Kumpulan Jurnal M & K Edisi Pertama

  • Uploaded by: Hatani
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kumpulan Jurnal M & K Edisi Pertama as PDF for free.

More details

  • Words: 32,533
  • Pages: 104
PROSPEK PENGEMBANGAN BANK SYARI’AH DI INDONESIA (STUDI KASUS PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK) SAMDIN 1) & ASMIRANDA IRVIANDY 2) ABSTRACT The research held in PT. Muamalat Bank of Indonesia, Tbk. aimed to know the prospect of development of PT. Muamalat Bank of Indonesia, Tbk in the future observed from the financial view. The variables of financial ratio used in this research were liquidity ratio (current ratio, fund to deposit ratio), and profitability ratio (net profit margin, return om asset, return an equity). From the data obtained and processed by using analisys tool namely simple moving average three years with different types of financial ratio variables can be concluded that it is predicted that CR and FDR of Muamalat Bank will have fluctuation because it is influenced by the national and global economy, however the function of BMI has already run well. NPM of BMI is predicted to have stable increase obtained from share spread. It was also predicted that ROA and ROE of BMI remained to be persistent since 2006. In general, the condition of this capital reversion was already good. Considering that the competition faced was too tight (can be seen from the fluctuation of profit and balance) but it can be balanced by the stable financial management. Development prospect of BMI is also predicted will be widely open which is influenced by the support of many stakeholders. Key Words: Current Ratio, Fund To Deposit Ratio, Net Profit Margin, ROA, ROE PENDAHULUAN

Krisis

Sejak tahun 1997 hingga sekarang krisis

ekonomi

di

Indonesia

belum

perbankan

berkembang

semakin dalam dengan munculnya isu negatif

mengenai

kondisi

menunjukkan tanda-tanda kepulihan yang

nasional.

membaik. Diawali dengan adanya krisis

gambaran pesimis yang diberikan lembaga

perbankan, kondisi perbankan kemudian

pemeringkat

menjadi

perbankan

semakin

Indonesia

tidak

rawan. lagi

Perbankan

di

mampu beroperasi

Turunnya

perbankan

peringkat

internasional nasional

mengakibatkan

kepada

juga

semakin

dan

telah

merosotnya

secara normal, pelanggaran terhadap prinsip

kepercayaan

kehati-hatian

kecukupan

maupun luar negeri, terhadap perbankan

perbankan

nasional.

meningkat,

likuiditas

dan

menurun

drastis

permodalan dan

ketergantungan

pengelolaan

masyarakat, Belajar perbankan

baik

dari

dalam

kegagalan

nasional

yang

perbankan kepada bantuan likuiditas dari

berbasis bunga dan ditunjang dengan

Bank

Berbagai

mismanagement kelembagaan perbankan,

perkembangan ini mengakibatkan proses

mendorong munculnya sistem perbankan

intermediasi

baru.

Indonesia oleh

naik

tajam.

perbankan

terganggu

Meskipun,

munculnya

sistem

sehingga memberikan dampak yang kurang

perbankan ini dimunculkan pada tahun

menguntungkan bagi perekonomian.

1992, dengan berdasarkan pada UU No. 7

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan VOL. 1. No. 1.

Januari 2009

1

tahun 1992. Dimana pada tahun ini di

memberikan

Indonesia belum mengalami krisis ekonomi.

masyarakat; dan (3) Agent of services,

Namun, setelah terjadi krisis ekonomi dan

fungsi bank dalam memberikan pelayanan

perbankan, maka UU No. 7 tahun 1992

jasa lainnya kepada masyarakat disamping

tersebut dilakukan revisi, menjadi UU No. 10

menabung dan kredit, antara lain jasa

tahun 1998. Berangkat dari UU inilah,

pengiriman uang, penitipan barang-barang

akhirnya mendorong tumbuh kembangnya

berharga, pemberian jaminan bank dan

lembaga keuangan berbasis syari’ah. Saat

penyelesaian tagihan.

ini telah banyak bank konvensional yang

Bank

manfaat

Muamalat

lebih

Indonesia

kepada

adalah

melakukan konversi dari sistem bunga ke

bank syari’ah pertama di Indonesia.

syari’ah.

Bank

Bank syari’ah adalah sistem perbankan yang

dalam

kegiatan

Muamalat

Indonesia,Tbk

PT.

sebagai

pelopor bank syari’ah telah mengalami

operasionalnya

perkembangan yang sangat pesat sejak

menghindari dampak negatif dari sistem

didirikan pada 1 Mei 1992. PT. BMI telah

bunga

untuk

menunjukkan eksistensinya sebagai salah

dunia

satu

dalam

menciptakan

perekonomian keadilan

dalam

pendukung

dalam

perkembangan

perbankan. Bank syari’ah juga merupakan

sistem keuangan syari’ah dengan prinsip-

bank umum yang melaksanakan kegiatan

prinsip bagi hasil (Profit and loss Sharing)

usaha berdasarkan prinsip syari’ah yang

atau pembagian laba yang merupakan

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam

suatu sistem yang berdasarkan prinsip-

lalu lintas pembayaran. (UU No. 10 tahun

prinsip keadilan sesuai dengan tuntunan Al-

1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun

Qur’an ( [2 : 275], [3 : 130], [ 4 : 146], [2 :

1992 tentang perbankan).

276], [2 : 278] ) dan As-Sunnah sehingga

Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru (2006

:

9)

mengemukakan

bahwa

keberadaan bank (termasuk bank syari’ah)

diharapkan dengan sistem ini akan tercipta keadilan

dan

kesejahteraan

dalam

perekonomian Indonesia.

pada dasarnya memiliki fungsi utama pada 3

Kinerja keuangan pada PT. Bank

(tiga) aspek yaitu : (1) Agent of trust, yaitu

Muamalat Indonesia,Tbk. periode 2000 s/d

fungsi perbankan sebagai agen yang dapat

2006 memiliki total aktiva sebesar Rp.

dipercaya

dana

8,370.59 milyar, atau meningkat sebesar

dititipkan

12,70% dari tahun 2005 sebesar Rp.

dalam

masyarakat/nasabah

mengelola yang

kepadanya; (2) Agent of development, yaitu

7.427,05

fungsi bank sebagai agen pembangunan

pergerakan total pembiayaan pada tahun

yang akan mendorong sektor-sektor ekonomi

2006 sebesar RP. 6,628.09 atau naik

produktif

sebesar 12,57% dari total pembiayaan

dan

potensial

sehingga

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan VOL. 1. No. 1.

Januari 2009

milyar.

Jika

dibandingkan

2

pada tahun 2005 yang sebesar RP. 5,887.74

rangking ke-tujuh dalam kategaori asset

milyar.

Rp. 1 Triliun s/d Rp. 20 Triliun, serta

Dan

total

penerimaan

DPK

mengalami peningkatan yang sama dengan

termasuk

total pembiayaan yaitu sebesar 12,57 %

devisa terbaik di Indonesia dengan predikat

pada tahun 2006. Hal ini menunjukkan

“sangat

bahwa dalam dua tahun terakhir, PT. Bank

Indonesia,Tbk telah menjadi bank syari’ah

Muamalat

Indonesia,Tbk

pertama di Indonesia, dengan total asset

peningkatan

dari

total

mengalamai

aset,

DPK

dan

dalam

“sepuluh

bagus”.

PT.

besar

Bank

bank

Muamalat

Rp. 8 Triliun hingga akhir 2006.

pembiayaan. Namun, hal tersebut belum

Mengacu pada kondisi empiris yang

dapat menjamin keberhasilan PT. Bank

telah diuraikan di atas, maka penulis

Muamalat pada masa yang akan datang,

tertarik untuk melakukan penelitian tentang

mengingat semakin tajamnya persaingan

prospek pengembangan jangka panjang

dalam industri perbankan pada umumnya

bank syari’ah di Indonesia. Disebabkan

dan pada industri syari’ah pada khususnya.

karena melihat kondisi persaingan dalam

Selain

kondisi

keuangan

Bank

industri perbankan yang makin merebak

Muamalat yang cukup baik, keberadaannya

diantara konvensional dan syari’ah, untuk

sebagai

komponen

dapat tetap mempertahankan posisi dalam

juga

mendapat

industri guna meningkatkan perekonomian

beberapa

elemen

nasional. Olehnya itu, penulis tertarik untuk

bagian

perekonomian

dari

nasional

dukungan

dari

masyarakat,

sehingga

ini

memberikan

melakukan

penelitian

dengan

prospek tersendiri bagi perbankan syari’ah

permasalahan

bagaimana

khususnya Muamalat untuk tumbuh dan

pengembangan

PT.

berkembang.

Indonesia,Tbk

Tidak

bunga/riba

dalam

dikenalnya

sistem

operasional

Bank

datang

pada

ditinjau

dari

prospek

Bank masa segi

fokus

Muamalat yang

akan

keuangan.

Muamalat karena dapat merugikan nasabah,

Selanjutnya tujuan yang dicapai dalam riset

mendapat

ini

dukungan

mengeluarkan

fatwa

dari tentang

MUI

yang

haramnya

untuk

mengetahui

prospek

pengembangan pada PT. Bank Muamalat

bunga bank. Fatwa tersebut menyebabkan

Indonesia,Tbk

pada

masa

lonjaknya dana pihak ketiga (DPK) lebih

datang dari segi keuangan.

yang

akan

cepat dari pada pembiayaan. PT. Bank

Fokus kajian dalam riset ini dibatasi

Muamalat Indonesia,Tbk telah memperoleh

pada prospek pengembangan dari segi

berbagai penghargaan. Berdasarkan rating

keuangan, penulis melihat data masa lalu

majalah Infobank 2003, PT. Bank Muamalat

selama sebelas tahun yaitu periode 1996

Indonesia,Tbk masuk sepuluh besar dengan

s/d 2006. Dalam hal ini penulis melihat

predikat “sangat bagus” dan menempati

kondisi

keuangan

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan VOL. 1. No. 1.

Januari 2009

dalam

neraca

dan

3

laporan

rugi-laba

PT.

Bank

Muamalat

Indonesia,Tbk, yang akan dihitung dalam

Formulasi yang digunakan (Eddy Herjanto, 1999:119) adalah:

rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas (current ratio, dan fund to deposit ratio), dan rasio profitabilitas ( net profit margin, return on asset, dan return on equity).

t − N +1

Y = t +1 Y

t +1

=

∑X i =t

i

N X t + X t −1 + ... X t − N +1 N

METODE PENELITIAN Penelitian

ini

dapat

dikategorikan

penelitian

studi

kasus

HASIL DAN PEMBAHASAN

yaitu

Perkembangan Bank Muamalat pada

prospek

sebelas tahun terakhir cukup fluktuatif

Muamalat

berdasarkan hasil perhitungan rasio-rasio

Indonesia,Tbk. ditinjau dari aspek finansial.

keuangan. Mengacu pada data selama 11

Jenis data yang digunakan adalah data

tahun terakhir, penulis memprediksikan

sekunder

total

prospek perkembangan rasio keuangan

pembiayaan yang disalurkan, total aktiva,

pada Bank Muamalat dimasa medatang di

berbagai

tinjau dari segi keuangan sebagai berikut :

sebagai penelitian

yang

pengembangan

menjelaskan PT.

berupa

Bank

total

kewajiban,

dan

DPK, lain-lain

yang

terdapat dalam laporan keuangan. Sumber data sekunder diperoleh dari publikasi PT. Bank

Muamalat

Indonesia,Tbk.

Perkembangan Current Ratio Prospek perkembangan current ratio 4

Metode

tahun mendatang pada Bank Muamalat

pengumpulan data yang digunakan adalah

menggunakan analisis rata-rata bergerak

dokumentasi dan wawancara.

tiga tahunan menunjukan nilai sebesar

Metode analisis data yang digunakanan

1,18. Berarti kemampuan untuk melunasi

dalam riset ini adalah metode analisis rata-

hutang

rata bergerak sederhana tiga tahunan yaitu

pembentukan aktiva lancar lebih cepat

analisis prediksi didasarkan pada proyeksi

dibandingkan hutang lancar dengan spread

serial data yang dimuluskan dengan rata-rata

= 1,18. Dari CR Bank Muamalat tersebut,

bergerak.

bergerak

menunjukkan berada di bawah standar CR

sederhana tiga tahunan merupakan metode

ideal yaitu 2 : 1. Nilai ini masih cukup baik

peramalan rata-rata bergerak sederhana

karena perkembangan aktiva lancar relatif

yang

menghilangkan

lebih cepat dibandingkan hutang lancarnya.

pengaruh fluktuatif random dalam peramalan

Mengacu pada pertumbuhan CR selama

yang menggunakan data masa lalu untuk

tahun 1996 s/d 2006 dan prediksi tahun

memprediksikan

2007 s/d 2010 dapat disajikan pada grafik

Metode

dianggap

rata-rata

mampu

prospek

PT.

Bank

Muamalat Indonesia,Tbk pada masa yang

jangka

pendeknya

karena

berikut.

akan datang ditinjau dari aspek keuangan.

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan VOL. 1. No. 1.

Januari 2009

4

Grafik 1. Prediksi Current Ratio Bank Muamalat Tahun 2007-2010 1,60 1,40

CR (%)

1,20 1,00 0,80 0,60 0,40 0,20 0,00 1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

Periode (t)

2003

2004

2005

2006

2007

Current Ratio

2008

2009

2010

Ra

Nilai Prediksi Current Ratio

Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996 – 2006 Grafik di atas, diprediksikan bahwa pada

tahun

2007

current

ratio

Pada

tahun

2009

dan

2010

Bank

diprediksikan current ratio Bank Muamalat

Muamalat sebesar 1,23 atau mengalami

mengalami peningkatan sebesar 2%. Hal

peningkatan sebesar 8,85 % dari tahun

ini diprediksikan, disebabkan oleh berbagai

2006. Namun pada tahun 2008 kembali

upaya yang dilakukan oleh pemerintah

mengalami penurunan sebesar 6%, yang

untuk

diperkirakan dipengaruhi oleh kemungkinan

perbankan

menurunnya aktiva lancar yang dimiliki oleh

dampak positifnya pada tahun 2009 dan

Bank Muamalat sebagai imbas dari adanya

2010. Indikasi upaya pemerintah (termasuk

kecenderungan

pembiayaan

Bank Indonesia sebagai regulator) untuk

yang disalurkan kepada masyarakat. Hal ini

mendorong pertumbuhan ekonomi syari’ah

didasarkan

pada

bahwa,

terlihat

kemungkinan

disebabkan

kondisi

Ekonomi

menurunnya

asumsi oleh

terus

mendorong

pertumbuhan

syari’ah akan mulai

dari

penyelenggaraan

Syari’ah

pada

Festival

pertengahan

perekonomian yang tidak menentu sebagai

Januari

2008.

imbas dari gejolak politik yang diprediksikan

Komisi

Keuangan

akan marak pada pertengahan tahun 2008

adanya Arsitektur Perbankan Indonesia

sehubungan

Pemilihan

(API) maka seharusnya Indonesia tidak

Umum yang akan digelar pada tahun 2009,

kehilangan momentum untuk memajukan

sehingga variabel pembentuk aktiva lancar

pertumbuhan

menurun di satu pihak sementara hutang

Indonesia.

lancar relatif tetap (dana pihak ketiga).

masyarakat untuk menggunakan lembaga

dengan

rencana

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan VOL. 1. No. 1.

