5,887.74
rangking ke-tujuh dalam kategaori asset
milyar.
Rp. 1 Triliun s/d Rp. 20 Triliun, serta
Dan
total
penerimaan
DPK
mengalami peningkatan yang sama dengan
termasuk
total pembiayaan yaitu sebesar 12,57 %
devisa terbaik di Indonesia dengan predikat
pada tahun 2006. Hal ini menunjukkan
“sangat
bahwa dalam dua tahun terakhir, PT. Bank
Indonesia,Tbk telah menjadi bank syari’ah
Muamalat
Indonesia,Tbk
pertama di Indonesia, dengan total asset
peningkatan
dari
total
mengalamai
aset,
DPK
dan
dalam
“sepuluh
bagus”.
PT.
besar
Bank
bank
Muamalat
Rp. 8 Triliun hingga akhir 2006.
pembiayaan. Namun, hal tersebut belum
Mengacu pada kondisi empiris yang
dapat menjamin keberhasilan PT. Bank
telah diuraikan di atas, maka penulis
Muamalat pada masa yang akan datang,
tertarik untuk melakukan penelitian tentang
mengingat semakin tajamnya persaingan
prospek pengembangan jangka panjang
dalam industri perbankan pada umumnya
bank syari’ah di Indonesia. Disebabkan
dan pada industri syari’ah pada khususnya.
karena melihat kondisi persaingan dalam
Selain
kondisi
keuangan
Bank
industri perbankan yang makin merebak
Muamalat yang cukup baik, keberadaannya
diantara konvensional dan syari’ah, untuk
sebagai
komponen
dapat tetap mempertahankan posisi dalam
juga
mendapat
industri guna meningkatkan perekonomian
beberapa
elemen
nasional. Olehnya itu, penulis tertarik untuk
bagian
perekonomian
dari
nasional
dukungan
dari
masyarakat,
sehingga
ini
memberikan
melakukan
penelitian
dengan
prospek tersendiri bagi perbankan syari’ah
permasalahan
bagaimana
khususnya Muamalat untuk tumbuh dan
pengembangan
PT.
berkembang.
Indonesia,Tbk
Tidak
bunga/riba
dalam
dikenalnya
sistem
operasional
Bank
datang
pada
ditinjau
dari
prospek
Bank masa segi
fokus
Muamalat yang
akan
keuangan.
Muamalat karena dapat merugikan nasabah,
Selanjutnya tujuan yang dicapai dalam riset
mendapat
ini
dukungan
mengeluarkan
fatwa
dari tentang
MUI
yang
haramnya
untuk
mengetahui
prospek
pengembangan pada PT. Bank Muamalat
bunga bank. Fatwa tersebut menyebabkan
Indonesia,Tbk
pada
masa
lonjaknya dana pihak ketiga (DPK) lebih
datang dari segi keuangan.
yang
akan
cepat dari pada pembiayaan. PT. Bank
Fokus kajian dalam riset ini dibatasi
Muamalat Indonesia,Tbk telah memperoleh
pada prospek pengembangan dari segi
berbagai penghargaan. Berdasarkan rating
keuangan, penulis melihat data masa lalu
majalah Infobank 2003, PT. Bank Muamalat
selama sebelas tahun yaitu periode 1996
Indonesia,Tbk masuk sepuluh besar dengan
s/d 2006. Dalam hal ini penulis melihat
predikat “sangat bagus” dan menempati
kondisi
keuangan
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan VOL. 1. No. 1.
Januari 2009
dalam
neraca
dan
3
laporan
rugi-laba
PT.
Bank
Muamalat
Indonesia,Tbk, yang akan dihitung dalam
Formulasi yang digunakan (Eddy Herjanto, 1999:119) adalah:
rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas (current ratio, dan fund to deposit ratio), dan rasio profitabilitas ( net profit margin, return on asset, dan return on equity).
t − N +1
Y = t +1 Y
t +1
=
∑X i =t
i
N X t + X t −1 + ... X t − N +1 N
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
dapat
dikategorikan
penelitian
studi
kasus
HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu
Perkembangan Bank Muamalat pada
prospek
sebelas tahun terakhir cukup fluktuatif
Muamalat
berdasarkan hasil perhitungan rasio-rasio
Indonesia,Tbk. ditinjau dari aspek finansial.
keuangan. Mengacu pada data selama 11
Jenis data yang digunakan adalah data
tahun terakhir, penulis memprediksikan
sekunder
total
prospek perkembangan rasio keuangan
pembiayaan yang disalurkan, total aktiva,
pada Bank Muamalat dimasa medatang di
berbagai
tinjau dari segi keuangan sebagai berikut :
sebagai penelitian
yang
pengembangan
menjelaskan PT.
berupa
Bank
total
kewajiban,
dan
DPK, lain-lain
yang
terdapat dalam laporan keuangan. Sumber data sekunder diperoleh dari publikasi PT. Bank
Muamalat
Indonesia,Tbk.
Perkembangan Current Ratio Prospek perkembangan current ratio 4
Metode
tahun mendatang pada Bank Muamalat
pengumpulan data yang digunakan adalah
menggunakan analisis rata-rata bergerak
dokumentasi dan wawancara.
tiga tahunan menunjukan nilai sebesar
Metode analisis data yang digunakanan
1,18. Berarti kemampuan untuk melunasi
dalam riset ini adalah metode analisis rata-
hutang
rata bergerak sederhana tiga tahunan yaitu
pembentukan aktiva lancar lebih cepat
analisis prediksi didasarkan pada proyeksi
dibandingkan hutang lancar dengan spread
serial data yang dimuluskan dengan rata-rata
= 1,18. Dari CR Bank Muamalat tersebut,
bergerak.
bergerak
menunjukkan berada di bawah standar CR
sederhana tiga tahunan merupakan metode
ideal yaitu 2 : 1. Nilai ini masih cukup baik
peramalan rata-rata bergerak sederhana
karena perkembangan aktiva lancar relatif
yang
menghilangkan
lebih cepat dibandingkan hutang lancarnya.
pengaruh fluktuatif random dalam peramalan
Mengacu pada pertumbuhan CR selama
yang menggunakan data masa lalu untuk
tahun 1996 s/d 2006 dan prediksi tahun
memprediksikan
2007 s/d 2010 dapat disajikan pada grafik
Metode
dianggap
rata-rata
mampu
prospek
PT.
Bank
Muamalat Indonesia,Tbk pada masa yang
jangka
pendeknya
karena
berikut.
akan datang ditinjau dari aspek keuangan.
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan VOL. 1. No. 1.
Januari 2009
4
Grafik 1. Prediksi Current Ratio Bank Muamalat Tahun 2007-2010 1,60 1,40
CR (%)
1,20 1,00 0,80 0,60 0,40 0,20 0,00 1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
Periode (t)
2003
2004
2005
2006
2007
Current Ratio
2008
2009
2010
Ra
Nilai Prediksi Current Ratio
Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996 – 2006 Grafik di atas, diprediksikan bahwa pada
tahun
2007
current
ratio
Pada
tahun
2009
dan
2010
Bank
diprediksikan current ratio Bank Muamalat
Muamalat sebesar 1,23 atau mengalami
mengalami peningkatan sebesar 2%. Hal
peningkatan sebesar 8,85 % dari tahun
ini diprediksikan, disebabkan oleh berbagai
2006. Namun pada tahun 2008 kembali
upaya yang dilakukan oleh pemerintah
mengalami penurunan sebesar 6%, yang
untuk
diperkirakan dipengaruhi oleh kemungkinan
perbankan
menurunnya aktiva lancar yang dimiliki oleh
dampak positifnya pada tahun 2009 dan
Bank Muamalat sebagai imbas dari adanya
2010. Indikasi upaya pemerintah (termasuk
kecenderungan
pembiayaan
Bank Indonesia sebagai regulator) untuk
yang disalurkan kepada masyarakat. Hal ini
mendorong pertumbuhan ekonomi syari’ah
didasarkan
pada
bahwa,
terlihat
kemungkinan
disebabkan
kondisi
Ekonomi
menurunnya
asumsi oleh
terus
mendorong
pertumbuhan
syari’ah akan mulai
dari
penyelenggaraan
Syari’ah
pada
Festival
pertengahan
perekonomian yang tidak menentu sebagai
Januari
2008.
imbas dari gejolak politik yang diprediksikan
Komisi
Keuangan
akan marak pada pertengahan tahun 2008
adanya Arsitektur Perbankan Indonesia
sehubungan
Pemilihan
(API) maka seharusnya Indonesia tidak
Umum yang akan digelar pada tahun 2009,
kehilangan momentum untuk memajukan
sehingga variabel pembentuk aktiva lancar
pertumbuhan
menurun di satu pihak sementara hutang
Indonesia.
lancar relatif tetap (dana pihak ketiga).
masyarakat untuk menggunakan lembaga
dengan
rencana
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan VOL. 1. No. 1.
Januari 2009
Menurut
terasa
Anggota
Nursanita
ekonomi Peningkatan
DPR
Nasution,
syari’ah
di
kepercayaan
5
perbankan Muamalat
syari’ah dalam
khususnya menyimpan
Bank
dengan kata lain dana pihak ketiga yang
ataupun
berhasil dihimpun oleh Bank Muamalat
melakukan pinjaman pada Bank Muamalat.
sebagian besar (82 % dari DPK) langsung disalurkan
Perkembangan Fund to deposit ratio
bentuk
pembiayaan
kepada dunia usaha dan masyarakat. Ini
Perkembangan fund to deposit ratio
menunjukkan
untuk empat tahun mendatang pada Bank
fungsi
intermediasi
Bank
Muamalat berjalan baik, sebagai mediator
Muamalat dengan menggunakan analisis
antara masyarakat yang kelebihan dana
rata-rata bergerak tiga tahunan, diperoleh
dengan masyarakat yang kekurangan dan
hasil prediksi rata-rata Fund to Deposit Ratio adalah sebesar 0,82.
dalam
Ini berarti bahwa
perkembangan pembiayaan yang diberikan
membutuhkan
dana.
turunnya
pembiayaan
rasio
Fluktuasi/naik terhadap
simpanan (DPK) dapat digambarkan dalam
lebih tinggi dibandingkan dengan dana pihak
grafik sebagai berikut.
ketiga dengan spread sebesar 82 % atau
Grafik 2. Prediksi Fund to deposit ratio Bank Muamalat Tahun 2007-2010 1,2
FDR (%)
1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
Periode (t)
2003
2004
2005
2006
2007
2008
FundtoDeposit Ratio
2009
2010
Nilai Prediksi FDR
Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996-2006 Grafik di atas, diprediksikan bahwa
diperkirakan tidak diikuti oleh peningkatan
pada tahun 2007 fund to deposit ratio Bank
pembiayaan yang diberikan. Namun pada
Muamalat mengalami penurunan sebesar
tahun 2008 hingga 2009 diprediksikan FDR
sebesar 21 % dari tahun 2006. Penurunan
Bank Muamalat akan kembali mengalami
rasio pembiayaan terhadap DPK tersebut
peningkatan
dipengaruhi
penghimpunan
dipengaruhi oleh tingginya peningkatan
DPK oleh Bank Muamalat pada tahun 2007,
pembiayaan pada tahun 2008 dan 2009 di
dimana
satu
meningkatnya prosentase
peningkatannya
pihak
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan VOL. 1. No. 1.
Januari 2009
sebesar
sementara
6
DPK
%,
yang
meskipun
6
meningkat namun peningkatannya relatif
mulai diberlakukannya pasar bebas untuk
lebih
kawasan Asia Tenggara dan Pasifik.
kecil
dibandingkan
dengan
pembiayaan. Hal ini memberikan indikasi
Perkembangan Net profit margin
bahwa di tahun 2008 dan 2009, fungsi
Prospek
intermediasi Bank Muamalat akan berjalan mendorong
pertumbuhan
profit
selama tahun 1996-2006 sebesar 0,09.
bank
Berarti spread kemampuan Bank Muamalat
syari’ah khususnya dari aspek pembiayaan kepada dunia usaha.
net
margin yang diperoleh Bank Muamalat
lebih baik seiring dengan berbagai upaya untuk
perkembangan
dalam memupuk laba jika dibandingkan
Pada akhir periode
dengan total pendapatan yang diperoleh
estimasi yaitu tahun 2010 diperkirakan FDR
adalah sebesar 9%. Gejolak naik turunnya
akan kembali mengalami penurunan sebesar
laba
5%, dipengaruhi oleh tingginya persaingan
Bank
Muamalat
pengamatan
dalam industri syari’ah sehubungan dengan
dan
selama
periode
estimasi,
dapat
digambarkan dalam grafik sebagai berikut.
Grafik 3. Prediksi Net Profit Margin Bank Muamalat Tahun 2007-2010 0,6 0,4
PM(%)
0,2 0 1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
-0,2 -0,4 -0,6 -0,8 -1 -1,2 Periode (t)
Profit M argin
Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996 – 2006 Mengacu pada hasil perhitungan yang
pembentukan
laba
Nilai Prediksi PM
perusahaan
yang
ditunjukan pada grafik di atas diprediksikan
bersumber dari bagi hasil yang diterima
bahwa pada tahun 2007 net profit margin
perusahaan, baik bersumber dari bagi hasil
Bank
pembiayaan
Muamalat
mengalami
peningkatan
(kredit),
maupun
yang
16% dari tahun 2006. Peningkatan tersebut
bersumber dari penanaman modal bank
diperkirakan dipengaruhi oleh asumsi biaya-
dalam bentuk surat berharga dan jasa
biaya operasional Bank Muamalat relatif
lainnya. Salah satu sumber pembentukan
tetap
laba perbankan adalah spread antara suku
dan
harapan
akan
meningkatnya
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan VOL. 1. No. 1.
Januari 2009
7
bunga
(bagi
hasil)
pembiayaan
dan
mempengaruhi laba yang diperoleh dan
penanaman modal lainnya dengan suku
pendapatan operasional Bank Muamalat,
bunga simpanan nasabah, artinya bahwa
sehingga
semakin tinggi penanaman modal pada
diperoleh relatif tetap. Hal ini didasari atas
kegiatan produktif maka akan semakin besar
asumsi bahwa, Bank Muamalat mengalami
pula laba atau keuntungan yang diperoleh.
peningkatan
Pada tahun 2008 net profit margin PT. Bank
Muamalat
Indonesia,Tbk
kembali
mengalami penurunan sebesar 5 %, namun
pada pertengahan tahun 2008 yang dapat mempengaruhi kemampuan Bank Muamalat dalam menghasilkan keuntungan. Hal ini dasarkan pada asumsi bahwa, gejolak politik yang timbul sehingga dapat menurunkan pendapatan operasi yaitu bagi hasil dan jualbeli. Sedangkan pada periode selanjutnya (2009-2010) relatif tetap dari tahun 2008, diperkirakan dipengaruhi oleh kemungkinan adanya gejolak-gejolak pada periode ini yang secara langsung atau tidak langsung dapat
keuntungan
dalam
yang
menghasilkan
laba
bersih dan pendapatan operasional yang tidak besar perubahannya. Perkembangan Return On Asset
relatif tetap hingga tahun 2010. Hal ini diperkirakan, dipengaruhi oleh gejolak politik
margin
Prospek perkembangan return on asset untuk empat tahun mendatang pada Bank
Muamalat
dengan
menggunakan
analisis rata-rata bergerak tiga tahunan, kemampuan manajemen Bank Muamalat dalam
menghasilkan
pendapatan
atas
keseluruhan aktiva yang dimilikinya adalah sebesar 1,97. manajemen
Ini berarti bahwa setiap
mengelola
aktiva
sebesar
Rp.1,- maka akan menghasilkan tambahan pendapatan sebesar Rp.1,97. Gambaran fluktuasi tingkat pengembalian asset dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut.
Grafik 4 Prediksi Retun On Asset Bank Muamalat Tahun 2007-2010 12 10
ROA (%)
8 6 4 2 0 1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
-2 Periode (t)
ReturnOnAssets
Nilai Prediksi ROA
Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996 – 2006
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan VOL. 1. No. 1.
Januari 2009
8
Pada
grafik
di
atas,
diprediksikan
persaingan
pada usaha
sejenis
(bank
bahwa pada tahun 2007 hingga 2010 return
konvensional termasuk unit syari’ahnya)
on asset Bank Muamalat relatif tetap sejak
turut mempengaruhi kinerja pengembalian
tahun 2006.
Meskipun rasionya tidak
asset pada Bank Muamalat. Diprediksikan
meningkat, namun secara umum manajemen
bahwa pada masa mendatang persaingan
Bank
menjaga
dalam industri syari’ah semakin meningkat,
kelangsungan usaha pada empat tahun
hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja
mendatang. Hal ini didasarkan atas asumsi
Bank Muamalat dalam mengelola dana
bahwa,
(menghimpun dana dan menyalurkan dana)
Muamalat
Bank
mampu
Muamalat
masih
mampu
menghasilkan laba rata-rata Rp. 0,02,-. Hal
untuk menghasilkan laba.
ini disebabkan oleh pengaruh net profit
Perkembangan Return On Equity
margin Bank Muamalat tidak menunjukkan
Prospek perkembangan return on
peningkatan yang begitu besar, sehingga kemampuan mengelola
Bank aktiva
Muamalat yang
equity menunjukan rata-rata kemampuan
dalam
dimiliki
manajemen dalam menghasilkan laba atas
untuk
modal yang dimilikinya selama periode
menghasilkan laba juga tidak menunjukkan
pengamatan adalah sebesar 0,14.
peningkatan yang besar. Namun, fluktuasi
berarti
pembentukan laba dan kegiatan operasional
setiap
manajemen
menanamkan modal sebesar Rp.1,-, maka
dapat diimbangi dengan pengelolaan sistem
akan menghasilkan laba bersih sebesar
keuangan yang baik, melalui pengaturan
Rp.0,14,-.
prosentase pembiayaan dan penempatan dalam bentuk surat berharga.
bahwa
Ini
Gambaran
pengembalian
Tingginya
modal
fluktuasi
tingkat
sendiri
dapat
digambarkan dalam grafik sebagai berikut.
Grafik 5. Prediksi Retun On Equity Bank Muamalat Tahun 2007-2010 0.4 0.3 0.2
ROE (%)
0.1 0 -0.1
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
````
-0.2 -0.3 -0.4 -0.5 -0.6 Periode (t)
Return On Equity
Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996 – 2006
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan VOL. 1. No. 1.
Januari 2009
Nilai Prediksi ROE
9
Grafik di atas, diprediksikan bahwa
pada masa yang akan datang.
Sebab,
pada tahun 2007 hingga 2010 return on
tanpa dukungan dari pihak eksternal usaha
equity Bank Muamalat tidak mengalami
Bank Muamalat tidak akan mampu tumbuh
perubahan dari tahun 2006 atau relatif tetap,
dengan baik.
yang diperkirakan hal ini disebabkan oleh perolehan
pendapatan
operasional
dan
Sebagaimana diketahui, bahwa salah satu
faktor
diakomodirnya
sistem
beban operasional relatif konstan Hal ini
perbankan syari’ah dalam Undang-undang
menunjukkan
No.
bahwa,
manajemen
Bank
10
Tahun
1998
maraknya
usahanya selama empat tahun mendatang
syari’ah pada awal tahun 1990-an. Bahkan
atas modal sendiri yang dimiliki sebesar 14
ketika rancangan UU tersebut dibahas oleh
%
keuntungan.
pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat,
mengalami
realisasi ide pendirian PT. Bank Muamalat
perubahan, namun secara umum kondisi
Indonesia,Tbk sedang gencar dilakukan.
tingkat pengembalian modal ini cukup baik.
Walaupun disadari bahwa Undang-undang
Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa
No. 7 Tahun 1992, belum memberikan
persaingan
akan
dasar hukum yang kuat bagi operasional perbankan syari’ah di Indonesia. Namun
Walaupun
menghasilkan rasio
di
ini
masa
tidak
mendatang
semakin
meningkat
dalam
industri
perbankan
khususnya
industri
syari’ah,
dengan
tentang
semakin
Muamalat mampu menjaga kelangsungan
untuk
wacana
adalah
adanya
perbankan
undang-undang
itu
sehingga akan turut mempengaruhi Bank
memberikan landasan hukum bagi PT.
Muamalat dalam menghasikan keuntungan
Bank
atas modal sendiri. Namun, hal tersebut
menjalankan operasi usahanya. Hal ini
dapat
pengelolaan
merupakan salah satu bentuk dukungan
manajemen keuangan yang stabil dalam
dari pemerintah terhadap lahirnya Bank
menghadapi persaingan dalam industri pada
Muamalat. Disadari bahwa kelemahan itu
masa yang akan datang.
berimplikasi terhadap perkembangan Bank
diimbangi
dengan
Pendapat Pemerintah, Ulama Masyarakat Tentang Bank Muamalat
dan
Muamalat
Indonesia,Tbk
untuk
Muamalat dalam kurun waktu 1992 s/d 1998, yang kemudian direvisi menjadi
Untuk mendukung penelitian ini, selain
Undang-undang
No.
10
Tahun
1998.
menggunakan angka-angka statistik, penulis
Dengan direvisinya UU No. 7 Tahun 1992
juga
atas
menjadi UU No. 10 tahun 1998, semakin
penelitian terdahulu. Hal ini dilakukan untuk
besar kesempatan bagi bank syari’ah untuk
mengetahui dukungan-dukungan dari pihak
tumbuh dan berkembang, khususnya Bank
eksternal, terhadap prospek Bank Muamalat
Muamalat sebagai pelopor, yang makin
melakukan
telaah
pustaka
besar
peluangnya
untuk
memperluas
jaringan dengan pendirian kantor-kantor baru di
beberapa
daerah
tanah
air
(www.syariahsupport.co.id : 2008). PT.
Bank
Muamalat
oleh
DPS.
(Annual
report
PT.
Bank
Muamalat Indoensia, Tbk : 2006). Ulama memiliki
merupakan
pengetahuan
sosok luas
yang tentang
Indonesia,Tbk
berbagai aspek agama yang merupakan
didukung juga oleh para Majelis Ulama
landasan berdirinya perbankan syari’ah,
Indonesia
berfungsi sebagai pengayom masyarakat
(MUI)
yang
Dewan
Pengawas
Dewan
Syari’ah
juga
Syari’ah Nasional
merupakan (DPS)
(DSN).
dan DSN
dan pengarah jalannya perbankan syari’ah tersebut.
Peran
ulama
dalam
diharapkan berfungsi sebagai pendorong
perkembangan
penerapan ajaran Islam dalam kehidupan
khususnya bagi Bank Muamalat bukan
ekonomi. DSN berwenang mengeluarkan
hanya sekedar memberikan pengarahan
fatwa yang mengikat DPS di masing-masing
terhadap jalannya operasional perbankan
lembaga keuangan syari’ah dan menjadi
syari’ah
dasar tindakan hukum pihak-pihak terkait,
landasan syari’ah, melainkan lebih dari itu
dalam hal ini salah satunya adalah pihak
harus
Bank Muamalat. Dewan Pengawas Syari’ah
masyarakat luas baik masyarakat muslim
PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk diketuai
maupun masyarakat non muslim. Dalam
oleh
yang
eksistensinya sebagai pengayom, maka
beranggotakan tiga orang yaitu Prof. Dr. H.
ulama melalui lembaga formalnya “Majelis
Muardi Chatib, Prof. Dr. H. Umar Shihab,
Ulama Indonesia” (MUI), mengeluarkan
dan K.H. Ma’ruf Amin. DPS Bank Muamalat
fatwa-fatwa guna membentengi perbankan
mengatakan bahwa Bank Muamalat sebagai
syari’ah dari berbagai praktek dan upaya-
bank
upaya
K.H.
M.A.
syari’ah
Sahal
Mahfudh,
terkemuka
memberikan
agar
perbankan
tetrap
memberikan
syari’ah
berjalan
di
sosialisasi
penyimpangan
kepada
dengan
syari’ah
mana BMI mencatat perkembangan yang
berkembangnya dinamika kehidupan di era
menggembirakan
berhasil
global yang serba tidak menentu saat ini
jaringan
dan mungkin juga di masa yang akan
pelayanannya dan produknya secara inovatif
datang. Olehnya itu, fatwa MUI tentang
demi lebih mendekatkan jasa perbankan
haramnya bunga bank juga merupakan
syari’ah ke nasabah maupun masyarakat
faktor
luas. DPS juga mengatakan bahwa seluruh
Indonesia memperoleh apresiasi positif dari
kegiatan
sepenuhnya
kalangan masyarakat luas. Fatwa tersebut
sesuai dengan fatwa-fatwa Dewan Syari’ah
menyebabkan melonjaknya Dana Pihak
Nasional dan keputusan yang dikeluarkan
Ketiga
mengupayakan
pengembangan
operasional
BMI
penyebab
(DPK)
PT.
lebih
dengan
ajaran
pelayanan jasa perbankan secara Islami, di yaitu
sehubungan
atas
Bank
cepat
semakin
Muamalat
dari
pada
pembiayaan
Bank
memperoleh
Muamalat
berbagai
telah
besar masyarakat utamanya muslim dapat
penghargaan.
memahami
arti
Berdasarkan rating majalah Infobank 2003,
perbankan
syari’ah
Bank
mereka mau menjadi mitra atau nasabah
Muamalat
dengan
masuk
predikat
menempati
sepuluh
“sangat
rangking
besar
bagus”
ke-tujuh
dan dalam
atau
penting
dan
manfaat
tersebut,
menganggapnya
sehingga
sebagai
suatu
lembaga yang dapat memberikan manfaat
kategaori asset Rp. 1 Triliun s/d Rp. 20
dan
Triliun, serta termasuk dalam sepuluh besar
individu,
bank devisa terbaik di Indonesia dengan
usaha-usahanya
predikat “sangat bagus”. PT. Bank Muamalat
konvensional. Diperolehnya kenyamanan
Indonesia,Tbk telah menjadi bank syari’ah
karena
pertama di Indonesia, dengan total asset Rp.
Muamalat) menerapkan prinsip bagi hasil
8 Triliun hingga akhir 2006. (Samdin : 2007)
yang memberikan keuntungan bagi kedua
Berdasarkan telaah pustaka di atas,
kenyamanan keluarga
dalam dan
kehidupan
kelompok
melebihi
perbankan
atau
bank-bank
syari’ah
(Bank
belah pihak atas kesepakatan bersama. Hal
dapat disimpulkan bahwa Bank Muamalat
ini
mendapatkan dukungan yang positif dari
konvensional
para MUI dengan didukung oleh fatwa-fatwa
secara
yang menyebabkan Bank Muamalat dan
berkewajiban
membayar
mendapatkan apresiasi yang positif dari
mengembalikan
kreditnya
masyarakat luas dan memperoleh beberapa
usahanya menderita kerugian. (Samdin :
penghargaan.
2007)
Dari
segi
dukungan
bersebelahan yang
sepihak
dengan
sistem
menetapkan dan
bank bunga
akan
tetap atau
walaupun
Pemerintah dan MUI, penulis melihat bahwa
Penelitian yang dilakukan oleh DR.
Bank Muamalat mempunyai prospek yang
Jazim Hamidi, SH. MH. (2007) dengan
baik pada masa yang akan datang, dengan
judul ”Persepsi dan Sikap Masyarakat
asumsi
Santri
bahwa
menjalankan dengan
Bank
Muamalat
kegiatan
berdasarkan
tetap
operasionalnya
Dalam
Terhadap
penelitian
Bank tersebut
didapatkan bahwa persepsi masyarakat
ditetapkan oleh MUI yang berprinsipkan
santri di Jawa Timur baik yang merupakan
ekonomi
memberikan
nasabah maupun yang bukan nasabah
pelayanan yang berbasiskan prinsip Islam
bank syari’ah, ditinjau dari pendekatan
kepada
budaya, sosial, pribadi dan psikologis,
Serta
masyarakat
yang
Syari’ah”.
Timur
telah
Islami.
fatwa
Jawa
agar
apresiasi
masyarakat tidak berubah. Perbankan
syari’ah
adalah akan
positif
terhadap
bank
syari’ah.
menjadi
Perbedaan yang terdapat pada kelompok
percepatan pertumbuhan dan pemerataan
masyarakat santri nasabah dan bukan
ekonomi di masa mendatang, jika sebagian
nasabah adalah pada sikap atau pilihan
mereka untuk memilih atau tidak memilih
Kendari. Adapun kesimpulan dari penelitian
bank syari’ah. Melalui indepth interview
tersebut, bahwa terdapat pengaruh yang
diperoleh jawaban bahwa walau secara
positif dan signifikan antara image nasabah
konsep bank syari’ah sudah baik, akan tetapi
dengan perilaku positif nasabah terhadap
dalam praktek perbankan syari’ah saat ini
produk tabungan Bank Muamalat (Shar-e,
masih menunjukkan ketidaksesuaian dengan
Tabungan
konsep yang ada, sehingga hal ini perlu
Arafah). Artinya bahwa semakin baik image
mendapat perhatian. (www.yahoo.com)
nasabah terhadap produk yang ditawarkan
Dari penelitian tersebut di atas, dapat
Bank
haji
Arafah,
Muamalat,
dan
maka
tabungan
kecenderungan
menjadi salah satu rekomendasi bagi pihak
perlaku positif nasabah akan semakin
Bank Muamalat, bahwa terdapat persepsi
meningkat (baik).
masyarakat yang mengatakan bahwa bank
Dalam
syari’ah di Indonesia secara konsep sudah
memberikan
baik namun secara praktek masih perlu
nasabah
mendapat perhatian lebih lanjut. Dalam hal
tabungan Bank Muamalat adalah positif
ini,
(baik).
Bank
Muamalat
harus
mampu
penelitian indikasi
(masyarakat) Hal
ini
tersebut
bahwa,
image
tentang
produk
tentunya
akan
dapat
membuktikan bahwa operasional usahanya
mendukung prospek pengembangan Bank
sesuai
syari’at
secara
murni,
untuk
Muamalat pada masa yang akan datang,
nasabah
yang
dengan asumsi bahwa kemurnian produk
seperti itu untuk perkembangan usaha pada
tabungan Bank Muamalat tetap dijalankan
masa yang akan datang. Hal di atas juga
sesuai syari’at Islam dengan prinsip jual-
memberikan
beli.
menghapuskan
persepsi
gambaran
bahwa,
terdapat
tanggapan yang positif dari masyarakat tentang
bank
syari’ah
khususnya
Bank
Muamalat.
Sehingga
image
nasabah
tidak
berubah. Selain mendapatkan dukungan dari pemerintah,
ulama
dan
masyarakat,
Penelitian yang dilakukan oleh Wa Ode
pengembangan bank syari’ah juga harus
Muchlia (2007), dengan judul “Pengaruh
didukung oleh lembaga pendidikan dan
Image Nasabah Terhadap Kecenderungan
bermitra dengan lembaga lain guna untuk
Perilaku Nasabah pada
meningkatkan
PT. Bank
pengetahuan
Muamalat Indonesia,Tbk Cabang Kendari”.
perbankan
Dalam penelitian tersebut meneliti tentang
menyediakan SDM yang mampu berkiprah
apakah
di dunia perbankan syari’ah sebagai tujuan
image
nasabah
khususnya
mengenai produk tabungan berpengaruh
jangka
signifikan terhadap kecenderungan perilaku
meningkatkan
nasabah pada Bank Muamalat Cabang
pemahaman
syari’ah
pendek
dalam
tentang hal
ini
dan
menengah
dan
upaya
sosialisasi
dan
masyarakat
yang
kepada
berpendidikan
sehingga
menyampaikannya
kepada
dapat
kegiatan besar yaitu “Festival Ekonomi
masyarakat
Syari’ah pada Januari 2008”, diperkirakan
awam dimana mereka berdomisili, sebagai
akan
tujuan jangka panjang. Bermitra dengan
kepercayaan masyarakat untuk bermitra
lembaga lain yang dimaksud antara lain
dengan Bank Muamalat. Deputi Gubernur
adalah
lain
Bank Negara Malaysia Mohd Razif Abdul
seperti : asuransi, pegadaian, yayasan, LSM,
Kadir, di sela- sela acara Festival Ekonomi
BAZIS, LAZ, dan semacamnya. Lembaga-
Syari’ah,
lembaga
(17/1/2008),
lembaga-lembaga
ini
keuangan
dimaksudkan
agar
dapat
semakin
mendorong
di
JCC,
peningkatan
Jakarta,
Kamis
menuturkan pangsa pasar
menjadi nasbah atau perpanjangan tangan
syari’ah di Indonesia masuk dalam kategori
dari perbankan syari’ah khususnya Bank
bagus.
Muamalat. (Samdin : 2007)
penduduk Indonesia relatif banyak dan
Dengan dukungan-dukungan tersebut di atas, memberikan indikasi bahwa prospek
Antara
lain,
karena
jumlah
penduduk yang mayoritas yang beragama Islam. (www.yahoo.com : 2008)
pengembangan Bank Muamalat ke depan
Prospek
pengembangan
lebar
bagi
masih cerah seiring dengan meningkatnya
terbuka
kepercayaan masyarakat untuk “menitipkan”
khususnya
dananya atau mempercayakan pembiayaan
tentunya perlu ditanggapi secara dini
usahanya pada Bank Muamalat. Data yang
melalui
ada menunjukkan bahwa dilihat dari segi
pengembangan usaha yang dijalankan,
perkembangannya, maka pertumbuhan bank
karena meskipun prospek usaha terbuka
syari’ah sejak tahun 2000 hingga 2004,
lebar
terlihat cukup tinggi yakni rata-rata lebih dari
menghadang.
Tantangan utama yang
50% setiap tahunnya. Bahkan pada tahun
ada
mata
2003 dan 2004, pertumbuhan Bank Syari’ah
mampukah perbankan syari’ah menjadi
melebihi 90% dari tahun-tahun sebelumnya.
sebuah lembaga intermediasi secara baik
Namun, pada tahun 2005, hal tersebut
sehingga mampu menggerakan sektor riil.
dirasakan agak melambat meskipun tetap
Kedua, mampukah perbankan syari’ah
tumbuh sebesar 37%. Walaupun demikian
berkembang “dihabitatnya yang subur’
pertumbuhan bank syari’ah tetap merupakan
(negeri
prestasi tersendiri di tengah tekanan yang
terbesar di dunia) dan menjadi contoh
cukup berat terhadap kondisi perekonomian
pengembangan
dan perbankan. (www.yahoo.com: 2008)
Ketiga,
Bank
Bank
yang Syari’ah,
Muamalat,
penyiapan
namun didepan
tantangan
dengan
strategi
juga
adalah
penduduk perbankan
dapatkah
tersebut
dimasa
siap
pertama,
muslim syari’ah?. depan
Sosialisasi bank syari’ah yang semakin
perbankan syari’ah menjadi rahmatan lil
marak dilakukan, salah satunya melalui
‘alamin, artinya perbankan syari’ah tidak
hanya bermanfaat bagi umat muslim, tapi
komunikasinya masih menonjolkan isu
juga bagi seluruh umat manusia.
halal-haram atau isu riba, dan kurang
Dalam
menghadapi
tantangan
menonjolkan isu value yang diraih
tersebut, strategi utama dalam konsep
oleh pelanggan.
pengembangan
3. Transformasi
Bank
Muamalat
dan
perbankan syari’ah pada umumnya di
Muslim
masa
Perbankan
depan
adalah
Transformasi.
ke
dari
Pelanggan
Pelanggan syari’ah
Umum.
juga
harus
Transformasi ini terutama harus dilakukan
membuka diri dan secara proaktif
oleh kalangan internal perbankan syari’ah.
'menjemput bola' pelanggan umum
Adapun
dan
proses
transformasi
yang
diperlukan adalah :
non-muslim.
Kesan
bahwa
perbankan syari’ah hanya untuk kaum
1. Transformasi dari Produk Syari’ah
muslim harus segera diubah. Dengan
ke Corporate Syari’ah Di masa depan,
demikian,
perbankan syari’ah tidak cukup hanya
dijalankan tidak lagi mengangkat isu
mendasarkan
riba, tetapi isu-isu profesionalisme.
pada
produk-produk
maka
komunikasi
yang
syari’ahnya. Masyarakat tidak hanya
4. Transformasi
menilai produknya, tetapi juga sistem
Besar kepada Orientasi yang lebih
manajemen,
Adil. Konsep perbankan syari’ah di
profil
personalia,
serta
dari
Pengusaha
service delivery-nya. Dengan kata lain,
masa
perbankan syari’ah juga harus berarti
menciptakan distribusi yang adil antar
semua
pengusaha besar dan kecil, serta
aspek
operasional
yang
depan
harus
mampu
dijalankan benar-benar berlandaskan
antar
pada syari’ah.
mendukung konsep ini, harus ada
2. Transformasi
Sentimen
pemetaan
Emosional ke Rasional Professional.
perbankan
Salah
perbankan
membatasi
banyaknya
cabangnya
satu
syari’ah kalangan
dari
pusat
kelemahan
adalah
masih
perbankan
syari’ah
yang
dan
daerah.
segmentasi syari’ah
Untuk pasar.
umum
pembukaan
harus kantor
hanya
pada
kota/kabupaten.
membidik sasarannya pada para loyalis
5. Transformasi dari Motif Investasi
syari’ah
atau
syari’ah.
Artinya,
mencari
professional.
fanatik
pada
ke
perbankan
lebih
pandangan hukum Islam, investasi
yang
yang bernilai
pelanggan
mementingkan daripada
yang
sentimen-emosional
pertimbangan Content
rasionaldari
Akumulasi
usaha
Modal.
adalah
karena
Dalam
pada
akan
sektor
membuka
lapangan
kerja,
mengolah
sumberdaya,
serta
meningkatkan
pendapatan. Oleh karena itu, di masa
Muamalat Indonesia,Tbk sebesar 1,18,
depan
artinya
perbankan
syari’ah
harus
kemampuan
Bank
dalam
mempelopori pemberian "kredit murah"
memenuhi kewajiban jangka pendeknya
sehingga memotivasi masyarakat untuk
dengan menggunakan aktiva lancar
berinvestasi pada sektor-sektor usaha
yang dimiliki. Fund deposit to ratio rata-
dan pada akhirnya pergerakan pada
rata sebesar 0,82, yang menunjukkan
sektor-sektor
bahwa
usaha
riil
ini
akan
membuka lapangan pekerjaan baru. Agar
proses
transformasi
berjalan
fungsi
intermediasi
Bank
muamalat telah berjalan dengan baik, dimana sebesar 82 % dari DPK yang
dengan baik, paling tidak dibutuhkan tiga
dihimpun
faktor penunjang, yaitu pertama, adanya
pembiayaan kepada dunia usaha. Rata-
dukungan dari pemerintah dan DPR dalam
rata net profit margin sebesar 0,09,
bentuk perundang-undangan serta dalam
artinya
menciptakan
Muamalat
iklim
perekonomian
yang
disalurkan
bahwa
dalam
bentuk
manajemen
mempunyai
Bank
kemampuan
kondusif. Kedua, adanya pengembangan
untuk memupuk laba atas pendapatan
produk.
dengan
operasi sebesar 9 %. Rata-rata return
produk-
on asset sebesar 1,97, artinya bahwa
produk yang diberikan harus lebih lengkap
manajemen Bank Muamalat mampu
dengan melakukan berbagai terobosan baru
menghasilkan laba sebesar Rp.1,97,-
dalam bentuk produk-produk baru yang
atas pengelolaan aktiva sebesar Rp.1,-.
mengimplementasikan
Rata-rata return on equity sebesar 0,04,
Agar
perbankan
dapat
bersaing
konvensional
masyarakat.
maka
kebutuhan
Ketiga, adanya dukungan
artinya manajemen Bank
Muamalat
positif dari masyarakat. Hal ini bisa terjadi
mempunyai
jika dikembangkan program komunikasi
menghasilkan laba sebesar Rp.0,04,-
dan sosialisasi secara terpadu. Program ini
atas penanaman modal sendiri sebesar
bertujuan untuk meningkatkan awareness
Rp.1,-.
dan attitude terhadap perbankan syari’ah,
2.
dan image building.
bergerak tiga tahunan untuk melihat
KESIMPULAN Berdasarkan dikemukakan
uraian
yang
telah
sebelumnya,
maka
dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Hasil
pengolahan
menunjukkan selama periode 1996 s/d 2006 rata-rata Current Ratio PT. Bank
kemampuan
Hasil
analisis
untuk
rata-rata
prospek
pengembangan
Bank
Muamalat
pada
tahun
mendatang
yaitu
empat 2007
s/d
2010,
menunjukkan bahwa rata-rata prediksi perkembangan current ratio sebesar 1,19.
Fund to Deposit Ratio sebesar
0,77, atau 77 %. Rata-rata prediksi
perkembangan
profit
margin
Bank
Muamalat sebesar 0,21, artinya adanya prospek yang baik pada masa yang akan datang untuk menghasilkan laba atas keseluruhan
pendapatan
operasional.
Rata-rata prediksi perkembangan return on asset sebesar 0,02. Rata-rata prediksi return on equity sebesar 0,14, artinya bahwa
Bank
Muamalat
mempunyai
prospek yang baik dalam menghasilkan laba atas modal sendiri pada masa yang akan datang.
3.
Prospek pengembangan Bank
Muamalat pada tahun mendatang masih baik. Hal ini didasari atas asumsi: (1) pertumbuhan Bank Muamalat didukung pemerintah,
DPR
serta
dalam
menciptakan iklim perekonomian yang kondusif.
(2)
adanya pengembangan
produk bank syari’ah dengan melakukan terobosan baru dalam produknya yang lebih
lengkap
dengan
agar
bank
dapat
bersaing
konvensional
yang
memperhatikan kebutuhan masyarakat. (3)
adanya
dukungan
masyarakat komunikasi
positif
dengan dan
sosialisasi
dari
program secara
terpadu tentang bank syari’ah. DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’anul Karim dan Al-hadits Ahmad, N dan Haron, S. 2001. Perception of Malaysian Corporate Customers Toward Islamic Banking Products & Services, International Journal of Islamic Financial Service, Vol. 3 No. 4.
Almossawi, M. 2001. Bank selection criteria employed by college students in Bahrain: an emperical analysis, The International Journal of Bank Marketing, Vol.19 No. 3, pp 115. Bank Indonesia. 2001. Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di Jawa Barat. Jakarta. Boyd, W., Leonard, M., & White, C. 1994. Customer preferences for financial services: an analysis, International Journal of Bank Marketing, Vol. 12 , No.1, pp 9-15. Coyle, T. 1999. The bank of tomorrow, American Community Banker, Vol 8, No.7, pp. 16-18 Ho, P. F., Ong, P.Y and Thia, B. H. 1995. Bank selection criteria and multiple banking phenomena in Singapore. Unphublished MBA dissertation, School of Accountacy and Business, Nanyang Technological University Kompas. 2005. Pangsa Perbankan Syariah 2011 diprediksi 20 persen. Senin 7 Maret 2005. Kompas. 2004. Tahun 2005 sebanyak 19 bank akan buka unit syariah. Kamis 2 Desember 2006. Kaynak, E. 2005. American consumers’ attitudes towards commercial banks, The International Journal of Bank Marketing, Vol.23, No. 1, pp 73-89 Metawa, S. A., & Almossawi, M. 1998. Banking behavior of Islamic bank customers: Perspectives and implications, International of Bank Marketing, Vol. 16, No. 7, pp. 299313. Nicholls, J.A.F., Roslow,S.and Tsalikis, J. 1993. “Time is central”, International Journal of Bank Marketing, Vol. 11 No. 5, pp.12-18 Redaksi Info Bank. 1990. Info Bank April No. 241, Jakarta The Point (Newspaper), Syariah Banking in Indonesia, Tuesday 12 December 2006.
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA USAHA MIKRO SEKTOR PERDAGANGAN DI KOTA KENDARI Hasanuddin Bua 1) & Sinarwaty 2) ABSTRACT The objective of this research is to explain and evaluate empirically the effect of entrepreneurship behaviour towards the sector of micro businesse performance in Kendari Town. Data that is used is primary data that is collected through cross section by using questionare. Analysis method that is used are descriptive and regrsbivariat analysis. The result of this research shows that respondents averagely have already given their agreement statement in deciding and think of entrepreneurship behaviour factor. Hence, the exsitance of good entrepreneurship behaviour in sector of micro businesse in Kendari Town has an important role in the increasing of businesse performance. The result of regresi bivariat analysis shows that entrepreneurship behaviour has a positife and sifnificant effect toward sector of micro businesse performance in Kendari Town. It means that if we increase behaviour in entrepreneurship, it can increase the performance of micro businesse sector in Kendari Town as well. It proves that entrepreneurship behaviour done by entrepreners give a significant improvement in businesse performance. Thus, implementation of effective entrepreneurship behaviour will be able to increase to the performance of micro businesse sector in Kendari Town. Key Words: Entrepreneurship Behaviour, Working Performance PENDAHULUAN Upaya
pihak antara lain dengan memperkenalkan pengembangan
pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil
dan
pola pendekatan dalam rangka pembiayaan
dan
usaha mikro seperti pola kemitraan.
Menengah (UMKM) dewasa ini mendapat
Konsep
kemitraan
perhatian yang cukup besar dari berbagai
pembangunan
pihak, baik pemerintah/BUMN, perbankan,
setidaknya
swasta,
masyarakat
pemerintah setelah berlakunya UU No.9
maupun lembaga-lembaga internasional. Hal
Tahun 1995 tentang Usaha Kecil dan
ini dilatar belakangi oleh besarnya potensi
Inpres No. 10 Tahun 1998 tentang Usaha
UMKM yang perlu diefektifkan sebagai motor
Menengah. Kemitraan dianggap menjadi
penggerak perekonomian nasional setelah
salah satu alternatif upaya untuk mengatasi
mengalami
yang
berbagai problem internal yang dihadapi
dalam
mencakup aspek kualitas SDM, terutama
lembaga
swadaya
krisis
berkepanjangan.
ekonomi
Berbagai
upaya
UKM
mulai
rangka pengembangan dan pemberdayaan
kewirausahaan
usaha mikro telah dilakukan oleh berbagai
penguasaan
di
dalam Indonesia
dicanangkan
oleh
(entrepreneurship), teknologi
dan
informasi,
struktur
organisasi,
sistem
manajemen,
Raharja,
PT
Pelabuhan
Indonesia
IV.
kultur/budaya bisnis, kekuatan modal dan
Sementara BUMN lainnya seperti PLN
jaringan bisnis dengan pihak luar. Kemitraan
(persero)
yang dimediatori oleh pemerintah banyak
Jamsostek Kendari baru mencapai 39,56%.
melibatkan lembaga bisnis pemerintah dan
Khusus kepada enam BUMN yaitu Bank
swasta sebagai mitra usaha UMKM.
Mandiri,
Cabang
Pos
Kendari
Indonesia,
dan
Bank
PT
Rakyat
Kemitraan yang telah terjalin antara
Indonesia, Pertamina, Taspen, dan PT
pengusaha kecil dengan pengusaha besar
Askes Indonesia, kemungkinan juga sudah
swasta, BUMN atau BUMD di Kota Kendari
menyalurkan namun secara administrasi
masih sangat terbatas. Di antara pengusaha
belum melaporkannya.
mikro kecil yang bermitra, maka bentuk kemitraan
yang
terjalin
adalah
Usaha
mikro
yang
banyak
dagang
mendapatkan bantuan dari BUMN di Kota
umum, keagenan, sub-kontrak, waralaba
Kendari adalah usaha yang bergerak di
dan inti-plasma, serta dalam bentuk lainnya.
sektor perdagangan meliputi perdagangan
Sebagian besar kemitraan responden usaha
besar dan eceran, termasuk pertokoan.
mikro yang terjalin adalah atas dasar saling
(Dinas Koperasi, UKM, dan PMD Provinsi
menguntungkan, kemudian atas dasar untuk
Sultra,2006).
memenuhi anjuran pemerintah, dan atas
sektor perdagangan merupakan salah satu
dasar adanya keterkaitan bidang usaha.
sektor
Data dari Kadis Koperasi, UKM, dan PMD Provinsi Sultra
yang
Ada beberapa alasan: (1) jumlah
usaha
mikro/kecil
terbesar di Kota Kendari dan pelaku usaha
menyatakan sejak
di sektor ini pada umumnya mempunyai
diprogramkannya bantuan dana bergulir oleh
minat dalam menambah modal tambahan
pemerintah
untuk menjalankan usaha mereka, (2) bagi
Pembinaan
melalui Usaha
BUMN Kecil
dan
kepada Koperasi
BUMN,
sektor
perdagangan
memiliki
(PUKK) atau Pembinaan Kelompok Bina
potensi untuk dikembangkan karena di
Lingkungan (PKBL) sejak tahun 1995 hingga
antara peminjam, hanya sebagian kecil
2005,
yang
dana
seluruhnya
yang
telah
tersalurkan sebesar Rp169, 525 miliar lebih.
mengalami
kemandegan
dalam
mengembalikan kreditnya ini disebabkan
Di propinsi Sulawesi Tenggara ada 12
perputaran uang pada sebagian besar
BUMN yang memberikan bantuan kepada
usaha mikro sektor perdagangan adalah
UMKM.
relatif cepat sehingga menciptakan aliran
untuk
Dari ke 12 BUMN yang ditunjuk membantu
menyalurkan
bantuan
secara bergulir itu baru lima BUMN yang
penerimaan
yang
relatif
konstan
dan
konsisten
telah merealisasi antara 75-100%,yaitu PT
Pembinaan dan pemberdayaan usaha
Telkom, PT Aneka Tambang Tbk, PT Jasa
kecil mikro yang dilakukan oleh BUMN
tersebut diantaranya adalah melalui program
kewirausahaan
terintegrasi
kinerja keuangan perusahaan.
dalam
pendanaan
dan
berpengaruh
terhadap Dengan
pembinaan dengan memberikan pendidikan,
adanya kemampuan kewirausahaan yang
pelatihan
dimiliki oleh pengusaha mikro akan mampu
dan
pendampingan
yang
menunjang kemampuan wirausaha untuk
meningkatkan
usaha kecil mikro.
perusahaan. Berdasarkan uraian-uraian di
Suatu perusahaan yang mendapatkan bantuan
pemerintah,
baik
bantuan
kinerja
keuangan
atas perilaku kewirausahaan, kinerja usaha mikro dan bentuk pengaruh dari variabel
manajemen maupun permodalan akan dapat
tersebut,
meningkatkan usaha karena lebih efisien
melakukan penelitian dengan permasalahn
dibandingkan dengan yang belum diberikan
pokok
bantuan (Fisseha dalam Hadiyati, 2006).
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Dengan
pemerintah
usaha mikro sektor perdagangan di Kota
peningkatan
Kendari. Tujuan yang ingin dicapai dalam
kemampuan wirausaha sehingga pengusaha
riset ini adalah untuk menjelaskan dan
kecil mikro mampu meningkatkan kinerja
menguji
usahanya.
kewirausahaan
bantuan
mengharapkan
tersebut adanya
Untuk
meningkatkan
usaha mikro melalui kewirausahaan,
program pelatihan
pemerintah
memperhatikan
kinerja
mekanisme
harus pembinaan
dengan melibatkan berbagi instansi terkait. Kemampuan dimiliki
oleh
kewirausahaan
pengusaha
mikro
yang yang
mendapat bantuan BUMN akan berpengaruh terhadap
keberhasilan
perusahaan.
Keberhasilan atau kinerja perusahaan dapat dilihat dari keuntungan (profit) dan tingkat pertumbuhan penjualan. Hindle dan Cutting (2002)
menyatakan
mikro/kecil
bahwa
pengusaha
yang melakukan pendidikan
kewirausahaan
menunjukan
kinerja
keuangan yang berhasil meningkat atau berkembang. Mengacu pada fenomena emiris dan pernyataan tesebut dapat dijelaskan bahwa
maka
penulis
apakah
perilaku
secara
terhadap
tertarik
untuk
kewirausahaan
empiris
perilaku
berpengaruh
signifikan
kinerja
usaha
mikro
sektor
perdagangan di Kota Kendari. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian
survey
dengan
maksud
mengonfirmasi prediksi yang dibuat dan menjelaskannya berdasarkan fakta atau keadaan dilapangan. survey
yang
akan
Jenis penelitian dilakukan
adalah
penelitian penjelasan (explanatory). Hasan (2002)
manyatakan
bahwa
penelitian
penjelasan adalah merupakan penelitian yang
menggunakan
dimana
peneliti
kausal
antara
pengujian
data
yang
menjelaskan
hubungan
variabel-variabel
hipotesis.
sama melalui
Penelitian
ini
menggunakan pendekatan cross sectional study untuk melihat pengaruh di antara
variabel-variabel
yang
diidentifikasi
dan
internal
terhadap
kinerja
usaha
kecil-
merupakan serangkain pengaruh sebab-
menengah di Kota Kendari khususnya pada
akibat atau kausalitas. Pengukuran masing-
industri meubel dalam bentuk jumlah, rata-
masing
rata dan angka persentase; (2) Analisis
item
pertanyaan
dalam
setiap
variabel menggunakan skala 5 point dari
Regresi
likert, yaitu: “sangat setuju”: dengan skor 5,
pengaruh pengendalian internal terhadap
“setuju” dengan skor 4, “netral” dengan skor
kinerja usaha meubel di Kota Kendari
3, “tidak setuju” dengan skor 2 dan “sangat
dengan model persamaan: Y = b1X + ei
tidak setuju” dengan skor 1. Mengacu
pada
tujuan
penelitian
ini
Bivariat,
untuk
mengetahui
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data dalam penelitian
mengkaji, dan menganalisis fenomena dalam atau
ini dengan mengkombinasikan hasil temuan
eksplanatif
dari pendekatan analisis statistika deskriptif
kuantitatif
dan regresi multivariat yang dilakukan
(mainstream). Variabel yang diteliti adalah
sebelumnya agar terjadi proses sintesa
perilaku kewirausahan (X) dan kinerja usaha
demi
mikro sektor perdagangan di Kota Kendari
penelitian
sebagai variabel (Y). Tipe hubungan antara
multivariat ternyata juga sama dengan hasil
variabel-variabel yang diteliti adalah bersifat
analisis statistika dekriptif, sehingga dapat
causalitas (sebab-akibat) yaitu variabel X
memperkuat hasil temuan studi ini. Lebih
sebagai
(independent
jelasnya urain hasil pengujian dan analisis
variable) menjelaskan atau mempengaruhi
statistika dekriptif dan regresi multivariat
variabel Y sebagai dependent variable..
sebagai berikut:
bentuk
hubungan
disebut
sebagai
penelitian
asosiatif
dengan
pendakatan
variabel
antara
bebas
variabel
Populasi dalam penelitian ini adalah
penyempurnaan ini.
Hasil
Deskriptif
hasil
temuan
analisis
regresi
variabel
sektor
bertujuan
perdagangan yang telah menerima bantuan
mengenai
BUMN Non Perbankan di Kota Kendari
responden dari data yang terkumpul atas
periode tahun 2004 yang berjumlah 255
variabel bantuan BUMN, kewirausahaan,
pelaku usaha. Penentuan jumlah sampel
dan kinerja pada Usaha Mikro Sector
dalam
semua
pelaku
mikro
menginterprestasikan
distribusi
frekwensi
menggunakan
judment
Perdagangan
di
yaitu
penentuan
sampel
pengumpulan
data dari 51 responden
berdasarkan tujuan.
Kota
persepsi
ini
riset
sampling
usaha
untuk
penelitian
Kendari.
Hasil
diperoleh jawaban atas penilaian perilaku
Metode analisis data yang digunakan
kewirausahaan, dan kinerja pada Usaha
adalah (1) analisis deskriptif, bertujuan untuk
Mikro Sector Perdagangan di Kota Kendari
mengkaji dan menganalisis pengendalian
disajikan pada Tabel berikut:
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, dari 51
Pengambilan
keputusan
adalah
responden para pelaku Usaha mikro sektor
perencanaan dan pengambilan keputusan
perdagangan
dalam
dalam pengembangan usaha, bayangan
memberikan tanggapan dan penilaian atas
mengenai pengembangan usaha , langkah
variabel dalam studi ini bervariasi. Lebih
yang
jelasnya
masalah,
di
deskripsi
Kota
Kendari,
tanggapan
responden
diurakan sebagai berikut:
pola tingkah laku atau tindakan manusia ketekunan
adalah
kesabaran yang dimiliki dalam menyikapi kegagalan usaha, perhatian terhadap hal-hal
orang
keinginan terus belajar/berusaha walaupun banyak tantangan yang dihadapi. persepsi responden atas variabel ketekunan dalam mayoritas
menyatakan
baik
sebanyak 30 orang atau 58,82. Rata-rata pernyataan ketekunan
responden adalah
kategori tinggi.
kepandaian
berusaha,
baik
atas (3,61)
indikator dengan
atau
29,41%
dan
cukup
baik
sebanyak 25 orang atau 49,02%. Rata-rata pernyataan
responden
atas
indikator
pengambilan keputusan adalah baik (3,20) dengan kategori Sedang. Perencanaan strategik yang dimaksud
kecil yang dapat menghambat usahanya,
berusaha
memecahkan
mayoritas menyatakan baik sebanyak 15
Perilaku kewirausahaan adalah sikap, karakteristik:
dalam
pengetahuan bisnis. Persepsi responden
Perilaku Kewirausahaan
dengan
dilakukan
adalah strategi pemasaran, lokasi usaha, promosi
dalam
memasarkan
produk,
harga
barang
penetapan (mempertimbangkan
faktor-faktor: biaya,
keinginan konsumen, tingkat persaingan), pelayanan jaminan dan kemasan terhadap produk yang dijual, pemberian pelayanan kredit
dalam
penjualan
barang
ke
konsumen/pelanggan, pengadaan barang/
responden atas indikator visi adalah baik
variasi
(3,69) dengan kategori tinggi.
barang.
Persepsi
responden
mayoritas menyatakan cukup baik sebanyak
Kinerja Usaha
33 orang atau 64,71. Rata-rata pernyataan responden
atas
indikator
perencanaan
strategik adalah baik (3,47) dengan kategori Sedang. berbagai macam jalur, sarana dan prasarana dipercaya
mendistribusikan
dalam
memasarkan/
produk,
membagikan
kepemilikan usahanya kepada orang/pihak lain
(keluarga dan bukan keluarga) yang
dipercaya dan mau diajak sukses, pemikiran dan
pelaksanakan
pengutamaan
gagasan
keyakinan
baru,
” cepat dan tepat ” ketimbang ” lambat tetapi selamat ”,tidak menyalahkan diri sendiri (sering tidak menyesal). Persepsi responden mayoritas menyatakan baik sebanyak 29 orang atau 56,86. Rata-rata pernyataan responden atas indikator pengambilan resiko adalah baik (3,59) dengan kategori tinggi. Memiliki
visi
yang
merupakan
perwujudan cita-cita pengembangan usaha yang disesuaikan dengan
peluang dan
sumberdaya yang dimiliki, penetapan tujuan secara
terus
perubahan,
menerus
minat
dan
karena bakat
adanya terhadap
pekerjaan/usaha yang dilakukan sekarang, pandangan
usaha
jangka
panjang,
kemampuan berpikir. persepsi responden mayoritas menyatakan baik sebanyak 35 orang atau 68,63%. Rata-rata pernyataan
pengukuran
Keberhasilan atau kesuksesan perusahaan dengan
menggunakan
rasio
keuangan meliputi: rasio efisiensi penjualan (sales efficiency ratio), penjualan bersih (net sales), margin penjualan (net profit margin) dan perputaran jumlah aktiva (total asset turnover). Pengukuran keberhasilan atau
kesuksesan
menggunakan
rasio
pemilik
usaha
keuangan
dengan
skala interval.
ketimbang
kenyataan (intuisi), prinsip yang dimiliki yaitu
adalah
keberhasilan atau kesuksesan perusahaan. diukur
Pengambilan resiko merupakan pilihan yang
Kinerja
Penilaian pelanggan terhadap ketiga indikator kinerja terdiri atas lima kategori yaitu sangat tinggi skor 5;
tinggi skor 4;
kurang tinggi skor 3; rendah skor 2 dan sangat rendah skor 1. Lebih jelasnya penilaian atas variabel kinerja pelaku usaha mikro sektor perdagangan sebagai berikut: Rasio efisiensi penjualan (sales efficiency ratio),
mayoritas responden menyatakan
sangat baik sebanyak
29 orang atau
56,86%. Rata-rata kinerja usaha yang dimiliki responden atas indikator rasio efisiensi penjualan (sales efficiency ratio), adalah baik (4,45) dengan kategori tinggi. Kinerja usaha dilihat dari aspek profit margin,
mayoritas
responden
yang
menyatakan cukup baik sebanyak 41 orang atau 80,39%. Rata-rata kinerja usaha yang dimiliki responden atas indikator profit margin adalah baik (3,27) dengan kategori
sedang. Kemudian perputaran jumlah aktiva
analisis
(total asset turnover), mayoritas responden
digunakan
menyatakan sangat baik baik sebanyak 43
permasalahan
yang
orang atau 84,31%. Rata-rata kinerja usaha
penelitian
yaitu
yang
bebas terhadap variabel terikat sehingga
dimiliki
responden
atas
perputaran
jumlah
aktiva
turnover),
adalah
baik
indikator
(total (4,82)
asset dengan
kategori tinggi.
bertujuan ini,
untuk
yang
menjawab
diajukkan
dalam
pengaruh
variabel
dilanjutkan dengan analisis regresi bivariat. Ringkasan
pembahasan
hasil
perhitungan
analisis
telah
deskriptif
dikemukakan
bahwa
Berdasarkan tabel 2. di atas maka hasil analisis
inferensial
regresi bivariat dapat dilihat pada tabel 2.
Pada sebelumnya
statistika
regresi
bivariat
untuk
variabel
Hasil
analisis
menunjukkan
bahwa
regersi
bivariat
variabel
perilaku
perilaku kewirausahaan terhadap kinerja
kewirausahaan
usaha menujukkan besarnya nilai koefisien
sebesar 0,000, jika dibandingkan taraf
determinasi
(R2)
sig
t
signifikansi α=0,05, maka nilai sig t < α =
diartikan bahwa 73,40% proporsi variasi dari
0,05 atau 5%. Hal ini dapat diartikan bahwa
kinerja
terdapat
usaha
0,734
nilai
dapat
kinerja
sebesar
mempunyai
mikro
sektor
pengaruh
signifikan
antara
perdagangan di Kota Kendari.diterangkan
variabel perilaku kewirausahaan terhadap
oleh
kinerja usaha mikro sektor perdagangan di
keseluruhan
kewirausahaan.
variabel
Dengan
perilaku
demikian
dapat
Kota Kendari.
disimpulkan bahwa akurasi model untuk kepentingan
prediksi
semakin
akurat,
Berdasarkan hasil analisis data baik secara deskriptif maupun inferensial dalam
sehingga variabel perilaku kewirausahaan,
penelitian
dapat
pengaruh
pembahasan pada terlebih dahulu peneliti
sebesar 73,40% terhadap kinerja usaha
mengkombinasikan beberapa hasil temuan.
mikro sektor perdagangan di Kota Kendari.
Hasil analisis regresi bivariat ternyata juga
Sisanya 26,60% dijelaskan atau ditentukan
sama
oleh variabel lain di luar model analisis.
dekriptif
memberikan
kontribusi
ini,
dengan yang
sebelum
hasil
dilakukan
analisis
dilakukan
statistika
sebelumnya,
sehingga dapat memperkuat hasil temuan
baik
dalam penelitian ini. Dari analisis deskriptif
Kemudian perputaran jumlah aktiva (total
atas
asset turnover),
variabel
mempunyai
perilaku
nilai
kewirausahaan 3,51
dengan
kategori
sedang.
mayoritas responden
dapat
menyatakan sangat baik baik sebanyak 43
diartikan bahwa rata-rata responden dalam
orang atau 84,31%. Rata-rata kinerja usaha
penelitian ini memberikan tanggapan setuju
yang dimiliki responden atas indikator
dalam penentuan dan mempertimbangkan
perputaran
jumlah
faktor
turnover),
adalah baik (4,82) dengan
perilaku
sebesar
(3,27)
kewirausahaan
yaitu
aktiva
(total
asset
ketekunan adalah kesabaran yang dimiliki
kategori tinggi. Indikator yang digunakan
dalam
untuk
menyikapi
kegagalan
usaha,
mengukur
kinerja
usaha
dalam
perhatian terhadap hal-hal kecil yang dapat
penelitian ini adalah tingkat pertumbuhan
menghambat
terus
penjualan dan kemampuan dari usaha ini
banyak
dalam menciptakan keuntungan dilihat dari
usahanya,
belajar/berusaha
keinginan
walaupun
tantangan
yang
dihadapi,
keputusan
perencanaan
pengambilan
strategi
capaiannya dalam lima tahun terakhir.
dan
Kesempatan
yang
luas
dalam
pelaksanaan visi dan misi Dengan demikian
mengembangkan
perilaku kewirausahaan pada usaha mikro
ternyata memberikan dampak langsung
sektor
bagi
perdagangan
memegang
di
peranan
Kota
Kendari
penting
dalam
peningkatan kinerja usaha. Pada variabel kinerja usaha mayoritas
sektor
kreativitas
peningkatan
kinerja
perdagangan
Sehingga
dapat
pedagang
di
di
pekerja,
usaha Kota
dikatakan
mikro
Kendari.
bahwa
jika
Kota
Kendari
ingin
kinerja
usahanya
maka
responden menilai kinerja dari usaha mikro
meningkatkan
sektor perdagangan di Kota Kendari diukur
perilaku kewirausahaan menjadi prioritas
melalui
(sales
utama untuk dilakukan. Berdasarkan hasil
responden
wawancara yang dilakukan secara tidak
menyatakan sangat baik sebanyak 29 orang
terstruktur terhadap pemilik dan pengelola
atau 56,86%. Rata-rata kinerja usaha yang
yang ada pada industri usaha mikro sektor
dimiliki
rasio
perdagangan di Kota Kendari terungkap
efisiensi penjualan (sales efficiency ratio),
bahwa perlakuan yang diberikan pihak
adalah baik (4,45) dengan kategori tinggi.
manajemen baik itu upaya pemberdayaan
kinerja usaha dilihat dari aspek profit margin,
maupun penilaian terhadap kinerja usaha
mayoritas
lebih
rasio
efficiency
efisiensi
ratio),
responden
penjualan
mayoritas
atas
responden
indikator
yang
menyatakan
menumbuhkan
untuk
Rata-rata
dimiliki
perusahaan dalam memberikan kepuasan
responden atas indikator profit margin adalah
bagi pelanggan atau konsumen. Dari hasil
usaha
yang
yang
pekerja
cukup baik sebanyak 41 orang atau 80,39%. kinerja
melakukan
komitmen
terbaik
bagi
pengamatan ke lokasi usaha bisa dilihat
Dalam
kaitannya
dengan
perilaku
bagaimana pekerja mau untuk memberikan
kewirausahaan ini, pihak manajemen dalam
respon
perbaikan
usaha mikro sektor perdagangan di Kota
terhadap produk yang mereka jual atau agar
Kendari harus selalu berorientasi pada
konsumen merasa puas. Ini sebagai suatu
konsumen, berorientasi pada pesaing dan
bukti bahwa komitmen dan rasa memiliki
melihat pada kerjasama inter-fungsi yang
pekerja
upaya
ada dalam usaha. Melihat hubungan secara
pemberdayaan dan penilaian kinerja yang
langsung ini, maka pihak manajemen dapat
sebahagian besar mengarah pada aspek
memanfaatkan
perilaku kewirausahaan, yaitu kepuasan dari
dalam
pelanggan atau konsumen.
meningkatkan
bagi
upaya-upaya
tumbuh
Hasil bivariat)
dengan
analisis menunjukan
kemampuan
perilaku
organisasi
kewirausahaan
untuk
keunggulan
dalam
inferensial
(regresi
persaingan
usahanya.
dengan
bahwa
perilaku
kewirausahaan ini perusahaan selalu dapat
kewirausahaan memiliki pengaruh langsung
memberikan
dan signifikan terhadap kinerja usaha mikro
pelanggannya, memiliki informasi pasar
sektor perdagangan di Kota Kendari. Hal ini
yang
dapat dilihat dari nilai signifingkasi t pada
pelanggan, serta tetap dapat menjaga
analisis regresi bivariat yaitu sig t = 0,000 < α
kerjasama inter-fungsi yang ada dalam
= 0,05. Hal ini membuktikan bahwa perilaku
perusahaan.
kewirausahaan yang dilakukan oleh para usaha mikro sektor perdagangan di Kota Kendari
memberikan
pengaruh
yang
signifikan bagi peningkatan kinerja usaha mikro sektor perdagangan di Kota Kendari. Oleh
karena
itu
pemberdayaan
yang
dilakukan oleh para pelaku usaha mikro sektor perdagangan di Kota Kendari dan penilaian
terhadap
kinerja
memberikan
dampak secara langsung bagi peningkatan kinerja usaha, namun bagi pemilik dan pengelolah diharpakan agar mampu akses dan
meningkatkan
berkelanjutan
kinerja
tetap
usaha
yang
memprioritaskan
pelanggan melalui perilaku kewirausahaan.
nilai
perilaku
akurat
tambah
tentang
bagi
pesaing
dan
KESIMPULAN Berdasarkan
hasil
dan
pembahan
dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
perilaku
kewirausahaan
dapat
memberikan peran dan kontribusi sebesar 73,40%
terhadap
usaha
mikro
sektor
perdagangan di Kota Kendari. Hasil analisis deskriptif
menunjukkan
kewirausahaan
telah
perilaku
dimplementasikan
dalam operasional usaha mikro sektor perdagangan di Kota Kendari. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan responden secara
rata-rata
sebesar
3.51.