Januari 2009

Menurut

terasa

Anggota

Nursanita

ekonomi Peningkatan

DPR

Nasution,

syari’ah

di

kepercayaan

5

perbankan Muamalat

syari’ah dalam

khususnya menyimpan

Bank

dengan kata lain dana pihak ketiga yang

ataupun

berhasil dihimpun oleh Bank Muamalat

melakukan pinjaman pada Bank Muamalat.

sebagian besar (82 % dari DPK) langsung disalurkan

Perkembangan Fund to deposit ratio

bentuk

pembiayaan

kepada dunia usaha dan masyarakat. Ini

Perkembangan fund to deposit ratio

menunjukkan

untuk empat tahun mendatang pada Bank

fungsi

intermediasi

Bank

Muamalat berjalan baik, sebagai mediator

Muamalat dengan menggunakan analisis

antara masyarakat yang kelebihan dana

rata-rata bergerak tiga tahunan, diperoleh

dengan masyarakat yang kekurangan dan

hasil prediksi rata-rata Fund to Deposit Ratio adalah sebesar 0,82.

dalam

Ini berarti bahwa

perkembangan pembiayaan yang diberikan

membutuhkan

dana.

turunnya

pembiayaan

rasio

Fluktuasi/naik terhadap

simpanan (DPK) dapat digambarkan dalam

lebih tinggi dibandingkan dengan dana pihak

grafik sebagai berikut.

ketiga dengan spread sebesar 82 % atau

Grafik 2. Prediksi Fund to deposit ratio Bank Muamalat Tahun 2007-2010 1,2

FDR (%)

1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

Periode (t)

2003

2004

2005

2006

2007

2008

FundtoDeposit Ratio

2009

2010

Nilai Prediksi FDR

Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996-2006 Grafik di atas, diprediksikan bahwa

diperkirakan tidak diikuti oleh peningkatan

pada tahun 2007 fund to deposit ratio Bank

pembiayaan yang diberikan. Namun pada

Muamalat mengalami penurunan sebesar

tahun 2008 hingga 2009 diprediksikan FDR

sebesar 21 % dari tahun 2006. Penurunan

Bank Muamalat akan kembali mengalami

rasio pembiayaan terhadap DPK tersebut

peningkatan

dipengaruhi

penghimpunan

dipengaruhi oleh tingginya peningkatan

DPK oleh Bank Muamalat pada tahun 2007,

pembiayaan pada tahun 2008 dan 2009 di

dimana

satu

meningkatnya prosentase

peningkatannya

pihak

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan VOL. 1. No. 1.

Januari 2009

sebesar

sementara

6

DPK

%,

yang

meskipun

6

meningkat namun peningkatannya relatif

mulai diberlakukannya pasar bebas untuk

lebih

kawasan Asia Tenggara dan Pasifik.

kecil

dibandingkan

dengan

pembiayaan. Hal ini memberikan indikasi

Perkembangan Net profit margin

bahwa di tahun 2008 dan 2009, fungsi

Prospek

intermediasi Bank Muamalat akan berjalan mendorong

pertumbuhan

profit

selama tahun 1996-2006 sebesar 0,09.

bank

Berarti spread kemampuan Bank Muamalat

syari’ah khususnya dari aspek pembiayaan kepada dunia usaha.

net

margin yang diperoleh Bank Muamalat

lebih baik seiring dengan berbagai upaya untuk

perkembangan

dalam memupuk laba jika dibandingkan

Pada akhir periode

dengan total pendapatan yang diperoleh

estimasi yaitu tahun 2010 diperkirakan FDR

adalah sebesar 9%. Gejolak naik turunnya

akan kembali mengalami penurunan sebesar

laba

5%, dipengaruhi oleh tingginya persaingan

Bank

Muamalat

pengamatan

dalam industri syari’ah sehubungan dengan

dan

selama

periode

estimasi,

dapat

digambarkan dalam grafik sebagai berikut.

Grafik 3. Prediksi Net Profit Margin Bank Muamalat Tahun 2007-2010 0,6 0,4

PM(%)

0,2 0 1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

-0,2 -0,4 -0,6 -0,8 -1 -1,2 Periode (t)

Profit M argin

Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996 – 2006 Mengacu pada hasil perhitungan yang

pembentukan

laba

Nilai Prediksi PM

perusahaan

yang

ditunjukan pada grafik di atas diprediksikan

bersumber dari bagi hasil yang diterima

bahwa pada tahun 2007 net profit margin

perusahaan, baik bersumber dari bagi hasil

Bank

pembiayaan

Muamalat

mengalami

peningkatan

(kredit),

maupun

yang

16% dari tahun 2006. Peningkatan tersebut

bersumber dari penanaman modal bank

diperkirakan dipengaruhi oleh asumsi biaya-

dalam bentuk surat berharga dan jasa

biaya operasional Bank Muamalat relatif

lainnya. Salah satu sumber pembentukan

tetap

laba perbankan adalah spread antara suku

dan

harapan

akan

meningkatnya

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan VOL. 1. No. 1.

Januari 2009

7

bunga

(bagi

hasil)

pembiayaan

dan

mempengaruhi laba yang diperoleh dan

penanaman modal lainnya dengan suku

pendapatan operasional Bank Muamalat,

bunga simpanan nasabah, artinya bahwa

sehingga

semakin tinggi penanaman modal pada

diperoleh relatif tetap. Hal ini didasari atas

kegiatan produktif maka akan semakin besar

asumsi bahwa, Bank Muamalat mengalami

pula laba atau keuntungan yang diperoleh.

peningkatan

Pada tahun 2008 net profit margin PT. Bank

Muamalat

Indonesia,Tbk

kembali

mengalami penurunan sebesar 5 %, namun

pada pertengahan tahun 2008 yang dapat mempengaruhi kemampuan Bank Muamalat dalam menghasilkan keuntungan. Hal ini dasarkan pada asumsi bahwa, gejolak politik yang timbul sehingga dapat menurunkan pendapatan operasi yaitu bagi hasil dan jualbeli. Sedangkan pada periode selanjutnya (2009-2010) relatif tetap dari tahun 2008, diperkirakan dipengaruhi oleh kemungkinan adanya gejolak-gejolak pada periode ini yang secara langsung atau tidak langsung dapat

keuntungan

dalam

yang

menghasilkan

laba

bersih dan pendapatan operasional yang tidak besar perubahannya. Perkembangan Return On Asset

relatif tetap hingga tahun 2010. Hal ini diperkirakan, dipengaruhi oleh gejolak politik

margin

Prospek perkembangan return on asset untuk empat tahun mendatang pada Bank

Muamalat

dengan

menggunakan

analisis rata-rata bergerak tiga tahunan, kemampuan manajemen Bank Muamalat dalam

menghasilkan

pendapatan

atas

keseluruhan aktiva yang dimilikinya adalah sebesar 1,97. manajemen

Ini berarti bahwa setiap

mengelola

aktiva

sebesar

Rp.1,- maka akan menghasilkan tambahan pendapatan sebesar Rp.1,97. Gambaran fluktuasi tingkat pengembalian asset dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut.

Grafik 4 Prediksi Retun On Asset Bank Muamalat Tahun 2007-2010 12 10

ROA (%)

8 6 4 2 0 1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

-2 Periode (t)

ReturnOnAssets

Nilai Prediksi ROA

Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996 – 2006

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan VOL. 1. No. 1.

Januari 2009

8

Pada

grafik

di

atas,

diprediksikan

persaingan

pada usaha

sejenis

(bank

bahwa pada tahun 2007 hingga 2010 return

konvensional termasuk unit syari’ahnya)

on asset Bank Muamalat relatif tetap sejak

turut mempengaruhi kinerja pengembalian

tahun 2006.

Meskipun rasionya tidak

asset pada Bank Muamalat. Diprediksikan

meningkat, namun secara umum manajemen

bahwa pada masa mendatang persaingan

Bank

menjaga

dalam industri syari’ah semakin meningkat,

kelangsungan usaha pada empat tahun

hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja

mendatang. Hal ini didasarkan atas asumsi

Bank Muamalat dalam mengelola dana

bahwa,

(menghimpun dana dan menyalurkan dana)

Muamalat

Bank

mampu

Muamalat

masih

mampu

menghasilkan laba rata-rata Rp. 0,02,-. Hal

untuk menghasilkan laba.

ini disebabkan oleh pengaruh net profit

Perkembangan Return On Equity

margin Bank Muamalat tidak menunjukkan

Prospek perkembangan return on

peningkatan yang begitu besar, sehingga kemampuan mengelola

Bank aktiva

Muamalat yang

equity menunjukan rata-rata kemampuan

dalam

dimiliki

manajemen dalam menghasilkan laba atas

untuk

modal yang dimilikinya selama periode

menghasilkan laba juga tidak menunjukkan

pengamatan adalah sebesar 0,14.

peningkatan yang besar. Namun, fluktuasi

berarti

pembentukan laba dan kegiatan operasional

setiap

manajemen

menanamkan modal sebesar Rp.1,-, maka

dapat diimbangi dengan pengelolaan sistem

akan menghasilkan laba bersih sebesar

keuangan yang baik, melalui pengaturan

Rp.0,14,-.

prosentase pembiayaan dan penempatan dalam bentuk surat berharga.

bahwa

Ini

Gambaran

pengembalian

Tingginya

modal

fluktuasi

tingkat

sendiri

dapat

digambarkan dalam grafik sebagai berikut.

Grafik 5. Prediksi Retun On Equity Bank Muamalat Tahun 2007-2010 0.4 0.3 0.2

ROE (%)