Dapat
diartikan bahwa rata-rata responden telah memberikan
pernyataan
setuju
dalam
penentuan dan mempertimbangkan faktor
perilaku kewirausahaan. Dengan demikian adanya perilaku kewirausahaan yang baik pada usaha mikro sektor perdagangan di Kota Kendari memegang peranan penting dalam peningkatan kinerja usahanya. Hasil
analisis
menunjukkan
regersi
perilaku
bivariat
kewirausahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha mikro sektor perdagangan di Kota Kendari. Artinya semakin ditingkatkan perilaku dalam berwirausaha maka kinerja usaha mikro sektor perdagangan di Kota Kendari
semakin
demikian kewirausahaan
tinggi
pula.
implementansi yang
efekatif
Dengan perilaku mampu
memberikan peningkatan bagi kinerja usaha mikro sektor perdagangan di Kota Kendari. DAFTAR PUSTAKA Adu, Kwaku Appiah. 1997. Market Orientation and Performance: Do the Findings Established in Large Firm Hold in the Small Business Sector?. Journal of Euro-Marketing; 6, 3; ABI/INFORM Global. Carree, M.A. and Thurik, A.R. 2002. The Impact of Entrepreneurship on Economic Growth. International Handbook of Entrepreneurship Research. Internet:
[email protected]. Kasmir, 2006. Kewirausahaan. Rajawali Pers. Jakarta Kotler P., 2000. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan Implementasi dan Pengendalian, Penerbit Erlangga, Jakarta. Kumar, Kamalesh. 2002. Market Orientation, Organizational Competencies and
Performance: An Empirical Investigation of a Path-Analytical Model, Journal of American Academy of Business, Cambridge. Lau, Theresa et.al. 2004. Organizational Capabilities and Performance of SMEs in Dynamic and Stable Environments. Entrepreneurship and Innovation journal. Neufeldt Victoria dan Guralnik David, 1988, Kamus Webster’s, Dictonary of American English, Thiad College Edition Purnomo, 2003. Pencapaian Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Melalui Fungsi dan Peran Sumber Daya Manusia. STIE Stikubank, Semarang Richard Daft. 1999. Tranformational Leadership : A Pescription for Contemporary Organizations. Copyright 1999. Riyanti B. P. D. 2003. Kewirausahaan dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian. Grasindo, Jakarta Raju, P.S et.al. 2000. The Relationship between Market Orientation and Performance in the Hospital Industry: A Structural Equation Modeling Approach. Health Care Management Science. Tambunan, 2004. The Performance of Small Enterprises During Economic Crisis: Evidence from Indonesia. Journal of Small Business Management. Tambunan, T. 2002. Usaha Kecil dan Menegah di Indonesia, Beberapa Isu Penting. Salemba Empat. Jakarta. Zukkieflimansyah dan Banu Muhamad H, 2003. Refleksi Dinamika Inovasi Teknologi UKM di Indonesia: Studi Kasus Industri Logam dan Permesinan. Usahawan Indonesia No. 08/TH. XXXII
SISTEM PENGAWASAN PERSONALIA RETRIBUSI PADA PERUSAHAAN DAERAH PASAR (PDP) UNIT PASAR WUA-WUA KOTA KENDARI Asrip Putra 1) & Awaluddin Muchtar 2) ABSTRACT This Research is done as a mean to know the system of personnel controling applied by Company Market Area Town Kendari to personnel retribution Unit Market Wua-Wua Town Kendari of what have as according to standard specified or not. this Research type is eksplanatori so that use the primary data collected through the kuesioner. Responder withdrawal done by census and use appliance analysis method. Result this research indicate that the system of personnel observation going into effect and applied in Company Market Area Town Kendari at personnel retribution of Unit Market Wua-Wua Town Kendari have as according to specified standard, is visible from result analyse the percentage responder answer of direct controling variable, indirect observation, and sudden controling expressing according to is 57,2 - 100 %, while 14,3 - 42,8 % expressing inappropriate, hence pursuant to way of measurement specified by that is taking highest value from percentage responder answer. This indicate that the controling retribution personnel at Unit Market Wua-Wua Company Market Area Town Kendari have as according to controling standard specified. Key Word : Direct Controling, Indirect Controling And Sudden Controling. PENDAHULUAN Organisasi
dibutuhkan adalah
suatu
sistem
perserikatan, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama
manajer
yang
memiliki
kemampuan memimpin, pengetahuan dan keterampilan. Manajer sebagai pemimpin sangat
dalam mencapai tujuan tertentu. Malayu S.P
dibutuhkan
Hasibuan (1996 : 130) Organisasi hanya
kegiatan kerja kedepan dan melaksanakan
merupakan alat dan wadah tempat bagi para
rencana
manajer
organisasi dapat tercapai dengan baik
melakukan
kegiatan-kegiatannya
tersebut
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
sesuai
Sebagaimana
sebelumnya.
yang
diketahui
bahwa
di
untuk
dengan
menyusun agar
apa
rencana
supaya
yang
Demikian
tujuan
diharapkan
mendesaknya
dalam organisasi terdapat beberapa unsur,
pemenuhan akan manajer, sehingga usaha
diantaranya manusia, tujuan, pekerjaan dan
dilakukan
struktur. Dalam suatu organisasi harus ada
mempersiapkan
kesatuan
dimana
bukan hanya para ilmuwan pun terus
organisasi secara keseluruhan dan tiap-tiap
bekerja keras untuk mengembangkan teori
bagiannya harus berusaha untuk mencapai
manajemen
tujuan tersebut karena organisasi
dilapangan
kacau
yang
jika
Olehnya
itu
ingin
tidak
ada
dalam
dicapai
kesatuan suatu
akan tujuan.
organisasi
secara
intensif
manajer
sehingga semakin
untuk
yang
efektif,
para
manajer
mampu
menjalani
proses manajemen itu dengan tingkat
efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang
kompleks, yang jelas bahwa usaha mencari
semakin tinggi.
jawaban
terhadap
pertanyaan
tersebut
Salah satu bidang yang terus menerus
tidak bisa didekati hanya secara teknis dan
mendapat perhatian dari para ilmuwan dan
mekanistik saja, akan tetapi harus dikaitkan
para praktisi adalah fungsi-fungsi manajerial.
dengan
Bidang ini mendapat perhatian serius karena
pelaksana kegiatan-kegiatan operasional
efektivitas
pada
dalam suatu organisasi. Ini berarti bahwa
dengan
pendekatan teknis dan keperilakuan harus
kemampuannya menyelenggarakan semua
digabung agar terjadi proses pengawasan
fungsi-fungsi tersebut. Siagian (1988 : 165)
yang mendatangkan hasil sesuai dengan
menjelaskan salah satu fungsi manajerial
harapan semua pihak dalam organisasi
adalah
yang
akhirnya
manajerial tercermin
seseorang
dan
pengawasan.
diukur
Titik
tolak
yang
sifat
dasar
bersangkutan.
manusia
Agar
kegiatan
digunakan dalam membahas pengawasan
pengawasan
sebagai fungsi pokok manajemen adalah
diharapkan, perhatian serius perlu diberikan
merupakan proses pengamatan dari seluruh
kepada berbagai dasar pemikiran yang
kegiatan organisasi guna lebih menjamin
sifatnya fundamental.
bahwa
semua
pekerjaan
yang
sedang
membuahkan
sebagai
Perusahaan
Daerah
hasil
Pasar
yang
(PDP)
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
Kota Kendari adalah perusahaan yang
ditentukan
Sedangkan
bergerak dibidang pembangunan kios dan
Sebagai fungsi organiknya, pengawasan
retribusi kios, dimana konsumennya adalah
merupakan salah satu tugas yang mutlak
para pemilik kios yang ada di pasar wilayah
diselenggarakan oleh semua orang yang
Kota Kendari. Dalam hal penarikan retribusi
menduduki jabatan manajerial, mulai dari
ini tidak dilakukan secara langsung oleh
manajer puncak hingga para manajer rendah
Perusahaan Daerah Pasar Kota Kendari
yang langsung mengendalikan kegiatan-
melainkan dilakukan oleh petugas retribusi
kegiatan teknis yang diselenggarakan oleh
yang ada pada masing-masing Unit Pasar,
semua petugas operasional.
salah satunya adalah petugas retribusi
sebelumnya”.
Membahas pengawasan sebagai fungsi pokok
manajerial
sesungguhnya
berarti
yang ada pada Unit Pasar Wua-Wua yang pegawainya
berjumlah
8
orang
yang
berusaha menemukan jawaban terhadap
dipimpin oleh seorang Kepala Pasar yang
pertanyaan mengapa pengawasan mutlak
ditunjuk langsung oleh Perusahaan Daerah
perlu dilaksanakan. Pertanyaan yang sangat
Pasar Kota Kendari agar supaya para
mendasar tidak selalu mudah dan tidak pula
petugas retribusi dapat diawasi setiap hari
sederhana karena proses administrasi dan
sebab
manajemen merupakan hal yang sangat
mengawasi semua petugas retribusi setiap
pihak
perusahaan
tidak
dapat
hari karena letak kantor berjauhan. Retribusi
pada personalia Retribusi Unit Pasar Wua-
pada
Kota
Wua Kota Kendari yang sekaligus dijadikan
Kendari terdiri atas empat jenis, yaitu:
responden penelitian ini; (b) data sekunder
retribusi
yaitu data yang diperoleh dari PDP Kota
Perusahaan sewa
Daerah
tanah,
Pasar
retribusi
jualan,
retribusi kebersihan dan keamanan.
Kendari, meliputi gambaran umum, jumlah
Mencermati pentingnya pengawasan personalia, untuk melakukan pengamatan dan
pengukuran
kegiatan
karyawan, struktur organisasi, uraian tugas, dan standar pengawasan.
operasional
Metode pengumpulan data dilakukan
beserta hasil yang dicapai, apakah dalam
dengan cara interview yaitu pengumpulan
kegiatan
data yang dilakukan dengan mengadakan
operasional
tersebut
penyimpangan-penyimpangan,
terjadi
kemudian
tanya
jawab
kepada
responden
yang
dibandingkan dengan sasaran dan standar
berupa pertanyaan lisan dan juga dengan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal inilah
menggunakan
yang menyebabkan penulis tertarik untuk
dokumentasi yaitu dengan cara mengambil
melakukan
data yang telah didokumentasikan oleh
penelitian
tentang
sistem
pengawasan terhadap personalia retribusi.
panduan
kuesioner
dan
Perusahaan Daerah Pasar Kota Kendari
Masalah pokok yang menjadi perhatian
Populasi dalam penelitian ini adalah
peneliti apakah sistem pengawasan yang
seluruh karyawan yang diberi tugas dan
diterapkan oleh Perusahaan Daerah Pasar
berwenang
terhadap personalia retribusi sudah sesuai
terhadap
standar yang ditetapkan. Tujuan yang ingin
berjumlah 7 orang dan juga karyawan atau
dicapai adalah untuk mengetahui sistem
petugas retribusi yang diawasi berjumlah 8
pengawasan personalia yang diterapkan
orang. Jadi jumlah keseluruhan populasi
oleh Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota
adalah 15 orang sehingga seluruh populasi
Kendari terhadap personalia retribusi Unit
dijadikan
Pasar Wua-Wua Kota Kendari sudah sesuai
penelitian ini.
dengan standar yang ditetapkan atau tidak.
Perusahaan
ini
Daerah
dilaksanakan
pada
Pasar
Kota
(PDP)
Kendari, dan Unit Pasar Wua-Wua Kota Kendari. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah: (a) data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari karyawan
yang
personalia
sebagai
pengawasan retribusi
yang
responden
dalam
Alat analisis yang akan digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah
METODE PENELITIAN Penelitian
melakukan
melakukan
pengawasan
analisis deskriptif, yaitu mengungkapkan keadaan atau tanggapan dari responden lalu kemudian membandingkannya dengan standar
yang
telah
ditetapkan
oleh
Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota Kendari. Sifat dari analisis adalah kualitatif, sedangkan
penganalisaannya
dengan
menghitung persentase dari jawaban yang
dilakukan
diberikan oleh responden.
pemeriksaan langsung di lapangan, tetapi
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengawasan personalia retribusi pada Perusahaan Kendari
Daerah
sudah
ditetapkan.
Pasar
sesuai
Hasil
(PDP)
Kota
dengan
penelitian
yang
memberikan
ukuran sesuai dengan tidak sesuai. Lebih jelasnya uraian dari masing-masing indikator penukuran variabel sebagai berikut:
hanya
responden
satu ini
setiap
hari
dari
yang
tujuh
melakukan
sedangkan
melakukan
sisanya
pengamatan
dan
pemeriksaan langsung sebanyak satu kali dalam satu bulan sebab semua itu tergantung dari perintah atasan. Perlunya
Pengamatan
Pengawasan langsung ini dilakukan
saja
dan
pengamatan dan pemeriksaan langsung
b.
Pengawasan Langsung
pengawasan
Langsung
Dilakukan
Dan di
Pemeriksaan
Lapangan
Untuk
secara langsung oleh para direksi dan para
Mengetahui
pegawai yang telah diberi tugas untuk
Standar
mengawasi
sesuai
keseluruhan responden yang terdiri dari
dengan Peraturan Daerah nomor 302 tahun
7 orang atau 100 % menjawab “Ya”,
2004
susunan
sebab kinerja bawahan akan dapat
Perusahaan
diketahui jika dilakukan pengamatan
tentang
organisasi Daerah
jalannya
dan
Pasar
perusahaan
pembentukan tata
kerja
Kota
Kendari.
Menurut
secara
Kesesuaian
Yang
Dengan
Ditetapkan
langsung.
ini
secara
menunjukkan
Peraturan Daerah ini, ada 7 orang yang
bahwa pengamatan dan pemeriksaan
ditugaskan untuk mengawasi pelaksanaan
langsung dilapangan perlu dilakukan
penagihan yaitu Direktur Utama, Direktur
untuk mengetahui kesesuaian dengan
Teknik & Operasional, Direktur Administrasi
standar
& Keuangan, Kabag Fisik & Prasarana, Kasi
berdasarkan
Pemasaran & Penagihan, Kabag Keuangan,
mengetahui kesesuaian dengan standar
Kepala Unit Pasar. Pengawasan Langsung
yang ditetapkan, maka perlu dilakukan
terdiri
dan
pengamatan dan pemeriksaan langsung
Pernyataan
di lapangan kepada personalia retribusi
dari
pemeriksaan
pengamatan langsung.
langsung
responden dapat dilihat pada urain berikut: a.
Pengamatan
Pemeriksaan Langsung mayoritas
responden
Dan di Lapangan
yang
ditetapkan.
uraian
diatas,
Jadi, untuk
di Unit Pasar Wua-Wua Kota Kendari. c.
Hasil
Pemeriksaan
Pengamatan Langsung,
dan
Personalia
memberikan
Retribusi Bekerja Sesuai Dengan Jam
jawaban “Ya” yang terdiri dari 7 orang
Kerja Yang Ditentukan, sebanyak 6
responden
orang atau 85,7% menjawab Ya, yang
atau
100%
yang
berarti
berarti petugas retribusi sudah bekerja
Kota Kendari hanyalah uang retribusi
sesuai dengan jam kerja yang ditentukan
yang diperoleh dari karcis karena pihak
karena mereka melihat dari daftar hadir
Perusahaan
petugas dan semuanya datang dan
Kendari selalu menyesuaikan jumlah
pulang
yakni
pungutan retribusi yang disetorkan oleh
petugas datang jam 08.00 dan pulang
petugas retribusi dengan banyaknya
pada jam 15.00 WITA, dan 1 orang atau
karcis yang dikeluarkan serta sesuai
14,3 % menjawab tidak sesuai dengan
dengan besarnya tarif karcis tersebut.
jam kerja yang ditentukan karena masih
Misalanya, seperti yang terjadi pada
ada petugas retribusi yang biasa datang
daftar
terlambat
juga
untuk retribusi jualan bulan februari
petugas retribusi yang biasanya pulang
tahun 2007, pada bulan tersebut terlihat
sebelum waktunya. Jadi, berdasarkan
bahwa
uraian di atas menunjukkan bahwa para
sudah
petugas retribusi sudah bekerja sesuai
penerimaan
dengan standar yang ditetapkan oleh
petugas
Perusahaan Daerah Pasar Kota Kendari.
retribusi sebanyak Rp. 3.750.000 untuk
d.
Dan
jenis retribusi kios yang tarifnya Rp.
Pemeriksaan Langsung Jumlah Uang
1.500/lbr dengan pengeluaran karcis
Retribusi
sebanyak
tepat
pada
dan
waktunya
masih
Hasil Yang
terdapat
Pengamatan Diperoleh
Petugas
Daerah
realisasi
Pasar
Kota
pengeluaran
jumlah sesuai
pengeluaran
karcis
dengan
jumlah
retribusi,
retribusi
2.500
karcis
dimana
berhasil
lembar,
para
menarik
dan
Rp.
Retribusi Sesuai Dengan Jumlah Karcis
2.700.000 untuk jenis retribusi lods
Yang Dikeluarkan 4 orang responden
yang
atau 57,2 % menjawab Ya, yang berarti
pengeluaran karcis sebanyak 2.700
jumlah uang retribusi yang diperoleh
lembar, serta Rp. 1.851.000 untuk jenis
petugas retribusi sudah sesuai dengan
retribusi pelataran (PKL) yang tarifnya
jumlah
Rp.
karcis
yang
dikeluarkan,
tarifnya
1.000/lbr
Rp.1.000/lbr
dengan
karcis
% menjawab tidak karena biasanya
berarti, tidak ada penyimpangan antara
petugas
jumlah penerimaan retribusi dengan
memungut
retribusi
1.851
pengeluaran
sedangkan 3 orang responden atau 42,8 retribusi
sebanyak
dengan
jumlah
orang
dilakukan oleh petugas retribusi. Jadi,
telah
membayar
uang
karcis
Ini
tanpa memberikan karcis retribusi pada yang
pengeluaran
lembar.
retribusi. Dan uang tersebut tidak disetor
berdasarkan
ke
Kota
menunjukkan bahwa hasil pengamatan
Kendari. Sebab uang retribusi yang
dan pemeriksaan langsung jumlah uang
disetor ke Perusahaan Daerah Pasar
retribusi
Perusahaan
Daerah
Pasar
yang
uraian
diperoleh
di
yang atas
petugas
retribusi sudah sesuai dengan jumlah
responden
karcis yang dikeluarkan.
mencapai target. Lain lagi halnya bagi
e.
Hasil
Pengamatan
Dan
responden
yang
mengatakan
yang
tidak
mengatakan
ya,
Pemeriksaan Langsung Jumlah Uang
mereka menganggap bahwa jumlah
Retribusi
Petugas
uang retribusi yang diperoleh petugas
Retribusi Sudah Sesuai Target Yang
retribusi sudah sesuai dengan target
Telah
yang
Yang
Diperoleh
Ditentukan
oleh
Perusahaan
ditentukan
dan
adapun
Daeerah Pasar (PDP) Kota Kendari
menurunnya pungutan retribusi pada
sebanyak 5 orang responden atau 71,4
bulan oktober itu bukanlah hal yang
% menjawab Ya karena para petugas
disengaja oleh petugas retribusi untuk
retribusi telah berhasil mencapai bahkan
tidak
beberapa kali melampaui target untuk
disebabkan karena adanya beberapa
tahun 2007 seperti yang terlihat pada
faktor: pertama: karena pada bulan
daftar
retribusi
oktober banyak pedagang yang tidak
untuk tahun 2007. Ini berarti jumlah uang
berjualan sebab masih dalam bulan
retribusi yang diperoleh petugas retribusi
ramadhan
sudah
adanya
realisasi
sesuai
penerimaan
dengan
target
yang
mencapai
target
(puasa),
hujan
melainkan
kedua:
sehingga
karena
pedagang
ditentukan, sedangkan 2 orang resonden
banyak yang tidak berjualan, ketiga:
atau 28,6 % menjawab tidak sebab
karena terdapat hari raya idul fitri dan
mereka melihat dari realisasi penerimaan
adanya cuti bersama para PNS selama
retribusi tahun 2007 bahwa petugas
lima hari sehingga pegawai Unit Pasar
retribusi pernah sekali dalam tahun 2007
Wua-Wua tidak masuk kantor selama
tidak mencapai target ini terlihat pada
lima hari, ke empat: karena setelah hari
realisasi penerimaan pada bulan oktober
raya masih banyak pedagang yang
dimana
belum berjualan dan biasanya pasar
petugas
retribusi
hanya
mendapatkan uang retribusi sebanyak
akan
Rp.
setelah hari raya. Selain alasan tersebut
17.824.450.
menganggap
bahwa
dan
mereka penerimaan
kembali
diatas,
normal
satu minggu
ditambahkan
juga
bahwa
tersebut sangat jauh dari target yang
jika
keseluruhan penerimaan retribusi
seharusnya yaitu Rp. 21.600.000 per
tersebut
bulannya, sebab target mereka per hari
realisasi penerimaan
adalah Rp. 720.000 dan jika dikalikan
bulan
dengan 30 hari (Satu Bulan) maka target
sebenarnya
per bulannya adalah Rp. 21.600.000.
yang
inilah yang menjadi alasan mengapa ada
Daerah Pasar Kota Kendari dimana
di
rata-ratakan
Januari telah
ditentukan
retribusi
sampai
dari
Nopember
melampaui oleh
maka
target
Perusahaan
target
per
bulannya
21.600.000,
jika
adalah
dikalikan
Rp.
Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota
dengan
Kendari
dalam
mengawasi
sebelas bulan maka jumlahnya hanya
petugas
retribusi
Rp. 237.600.000, sedangkan realisasi
bahwa tidak semua responden dapat
penerimaan retribusi yang dicapai oleh
mengawasi
petugas retribusi dari bulan Januari
setiap hari sebab letak kantor yang
sampai dengan bulan Nopember adalah
berjauhan. Jadi, berdasarkan uraian
mencapai Rp. 256.701.750. ini berarti
diatas bahwa dalam pengawasan tidak
bahwa petugas retribusi telah melampaui
langsung
target yang ditentukan. Jadi, berdasarkan
petugas retribusi yang ada pada Unit
uraian di atas menunjukkan bahwa hasil
Pasar
pengamatan dan pemeriksaan langsung
teratur atau terjadwal.
mengenai jumlah uang retribusi yang
b.
diperoleh petugas retribusi sudah sesuai
baik
dengan target yang ditetapkan oleh PDP
mengetahui
Kota Kendari.
dengan standar yang ditetapkan seluruh
karena
para
Wua-Wua Laporan dan
sangat
mengingat
petugas
dengan
para
retribusi
laporan-laporan dilakukan petugas
secara retribusi
membantu
kesesuaian
untuk
hasil
kerja
responden atau 100 % menjawab Ya,
Pengawasan Tidak Langsung Pengawasan Tidak Langsung yang
karena laporan petugas retribusi sangat
dilakukan oleh Perusahaan Daerah Pasar
membantu sekali bagi mereka yang
Kota Kendari adalah pengawasan jarak jauh,
mengawasi
artinya
yang
untuk menyesuaikan hasil kerja petugas
baik
retribusi dengan standar yang telah
maupun
ditetapkan. Jadi, berdasarkan uraian
kepada Perusahaan Daerah Pasar Kota
diatas diketahui bahwa laporan-laporan
Kendari. Untuk mengetahui jawaban dari
petugas
responden
sangat membantu para responden yang
dengan
melalui
oleh
personalia
diberikan kepada
Kepala
Unit
mengenai
laporan retribusi
Pasarnya
pengawasan
tidak
petugas
retribusi
retribusi
sangat
guna
baik
langsung yang dilakukan oleh Perusahaan
melakukan
Daerah Pasar Kota Kendari dapat diuraikan
personalia retribusi guna mengetahui
sebagai berikut :
kesesuaian hasil kerja dengan standar
a.
Laporan
Petugas
Retribusi
yang
pengawasan
dan
ditetapkan
oleh
Perusahaan
Diadakan Secara Teratur atau Terjadwal
Daerah Pasar Kota Kendari.
seluruh
c.
responden
menjawab Ya,
atau
100
%
sebab laporan yang
Hasil
pada
laporan
petugas
retribusi, wilayah penagihan mereka
dilakukan secara teratur atau terjadwal
sudah
akan
penagihan yang ditentukan 6 orang
dapat
memudahkan
pihak
sesuai
dengan
wilayah
atau 85,7% menjawab Ya, ini berarti
petugas retribusi pada Unit Pasar Wua-
bahwa hasil laporan petugas retribusi
Wua Kota Kendari, wilayah penagihan
mengenai wilayah penagihan mereka
mereka sudah sesuai dengan wilayah
sudah sesuai dengan wilayah penagihan
penagihan yang ditentukan.
yang ditentukan. 1 orang responden atau
d.
14,3 % menjawab tidak sesuai dengan
Retribusi,
wilayah
Mengisi Daftar Hadir Setiap Hari Kerja
penagihan
yang
ditentukan,
Hasil Para
Laporan
Petugas
Petugas
Retribusi
sebab biasanya petugas retribusi lebih
sebanyak
senang
daerah-daerah
menjawab Ya, ini berarti bahwa hasil
kering daripada di daerah yang basah.
laporan petugas retribusi, para petugas
Akibatnya terkadang ada petugas yang
retribusi mengisi daftar hadir setiap hari
nakal dan mereka menagih bukan pada
kerja. 2 orang responden atau 28,6 %
wilayah yang sudah ditentukan, yang
menjawab
mereka
beranggapan
menagih
pikirkan
di
adalah
bagaimana
5 orang atau 71,4 %
tidak,
karena
bahwa
ada
mereka beberapa
caranya supaya target per hari dapat
petugas retribusi yang mengabaikan
mereka capai dengan cepat, hal inilah
daftar
yang
ataupun pulang kantor dan biasanya
biasanya
menyebabkan
para
hadir
saat
mereka
mereka sudah membayar uang retribusi
tersebut
tiba-tiba
kemudian juga biasanya ada petugas
beberapa
waktu
mengisi
masuk
pedagang merasa heran karena saat pada
akan
mereka
pada
keesokan
hadir
harinya,
kemudian ada lagi petugas lain yang
yang
datang menagih untuk retribusi yang
hadirnya.
sama. Misalnya bagi petugas yang nakal
menunjukkan bahwa dari hasil laporan
saat ditugaskan untuk menagih kios pada
petugas retribusi pada Unit Pasar Wua-
blok A, karena daerah tersebut banyak
Wua, para petugas retribusi mengisi
kerabat maka dia menagih sebagian kios
daftar hadir setiap hari kerja.
saja
e.
pada
blok
tersebut
dan
lupa
daftar
untuk
mengisi
daftar
Dari
uraian
diatas,
Hasil
Laporan
Petugas
membebaskan retribusi bagi kerabatnya
Retribusi, Jumlah Uang Retribusi Yang
dan ia pindah ke blok kios yang bukan
Disetor Sesuai Dengan Jumlah Yang
daerahnya untuk menutupi kekurangan
Mereka Peroleh sebanyak 4 orang atau
target, yang ia pikirkan hanyalah yang
57,2% menjawab Ya karena petugas
penting target penerimaan per harinya
retribusi menyetorkan uang retribusi
terpenuhi
yang
dan
mengabaikan
wilayah
diperoleh
semuanya
sesuai
penagihannya. Jadi, dari uraian diatas,
dengan jumlah pengeluaran karcis yang
menunjukkan bahwa dari hasil laporan
telah dicocokkan oleh pihak perusahaan
dan
mengenai
yang
Pengawasan Mendadak dilakukan dengan
sulit
cara melakukan uji petik yang dilaksanakan
diketahui kebenarannya. sedangkan 3
sebanyak empat kali dalam satu tahun
orang responden atau 42,8 % menjawab
guna untuk mengetahui hal-hal apa saja
tidak sesuai dengan jumlah yang mereka
yang menyebabkan petugas retribusi tidak
peroleh
karena
adanya
dapat mencapai target yang ditetapkan oleh
petugas
retribusi
yang
dipungut
uang
tanpa
retribusi
karcis
sangat
beberapa dan
Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota
biasanya menarik uang retribusi tetapi
Kendari jika seandainya petugas retribusi
orang
tidak
yang ada pada Unit Pasar Wua-Wua tidak
diberikan karcis yang biasanya terjadi
mencapai target. Uji petik ini rutin dilakukan
pada retribusi lain-lain (retribusi parkir)
setiap tahun baik target telah dicapai oleh
dan uang tersebut biasanya diambil dan
petugas retribusi maupun tidak dicapai,
tidak diserahkan kepada Perusahaan
sebab uji petik ini dimaksudkan untuk
sebab
menghindari terjadinya penyimpangan yang
yang
dimintai
uang
yang
nakal
retribusi
dimasukkan
ke
Perusahaan Daerah Pasar Kota Kendari
mungkin
hanyalah
retribusi.
jumlah
uang
yang
sesuai
saja
dilakukan
Tanggapan
oleh
petugas
responden
atas
dengan jumlah dan jenis karcis yang
indicator pengukuran pengawan mendadak
dikeluarkan
dalam penelitian ini sebagai berikut:
oleh
petugas
retribusi
sedangkan uang yang diperoleh tanpa
a.
mengeluarkan karcis biasanya sulit untuk
dilakukan tiap tahun guna mengetahui
diketahui oleh pihak Perusahaan Daerah
kesesuaian hasil kerja petugas retribusi
Pasar Kota Kendari. Jadi, uraian di atas,
dengan
menunjukkan bahwa dari hasil laporan
sebanyak 6 orang responden atau 85,7
petugas retribusi pada Unit Pasar Wua-
% menjawab Ya, bahwa uji petik harus
Wua Kota Kendari, jumlah uang retribusi
dilakukan tiap tahun guna mengetahui
yang disetor sesuai dengan jumlah uang
kesesuaian hasil kerja petugas retribusi
retribusi yang mereka peroleh.
dengan target yang ditetapkan maka
Pengawasan Mendadak (Sidak) yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota Kendari adalah pengawasan yang dilakukan secara mendadak untuk apa
pelaksanaan
atau
peraturan-peraturan yang ada dilaksanakan atau
tidak
dilaksanakan
target
uji
petik,
yang
harus
ditetapkan
perlu dilakukan tiap tahun agar supaya
Pengawasan Mendadak
mengetahui
Hasil
dengan
baik.
pengawasan yang dilakukan terhadap petugas mengatasi
retribusi
betul-betul
kemungkinan
pelanggaran-pelanggaran
dapat
terjadinya yang
dilakukan oleh petugas retribusi. 1 orang responden atau 14,3% menjawab Tidak karena menganggap bahwa uji
petik itu harus dilakukan apabila target
Rp. 10.000 dan menurut mereka yang
yang
terpenting
ditetapkan
oleh
Perusahaan
adalah
pungutan
diperoleh
petugas
Daerah Pasar (PDP) Kota Kendari tidak
retribusi
dapat dicapai oleh petugas retribusi yang
retribusi Unit Pasar Wua-Wua sudah
ada pada Unit Pasar Wua-Wua maka
melampaui
barulah uji petik itu dilakukan agar
tersebut tidak perlu dipermasalahkan.
supaya pihak Perusahan Daerah Pasar
sedangkan 2 orang responden atau
(PDP) Kota Kendari dapat mengetahui
28,6
dimana letak kesalahan para petugas
pungutan retribusi yang dilakukan saat
retribusi
target
uji petik hasilnya jauh berbeda dengan
tersebut tidak dapat dicapai, apakah ada
pungutan yang didapat oleh petugas
kecurangan yang dilakukan oleh petugas
retribusi Unit Pasar Wua-Wua selama
retribusi atau tidak. Jadi, berdasarkan
ini
uraian diatas diketahui bahwa uji petik
perbedaan antara Rp. 5.000 sampai
harus
mengenai
dilakukan
mengapa
target
%
jadi
menjawab
karena
mereka
Tidak
karena
melihat
dengan
hasil
kerja
perbedaan yang cukup jauh. Jadi,
petugas retribusi dengan target yang
berdasarkan uraian diatas diketahui
ditetapkan
bahwa tidak ada perbedaan jauh antara
oleh
Perusahaan
Daerah
10.000
bahwa
guna
kesesuaian
Rp.
perbedaan
tahun
mengetahui
tiap
yang
bahwa
adalah
Pasar (PDP) Kota Kendari.
jumlah
b.
diperoleh pada saat uji petik oleh
Hasil uji petik, tidak jauh
pungutan
itu
retribusi
berbeda antara jumlah pungutan retribusi
Perusahaan
yang diperoleh pada saat uji petik oleh
jumlah
perusahaan daerah pasar dengan jumlah
diperoleh petugas retribusi yang ada
pungutan
pada
retribusi
yang
diperoleh
pungutan Unit
petugas retribusi yang ada pada unit
Kendari.
pasar
c.
wua-wua
sebanyak
5
orang
Daerah
Pasar
Hasil
uji
Pasar
yang dengan
retribusi
yang
Wua-Wua petik,
Kota
petugas
responden atau 71,4% menjawab Ya,
retribusi unit pasar wua-wua dianggap
tidak jauh berbeda karena tim uji petik
berhasil mengerjakan tugasnya dengan
biasanya memperoleh pungutan retribusi
baik seluruh responden atau 100 %
yang
menjawab Ya, karena walaupun ada
jumlahnya
tidak
jauh
berbeda
dengan yang biasa diperoleh petugas
perbedaan
retribusi
retribusi
Unit
Pasar
Wua-Wua
dan
antara yang
jumlah
pungutan
diperoleh
petugas
biasanya perbedaan pungutan retribusi
retribusi dengan tim uji petik tetapi
petugas dengan tim uji petik hanya
petugas Unit Pasar Wua-Wua sudah
berkisar antara Rp. 5.000 sampai dengan
bekerja dengan baik hal ini dapat dilihat
melalui realisasi penerimaan retribusi
standar yang ditetapkan oleh Perusahaan
pada tahun 2007 dimana para petugas
Daerah Pasar (PDP) Kota Kendari.
retribusi telah berhasil melampaui target yang
ditetapkan
oleh
Perusahaan
Daerah Pasar. Jadi, berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa petugas retribusi telah
berhasil
menjalankan
tugasnya
dengan baik dan mengikuti standar yang ditetapkan oleh PDP Kota Kendari.
KESIMPULAN Hasil analisis persentase jawaban responden
pada
yang menyatakan sesuai adalah 57,2%100%,
sedangkan
berdasarkan Dari
persentase
retribusi pada Unit Pasar Wua-Wua Kota menunjukkan
persentase
jawaban
bahwa
hasil
responden,
yang
menyatakan bahwa pengawasan personalia pada bagian retribusi yang ada pada Unit Pasar Wua-Wua sesuai dengan standar yang ditetapkan pada variabel pengawasan langsung, pengawasan tidak langsung, dan pengawasan mendadak adalah 57,2 % - 100 %. Sedangkan 14,3 % - 42,8 % menyatakan pengawasan
dilakukan
pada
tidak cara
14,3%-42,8% sesuai,
maka
pengukuran
yang
ditetapkan yaitu mengambil nilai tertinggi pengukuran
kesesuaian standar pengawasan personalia Kendari,
pengawasan
langsung dan pengawasan tidak langsung
menyatakan
Pembahasan Hasil Penelitian
variabel
dari persentase jawaban responden. Hal ini menunjukkan
bahwa
pengawasan
personalia yang dilakukan di Perusahaan Daerah
Pasar
(PDP)
pada
personalia
retribusi Unit Pasar Wua-Wua Kota Kendari sudah sesuai dengan standar pengawasan yang
ditetapkan.