0.1 0 -0.1

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

````

-0.2 -0.3 -0.4 -0.5 -0.6 Periode (t)

Return On Equity

Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996 – 2006

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan VOL. 1. No. 1.

Januari 2009

Nilai Prediksi ROE

9

Grafik di atas, diprediksikan bahwa

pada masa yang akan datang.

Sebab,

pada tahun 2007 hingga 2010 return on

tanpa dukungan dari pihak eksternal usaha

equity Bank Muamalat tidak mengalami

Bank Muamalat tidak akan mampu tumbuh

perubahan dari tahun 2006 atau relatif tetap,

dengan baik.

yang diperkirakan hal ini disebabkan oleh perolehan

pendapatan

operasional

dan

Sebagaimana diketahui, bahwa salah satu

faktor

diakomodirnya

sistem

beban operasional relatif konstan Hal ini

perbankan syari’ah dalam Undang-undang

menunjukkan

No.

bahwa,

manajemen

Bank

10

Tahun

1998

maraknya

usahanya selama empat tahun mendatang

syari’ah pada awal tahun 1990-an. Bahkan

atas modal sendiri yang dimiliki sebesar 14

ketika rancangan UU tersebut dibahas oleh

%

keuntungan.

pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat,

mengalami

realisasi ide pendirian PT. Bank Muamalat

perubahan, namun secara umum kondisi

Indonesia,Tbk sedang gencar dilakukan.

tingkat pengembalian modal ini cukup baik.

Walaupun disadari bahwa Undang-undang

Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa

No. 7 Tahun 1992, belum memberikan

persaingan

akan

dasar hukum yang kuat bagi operasional perbankan syari’ah di Indonesia. Namun

Walaupun

menghasilkan rasio

di

ini

masa

tidak

mendatang

semakin

meningkat

dalam

industri

perbankan

khususnya

industri

syari’ah,

dengan

tentang

semakin

Muamalat mampu menjaga kelangsungan

untuk

wacana

adalah

adanya

perbankan

undang-undang

itu

sehingga akan turut mempengaruhi Bank

memberikan landasan hukum bagi PT.

Muamalat dalam menghasikan keuntungan

Bank

atas modal sendiri. Namun, hal tersebut

menjalankan operasi usahanya. Hal ini

dapat

pengelolaan

merupakan salah satu bentuk dukungan

manajemen keuangan yang stabil dalam

dari pemerintah terhadap lahirnya Bank

menghadapi persaingan dalam industri pada

Muamalat. Disadari bahwa kelemahan itu

masa yang akan datang.

berimplikasi terhadap perkembangan Bank

diimbangi

dengan

Pendapat Pemerintah, Ulama Masyarakat Tentang Bank Muamalat

dan

Muamalat

Indonesia,Tbk

untuk

Muamalat dalam kurun waktu 1992 s/d 1998, yang kemudian direvisi menjadi

Untuk mendukung penelitian ini, selain

Undang-undang

No.

10

Tahun

1998.

menggunakan angka-angka statistik, penulis

Dengan direvisinya UU No. 7 Tahun 1992

juga

atas

menjadi UU No. 10 tahun 1998, semakin

penelitian terdahulu. Hal ini dilakukan untuk

besar kesempatan bagi bank syari’ah untuk

mengetahui dukungan-dukungan dari pihak

tumbuh dan berkembang, khususnya Bank

eksternal, terhadap prospek Bank Muamalat

Muamalat sebagai pelopor, yang makin

melakukan

telaah

pustaka

besar

peluangnya

untuk

memperluas

jaringan dengan pendirian kantor-kantor baru di

beberapa

daerah

tanah

air

(www.syariahsupport.co.id : 2008). PT.

Bank

Muamalat

oleh

DPS.

(Annual

report

PT.

Bank

Muamalat Indoensia, Tbk : 2006). Ulama memiliki

merupakan

pengetahuan

sosok luas

yang tentang

Indonesia,Tbk

berbagai aspek agama yang merupakan

didukung juga oleh para Majelis Ulama

landasan berdirinya perbankan syari’ah,

Indonesia

berfungsi sebagai pengayom masyarakat

(MUI)

yang

Dewan

Pengawas

Dewan

Syari’ah

juga

Syari’ah Nasional

merupakan (DPS)

(DSN).

dan DSN

dan pengarah jalannya perbankan syari’ah tersebut.

Peran

ulama

dalam

diharapkan berfungsi sebagai pendorong

perkembangan

penerapan ajaran Islam dalam kehidupan

khususnya bagi Bank Muamalat bukan

ekonomi. DSN berwenang mengeluarkan

hanya sekedar memberikan pengarahan

fatwa yang mengikat DPS di masing-masing

terhadap jalannya operasional perbankan

lembaga keuangan syari’ah dan menjadi

syari’ah

dasar tindakan hukum pihak-pihak terkait,

landasan syari’ah, melainkan lebih dari itu

dalam hal ini salah satunya adalah pihak

harus

Bank Muamalat. Dewan Pengawas Syari’ah

masyarakat luas baik masyarakat muslim

PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk diketuai

maupun masyarakat non muslim. Dalam

oleh

yang

eksistensinya sebagai pengayom, maka

beranggotakan tiga orang yaitu Prof. Dr. H.

ulama melalui lembaga formalnya “Majelis

Muardi Chatib, Prof. Dr. H. Umar Shihab,

Ulama Indonesia” (MUI), mengeluarkan

dan K.H. Ma’ruf Amin. DPS Bank Muamalat

fatwa-fatwa guna membentengi perbankan

mengatakan bahwa Bank Muamalat sebagai

syari’ah dari berbagai praktek dan upaya-

bank

upaya

K.H.

M.A.

syari’ah

Sahal

Mahfudh,

terkemuka

memberikan

agar

perbankan

tetrap

memberikan

syari’ah

berjalan

di

sosialisasi

penyimpangan

kepada

dengan

syari’ah

mana BMI mencatat perkembangan yang

berkembangnya dinamika kehidupan di era

menggembirakan

berhasil

global yang serba tidak menentu saat ini

jaringan

dan mungkin juga di masa yang akan

pelayanannya dan produknya secara inovatif

datang. Olehnya itu, fatwa MUI tentang

demi lebih mendekatkan jasa perbankan

haramnya bunga bank juga merupakan

syari’ah ke nasabah maupun masyarakat

faktor

luas. DPS juga mengatakan bahwa seluruh

Indonesia memperoleh apresiasi positif dari

kegiatan

sepenuhnya

kalangan masyarakat luas. Fatwa tersebut

sesuai dengan fatwa-fatwa Dewan Syari’ah

menyebabkan melonjaknya Dana Pihak

Nasional dan keputusan yang dikeluarkan

Ketiga

mengupayakan

pengembangan

operasional

BMI

penyebab

(DPK)

PT.

lebih

dengan

ajaran

pelayanan jasa perbankan secara Islami, di yaitu

sehubungan

atas

Bank

cepat

semakin

Muamalat

dari

pada

pembiayaan

Bank

memperoleh

Muamalat

berbagai

telah

besar masyarakat utamanya muslim dapat

penghargaan.

memahami

arti

Berdasarkan rating majalah Infobank 2003,

perbankan

syari’ah

Bank

mereka mau menjadi mitra atau nasabah

Muamalat

dengan

masuk

predikat

menempati

sepuluh

“sangat

rangking

besar

bagus”

ke-tujuh

dan dalam

atau

penting

dan

manfaat

tersebut,

menganggapnya

sehingga

sebagai

suatu

lembaga yang dapat memberikan manfaat

kategaori asset Rp. 1 Triliun s/d Rp. 20

dan

Triliun, serta termasuk dalam sepuluh besar

individu,

bank devisa terbaik di Indonesia dengan

usaha-usahanya

predikat “sangat bagus”. PT. Bank Muamalat

konvensional. Diperolehnya kenyamanan

Indonesia,Tbk telah menjadi bank syari’ah

karena

pertama di Indonesia, dengan total asset Rp.

Muamalat) menerapkan prinsip bagi hasil

8 Triliun hingga akhir 2006. (Samdin : 2007)

yang memberikan keuntungan bagi kedua

Berdasarkan telaah pustaka di atas,

kenyamanan keluarga

dalam dan

kehidupan

kelompok

melebihi

perbankan

atau

bank-bank

syari’ah

(Bank

belah pihak atas kesepakatan bersama. Hal

dapat disimpulkan bahwa Bank Muamalat

ini

mendapatkan dukungan yang positif dari

konvensional

para MUI dengan didukung oleh fatwa-fatwa

secara

yang menyebabkan Bank Muamalat dan

berkewajiban

membayar

mendapatkan apresiasi yang positif dari

mengembalikan

kreditnya

masyarakat luas dan memperoleh beberapa

usahanya menderita kerugian. (Samdin :

penghargaan.

2007)

Dari

segi

dukungan

bersebelahan yang

sepihak

dengan

sistem

menetapkan dan

bank bunga

akan

tetap atau

walaupun

Pemerintah dan MUI, penulis melihat bahwa

Penelitian yang dilakukan oleh DR.

Bank Muamalat mempunyai prospek yang

Jazim Hamidi, SH. MH. (2007) dengan

baik pada masa yang akan datang, dengan

judul ”Persepsi dan Sikap Masyarakat

asumsi

Santri

bahwa

menjalankan dengan

Bank

Muamalat

kegiatan

berdasarkan

tetap

operasionalnya

Dalam

Terhadap

penelitian

Bank tersebut

didapatkan bahwa persepsi masyarakat

ditetapkan oleh MUI yang berprinsipkan

santri di Jawa Timur baik yang merupakan

ekonomi

memberikan

nasabah maupun yang bukan nasabah

pelayanan yang berbasiskan prinsip Islam

bank syari’ah, ditinjau dari pendekatan

kepada

budaya, sosial, pribadi dan psikologis,

Serta

masyarakat

yang

Syari’ah”.

Timur

telah

Islami.

fatwa

Jawa

agar

apresiasi

masyarakat tidak berubah. Perbankan

syari’ah

adalah akan

positif

terhadap

bank

syari’ah.

menjadi

Perbedaan yang terdapat pada kelompok

percepatan pertumbuhan dan pemerataan

masyarakat santri nasabah dan bukan

ekonomi di masa mendatang, jika sebagian

nasabah adalah pada sikap atau pilihan

mereka untuk memilih atau tidak memilih

Kendari. Adapun kesimpulan dari penelitian

bank syari’ah. Melalui indepth interview

tersebut, bahwa terdapat pengaruh yang

diperoleh jawaban bahwa walau secara

positif dan signifikan antara image nasabah

konsep bank syari’ah sudah baik, akan tetapi

dengan perilaku positif nasabah terhadap

dalam praktek perbankan syari’ah saat ini

produk tabungan Bank Muamalat (Shar-e,

masih menunjukkan ketidaksesuaian dengan

Tabungan

konsep yang ada, sehingga hal ini perlu

Arafah). Artinya bahwa semakin baik image

mendapat perhatian. (www.yahoo.com)

nasabah terhadap produk yang ditawarkan

Dari penelitian tersebut di atas, dapat

Bank

haji

Arafah,

Muamalat,

dan

maka

tabungan

kecenderungan

menjadi salah satu rekomendasi bagi pihak

perlaku positif nasabah akan semakin

Bank Muamalat, bahwa terdapat persepsi

meningkat (baik).

masyarakat yang mengatakan bahwa bank

Dalam

syari’ah di Indonesia secara konsep sudah

memberikan

baik namun secara praktek masih perlu

nasabah

mendapat perhatian lebih lanjut. Dalam hal

tabungan Bank Muamalat adalah positif

ini,

(baik).

Bank

Muamalat

harus

mampu

penelitian indikasi

(masyarakat) Hal

ini

tersebut

bahwa,

image

tentang

produk

tentunya

akan

dapat

membuktikan bahwa operasional usahanya

mendukung prospek pengembangan Bank

sesuai

syari’at

secara

murni,

untuk

Muamalat pada masa yang akan datang,

nasabah

yang

dengan asumsi bahwa kemurnian produk

seperti itu untuk perkembangan usaha pada

tabungan Bank Muamalat tetap dijalankan

masa yang akan datang. Hal di atas juga

sesuai syari’at Islam dengan prinsip jual-

memberikan

beli.

menghapuskan

persepsi

gambaran

bahwa,

terdapat

tanggapan yang positif dari masyarakat tentang

bank

syari’ah

khususnya

Bank

Muamalat.

Sehingga

image

nasabah

tidak

berubah. Selain mendapatkan dukungan dari pemerintah,

ulama

dan

masyarakat,

Penelitian yang dilakukan oleh Wa Ode

pengembangan bank syari’ah juga harus

Muchlia (2007), dengan judul “Pengaruh

didukung oleh lembaga pendidikan dan

Image Nasabah Terhadap Kecenderungan

bermitra dengan lembaga lain guna untuk

Perilaku Nasabah pada

meningkatkan

PT. Bank

pengetahuan

Muamalat Indonesia,Tbk Cabang Kendari”.

perbankan

Dalam penelitian tersebut meneliti tentang

menyediakan SDM yang mampu berkiprah

apakah

di dunia perbankan syari’ah sebagai tujuan

image

nasabah

khususnya

mengenai produk tabungan berpengaruh

jangka

signifikan terhadap kecenderungan perilaku

meningkatkan

nasabah pada Bank Muamalat Cabang

pemahaman

syari’ah

pendek

dalam

tentang hal

ini

dan

menengah

dan

upaya

sosialisasi

dan

masyarakat

yang

kepada

berpendidikan

sehingga

menyampaikannya

kepada

dapat

kegiatan besar yaitu “Festival Ekonomi

masyarakat

Syari’ah pada Januari 2008”, diperkirakan

awam dimana mereka berdomisili, sebagai

akan

tujuan jangka panjang. Bermitra dengan

kepercayaan masyarakat untuk bermitra

lembaga lain yang dimaksud antara lain

dengan Bank Muamalat. Deputi Gubernur

adalah

lain

Bank Negara Malaysia Mohd Razif Abdul

seperti : asuransi, pegadaian, yayasan, LSM,

Kadir, di sela- sela acara Festival Ekonomi

BAZIS, LAZ, dan semacamnya. Lembaga-

Syari’ah,

lembaga

(17/1/2008),

lembaga-lembaga

ini

keuangan

dimaksudkan

agar

dapat

semakin

mendorong

di

JCC,

peningkatan

Jakarta,

Kamis

menuturkan pangsa pasar

menjadi nasbah atau perpanjangan tangan

syari’ah di Indonesia masuk dalam kategori

dari perbankan syari’ah khususnya Bank

bagus.

Muamalat. (Samdin : 2007)

penduduk Indonesia relatif banyak dan

Dengan dukungan-dukungan tersebut di atas, memberikan indikasi bahwa prospek

Antara

lain,

karena

jumlah

penduduk yang mayoritas yang beragama Islam. (www.yahoo.com : 2008)

pengembangan Bank Muamalat ke depan

Prospek

pengembangan

lebar

bagi

masih cerah seiring dengan meningkatnya

terbuka

kepercayaan masyarakat untuk “menitipkan”

khususnya

dananya atau mempercayakan pembiayaan

tentunya perlu ditanggapi secara dini

usahanya pada Bank Muamalat. Data yang

melalui

ada menunjukkan bahwa dilihat dari segi

pengembangan usaha yang dijalankan,

perkembangannya, maka pertumbuhan bank

karena meskipun prospek usaha terbuka

syari’ah sejak tahun 2000 hingga 2004,

lebar

terlihat cukup tinggi yakni rata-rata lebih dari

menghadang.

Tantangan utama yang

50% setiap tahunnya. Bahkan pada tahun

ada

mata

2003 dan 2004, pertumbuhan Bank Syari’ah

mampukah perbankan syari’ah menjadi

melebihi 90% dari tahun-tahun sebelumnya.

sebuah lembaga intermediasi secara baik

Namun, pada tahun 2005, hal tersebut

sehingga mampu menggerakan sektor riil.

dirasakan agak melambat meskipun tetap

Kedua, mampukah perbankan syari’ah

tumbuh sebesar 37%. Walaupun demikian

berkembang “dihabitatnya yang subur’

pertumbuhan bank syari’ah tetap merupakan

(negeri

prestasi tersendiri di tengah tekanan yang

terbesar di dunia) dan menjadi contoh

cukup berat terhadap kondisi perekonomian

pengembangan

dan perbankan. (www.yahoo.com: 2008)

Ketiga,

Bank

Bank

yang Syari’ah,

Muamalat,

penyiapan

namun didepan

tantangan

dengan

strategi

juga

adalah

penduduk perbankan

dapatkah

tersebut

dimasa

siap

pertama,

muslim syari’ah?. depan

Sosialisasi bank syari’ah yang semakin

perbankan syari’ah menjadi rahmatan lil

marak dilakukan, salah satunya melalui

‘alamin, artinya perbankan syari’ah tidak

hanya bermanfaat bagi umat muslim, tapi

komunikasinya masih menonjolkan isu

juga bagi seluruh umat manusia.

halal-haram atau isu riba, dan kurang

Dalam

menghadapi

tantangan

menonjolkan isu value yang diraih

tersebut, strategi utama dalam konsep

oleh pelanggan.

pengembangan

3. Transformasi

Bank

Muamalat

dan

perbankan syari’ah pada umumnya di

Muslim

masa

Perbankan

depan

adalah

Transformasi.

ke

dari

Pelanggan

Pelanggan syari’ah

Umum.

juga

harus

Transformasi ini terutama harus dilakukan

membuka diri dan secara proaktif

oleh kalangan internal perbankan syari’ah.

'menjemput bola' pelanggan umum

Adapun

dan

proses

transformasi

yang

diperlukan adalah :

non-muslim.

Kesan

bahwa

perbankan syari’ah hanya untuk kaum

1. Transformasi dari Produk Syari’ah

muslim harus segera diubah. Dengan

ke Corporate Syari’ah Di masa depan,

demikian,

perbankan syari’ah tidak cukup hanya

dijalankan tidak lagi mengangkat isu

mendasarkan

riba, tetapi isu-isu profesionalisme.

pada

produk-produk

maka

komunikasi

yang

syari’ahnya. Masyarakat tidak hanya

4. Transformasi

menilai produknya, tetapi juga sistem

Besar kepada Orientasi yang lebih

manajemen,

Adil. Konsep perbankan syari’ah di

profil

personalia,

serta

dari

Pengusaha

service delivery-nya. Dengan kata lain,

masa

perbankan syari’ah juga harus berarti

menciptakan distribusi yang adil antar

semua

pengusaha besar dan kecil, serta

aspek

operasional

yang

depan

harus

mampu

dijalankan benar-benar berlandaskan

antar

pada syari’ah.

mendukung konsep ini, harus ada

2. Transformasi

Sentimen

pemetaan

Emosional ke Rasional Professional.

perbankan

Salah

perbankan

membatasi

banyaknya

cabangnya

satu

syari’ah kalangan

dari

pusat

kelemahan

adalah

masih

perbankan

syari’ah

yang

dan

daerah.

segmentasi syari’ah

Untuk pasar.

umum

pembukaan

harus kantor

hanya

pada

kota/kabupaten.

membidik sasarannya pada para loyalis

5. Transformasi dari Motif Investasi

syari’ah

atau

syari’ah.

Artinya,

mencari

professional.

fanatik

pada

ke

perbankan

lebih

pandangan hukum Islam, investasi

yang

yang bernilai

pelanggan

mementingkan daripada

yang

sentimen-emosional

pertimbangan Content

rasionaldari

Akumulasi

usaha

Modal.

adalah

karena

Dalam

pada

akan

sektor

membuka

lapangan

kerja,

mengolah

sumberdaya,

serta

meningkatkan

pendapatan. Oleh karena itu, di masa

Muamalat Indonesia,Tbk sebesar 1,18,

depan

artinya

perbankan

syari’ah

harus

kemampuan

Bank

dalam

mempelopori pemberian "kredit murah"

memenuhi kewajiban jangka pendeknya

sehingga memotivasi masyarakat untuk

dengan menggunakan aktiva lancar

berinvestasi pada sektor-sektor usaha

yang dimiliki. Fund deposit to ratio rata-

dan pada akhirnya pergerakan pada

rata sebesar 0,82, yang menunjukkan

sektor-sektor

bahwa

usaha

riil

ini

akan

membuka lapangan pekerjaan baru. Agar

proses

transformasi

berjalan

fungsi

intermediasi

Bank

muamalat telah berjalan dengan baik, dimana sebesar 82 % dari DPK yang

dengan baik, paling tidak dibutuhkan tiga

dihimpun

faktor penunjang, yaitu pertama, adanya

pembiayaan kepada dunia usaha. Rata-

dukungan dari pemerintah dan DPR dalam

rata net profit margin sebesar 0,09,

bentuk perundang-undangan serta dalam

artinya

menciptakan

Muamalat

iklim

perekonomian

yang

disalurkan

bahwa

dalam

bentuk

manajemen

mempunyai

Bank

kemampuan

kondusif. Kedua, adanya pengembangan

untuk memupuk laba atas pendapatan

produk.

dengan

operasi sebesar 9 %. Rata-rata return

produk-

on asset sebesar 1,97, artinya bahwa

produk yang diberikan harus lebih lengkap

manajemen Bank Muamalat mampu

dengan melakukan berbagai terobosan baru

menghasilkan laba sebesar Rp.1,97,-

dalam bentuk produk-produk baru yang

atas pengelolaan aktiva sebesar Rp.1,-.

mengimplementasikan

Rata-rata return on equity sebesar 0,04,

Agar

perbankan

dapat

bersaing

konvensional

masyarakat.

maka

kebutuhan

Ketiga, adanya dukungan

artinya manajemen Bank

Muamalat

positif dari masyarakat. Hal ini bisa terjadi

mempunyai

jika dikembangkan program komunikasi

menghasilkan laba sebesar Rp.0,04,-

dan sosialisasi secara terpadu. Program ini

atas penanaman modal sendiri sebesar

bertujuan untuk meningkatkan awareness

Rp.1,-.

dan attitude terhadap perbankan syari’ah,

2.

dan image building.

bergerak tiga tahunan untuk melihat

KESIMPULAN Berdasarkan dikemukakan

uraian

yang

telah

sebelumnya,

maka

dapat

ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1.

Hasil

pengolahan

menunjukkan selama periode 1996 s/d 2006 rata-rata Current Ratio PT. Bank

kemampuan

Hasil

analisis

untuk

rata-rata

prospek

pengembangan

Bank

Muamalat

pada

tahun

mendatang

yaitu

empat 2007

s/d

2010,

menunjukkan bahwa rata-rata prediksi perkembangan current ratio sebesar 1,19.

Fund to Deposit Ratio sebesar

0,77, atau 77 %. Rata-rata prediksi

perkembangan

profit

margin

Bank

Muamalat sebesar 0,21, artinya adanya prospek yang baik pada masa yang akan datang untuk menghasilkan laba atas keseluruhan

pendapatan

operasional.

Rata-rata prediksi perkembangan return on asset sebesar 0,02. Rata-rata prediksi return on equity sebesar 0,14, artinya bahwa

Bank

Muamalat

mempunyai

prospek yang baik dalam menghasilkan laba atas modal sendiri pada masa yang akan datang.

3.

Prospek pengembangan Bank

Muamalat pada tahun mendatang masih baik. Hal ini didasari atas asumsi: (1) pertumbuhan Bank Muamalat didukung pemerintah,

DPR

serta

dalam

menciptakan iklim perekonomian yang kondusif.

(2)

adanya pengembangan

produk bank syari’ah dengan melakukan terobosan baru dalam produknya yang lebih

lengkap

dengan

agar

bank

dapat

bersaing

konvensional

yang

memperhatikan kebutuhan masyarakat. (3)

adanya

dukungan

masyarakat komunikasi

positif

dengan dan

sosialisasi

dari

program secara

terpadu tentang bank syari’ah. DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’anul Karim dan Al-hadits Ahmad, N dan Haron, S. 2001. Perception of Malaysian Corporate Customers Toward Islamic Banking Products & Services, International Journal of Islamic Financial Service, Vol. 3 No. 4.

Almossawi, M. 2001. Bank selection criteria employed by college students in Bahrain: an emperical analysis, The International Journal of Bank Marketing, Vol.19 No. 3, pp 115. Bank Indonesia. 2001. Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di Jawa Barat. Jakarta. Boyd, W., Leonard, M., & White, C. 1994. Customer preferences for financial services: an analysis, International Journal of Bank Marketing, Vol. 12 , No.1, pp 9-15. Coyle, T. 1999. The bank of tomorrow, American Community Banker, Vol 8, No.7, pp. 16-18 Ho, P. F., Ong, P.Y and Thia, B. H. 1995. Bank selection criteria and multiple banking phenomena in Singapore. Unphublished MBA dissertation, School of Accountacy and Business, Nanyang Technological University Kompas. 2005. Pangsa Perbankan Syariah 2011 diprediksi 20 persen. Senin 7 Maret 2005. Kompas. 2004. Tahun 2005 sebanyak 19 bank akan buka unit syariah. Kamis 2 Desember 2006. Kaynak, E. 2005. American consumers’ attitudes towards commercial banks, The International Journal of Bank Marketing, Vol.23, No. 1, pp 73-89 Metawa, S. A., & Almossawi, M. 1998. Banking behavior of Islamic bank customers: Perspectives and implications, International of Bank Marketing, Vol. 16, No. 7, pp. 299313. Nicholls, J.A.F., Roslow,S.and Tsalikis, J. 1993. “Time is central”, International Journal of Bank Marketing, Vol. 11 No. 5, pp.12-18 Redaksi Info Bank. 1990. Info Bank April No. 241, Jakarta The Point (Newspaper), Syariah Banking in Indonesia, Tuesday 12 December 2006.

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA USAHA MIKRO SEKTOR PERDAGANGAN DI KOTA KENDARI Hasanuddin Bua 1) & Sinarwaty 2) ABSTRACT The objective of this research is to explain and evaluate empirically the effect of entrepreneurship behaviour towards the sector of micro businesse performance in Kendari Town. Data that is used is primary data that is collected through cross section by using questionare. Analysis method that is used are descriptive and regrsbivariat analysis. The result of this research shows that respondents averagely have already given their agreement statement in deciding and think of entrepreneurship behaviour factor. Hence, the exsitance of good entrepreneurship behaviour in sector of micro businesse in Kendari Town has an important role in the increasing of businesse performance. The result of regresi bivariat analysis shows that entrepreneurship behaviour has a positife and sifnificant effect toward sector of micro businesse performance in Kendari Town. It means that if we increase behaviour in entrepreneurship, it can increase the performance of micro businesse sector in Kendari Town as well. It proves that entrepreneurship behaviour done by entrepreners give a significant improvement in businesse performance. Thus, implementation of effective entrepreneurship behaviour will be able to increase to the performance of micro businesse sector in Kendari Town. Key Words: Entrepreneurship Behaviour, Working Performance PENDAHULUAN Upaya

pihak antara lain dengan memperkenalkan pengembangan

pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil

dan

pola pendekatan dalam rangka pembiayaan

dan

usaha mikro seperti pola kemitraan.

Menengah (UMKM) dewasa ini mendapat

Konsep

kemitraan

perhatian yang cukup besar dari berbagai

pembangunan

pihak, baik pemerintah/BUMN, perbankan,

setidaknya

swasta,

masyarakat

pemerintah setelah berlakunya UU No.9

maupun lembaga-lembaga internasional. Hal

Tahun 1995 tentang Usaha Kecil dan

ini dilatar belakangi oleh besarnya potensi

Inpres No. 10 Tahun 1998 tentang Usaha

UMKM yang perlu diefektifkan sebagai motor

Menengah. Kemitraan dianggap menjadi

penggerak perekonomian nasional setelah

salah satu alternatif upaya untuk mengatasi

mengalami

yang

berbagai problem internal yang dihadapi

dalam

mencakup aspek kualitas SDM, terutama

lembaga

swadaya

krisis

berkepanjangan.

ekonomi

Berbagai

upaya

UKM

mulai

rangka pengembangan dan pemberdayaan

kewirausahaan

usaha mikro telah dilakukan oleh berbagai

penguasaan

di

dalam Indonesia

dicanangkan

oleh

(entrepreneurship), teknologi

dan

informasi,

struktur

organisasi,

sistem

manajemen,

Raharja,

PT

Pelabuhan

Indonesia

IV.

kultur/budaya bisnis, kekuatan modal dan

Sementara BUMN lainnya seperti PLN

jaringan bisnis dengan pihak luar. Kemitraan

(persero)

yang dimediatori oleh pemerintah banyak

Jamsostek Kendari baru mencapai 39,56%.

melibatkan lembaga bisnis pemerintah dan

Khusus kepada enam BUMN yaitu Bank

swasta sebagai mitra usaha UMKM.

Mandiri,

Cabang

Pos

Kendari

Indonesia,

dan

Bank

PT

Rakyat

Kemitraan yang telah terjalin antara

Indonesia, Pertamina, Taspen, dan PT

pengusaha kecil dengan pengusaha besar

Askes Indonesia, kemungkinan juga sudah

swasta, BUMN atau BUMD di Kota Kendari

menyalurkan namun secara administrasi

masih sangat terbatas. Di antara pengusaha

belum melaporkannya.

mikro kecil yang bermitra, maka bentuk kemitraan

yang

terjalin

adalah

Usaha

mikro

yang

banyak

dagang

mendapatkan bantuan dari BUMN di Kota

umum, keagenan, sub-kontrak, waralaba

Kendari adalah usaha yang bergerak di

dan inti-plasma, serta dalam bentuk lainnya.

sektor perdagangan meliputi perdagangan

Sebagian besar kemitraan responden usaha

besar dan eceran, termasuk pertokoan.

mikro yang terjalin adalah atas dasar saling

(Dinas Koperasi, UKM, dan PMD Provinsi

menguntungkan, kemudian atas dasar untuk

Sultra,2006).

memenuhi anjuran pemerintah, dan atas

sektor perdagangan merupakan salah satu

dasar adanya keterkaitan bidang usaha.

sektor

Data dari Kadis Koperasi, UKM, dan PMD Provinsi Sultra

yang

Ada beberapa alasan: (1) jumlah

usaha

mikro/kecil

terbesar di Kota Kendari dan pelaku usaha

menyatakan sejak

di sektor ini pada umumnya mempunyai

diprogramkannya bantuan dana bergulir oleh

minat dalam menambah modal tambahan

pemerintah

untuk menjalankan usaha mereka, (2) bagi

Pembinaan

melalui Usaha

BUMN Kecil

dan

kepada Koperasi

BUMN,

sektor

perdagangan

memiliki

(PUKK) atau Pembinaan Kelompok Bina

potensi untuk dikembangkan karena di

Lingkungan (PKBL) sejak tahun 1995 hingga

antara peminjam, hanya sebagian kecil

2005,

yang

dana

seluruhnya

yang

telah

tersalurkan sebesar Rp169, 525 miliar lebih.

mengalami

kemandegan

dalam

mengembalikan kreditnya ini disebabkan

Di propinsi Sulawesi Tenggara ada 12

perputaran uang pada sebagian besar

BUMN yang memberikan bantuan kepada

usaha mikro sektor perdagangan adalah

UMKM.

relatif cepat sehingga menciptakan aliran

untuk

Dari ke 12 BUMN yang ditunjuk membantu

menyalurkan

bantuan

secara bergulir itu baru lima BUMN yang

penerimaan

yang

relatif

konstan

dan

konsisten

telah merealisasi antara 75-100%,yaitu PT

Pembinaan dan pemberdayaan usaha

Telkom, PT Aneka Tambang Tbk, PT Jasa

kecil mikro yang dilakukan oleh BUMN

tersebut diantaranya adalah melalui program

kewirausahaan

terintegrasi

kinerja keuangan perusahaan.

dalam

pendanaan

dan

berpengaruh

terhadap Dengan

pembinaan dengan memberikan pendidikan,

adanya kemampuan kewirausahaan yang

pelatihan

dimiliki oleh pengusaha mikro akan mampu

dan

pendampingan

yang

menunjang kemampuan wirausaha untuk

meningkatkan

usaha kecil mikro.

perusahaan. Berdasarkan uraian-uraian di

Suatu perusahaan yang mendapatkan bantuan

pemerintah,

baik

bantuan

kinerja

keuangan

atas perilaku kewirausahaan, kinerja usaha mikro dan bentuk pengaruh dari variabel

manajemen maupun permodalan akan dapat

tersebut,

meningkatkan usaha karena lebih efisien

melakukan penelitian dengan permasalahn

dibandingkan dengan yang belum diberikan

pokok

bantuan (Fisseha dalam Hadiyati, 2006).

berpengaruh signifikan terhadap kinerja

Dengan

pemerintah

usaha mikro sektor perdagangan di Kota

peningkatan

Kendari. Tujuan yang ingin dicapai dalam

kemampuan wirausaha sehingga pengusaha

riset ini adalah untuk menjelaskan dan

kecil mikro mampu meningkatkan kinerja

menguji

usahanya.

kewirausahaan

bantuan

mengharapkan

tersebut adanya

Untuk

meningkatkan

usaha mikro melalui kewirausahaan,

program pelatihan

pemerintah

memperhatikan

kinerja

mekanisme

harus pembinaan

dengan melibatkan berbagi instansi terkait. Kemampuan dimiliki

oleh

kewirausahaan

pengusaha

mikro

yang yang

mendapat bantuan BUMN akan berpengaruh terhadap

keberhasilan

perusahaan.

Keberhasilan atau kinerja perusahaan dapat dilihat dari keuntungan (profit) dan tingkat pertumbuhan penjualan. Hindle dan Cutting (2002)

menyatakan

mikro/kecil

bahwa

pengusaha

yang melakukan pendidikan

kewirausahaan

menunjukan

kinerja

keuangan yang berhasil meningkat atau berkembang. Mengacu pada fenomena emiris dan pernyataan tesebut dapat dijelaskan bahwa

maka

penulis

apakah

perilaku

secara

terhadap

tertarik

untuk

kewirausahaan

empiris

perilaku

berpengaruh

signifikan

kinerja

usaha

mikro

sektor

perdagangan di Kota Kendari. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian

survey

dengan

maksud