Sistem
pengawasan
personalia yang berlaku dan diterapkan di Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota Kendari pada personalia retribusi Unit Pasar
Wua-Wua
Kota
Kendari
sudah
sesuai dengan standar yang ditetapkan.
personalia
retribusi yang ada du Unit Pasar Wua-Wua
DAFTAR PUSTAKA
tidak sesuai dengan standar ditetapkan.
Alex S. Nittismito, 1983. Manajemen Suatu Dasar dan pengantar. Balai Aksara. Jakarta
Berdasarkan cara pengukuran yang ditetapkan, yaitu mengambil nilai tertinggi dari hasil persentase jawaban responden terlihat bahwa nilai tertinggi adalah 57,2 % 100 % menyatakan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Jadi, pengawasan yang diterapkan pada personalia retribusi Unit Pasar
Wua-Wua
telah
sesuai
dengan
Alex
S. Nittismito, 1996. Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia). Ghalia Indonesia. Jakarta
Arifin Abdul rachman, 1994. Aspek Hukum Dalam Lingkungan Aparatur Pemerintah Rineka Cipta. Jakarta Bulizuar Buyung, 1986. Modul sistem Administrasi Negara Indonesia. Karunika Jakarta
Edwin B. Flippo, 1998. Manajemen Personalia. BPFE. UGM. Yogyakarta H. A. Harding, 1984. Manajemen Produksi. Balai Aksara. Jakarta Henry Simamora, 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE. YKPN. Yogyakarta H. S Hadibroto dan Oemar Witarsa, 1984. Sistem Pengawasan Internal. FEUI. Jakarta IG.
Wursanto, 1989. Manajemen Kepegawaian 1. Kanisius. Yogyakarta
Imran Latif, 2004. Skripsi Hubungan Intensitas Pengawasan Dengan Kinerja TenagaKerja Pada PT. PLN (Persero)Wilayah VIII Cabang kendari. FEUH. Kendari Jusuf Irianto, 2001. Tema-Tema Pokok Manajemen Sumber Daya Manusia. Insan Cendekia. Surabaya Moh. Mas’ud, 1984. Manajemen Personalia. Erlangga. Jakarta Malayu S. P. Hasibuan, 1996. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. PT. Toko Gunung Agung Manullang, 1991. Manajemen Personalia. Ghalia Indonesia. Jakarta Peraturan Daerah Nomor 3, 2004. Tentang Pembentukan Perusahaan Daeah
Pasar (PDP) Kota Kendari. Bagian Hukum Sekretariat Kota Kendari. Kendari Raymon Meleod, JR, 1996. Sistem Informasi Manajemen Jilid 1 Edisi Indonesia. PT. Prenhallindo. Jakarta Sondang P. Siagian, 1988. Fungsi-Fungsi manajerial. Bumi Aksara. Jakarta Sujamto, 1985. Beberapa Pengertian Dibidang Pengawasan. edisi revisi. Ghalia Indonesia. Jakarta Sujamto, 1994. Aspek-Aspek Pengawasan Di Indonesia. Sinar Grafika. Jakarta Sukarna, 1988. Pengendalian Mutu. BPFE UI. Jakarta Sutjiono EK. N, 1977. Kamus Ilmiah Populer. Bintang Pelajar. Jakarta T.
Hani Handoko, 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia edisi 2. BPFE. Yogyakarta
V. M. Situmorang dan Jusuf Juhir, 1994. Aspek Hukum Pengawasan Melekat Dalam Lingkungan Aparatur Pemerintah. Rineka Cipta. Jakarta Winardi, 1983. Asas-Asas Manajemen. Alumni Bandung. Bandung Winardi, 1989. Manajemen Pemasaran. PT. Bina Aksara. Jakarta
STRATEGI SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONONG PADA PT. KENDARI POS Rahmat Madjid 1) & Agus Novianto 2) ABSTRACT This research has purpose to know about, would the segmentation, targeting and positioning strategy of PT Kendari Pos can be improve the market segmentation which using segmentation matrix, targeting using matrix strategy approach and positioning using qualitative approach. The result of this research show that based on descriptive analysis which using segmentation matrix, descriptive using matrix strategy approach and descriptive using qualitative approach indicate the marketing activity of Kendari Pos newspaper has done entirely to the markets segment, includes small and large shop that is gone around in whole of South East Sulawesi doing by lockers and sales agent who are becoming a business partner of PT Kendari Pos. Targeting market of Kendari Pos newspaper are consumer 10- 29 years old, 30-49 years old and over 50 years old, that is the students, officer, entrepreneur, merchant and pensioner. So that, PT Kendari Pos can improve its sale volume over the last five years. Product positioning of Kendari Pos newspaper as the local newspaper getting a first place offeredly five sheets and twenty pages, includes local news, national and international news and advertising which differs from its competitor. Kendari Pos newspaper at its everyday publication reach for and maintain its position as the local media print in South East Sulawesi. Key Words : Segmentation, Targeting and Positioning Strategy PENDAHULUAN Upaya
bagian dan kegiatan perusahaan yang untuk
mempertahankan
mendorong
perusahaan
tersebut
untuk
segmen pasar yang telah dibentuk selama
meraih pasar dan memperluas segmen
menjalankan aktivitasnya, setiap perusahaan
pasarnya di tengah persaingan usaha.
berupaya untuk menetapkan target pasar
Perusahaan
dan menempati posisi yang strategi dengan
beroperasi dalam pasar yang luas biasanya
produk
tidak dapat melayani seluruh pelanggan
yang
relevan
untuk
memenuhi
yang
dalam
konsumen terhadap produk yang ditawarkan
perusahaan perlu mengidentifikasi segmen
membuat perusahaan-perusahaan bersaing
pasar yang dapat dilayani secara efektif.
secara kompetitif untuk mendapat posisi dan
Memilih pasar dan melayani pelanggan
menciptakan keunggulan dalam berusaha.
dengan
mencapai sasaran yang diinginkan, adalah
baik,
tersebut.
untuk
kebutuhan konsumen. Disisi lain preferensi
Strategi dari setiap perusahaan untuk
pasar
memutuskan
setiap
Sehingga
perusahaan
menerapkan pemasaran sasaran dengan membeda-bedakan
segmen
utama,
membidik
satu
atau
dua
mengembangkan
segmen
produk
dan
tujuan meningkatkan keunggulan dalam
serta
bersaing. Hal ini tentunya disebabkan oleh
merencanakan segmentasi pasar baru. Kajian
segmentasi
untuk
yang bergerak dalam media cetak dan
pemasaran produk dengan kemasan tertentu
menghasilkan produk yang sama. PT.
membutuhkan sasaran pasar yang didukung
Kendari
oleh loyalitas konsumen terhadap produk
persaingan bisnis media cetak memberikan
yang
pasar
kemasan produknya dengan jumlah lembar
untuk
pada setiap eksemplar koran sebanyak 14
untuk
halaman yang terdiri dari berbagai redaksi
dipasarkan.
menunjukkan menetapkan
Segmentasi
usaha pasar
pasar
makin banyaknya perusahaan-perusahaan
perusahaan sasaran
dan
mencapai hal tersebut setiap perusahaan
Pos
dalam
mengantisipasi
dan promosi, informasi dan berita terkini.
menggunakan mitra usaha dan distributor
Cara perusahaan untuk menbidik
untuk menyalurkan produk yang dihasilkan
pasar membuat PT.Kendari Pos melakukan
oleh
evaluasi
perusahaan
kepada
Perusahaan-perusahaan
konsumen.
perjualan
di
masa
yang
lampau dan menetapkan mitra kerja (agen
menjadi mitra usaha dalam memasarkan
dan pedagang) pelanggan tetap serta
produk, juga mempunyai segmentasi pasar
pembeli potensial terhadap koran harian
yang ditargetkan untuk memperoleh posisi.
kendari pos. Selain itu dari evaluasi yang
Produk
koran
dilakukan, perusahaan juga merancang
merupakan salah satu dari sejumlah produk
penjualan yang dilakukan dan menetapkan
media cetak dipasarkan oleh perusahaan
posisi koran harian kendari pos.
yang
distributor
terhadap
dipasarkan
seperti
seperti yang dilakukan oleh PT. Kendari Pos. Perkembangan usaha PT. Kendari Pos
Pemasaran koran harian kendari pos merupakan
tindakan
manajemen
didukung oleh sarana dan prasarana serta
menyalurkan
kualitas sumber daya manusia yang handal
strategi
untuk mengelola bisnis media cetak yang
melaksanakan kegiatan pemasaran dan
menghasilkan koran setiap hari kerja untuk
mempertahankan posisi produk dipasar.
memenuhi
kepada
Banyaknya pesaing dengan produk yang
masyarakat di Kota Kendari. Penerbitan
sama membuat manajemen perusahaan
koran
berupaya
kebutuhan
setiap
hari
informasi merupakan
strategi
dan
pemasaran
positioning produk yang ditujukan untuk
pemasaran
menjaga ketersediaan produk dipasar.
segmentasi,
Strategi yang mendukung pemasaran
produk
untuk
untuk
merancang
untuk
meningkatkan
dengan
melakukan
targeting
produk. Mitra usaha
dan
dapat
kinerja strategi
positioning
yang mendukung
koran harian kendari pos ini meliputi strategi
proses pemasaran koran harian kendari
segmentasi targeting dan positioning dengan
pos tersebar di seluruh wilayah Sultra
disalurkan melalui loker-loker dan pedagang
empiris tersebut maka permasalahan pokok
serta agen. Para mitra ini menjadikan PT.
yang dikaji dalam riset ini bagaimana
Kendari Pos sebagai produsen besar dalam
strategi segmentasi dan targeting serta
menghasilkan produk koran. Kekuatan PT.
positioning PT. Kendari Pos. Tujuan yang
Kendari Pos didukung oleh aset perusahaan
ingin dicapai adalah menjelasakan dan
berupa Gedung Graha Pena, artinya rumah
mengakaji
tulis dimana para wartawan dan jurnalis
targeting serta positioning yang dilakukan
melakukan
pada PT.Kendari Pos.
aktivitas
untuk
menghasilkan
produk koran harian kendari pos. Kinerja usaha penerbitan koran ini dilakukan dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada pada PT. Kendari Pos. Disisi
lain
persaingan
di
dunia
informasi khususnya media cetak semakin kompetitif,
salah
satu
sisinya
adalah
munculnya sejumlah media cetak seperti Kendari Ekspress, dan Media Sultra yang dibentuk sebagai badan usaha yang samasama
meliput
berita
dan
sama-sama
menerbitkan berita sesuai dengan varsi kerja atau
model
kerja
masing
masing
perusahaan. Bentuk persaingan ini membuat manajemen PT. Kendari Pos berupaya untuk meningkatkan eksistensi
kualitas
menghasilkan menjadi perusahaan
kinerja
menjaga
perusahaan
produk
sumber dan
untuk
dalam
korannya
yang
pendapatan
bagi
memenuhi
permintaan
masyarakat akan informasi dari media cetak. Berkembangnya usaha media cetak yang semakin kompetitif memungkinkan ada strategi untuk memperluas segmen pasar dan
target
produk
serta
upaya
untuk
memperkuat posisi produk dari masingmasing perusahaan. Mecermati fenomena
strategi
segmentasi
dan
METODE PENELITIAN Obyek penelitian ini adalah strategi segmentasi,
targeting
serta
positioning
yang diterapkan pada PT.Kendari Pos. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer baik yang bersifat data kualitatif maupun kuantitatif. data kualitatif yaitu data yang meliputi kegiatan-kegiatan perusahaan, seperti kegiatan produksi dan pemasaran koran, dan
data yang terkait
dengan
targeting
segmentasi
positioning.
Sedangkan
data
serta
kuantitatif
yaitu yang meliputi : volume produksi, harga
jual,
volume
penjualan,
jumlah
pesaing. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dari PT. Kendari Pos dengan menggunakan teknik pengumpulan data interview dokumentasi. Peralatan Analisis yang digunakan untuk mencapai tujuan riset ini adalah analisis
deskriptif
guna
menjelaskan
variabel yang meliputi: (1) segmentasi dengan pendekatan matriks segmentasi, (2)
targeting
pendekatan positioning
dengan
menggunakan
matriks strategis, dan (3) dengan
pendekatan kualitatif.
menggunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
diperoleh
bahwa
hasil sasaran
penelitian pasar
yang
untuk mengetahui strategi pemasaran koran
ditujukan untuk dapat menjangkau pasar
harian kendari pos dengan menggunakan
konsumen yang seluas-luasnya sehingga
variable, dapat dijelaskan sebagai berikut :
dapat memasarkan koran harian Kendari
Segmentasi Pasar (Market Segmentation) Segmentasi pasar dilakukan untuk mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang berbeda-beda sehingga dapat menerapkan dan menetapkan sasaran pasar dengan menempatkan produk koran harian Kendari Pos serta usaha perusahaan untuk memisahkan pasar Koran harian kendari pos dari
kelompok-kelompok
pembeli
koran.
Selain itu perlu juga dijelaskan kelompok pembeli berdasarkan
usia (Ages) yang
Pos kepada konsumen secara langsung baik melalui loper maupun agen penjualan yang tersebar diseluruh wilayah Sulawesi Tenggara.
Konsumen
yang
menjadi
sasaran pasar bagi perusahaan dalam penelitian memudahkan
ini
ditetapkan
peneliti
dalam
untuk mengkaji
sasaran pasar koran harian Kendari Pos dibandingkan dengan koran pesaing yang dijual pada lokasi pasar yang sama. Posisi Produk (Product Positioning)
menjadi pembaca koran harian kendari pos
Posisi produk dalam penelitian ini
dikelompokkan berdasarkan segmen tingkat
mengarah pada posisi dimana perusahaan
pendapatan dan tingkat usia. Segmen pasar
berupaya untuk menempatkan koran harian
koran
mencakup
Kendari Pos yang dihasilkan diantara koran
konsumen yang berpendapatan kurang dari
pesaing yang ada di pasar sebagai koran
Rp 500.000 hingga lebih dari Rp.1.000.000
yang mempunyai isi berita yang tepat dan
dengan tingkat usia 10-29 tahun hingga lebih
akurat,
dari 50 tahun.
jangkau masyarakat. Pada umumnya berita
harian
kendari
pos
Sasaran Pasar (Targeting Market) Penentuan sasaran pasar yang akan dilayani oleh PT. Kendari Pos dibentuk dalam berbagai segmen yang akan ditujukan atau ditetapkan sebagai sasaran pasar seperti konsumen dengan tingkat usia 10-29 tahun, 30-49 tahun dan konsumen yang berusia lebih dari 50 tahun, yaitu pelajar, mahasiswa, pegawai/karyawan pedagang, wiraswasta, pensiunan.
pegusaha,
dengan
harga
yang
dapat
di
yang dicantumkan dalam koran harian Kendari Pos, tidak beda jauh dengan berita yang ada pada koran pesaing. Koran harian Kendari Pos memuat berita dan informasi yang
lebih
akurat
untuk
dapat
mempertahankan posisi di pasar. Dalam
penentuan
posisi
produk,
perusahaan melakukan diferensiasi produk untuk membedakan jenis berita yang akan dicantumkan pada setiap kolom halaman dengan persentase yang telah ditetapkan
oleh
tim
redaksi.
dalam
cetak yang dibutuhkan masyarakat untuk
memasarkan koran harian Kendari Pos
memperoleh berita, iklan, promosi dan
mendapatkan posisinya, sangat tergantung
pesan lainnya dalam koran harian kendari
pada
pos.
kualitas
Kemampuan
wartawan
atau
tenaga
lapangan yang meliput dan mencari berita
Perkembangan
penjualan
koran
cermat dan tepat untuk dicantumkan dalam
harian Kendari Pos setiap hari dalam 5
koran tersebut. Hal ini berkaitan dengan
tahun
kepuasan yang diperoleh konsumen atas
perkembangan setiap tahunnya mencapai
sejumlah berita yang dibutuhkan dari koran
23,45%. Secara rata-rata mencapai 20,02%
harian Kendari Pos maupun pesaing.
hal ini menggambarkan bahwa PT. Kendari
Perkembangan penjualan koran harian Pos
yang
dilakukan
oleh
PT.
Kendari Pos dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang telah disajikan pada tabel 3 dalam satuan karton yang dijual sejak tahun 2002 - 2006. Perusahaan melakukan kegiatan usaha dengan memanfaatkan hari kerja setiap hari dan kegiatan pemasaran dilakukan setiap hari untuk memberikan informasi
kepada
masyarakat
(2002-2006)
mengalami
Pos masih aktif melakukan penerbitan dan
Perkembangan Penjualan Kendari
terakhir
sebagai
bagian dari perkembangan informasi media
penjualan koran harian Kendari Pos pada setiap hari kerjanya. Komposisi informasi yang dimuat dalam koran harian Kendari Pos terbagi atas berita lokal, berita nasional dan internasional, serta iklan-iklan dari berbagai perusahaan yang hendak memperkenalkan diri kepada publik dengan memanfaatkan jasa koran harian Kendari Pos. Persentase berita yang dimuat pada koran harian Kendari Pos berdasarkan kelompok dan jenis berita disajikan pada Tabel berikut.
Strategi Pemasaran Produk Koran harian Kendari Pos Penelitian
yang
mengkaji
tentang
strategi pemasaran ini dilakukan dengan
menggunakan 3 strategi pemasaran yang mendukung proses penjualan koran harian Kendari
Pos.
Strategi
yang
dilakukan
adalah strategi segmentasi pasar, strategi
Penjualan koran harian Kendari Pos
targeting market dan strategi positioning
yang
product sebagai berikut:
matriks segmentasi diperoleh hasil yang
Sasaran Pasar (Targeting Market)
menggunakan
Pos di kios, dan toko. Hasil penelitian pada
koran harian Kendari Pos adalah semua
akhir tahun 2006 diperoleh bahwa jumlah
kalangan yang senang membaca dan ingin
kios yang dilayani sebanyak 743 unit dan
menambah wawasan, mereka mempunyai
took sebanyak 694 unit yang menjadi mitra
keinginan untuk mencari berita dan informasi
usaha
melalui koran, dan menggunakan koran
kendari pos.
media
(Targeting
melakukan pembelian koran harian Kendari Market)
sebagai
sasaran
dengan
disajikan pada Tabel berikut :
Segmentasi Pasar
Pasar
dianalisis
untuk
mengetahui
perkembangan hukum, politik dan bisnis. Pasar sasaran PT. Kendari Pos dalam memasarkan
korannya
untuk
pelangan
kantor/instansi, pelangan pribadi/perumahan dan eceran (pembaca yang tidak setiap hari membaca koran) sehingga hal ini dapat mendukung penjualan koran harian Kendari Pos. Segmen pasar ini mempunyai daya beli dan keinginan pembaca untuk mengetahui informasi berita lokal yang dapat mendukung loyalitas penjualan koran harian Kendari Pos. Berdasarkan target pasar, perusahaan menetapkan sasaran pasar dengan jumlah konsumen yang sangat menentukan untuk
dalam
penjualan
koran
harian
Posisi Produk (Positioning Product) Koran harian dipasarkan
Kendari Pos
memposisikan
yang
produknya
melalui berita yang aktual, lugas dan terpercaya. Dengan menampilkan 5 lembar dan 20 halaman yang memuat berita lokal, nasional dan iklan dengan harga yang dapat terjangkau. Koran
harian Kendari
Pos mengembangkan produknya dengan memposisikan kualitas produknya melalui strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Koran harian Kendari Pos memiliki produk
koran
yang
berbeda
dari
pesaingnya dan mengembangkan strategi
penjualan koran Kendari Pos
dengan
kriminal,
ekonomi,
pendidikan,
hiburan,
mempertegas citra koran Kendari sebagai
olah raga, kesehatan, politik, opini, bumi
koran lokal yang sebagian besar beritanya
anoa
membahas berita lokal. Kendari Pos juga
Koran harian Kendari Pos yang di
merupakan media cetak lokal yang memiliki
pasarkan
fasilitas percetakan sendiri, dan media cetak
memposisikan perusahaannya melalui isi
lokal terbesar di Sulawesi Tenggara.
koran degan berita yang mengulas semua
Berdasarkan
hasil
penelitian
menunjukan bahwa PT. Kendari Pos dalam mencapai sasaran yang di inginkan terutama harian
perusahan segmentasi,
Kendari
untuk
Pos
mendorong
melakukan
targeting
dan
strategi positioning
perusahaan Berdasarkan
hasil
menunjukan
bahwa
mensegmen
koran
penelitian
PT.
Kendari
Pos
harian
Kendari
Pos
berdasarkan pendapatan dan usia dengan menyajikan jenis berita yang menguasai semua segmen baik itu pelajar, mahasiswa, pegawai/karyawan wiraswasta,
PT.
kendari
Pos
isu-isu, sehingga masyarakat tertarik untuk
PEMBAHASAN
koran
oleh
dan
pegusaha, pedagang, pensiunan
dengan
menyalurkan koran melalui kios dan toko yang tersebar di seluruh Kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara yang dilakukan oleh para loper dan agen penjualan yang menjadi mitra bisnis dari PT Kendari Pos.
membacanya.
Selain
itu
koran
harian
Kendari Pos sudah lama dikenal oleh masyarakat, jadi citra merek koran Kendari Pos ini tertanam dibenak masyarakat, khususya bagi pelanggan dan pembaca koran harian Kendari Pos. sehinga Kendari Pos memposisikan korannya sebagai koran lokal yang mengulas berita lokal, nasional dan internasional dengan harga yang dapat terjangkau dan dikenal oleh masyarakat. Berdasarkan mengunakan
hasil
analisis
penelitian,
deskriptif
pendekatan
matriks
pendekatan
matriks
dengan
segmentasi, strategis,
dan
pendekatan kualitatif menunjukan strategi segmentasi dan targeting serta positioning yang dilakukan mampu
pada PT.Kendari Pos
meningkatkan
penjualan
koran
harian Kendari Pos. KESIMPULAN
PT. Kendari Pos menetapkan pasar
Berdasarkan
hasil
penelitian
sasaran koran Kendari Pos dengan target
pembahasan
yang akan di tuju adalah pelajar, mahasiswa,
disimpulkan bahwa kegiatan pemasaran
pegawai/karyawan,
koran
wiraswasta,
dan
pegusaha, pensiunan.
pedagang, Dengan
menawarkan jenis berita seperti hukum dan
harian
perusahaan
sebelumnya, Kendari secara
maka
dan
Pos
dapat
dilakukan
menyeluruh
pada
segmen pasar yang meliputi kios dan toko serta
yang
tersebar
di
seluruh
Kabupaten/kota di Sultra yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menjangkau pasar baik
para loper dan agen penjualan yang menjadi
untuk
mitra bisnis dari PT Kendari Pos.
penjualan
Sasaran
pasar
(Tergeting
Market)
koran harian Kendari Pos adalah konsumen dengan tingkat usia 10-29 tahun, 30-49 tahun dan konsumen yang berusia lebih dari 50
tahun,
yaitu
pegawai/karyawan
pelajar,
mahasiswa,
pegusaha, pedagang,
wiraswasta, dan pensiunan. Sehinga PT. Kendari Pos dapat meningkatkan volume penjualan dalam 5 (lima) tahun terakhir. Kemudian
posisi
Positioning)
koran
sebagai
koran
produk harian
lokal
(Product
Kendari
mendapat
Pos
tempat
pertama untuk jenis media cetak dengan menawarkan 5 lembar dan 20 halaman yang mencakup berita lokal, nasional/internasional dan iklan yang berbeda dari koran pesaing. Koran harian Kendari Pos pada setiap hari penerbitannya meraih dan mempertahankan posisi sebagai media cetak lokal yang ada di Sulawesi Tenggara. Mengacu dikemukakan
pada
kesimpulan
sebelumnya,
maka
yang dapat
disarankan: (1) Memperluas segmen pasar, maka
manajemen
melakukan
perusahaan
ekspansi
usaha
harus dan
mengembangkan sistem kemitraan untuk dapat membentuk pasar potensial yang mendukung volume penjualan koran harian Kendari Pos pada masa mendatang; (2) Menetapkan pasar target dan posisi produk, perusahaan usaha
dan
harus
meningkatkan
memanfaatkan
kinerja
kemampuan
penjualan
dalam
diluar
kota
kota pada
maupun masa
mendatang. DAFTAR PUSTAKA Assael, 1992 Dalam Sutisna, 2002, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Rosdakarya, Jakarta. Buchari. A, 2005, Manajemen Pemasaran Jasa, Alfabeta, Jakarta Corey dan Dolan 1991 Strategi Pemasaran, Penerbit Swadaya, Jakarta : David W. Cravens, 1997 The Strategic Marketing, Fiften Edition, Richard D. Irwin, USA. Heriyanto, 2000, Strategi Segmentasi, targeting dan Positioning Produk Mie Intan Pada CV. Landipo, Skripsi, Unhalu Kendari Indriyo Gitosudarmo, 1994 Pemasaran Binarupa Jakarta
Strategi Aksara,
Jaka Wasana 1997 Manajemen Pemasaran PT. Perhalindo, Jakarta. James. F. Engel, Roger D Blackwell dan Paul W. Miniard, 1994, Perilaku Konsumen, Binarupa Aksara, Jakarta Julius Onggo, 2005, Strategi Membidik Pasar Target, Artikel Pemasaran, http://www.google.com/artikel Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan Implementasi dan Kontrol, PT. Perhalindo, Jakarta Parmadi, 1995. Dasas-Dasar Manajemen Pemasaran Produk, LPFE-UI Jakarta. Rhenald Kasali, 1999, Mendidik Pasar Indonesia : Strategi Segmentasi, Targeting dan Positioning, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Rismiati, , 2001 Pemasaran Barang dan Jasa, Kansius Yogyakarta
Sofyan Assauri, 2000. Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi. Rajawali apers: Jakarta.
Sutisna, 2002, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Rosdakarya, Jakarta.
Suparjo, 2007, Strategi Segmentasi, Targeting dan Positioning, Jurnal, www.google.com/jurnal
Tjiptono, F. 2000 Pemasaran Jasa, Bumi Aksara, Jakarta
HUBUGAN TUNJANGAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PUSTAKAWAN DI KOTA KENDARI Darmawati 1) & Abdul Kadir 2) ABSTRACT The problem of research is how the correlation between Librarian functional allowance and the working productivity. The aim of this research is to know how the correlation between librarian functional allowance andtheir productivity., while the advantages are in order to be used as an evaluation towards who have an authority in determining librarian functional allowance appropriately, the working productivity can be reached well, also a siurce of motivation to librarian in developing of career in functional position. This research used qualitative-descriptive Method and Moment Product Correlation analysis. Sampling was drawn abaut 30 samples. Thes data colleted by technique Such as, observation, interview, questionarie and literatures as primary and secondary data respectively. The result or this research indicated that there’s correlation between Librarian functional allowance whit working productivity wich has r hit = 0,3708 and r tab =0,3494. r hit more than r tab with the interval correlation coefficient was in 0,20 - 0,0399 with low garde significant. ThusThe hypothesis accepted (Ha) and rejected of (Ho). This research showed that asignifficant correlation which means that the higher of fungtion allowance the more working productivity. Key Word: Librarian Functional, Productivity PENDAHULUAN
Tunjangan
Perhatian pemerintah terhadap profesi
merupakan
fungsional
motivasi
pustakawan
penggerak
dalam
pustakawan cukup tinggi hal ini ditandai
memberikan semangat kerja kepada para
denga
pustakawan, agar lebih berperilaku positif
dikeluarkannya
Keputusan
baru,
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dalam
Nomor
produktivitas
132/KEP/M.PAN/12/2002
tentang
usaha kerja,
mencpai
pengkatan
karena
tanpa
ada
jabatan fungsional pustakawan dan angka
motivasi berupa tunjangan, maka tujuan
kreditnya dan KEPRES Nomor 86 Tahun
kepustakawanan tidak akan tercapai. Agar
2003 tentang tunjangan jabatan fungsional
pustakawan dapat menjalankan fungsi dan
pustakawan
misinya
yang
cukup
memberikan
kelegahan sebagai dasar motivasi fiansial terhadap pustakawan.
dengan
baik,
maka
harus
memenuhi beberapa unsure diantaranya
adalah kebutuhan,
kepuasan kerja dan
sumber daya manusia (SDM).
banyak
factor
seperti
semangat
dan
kegairahan kerja juga motivasi yang berupa
Dengan penerapan system jabatan
tunjangan,
ini
merupakan
factor
yang
fungsional pustakawan dan kenaikan jabatan
sangat penting, hal ini dapat dikatakan
berdasarkan prestasi kerja yang diatur dan
bahwa dengan pemberian tunjangan, maka
ditentukan muatan, bobot dan jumlahnya
menghasilkan
dalam
tinggi
angka
kredit
dapat
memberikan
produktivitas
pula,
demikian
kerja
yang
sebaliknya.
kesempatan bagi pustakawan fungsional
Berdasarkan latar belakang di atas maka
untuk meneliti karier lebih cepat.
penulis mengambil judul penelitian yaitu
Disamping meniti karir yang terbuka system
fungsional
relative
mendorong
“hubugan tunjangan fungsional pustakawan dengan produktivitas kerja pustakawan di
kreativitas dan motivasi kerja karena pejabat
Kota
fungsional pustakawan mendapat tunjangan
dijadikan fokus kajian dalam
fungsional sebagai konsekuensi
Bagaimana hubungan antara tunjangan
penilaian
Kendari”.
Permasalahan
yang
riset ini
prestasi kerja sesuai standar SK Menpan
fungsional
Nomor : 132/KEP/M.PAN/12/2002, hal ini
produktivitas
merupakan suatu tantangan yang menuntut
dicapai
pengetahuan
terhadap
menjelaskan hubungan antara tunjangan
demikian
fungsional
kenaikan
dan
jabatan.
kerja
keras
Dengan
pustakawan kerja.
dalam
Tujuan
penelitian
dengan yang ini
pustakawan
ingin adalah
dengan
pustakawan dituntut mampu mandiri dan
produktivitas kerja. Hasil penelitian ini
bekerja professional dalam melaksanakan
diharapkan bermanfaat: sebagai motivasi
tugasnya diharapkan bersikap aktif dan
kepada
pandai mengelola dan mendayagunakan
mengembangkan karir, dijadikan bahan
informasi melayani kebutuhan masyarakat.
evaluasi kepada pihak yang berwewenang
Keseluruhan aktivitas pustakawan yang
dalam
pustakawan
penetapan
untuk
tunjangan
dapat
fungsional
bergerak dalam bidang informasi diperlukan
pustakawan yang tepat, agar produktivitas
berbagai factor pendukung. Produktivitas
kerja dapat tercapai dengan baik.
kerja
dan
keberhasilan
kerja
maupun
pekerjaan yang terarah pada sasaran yang ditetapkan. Produktivitas kerja mencakup sikap mental yang selalu berpandangan dinamis, optimis, kreatif dan innovatif dalam meraih sesuatu secara maksimal. Dalam meningkatka Produktivitas kerja dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh
METODE PENELITIAN Penelitian memperoleh
ini
dilakukan
gambaran
dengan
untuk cara
menganalisa dan menafsirkan variabelvariabel yang diteliti oleh Koentjaraningrat (1979:45). Penelitian korelasional dalam kasus ini dimaksudkan untuk menentukan apakah ada hubungan antara variable-
variabel yang diteliti. Berdasarkan tujuan
(4). Telah memenuhi kriteria penguji dan
yang telah ditetapkan aka jenis penelitian ini
analisis statistika inferensial.
adalah
eksplanasi.
Faisal
(1995:21)
Peralatan analisis yang digunakan
penelitian eksplanasi (explanatory research)
adalah deskriptif, yaitu menjelaskan secara
adalah untuk menguji hubungan antara
persentase mengenai kondisi nyata dari
variabel yang dihipotesiskan.
masing-masing variabel yang diteliti, dan
Rancangan studi ini meliputi: populasi dan sampel,
variabel penelitian, jenis dan
sumber data, metode pengumpulan data, skala pengukuran data, uji validitas dan reliabilitas dan metode analisis data. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpul
secara
cross-section
analisis inferensial dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment Pearson (Santoso, 2004:283). yaitu:
r
xy
=
N ΣXY − (ΣX )( ΣY ) ( NΣX 2 − (ΣX ) 2 )( NΣY 2 − (ΣY ) 2 )
dimana : r = koefisien korelasi
melalui
n = banyaknya sampel
kuisioner. Skala pengukuran data adalah
X = skor item X
skala likert 5 point. Penentuan skala dibuat
Y = skor item Y
dari skala 5 (sangat setuju/secara total diaplikasikan) sampai dengan skala 1 (tidak
HASIL DAN PEMBAHSAN
setuju/tidak diaplikasikan). Kemudian untuk
Hasil penelitian berdasarkan studi
memperoleh data yang valid dan reliabel
korelasi yang merupakan hasil jawaban
terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas
responden dari sejumlah pertayaan dalam
dan reliabilitas instrumen.
angket /kuesioner yang disebabkan hasil
Populasi dalam penelitian ini adalah
penelitian
didistribusikan
dalam
bentuk
seluruh pegawai
Pustakawan di Kota
table dan diolah secara statistik. Angket ini
Kendari.
dalam
ini
diharapkan mampu mengajikan pertanyaan
ditentukan dengan menggunakan purposive
tertulis guna memperoleh data variabel
sampling yaitu pengambilan sampel secara
tunjangan fungsional dan
sengaja sebanyak 30 responden dengan
kerja dan dianalisis lebih lanjut.
Sampel
penelitian
pertimbangan karena : (1). Pemimpin bukan
Dari
30
orang
responden
dijadikan
(2). Para karyawan tersebut berkompoten
mayoritas responden menyatakan setuju
dalam bidang Human Resource pada setiap
adanya tunjangan fungsional pustakawan.
divisi/bagian khususnya kepustakaan, (3).
Distribusi
Cukup representatif untuk mewakili populasi
pengujian hubungan tunjangan fungsional
tanggapan dengan
dalam
yang
sampel tetapi yang menilai para karyawan
pustakawan
sampel
produktivitas
penelitian
responden produktivitas
dapat diuraikan sebagai berikut:
dan kerja
Tabel 1.