mengonfirmasi prediksi yang dibuat dan menjelaskannya berdasarkan fakta atau keadaan dilapangan. survey

yang

akan

Jenis penelitian dilakukan

adalah

penelitian penjelasan (explanatory). Hasan (2002)

manyatakan

bahwa

penelitian

penjelasan adalah merupakan penelitian yang

menggunakan

dimana

peneliti

kausal

antara

pengujian

data

yang

menjelaskan

hubungan

variabel-variabel

hipotesis.

sama melalui

Penelitian

ini

menggunakan pendekatan cross sectional study untuk melihat pengaruh di antara

variabel-variabel

yang

diidentifikasi

dan

internal

terhadap

kinerja

usaha

kecil-

merupakan serangkain pengaruh sebab-

menengah di Kota Kendari khususnya pada

akibat atau kausalitas. Pengukuran masing-

industri meubel dalam bentuk jumlah, rata-

masing

rata dan angka persentase; (2) Analisis

item

pertanyaan

dalam

setiap

variabel menggunakan skala 5 point dari

Regresi

likert, yaitu: “sangat setuju”: dengan skor 5,

pengaruh pengendalian internal terhadap

“setuju” dengan skor 4, “netral” dengan skor

kinerja usaha meubel di Kota Kendari

3, “tidak setuju” dengan skor 2 dan “sangat

dengan model persamaan: Y = b1X + ei

tidak setuju” dengan skor 1. Mengacu

pada

tujuan

penelitian

ini

Bivariat,

untuk

mengetahui

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data dalam penelitian

mengkaji, dan menganalisis fenomena dalam atau

ini dengan mengkombinasikan hasil temuan

eksplanatif

dari pendekatan analisis statistika deskriptif

kuantitatif

dan regresi multivariat yang dilakukan

(mainstream). Variabel yang diteliti adalah

sebelumnya agar terjadi proses sintesa

perilaku kewirausahan (X) dan kinerja usaha

demi

mikro sektor perdagangan di Kota Kendari

penelitian

sebagai variabel (Y). Tipe hubungan antara

multivariat ternyata juga sama dengan hasil

variabel-variabel yang diteliti adalah bersifat

analisis statistika dekriptif, sehingga dapat

causalitas (sebab-akibat) yaitu variabel X

memperkuat hasil temuan studi ini. Lebih

sebagai

(independent

jelasnya urain hasil pengujian dan analisis

variable) menjelaskan atau mempengaruhi

statistika dekriptif dan regresi multivariat

variabel Y sebagai dependent variable..

sebagai berikut:

bentuk

hubungan

disebut

sebagai

penelitian

asosiatif

dengan

pendakatan

variabel

antara

bebas

variabel

Populasi dalam penelitian ini adalah

penyempurnaan ini.

Hasil

Deskriptif

hasil

temuan

analisis

regresi

variabel

sektor

bertujuan

perdagangan yang telah menerima bantuan

mengenai

BUMN Non Perbankan di Kota Kendari

responden dari data yang terkumpul atas

periode tahun 2004 yang berjumlah 255

variabel bantuan BUMN, kewirausahaan,

pelaku usaha. Penentuan jumlah sampel

dan kinerja pada Usaha Mikro Sector

dalam

semua

pelaku

mikro

menginterprestasikan

distribusi

frekwensi

menggunakan

judment

Perdagangan

di

yaitu

penentuan

sampel

pengumpulan

data dari 51 responden

berdasarkan tujuan.

Kota

persepsi

ini

riset

sampling

usaha

untuk

penelitian

Kendari.

Hasil

diperoleh jawaban atas penilaian perilaku

Metode analisis data yang digunakan

kewirausahaan, dan kinerja pada Usaha

adalah (1) analisis deskriptif, bertujuan untuk

Mikro Sector Perdagangan di Kota Kendari

mengkaji dan menganalisis pengendalian

disajikan pada Tabel berikut:

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, dari 51

Pengambilan

keputusan

adalah

responden para pelaku Usaha mikro sektor

perencanaan dan pengambilan keputusan

perdagangan

dalam

dalam pengembangan usaha, bayangan

memberikan tanggapan dan penilaian atas

mengenai pengembangan usaha , langkah

variabel dalam studi ini bervariasi. Lebih

yang

jelasnya

masalah,

di

deskripsi

Kota

Kendari,

tanggapan

responden

diurakan sebagai berikut:

pola tingkah laku atau tindakan manusia ketekunan

adalah

kesabaran yang dimiliki dalam menyikapi kegagalan usaha, perhatian terhadap hal-hal

orang

keinginan terus belajar/berusaha walaupun banyak tantangan yang dihadapi. persepsi responden atas variabel ketekunan dalam mayoritas

menyatakan

baik

sebanyak 30 orang atau 58,82. Rata-rata pernyataan ketekunan

responden adalah

kategori tinggi.

kepandaian

berusaha,

baik

atas (3,61)

indikator dengan

atau

29,41%

dan

cukup

baik

sebanyak 25 orang atau 49,02%. Rata-rata pernyataan

responden

atas

indikator

pengambilan keputusan adalah baik (3,20) dengan kategori Sedang. Perencanaan strategik yang dimaksud

kecil yang dapat menghambat usahanya,

berusaha

memecahkan

mayoritas menyatakan baik sebanyak 15

Perilaku kewirausahaan adalah sikap, karakteristik:

dalam

pengetahuan bisnis. Persepsi responden

Perilaku Kewirausahaan

dengan

dilakukan

adalah strategi pemasaran, lokasi usaha, promosi

dalam

memasarkan

produk,

harga

barang

penetapan (mempertimbangkan

faktor-faktor: biaya,

keinginan konsumen, tingkat persaingan), pelayanan jaminan dan kemasan terhadap produk yang dijual, pemberian pelayanan kredit

dalam

penjualan

barang

ke

konsumen/pelanggan, pengadaan barang/

responden atas indikator visi adalah baik

variasi

(3,69) dengan kategori tinggi.

barang.

Persepsi

responden

mayoritas menyatakan cukup baik sebanyak

Kinerja Usaha

33 orang atau 64,71. Rata-rata pernyataan responden

atas

indikator

perencanaan

strategik adalah baik (3,47) dengan kategori Sedang. berbagai macam jalur, sarana dan prasarana dipercaya

mendistribusikan

dalam

memasarkan/

produk,

membagikan

kepemilikan usahanya kepada orang/pihak lain

(keluarga dan bukan keluarga) yang

dipercaya dan mau diajak sukses, pemikiran dan

pelaksanakan

pengutamaan

gagasan

keyakinan

baru,

” cepat dan tepat ” ketimbang ” lambat tetapi selamat ”,tidak menyalahkan diri sendiri (sering tidak menyesal). Persepsi responden mayoritas menyatakan baik sebanyak 29 orang atau 56,86. Rata-rata pernyataan responden atas indikator pengambilan resiko adalah baik (3,59) dengan kategori tinggi. Memiliki

visi

yang

merupakan

perwujudan cita-cita pengembangan usaha yang disesuaikan dengan

peluang dan

sumberdaya yang dimiliki, penetapan tujuan secara

terus

perubahan,

menerus

minat

dan

karena bakat

adanya terhadap

pekerjaan/usaha yang dilakukan sekarang, pandangan

usaha

jangka

panjang,

kemampuan berpikir. persepsi responden mayoritas menyatakan baik sebanyak 35 orang atau 68,63%. Rata-rata pernyataan

pengukuran

Keberhasilan atau kesuksesan perusahaan dengan

menggunakan

rasio

keuangan meliputi: rasio efisiensi penjualan (sales efficiency ratio), penjualan bersih (net sales), margin penjualan (net profit margin) dan perputaran jumlah aktiva (total asset turnover). Pengukuran keberhasilan atau

kesuksesan

menggunakan

rasio

pemilik

usaha

keuangan

dengan

skala interval.

ketimbang

kenyataan (intuisi), prinsip yang dimiliki yaitu

adalah

keberhasilan atau kesuksesan perusahaan. diukur

Pengambilan resiko merupakan pilihan yang

Kinerja

Penilaian pelanggan terhadap ketiga indikator kinerja terdiri atas lima kategori yaitu sangat tinggi skor 5;

tinggi skor 4;

kurang tinggi skor 3; rendah skor 2 dan sangat rendah skor 1. Lebih jelasnya penilaian atas variabel kinerja pelaku usaha mikro sektor perdagangan sebagai berikut: Rasio efisiensi penjualan (sales efficiency ratio),

mayoritas responden menyatakan

sangat baik sebanyak

29 orang atau

56,86%. Rata-rata kinerja usaha yang dimiliki responden atas indikator rasio efisiensi penjualan (sales efficiency ratio), adalah baik (4,45) dengan kategori tinggi. Kinerja usaha dilihat dari aspek profit margin,

mayoritas

responden

yang

menyatakan cukup baik sebanyak 41 orang atau 80,39%. Rata-rata kinerja usaha yang dimiliki responden atas indikator profit margin adalah baik (3,27) dengan kategori

sedang. Kemudian perputaran jumlah aktiva

analisis

(total asset turnover), mayoritas responden

digunakan

menyatakan sangat baik baik sebanyak 43

permasalahan

yang

orang atau 84,31%. Rata-rata kinerja usaha

penelitian

yaitu

yang

bebas terhadap variabel terikat sehingga

dimiliki

responden

atas

perputaran

jumlah

aktiva

turnover),

adalah

baik

indikator

(total (4,82)

asset dengan

kategori tinggi.

bertujuan ini,

untuk

yang

menjawab

diajukkan

dalam

pengaruh

variabel

dilanjutkan dengan analisis regresi bivariat. Ringkasan

pembahasan

hasil

perhitungan

analisis

telah

deskriptif

dikemukakan

bahwa

Berdasarkan tabel 2. di atas maka hasil analisis

inferensial

regresi bivariat dapat dilihat pada tabel 2.

Pada sebelumnya

statistika

regresi

bivariat

untuk

variabel

Hasil

analisis

menunjukkan

bahwa

regersi

bivariat

variabel

perilaku

perilaku kewirausahaan terhadap kinerja

kewirausahaan

usaha menujukkan besarnya nilai koefisien

sebesar 0,000, jika dibandingkan taraf

determinasi

(R2)

sig

t

signifikansi α=0,05, maka nilai sig t < α =

diartikan bahwa 73,40% proporsi variasi dari

0,05 atau 5%. Hal ini dapat diartikan bahwa

kinerja

terdapat

usaha

0,734

nilai

dapat

kinerja

sebesar

mempunyai

mikro

sektor

pengaruh

signifikan

antara

perdagangan di Kota Kendari.diterangkan

variabel perilaku kewirausahaan terhadap

oleh

kinerja usaha mikro sektor perdagangan di

keseluruhan

kewirausahaan.

variabel

Dengan

perilaku

demikian

dapat

Kota Kendari.

disimpulkan bahwa akurasi model untuk kepentingan

prediksi

semakin

akurat,

Berdasarkan hasil analisis data baik secara deskriptif maupun inferensial dalam

sehingga variabel perilaku kewirausahaan,

penelitian

dapat

pengaruh

pembahasan pada terlebih dahulu peneliti

sebesar 73,40% terhadap kinerja usaha

mengkombinasikan beberapa hasil temuan.

mikro sektor perdagangan di Kota Kendari.

Hasil analisis regresi bivariat ternyata juga

Sisanya 26,60% dijelaskan atau ditentukan

sama

oleh variabel lain di luar model analisis.

dekriptif

memberikan

kontribusi

ini,

dengan yang

sebelum

hasil

dilakukan

analisis

dilakukan

statistika

sebelumnya,

sehingga dapat memperkuat hasil temuan

baik

dalam penelitian ini. Dari analisis deskriptif

Kemudian perputaran jumlah aktiva (total

atas

asset turnover),

variabel

mempunyai

perilaku

nilai

kewirausahaan 3,51

dengan

kategori

sedang.

mayoritas responden

dapat

menyatakan sangat baik baik sebanyak 43

diartikan bahwa rata-rata responden dalam

orang atau 84,31%. Rata-rata kinerja usaha

penelitian ini memberikan tanggapan setuju

yang dimiliki responden atas indikator

dalam penentuan dan mempertimbangkan

perputaran

jumlah

faktor

turnover),

adalah baik (4,82) dengan

perilaku

sebesar

(3,27)

kewirausahaan

yaitu

aktiva

(total

asset

ketekunan adalah kesabaran yang dimiliki

kategori tinggi. Indikator yang digunakan

dalam

untuk

menyikapi

kegagalan

usaha,

mengukur

kinerja

usaha

dalam

perhatian terhadap hal-hal kecil yang dapat

penelitian ini adalah tingkat pertumbuhan

menghambat

terus

penjualan dan kemampuan dari usaha ini

banyak

dalam menciptakan keuntungan dilihat dari

usahanya,

belajar/berusaha

keinginan

walaupun

tantangan

yang

dihadapi,

keputusan

perencanaan

pengambilan

strategi

capaiannya dalam lima tahun terakhir.

dan

Kesempatan

yang

luas

dalam

pelaksanaan visi dan misi Dengan demikian

mengembangkan

perilaku kewirausahaan pada usaha mikro

ternyata memberikan dampak langsung

sektor

bagi

perdagangan

memegang

di

peranan

Kota

Kendari

penting

dalam

peningkatan kinerja usaha. Pada variabel kinerja usaha mayoritas

sektor

kreativitas

peningkatan

kinerja

perdagangan

Sehingga

dapat

pedagang

di

di

pekerja,

usaha Kota

dikatakan

mikro

Kendari.

bahwa

jika

Kota

Kendari

ingin

kinerja

usahanya

maka

responden menilai kinerja dari usaha mikro

meningkatkan

sektor perdagangan di Kota Kendari diukur

perilaku kewirausahaan menjadi prioritas

melalui

(sales

utama untuk dilakukan. Berdasarkan hasil

responden

wawancara yang dilakukan secara tidak

menyatakan sangat baik sebanyak 29 orang

terstruktur terhadap pemilik dan pengelola

atau 56,86%. Rata-rata kinerja usaha yang

yang ada pada industri usaha mikro sektor

dimiliki

rasio

perdagangan di Kota Kendari terungkap

efisiensi penjualan (sales efficiency ratio),

bahwa perlakuan yang diberikan pihak

adalah baik (4,45) dengan kategori tinggi.

manajemen baik itu upaya pemberdayaan

kinerja usaha dilihat dari aspek profit margin,

maupun penilaian terhadap kinerja usaha

mayoritas

lebih

rasio

efficiency

efisiensi

ratio),

responden

penjualan

mayoritas

atas

responden

indikator

yang

menyatakan

menumbuhkan

untuk

Rata-rata

dimiliki

perusahaan dalam memberikan kepuasan

responden atas indikator profit margin adalah

bagi pelanggan atau konsumen. Dari hasil

usaha

yang

yang

pekerja

cukup baik sebanyak 41 orang atau 80,39%. kinerja

melakukan

komitmen

terbaik

bagi

pengamatan ke lokasi usaha bisa dilihat

Dalam

kaitannya

dengan

perilaku

bagaimana pekerja mau untuk memberikan

kewirausahaan ini, pihak manajemen dalam

respon

perbaikan

usaha mikro sektor perdagangan di Kota

terhadap produk yang mereka jual atau agar

Kendari harus selalu berorientasi pada

konsumen merasa puas. Ini sebagai suatu

konsumen, berorientasi pada pesaing dan

bukti bahwa komitmen dan rasa memiliki

melihat pada kerjasama inter-fungsi yang

pekerja

upaya

ada dalam usaha. Melihat hubungan secara

pemberdayaan dan penilaian kinerja yang

langsung ini, maka pihak manajemen dapat

sebahagian besar mengarah pada aspek

memanfaatkan

perilaku kewirausahaan, yaitu kepuasan dari

dalam

pelanggan atau konsumen.

meningkatkan

bagi

upaya-upaya

tumbuh

Hasil bivariat)

dengan

analisis menunjukan

kemampuan

perilaku

organisasi

kewirausahaan

untuk

keunggulan

dalam

inferensial

(regresi

persaingan

usahanya.

dengan

bahwa

perilaku

kewirausahaan ini perusahaan selalu dapat

kewirausahaan memiliki pengaruh langsung

memberikan

dan signifikan terhadap kinerja usaha mikro

pelanggannya, memiliki informasi pasar

sektor perdagangan di Kota Kendari. Hal ini

yang

dapat dilihat dari nilai signifingkasi t pada

pelanggan, serta tetap dapat menjaga

analisis regresi bivariat yaitu sig t = 0,000 < α

kerjasama inter-fungsi yang ada dalam

= 0,05. Hal ini membuktikan bahwa perilaku

perusahaan.

kewirausahaan yang dilakukan oleh para usaha mikro sektor perdagangan di Kota Kendari

memberikan

pengaruh

yang

signifikan bagi peningkatan kinerja usaha mikro sektor perdagangan di Kota Kendari. Oleh

karena

itu

pemberdayaan

yang

dilakukan oleh para pelaku usaha mikro sektor perdagangan di Kota Kendari dan penilaian

terhadap

kinerja

memberikan

dampak secara langsung bagi peningkatan kinerja usaha, namun bagi pemilik dan pengelolah diharpakan agar mampu akses dan

meningkatkan

berkelanjutan

kinerja

tetap

usaha

yang

memprioritaskan

pelanggan melalui perilaku kewirausahaan.

nilai

perilaku

akurat

tambah

tentang

bagi

pesaing

dan

KESIMPULAN Berdasarkan

hasil

dan

pembahan

dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

perilaku

kewirausahaan

dapat

memberikan peran dan kontribusi sebesar 73,40%

terhadap

usaha

mikro

sektor

perdagangan di Kota Kendari. Hasil analisis deskriptif

menunjukkan

kewirausahaan

telah

perilaku

dimplementasikan

dalam operasional usaha mikro sektor perdagangan di Kota Kendari. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan responden secara

rata-rata

sebesar

3.51.

Dapat

diartikan bahwa rata-rata responden telah memberikan

pernyataan

setuju

dalam

penentuan dan mempertimbangkan faktor

perilaku kewirausahaan. Dengan demikian adanya perilaku kewirausahaan yang baik pada usaha mikro sektor perdagangan di Kota Kendari memegang peranan penting dalam peningkatan kinerja usahanya. Hasil

analisis

menunjukkan

regersi

perilaku

bivariat

kewirausahaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha mikro sektor perdagangan di Kota Kendari. Artinya semakin ditingkatkan perilaku dalam berwirausaha maka kinerja usaha mikro sektor perdagangan di Kota Kendari

semakin

demikian kewirausahaan

tinggi

pula.

implementansi yang

efekatif

Dengan perilaku mampu

memberikan peningkatan bagi kinerja usaha mikro sektor perdagangan di Kota Kendari. DAFTAR PUSTAKA Adu, Kwaku Appiah. 1997. Market Orientation and Performance: Do the Findings Established in Large Firm Hold in the Small Business Sector?. Journal of Euro-Marketing; 6, 3; ABI/INFORM Global. Carree, M.A. and Thurik, A.R. 2002. The Impact of Entrepreneurship on Economic Growth. International Handbook of Entrepreneurship Research. Internet: [email protected]. Kasmir, 2006. Kewirausahaan. Rajawali Pers. Jakarta Kotler P., 2000. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan Implementasi dan Pengendalian, Penerbit Erlangga, Jakarta. Kumar, Kamalesh. 2002. Market Orientation, Organizational Competencies and

Performance: An Empirical Investigation of a Path-Analytical Model, Journal of American Academy of Business, Cambridge. Lau, Theresa et.al. 2004. Organizational Capabilities and Performance of SMEs in Dynamic and Stable Environments. Entrepreneurship and Innovation journal. Neufeldt Victoria dan Guralnik David, 1988, Kamus Webster’s, Dictonary of American English, Thiad College Edition Purnomo, 2003. Pencapaian Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Melalui Fungsi dan Peran Sumber Daya Manusia. STIE Stikubank, Semarang Richard Daft. 1999. Tranformational Leadership : A Pescription for Contemporary Organizations. Copyright 1999. Riyanti B. P. D. 2003. Kewirausahaan dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian. Grasindo, Jakarta Raju, P.S et.al. 2000. The Relationship between Market Orientation and Performance in the Hospital Industry: A Structural Equation Modeling Approach. Health Care Management Science. Tambunan, 2004. The Performance of Small Enterprises During Economic Crisis: Evidence from Indonesia. Journal of Small Business Management. Tambunan, T. 2002. Usaha Kecil dan Menegah di Indonesia, Beberapa Isu Penting. Salemba Empat. Jakarta. Zukkieflimansyah dan Banu Muhamad H, 2003. Refleksi Dinamika Inovasi Teknologi UKM di Indonesia: Studi Kasus Industri Logam dan Permesinan. Usahawan Indonesia No. 08/TH. XXXII

SISTEM PENGAWASAN PERSONALIA RETRIBUSI PADA PERUSAHAAN DAERAH PASAR (PDP) UNIT PASAR WUA-WUA KOTA KENDARI Asrip Putra 1) & Awaluddin Muchtar 2) ABSTRACT This Research is done as a mean to know the system of personnel controling applied by Company Market Area Town Kendari to personnel retribution Unit Market Wua-Wua Town Kendari of what have as according to standard specified or not. this Research type is eksplanatori so that use the primary data collected through the kuesioner. Responder withdrawal done by census and use appliance analysis method. Result this research indicate that the system of personnel observation going into effect and applied in Company Market Area Town Kendari at personnel retribution of Unit Market Wua-Wua Town Kendari have as according to specified standard, is visible from result analyse the percentage responder answer of direct controling variable, indirect observation, and sudden controling expressing according to is 57,2 - 100 %, while 14,3 - 42,8 % expressing inappropriate, hence pursuant to way of measurement specified by that is taking highest value from percentage responder answer. This indicate that the controling retribution personnel at Unit Market Wua-Wua Company Market Area Town Kendari have as according to controling standard specified. Key Word : Direct Controling, Indirect Controling And Sudden Controling. PENDAHULUAN Organisasi

dibutuhkan adalah

suatu

sistem

perserikatan, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama

manajer

yang

memiliki

kemampuan memimpin, pengetahuan dan keterampilan. Manajer sebagai pemimpin sangat

dalam mencapai tujuan tertentu. Malayu S.P

dibutuhkan

Hasibuan (1996 : 130) Organisasi hanya

kegiatan kerja kedepan dan melaksanakan

merupakan alat dan wadah tempat bagi para

rencana

manajer

organisasi dapat tercapai dengan baik

melakukan

kegiatan-kegiatannya

tersebut

untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

sesuai

Sebagaimana

sebelumnya.

yang

diketahui

bahwa

di

untuk

dengan

menyusun agar

apa

rencana

supaya

yang

Demikian

tujuan

diharapkan

mendesaknya

dalam organisasi terdapat beberapa unsur,

pemenuhan akan manajer, sehingga usaha

diantaranya manusia, tujuan, pekerjaan dan

dilakukan

struktur. Dalam suatu organisasi harus ada

mempersiapkan

kesatuan

dimana

bukan hanya para ilmuwan pun terus

organisasi secara keseluruhan dan tiap-tiap

bekerja keras untuk mengembangkan teori

bagiannya harus berusaha untuk mencapai

manajemen

tujuan tersebut karena organisasi

dilapangan

kacau

yang

jika

Olehnya

itu

ingin

tidak

ada

dalam

dicapai

kesatuan suatu

akan tujuan.

organisasi

secara

intensif

manajer

sehingga semakin

untuk

yang

efektif,

para

manajer

mampu

menjalani

proses manajemen itu dengan tingkat

efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang

kompleks, yang jelas bahwa usaha mencari

semakin tinggi.

jawaban

terhadap

pertanyaan

tersebut

Salah satu bidang yang terus menerus

tidak bisa didekati hanya secara teknis dan

mendapat perhatian dari para ilmuwan dan

mekanistik saja, akan tetapi harus dikaitkan

para praktisi adalah fungsi-fungsi manajerial.

dengan

Bidang ini mendapat perhatian serius karena

pelaksana kegiatan-kegiatan operasional

efektivitas

pada

dalam suatu organisasi. Ini berarti bahwa

dengan

pendekatan teknis dan keperilakuan harus

kemampuannya menyelenggarakan semua

digabung agar terjadi proses pengawasan

fungsi-fungsi tersebut. Siagian (1988 : 165)

yang mendatangkan hasil sesuai dengan

menjelaskan salah satu fungsi manajerial

harapan semua pihak dalam organisasi

adalah

yang

akhirnya

manajerial tercermin

seseorang

dan

pengawasan.

diukur

Titik

tolak

yang

sifat

dasar

bersangkutan.

manusia

Agar

kegiatan

digunakan dalam membahas pengawasan

pengawasan

sebagai fungsi pokok manajemen adalah

diharapkan, perhatian serius perlu diberikan

merupakan proses pengamatan dari seluruh

kepada berbagai dasar pemikiran yang

kegiatan organisasi guna lebih menjamin

sifatnya fundamental.

bahwa

semua

pekerjaan

yang

sedang

membuahkan

sebagai

Perusahaan

Daerah

hasil

Pasar

yang

(PDP)

dilakukan sesuai dengan rencana yang telah

Kota Kendari adalah perusahaan yang

ditentukan

Sedangkan

bergerak dibidang pembangunan kios dan

Sebagai fungsi organiknya, pengawasan

retribusi kios, dimana konsumennya adalah

merupakan salah satu tugas yang mutlak

para pemilik kios yang ada di pasar wilayah

diselenggarakan oleh semua orang yang

Kota Kendari. Dalam hal penarikan retribusi

menduduki jabatan manajerial, mulai dari

ini tidak dilakukan secara langsung oleh

manajer puncak hingga para manajer rendah

Perusahaan Daerah Pasar Kota Kendari

yang langsung mengendalikan kegiatan-

melainkan dilakukan oleh petugas retribusi

kegiatan teknis yang diselenggarakan oleh

yang ada pada masing-masing Unit Pasar,

semua petugas operasional.

salah satunya adalah petugas retribusi

sebelumnya”.

Membahas pengawasan sebagai fungsi pokok

manajerial

sesungguhnya

berarti

yang ada pada Unit Pasar Wua-Wua yang pegawainya

berjumlah

8

orang

yang

berusaha menemukan jawaban terhadap

dipimpin oleh seorang Kepala Pasar yang

pertanyaan mengapa pengawasan mutlak

ditunjuk langsung oleh Perusahaan Daerah

perlu dilaksanakan. Pertanyaan yang sangat

Pasar Kota Kendari agar supaya para

mendasar tidak selalu mudah dan tidak pula

petugas retribusi dapat diawasi setiap hari

sederhana karena proses administrasi dan

sebab

manajemen merupakan hal yang sangat

mengawasi semua petugas retribusi setiap

pihak

perusahaan

tidak

dapat

hari karena letak kantor berjauhan. Retribusi

pada personalia Retribusi Unit Pasar Wua-

pada

Kota

Wua Kota Kendari yang sekaligus dijadikan

Kendari terdiri atas empat jenis, yaitu:

responden penelitian ini; (b) data sekunder

retribusi

yaitu data yang diperoleh dari PDP Kota

Perusahaan sewa

Daerah

tanah,

Pasar

retribusi

jualan,

retribusi kebersihan dan keamanan.

Kendari, meliputi gambaran umum, jumlah

Mencermati pentingnya pengawasan personalia, untuk melakukan pengamatan dan

pengukuran

kegiatan

karyawan, struktur organisasi, uraian tugas, dan standar pengawasan.

operasional

Metode pengumpulan data dilakukan

beserta hasil yang dicapai, apakah dalam

dengan cara interview yaitu pengumpulan

kegiatan

data yang dilakukan dengan mengadakan

operasional

tersebut

penyimpangan-penyimpangan,

terjadi

kemudian

tanya

jawab

kepada

responden

yang

dibandingkan dengan sasaran dan standar

berupa pertanyaan lisan dan juga dengan

yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal inilah

menggunakan

yang menyebabkan penulis tertarik untuk

dokumentasi yaitu dengan cara mengambil

melakukan

data yang telah didokumentasikan oleh

penelitian

tentang

sistem

pengawasan terhadap personalia retribusi.

panduan

kuesioner

dan

Perusahaan Daerah Pasar Kota Kendari

Masalah pokok yang menjadi perhatian

Populasi dalam penelitian ini adalah

peneliti apakah sistem pengawasan yang

seluruh karyawan yang diberi tugas dan

diterapkan oleh Perusahaan Daerah Pasar

berwenang

terhadap personalia retribusi sudah sesuai

terhadap

standar yang ditetapkan. Tujuan yang ingin

berjumlah 7 orang dan juga karyawan atau

dicapai adalah untuk mengetahui sistem

petugas retribusi yang diawasi berjumlah 8

pengawasan personalia yang diterapkan

orang. Jadi jumlah keseluruhan populasi

oleh Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota

adalah 15 orang sehingga seluruh populasi

Kendari terhadap personalia retribusi Unit

dijadikan

Pasar Wua-Wua Kota Kendari sudah sesuai

penelitian ini.

dengan standar yang ditetapkan atau tidak.

Perusahaan

ini

Daerah

dilaksanakan

pada

Pasar

Kota

(PDP)

Kendari, dan Unit Pasar Wua-Wua Kota Kendari. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah: (a) data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari karyawan

yang

personalia

sebagai

pengawasan retribusi

yang

responden

dalam

Alat analisis yang akan digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah

METODE PENELITIAN Penelitian

melakukan

melakukan

pengawasan

analisis deskriptif, yaitu mengungkapkan keadaan atau tanggapan dari responden lalu kemudian membandingkannya dengan standar

yang

telah

ditetapkan

oleh

Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota Kendari. Sifat dari analisis adalah kualitatif, sedangkan

penganalisaannya

dengan

menghitung persentase dari jawaban yang

dilakukan

diberikan oleh responden.

pemeriksaan langsung di lapangan, tetapi

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengawasan personalia retribusi pada Perusahaan Kendari

Daerah

sudah

ditetapkan.

Pasar

sesuai

Hasil

(PDP)

Kota

dengan

penelitian

yang

memberikan

ukuran sesuai dengan tidak sesuai. Lebih jelasnya uraian dari masing-masing indikator penukuran variabel sebagai berikut:

hanya

responden

satu ini

setiap

hari

dari

yang

tujuh

melakukan

sedangkan

melakukan

sisanya

pengamatan

dan

pemeriksaan langsung sebanyak satu kali dalam satu bulan sebab semua itu tergantung dari perintah atasan. Perlunya

Pengamatan

Pengawasan langsung ini dilakukan

saja

dan

pengamatan dan pemeriksaan langsung

b.

Pengawasan Langsung

pengawasan

Langsung

Dilakukan

Dan di

Pemeriksaan

Lapangan

Untuk

secara langsung oleh para direksi dan para

Mengetahui

pegawai yang telah diberi tugas untuk

Standar

mengawasi

sesuai

keseluruhan responden yang terdiri dari

dengan Peraturan Daerah nomor 302 tahun

7 orang atau 100 % menjawab “Ya”,

2004

susunan

sebab kinerja bawahan akan dapat

Perusahaan

diketahui jika dilakukan pengamatan

tentang

organisasi Daerah

jalannya

dan

Pasar

perusahaan

pembentukan tata

kerja

Kota

Kendari.

Menurut

secara

Kesesuaian

Yang

Dengan

Ditetapkan

langsung.

ini

secara

menunjukkan

Peraturan Daerah ini, ada 7 orang yang

bahwa pengamatan dan pemeriksaan

ditugaskan untuk mengawasi pelaksanaan

langsung dilapangan perlu dilakukan

penagihan yaitu Direktur Utama, Direktur

untuk mengetahui kesesuaian dengan

Teknik & Operasional, Direktur Administrasi

standar

& Keuangan, Kabag Fisik & Prasarana, Kasi

berdasarkan

Pemasaran & Penagihan, Kabag Keuangan,

mengetahui kesesuaian dengan standar

Kepala Unit Pasar. Pengawasan Langsung

yang ditetapkan, maka perlu dilakukan

terdiri

dan

pengamatan dan pemeriksaan langsung

Pernyataan

di lapangan kepada personalia retribusi

dari

pemeriksaan

pengamatan langsung.

langsung

responden dapat dilihat pada urain berikut: a.

Pengamatan

Pemeriksaan Langsung mayoritas

responden

Dan di Lapangan

yang

ditetapkan.

uraian

diatas,

Jadi, untuk

di Unit Pasar Wua-Wua Kota Kendari. c.

Hasil

Pemeriksaan

Pengamatan Langsung,

dan

Personalia

memberikan

Retribusi Bekerja Sesuai Dengan Jam

jawaban “Ya” yang terdiri dari 7 orang

Kerja Yang Ditentukan, sebanyak 6

responden

orang atau 85,7% menjawab Ya, yang

atau

100%

yang

berarti