Tanggapan Responden Mengenai Tunjangan Fungsional Pustakawan Dengan Produktivitas Kerja
Sumber: Data primer diolah (kuesioner) Berdasarkan dimasukkan
ke
tabel rumus
1
diatas,
analisa
Product moment sebagai berikut :
lalu
korelasi
Hasil perhitungan tersebut didapat nilai r
hitung
0,3708, sedangkan nilai rtabel
untuk derajat kebebasan n = 30 dan taraf kepercayaan 0,05 yakni rtabel= 0,3494, nilai r hitung
ada
lebih besar dari rtabel. Dengan demikian hubungan
yang
signifikan
antara
tunjangan fungsional pustakawan dengan produktifitas kerja. Tabel 2. Tanggapan Responden Mengenai Tunjangan Fungsional Pustakawan Sebelum SK Menpan No. 132 Hubungannya Denagn Produktivitas Kerja
Sumber: Data primer diolah (kuesioner)
Berdasarkan tabel 2 di atas, analisis korelasi Product Moment sebagai berikut :
dapat dihitung
Hasil perhitungan di atas didapat nilai rhitung = 0,0112 sedangkan rtabel dengan derajat kebebasan n = 30 dengan taraf kepercayaan 0,05 yakni rtabel = 0,3494, jadi r hitung
lebih kecil dari rtabel, maka nilai r
berada
pada
0,000-0,199
interval
dengan
koefisien taraf
hitung
antara
kepercayaan
yang sangat rendah. Dengan demikian tunjangan fungsional pustakawan sebelum adanya SK Menpan 132 sangat rendah, sehingga
dapat
mempengaruhi
produktivitas kerja.
Tabel 3. Tanggapan Responden Mengenai Tunjangan Fungsional Pustakawan Sekarang Hubungannya Denagn Produktivitas Kerja
Sumber: Data primer diolah (kuesione) Berdasarkan tabel 3 di atas , maka analisfs korelasi Product Moment
dapat
dihitung sebagai berikut :
Hasil perhitungan di atas nilai rhitung= 0,01021 sedangkan rtabel dengan derajat kebebasan n = 30 dan taraf kepercayaan 0,05 yakni rtabel = 0,3494, jadi r
hitung
lebih
kecil dari rtabel, maka nilai r berada pada interval
koefisien
antara
0,000-0,199
dengan taraf kepercayaan yang rendah. Dengan
demikian
pustakawan
tunjangan
sekarang
masih
fungsional rendah,
hubungannya dengan produktivitas kerja. Tabel 4. Tanggapan Responden Mengenai Revisi Kenaikan Tunjangan Fungsional Pustakawan Hubungannya Dengan Produktivitas Kerja
Sumber: Data primer diolah (kuesioner) Berdasarkan tabel 4, analisis korelasi Product Moment dapat dihitung sebagai berikut : Hasil perhitungan di atas diperoleh nilai rhitung = 0,0223 sedangkan rtabel dengan derajat kebebasan n = 30 dan taraf kepercayaan 0,05 yakni rtabel = 0,3494, jadi rhitung lebih kecil dari r rtabel, maka nilai r berada
pada
0,000-0,199
interval
dengan
koefisien taraf
antara
kepercayaan
yang sangat rendah. Dengan demikian tunjangan direvisi
fungsional kembali
pustakawan
sehubungan
perlu
dengan
produktivitas kerja. KESIMPULAN
Berdasarkan yang
menyangkut
uraian
pembahasan
hubungan
tunjangan
fungsional pustakawan dengan produktivitas
agar eksistensi Perpustakaan dirasakan
kerja, maka penulis mengambil kesimpulan
manfaatnya, khususnya dalam penyediaan
bahwa:
informasi yang actual; (4) untuk mendukung
hubungan
tunjangan
fungsional
pustakawan sangat berpengaruh terhadap
peningkatan
produktivitas
pustakawan,
kerja.
Hubungan
tersebut
produktivitas maka
perlu
kerja
diperhatikan
menunjukkan korelasi yang signifikan artinya
berbagai faktor yang bersifat memotivasi
semakin
fungsional
seperti
pustakawan, maka produktivitas semakin
dalam
meningkat.
sesuai dengan bidang dan tugasnya.
tinggi
tunjangan
Tunjangan
fungsional
pustakawan
sekarang masih sangat rendah dibangingkan tugas yang dilakukan. Hubungan tersebut menunjukkan korelasi yang tidak signifikan artinya tunjangan
yang diberikan sangat
rendah
sementara
tugas
pustakawan
banyak,
sehingga
dapat
mengurangi
produktivitas
kerja.
Kenaikan
tunjangan
fungsional pustakawan perlu direvisi kembali hubungannya dengan produktivitas kerja, sehingga
revisi
tunjangan
fungsional
pustakawan perlu ditinjau kembali Agar meningkatkan produktivitas kerja pustakawan, peneliti menyarankan sebagai berikut : (1) diharapkan
agar tunjangan
fungsional pustakawan masih perlu adanya revisi kenaikan supaya pustakawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan hasil yang efektif dan efisien; (2) diharapkan disiplin
agar para pustakawan lebih
waktu
baik
dalam
jam
kerja,
pengumpilan angka kredit maupun kenaikan jabatan/pangkat;
(3)
diharapkan
agar
mengikutsertakan pelatihan
dan
pustakawan
pendidikan
yang
DAFTAR PUSTAKA Amrin, M Tatang. 1990. Rencana Penelitian.
Menyusun
Harsono, 1985. Peningkatan Produktivitas Tata Pemerintahan. Jakarta : LAN. R.I. Hasibuan, SP.Malayu. 1996. Dasar-Dasar Organisasi Manajemen. Jakarta : Gunung Agung. Hidayat. 1980. Peningkatan Produktivitas Karyawan. Seri Manajemen No. 95. Jakarta : LPPM Erlangga. Keputusan Menpan No. 132/KEP/M.PAN/12/2002. 2004 Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka kreditnya. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI Keputusan Kepala Perpystakaan Nasional RI No. 10 tahun 2004. Petunjuk teknis jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI. Sarwoto. 1985 Aspek Produktivitas dalam Pengembangan Karyawan. Jakarta : Prima Soetimah. 1994. Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta : Kanisius
Sulistyo-Basuki.1992. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. dengan baik kepada masyarakat pengguna, PENGARUH STRATEGI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TERHADAP pustakawan dapat memberikan pelayanan
PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. TELKOM KANDATEL KENDARI
Haliswiaty 1) & Marini 2) ABSTRACT The research this doing with purpose for to know influence of Strategic Management Human Resource for performance appraisal employee to PT. Telkom Kandatel Kendari. The kind of research this is ecsplanatory so that use the primer data and collected with crosssection through questioner. The pulling of the sample technique is purposive sampling with Description and Multiple linear regression analysis method. The result of research this to indicate that the influence of Strategic Human Resource Management (SDM) have significant to influenced for performance appraisal to PT. Telkom Kandatel Kendari. The result of test probability at level of significant 0,000 < 0,05. According to result analysis that can summarized that Strategy of Human resource Management (SDM) have significant to influenced for performance appraisal employee to PT. Telkom Kandatel Kendari. The result Summarized, then to suggest to PT. Telkom Kandatel Kendari so that attention seurious Strategic of Human Resource Management (SDM) so that can increase performance appraisal employee. Key Word : Training, Empowerment, Performance Appraisal PENDAHULUAN Adanya
yang lain dan oleh karena itu perusahaan-
perubahan
dan
tekanan
perusahaan harus mengdopsi cara ini
perusahaan
(Harel, et, al.1999). Harris dan Ogbonna
harus mengubah atau mengadopsi strategi
(2001) berpendapat bahwa Strategi SDM
baru
saat
kompetitif menuntut setiap agar
tetap
mampu
bersaing.
ini
menjadi
menarik
untuk
di
Perubahan strategi akan menentukan arah
kembangkan dalam peningkatan kinerja.
setiap fungsi dari organisasi perusahaan,
Peningkatan
termasuk fungsi Manajemen Sumber Daya
melalui pengembangan budaya organisasi
Manusia (MSDM). Penekanan pentingnya
yang di fokuskan secara internal dengan
pendekatan strategis bagi setiap perusahaan
menggunakan
melibatkan
fungsional
adanya
hubungan
starategi
perusahaan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) strategis dalam
kinerja
dapat
dilakukan
pendekatan
yaitu
(Human
strategi Resource
Management Strategy). Dalam
mengatur
praktek-praktek
bidang struktur, budaya, dan pengembangan
manajemen SDM, mengacu pada item-item
sumber daya perusahaan.
yang dikembangkan oleh (Huselid, et,
Strategi
Daya
al.1997). Item-item tersebut disesuaikan
Manusia adalah praktek-praktek manajemen
dengan kondisi pada umumnya khususnya
SDM
pada perusahaan. Ada tiga indikator dari
yang
Manajemen umumnya
Sumber dilakukan
pada
perusahaan. Hal ini sesuai dengan asumsi
praktek
universal, yang menyatakan bahwa praktek
mencerminkan
manajemen
meliputi
SDM
lebih
baik
mendorong kinerja dibandingkan
dalam dengan
manajemen :
strategi pelatihan
SDM
yang
SDM
yang,
(training),
Pemberdayaan
(empowerment)
dan
Penilaian Kinerja (performance appraisal). Pelatihan
(training)
meningkatkan
kepuasan
umpan balik atas kinerja.
haruslah
efektifitas
meningkatkan
seiring dengan itu, karyawan membutuhkan
karyawan,
karyawan,
dan
PT. mempunyai maupun
karyawan.
Telkom
aspek
situasi
Kandatel
disiplin
yang
Kendari
tinggi
dan
solidaritas antara karyawan dan karyawan
memenuhi program kesempatan kerja sama Diagnosis
Telkom
pimpinan
dan
Kandatel
karyawan.
Kendari
PT.
sangat
lingkungan dan organisasional serta analisis
menghargai hasil kerja dari para karyawan
pekerjaan
pertama
sesuai dengan balas jasa (gaji) yang
dalam menyusun program pelatihan dan
diberikan. Apabila ada pekerjaan-pekerjaan
pengembangan.
di luar kantor namun masih berhubungan
merupakan
langkah
Selanjutnya salah satu cara yang bisa digunakan
pemimpin
untuk
tetap di berikan bonus sebagai hasil kerja
menciptakan
mereka, oleh karena itu sangat dibutuhkan
tingkat motivasi yang tinggi dari bawahan
Strategi Manajemen SDM yang berkualitas
adalah
tinggi
melalui
Pemberdayaan sebagai
pemberdayaan.
(empowerment)
membagi
kekuasaan
diartikan (power
untuk
itu
diperlukan
pemberdayaan,
dan
sangat
dalam
penting
pelatihan,
penilaian
kinerja
meningkatkan
sharing) atau mendelegasikan kekuasaan
prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel
dan wewenang di dalam organisasi (Daft,
Kendari.
1999). Senada dengan pendapat Luthans (1995)
pemberdayaan adalah wewenang
Mencermati fenomena empiris dan berdasarkan kajian teori, penelitian ini
untuk membuat keputusan dalam kegiatan
penting
operasional
individual
harus
permasalahan bagaimana penerapan dan
memperoleh
persetujuan
siapapun.
apakah strategi manajemen sumber daya
Dalam pendegelasian tersebut, pemimpin
manusia (SDM) terhadap prestasi kerja
bisa
karyawan
memberikan
tanpa dari
pengetahuan
kepada
dilakukan
pada
PT.
dengan
Telkom
fokus
Kandatel
bawahan tentang seluk beluk tugas dan
Kendari. Tujuan yang ingin dicapai adalah
wewenangnya
bisa
untuk mengetahui dan mengkaji secara
berhasil dalam menyelesaikan tugas dan
empiris penerapan dan pengaruh signifikan
wewenang
antara
sehingga
yang
bawahan
diembannya.
Penilaian
variabel
Manusia
Manajemen
Kinerja (performance appraisal) penilaian
Sumber
kinerja berbicara tentang kinerja karyawan
Training, Empowerment dan Performance
dan akuntabilitas ditengah kompetisi global,
Appraisal
perusahaan menuntut kinerja yang tinggi
Karyawan Kendari.
Daya
Starategi
terhadap pada
PT.
yang
Prestasi Telkom
terdiri Kerja
Kandatel
METODE PENELITIAN
setuju/tidak diaplikasikan). Kemudian untuk
Penelitian ini didilakukan pada PT.
memperoleh data yang valid dan reliabel
Telkom Kandatel Kendari yang beralamat di
terlebih
jalan Jend. Achmad Yani
validitas dan reliabilitas instrumen.
No. 8 Kendari,
kelurahan Kadia, Kecamatan Mandonga,
metode causal research yang bertujuan untuk memperoleh pengujian yang tepat dalam menarik kesimpulan hubungan sebab akibat
antara
variabel
dan
selanjutnya
memilih alternatif tindakan. Alasan yang mendasari menggunakan penelitian konklusif dengan
menggunakan
metode
causal
research karena tujuan penelitian adalah menganalisis dan menguji secara empiris besarnya
tingkat
signifikansi
pengaruh
Starategi Manajemen Sumber Daya Manusia yang terdiri Training, Empowerment dan Performance Appraisal terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Telkom Kandatel Kendari. Selanjutnya menarik kesimpulan menerima atau menolak teori atau hasil penelitian terdahulu. Rancangan studi ini meliputi: populasi dan sampel,
variabel penelitian, jenis dan
sumber data, metode pengumpulan data, skala pengukuran data, uji validitas dan reliabilitas dan metode analisis data. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpul
secara
cross-section
melalui
kuisioner. Skala pengukuran data adalah skala likert 5 point. Penentuan skala dibuat dari skala 5 (sangat setuju/secara total diaplikasikan) sampai dengan skala 1 (tidak
dilakukan
pengujian
Populasi dan Sampel Penelitian
Kota Kendari. Pendekatan studi ini adalah conclusive research dengan menggunakan
dahulu
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Telkom Kandatel Kendari sebanyak 73 orang. Sampel dalam penelitian
ini
ditentukan
dengan
menggunakan purposive sampling yaitu pengambilan
sampel
sebanyak
43
pertimbangan
secara
sengaja
responden
karena
:
(1).
dengan Pemimpin
bukan sampel tetapi yang menilai
kinerja
para karyawan (2). Para karyawan tersebut berkompoten
dalam
bidang
Human
Resource pada setiap divisi/bagian, (3). Cukup populasi penguji
representatif (4). dan
untuk
Telah
memenuhi
analisis
secara
mewakili kriteria statistika
inferensial. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan yaitu : (a) Analisis statistika deskriptif, bertujuan untuk mendeskriptifkan masingmasing variabel penelitian ini dalam bentuk jumlah, persentase,
rata-rata
maupun
angka
dan
Analisis
statistika
(b)
inferensial, yaitu Regresi multivariat dengan tujuan untuk mengetahui dan menguji secara
empiris
pengaruh
Starategi
Manajemen Sumber Daya Manusia yang terdiri
Training,
Empowerment
dan
Performance Appraisal terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Telkom Kandatel
Kendari baik secara parsial maupun simultan
sebelumnya agar terjadi proses sintesa
dengan persamaan : Y = b1X1+ b2X2 + b3X3 +
demi
ei. Kemudian tingkat kepercayaan yang
penelitian
ditetapkan adalah 95% atau α=0,05.
multivariat ternyata juga sama dengan hasil
Hasil analisis data dalam penelitian ini dengan mengkombinasikan hasil temuan dari pendekatan analisis statistika deskriptif regresi
multivariat
ini.
Hasil
hasil
temuan
analisis
regresi
analisis statistika dekriptif, sehingga dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan
penyempurnaan
yang
dilakukan
memperkuat hasil temuan studi ini. Lebih jelasnya rekapitulasi hasil pengolahan data dapat
baik
secara
deskriptif
maupun
inferensial dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data Deskriptif dan Regresi Multivariat Deskriptif
Variabel Bebas Training (X1) Empowerment (X2) Perf. Appraisal (X3)
Regresi Multivariat Standardized Rata-Rata thitung Sig.t Ket. Koefisien (Beta) 4,60 0,573 5,075 0,000 Signifikan 4,80 0,438 3,612 0,001 Signifikan 4,05 - 0,057 -0,441 0,662 Tidak Signifikan
Prestasi Kerja (Y) R
4,40
= 0,826
Fhitung = 42,737
R Square = 0,767 Sumber : Hasil olahan data primer
Sig F = 0,000
Pada Tabel 1 di atas, menunjukkan hasil
analisis
deskriptif
dan
regresi
prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel Kendari. Kemudian nilai rata-rata variabel
multivariate terhadap maing-masing variabel
training
dalam studi ini. Lebih jelasnya urain hasil
responden
pengujian dan analisis dekriptif dan regresi
adanya program training dengan alasan
multivariat sebagai berikut:
perusahaan telah memberikan kesempatan
menunjukkan
menyatakan
mayoritas
sangat
setuju
yang sama bagi karyawan untuk mengikuti
X1. Variabel Training Hasil
4,60
perhitungan
multivariat diperoleh nilai
analisis
regresi
Standardized
Coefficients (Beta) sebesar 0,573 dan nilai
pelatihan, dan memberikan pelatihan yang luas bagi karyawannya. X2. Variabel Empowerment
thitung variabel training (X1) sebesar 5,075
Nilai Standardized Coefficients (Beta)
lebih besar dari nilai ttabel sebesar 2,021.
variabel empowerment = 0,438 dan nilai
Selanjutnya berdasarkan nilai sig. t = 0,000 <
rata-rata pernyataan responden sebesar
α
4,80
= 0,05 berarti variabel training secara
parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap
yang
berarti
bahwa
perusahaan
sangat setuju dalam penerapan konsep pemberdayaan bagi karyawan yang ada
dengan alasan telah diberikan keleluasaan
berpengaruh signifikan terhadap prestasi
dalam berkreatifitas. Keterlibatan mereka
kerja PT. Telkom Kandatel Kendari.
dalam
pengambilan
keputusan
dengan
alasan perusahaan memberikan kebebasan karyawan dalam mengembangkan inisiatif. Pemberian upah yang relatif lebih tinggi dari pada
perusahaan
sejenis.
Pemberian
peluang yang cukup dalam ikut berpartisipasi dalam
perusahaan
serta
keterlibatan
langsung dalam pengambilan keputusan. Hasil perhitungan analisis regresi multivariat, menunjukkan
bahwa
nilai
thitung variabel
empowerment (X2) = 3,612 > ttabel = 2,021 atau Sig. t = 0,001 < α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel empowerment (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel Kendari.
memiliki
nilai
Dalam
penelitian
ini,
pengukuran
prestasi kerja dari 43 karyawan melalui penilaian
pimpinan
pada
dengan
maksud
untuk
setiap
divisi,
mengetahui
bagaimana kemampuan dan keterampilan setiap karyawan dalam melaksanakannya pekerjaan. Sehubungan dengan penilaian prestasi kerja maka dapat diukur melalui : kualitas
kerja,
kemampuan
melakukan
pekerjaan, keterampilan kerja, tanggung jawab dan disiplin. Mean variabel prestasi kerja sebesar 4,4 berarti pimpinan rata-rata memberikan penilaian baik untuk setiap karyawan
dalam
kemampuan
X3.Variabel Performance Appraisal Variabel
Y. Variabel Prestasi Kerja
hal
kualitas
melakukan
kerja,
pekerjaan,
keterampilan kerja, tanggung jawab dan
performance
Appraisal
Standardized
Coefficients
disiplin, dengan alasan setiap karyawan dalam
melaksanakan
kewajiban
harus
(Beta) sebesar - 0,057 dan nilai rata-rata
bertanggung jawab atas pekerjaan yanh
4,05 berarti mayoritas responden setuju
dilakukan pada perusahaan.
dengan
kebijakan
menentukan
perusahaan
besarnya
upah
dalam selalu
didasarkan pada kemampuan kerja dari para karyawan dan perusahaan juga memberikan perhatian yang cukup bagi pengembangan karyawannya. Selanjutnya hasil perhitungan regresi multivariat, diperoleh thitung variabel Performance Appraisal (X3) = -0,441 < ttabel = 2,021 dengan nilai sig. t = 0,662 > dari α = 0,05 menunjukkan variabel appraisal
(X3)
secara
performance parsial
tidak
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, dapat dijelaskan masingmasing
variabel
baik
variabel
bebas
maupun terikat adalah sebagai berikut: Pengaruh Variabel Training Terhadap Prestasi Kerja Training adalah salah satu bentuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam meningkatkan kemampuan atau ketrampilan khusus karyawan PT.
Telkom Kandatel Kendari. Berdasarkan hasil
organisasi. Hasil penelitian ini juga sesuai
analisis deskripsi terhadap variabel training
dengan riset terdahulu yanng dilakukan
yang dimaksud disini adalah kesempatan
oleh Wan et.al (2002); Harel dan Tzafrir
yang
pelatihan,
(1999), dimana praktek-praktek manajemen
perencanaan yang baik tentang pelatihan
sumber daya manusia dilihat dari indikator
dan
training
luas
dala
luasnya
mengikuti
pelatihan
bagi
karyawan
dan
beberapa
praktek-praktek
memberikan dampak langsung bagi prestasi
Manajemen Sumber Daya Manusia lain,
kerja.
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Diperoleh
rata-rata
tanggapan
responden mengenai training yang diberikan yakni
sangat
setuju.
Hasil
uji
t
yang
kinerja perusahaan.
dilakukan dengan cara membandingkan nilai
Pengaruh Variabel Terhadap Prestasi Kerja
thitung dengan nilai ttabel, serta nilai signifikan t
Empowerment
Empowerment
merupakan
bentuk
dengan level of signifikan α = 0,05 (5%).
pengembangan Sumber Daya Manusia
Variabel training secara parsial berpengaruh
(SDM) yang memberdayakan potensi yang
signifikan terhadap prestasi kerja pada PT.
mereka miliki baik kemampuan maupun
Telkom Kandatel Kendari. Dapat disimpulkan
keterampilan. Berdasarkan hasil analisis
variabel training terbukti menjadi salah satu
deskripsi terhadap variabel empowerment
faktor yang mempengaruhi prestasi kerja
yanng dimaksud dalam studi ini adalah
dimana pelatihan yang dilakukan adalah
karyawan
penggunaan
bekreatifitas
aplikasinya
internet dan
dengan
berbagai
pemeliharaan/perawatan
diberikan
keleluasaan
dalam
dan keterlibatan karyawan
dalam pengambilan keputusan. Tanggapan
jaringan telepon. Sehingga dapat dikatakan
responden
mengenai
variabel
bahwa
empowerment
mayoritas
menyatakan
perusahaan
ingin
meningkatkan
kerja maka pelatihan menjadi
sangat setuju. Berdasarkan uji t variabel
prioritas utama dalam strategi manajemen
empowerment secara parsial mempunyai
sumber daya manusia untuk dilakukan.
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi
prestasi
Hasil
temuan
dalam
penelitian
sesuai dengan teori universalistik
ini
yang
kerja pada PT. Telkom Kandatel Kendari. Mengacu pada temuan di atas berarti
dikemukan oleh Delery dan Doty (1996),
variabel empowerment
yang menyatakan bahwa srategi manajemen
salah satu
sumber
dijabarkan
prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel
dalam praktek-praktek manajemen sumber
Kendari. Hal ini juga sesuai dengan teori
daya manusia yang salah satunya adalah
Universalistik yang dikemukan oleh Delery
training akan dapat memberikan pengaruh
dan Doty (1996), yang menyatakan bahwa
langsung
srategi manajemen sumber daya manusia
daya
manusia
bagi
yang
peningkatan
kinerja
terbukti menjadi
faktor yang mempengaruhi
yang
dijabarkan
dalam
praktek-praktek
disimpulkan variabel performance appraisal
manajemen sumber daya manusia yang
secara parsial tidak memiliki pengaruh
meliputi training dan empowerment akan
signifikan terhadap prestasi kerja pada PT.
dapat memberikan pengaruh langsung bagi
Telkom Kandatel Kendari.
peningkatan kinerja organisasi. Hasil temuan
Temuan dalam penelitian ini berarti
dalam penelitian ini juga sesuai dengan riset
bahwa
terdahulu yanng dilakuakn oleh Wan et.al
bukan merupakan faktor yang berpengaruh
(2002); Harel dan Tzafrir (1999), dimana
signifikan terhadap prestasi kerja pada PT.
praktek-praktek manajemen sumber daya
Telkom Kandatel Kendari walaupun dilihat
manusia
dan
dari deskripsi variabel penelitian dapat
empowerment yang memiliki pengaruh yang
disimpulkan bahwa karyawan PT. Telkom
signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Kandatel
yang
meliputi
training
Pengaruh Variabel Performance Appraisal Terhadap Prestasi Kerja Performance Appraisal
adalah salah
variabel
performance
Kendari
appraisal
setuju
dalam
performance appraisal yang diberikan pihak PT. Telkom Kandatel Kendari. Mengenai pemberian
besarnya
upah
selalu
satu bentuk pengembangan sumber daya
didasarkan pada kemampuan kerja dari
manusia
para
(SDM)
pelaksanaan
dalam
kerja
mengevaluasi
individu
karyawan
karyawan
memberikan
dan
perusahaan
juga
penekanan
bagi
maupun proses evaluasi seberapa baik
pengembangan
karyawan mengerjakan pekerjaan mereka.
dikarenakan
Berdasarkan hasil analisis deskripsi terhadap
menginginkan dengan adanya penekanan
variabel
dalam
performance
appraisal
yang
diri
karyawan.
bahwa
Hal
karyawan
pengembangan.
Pada
ini
tidak
dasarnya
pengukuranya melalui pemberian upah yang
para karyawan ingin diberi kebebasan
selalu didasarkan pada kemampuan kerja
dalam berkreatifitas untuk meningkatkan
dari para karyawan dan perusahaan juga
kemampuan diri. Namun penilaian kinerja
memberikan
karyawan
pengembangan
penekanan diri
bagi
karyawannya.
secara
memberikan dampak
tidak
langsung
terhadap
prestasi
Tanggapan responden mengenai variabel
kerja
empowerment
responden
penilain kinerja yang sebahagian besar
menyatakan setuju. Kemudian hasil uji t yang
mengarah pada aspek organisasi. Dengan
dilakukan dengan cara membandingkan nilai
demikian performance apraisal tidak akan
thitung dengan nilai ttabel menunjukkan bahwa
berdampak
nilai thitung variabel performance appraisal
kerja
sebesar -0,441 < ttabel sebesar 2,021 dengan
dengan riset yang telah dilakukan oleh
nilai signifikan t = 0,662 < α =0,05. Dapat
Harris
mayoritas
karyawan
langsung
karyawan. dan
sebagai
bukti
bahwa
terhadap prestasi
Hasil
Ogbonna
analisis (2000),
sesuai yang
menyimpulkan bahwa strategi manajemen
Koefisien determinasi (R2) sebesar
sumber daya manusia tidak sepenuhnya
0,767 dapat diartikan 76,70% proporsi
berdampak
variabel dari prestasi kerja dijelaskan oleh
langsung
bagi
peningkatan
prestasi kerja karyawan.
variabel
Hasil analisis deskriptif variabel mean training
=
4,60
menunjukkan
mayoritas responden menyatakan sangat setuju adanya program training; variabel empowerment
=
4,80
berarti
karyawan
sangat setuju dalam penerapan konsep pemberdayaan;
variabel
Appraisal
=
responden
setuju
4,05
performance
artinya dengan
mayoritas kebijakan
perusahaan dalam menentukan besarnya upah didasarkan pada kemampuan kerja dan perhatian bagi pengembangan diri karyawan; variabel
prestasi
kerja
=
4,40
berarti
pimpinan memberikan penilaian baik setiap karyawan dengan alasan karyawan dalam melaksanakan
tugas
harus
bertanggung
jawab atas pekerjaan yang diembannya. Hasil
analisis
regresi
multivariat
menunjukkan aktivitas strategi manajemen sumber daya manusia terdiri dari : training, empowerment dan performance appraisal secra
simultan
berpengaruh
signifikan
terhadap prestasi kerja. Sedangkan secara parsial ada dua variabel berpengaruh secara signifikan
yaitu,
variabel
training
dan
variabel empowerment sedangkan variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
empowerment;
dan
performance appraisal. Dengan demikian
KESIMPULAN variabel
training;
prestasi
kerja
performance appraisal.
yaitu
variabel
training, empowerment, dan performance appraisal
dapat
memberikan
kontribusi
pengaruh sebesar 76,7% terhadap prestasi kerja dan sisanya 23,3% dijelaskan atau ditentukan oleh variabel lain diluar model dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Syaifuddin, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia: Strategi Keunggulan Kompetitif. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang : Universitas Dipanegoro Glueck, F. William and Lawrence R. Jauch, 1999. Strategi Management and Business Policy. Edisi Kedua. Terjemahan, Murad dan Henri Sitanggang. Jakarta. Gujarati, Dahmodar & Sumarno Zain. 1998. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga Harris, Lioyd C. And Emmanuel Ogbonna. 2000. Strategic Human Resource Management, Market Orientation, and Organizational Performance, Journal of Business Research, 51.p.157-166 Herel, Gedaliahu H. and Shay S. Tzafrir. 1999. The The Effecct of Human Resource Management Practices on The Perceptions of Organizational and Market Performance of The Firm. Journal of Human Resource Management, Vol. 38. Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode riset Untuk bisnis dan Ekonomi, Bagaimana menulis tesis? Erlangga, Surabaya.
Kochan T.A, and Dyer L. 1993. Managing Transformational Change: The role of Human Resource Professionalls. Internasional Journal Human Reseource Management.4.p.569-590 Mangkuprawira, Tb. Sjafri.2003.Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta : Ghalia Indonesia Notoatmodjo, 1992. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta. Jakarta Pearce and Robinson. 1997.Manajemen Strategik : formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, terjemahan, Ir. Agus Maulana MSM. Jakarta : Binarupa Aksara Purnomo, Ratno. Keunggulan
2003. Pencapaian Bersaing yang
Berkelanjutan Melalui Fungsi dan Peran Sumber Daya Manusia. Semarang : STIE Stikubank. Santoso, Singgih, 2004. SPSS Statistika Multivariat. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Simamora, Henry. 2004. Manajemen SDM. Edisi Ke III.. Yogyakarta : STIE. YKPN Sudjana. 2002. Metode Statistik. Edisi ke-6. Bandung : Tarsito Supranto, J. 1997. Metode Riset. Jakarta : Rineka Cipta Wan,David et, al. 2002. Strategic Human Resource Management and Organizational Performance in Singapore. Compensation & Benefits Review
HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG KENDARI Endro Sukotjo 1) & Rudi Indraputra 2) ABSTRACT The aim of this research is to explain and assess empirically the relation of compensation with the working achievement in PT. POS Indonesia ( persero ) branch Kendari. The result of this research shows that : (1) compensation has significant relation with working achievement if we see from indicator of ability to keep responsible done, which is proven by the score of X2 hitung = 22,04 > X2 tabel = 9,49. (2) There is significant relation between compensation with working achievement of workers from the indicator of ability to carry out work effectively and efficiently, which is marked with score of X 2 hitung = 28,47 > X2 tabel = 9,49, (3) there is a significant relation between compensation with working achievement if we see from the assessment indicator towards seriousity in carrying out the work, which is marked with the score X2 hitung = 21,28 > X2 tabel = 9,49. (4) there is significant relation between compensation with working achievement of workers if we see from the ability indicator in designing working implementation carefully, which is marked with the score nilai X2 hitung = 21,92 > X2 tabel 9,49. (5) there is significant relation between compensation with working achievement of workers from the ability indicator technical working which is marked with the score X2 hitung = 11,46 > X2 tabel 9,49. Key Words: Kompensasi, Working Achievement PENDAHULUAN Kompensasi
merugikan diberikan
guna
memotivasi agar karyawan dapat bekerja sebaik mungkin dalam menyelesaikan tugas dan
tanggung
jawab
yang
adalah
perusahaannya.
kondisi
yang
Kondisi
ini
sesungguhnya
diharapkan terjadi disetiap perusahaan. Pemberian kompensasi ini dimaksud
diberikan
sebagai imbalan yang dianggap layak bagi
kepadanya. Namun demikian kompensasi
setiap pekerja di dalam suatu perusahaan
merupakan salah satu masalah yang rumit
guna memenuhi kebutuhan hidup serta
dan juga merupakan pengeluaran terbesar.
keluarganya,
sistem
pemberian
Jika salah dalam penentuan pemberian
kompensasi
umumnya
didasarkan
kompensasi akan membawa dampak buruk
perjanjian
bagi perusahaan karena biasanya terjadi
dengan
aksi mogok kerja. Sebaliknya pemberian
kompensasi secara wajar dan profesional
kompensasi yang benar akan membawa
perlu diperhatikan, artinya layak menurut
dampak positif bagi perusahaan karena
pekerja
karyawan merasa termotivasi dalam bekerja
hidupnya.
antara serikat
untuk
majikan/manajemen pekerja.
memenuhi
Pemberian
kebutuhan
sehingga mampu berprestasi. Oleh karena
PT. POS Indonesia (Persero) Cabang
itu pemberian kompensasi harus layak bagi
Kendari merupakan salah satu perusahaan
karyawan disatu sisi dan sisi lain tidak
yang bergerak dalam pelayanan jasa POS,
adapun pelayanan yang dikelola yaitu: Surat
terletak di Jalan Samratulangi No. 79
Pos, Surat Kilat Khusus (SKH), Ekspress
Kelurahan
Mail
Simpati,
Mandonga Kota Kendari. Populasi dalam
Layanan Surat Bisnis Elektronik (SBEN)
penelitian ini adalah seluruh karyawan yang
Wesel Pos, Giro Pos, Cek Pos Wisata
ada pada PT. Pos Indonesia (Persero)
(CPW), Paket Pos Domestik, Paket Pos
Cabang Kendari yang berjumlah 59 orang.