berarti petugas retribusi sudah bekerja

Kota Kendari hanyalah uang retribusi

sesuai dengan jam kerja yang ditentukan

yang diperoleh dari karcis karena pihak

karena mereka melihat dari daftar hadir

Perusahaan

petugas dan semuanya datang dan

Kendari selalu menyesuaikan jumlah

pulang

yakni

pungutan retribusi yang disetorkan oleh

petugas datang jam 08.00 dan pulang

petugas retribusi dengan banyaknya

pada jam 15.00 WITA, dan 1 orang atau

karcis yang dikeluarkan serta sesuai

14,3 % menjawab tidak sesuai dengan

dengan besarnya tarif karcis tersebut.

jam kerja yang ditentukan karena masih

Misalanya, seperti yang terjadi pada

ada petugas retribusi yang biasa datang

daftar

terlambat

juga

untuk retribusi jualan bulan februari

petugas retribusi yang biasanya pulang

tahun 2007, pada bulan tersebut terlihat

sebelum waktunya. Jadi, berdasarkan

bahwa

uraian di atas menunjukkan bahwa para

sudah

petugas retribusi sudah bekerja sesuai

penerimaan

dengan standar yang ditetapkan oleh

petugas

Perusahaan Daerah Pasar Kota Kendari.

retribusi sebanyak Rp. 3.750.000 untuk

d.

Dan

jenis retribusi kios yang tarifnya Rp.

Pemeriksaan Langsung Jumlah Uang

1.500/lbr dengan pengeluaran karcis

Retribusi

sebanyak

tepat

pada

dan

waktunya

masih

Hasil Yang

terdapat

Pengamatan Diperoleh

Petugas

Daerah

realisasi

Pasar

Kota

pengeluaran

jumlah sesuai

pengeluaran

karcis

dengan

jumlah

retribusi,

retribusi

2.500

karcis

dimana

berhasil

lembar,

para

menarik

dan

Rp.

Retribusi Sesuai Dengan Jumlah Karcis

2.700.000 untuk jenis retribusi lods

Yang Dikeluarkan 4 orang responden

yang

atau 57,2 % menjawab Ya, yang berarti

pengeluaran karcis sebanyak 2.700

jumlah uang retribusi yang diperoleh

lembar, serta Rp. 1.851.000 untuk jenis

petugas retribusi sudah sesuai dengan

retribusi pelataran (PKL) yang tarifnya

jumlah

Rp.

karcis

yang

dikeluarkan,

tarifnya

1.000/lbr

Rp.1.000/lbr

dengan

karcis

% menjawab tidak karena biasanya

berarti, tidak ada penyimpangan antara

petugas

jumlah penerimaan retribusi dengan

memungut

retribusi

1.851

pengeluaran

sedangkan 3 orang responden atau 42,8 retribusi

sebanyak

dengan

jumlah

orang

dilakukan oleh petugas retribusi. Jadi,

telah

membayar

uang

karcis

Ini

tanpa memberikan karcis retribusi pada yang

pengeluaran

lembar.

retribusi. Dan uang tersebut tidak disetor

berdasarkan

ke

Kota

menunjukkan bahwa hasil pengamatan

Kendari. Sebab uang retribusi yang

dan pemeriksaan langsung jumlah uang

disetor ke Perusahaan Daerah Pasar

retribusi

Perusahaan

Daerah

Pasar

yang

uraian

diperoleh

di

yang atas

petugas

retribusi sudah sesuai dengan jumlah

responden

karcis yang dikeluarkan.

mencapai target. Lain lagi halnya bagi

e.

Hasil

Pengamatan

Dan

responden

yang

mengatakan

yang

tidak

mengatakan

ya,

Pemeriksaan Langsung Jumlah Uang

mereka menganggap bahwa jumlah

Retribusi

Petugas

uang retribusi yang diperoleh petugas

Retribusi Sudah Sesuai Target Yang

retribusi sudah sesuai dengan target

Telah

yang

Yang

Diperoleh

Ditentukan

oleh

Perusahaan

ditentukan

dan

adapun

Daeerah Pasar (PDP) Kota Kendari

menurunnya pungutan retribusi pada

sebanyak 5 orang responden atau 71,4

bulan oktober itu bukanlah hal yang

% menjawab Ya karena para petugas

disengaja oleh petugas retribusi untuk

retribusi telah berhasil mencapai bahkan

tidak

beberapa kali melampaui target untuk

disebabkan karena adanya beberapa

tahun 2007 seperti yang terlihat pada

faktor: pertama: karena pada bulan

daftar

retribusi

oktober banyak pedagang yang tidak

untuk tahun 2007. Ini berarti jumlah uang

berjualan sebab masih dalam bulan

retribusi yang diperoleh petugas retribusi

ramadhan

sudah

adanya

realisasi

sesuai

penerimaan

dengan

target

yang

mencapai

target

(puasa),

hujan

melainkan

kedua:

sehingga

karena

pedagang

ditentukan, sedangkan 2 orang resonden

banyak yang tidak berjualan, ketiga:

atau 28,6 % menjawab tidak sebab

karena terdapat hari raya idul fitri dan

mereka melihat dari realisasi penerimaan

adanya cuti bersama para PNS selama

retribusi tahun 2007 bahwa petugas

lima hari sehingga pegawai Unit Pasar

retribusi pernah sekali dalam tahun 2007

Wua-Wua tidak masuk kantor selama

tidak mencapai target ini terlihat pada

lima hari, ke empat: karena setelah hari

realisasi penerimaan pada bulan oktober

raya masih banyak pedagang yang

dimana

belum berjualan dan biasanya pasar

petugas

retribusi

hanya

mendapatkan uang retribusi sebanyak

akan

Rp.

setelah hari raya. Selain alasan tersebut

17.824.450.

menganggap

bahwa

dan

mereka penerimaan

kembali

diatas,

normal

satu minggu

ditambahkan

juga

bahwa

tersebut sangat jauh dari target yang

jika

keseluruhan penerimaan retribusi

seharusnya yaitu Rp. 21.600.000 per

tersebut

bulannya, sebab target mereka per hari

realisasi penerimaan

adalah Rp. 720.000 dan jika dikalikan

bulan

dengan 30 hari (Satu Bulan) maka target

sebenarnya

per bulannya adalah Rp. 21.600.000.

yang

inilah yang menjadi alasan mengapa ada

Daerah Pasar Kota Kendari dimana

di

rata-ratakan

Januari telah

ditentukan

retribusi

sampai

dari

Nopember

melampaui oleh

maka

target

Perusahaan

target

per

bulannya

21.600.000,

jika

adalah

dikalikan

Rp.

Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota

dengan

Kendari

dalam

mengawasi

sebelas bulan maka jumlahnya hanya

petugas

retribusi

Rp. 237.600.000, sedangkan realisasi

bahwa tidak semua responden dapat

penerimaan retribusi yang dicapai oleh

mengawasi

petugas retribusi dari bulan Januari

setiap hari sebab letak kantor yang

sampai dengan bulan Nopember adalah

berjauhan. Jadi, berdasarkan uraian

mencapai Rp. 256.701.750. ini berarti

diatas bahwa dalam pengawasan tidak

bahwa petugas retribusi telah melampaui

langsung

target yang ditentukan. Jadi, berdasarkan

petugas retribusi yang ada pada Unit

uraian di atas menunjukkan bahwa hasil

Pasar

pengamatan dan pemeriksaan langsung

teratur atau terjadwal.

mengenai jumlah uang retribusi yang

b.

diperoleh petugas retribusi sudah sesuai

baik

dengan target yang ditetapkan oleh PDP

mengetahui

Kota Kendari.

dengan standar yang ditetapkan seluruh

karena

para

Wua-Wua Laporan dan

sangat

mengingat

petugas

dengan

para

retribusi

laporan-laporan dilakukan petugas

secara retribusi

membantu

kesesuaian

untuk

hasil

kerja

responden atau 100 % menjawab Ya,

Pengawasan Tidak Langsung Pengawasan Tidak Langsung yang

karena laporan petugas retribusi sangat

dilakukan oleh Perusahaan Daerah Pasar

membantu sekali bagi mereka yang

Kota Kendari adalah pengawasan jarak jauh,

mengawasi

artinya

yang

untuk menyesuaikan hasil kerja petugas

baik

retribusi dengan standar yang telah

maupun

ditetapkan. Jadi, berdasarkan uraian

kepada Perusahaan Daerah Pasar Kota

diatas diketahui bahwa laporan-laporan

Kendari. Untuk mengetahui jawaban dari

petugas

responden

sangat membantu para responden yang

dengan

melalui

oleh

personalia

diberikan kepada

Kepala

Unit

mengenai

laporan retribusi

Pasarnya

pengawasan

tidak

petugas

retribusi

retribusi

sangat

guna

baik

langsung yang dilakukan oleh Perusahaan

melakukan

Daerah Pasar Kota Kendari dapat diuraikan

personalia retribusi guna mengetahui

sebagai berikut :

kesesuaian hasil kerja dengan standar

a.

Laporan

Petugas

Retribusi

yang

pengawasan

dan

ditetapkan

oleh

Perusahaan

Diadakan Secara Teratur atau Terjadwal

Daerah Pasar Kota Kendari.

seluruh

c.

responden

menjawab Ya,

atau

100

%

sebab laporan yang

Hasil

pada

laporan

petugas

retribusi, wilayah penagihan mereka

dilakukan secara teratur atau terjadwal

sudah

akan

penagihan yang ditentukan 6 orang

dapat

memudahkan

pihak

sesuai

dengan

wilayah

atau 85,7% menjawab Ya, ini berarti

petugas retribusi pada Unit Pasar Wua-

bahwa hasil laporan petugas retribusi

Wua Kota Kendari, wilayah penagihan

mengenai wilayah penagihan mereka

mereka sudah sesuai dengan wilayah

sudah sesuai dengan wilayah penagihan

penagihan yang ditentukan.

yang ditentukan. 1 orang responden atau

d.

14,3 % menjawab tidak sesuai dengan

Retribusi,

wilayah

Mengisi Daftar Hadir Setiap Hari Kerja

penagihan

yang

ditentukan,

Hasil Para

Laporan

Petugas

Petugas

Retribusi

sebab biasanya petugas retribusi lebih

sebanyak

senang

daerah-daerah

menjawab Ya, ini berarti bahwa hasil

kering daripada di daerah yang basah.

laporan petugas retribusi, para petugas

Akibatnya terkadang ada petugas yang

retribusi mengisi daftar hadir setiap hari

nakal dan mereka menagih bukan pada

kerja. 2 orang responden atau 28,6 %

wilayah yang sudah ditentukan, yang

menjawab

mereka

beranggapan

menagih

pikirkan

di

adalah

bagaimana

5 orang atau 71,4 %

tidak,

karena

bahwa

ada

mereka beberapa

caranya supaya target per hari dapat

petugas retribusi yang mengabaikan

mereka capai dengan cepat, hal inilah

daftar

yang

ataupun pulang kantor dan biasanya

biasanya

menyebabkan

para

hadir

saat

mereka

mereka sudah membayar uang retribusi

tersebut

tiba-tiba

kemudian juga biasanya ada petugas

beberapa

waktu

mengisi

masuk

pedagang merasa heran karena saat pada

akan

mereka

pada

keesokan

hadir

harinya,

kemudian ada lagi petugas lain yang

yang

datang menagih untuk retribusi yang

hadirnya.

sama. Misalnya bagi petugas yang nakal

menunjukkan bahwa dari hasil laporan

saat ditugaskan untuk menagih kios pada

petugas retribusi pada Unit Pasar Wua-

blok A, karena daerah tersebut banyak

Wua, para petugas retribusi mengisi

kerabat maka dia menagih sebagian kios

daftar hadir setiap hari kerja.

saja

e.

pada

blok

tersebut

dan

lupa

daftar

untuk

mengisi

daftar

Dari

uraian

diatas,

Hasil

Laporan

Petugas

membebaskan retribusi bagi kerabatnya

Retribusi, Jumlah Uang Retribusi Yang

dan ia pindah ke blok kios yang bukan

Disetor Sesuai Dengan Jumlah Yang

daerahnya untuk menutupi kekurangan

Mereka Peroleh sebanyak 4 orang atau

target, yang ia pikirkan hanyalah yang

57,2% menjawab Ya karena petugas

penting target penerimaan per harinya

retribusi menyetorkan uang retribusi

terpenuhi

yang

dan

mengabaikan

wilayah

diperoleh

semuanya

sesuai

penagihannya. Jadi, dari uraian diatas,

dengan jumlah pengeluaran karcis yang

menunjukkan bahwa dari hasil laporan

telah dicocokkan oleh pihak perusahaan

dan

mengenai

yang

Pengawasan Mendadak dilakukan dengan

sulit

cara melakukan uji petik yang dilaksanakan

diketahui kebenarannya. sedangkan 3

sebanyak empat kali dalam satu tahun

orang responden atau 42,8 % menjawab

guna untuk mengetahui hal-hal apa saja

tidak sesuai dengan jumlah yang mereka

yang menyebabkan petugas retribusi tidak

peroleh

karena

adanya

dapat mencapai target yang ditetapkan oleh

petugas

retribusi

yang

dipungut

uang

tanpa

retribusi

karcis

sangat

beberapa dan

Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota

biasanya menarik uang retribusi tetapi

Kendari jika seandainya petugas retribusi

orang

tidak

yang ada pada Unit Pasar Wua-Wua tidak

diberikan karcis yang biasanya terjadi

mencapai target. Uji petik ini rutin dilakukan

pada retribusi lain-lain (retribusi parkir)

setiap tahun baik target telah dicapai oleh

dan uang tersebut biasanya diambil dan

petugas retribusi maupun tidak dicapai,

tidak diserahkan kepada Perusahaan

sebab uji petik ini dimaksudkan untuk

sebab

menghindari terjadinya penyimpangan yang

yang

dimintai

uang

yang

nakal

retribusi

dimasukkan

ke

Perusahaan Daerah Pasar Kota Kendari

mungkin

hanyalah

retribusi.

jumlah

uang

yang

sesuai

saja

dilakukan

Tanggapan

oleh

petugas

responden

atas

dengan jumlah dan jenis karcis yang

indicator pengukuran pengawan mendadak

dikeluarkan

dalam penelitian ini sebagai berikut:

oleh

petugas

retribusi

sedangkan uang yang diperoleh tanpa

a.

mengeluarkan karcis biasanya sulit untuk

dilakukan tiap tahun guna mengetahui

diketahui oleh pihak Perusahaan Daerah

kesesuaian hasil kerja petugas retribusi

Pasar Kota Kendari. Jadi, uraian di atas,

dengan

menunjukkan bahwa dari hasil laporan

sebanyak 6 orang responden atau 85,7

petugas retribusi pada Unit Pasar Wua-

% menjawab Ya, bahwa uji petik harus

Wua Kota Kendari, jumlah uang retribusi

dilakukan tiap tahun guna mengetahui

yang disetor sesuai dengan jumlah uang

kesesuaian hasil kerja petugas retribusi

retribusi yang mereka peroleh.

dengan target yang ditetapkan maka

Pengawasan Mendadak (Sidak) yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota Kendari adalah pengawasan yang dilakukan secara mendadak untuk apa

pelaksanaan

atau

peraturan-peraturan yang ada dilaksanakan atau

tidak

dilaksanakan

target

uji

petik,

yang

harus

ditetapkan

perlu dilakukan tiap tahun agar supaya

Pengawasan Mendadak

mengetahui

Hasil

dengan

baik.

pengawasan yang dilakukan terhadap petugas mengatasi

retribusi

betul-betul

kemungkinan

pelanggaran-pelanggaran

dapat

terjadinya yang

dilakukan oleh petugas retribusi. 1 orang responden atau 14,3% menjawab Tidak karena menganggap bahwa uji

petik itu harus dilakukan apabila target

Rp. 10.000 dan menurut mereka yang

yang

terpenting

ditetapkan

oleh

Perusahaan

adalah

pungutan

diperoleh

petugas

Daerah Pasar (PDP) Kota Kendari tidak

retribusi

dapat dicapai oleh petugas retribusi yang

retribusi Unit Pasar Wua-Wua sudah

ada pada Unit Pasar Wua-Wua maka

melampaui

barulah uji petik itu dilakukan agar

tersebut tidak perlu dipermasalahkan.

supaya pihak Perusahan Daerah Pasar

sedangkan 2 orang responden atau

(PDP) Kota Kendari dapat mengetahui

28,6

dimana letak kesalahan para petugas

pungutan retribusi yang dilakukan saat

retribusi

target

uji petik hasilnya jauh berbeda dengan

tersebut tidak dapat dicapai, apakah ada

pungutan yang didapat oleh petugas

kecurangan yang dilakukan oleh petugas

retribusi Unit Pasar Wua-Wua selama

retribusi atau tidak. Jadi, berdasarkan

ini

uraian diatas diketahui bahwa uji petik

perbedaan antara Rp. 5.000 sampai

harus

mengenai

dilakukan

mengapa

target

%

jadi

menjawab

karena

mereka

Tidak

karena

melihat

dengan

hasil

kerja

perbedaan yang cukup jauh. Jadi,

petugas retribusi dengan target yang

berdasarkan uraian diatas diketahui

ditetapkan

bahwa tidak ada perbedaan jauh antara

oleh

Perusahaan

Daerah

10.000

bahwa

guna

kesesuaian

Rp.

perbedaan

tahun

mengetahui

tiap

yang

bahwa

adalah

Pasar (PDP) Kota Kendari.

jumlah

b.

diperoleh pada saat uji petik oleh

Hasil uji petik, tidak jauh