Internasional dan Filateli. Organisasi ini juga
Dengan
mempunyai
dengan
penelitian ini sebanyak 59 orang karyawan.
organisasi lain yaitu kelangsungan hidup
Jenis data yang digunakan dalam penelitian
dengan laba yang optimal untuk mencapai
ini yaitu data primer yaitu data yang
tujuan tersebut, tidak terlepas dari pemberian
diperoleh secara langsung dari karyawan
kompensasi kepada karyawan agar bekerja
pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang
dengan baik sehingga prestasi kerja yang
Kendari dengan mengunakan kuesioner,
diharapkan dapat tercapai.
yaitu
Service
(EMS),
tujuan
Retron
yang
sama
Mengacu pada uraian di atas, dapat diketahui betapa pentingnya pengelolaan sumber
daya
mengedarkan
maka
daftar
responden
pertanyaan
kepada karyawan yang dijadikan dalam penelitian. Peralatan analisis yang digunakan
Pos
adalah deskriptif, yaitu menjelaskan secara
Indonesia (Persero) Cabang Kendari yang
persentase mengenai kondisi nyata dari
terus memacu para karyawannya untuk mau
masing-masing
bekerja secara efektif dan efisien terutama
(kompensasi dan prestasi kerja karyawan),
dalam pemberian kompensasi yang layak
dan analisis statistik inferensial dengan
agar prestasi kerja yang diharapkan dapat
menggunakan uji chi-kuadrat (X2) oleh
tercapai. Dengan demikin peneliti tertarik
Wiyato dan Momi,1986 dengan formulasi
untuk melakukan penelitian dengan fokus
sebagai berikut :
seperti
permasalahan mempunyai
dalam
demikian,
Kecamatan
suatu
perusahaan
manusia
Mandonga,
halnya
apakah hubungan
PT.
variabel
yang
diteliti
kompensasi yang
signifikan
dengan prestasi kerja. Tujuan yang ingin dicapai adalah menguji dan membuktikan secara
empiris
hubungan
kompensasi
dengan prestasi kerja karyawan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kendari. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kendari yang
dimana : X2 = Nilai Chi-Kuadrat hitung Oij = Nilai pengamatan (observasi) Eij = Nilai harapan (ekspektasi) dihitung nbi x nki dengan rumus : Eij = n nbi = Nilai sel pada kolom ke-i nki = Nilai sel pad akolom ke-j n = Jumlah karyawan yang diteliti
HASIL DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan hasil penelitian jumlah
Hubungan Kompensasi Dengan Prestasi Kerja Karyawan Analisis
gaji yang diterima karyawan berbeda-beda disebabkan karena status dan jabatannya. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
mayoritas karyawan PT. Pos Indonesia (persero) cabang Kendari 59,32% menerima gaji pada kisaran antara Rp. 2.000.000-Rp. 2.900.000
perbulan.
Menyusul
yang
menerima gaji antara Rp. 3.000.000-Rp. 3.500.000 sebanyak 25,42%. Sedangkan yang menerima, gaji antara Rp. 1.000.000Rp.
1.900.000
perbulan
hanya
15,26%
karyawan yang diteliti. Dengan demikian
dengan
hubungan
prestasi
kerja
kompensasi
karyawan
meliputi:
indikator
kemampuan
memikul
tanggung
jawab,
yang untuk
kemampuan
dalam menjalankan tugas secara efektif dan
efisien,
kesungguhan
dalam
melaksanakan tugas, kemampuan dalam merencanakan dengan
pelaksanaan
hati-hati,
pekerjaannya
pekerjaan
kemampuan
teknis
dilakukan
secara
dapat
terperinci sebagai berikut:
1.
Presepsi pimpinan terhadap prestasi
dapat dikatakan bahwa jumlah gaji yang
kerja
diterima.
kemampuan untuk memikul tanggung
karyawan
PT.
Pos
Indonesia
karyawan
dengan
indikator
jawab dari 59 responden yang diteliti,
(persero) cabang Kendari cukup ideal. Berdasarkan kategori tersebut di atas
mayoritas responden yaitu sebanyak 28
maka presepsi karyawan PT. Pos Indonesia
orang
(persero) cabang Kendari terhadap besarnya
sekali, 17 orang (28,81%) dikategorikan
kompensasi
sangat baik sekali, dan sebanyak 14
(gaji)
yang
diterima
(47,46%)
orang
59,42% mempunyai presepsi
Hubungan kompensasi dengan prestasi kerja
(persero) cabang Kendari termasuk dalam
kemampuan memikul tanggung jawab,
kategori
menunjukkan
mengatakan Sedangkan
menyusul
ternyata
28
indikator orang
tinggi
25,42%.
kemampuan dalam memikul tanggung
mempunyai
presepsi
jawab dikategorikan sangat baik, oleh
kategori yang
yang
dengan
baik.
yang diperoleh dari PT. Pos Indonesia sedang,
karyawan
dikategorikan
baik
menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bahwa gaji
(23,73%)
dikategorikan
dengan kategori gaji rendah 15,26% pada
karena
PT. Pos Indonesia (persero) cabang Kendari.
semakin tinggi besarnya kompensasi
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
yang diperoleh karyawan akan semakin
kompensasi gaji yang dibayarkan PT. Pos
tinggi pula prestasi kerjanya. Namun
Indonesia
Kendari
demikian pernyataan ini masih perlu diuji
terhadap seluruh karyawan tergolong dalam
lebih lanjut dengan metode statistika X2
kategori sedang.
(chi-kuadrat). Hasil perhitungan di atas
(persero)
cabang
itu
dapat
dikatakan
bahwa
menunjukkan bahwa X2 hitung = 22,04
2.
dengan menggunakan taraf signifikan
(20,34%)
α=0,05. Oleh karena itu X2 hitung = 22,04
sekali, dan sebanyak 16 orang (27,12%)
> X2 tabel = 9,49.
dikategorikan
karyawan
dengan
baik.
baik
Hubungan
terhadap
indikator
kesungguhan
melaksanakan
secara efektif dan efisien,
menyatakan baik sekali, oleh karena itu
mayoritas
tugas,
dalam
kemampuan dalam menjalankan tugas
ternyata
31
orang
dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
(62,71%) dikategorikan baik sekali, 14
besarnya kompensasi yang diperoleh
orang (23,73%) dikategorikan sangat baik
karyawan akan semakin tinggi pula
sekali,
(13,56%)
prestasi kerjanya. Untuk membuktikan
Hubungan
pernyataan ini, perlu diuji lebih lanjut
karyawan
yakni
dan
sebanyak
8
kompensasi
37
orang
dikategorikan
baik. dengan
prestasi
dengan
kerja
X2
(chi-kuadrat).
Hasil
karyawan dengan indikator kemampuan
perhitungan menunjukkan X2 hitung =
dalam menjalankan tugas secara efektif
21,28
dengan
menggunakan 2
dan efisien, mayoritas responden yang
signifikan α=0,05, maka X
diteliti ternyata 37 orang kemampuan
21,28 > X2 tabel = 9,49.
dalam menjalankan tugas secara efektif
4.
kerja
karena
kemampuan
itu
dapat
tinggi
dikatakan
besarnya
bahwa
taraf
hitung =
Prespsi pimpinan terhadap prestasi
dan efisien dikategorikan baik sekali, oleh semakin
karyawan
dengan
dalam
indikator
merencanakan
kompensasi
pelaksanaan pekerjaan dengan hatihati,
yang diperoleh karyawan akan semakin
mayoritas karyawan sebanyak 28 orang
tinggi pula prestasi kerjanya. Pernyataan
(47,46%) dikategorikan baik sekali, 12
ini masih perlu diuji lebih lanjut dengan
orang (20,34%) dikategorikan sangat
2
metode statistika X (chi-kuadrat). Hasil
baik sekali, dan sebanyak 19 orang
perhitungan di atas menunjukkan bahwa
(32,20%) dikategorikan baik. Hubungan
X2 hitung = 28,47 dengan menggunakan
kompensasi
2
taraf signifikan α=0,05, maka X hitung = 2
28,47 > X tabel = 9,49.
3.
sangat
kompensasi dengan indikator penilaian
Presepsi pimpinan terhadap prestasi kerja
dikategorikan
prestasi
kerja
karyawan dengan indikator kemampuan dalam
Presepsi pimpinan terhadap prestasi
dengan
merencanakan
pelaksanaan
pekerjaan dengan hati-hati, ternyata 28
kerja karyawan dengan indikator penilaian
orang
terhadap
merencanakan pelaksanaan pekerjaan
kesungguhan
dalam
kemampuan
menjalankan tugas, mayoritas karyawan
dengan
yaitu
sekali, oleh karena itu dapat dikatakan
sebanyak
dikategorikan
31
baik
orang sekali,
(52,54%) 12
orang
bahwa
hati-hati
dalam
semakin
dikategorikan tinggi
baik
besarnya
kompensasi yang diperoleh karyawan
diuraikan
akan
prestasi
hubungan yang signifikan dengan prestasi
kerjanya. Pernyataan ini masih perlu diuji
kerja karyawan bila, dilihat dari indikator
semakin
dengan
X
tinggi
2
perhitungan
pula
(Chi-Kuadrat). menunjukkan
Hasil
bahwa
X
2
kemampuan jawab.
kompensasi
untuk
Artinya
memikul
dengan
memiliki
tanggung
memberikan
hitung = 21,92 dengan menggunakan
kompensasi yang baik atau layak kepada
taraf signifikan α=0,05. Dengan demikian
karyawan, maka prestasi kerja yang dimiliki
2
2
X hitung = 21,92 > X tabel = 9,49.
5.
bahwa
oleh karyawan tersebut akan cenderung
Prespsi pimpinan terhadap prestasi kerja
karyawan
dengan
indikator
meningkat. Hal ini disebabkan karena dengan kompensasi yang dapat memenuhi
kemampuan teknik pekerjaan, mayoritas
kebutuhan
karyawan
karyawan akan merasa puas dengan apa
atau
sebanyak
33
orang
karyawan,
yang
orang (25,42%) dikategorikan sangat baik
sehingga karyawan tersebut akan memiliki
sekali, dan sebanyak 11 orang (18,65%)
motivasi
dikategorikan
pekerjaan, pada akhirnya meningkatkan
kompensasi
dengan
Hubungan prestasi
kerja
karyawan dengan indikator kemampuan teknis pekerjaannya. Dari 59 karyawan yang
diteliti
teknis
yang tinggi
perusahaan
untuk
melakukan
prestasi kerjanya termasuk kemampuannya dalam memikul tanggung jawab. Kompensasi memiliki hubungan yang
orang
signifikan dengan prestasi kerja karyawan
pekerjaannya
bila dilihat dari indikator kemampuan dalam
ternyata
kemampuan
dari
seorang
(55,93%) dikategorikan baik sekali, 15
baik.
diperolehnya
maka
33
dikategorikan baik sekali, oleh karena itu
menjalankan
dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
efisien.
besarnya
kompensasi
memberikan kompensasi yang baik atau
karyawan
akan
yang
diperoleh
tugas
Ini
secara
berarti
efektif
bahwa
dan
dengan
pula
layak kepada karyawan, maka prestasi
prestasi kerjanya. Pernyataan ini masih
kerja yang dimiliki oleh karyawan tersebut
perlu diuji lebih lanjut dengan metode
cenderung meningkat. Hal ini disebabkan
statistika
X
2
semakin
tinggi
(chi-kuadrat).
Hasil
karena dengan kompensasi yang dapat
perhitungan di atas menunjukkan X2
memenuhi
hitung = 11,46, dengan menggunakan
seorang karyawan merasa puas dengan
taraf signifikan α=0,05. Sehingga nilai X2
apa yang diperolehnya dari perusahaan
hitung = 11,46 > X2 tabel = 9,49.
sehingga karyawan tersebut akan memiliki motivasi
PEMBAHASAN
pekerjaan,
Berdasarkan hasil nalisis data, maka pembahasan
hasil
penelitian
ini
dapat
kebutuhan
yang tinggi yang
karyawan,
untuk
pada
maka
melakukan
akhirnya
akan
meningkatkan prestasi kerjanya termasuk
kemampuan
dalam
menjalankan
tugas
secara efektif dan efisien.
akan memiliki motivasi yang tinggi untuk melakukan pekerjaan, pada akhirnya akan
Kompensasi memiliki hubungan yang
meningkatkan prestasi kerjanya termasuk
signifikan dengan prestasi kerja karyawan
kemampuan
bila dilihat dari indikator penilaian terhadap
pelaksanaan pekerjaan dengan hati-hati.
kesungguhan
karyawan
dalam
merencanakan
dalam
Kompensasi memiliki hubungan yang
bahwa
signifikan dengan prestasi kerja karyawan
dengan memberikan kompensasi yang baik
bila dilihat dari indikator kemampuan teknis
atau layak kepada karyawan, maka prestasi
pekerjaannya. Ini berarti bahwa dengan
kerja yang dimiliki oleh karyawan tersebut
memberikan kompensasi yang baik atau
akan
ini
layak kepada karyawan, maka prestasi
kompensasi
kerja yang dimiliki oleh karyawan tersebut
melaksanakan
tugas.
cenderung
disebabkan
Ini
berarti
meningkat.
karena
dengan
Hal
yang dapat memenuhi kebutuhan karyawan,
akan
maka seorang karyawan akan merasa puas
disebabkan karena dengan kompensasi
dengan
yang
apa
yang
diperolehnya
dari
cenderung dapat
meningkat. memenuhi
Hal
ini
kebutuhan
perusahaan sehingga karyawan tersebut
karyawan, maka seorang karyawan akan
akan memiliki motivasi yang tinggi untuk
merasa
melakukan pekerjaan, yang pada akhirnya
diperolehnya dari perusahaan sehingga
akan
kerjanya
karyawan tersebut memiliki motivasi yang
termasuk kesungguhan karyawan dalam
tinggi untuk melakukan pekerjaan dan
melaksanakan tugas.
akhirnya meningkatkan prestasi kerjanya
meningkatkan
Hubungan
prestasi
kompensasi
dengan
prestasi kerja karyawan dengan indikator kemampuan
dalam
pelaksanaan
pekerjaan
merencanakan dengan
hati-hati
memiliki hubungan yang signifikan. Artinya memberikan kompensasi yang baik atau layak kepada karyawan, maka prestasi kerja yang dimiliki oleh karyawan tersebut akan cenderung meningkat. Hal ini disebabkan karena dengan kompensasi yang dapat memenuhi
kebutuhan
seorang
karyawan
dengan
apa
yang
karyawan,
akan
maka
merasa
puas
diperolehnya
dari
perusahaan sehingga karyawan tersebut
puas
dengan
apa
yang
termasuk kemampuan teknis pekerjaannya. KESIMPULAN Kompensasi
memiliki
hubungan
signifikan dengan prestasi kerja karyawan pada PT. Pos Indonesia (persero) cabang Kendari pada tingkat kepercayaan 95% dan derajat bebas (db) = 4. Hal ini didasarkan pada hasil analisis sebagai berikut : 1. Terdapat antara
hubungan
kompensasi
yang dengan
signifikan prestasi
kerja karyawan ditinjau dari indikator kemampuan untuk memikul tanggung jawab.
Artinya
semakin
tinggi
kompensasi yang diberikan perusahaan
kepada
karyawan,
kemampuan
untuk
memikul tanggung jawab semakin tinggi. 2. Terdapat
hubungan
signifikan
antara
kompensasi dengan prestasi kerja ditinjau dari indikator kemampuan menjalankan tugas secara efektif dan efisien. Artinya semakin tinggi kompensasi yang diberikan perusahaan
kepada
karyawan,
maka
kemampuan menjalankan tugas secara efektif dan efisien akan semakin tinggi. 3. Terdapat
hubungan
yang
signifikan
antara kompensasi dengan prestasi kerja karyawan ditinjau dari indikator penilaian terhadap
kesungguhan
dalam
melaksanakan tugas. Berarti semakin tinggi
kompensasi
perusahaan
yang
kepada
diberikan
karyawan,
maka
kemampuan akan semakin meningkat. 4. Terdapat
hubungan
signifikan
antara
kompensasi dengan prestasi kerja ditinjau dari
indikator
merencanakan
kemampuan pelaksanaan
dalam pekerjaan
dengan hati-hati. Artinya semakin tinggi kompensasi yang diberikan perusahaan kepada
karyawan,
dalam
maka
merencanakan
kemampuan pelaksanaan
pekerjaan dengan hati-hati semakin baik. 5. Terdapat
hubungan
yang
signifikan
antara kompensasi dengan prestasi kerja karyawan
ditinjau
dari
indikator
kemampuan teknis pekerjaannya. Berarti semakin tinggi kompensasi yang diberikan perusahaan
kepada
karyawan,
maka
kemampuan
teknis
karyawan
dalam
melakukan pekerjaan semakin baik. DAFTAR PUSTAKA Filipo,
Edwin B. (penerjemah : Moh. Mas'ud) 1990. Manajemen Personalia. Edisi ke-6. Erlangga : Jakarta.
Gorfles, 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi Offset : Yogyakarta. Handoko T. Hani, 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi ke-2 BPFE, UGM : Yogyakarta. Hasibuan, Melayu, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi. PT. Bumi Aksara Jakarta Manulang, 2005. Manajemen Personalia. Penerbit Ehalia : Jakarta. Mangkuprawira, Sjafri, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi. Ehlia Indonesia : Jakarta. Nawawi, Hadari, 1993. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif. PT. Rineka Cipta : Jakarta. Notoatmojo, Soekidjo, 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia PT. Rineka Cipta : Jakarta Rosdiana, 2002. Hubungan Kompensasi Dengan Motivasi Kerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kendari, Skripsi Ekonomi, Unhalu Kendari. Ruky, Achmad S. 2002. Sistem Manajemen Kerja. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ehalia Indonesia : Jakarta. Veithzal Rivai, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. PT. Rajagrafindo : Jakarta.
Winardi, 1992. Manajemen Perkantoran dan Pengevaluasian Alumni : Bandung ANALISIS PERANAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN
LABA BERSIH PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA Tbk Salma Saleh 1) & Awat Fauziah 2) ABSTRACT This research was conducted at PT Bank Rakyat Indonesia,Tbk which is located in Jend. Sudirman street no 44-46, Jakarta. The objective of this research was to explain and evaluate empirically the level of significansy and the effect of finance performance which covers : liquidity racio, rentability, solvability toward profit growth at PT Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Type of data used in this research was secondary data, which was collected by researcher in the form of income statement report and balance from Jakarta market stock (BEJ). Analysis tools used konfirmatory factor analysis and double aregresi linear. Based on the result of konfirmatory factor analysis shows that factor of liquidity, rentability, solvability have eigenvalue >1. Besides that, loading factor value from the whole independent variables still above limitation score 0,60 or 60 %. The result of double regression linear is good both partial and simultaneously toward the significant effect among liquidity, rentability, and racio of solvability towards the profit growth at PT Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Therefore, we can conclude that considering factor of liquidity, rentability, and racio solvability can give role or contribution about 97, 10 % to expain profit growth at PT Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Key Words: Liquidity, Rentability, Finance Performance, Profit Growth PENDAHULUAN Perkembangan
Sebagai sebuah badan usaha, maka dunia
keuangan
bank dalam mengelola usahanya harus
dewasa ini, khususnya lembaga keuangan
memperoleh laba (profit oriented). Laba
makin berkembang dan kompleks. Dari segi
merupakan kunci dasar dalam menjalankan
jumlah terlihat semakin banyaknya lembaga
operasional sebuah bisnis dimana sebuah
keuangan yang didirikan. Hal ini seiring
bisnis tersebut akan gagal bekerja jika tidak
dengan
memperoleh laba. Namun demikian prinsip
bertambahnya
kebutuhan
masyarakat akan transaksi keuangan yang
efisiensi
kompleks dan cepat. Bank merupakan salah
rangka menyeimbangkan antara laba dan
satu lembaga keuangan yang yang paling
efisiensi usaha yang maksimum. Salah satu
berkembang diantara lembaga keuangan
cara
yang
lembaga
efisiensi sebuah usaha adalah dengan
keuangan yang memberikan jasa keuangan
melihat aspek laporan keuangan. Secara
yang paling lengkap. Usaha keuangan yang
garis besar, untuk mengetahui kinerja
dilakukan disamping menyalurkan dana atau
keuangan
memberikan pinjaman juga menghimpun
dengan
menggunakan
dana dari masyarakat luas dalam bentuk
antara
lain:
simpanan.
Rentabilitas, dan Rasio solvabilitas. Ketiga
lain.
Bank
merupakan
rasio
harus
untuk
tetap
dapat
sebuah
tersebut
dipegang
mengetahui
bank
Rasio
dapat
rasio
tingkat
diukur
keuangan
likuiditas,
memberikan
dalam
Rasio
gambaran
mengenai
efektivitas
dan
efisiensi
pengelolaan keuangan sebuah bank.
dan 4,59%, penurunan dan peningkatan ini disebabkan turun dan naiknya revenue PT
Rasio likuiditas sebuah bank yang
Bank Rakyat Indonesia Tbk pada tahun
tinggi dapat menurunkan risiko yang ada,
tersebut. Selanjutnya pada tahun 1997 laba
akan tetapi juga dapat menurunkan tingkat
mengalami kenaikan sebesar 5,26% hal ini
laba. Hal ini disebabkan banyaknya dana
disebabkan naiknya pendapatan. Tahun
yang menganggur atau tidak dimanfaatkan
1998-2000
dan tentu saja mempengaruhi kesehatan
masing-masing 8,64%, 2,47% dan 7,89%
bank yang bersangkutan. Untuk mengetahui
disebabkan
tingkat likuiditas dapat diukur berdasarkan :
pendapatan operasi Bank Rakyat Indonesia
Quick Ratio, investing policy ratio, banking
tahun 2001-2002 mengalami peningkatan
ratio, loan to assets ratio, dan cash ratio.
masing-masing
Rasio rentabilitas pada dasarnya adalah
disebabkan oleh naiknya pendapatan dan
mengukur profit yang diperoleh dari modal-
khusus untuk tahun 2002 ada peningkatan
modal yang digunakan untuk operasi sebuah
pendapatan cukup signifikan. Tahun 2003
bank atau mengukur profit yang diperoleh
terjadi
dari modal-modal yang digunakan untuk
sebelumnya
operasi
mengukur
revenue dari Bank Rakyat Indonesia pada
kemampuan sebuah bank untuk memperoleh
tahun 2004-2006 mengalami peningkatan
keuntungan.
sebuah
rentabilitas
bank
Untuk sebuah
atau
mengalami naiknya
revenue
4,32%
penurunan
peningkatan
dan
15,48%
disebabkan
29,70%
dari
oleh
dan
tahun
turunnya
mengetahui
tingkat
masing 63,65%, 4,60%, dan 10,55%, hal ini
bank
diukur
disebabkan naiknya pendapatan operasi
dapat
berdasarkan : Gross profit margin, net profit
Bank Rakyat Indonesia.
margin, Return on equity, Return on total
Quick ratio tertinggi ada pada tahun
Assets, Rate of return on loan, dan interest
2006 yaitu sebesar 25,7% dan Quick ratio
margin on earning assets. Rasio Solvabilitas
terendah ada pada tahun 1993 yaitu
adalah
sebesar 8.8%. Hal ini disebabkan karena
mengukur
efisiensi
bank
dalam
menjalankan aktivitasnya. Semakin efisien
pada
bank
Indonesia Tbk memilki total deposit dan
dalam
menjalankan
aktivitasnya
semakin meningkat laba yang didapat.
tahun
2007
PT
Bank
Rakyat
harta paling likuid tertinggi dari tahun 1993
Berdasarkan data yang diperolah pada
dan pada tahun 1993 PT Bank Rakyat
observasi awal dalam riset ini menunjukkan
Indonesia Tbk memiliki Quick ratio terendah
dari tahun 1993 sampai 1994 laba menurun
dikarenakan pada tahun ini PT Bank
sebesar 29,58% dikarenakan menurunnya
Rakyat Indonesia memiliki total deposit dan
pendapatan/penerimaan. Pada tahun 1995-
harta yang likuid paling rendah.
1996 laba menurun dan meningkat 18,21%
Net profit margin tertinggi ada pada
likuiditas, rasio rentabilitas dan
tahun 2002 yaitu sebesar 74,6% dan net
solvabilitas
profit margin terendah pada tahun 1993 yaitu
terhadap pertumbuhan laba pada PT Bank
sebesar 49,4%. Perkembangan net profit
Rakyat Indonesia Tbk. Dengan demikian
margin tahun 2004 mengalami kenaikan
tujuan
sebesar 10,17 % dari tahun sebelumnya. Hal
menjelaskan dan menguji secara empiris
ini disebabkan oleh meningkatnya tingkat net
besarnya tingkat signifikan dan pengaruh
income yang dimiliki oleh PT Bank Rakyat
kinerja
Indonesia Tbk.dari tahun sebelumnya tetapi
likuiditas, rasio rentabilitas dan
tahun selanjutnya mengalami penurunan.
solvabilitas terhadap pertumbuhan laba
Selanjutnya primary ratio terbesar ada pada tahun 2004 dengan nilai 11,63% dan primary ratio terendah ada pada tahun 1994 dengan
nilai
sebesar
2,09%.
Hal
ini
disebabkan oleh meningkatnya total equity PT Bank Rakyat Indonesia Tbk secara signifikan pada tahun 2004. Primary ratio pada tahun 1994 disebakan total equity PT Bank Rakyat Indonesia Tbk pada tahun 1994 berada pada titik terendah. Mengacu pada fenomena empiris di atas
nampak adanya variasi pertumbuhan
laba bersih (Net Income). Hal ini disebabkan karena variasi quick ratio (Likuiditas), net profit margin (Rentabilitas), dan primary ratio (Solvabilitas). Oleh sebab itu dibutuhkan peranan kinerja keuangan yang baik dalam memprediksi
pertumbuhan
Berdasarkan
uraian-uraian
laba
bersih.
yang
telah
dikemukakan di atas maka penulis tertarik untuk peranan
mengadakan kinerja
penelitian keuangan
tentang terhadap
berpengaruh
rasio
yang
ingin
keuangan
signifikan
dicapai
yang
adalah
meliputi:
rasio rasio
bersih. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada PT Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, yang dikumpulkan oleh penulis berupa laporan rugi laba dan neraca dari Bursa Efek Jakarta dengan website www.isx.co.id. dan website PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk yaitu www.bri.co.id.
Pengumpulan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: (1) Pengambilan data-data yang telah didokumentasikan oleh pihak perusahaan seperti laporan keuangan serta data lain yang diperlukan melalui website Indonesia Stock
Exchange;
(2)
Penelitian
kepustakaan yaitu mengumpulkan data lewat kepustakaan dengan mempelajari buku dan literatur sebagai landasan teori. Metode analisis data Peralatan analisis yang digunakan
pertumbuhan laba bersih pada PT Bank
dalam
riset
ini
adalah
Rakyat Indonesia Tbk. Fokus permasalahan
konfirmatori
yang akan dikaji dalam riset ini apakah rasio
indikator setiap variabel sehingga dapat
yang
analisis
dilakukan
faktor
terhadap
diperoleh skor faktor dari variabel laten,
memprediksi digunakan persamaan: Y = a
dimana skor faktor variabel tersebut dipakai
+ b1X1t + b2X2t + b3X3t.
untuk penentuan koefisien setiap variabel dalam Analisis
analisis
regresi
regresi
linear
linear
berganda.
berganda
yang
Selanjutnya
untuk
melakukan
pengujian menggunakan level of signifikan α
=
0,05
atau
tingkat
kepercayaan
dilakukan sebagai lanjutan dari analisis
95%.Lebih jelasnya hubungan kausal yang
faktor
berdasarkan
digunakan
untuk
mengetahui
pengaruh variabel bebas baik secara parsial
persamaan
regresi
linear
berganda digambarkan sebagai berikut:
maupun simultan. Persamaan regresi untuk Gambar 1. Desain Hubungan antar Variabel Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
konfirmatori
yang
dilakukan
terhadap
Bank Rakyat Indonesia merupakan
indikator setiap variabel sehingga dapat
salah satu bank yang berada di Indonesia
diperoleh skor faktor dari variabel laten,
yang kegiatan utamanya adalah sebagai
dimana skor faktor variabel tersebut akan
lembaga intermediasi atau lembaga yang
dipakai untuk penentuan koefisien setiap
menghimpun dana dari masyarakat yang
variabel
kelebihan dana lalu menyalurkannya kembali
berganda. Ringkasan hasil analisis faktor
kepada masyarakat yang kekurangan dana.
dan regresi linear berganda dalam riset ini
Dalam penelitian ini digunakan analisis faktor
dapat dilihat pada Tabel di bawah:
dalam
analisi
regresi
linear
Pada tabel 1 di atas menunjukkan hasil analisis
faktor
yang
dengan variabel likuiditas mempunyai nilai
digunakan
untuk
thitung = 16,588 dengan nilai sig t = 0,000,
variabel
bebas
jika dibandingkan dengan nilai ttabel = 1,7709
menjadi seperangkat variabel (faktor) baru,
dengan taraf signifikansi 0,05, maka nilai
namun melalui analsis faktor belum mampu
thitung
menjawab permasalahan dan tujuan riset ini,
likuiditas mempunyai pengaruh negatif dan
sehingga dilanjutkan dengan analisis regresi
signifikan terhadap pertumbuhan laba PT
linear
Bank Rakyat Indonesia Tbk.
menyederhanakan
berganda.
item
Uraian
pembahasan
pembentukan faktor dan pengaruh antara
>
ttabel.
Hasil
Dapat
diartikan
variabel
analisis
faktor
likuiditas
semua
indikator
variabel
variabel bebas terhadap variabel terikat
menunjukan
dalam riset ini sebagai berikut:
hanya terdapat satu faktor yang signifikan
Pengaruh Likuiditas Pertumbuhan Laba Koefisien mempunyai
regresi negatif
berarti indikator variabel yang digunakan sebagai pengukur variabel atau faktor yang
rasio
likuiditas
dari besarnya eigenvalue = 2,718 yang
kenaikan rasio likuiditas akan menurunkan
menunjukan faktor likuiditas adalah paling
kemampuan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
bagus untuk meringkas ke empat indikator
dalam membayar hutang jangka pendeknya,
variabel dalam penelitian ini dan mampu
yang
memiliki
menjelaskan keragaman (cumulative %)
peluang untuk meningkatkan pendapatan.
sebesar 67,96% terhadap varian total.
(Alwi, 1994:110). Pada koefisien regresi
Selain itu dapat pula dilihat dari nilai
nampak bahwa likuiditas sebesar -0,901
determinasi
artinya bahwa setiap kenaikan Rp 1,00
0.001786 yang mendekati 0 antara selurih
likuiditas akan menurunkan pertumbuhan
indikator variabel bebas terbukti saling
laba sebesar Rp 0,901. Variabel Likuiditas
berkorelasi.
perusahaan
artinya
terbentuk bersifat valid. Hal ini dapat dilihat
setiap
berarti
nilai
Terhadap
tidak
matriks
korelasi
sebesar
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Namun communalities pada dasarnya
pertumbuhan laba. Hasil ini dapat dibuktikan
adalah jumlah varians dari suatu indikator
variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor
sehingga
terbentuk. Keempat variabel likuiditas lebih
keuntungan di masa yang akan datang
besar dari 0,50 berarti semua variabel
semakin besar daripada uang tersebut
mempunyai hubungan yang erat dengan
mengendap dan menjadi idle. Hal ini sesuai
faktor
dengan teori bahwa kenaikan likuiditas
terbentuk
yaitu
faktor
likuiditas.
Kemudian nilai loading factor dari keempat indikator variabel yaitu quick ratio = 66,3%, cash ratio = 86,7%, banking ratio = 94,0%, nilai
loading
factor
untuk
memperoleh
akan menurunkan tingkat laba. Pengaruh Rentabilitas Pertumbuhan Laba Variabel
dan loan to assets ratio = 98,5%. Dengan demikian
peluang
Terhadap
rentabilitas
berpengaruh
tersebut
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
bahwa
korelasi
antara
laba PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hasil
positif
dengan
faktor
ini dapat dibuktikan dengan analisis regresi
likuiditas yang mempunyai rentang interval
linear berganda yang menunjukan bahwa
antara 66,3%-98,5% masih di atas angka
variable rentabilitas mempunyai nilai thitung =
pembatas 0,60 atau 60%. Sehingga dapat
6,705 dengan nilai sig t = 0,000, jika
diartikan
ditingkatkan
dibandingkan dengan nilai ttabel = 1,7709
pertimbangan faktor likuiditas yang meliputi
dengan taraf signifikansi 0,05, maka nilai
quick ratio, cash ratio, banking ratio, dan
thitung
loan to assets ratio dapat meningkatkan
rentabilitas mempunyai nilai positif artinya
pertumbuhan
setiap kenaikan rasio rentabilitas akan
mengindikasikan semua
variabel
bahwa
semakin
laba
PT
Bank
Rakyat
>
ttabel.
Koefisien
regresi
rasio
menaikan kemampuan PT Bank Rakyat
Indonesia Tbk. Berdasarkan hasil perhitungan untuk
Indonesia Tbk dalam memperoleh laba,
variabel bebas faktor likuiditas diperoleh
karena rentabilitas yang tinggi menandakan
persentase ketepatan sebesar 70% dengan
bahwa
demikian dapat disimpulkan bahwa model
(Kasmir, 2004:281). Pada koefisien regresi
faktor untuk variabel bebas likuiditas dapat
nampak bahwa rentabilitas sebesar +0,364
diterima karena memiliki tingkat ketepatan di
artinya setiap kenaikan Rp 1,00 rentabilitas
atas 50%. Hasil di atas menunjukan bahwa
akan menaikan pertumbuhan laba Rp
manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
0,364.
belum
efektif
dalam
memaksimalkan
keuntungan
Hasil
analisis semua
bank
faktor
meningkat
rentabilitas
aktivanya yang ada untuk digunakan seperti
menunjukan
indikator
variabel
untuk menyalurkan kredit yang ada untuk
hanya terdapat satu faktor yang signifikan
memperolah laba. Jadi pihak PT Bank
berarti indikator variabel yang digunakan
Rakyat Indonesia Tbk harus meningkatkan
sebagai pengukur variabel atau faktor yang
pinjaman dengan menggunakan aktivanya
terbentuk bersifat valid. Hal ini dapat dilihat
dari besarnya eigenvalue = 1,761 yang
persentase ketepatan sebesar 76% dengan
menunjukan faktor rentabilitas adalah paling
demikian dapat disimpulkan bahwa model
bagus untuk meringkas ketiga indikator
faktor untuk variabel bebas rentabilitas
variabel dalam penelitian ini dan mampu
dapat diterima karena memiliki tingkat
menjelaskan
ketepatan di atas 50%.
Dalam hal ini
sebesar 58,70 % terhadap varian total.
kinerja
Bank
Selain itu dapat pula dilihat dari nilai
Indonesia Tbk sudah baik dalam dalam
deterrminasi matriks korelasi sebesar 0,0426
memanfaatkan sumber daya dana yang
yang mendekati 0 antara selurih indikator
ada. Namun perlu ditingkatkan lagi dalam
variabel bebas terbukti saling berkorelasi.
memaksimalkan modal yang diinvestasikan
keragaman
(cumulative
%)
Namun communalities pada dasarnya
manajemen
PT
Rakyat
agar dimasa yang akan dating dapat
adalah jumlah varians dari suatu indikator
memperoleh
laba
dan
variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor
pertumbuhan
laba
PT
terbentuk.
Indonesia Tbk. Hal ini sesuai dengan teori
Dalam
penelitian
ini
angka
communalities dari ketigat variabel lebih
yang
besar (lampiran) lebih besar dari 0,50 berarti
rentabilitas
semua variabel mempunyai hubungan yang
pertumbuhan laba.
erat dengan faktor terbentuk yaitu faktor rentabilitas. Kemudian nilai loading factor dari ketiga indikator variabel yaitu return on
menyatakan
Bank
bahwa
akan
Pengaruh Solvabilitas Pertumbuhan Laba Variabel
meningkatkan
solvabilitas
Rakyat kenaikan
meningkatkan
Terhadap berpengaruh
assets = 90,5%, net profit margin = 93,7%,
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
dan return on equity = 85,2%. Dengan
laba PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hasil
demikian
tersebut
analisis data menunjukan bahwa variable
nilai
loading
factor
bahwa
korelasi
antara
solvabilitas mempunyai nilai thitung = 3,001
positif
dengan
faktor
dengan nilai sig t = 0,013, jika dibandingkan
likuiditas yang mempunyai rentang interval
dengan nilai ttabel = 1,7709 dengan taraf
antara 85,2%-93,7% masih di atas angka
signifikansi 0,05, maka nilai thitung > ttabel. Nilai
pembatas 0,60 atau 60%. Sehingga dapat
koefisien regresi rasio solvabilitas positif
diartikan
ditingkatkan
artinya setiap kenaikan rasio solvabilitas
pertimbangan faktor likuiditas yang meliputi
akan menaikan kemampuan PT Bank
return on assets, net profit margin, dan return
Rakyat Indonesia Tbk dalam membayar
on equity dapat meningkatkan pertumbuhan
utang
laba Bank Rakyat Indonesia.
permodalan yang dimiliki dimana salah satu
mengindikasikan semua
variabel
bahwa
semakin
jangka
panjangnya
berdasarkan
Berdasarkan hasil perhitungan untuk
unsurnya adalah laba. Semakin tinggi rasio
variabel bebas faktor rentabilitas diperoleh
ini semakin bagus (Kasmir, 2004:275).
Pada
koefisien
bahwa
dengan faktor likuiditas yang mempunyai
solvabilitas sebesar +0,163 artinya bahwa
rentang interval antara 96,7%-99,5% masih
setiap kenaikan Rp 1,00 rentabilitas akan
di atas angka pembatas 0,60 atau 60%.
menaikan pertumbuhan laba sebesar Rp
Sehingga dapat diartikan bahwa semakin
0,163.
ditingkatkan
Hasil
regresi
analisis
nampak
faktor
pertimbangan
faktor
solvabilitas
solvabilitas yang meliputi primary ratio, risk
menunjukan semua indikator variabel hanya
assets ratio, dan capital adequacy ratio
terdapat satu faktor yang signifikan berarti
dapat meningkatkan pertumbuhan laba PT
indikator variabel yang digunakan sebagai
Bank Rakyat Indonesia Tbk. Berdasarkan
pengukur variabel atau faktor yang terbentuk
hasil perhitungan untuk variabel bebas
bersifat valid. Hal ini dapat dilihat dari
faktor
besarnya
yang
ketepatan 70% dengan demikian dapat
menunjukan faktor solvabilitas adalah paling
disimpulkan bahwa model faktor untuk
bagus untuk meringkas ketiga indikator
variabel bebas solvabilitas dapat diterima
variabel dalam penelitian ini dan mampu
karena memiliki tingkat ketepatan di atas
menjelaskan
50%.
eigenvalue
keragaman
=
2,899
(cumulative
%)
solvabilitas
diperoleh
persentase
sebesar 96,64% terhadap varian total. Selain
Dalam hal ini kinerja manajemen
itu dapat pula dilihat dari nilai deterrminasi
Bank Rakyat Indonesia sudah baik dalam
matriks korelasi sebesar 0,00007005 yang
dalam memanfaatkan sumber modal yang
mendekati 0 antara selurih indikator variabel
ada
bebas terbukti saling berkorelasi.
panjangnya . Namun perlu ditingkatkan lagi
untuk
membayar
hutang
jangka
Namun communalities pada dasarnya
dalam memaksimalkan modal yang ada
adalah jumlah varians dari suatu indikator
agar dimasa yang akan datang dapat
variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor
dengan mudah membayar hutang jangka
terbentuk.
panjangnya
Dalam
penelitian
ini
angka
berdasarkan
jumlah
modal
communalities dari keempat variabel lebih
(equity) yang ada yang salah satu unsurnya
besar dari 0,50 berarti semua variabel
adalah laba bersih. Hal ini sesuai dengan
mempunyai hubungan yang erat dengan
teori yang menyatakan bahwa kenaikan
faktor terbentuk yaitu faktor solvabilitas.
solvabilitas
Kemudian nilai loading factor dari keempat
pertumbuhan laba.
indikator variabel yaitu primary ratio = 99,5%, risk assets ratio = 98,7%, dan capital adequacy ratio = 96,7%. Dengan demikian
akan
meningkatkan
Peranan Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Bersih Berdasarkan
hasil
analisis
faktor
nilai loading factor tersebut mengindikasikan
konfirmatori dan
regresi linear berganda
bahwa korelasi antara semua variabel positif
disajikan pada tabel 1 di atas, variabel F1,
F2, dan F3 terhadap Y menunjukan bahwa
Hasil analisis regresi linear beganda
besarnya nilai koefisien determinasi (R2)
pada penelitian ini terbukti baik secara
sebesar 0,971 dapat diartikan bahwa 97,1%
parsial maupun simultan terdapat pengaruh
proporsi variasi dari kinerja perusahaan
antara variabel yang dapat dinyatakan: (a)
diterangkan
Rasio
likuiditas
oleh (F1),
keseluruhan rentabilitas
variabel
mempunyai
pengaruh
dan
terhadap pertumbuhan laba pada Bank
solvabilitas (F3). Dengan demikian dapat
Rakyat Indonesia; (b) Rasio rentabilitas
disimpulkan
faktor
berpengaruh terhadap pertumbuhan laba
likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas dapat
pada Bank Rakyat Indonesia; (c) Rasio
memberikan peranan atau kontribusi sebesar
solvabilitas mempunyai pengaruh terhadap
97,1% untuk menjelaskan pertumbuhan laba
pertumbuhan
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan sisanya
Indonesia,
2,9% dijelaskan atau ditentukan oleh variabel
rentabilitas, dan solvabilitas mempunyai
lain di luar model analisis dalam penelitian
pengaruh
ini. Secara simultan variabel Likuiditas,
pertumbuhan laba Bank Rakyat Indonesia.
bahwa
(F2)
likuiditas
pertimbangan
Rentabilitas, dan Solvabilitas berpengaruh positif
dan
signifikan
secara
simultan
terhadap pertumbuhan laba PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Hasil analisis regresi linear berganda
menunjukan
bahwa
likuiditas,
rentabilitas,
dan
variabel
solvabilitas
mempunyai nilai Fhitung = 109,704 dengan nilai sig F = 0,000, jika dibandingkan dengan nilai Ftabel = 3,71 dengan taraf signifikansi 0,05, maka nilai Fhitung > Ftabel.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa hasil analisis
faktor
konfirmatori
menunjukan
faktor
faktor
bahwa
rentabilitas,
dan
faktor
solvabilitas mempunyai nilai eigenvalue > 1. Selain itu nilai loading factor dari seluruh variabel bebas masih berada di atas angka pembatas 0,60 atau 60%.
dan
pada (d)
secara
Bank
Rasio simultan
Rakyat likuiditas, terhadap
DAFTAR PUSTAKA Anomalous. 2000- 2007. Indonesia Stock Exchange. BEJ: Jakarta www.bri.co.id: Jakarta. Abdullah, Faisal. 2003. Manajemen Perbankan (Teknik Analsis Kinerja Keuangan Bank). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Alwi, Syafaruddin. 1994. Alat-alat Analisis dalam Pembelanjaan. Yogyakarta: Andi Offset. Gujarati, Dahmodar & Sumarno Zain.1998. Ekonometrika Dasar, Erlangga. Jakarta
KESIMPULAN
likuiditas,
laba
Husnan, Suad. 2003. Manajemen Keuangan. Buku II. Edisi 4. Yogyakarta Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Keown, Arthur J. 1995. Dasar-dasar Manajemen keuangan. Terjemahan oleh Djakman. Jakarta: Salemba Empat.
Malholtra, Naresh K. 1996. Marketing Research, An Applid Orientation. The Prantice- Hall. Inc., New Jersey. Munawir.2001.Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Murniati. 2000. Analisis Rasio Keuangan dan Prediksi Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Indonesia. Tesis tidak dipublikasikan. Surabaya: Program Pasca Sarjana Ekonomi Airlangga. Rivai, Veithzal dan Vithzal, Permata Andria. 2006. Credit Management Handbook (Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Riyanto, Bambang. 1997. Pembelanjaan Yogyakarta: BPFE
Dasar-dasar Perusahaan.
Santoso, Singgih. 2004. SPSS Statistik Multivariat. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo.
Sawir, Agnes. 2003. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Simamora, Henry. 1999. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Supranto, J.2004. Analisis Multivariate. Jakarta: PT. Rineka Cipta Unga, Maharulla La Ode.2007. Peranan Kinerja Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Wanita Kendari. Skripsi. Widjaja Tunggal, Amin. 1996. Akuntansi Manajemen Untuk Usahawan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Weston dan Copeland. 1992. Manajemen Keuangan. Terjemahan oleh Jaka Waksana. 1994. Jakarta: Erlangga Weston dan Brigham.1994. Manajemen Keuangan. Terjemahan oleh Wahid dan Kosasih.1997. Jakarta: Erlangga.
ANALISIS PENILAIAN SAHAM MELALUI PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO PADA INDUSTRI OTOMOTIF DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ) Muh. Masri 1) & Astri Yulias Tanti 2) ABSTRACT This riset has purpose to know about the stock valuation through price earning ratio approach at the otomotif industry in Jakarta Stock Exchange. Type of data used in this riset is secondary data. The company which fulfilling the sample’s criteria is eight from fifteen otomotif companies. The data was analyzed by descriptive analysis. The result of riset show that the otomotif industry which its stock prices was over priced, are: Good Year Indonesia Tbk in the year 2002- 2004, Gajah Tunggal Tbk in 2006, Indomobil Sukses Internasional Tbk in 2004 and 2005, Multi Prima Sejahtera Tbk in 2004 and 2006, and Nipress Tbk in 2004. The height of stock prices was caused by total share circulate too little. The overcome this matter, the company can do tha share resolving (stock split), right issue dan stock deviden. The otomotif company which its stock prices was under priced, are: Prima Alloy Steel Tbk in 2002-2006, Branta Mulia Tbk in 2002-2006, Good Year Indonesia Tbk in 2005 and 2006, Gajah Tunggal Tbk in 2002, 2003 and 2006, Multi Prima Sejahtera in 2002-2005, Nipress in 2002, 2003, 2005, and 2006, selamat sempurna tbk in 2002-2006. The low of stock prices was caused by total of share circulate to much. To anticipate this matter, hence company can do the prchasing return the share (repurchase of stock) and improving dividen share on chance that amount of share circulate will deciease and its stock prices will increase. Key Word: Price Earning Ratio, Stock Valuation PENDAHULUAN
serta
masyarakat
dalam
pelaksanaan
Pelaksanaan pembangunan nasional,
pembangunan nasional. Oleh karena itu
diperlukan pembiayaan baik yang bersumber
para pemodal dapat melakukan investasi
dari pemerintah maupun dari masyarakat.
melalui kepemilikan saham dan obligasi,
Kebutuhan pembangunan yang semakin
dan dapat berpartisipasi melalui pemilihan
besar dimasa yang akan datang tidak akan
kegiatan investasi yang di inginkan. Pasar
dapat dibiayai oleh pemerintah saja tetapi
modal juga berperan dalam pemerataan
juga dibutuhkan peran serta masyarakat.
tingkat
Oleh karena itu dibutuhkan suatu wadah
kesempatan bagi masyarakat luas untuk
yang dapat menggalang dana masyarakat
mendapatkan keuntungan yang diperoleh
untuk menunjang pembangunan nasional.
perusahaan melalui kepemilikan saham.
pendapatan,
dengan
memberi
Kegiatan pasar modal yang biasa
Atas dasar inilah pasar modal dianggap
disebut bursa efek, meliputi seluruh kegiatan
sebagai salah satu sarana efektif untuk
jual beli efek/surat berharga perusahaan
mempercepat pembangunan nasional.
yang ditawarkan kepada masyarakat umum mempunyai
peran
yang
penting
yaitu
sebagai sarana untuk mendorong peran
Disisi lain pasar modal juga memiliki peranan
penting
dalam
peningkatan
pertumbuhan ekonomi, kehadiran pasar
modal akan menambah jumlah pilihan dalam
besar daripada dari nilai pasar maka
berinvestasi. Sehingga kesempatan untuk
investor dapat mengambil keputusan untuk
memilih
dengan
membeli saham tersebut sebaliknya jika
referensi investor akan semakin besar. Oleh
nilai nominal saham lebih kecil dari nilai
karena itu pasar modal menjadi sangat
pasar berarti nilai saham tersebut mahal
penting bagi seorang investor. Sumantoro
maka investor tidak akan membeli saham
(1988)
tersebut.
investasi
yang
sesuai
mengemukkan
melakukan
transaksi
perusahaan
jual
efek
Analisis yang dapat digunakan untuk
berdasarkan atas beberapa pertimbangan:
mengetahui nilai intrinsik suatu perusahaan
(1) menghimpun dana yang diperlukan bagi
yaitu
pembelanjaan
memberi
pendekatan ini adalah bahwa harga saham
kesempatan kepada masyarakat untuk turut
akan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan
serta dalam pengelolaan dan perkembangan
(Halim,2005:21).
perusahaan; (3) memberikan peluang untuk
(1997:397)
berpartsipasi
pencarian
perusahaan;
beli
(2)
dalam
pengawasan
pengelolaan perusahaan. Tujuan
analisis
fundamental,
ide
Sedangkan
dasar
Sharpe
mengatakan bahwa untuk sekuritas
yang
miscpriced
biasanya digunakan analisis fundamental.
seorang
investor
Analisis
fundamental
perusahaan
akan
menanamkan modal dipasar modal adalah
menghasilkan pilihan jenis saham mana
memperbesar laba dan memperkecil risiko.
yang sudah mahal dan mana yang masih
Untuk
murah,
mencapai
tujuan
tersebut,
para
Fokus
analisis
tersebut
pemodal harus berusaha untuk menghindari
terkonsentrasi pada analisis manajemen
segala risiko yang ditimbulkan dengan cara
dan
melakukan penilaian pada harga saham
(Wahyudi, 2007 http://www.harian suara
yang akan dibeli. Oleh karena itu seorang
merdeka, diakses 2 maret 2007).
investor harus mengetahui apakah saham tersebut layak untuk dibeli atau tidak. Proses
keuangan
perusahaan
Price earning ratio merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan
keputusan
oleh para pemegang saham untuk menilai
pembelian saham berdasarkan analisis yang
saham yang diminatinya. Semakin tinggi
cermat
tingkat
nilai saham tersebut maka semakin tinggi
keuntungan yang maksimal. Proses tersebut
pula nilai jual yang dimilikinya dan hal ini
diawali dengan tingkat pengembalian yang
akan berpengaruh terhadap kemampuan
diharapkan dengan memperhitungkan faktor
perusahaan untuk memperoleh laba serta
risiko, kemudian menentukan nilai saham
menjaga kelangsungan usahanya, yang
yang seharusnya atau lebih dikenal dengan
berpengaruh terhadap hasil yang akan
nilai nominal. Jika nilai nominal saham lebih
diterimanya.
akan
pengambilan
analisis
menghasilkan
Oleh
karena
itu
setiap
perusahaan berusaha untuk meningkatkan
saham ke enam perusahaan ini cukup
price earning rationya dengan harapan para
rendah dan layak untuk dibeli. maka hal ini
pemegang saham akan semakin tertarik
menarik
untuk ikut serta dalam perusahaan tersebut.
bagaimana
Pertumbuhan price earning ratio pada
perhatian penilaian
pada
tahun
stakeholder
perusahaan
yang
nilai
mengenai
saham
melalui
pendekatan price earning ratio sehingga
industri otomotif di Bursa Efek Jakarta pada 2006
penulis
akhirnya dalam
dapat
membantu
menilai
perusahaan
sahamnya berada di atas rata-rata nilai PER
tersebut sebelum mengambil keputusan
industri
adalah
untuk membeli atau menjual sahamnya.
(BRAM)
Mengacu pada fenomena empiris yang
Gajah
telah dipaparkan di atas, peneliti tertarik
Tunggal Tbk (GJTL) sebesar 13,78 kali Hal
untuk mengadakan kajian dengan focus
ini
kedua
permasalahan bagaimana analisis penilaian
perusahaan ini cukup tinggi dan akan
saham melalui pendekatan Price earning
berdampak pada meningkatnya laba yang
ratio pada industri otomotif di Bursa Efek
diterima oleh perusahaan, pada tahun ini
Jakarta. Selanjutnya tujuan yang ingin
rasio harga saham kedua perusahaan ini
dicapai untuk menjelaskan dan mengetahui
cukup tinggi dan tidak layak untuk dibeli.
penilaian saham melalui pendekatan Price
Sedangkan perusahaan yang nilai sahamnya
earning ratio pada industri otomotif di Bursa
berada di bawah nilai rata-rata per industri
Efek Jakarta.
otomotif
perusahaan sebesar
Branta
23,39
berarti
(over
Mulia
kali,
bahwa
priced), Tbk
perusahaan nilai
saham
otomotif (under priced) adalah perusahaan Prima Alloy Steel Tbk (PRAS) sebesar -28,76 kali, perusahaan Indomobil Sukses Sempurna Tbk (IMAS) sebesar -56,72 kali, perusahaan (GDYR)
Good
Year
Indonesia
Tbk
sebesar 9,12 kali, perusahaan
Nipress Tbk (NIPS) sebesar 3,00 kali., perusahaan
Multi
Prima
Sejahtera
Tbk
(LPIN) sebesar 6,28 kali, dan perusahaan Selamat Sejahtera Tbk sebesar 7,58 kali. Kondisi empiris di atas menunjukkan bahwa nilai saham ke enam perusahaan ini cukup rendah dan akan berdampak pada rendahnya tingkat laba yang akan diterima oleh perusahaan, pada tahun ini rasio harga
METODE PENELITIAN Objek
penelitian
ini
adalah
perusahaan-perusahaan industri otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Populasi
dalam
penelitian
ini
adalah
perusahaan-perusahaan industri otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, sehingga
diperoleh
jumlah
populasi
sebanyak 15 perusahaan. Teknik penarikan sampel
yang
dilakukan
adalah
teknik
penarikan sampel dengan cara sengaja dengan
tujuan
tertentu
(Sugiyono,
2000:61). Tujuan penarikan sampel dengan cara ini adalah agar penelitian ini dapat representatif.
Kriteria
sampel
yang
digunakan adalah: (1) Perusahaan industri
mencapai tujuan penelitian ini digunakan
otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
metode
selama 5 tahun berturut-turut sejak tahun
menjelaskan cara perhitungan penilaian
2002-2006; (2) Perusahaan industri otomotif
saham melalui pendekatan Price earning
yang menyerahkan laporan keuangan secara
ratio.
rutin
pada
ditetapkan.
periode
waktu
Berdasarkan
yang
kriteria
telah yang
ditetapkan diatas maka yang memenuhi kriteria sampel yaitu sebanyak 8 perusahaan dengan periode penelitian 5 tahun. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data ini bersumber dari Bursa Efek Jakarta (BEJ), dengan situs (website) www.jsx.co.id (jakarta stock exchange) serta dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Untuk dapat
analisis
deskriptif
yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN Earning per share adalah rasio pasar modal
yang
perusahaan keuntungan
mengukur
kemampuan
dalam bersih
dari
menghasilkan setiap
lembar
saham yang beredar. Earning per share yang tinggi berarti berarti makin tinggi pula keuntungan yang diperoleh dari setiap lembar
saham
yang
beredar.
Hasil
perhitungan earning per share perusahaan otomotif selama 5 tahun (2002-2006).
Pada tabel 1 menunjukkan earning per
Internasional Tbk yaitu sebesar Rp.52,156
share setiap perusahaan otomotif berbeda-
artinya setiap satu lembar saham yang
beda dan mengalami perubahan yang cukup
dikeluarkan oleh perusahaan menghaslkan
bervariasi
laba
setiap
tahunnya.
Perusahaan
sebesar per
Rp.52,156.
Rendahnya
share
disebabkan
otomotif yang memiliki rata-rata earning
earning
pershare rendah adalah Indomobil Sukses
ketidakmampuan perusahaan menciptakan
lebih banyak sumber daya yang menjadi sumber Sedangkan
untuk
membayar
perusahaan
deviden.
otomotif
yang
Selanjutnya
harga
saham
adalah
harga dari saham di pasar bursa pada saat tertentu
yang dan
ditentukan
oleh
penawaran
dari
memiliki earning per share tertinggi adalah
permintaan
saham
Gajah Tunggal Tbk sebesar Rp.305,002.
bersangkutan oleh pelaku pasar. Rata-rata
Secara umum dari 8 peusahaan otomotif
harga saham pada industri otomotif di
yang dijadikan sampel rata-rata memiliki
bursa efek Jakarta dapat dilihat tabel
earning per share dalam kurun waktu 5
berikut:
tahun terakhirsebesar Rp 169,2812.
Berdasarkan
data
pada
tabel
2
menunjukan bahwa harga saham terendah
kurun 5 tahun terakhir mencapai Rp. 1.430,75 per lembar saham.
dimiliki oleh perusahaan Prima Alloy Stell
Selanjutnya price earning ratio adalah
Tbk yaitu sebesar Rp.390 per lembar saham
perbandingan harga saham dengan laba
dan harga saham tertinggi dimiliki oleh Good
perlembar saham yang kemudian menjadi
Year Indonesia Tbk yaitu sebesar Rp.6.365
landasan pertimbangan seorang investor
per lembar saham, hal tersebut menunjukkan
membeli
saham
sebuah
bahwa dari rata-rata kedelapan perusahaan
Setelah
semua
komponen
otomotif di atas, perusahaan Good Year
selanjutnya
Indonesia Tbk memiliki harga saham yang
PERaktual dengan membagi antara harga
paling tinggi dan ini akan berpengaruh pada
saham dengan laba perlembar saham,
jumlah laba per lembar saham yang diterima
adapun perkembangan price earning ratio
oleh perusahaan. Rata-rata harga saham 8
(PERaktual) pada industri otomotif di bursa
perusahaan otomotif dijadikan sampel dalam
efek jakarta dapat dilihat pada tabel berikut:
dilakukan
perusahaan. diketahui
perhitungan
nilai
Berdasarkan
menunjukkan
tersebut berada dibawah rata-rata PER
bahwa rata-rata price earning ratio pada
normal yang berarti nilai sahamnya rendah.
kedelapan priode
tabel
3
perusahaan
2002-2006
otomotif
selama
PERaktual
perusahaan
dan
otomotif yang menjadi sampel penelitian
bervariasi
selama periode 2002-2006 menunjukan
disetiap tahunnya ada yang rata-ratanya
bahwa rata-rata PER perusahaan memiliki
tinggi atau overpriced dan ada pula yang
nilai yang cukup tinggi yaitu sebesar 1,73
sangat rendah atau underpriced. Nilai price
kali dengan PER terendah pada tahun 2006
earning ratio yang overpriced menunjukkan
yaitu sebesar -2,79 kali dan tertinggi pada
bahwa
tersebut
tahun 2003 yaitu sebesar 3,64 kali. Setelah
berada diatas rata-rata PER normal yang
PER aktual diketahui selanjutnya dilakukan
berarti nilai sahamnya tinggi atau cukup
perhitungan
mahal
membagi
mengalami
perubahan
nilai
jika
berbeda-beda
Rata-rata
PER
yang
perusahaan
dibandingkan
dengan
harga
nilai
PER
normal
dengan
antara
nilai
intrinsik
saham
saham sejenis lainnya pada industri yang
dengan
sejenis.
adapun PERnormal perusahaan otomotif di
Nilai
saham
yang
underpriced
menunjukkan bahwa nilai PER perusahaan
laba
persaham
perusahaan,
BEJ dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4 menunjukkan rata-rata nilai PERnormal
perusahaan
otomotif
yang
stock) sehingga jumlah lembar saham yang beredar berkurang dan diharapkan harga
menjadi sampel penelitian selama periode
pasar
2002-2006
penelitian ini didukung oleh teori yang
menunjukan
bahwa
rata-rata
saham
akan
meningkat.
PER perusahaan memiliki nilai yang cukup
dikemukakan
oleh
rendah yaitu sebesar -31,97 kali dengan
mengatakan
bahwa
PER
yaitu
kembali saham maka jumlah lembar saham
kali dan tertinggi pada
yang beredar berkurang sehingga harga
terendah
pada
sebesar -364,69
tahun
2006
tahun 2005 yaitu sebesar 136,01 kali.
Halim
Hasil
(2005)
dengan
yang
pembelian
pasar saham akan meningkat. Pada
PEMBAHASAN Setelah diperoleh hasil perhitungan nilai price earning ratio tahap selanjutnya adalah melakukan analisis penilaian saham perusahaan sampel sebagai berikut:
2003,2004,2005
dan
2006 nilai PER aktual perusahaan ini masih lebih kecil daripada nilai PERnormalnya (under priced) yaitu 2,96 kali dimana nilai PERnormalnya sebesar 66,50 kali untuk tahun
Prima Alloy Steel Tbk
tahun
2003,
pada
tahun
2004
nilai
PERaktual perusahaan sebesar 0,47 kali
Berdasarkan hasil perhitungan nilai
dimana nilai PERnormalnya sebesar 66,23
PERaktual perusahaan Prima Alloy Steel
kali,
Tbk sejak tahun 2002-2006 selalu lebih kecil
perusahaan adalah 17,26 kali lebih kecil
dari pada nilai PERnormal yang seharusnya
dari nilai PERnormal yang seharusnya yaitu
(under priced) pada tahun 2002 nilai PER
23,61 kali, sedangkan pada tahun 2006
aktual yaitu sebesar 0,78 kali dimana nilai
nilai PERaktual perusahaan sebesar -28,76
PERnormal yang seharusnya adalah 2,42
kali dan nilai PERnormalnya sebesar 16,73
kali, hal ini menunjukkan bahwa nilai saham
kali, rendahnya nilai saham perusahaan
yang dimiliki oleh perusahaan Prima Alloy
prima alloy steel tbk bisa saja disebabkan
Steel Tbk cukup rendah atau murah, melihat
banyaknya jumlah lembar saham yang
nilai saham perusahaan yang seperti ini
beredar
maka para pemegang saham sebaiknya
kepercayaan investor tehadap perusahaan
segera menjual saham yang dimilikinya
dan juga karena rendahnya tingkat deviden
karena
sahamnya
yang dibagikan kepada investor untuk
semakin menurun. Adapun tindakan yang
mengantisipasi hal ini, maka perusahaan
dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
dapat
memperbaiki
rendah
saham dengan harapan jumlah lembar
(under priced) adalah dapat melakukan
saham yang beredar akan berkurang dan
pembelian kembali saham (repurchase of
nilai
dikhawatirkan
nilai
nilai
saham
yang
di
tahun
2005
dipasaran,
melakukan
sahamnya
nilai
PERaktual
Kurangnya
pembelian
akan
tingkat
kembali
meningkat
dan
berusaha menambah tingkat kepercayaan
nilai PERnormal yang seharusnya yaitu
investor kepada perusahaan dengan cara
84,50 kali, sedangkan pada tahun 2006
meningkatkan pembagian deviden.
nilai PERaktual perusahaan sebesar 23,39 kali dan nilai PERnormalnya sebesar 293
Branta Mulia Tbk Nilai PER aktual perusahaan branta mulia tbk sejak tahun 2002-2006 selalu lebih kecil daripada nilai PERnormalnya (under priced) pada tahun 2002 nilai PERaktual perusahaan adalah sebesar 1,85 kali nilai ini lebih
kecil
daripada
perusahaan
yaitu
nilai
PERnormal
sebesar
37,96
kali
rendahnya nilai saham perusahaan Branta mulia tbk bisa saja disebabkan karena banyaknya
jumlah
lembar
saham
yang
beredar. Kurangnya tingkat kepercayaan investor
tehadap
perusahaan
karena
rendahnya tingkat deviden yang dibagikan kepada investor. Untuk mengantisipasi hal tersebut,
perusahaan
dapat
melakukan
pembelian kembali saham dengan harapan jumlah
lembar
saham
yang
beredar
berkurang dan nilai sahamnya meningkat serta
berusaha
menambah
tingkat
kali, hal ini menunjukkan bahwa nilai saham yang dimiliki oleh perusahaan branta mulia Tbk cukup rendah atau murah, melihat nilai saham perusahaan yang seperti ini maka para pemegang saham sebaiknya segera menjual saham yang dimilikinya karena dikhawatirkan
Pada tahun 2003,2004,2005 dan 2006
sahamnya
semakin
menurun. Adapun tindakan yang dapat dilakukan
oleh
perusahaan
untuk
memperbaiki nilai saham yang rendah (under priced) adalah dapat melakukan pembelian kembali saham (repurchase of stock) sehingga jumlah lembar saham yang beredar berkurang dan diharapkan harga pasar
saham
meningkat,
berusaha
menambah tingkat kepercayaan investor kepada
perusahaan
dengan
cara
meningkatkan pembagian deviden. Good Year Indonesia Tbk
kepercayaan investor kepada perusahaan dengan meningkatkan pembagian deviden.
nilai
Nilai PERaktual perusahaan good year Indonesia Tbk sejak tahun 2002-2004 selalu
lebih
besar
dari
pada
nilai
nilai PERaktual perusahaan ini masih lebih
PERnormalnya (over priced) pada tahun
kecil daripada nilai PERnormalnya (under
2002 nilai PERaktual perusahaan sebesar
priced)
nilai
10,85 kali nilai ini lebih besar daripada nilai
PERnormalnya sebesar 56,27 kali untuk
PERmnormal perusahaan yaitu sebesar
tahun
nilai
3,11 kali. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
PERaktual perusahaan sebesar 8,49 kali
saham yang dimiliki oleh perusahaan good
dimana nilai PERnormalnya sebesar 98,12
year Indonesia tbk cukup tinggi atau mahal,
kali,
melihat nilai saham yang seperti ini maka
yaitu 2003,
di
5,78 pada
tahun
kali
dimana
tahun
2005
nilai
2004
PERaktual
perusahaan adalah 3,54 kali lebih kecil dari
para
pemegang
saham
sebaiknya
menahan lembar saham yang dimilikinya
perusahaan sebesar 9,12 kali dan nilai
tetapi
PERnormalnya
tidak
untuk
waktu
yang
lama
sebesar
17,44
kali,
sedangkan perusahaan dapat melakukan
rendahnya nilai saham perusahaan good
pemecahan saham (stock split) dengan
year Indonesia tbk bisa saja disebabkan
menggunakan
karena banyaknya jumlah lembar saham
nilai
nominal
yang
lebih
rendah perlembarnya, serta melakukan right
yang beredar,
issue dan deviden saham. Dimana tujuan
kepercayaan investor tehadap perusahaan
utama dilakukannya pemecahan saham,
dan juga karena rendahnya tingkat deviden
right issue dan deviden saham adalah untuk
yang dibagikan kepada investor untuk
menjaga harga pasar saham agar tidak
mengantisipasi hal ini, maka perusahaan
terlalu
dapat
tinggi
sehingga
memasyarakat
dan
sahamnya lebih
lebih
banyak
diperdagangkan.
Kurangnya tingkat
melakukan
pembelian
kembali
saham dengan harapan jumlah lembar saham yang beredar akan berkurang dan
Pada tahun 2003-2004 nilai PERaktual
nilai
sahamnya
akan
meningkat
dan
perusahaan masih lebih besar daripada nilai
berusaha menambah tingkat kepercayaan
PERnormalnya (over priced) yaitu 10,33 kali
investor
dimana nilai PERnormalnya sebesar 3,44
meningkatkan pembagian deviden.
kali pada tahun 2003 sedangkan pada tahun 2004 nilai PERaktual perusahaan sebesar 14,11
kali
dimana
nilai
PERnormalnya
adalah sebesar 2,05 kali. Tingginya nilai saham perusahaan bisa saja disebabkan karena jumlah lembar saham yang beredar terlalu sedikit, tingginya tingkat kepercayaan investor pada perusahaan dan tingginya tingkat
pembagian
deviden
perusahaan,
untuk mengatasi hal ini perusahaan dapat melakukan pemecahan saham (stock split), right issue dan deviden saham. perusahaan
ini
lebih
kecil
daripada nilai PERnormalnya (under priced) yaitu -42,25 kali dimana nilai PERnormalnya sebesar
-2,35
kali
untuk
perusahaan
dengan
Gajah Tunggal Tbk Nilai PERaktual perusahaan gajah tunggalTbk sejak tahun 2002-2005 selalu lebih kecil dari pada nilai PERnormal yang seharusnya (under priced) pada tahun 2002 nilai PERaktual yaitu sebesar 0,19 kali dimana nilai PERnormal yang seharusnya adalah 4,58 kali, hal ini menunjukkan bahwa nilai saham yang dimiliki oleh perusahaan
gajah
tunggal
Tbk
cukup
rendah atau murah, melihat nilai saham perusahaan yang seperti ini maka para
Pada tahun 2005 dan 2006 nilai PERaktual
kepada
tahun
2005,
sedangkan pada tahun 2006 nilai PERaktual
pemegang
saham
sebaiknya
segera
menjual saham yang dimilikinya karena dikhawatirkan
nilai
sahamnya
semakin
menurun. Adapun tindakan yang dapat dilakukan
oleh
perusahaan
untuk
memperbaiki nilai saham yang rendah
(under priced) adalah dapat melakukan
normalnya (over priced) yaitu 13,78 kali
pembelian kembali saham (repurchase of
dimana
stock) sehingga jumlah lembar saham yang
-2340,43
beredar berkurang dan diharapkan harga
perusahaan bisa saja disebabkan karena
pasar
jumlah lembar saham yang beredar terlalu
saham
akan
meningkat.
Hasil
nilai
PERnormalnya
kali.
Tingginya
saham
sedikit,
dikemukakan oleh Halim (2005) mengatakan
investor pada perusahaan dan tingginya
bahwa pembelian kembali saham maka
tingkat pembagian deviden perusahaan,
jumlah
beredar
untuk mengatasi hal ini perusahaan dapat
berkurang sehingga harga pasar saham
melakukan pemecahan saham (stock split),
akan meningkat.
right issue dan deviden saham.
saham
yang
Pada tahun 2003,2004 dan 2005 nilai PERaktual perusahaan ini masih lebih kecil daripada nilai PERnormalnya (under priced) yaitu 2,06 kali dimana nilai PERnormalnya sebesar 20,64 kali untuk tahun 2003, pada tahun 2004 nilai PERaktual perusahaan sebesar
4,31
PERnormalnya
kali sebesar
dimana
nilai
36,44
kali,
sedangkan 2005 nilai PERaktual perusahaan adalah
5,12
kali
lebih
kecil
dari
nilai
PERnormal yang seharusnya yaitu 703,32 kali, rendahnya nilai saham perusahaan gajah tunggal tbk bisa saja disebabkan karena banyaknya jumlah lembar saham yang beredar untuk mengantisipasi hal ini, perusahaan dapat melakukan pembelian kembali saham dengan harapan jumlah lembar saham yang beredar akan berkurang dan nilai sahamnya meningkat dan berusaha menambah tingkat kepercayaan investor kepada
perusahaan
dengan
cara
meningkatkan pembagian deviden. Tahun
2006
nilai
PER
tingkat
nilai
penelitian ini didukung oleh teori yang
lembar
tingginya
sebesar
kepercayaan
Indomobil Sukses Internasional Tbk Nilai
PERaktual
perusahaan
Indomobil sukses internasional Tbk sejak tahun 2002-2003 selalu lebih kecil dari pada nilai PERnormal yang seharusnya (under priced) pada tahun 2002 nilai PERaktual yaitu sebesar 0,67 kali dimana nilai PERnormal yang seharusnya adalah 3,90 kali, sedangkan di tahun 2003 nilai PERaktual perusahaan adalah 15,88 kali lebih kecil dari nilai PERnormal yang seharusnya yaitu 60,34 kali,
hal ini
menunjukkan bahwa nilai saham yang dimiliki oleh perusahaan indomobil sukses internasional
Tbk
cukup
rendah
atau
murah, melihat nilai saham perusahaan yang seperti ini maka para pemegang saham sebaiknya segera menjual saham yang dimilikinya karena dikhawatirkan nilai sahamnya tindakan
semakin yang
menurun.
dapat
Adapun
dilakukan
oleh
perusahaan untuk memperbaiki nilai saham aktual
perusahaan lebih besar daripada nilai PER
yang rendah (under priced) adalah dapat melakukan
pembelian
kembali
saham
(repurchase
of
stock)
sehingga
jumlah
lembar saham yang beredar, Kurangnya
lembar saham yang beredar berkurang dan
tingkat
diharapkan
akan
perusahaan dan juga karena rendahnya
meningkat dan berusaha menambah tingkat
tingkat deviden yang dibagikan kepada
kepercayaan investor kepada perusahaan
investor untuk mengantisipasi hal ini, maka
dengan cara meningkatkan
perusahaan dapat melakukan pembelian
harga
pasar
saham
pembagian
kepercayaan
kembali
teori yang dikemukakan oleh Halim (2005)
dengan harapan jumlah lembar saham
yang mengatakan bahwa dengan pembelian
yang beredar akan berkurang dan nilai
kembali saham maka jumlah lembar saham
sahamnya akan meningkat serta berusaha
yang beredar berkurang sehingga harga
menambah tingkat kepercayaan investor
pasar saham akan meningkat.
kepada
perusahaan masih lebih besar daripada nilai
kali pada tahun 2004 sedangkan pada tahun 2005 nilai PERaktual perusahaan sebesar 26,76
kali
dimana
nilai
PERnormalnya
adalah sebesar -21,49 kali. Tingginya nilai saham perusahaan bisa saja disebabkan karena jumlah lembar saham yang beredar terlalu sedikit tingginya tingkat kepercayaan investor pada perusahaan dan tingginya tingkat
pembagian
deviden
perusahaan,
untuk mengatasi hal ini perusahaan dapat melakukan pemecahan saham (stock split), right issue dan deviden saham. Pada
tahun
2006
nilai
PERnormalnya (under priced) yaitu -56,72 kali dimana nilai PERnormalnya sebesar – 7,00 kali, rendahnya nilai saham perusahaan Indomobil sukses internasional tbk bisa saja karena
stock)
dengan
cara
Multi Prima Sejahtera Tbk Nilai
PERaktual
perusahaan multi
prima sejahtera Tbk sejak tahun 2002-2003 selalu lebih kecil dari pada nilai PERnormal yang seharusnya (under priced) pada tahun 2002 nilai PERaktual yaitu sebesar 0,63 kali
dimana
nilai
PERnormal
yang
seharusnya adalah 9,42 kali, sedangkan di tahun 2003 nilai PERaktual perusahaan adalah -23,22 kali lebih kecil dari nilai PERnormal yang seharusnya yaitu 69,53 kali,
hal ini menunjukkan bahwa nilai
saham yang dimiliki oleh perusahaan multi prima sejahtera Tbk cukup rendah atau murah, melihat nilai saham perusahaan
PERaktual
perusahaan ini lebih kecil daripada nilai
disebabkan
perusahaan
of
meningkatkan pembagian deviden.
PERnormalnya (over priced) yaitu -15,83 kali dimana nilai PERnormalnya sebesar -21,49
(repurchase
tehadap
deviden. Hasil penelitian ini didukung oleh
Pada tahun 2004-2005 nilai PERaktual
saham
investor
banyaknya
jumlah
yang seperti ini maka para pemegang saham sebaiknya segera menjual saham yang dimilikinya karena dikhawatirkan nilai sahamnya tindakan
semakin yang
menurun.
dapat
Adapun
dilakukan
oleh
perusahaan untuk memperbaiki nilai saham yang rendah (under priced) adalah dapat
melakukan
pembelian
kembali
saham
pembelian kembali saham (repurchase of
(repurchase
of
sehingga
jumlah
stock) dengan harapan jumlah lembar
lembar saham yang beredar berkurang dan
saham yang beredar akan berkurang dan
diharapkan
nilai
stock)
harga
pasar
saham
akan
sahamnya
akan
meningkat
serta
meningkat. Hasil penelitian ini didukung oleh
berusaha menambah tingkat kepercayaan
teori yang dikemukakan oleh Halim (2005)
investor kepada perusahaan dengan cara
yang mengatakan bahwa dengan pembelian
meningkatkan pembagian deviden.
kembali saham maka jumlah lembar saham
Tahun
2006
nilai
PER
aktual
yang beredar berkurang sehingga harga
perusahaan lebih besar daripada nilai
pasar saham akan meningkat.
PERnormalnya (over priced) yaitu 6,28 kali
Pada
tahun
2004
PERaktual
dimana
nilai
PERnormalnya
perusahaan masih lebih besar daripada nilai
-961,12
kali.
Tingginya
PERnormalnya (over priced) yaitu -5,61 kali
perusahaan bisa saja disebabkan karena
dimana nilai PERnormalnya sebesar -21,49
jumlah lembar saham yang beredar terlalu
kali. Tingginya nilai saham perusahaan bisa
sedikit,
saja
lembar
investor pada perusahaan dan tingginya
saham yang beredar terlalu sedikit, tingginya
tingkat pembagian deviden perusahaan,
tingkat
pada
untuk mengatasi hal ini perusahaan dapat
perusahaan dan tingginya tingkat pembagian
melakukan pemecahan saham (stock split),
deviden perusahaan, untuk mengatasi hal ini
right issue dan deviden saham.
disebabkan
nilai
karena
kepercayaan
jumlah investor
perusahaan dapat melakukan pemecahan saham (stock split), right issue dan deviden saham. Pada tahun 2005 nilai PERaktual perusahaan ini lebih kecil daripada nilai PERnormalnya (under priced) yaitu -0,94 kali dimana nilai PERnormalnya sebesar 231,23 kali pada tahun 2005,
rendahnya nilai
saham perusahaan Multi prima sejahtera tbk bisa saja disebabkan karena banyaknya jumlah
lembar
Kurangnya tehadap
saham
tingkat
yang
beredar,
kepercayaan
perusahaan
dan
juga
investor karena
rendahnya tingkat deviden yang dibagikan kepada investor untuk mengantisipasi hal ini, maka
perusahaan
dapat
melakukan
tingginya
tingkat
nilai
sebesar saham
kepercayaan
Nipress Tbk Nilai PERaktual perusahaan nipress Tbk sejak tahun 2002-2003 selalu lebih kecil dari pada nilai PERnormal yang seharusnya (under priced) pada tahun 2002 nilai PERaktual yaitu sebesar 2,01 kali dimana nilai PERnormal yang seharusnya adalah 12,54 kali, sedangkan di tahun 2003 nilai PERaktual perusahaan adalah 8,17 kali lebih kecil dari nilai PERnormal yang seharusnya yaitu 41,92 kali,
hal ini
menunjukkan bahwa nilai saham yang dimiliki oleh perusahaan nipress Tbk cukup rendah atau murah, melihat nilai saham perusahaan
yang
seperti
ini,
para pemegang saham sebaiknya segera
sedangkan
menjual saham yang dimilikinya karena
PERaktual perusahaan adalah 3 kali lebih
dikhawatirkan
kecil dari nilai PERnormal yang seharusnya
nilai
sahamnya
semakin
pada
menurun. Adapun tindakan yang dapat
yaitu 14,72 kali
dilakukan
untuk
perusahaan
rendah
disebabkan
oleh
memperbaiki
nilai
perusahaan saham
yang
tahun
2006
nilai
rendahnya nilai saham
Nipress karena
tbk
bisa
banyaknya
saja jumlah
(under priced) adalah dapat melakukan
lembar saham yang beredar, Kurangnya
pembelian kembali saham (repurchase of
tingkat
stock) sehingga jumlah lembar saham yang
perusahaan dan juga karena rendahnya
beredar berkurang dan diharapkan harga
tingkat deviden yang dibagikan kepada
pasar
Hasil
investor untuk mengantisipasi hal ini, maka
penelitian ini didukung oleh teori yang
perusahaan dapat melakukan pembelian
dikemukakan
oleh
kembali
mengatakan
bahwa
saham
akan
meningkat.
Halim
(2005)
saham
investor
(repurchase
tehadap
of
stock)
pembelian
dengan harapan jumlah lembar saham
kembali saham maka jumlah lembar saham
yang beredar akan berkurang dan nilai
yang beredar berkurang sehingga harga
sahamnya akan meningkat serta berusaha
pasar saham akan meningkat.
menambah tingkat kepercayaan investor
Pada
tahun
dengan
yang
kepercayaan
2004
nilai
PERaktual
perusahaan masih lebih besar daripada nilai PERnormalnya (over priced) yaitu -8,35 kali
kepada perusahaan dengan meningkatkan pembagian deviden. Selamat Sempurna Tbk
dimana nilai PERnormalnya -34,80 kali pada tahun. Tingginya nilai saham perusahaan disebabkan karena jumlah lembar saham yang beredar terlalu sedikit, tingginya tingkat kepercayaan investor pada perusahaan dan tingginya
tingkat
perusahaan,
untuk
pembagian mengatasi
deviden hal
ini
perusahaan dapat melakukan pemecahan saham (stock split), right issue dan deviden saham.
sempurna Tbk sejak tahun 2002-2006 selalu lebih kecil dari pada nilai PERnormal yang seharusnya (under priced) pada tahun 2002 nilai PERaktual yaitu sebesar 9,36 kali
dimana
nilai
PERnormal
yang
seharusnya adalah 12,54 kali, hal ini menunjukkan bahwa nilai saham yang dimiliki oleh perusahaan selamat sempurna Tbk cukup rendah atau murah, melihat nilai
Pada tahun 2005 dan 2006 nilai PERaktual
perusahaan
ini
lebih
kecil
daripada nilai PERnormalnya (under priced) yaitu 8,47 kali dimana nilai PERnormalnya sebesar
Nilai PERaktual perusahaan selamat
32,58
kali
pada
tahun
2005,
saham perusahaan yang seperti ini maka para pemegang saham sebaiknya segera menjual saham yang dimilikinya karena dikhawatirkan
nilai
sahamnya
semakin
menurun. Adapun tindakan yang dapat
dilakukan
oleh
memperbaiki
perusahaan
nilai
saham
untuk
yang
rendah
dapat
melakukan
pembelian
saham
(repurchase
of
kembali
stock)
(under priced) adalah dapat melakukan
harapan
jumlah
pembelian kembali saham (repurchase of
beredar
akan
stock) sehingga jumlah lembar saham yang
sahamnya akan meningkat serta berusaha
beredar berkurang dan diharapkan harga
menambah tingkat kepercayaan investor
pasar
kepada perusahaan dengan meningkatkan
saham
akan
meningkat.
Hasil
penelitian ini didukung oleh teori yang dikemukakan
oleh
Halim
mengatakan
dengan
(2005)
pembelian
yang
kembali
saham maka jumlah lembar saham yang beredar berkurang sehingga harga pasar saham meningkat. Pada tahun 2003,2004,2005 dan 2006 nilai PERaktual perusahaan ini masih lebih kecil daripada nilai PERnormalnya (under priced)
yaitu
7,18
kali
dimana
nilai
PERnormalnya sebesar 46,09 kali untuk tahun
2003,
pada
tahun
2004
nilai
PERaktual perusahaan sebesar 6,56 kali dimana nilai PERnormalnya sebesar 38,48 kali,
di
tahun
2005
nilai
PERaktual
perusahaan adalah 6,59 kali lebih kecil dari nilai PERnormal yang seharusnya yaitu 36,70 kali, sedangkan pada tahun 2006 nilai PERaktual perusahaan sebesar 7,58 kali dan nilai PERnormalnya sebesar 49,10 kali, rendahnya nilai saham perusahaan selamat sempurna tbk bisa saja disebabkan karena banyaknya
jumlah
lembar
beredar
Kurangnya
investor
tehadap
tingkat
saham
yang
kepercayaan
perusahaan
dan
juga
karena rendahnya tingkat deviden yang dibagikan
kepada
investor
untuk
mengantisipasi hal ini, maka perusahaan
lembar
dengan
saham
yang
dan
nilai
berkurang
pembagian deviden. KESIMPULAN Perusahaan-perusahaan
industri
otomotif yang nilai sahamnya masuk dalam golongan over priced disebabkan jumlah lembar saham yang beredar terlalu sedikit, tingginya
tingkat
kepercayaan
investor
pada perusahaan dan tingginya tingkat pembagian
deviden
perusahaan,
untuk
mengatasi hal ini perusahaan melakukan pemecahan saham (stock split), right issue dan deviden saham. Perusahaan-perusahaan
industri
otomotif yang nilai sahamnya masuk dalam golongan under priced disebabkan karena banyaknya jumlah lembar saham yang beredar, Kurangnya tingkat kepercayaan investor tehadap perusahaan dan juga karena rendahnya tingkat deviden yang dibagikan
kepada
investor
untuk
mengantisipasi hal ini, perusahaan dapat melakukan
pembelian
kembali
saham
(repurchase of stock) dengan harapan jumlah lembar saham yang beredar akan berkurang
dan
meningkat
serta
tingkat
nilai
sahamnya
berusaha
kepercayaan
akan
menambah
investor
kepada
perusahaan
dengan
meningkatkan
pembagian deviden. DAFTAR PUSTAKA Abdillah,A. A. 2006. Pengaruh Variabel Return On Asset, Divident Payout Ratio dan Debt Equity Ratio Terhadap Book Value Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Adikoesoema, Soemita. 1986. Analisa Keuangan Perusahaan Edisi 2. Bandung: Tarsito. Anoraga, Pandji; Widiyanti, Ninik. 1995. Pasar Modal, Keberadaannya dan Manfaat Bagi Pembangunan. Cetakan kedua. Jakarta:Rineka Cipta. Anwar, Jusuf. 2005. Pasar Modal Sebagai Sarana Pembiayaan Investasi. Bandung: P.T. ALUMNI. Halim, Abdul. 2005. Analisis Jakarta: Salemba Empat.
Investasi,
Helfert, Erich A. 1997. Teknik Analisis Keuangan:Petunjuk Praktis Untuk Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan, Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. Husnan, Suad. 1996. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedua Cetakan Kedua. Yogyakarta:AMP YKPN. Keown, Arthur J. 2004. Manajemen Keuangan Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Jilid 1. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia. Martin, Jhon. Dkk. 1993. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Edisi 5 Jilid 1. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada. Miranda, st. ,MM. Dkk. 2005. Manajemen Keuangan. Jakarta:HVR. Purnomo, Yogo. Desember, 1998. Keterkaitan Kinerja Keuangan Dengan
Harga Saham. Manajemen Usahawan Indonesia. Samuelson, Paul A; Nordhaus, William D. 1989. Ekonomi. Jilid satu Terjemahan Oleh Jaka Wasana. Jakarta:Erlangga. Sharpe, William F;Gordon J. Alexander;Jeffrey v.Bailey;alih bahasa, Henry Njooliangtik;Agustiono. 1997. Investasi Jilid 2. Jakarta:Prenhallindo. Simamora, Henry. 2003. Akutansi:Basis pengambilan Keputusan Bisnis jilid 2. UPP AMP YKPN. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Sumantoro P. 1988. Pengantar Tentang Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sunariyah. 1997. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal Cetakan Pertama. Yogyakarta: AMP YKPN. Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi Cetakan Pertama. Yogyakarta: Ekonisia. Syamsuddin, Lukman. 1994. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Wahyudi, Sugeng. 2007. (http://www.harian suara merdeka , Diakses 2 Maret 2007). Weston, J. Fred; Thomas e. Copeland. 1998. Manajemen Keuangan Jilid 1 Edisi 9. Jakarta: Binarupa Aksara. Widoatmojo, Sawidji. 2005. Cara Sehat Investasi Dipasar Modal, Pengantar menjadi Investor Profesional. Jakarta:PT GRAMEDIA. Yuliati, Sri Handaru; Prasetyo, Handoyo; Tjiptono, Fandi. 1996. Manajemen Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Pertama. Yogyakarta:Andi.
. ANALISA USAHA VIRGIN COCONUT OIL DITINJAU DARI SEGI FINANSIAL DAN UJI MANFAAT (DAYA HAMBAT TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI ) Ine Fausayana ¹) & Jufri ²) ABSTRACT This research is conducted in UKM Anaway in Countryside Anggopiu, Subdistrict of Uepai of Regency Konawe. Data to calculate the elegibility finansial at januari 2008, while resistivity test conducted at juni 2006. Research relied by consideration that UKM Anaway represent the single effort vco of exist in Regency Konawe. Data obtained in this research is analysed descriptively and quantitative. From research obtained by result that by financial is effort competent vco UKM Anaway to be continued. This matter is based for analysis result indicating that value NPV>0, assess the NBCR>1 and assess the IRR bigger than storey;level rate of interest going into effect ( 24%), result analyse the sensitivitas, indicating that though expense go up 10% and benefit remain to, effort vco UKM Anaway still be competent by finansil to be continued, and from result test the resistivity vco to bacterium E.Coli show the VCO able to pursue the growth of bacterium E.Coli at concentration 50% broadly zona pursue 12,00 mm. Key Word: VCO, Financial is Effort Competent PENDAHULUAN
”The Tree Of Live” karena hampir semua
Kelapa (Cocos nucifera) merupakan
bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan.
salah satu komoditi perkebunan penghasil
Kelapa sebagai tanaman komoditi rakyat
bahan pangan yang sangat penting. Rata-
telah lama dikenal dan sangat berperan
rata 80 % dari hasil buah kelapa diseluruh
bagi kehidupan Bangsa Indonesia baik
Nusantara dipakai sebagai bumbuh masak
ditinjau dari aspek ekonomi maupun aspek
dan 20 % dibuat minyak (Soejianto dan
sosial budaya. Semula kelapa diusahakan
Sianipar,
secara tradisional dan ditanam secara
1984).
berabad-abad
Minyak
dikenal
kelapa
dalam
telah
kehidupan
monokultur
dan
sebagai
tanaman
manusia. Minyak ini memenuhi lebih dari 10
pekarangan serta tanaman campuran. Bagi
% kebutuhan minyak nabati dunia. Secara
masyarakat pedesaan maupun perkotaan,
fisik
kuning
kelapa memiliki banyak kegunaan, antara
kecoklatan muda. Minyak kelapa dihasilkan
lain dapat digunakan sebagai sayuran,
dari pengolahan langsung putih lembaga
buah, minuman maupun cocktail (Winarno,
yang segar, atau dari kelapa (Setyamidjaya,
1989) . Selain manfaat tersebut diatas juga
1984). Bahan baku dari yang penting bagi
bagian
Indonesia disamping tanaman perkebunan
ampasnya digunakan sebagai pakan ternak
lainnya. Tanaman ini sering disebut sebagai
maupun sebagai tepung kelapa, air kelapa
minyak
kelapa
berwarna
lainnya
seperti
bungkil
dan
digunakan sebagai bahan baku pembuatan
bila dikembangkan menjadi klaster industri
nata de coco, nira untuk gula kelapa, daun
kelapa olahan dan hal ini akan sangat
kelapa untuk kerajinan dan batang untuk
berarti dalam meningkatkan pendapatan
industri bangunan (Mahmud dan Budiman
masyarakat, membuka lapangan kerja baru
dalam Anonim, 1990).
dan menjadi salah satu sumber pendapatan
Di Indonesia kelapa diproduksi menjadi
asli daerah.
minyak kelapa dan dikonsumsi sebagai
Potensi agroprocessing dan home
minyak goreng. Hal ini sejalan dengan
industri di daerah ini cukup besar terutama
pernyataan
dalam
dalam mendorong pengembangan sektor
Palungkun (1993), Marketing Analyst Asian
riel (UKMK). Dengan difusi teknologi yang
and Pasifik Coconut Community (APPC),
secara terus menerus UKMK yang memiliki
bahwa dari 700-800 ribu ton produksi minyak
multiplier
kelapa Indonesia sekitar 500-600 ribu ton
kerja
dikonsumsi sebagai minyak goreng.
daerah.
Taufik
Kurahman
Propinsi Sulawesi Tenggara memiliki sejumlah
komoditas
unggulan
pertanian
pendapatan
tinggi
dan
memperkuat
kesempatan perekonomian
Fermentasi (aerob anfotolitik) adalah salah
satu
metode
pembuatan
VCO,
yang seperti kakao, mente, lada, kopi dan
metode ini selaian sederhana dan mudah
kelapa
seluruh
diadopsi oleh masyarakat, juga diklaim
wilayah Kabupaten/Kota, khususnya kelapa
sebagai cara yang paling baik untuk
dalam sebagai bahan baku untuk menghasil
menghasilkan VCO. Teknologi ini sangat
VCO mulai Mei tahun 2007 telah ditetapkan
sesuai
sebagai salah satu komoditas unggulan
fasilitas listrik terbatas, ekonomis, dapat
daerah oleh Dinas perkebunan Propinsi
melibatkan banyak masyarakat sehingga
sebagai respon terhadap besarnya perhatian
akan dapat menumbuhkan gairah untuk
dunia terhadap hasil produk olahan buah
berusaha.
kelapa
yang
tersebar
baik
dihampir
berupa
di
daerah
dengan
kelapa
VCO memiliki kandungan asam laurat
murni(VCO), arang batok kelapa, olahan
yang relatif tinggi. Asam laurat adalah
sabut, bahkan produk obat dan kosmetik
sebuah lemak jenuh dengan rantai sedang
mulai
oleh
yang
telah
sedang (MCT). Trigliserida di dalam tubuh
menjadi
konsumen.
Sejak
pilihan
minyak
diterapkan
alternatif
Januari
2007
biasa
VCO, 1000 ton arang batok kelapa. Melihat
monogliserida serta asam lemak bebas.
potensi
Monogliserida dan asam lemak inilah yang
rakyat
seluas
35.211,6 Ha (1996) dan Kabupaten Konawe seluas 11.000 Ha, maka
sangat strategis
digliserida
rantai
kita
kelapa
menjadi
Trigliserida
ditawarkan untuk mensuplai sebanya 40 ton tanaman
dipecah
disebut
mempunyai sifat antimikroba.
dan
VCO merupakan bahan baku industri
ada selama jangka waktu pengelolaan
pangan, kosmetika dan farmasi. Dibidang
proyek. NPV menunjukan besarnya
kosmetika, minyak kelapa murni digunakan
kelebihan
untuk
itu,
dibanding cost selama jangka waktu
banyak penelitian terbaru berhasil membuka
pelaksanaan proyek dengan indikator
tabir rahasia yang terkandung dalam buah
bahwa apabila :
kelapa,
meningkatkan
NPV = 0 : memberikan makna bahwa
menanggulangi
investasi yang akan dijalankan
perawatan
tubuh.
terutama
metabolisme
untuk
tubuh
dan
Disamping
beragam penyakit (Nuralam, 2005).
kekurangan
benefit
dinyatakan tidak rugi dan tidak untung untuk dijalankan.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada usaha
NPV > 0 : memberikan makna bahwa investasi yang akan dijalankan
virgin coconut oil UKM Anaway di Desa Anggopiu,
atau
Kecamatan
Uepai
Kabupaten
Konawe. Data untuk menghitung kelayakan
dinyatakan layak dijalankan, dan NPV < 0 : memberikan makna bahwa investasi yang akan dijalankan
finansial diambil pada bulan januari 2008,
dinyatakan rugi dan tidak perlu
sedangkan uji manfaat dalam hal daya
dijalankan.
hambat VCO terhadap bakteri Coli dilakukan bulan juni 2006. Penelitian didasarkan pada pertimbangan
UKM
Anaway
merupakan
satu-satunya usaha VCO yang ada di Kabupaten Konawe. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif. Analisis
deskriptif
menggambarkan
manajemen keuangan usaha dan manfaat VCO dari segi kesehatan. Untuk
menilai
kelayakan
investasi
proyek dari sisi finansial, maka dilihat dari beberapa komponen yang harus dipenuhi antara lain : Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (BNCR) maka dilakukan pendekatan menurut Clive Gray, dkk (1985)
a) Analisis NPV, untuk menghitung nilai dari usaha maka langkah awal perlu diketahui berapa besar aliran net cash flow termasuk nilai-nilai sisa yang masih
b) Analisis kriteria (NBCR),
Net Benefit Cost
menunjukan
keuntungan
bersih
besarnya
yang
diperoleh
setiap satu rupiah yang diinvestasikan dalam
jangka
waktu
pelaksanaan
proyek dengan indikator bahwa apabila: NBCR
=
0
:
menunjukan
bahwa
investasi usaha kembali modal NBCR
>
0
:
menunjukan
investasi dijalankan
usaha
bahwa layak
NBCR < 0 : menunjukan bahwa investasi usaha tidak layak dijalankan
untuk membuat suspensi bakteri E.coli dilakukan dengan cara menambahkan larutan NaCl 0,9% ke dalam biakan bakteri
tersebut
pada
agar
mirin
sebanyak 9 ml atau pada pengenceran
c) Analisis kriteria
Interna Rate of
101.
Penelitian
Return
(IRR), analisis ini menunjukan
Laboratorium
bahwa
persentase
Pengawasan
keuntungan
yang
dilakukan
Mikrobiologi Obat
dan
di Badan
Makanan
diperoleh dari investasi setiap tahun
(BPOM) Kendari. Kemudian Data yang
selama umur proyek. Misalnya jika IRR
diperoleh
25%
menggunakan Uji Anova (analisis one –
menunjukan
proyek
dalam
sebesar
25%
demikian
bahwa
mencapai
kemapuan keuntungan
per
tahun.
Dengan
indicator
IRR
adalah
dianalisis
dengan
way varian) dan Uji Duncan. HASIL DAN PEMBAHASAN
membandingkan dengan tingkat bunga
A.
bank yang berlaku dengan rumus:
Finansial
Analisa
NPV keseluruhan
Kelayakan
merupakan
selisih
penerimaan
antara
dalam
usia
investasi dengan keseluruhan biaya. Hasil Dimana: Df = discon factor, dengan analisis sebagai berikut :
analisis menunjukkan bahwa besarnya nilai NPV pada discount factor (df) 12% dan
Jika IRR > bunga bank usaha layak
26%
Jika IRR < bunga bank usaha tidak layak
147,975,386 dan Rp. (13,658,113). Hal ini
Jika IRR = bunga bank usaha tidak rugi
menunjukkan bahwa antara df 12% sampai
dan juga tidak untung
masing-masing
sebesar
Rp.
dengan 25% berarti bahwa, usaha vco
d) Uji daya hambat, untuk menguji daya
UKM Anaway layak dikembangkan karena
hambat vco terhadap E. Coli dalam
nilai NPV>0, sedangkan pada df 26% nilai
penelitian
NPV
ini
dibuat
VCO
dengan
menunjukkan
angka
negative
konsentrasi masing-masing 20%, 30%,
(13,658,113) yang berarti bahwa pada
40% dan 50%. Untuk membuat VCO
tingkat suku bunga tersebut usaha vco
dengan konsentrasi tersebut diganakan
UKM Anaway tidak layak dikembangkan
etanol
karena nilai NPV<0.
P
sebagai
pelarut
karena
didasarkan dari sifat VCO yang praktis
Hasil
analisis
menunjukkan
pada
tidak larut dalam air, mudah larut dalam
tahun 1 usaha ini telah mendapatkan
etanol (95%) P (Anonim, 1979), dan
keuntungan
sebesar
Rp
72,940,725.
Berikut dapat dilihat nilai kelayakan pada df yang berbeda-beda. Tabel 1. Nilai Kelayakan Pada Beberapa Discount Factor
Sumber: Hasil olahan data primer Dari
tabel
diatas
dapat
diketahui
besarnya nilai NBCR pada df antara 12%
B. Analisa Sensitivitas Analisis
sensitivitas
atau
analisis
sampai dengan 25% masih menunjukkan
kepekaan bertujuan untuk melihat apa yang
angka lebih besar dari satu artinya pada df
akan terjadi dengan analisis proyek jika ada
tersebut usaha vco UKM Anaway layak
sesuatu kesalahan atau perubahan dasar
dikembangkan karena nilai NBCR >1. Pada
dalam perhitungan cost atau benefit. Dalam
df 12% NBCR 1,99 artinya setiap Rp. 1 yang
analisis kepekaan semua kemungkinan
dikeluarkan akan menyebabkan kenaikan
harus dicoba yang berarti bahwa setiap kali
pendapatan bersih sebesar 1,99 kali lipat
harus diadakan analisis balik. Ini perlu dan
IRR menunjukkan nilai dimana NPV =
penting
karena
dalam
analisis
proyek
0, dan sampai seberapa jauh kemampuan
didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang
proyek usaha VCO untuk mengembalikan
mengandung
pinjaman.
secara
tentang apa yang akan terjadi dimasa yang
interpolasi menunjukkan besarnya IRR =
akan datang, seperti perubahan iklim,
25,84%. Hal ini berarti bahwa kemampuan
perubahan harga, inflasi dan sebagainya.
mengembalikan modal yang diinvestasikan
Dalam penelitian ini analisis kepekaan yang
oleh UKM Anaway adalah batas 25,84%.
dilakukan apabila biaya naik 10%.
Dari
perhitungan
banyak
ketidakpastian
Karena nilai IRR lebih besar dari nilai suku
Dari hasi analisis diperoleh nilai NPV
bunga yang berlaku (jika suku bank dibawah
(batas df 12 dan 26) adalah masing-masing
25,84%) maka usaha vco UKM Anaway
sebesar
layak
sebaliknya
(35,107,358), hal ini menunjukkan bahwa
apabila suku bunga diatas 25,84% maka
meskipun biaya naik 10% dan penerimaan
UKM Anaway akan merugi karena tidak
tetap maka usaha vco UKM Anaway masih
mampu mengembalikan pinjaman.
layak untuk dikembangkan karena nilai
untuk
dilanjutkan
dan
Rp.101.098.036
dan
Rp.
NPV >0 sampai pada batas df 26% dan
pada df ini NBCR telah menunjukkan nilai
Hasil pengukuran diameter daerah
0,77 dan nilai IRR sebesar 25,50, artinya
hambatan VCO dengan konsentrasi 20%,
usaha ini layak pada df 25 % dan pada
30%, 40%, 50%, Etanol P, Ampisillin,
tingkat bunga batas 25,50%.
terhadap pertumbuhan bakteri E.coli serta hasil pengujian statistik analisis varian dapat digambarkan sebagai berikut :
C. Uji Daya Hambat
Gambar 1. Daerah hambatan VCO dengan konsentrasi 20%-50%, Etanol P, Ampisillin
Sumber: Hasil olahan data primer Untuk mengetahui daya hambat dari
subset 2, VCO 30% pada subset 3, VCO
VCOjuga dapat dilihat dari hasil uji Anova
40% pada subset 4 dan VCO 50% pada
yang signifikan 0,000 karena signifikan <
subset 5.
0,05 maka terdapat perbedaan rata-rata
Dari hasil penelitian menunjukkan
antara pengulangan I, II, dan III. Kemudian
bahwa
diketahui bahwa F hitung sebesar 497,600
pertumbuhan bakteri E.coli dengan lebar
lebih besar dibandingkan dengan
F tabel
diameter hambatan yaitu : konsentrasi 20%
yaitu 3,16. Karena terdapat perbedaan rata-
= 8,00 mm. Konsentrasi 30% = 9,33 mm,
rata antara pengulangan I, II dan III maka uji
konsentrasi
Anova dilanjutkan dengan uji Duncan untuk
konsentrasi 50% = 12,00 mm.
melihat besarnya daya hambat VCO pada
memiliki daya hambat terhadap bakteri
masing-masing konsentrasi.
E.coli, hal ini dapat dilihat dari uji statistik
Untuk konsentrasi VCO terdiri dari 6 kelompok subset. Untuk alfa 0,05 VCO dengan
konsentrasi
20%
berada
pada
VCO
40%
dapat
=
10,33
menghambat
mm,
dan VCO
anova dimana F hitung 497.000 lebih besar dibandingkan dengan F tabel 3,11.
Konsentrasi VCO mampu menghambat
mampu menghambat pertumbuhan bakteri
pertumbuhan bakteri E.coli terbesar pada
E.coli pada konsentrasi 50% dengan luas
konsentrasi 50%, sebab berada pada subset
zona hambat 12,00 mm.
5 pada tabel Duncan dengan zona hambat yaitu 12,00 mm dibandingkan dengan zona
DAFTAR PUSTAKA
dan 40%.
Anonim, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
KESIMPULAN
Anonim, 2006. Kabupaten Konawe Dalam Angka, BPS, Unaaha.
hambat VCO dengan konsentrasi 20%, 30%,
Berdasarkan
hasil
pembahasan
maka
penelitian dapat
dan
disimpulkan
sebagai berikut : (a) secara financial usaha vco UKM Anaway layak untuk dilanjutkan. Hal ini didasarkan atas hasil analisis yang menunjukkan
bahwa
nilai
NPV>0,
nilai
NBCR>1 dan nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku (paling tinggi 24%), (b) hasil analisis sensitivitas, menunjukkan bahwa meskipun biaya naik 10% dan benefit tetap, usaha vco UKM Anaway masih layak secara finansil untuk dilanjutkan, (c) dari hasil uji daya hambat vco terhadap bakteri E.Coli menunjukkan VCO
Clive Gray, dkk, 1985. Pengantar Evaluasi Proyek.Penerbit PT Gramedia, Jakarta. Kadariah, dkk. 1976. Pengantar Evaluasi Proyek. LPFE. Universitas Indonesia, Jakarta. Nitisemito, S.A. dan Burhan, U. 1990, Wawasan Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek. Bumi Aksara, Jakarta. Nuralam, A, 2005. Virgin Coconut Oil Minyak Penakluk Aneka Penyakit, PT. Agromedia Pustaka, Bogor. Palungkun, R, 1993. Aneka Produk Olahan Kelapa. PT. Penebar Swadaya. Jakarta. Setyamidjaja, D, 1984. Bertanam Kelapa. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.