pungutan

itu

retribusi

berbeda antara jumlah pungutan retribusi

Perusahaan

yang diperoleh pada saat uji petik oleh

jumlah

perusahaan daerah pasar dengan jumlah

diperoleh petugas retribusi yang ada

pungutan

pada

retribusi

yang

diperoleh

pungutan Unit

petugas retribusi yang ada pada unit

Kendari.

pasar

c.

wua-wua

sebanyak

5

orang

Daerah

Pasar

Hasil

uji

Pasar

yang dengan

retribusi

yang

Wua-Wua petik,

Kota

petugas

responden atau 71,4% menjawab Ya,

retribusi unit pasar wua-wua dianggap

tidak jauh berbeda karena tim uji petik

berhasil mengerjakan tugasnya dengan

biasanya memperoleh pungutan retribusi

baik seluruh responden atau 100 %

yang

menjawab Ya, karena walaupun ada

jumlahnya

tidak

jauh

berbeda

dengan yang biasa diperoleh petugas

perbedaan

retribusi

retribusi

Unit

Pasar

Wua-Wua

dan

antara yang

jumlah

pungutan

diperoleh

petugas

biasanya perbedaan pungutan retribusi

retribusi dengan tim uji petik tetapi

petugas dengan tim uji petik hanya

petugas Unit Pasar Wua-Wua sudah

berkisar antara Rp. 5.000 sampai dengan

bekerja dengan baik hal ini dapat dilihat

melalui realisasi penerimaan retribusi

standar yang ditetapkan oleh Perusahaan

pada tahun 2007 dimana para petugas

Daerah Pasar (PDP) Kota Kendari.

retribusi telah berhasil melampaui target yang

ditetapkan

oleh

Perusahaan

Daerah Pasar. Jadi, berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa petugas retribusi telah

berhasil

menjalankan

tugasnya

dengan baik dan mengikuti standar yang ditetapkan oleh PDP Kota Kendari.

KESIMPULAN Hasil analisis persentase jawaban responden

pada

yang menyatakan sesuai adalah 57,2%100%,

sedangkan

berdasarkan Dari

persentase

retribusi pada Unit Pasar Wua-Wua Kota menunjukkan

persentase

jawaban

bahwa

hasil

responden,

yang

menyatakan bahwa pengawasan personalia pada bagian retribusi yang ada pada Unit Pasar Wua-Wua sesuai dengan standar yang ditetapkan pada variabel pengawasan langsung, pengawasan tidak langsung, dan pengawasan mendadak adalah 57,2 % - 100 %. Sedangkan 14,3 % - 42,8 % menyatakan pengawasan

dilakukan

pada

tidak cara

14,3%-42,8% sesuai,

maka

pengukuran

yang

ditetapkan yaitu mengambil nilai tertinggi pengukuran

kesesuaian standar pengawasan personalia Kendari,

pengawasan

langsung dan pengawasan tidak langsung

menyatakan

Pembahasan Hasil Penelitian

variabel

dari persentase jawaban responden. Hal ini menunjukkan

bahwa

pengawasan

personalia yang dilakukan di Perusahaan Daerah

Pasar

(PDP)

pada

personalia

retribusi Unit Pasar Wua-Wua Kota Kendari sudah sesuai dengan standar pengawasan yang

ditetapkan.

Sistem

pengawasan

personalia yang berlaku dan diterapkan di Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota Kendari pada personalia retribusi Unit Pasar

Wua-Wua

Kota

Kendari

sudah

sesuai dengan standar yang ditetapkan.

personalia

retribusi yang ada du Unit Pasar Wua-Wua

DAFTAR PUSTAKA

tidak sesuai dengan standar ditetapkan.

Alex S. Nittismito, 1983. Manajemen Suatu Dasar dan pengantar. Balai Aksara. Jakarta

Berdasarkan cara pengukuran yang ditetapkan, yaitu mengambil nilai tertinggi dari hasil persentase jawaban responden terlihat bahwa nilai tertinggi adalah 57,2 % 100 % menyatakan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Jadi, pengawasan yang diterapkan pada personalia retribusi Unit Pasar

Wua-Wua

telah

sesuai

dengan

Alex

S. Nittismito, 1996. Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia). Ghalia Indonesia. Jakarta

Arifin Abdul rachman, 1994. Aspek Hukum Dalam Lingkungan Aparatur Pemerintah Rineka Cipta. Jakarta Bulizuar Buyung, 1986. Modul sistem Administrasi Negara Indonesia. Karunika Jakarta

Edwin B. Flippo, 1998. Manajemen Personalia. BPFE. UGM. Yogyakarta H. A. Harding, 1984. Manajemen Produksi. Balai Aksara. Jakarta Henry Simamora, 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE. YKPN. Yogyakarta H. S Hadibroto dan Oemar Witarsa, 1984. Sistem Pengawasan Internal. FEUI. Jakarta IG.

Wursanto, 1989. Manajemen Kepegawaian 1. Kanisius. Yogyakarta

Imran Latif, 2004. Skripsi Hubungan Intensitas Pengawasan Dengan Kinerja TenagaKerja Pada PT. PLN (Persero)Wilayah VIII Cabang kendari. FEUH. Kendari Jusuf Irianto, 2001. Tema-Tema Pokok Manajemen Sumber Daya Manusia. Insan Cendekia. Surabaya Moh. Mas’ud, 1984. Manajemen Personalia. Erlangga. Jakarta Malayu S. P. Hasibuan, 1996. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. PT. Toko Gunung Agung Manullang, 1991. Manajemen Personalia. Ghalia Indonesia. Jakarta Peraturan Daerah Nomor 3, 2004. Tentang Pembentukan Perusahaan Daeah

Pasar (PDP) Kota Kendari. Bagian Hukum Sekretariat Kota Kendari. Kendari Raymon Meleod, JR, 1996. Sistem Informasi Manajemen Jilid 1 Edisi Indonesia. PT. Prenhallindo. Jakarta Sondang P. Siagian, 1988. Fungsi-Fungsi manajerial. Bumi Aksara. Jakarta Sujamto, 1985. Beberapa Pengertian Dibidang Pengawasan. edisi revisi. Ghalia Indonesia. Jakarta Sujamto, 1994. Aspek-Aspek Pengawasan Di Indonesia. Sinar Grafika. Jakarta Sukarna, 1988. Pengendalian Mutu. BPFE UI. Jakarta Sutjiono EK. N, 1977. Kamus Ilmiah Populer. Bintang Pelajar. Jakarta T.

Hani Handoko, 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia edisi 2. BPFE. Yogyakarta

V. M. Situmorang dan Jusuf Juhir, 1994. Aspek Hukum Pengawasan Melekat Dalam Lingkungan Aparatur Pemerintah. Rineka Cipta. Jakarta Winardi, 1983. Asas-Asas Manajemen. Alumni Bandung. Bandung Winardi, 1989. Manajemen Pemasaran. PT. Bina Aksara. Jakarta

STRATEGI SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONONG PADA PT. KENDARI POS Rahmat Madjid 1) & Agus Novianto 2) ABSTRACT This research has purpose to know about, would the segmentation, targeting and positioning strategy of PT Kendari Pos can be improve the market segmentation which using segmentation matrix, targeting using matrix strategy approach and positioning using qualitative approach. The result of this research show that based on descriptive analysis which using segmentation matrix, descriptive using matrix strategy approach and descriptive using qualitative approach indicate the marketing activity of Kendari Pos newspaper has done entirely to the markets segment, includes small and large shop that is gone around in whole of South East Sulawesi doing by lockers and sales agent who are becoming a business partner of PT Kendari Pos. Targeting market of Kendari Pos newspaper are consumer 10- 29 years old, 30-49 years old and over 50 years old, that is the students, officer, entrepreneur, merchant and pensioner. So that, PT Kendari Pos can improve its sale volume over the last five years. Product positioning of Kendari Pos newspaper as the local newspaper getting a first place offeredly five sheets and twenty pages, includes local news, national and international news and advertising which differs from its competitor. Kendari Pos newspaper at its everyday publication reach for and maintain its position as the local media print in South East Sulawesi. Key Words : Segmentation, Targeting and Positioning Strategy PENDAHULUAN Upaya

bagian dan kegiatan perusahaan yang untuk

mempertahankan

mendorong

perusahaan

tersebut

untuk

segmen pasar yang telah dibentuk selama

meraih pasar dan memperluas segmen

menjalankan aktivitasnya, setiap perusahaan

pasarnya di tengah persaingan usaha.

berupaya untuk menetapkan target pasar

Perusahaan

dan menempati posisi yang strategi dengan

beroperasi dalam pasar yang luas biasanya

produk

tidak dapat melayani seluruh pelanggan

yang

relevan

untuk

memenuhi

yang

dalam

konsumen terhadap produk yang ditawarkan

perusahaan perlu mengidentifikasi segmen

membuat perusahaan-perusahaan bersaing

pasar yang dapat dilayani secara efektif.

secara kompetitif untuk mendapat posisi dan

Memilih pasar dan melayani pelanggan

menciptakan keunggulan dalam berusaha.

dengan

mencapai sasaran yang diinginkan, adalah

baik,

tersebut.

untuk

kebutuhan konsumen. Disisi lain preferensi

Strategi dari setiap perusahaan untuk

pasar

memutuskan

setiap

Sehingga

perusahaan

menerapkan pemasaran sasaran dengan membeda-bedakan

segmen

utama,

membidik

satu

atau

dua

mengembangkan

segmen

produk

dan

tujuan meningkatkan keunggulan dalam

serta

bersaing. Hal ini tentunya disebabkan oleh

merencanakan segmentasi pasar baru. Kajian

segmentasi

untuk

yang bergerak dalam media cetak dan

pemasaran produk dengan kemasan tertentu

menghasilkan produk yang sama. PT.

membutuhkan sasaran pasar yang didukung

Kendari

oleh loyalitas konsumen terhadap produk

persaingan bisnis media cetak memberikan

yang

pasar

kemasan produknya dengan jumlah lembar

untuk

pada setiap eksemplar koran sebanyak 14

untuk

halaman yang terdiri dari berbagai redaksi

dipasarkan.

menunjukkan menetapkan

Segmentasi

usaha pasar

pasar

makin banyaknya perusahaan-perusahaan

perusahaan sasaran

dan

mencapai hal tersebut setiap perusahaan

Pos

dalam

mengantisipasi

dan promosi, informasi dan berita terkini.

menggunakan mitra usaha dan distributor

Cara perusahaan untuk menbidik

untuk menyalurkan produk yang dihasilkan

pasar membuat PT.Kendari Pos melakukan

oleh

evaluasi

perusahaan

kepada

Perusahaan-perusahaan

konsumen.

perjualan

di

masa

yang

lampau dan menetapkan mitra kerja (agen

menjadi mitra usaha dalam memasarkan

dan pedagang) pelanggan tetap serta

produk, juga mempunyai segmentasi pasar

pembeli potensial terhadap koran harian

yang ditargetkan untuk memperoleh posisi.

kendari pos. Selain itu dari evaluasi yang

Produk

koran

dilakukan, perusahaan juga merancang

merupakan salah satu dari sejumlah produk

penjualan yang dilakukan dan menetapkan

media cetak dipasarkan oleh perusahaan

posisi koran harian kendari pos.

yang

distributor

terhadap

dipasarkan

seperti

seperti yang dilakukan oleh PT. Kendari Pos. Perkembangan usaha PT. Kendari Pos

Pemasaran koran harian kendari pos merupakan

tindakan

manajemen

didukung oleh sarana dan prasarana serta

menyalurkan

kualitas sumber daya manusia yang handal

strategi

untuk mengelola bisnis media cetak yang

melaksanakan kegiatan pemasaran dan

menghasilkan koran setiap hari kerja untuk

mempertahankan posisi produk dipasar.

memenuhi

kepada

Banyaknya pesaing dengan produk yang

masyarakat di Kota Kendari. Penerbitan

sama membuat manajemen perusahaan

koran

berupaya

kebutuhan

setiap

hari

informasi merupakan

strategi

dan

pemasaran

positioning produk yang ditujukan untuk

pemasaran

menjaga ketersediaan produk dipasar.

segmentasi,

Strategi yang mendukung pemasaran

produk

untuk

untuk

merancang

untuk

meningkatkan

dengan

melakukan

targeting

produk. Mitra usaha

dan

dapat

kinerja strategi

positioning

yang mendukung

koran harian kendari pos ini meliputi strategi

proses pemasaran koran harian kendari

segmentasi targeting dan positioning dengan

pos tersebar di seluruh wilayah Sultra

disalurkan melalui loker-loker dan pedagang

empiris tersebut maka permasalahan pokok

serta agen. Para mitra ini menjadikan PT.

yang dikaji dalam riset ini bagaimana

Kendari Pos sebagai produsen besar dalam

strategi segmentasi dan targeting serta

menghasilkan produk koran. Kekuatan PT.

positioning PT. Kendari Pos. Tujuan yang

Kendari Pos didukung oleh aset perusahaan

ingin dicapai adalah menjelasakan dan

berupa Gedung Graha Pena, artinya rumah

mengakaji

tulis dimana para wartawan dan jurnalis

targeting serta positioning yang dilakukan

melakukan

pada PT.Kendari Pos.

aktivitas

untuk

menghasilkan

produk koran harian kendari pos. Kinerja usaha penerbitan koran ini dilakukan dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada pada PT. Kendari Pos. Disisi

lain

persaingan

di

dunia

informasi khususnya media cetak semakin kompetitif,

salah

satu

sisinya

adalah

munculnya sejumlah media cetak seperti Kendari Ekspress, dan Media Sultra yang dibentuk sebagai badan usaha yang samasama

meliput

berita

dan

sama-sama

menerbitkan berita sesuai dengan varsi kerja atau

model

kerja

masing

masing

perusahaan. Bentuk persaingan ini membuat manajemen PT. Kendari Pos berupaya untuk meningkatkan eksistensi

kualitas

menghasilkan menjadi perusahaan

kinerja

menjaga

perusahaan

produk

sumber dan

untuk

dalam

korannya

yang

pendapatan

bagi

memenuhi

permintaan

masyarakat akan informasi dari media cetak. Berkembangnya usaha media cetak yang semakin kompetitif memungkinkan ada strategi untuk memperluas segmen pasar dan

target

produk

serta

upaya

untuk

memperkuat posisi produk dari masingmasing perusahaan. Mecermati fenomena

strategi

segmentasi

dan

METODE PENELITIAN Obyek penelitian ini adalah strategi segmentasi,

targeting

serta

positioning

yang diterapkan pada PT.Kendari Pos. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer baik yang bersifat data kualitatif maupun kuantitatif. data kualitatif yaitu data yang meliputi kegiatan-kegiatan perusahaan, seperti kegiatan produksi dan pemasaran koran, dan

data yang terkait

dengan

targeting

segmentasi

positioning.

Sedangkan

data

serta

kuantitatif

yaitu yang meliputi : volume produksi, harga

jual,

volume

penjualan,

jumlah

pesaing. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dari PT. Kendari Pos dengan menggunakan teknik pengumpulan data interview dokumentasi. Peralatan Analisis yang digunakan untuk mencapai tujuan riset ini adalah analisis

deskriptif

guna

menjelaskan

variabel yang meliputi: (1) segmentasi dengan pendekatan matriks segmentasi, (2)

targeting

pendekatan positioning

dengan

menggunakan

matriks strategis, dan (3) dengan

pendekatan kualitatif.

menggunakan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan

diperoleh

bahwa

hasil sasaran

penelitian pasar

yang

untuk mengetahui strategi pemasaran koran

ditujukan untuk dapat menjangkau pasar

harian kendari pos dengan menggunakan

konsumen yang seluas-luasnya sehingga

variable, dapat dijelaskan sebagai berikut :

dapat memasarkan koran harian Kendari

Segmentasi Pasar (Market Segmentation) Segmentasi pasar dilakukan untuk mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang berbeda-beda sehingga dapat menerapkan dan menetapkan sasaran pasar dengan menempatkan produk koran harian Kendari Pos serta usaha perusahaan untuk memisahkan pasar Koran harian kendari pos dari

kelompok-kelompok

pembeli

koran.

Selain itu perlu juga dijelaskan kelompok pembeli berdasarkan

usia (Ages) yang

Pos kepada konsumen secara langsung baik melalui loper maupun agen penjualan yang tersebar diseluruh wilayah Sulawesi Tenggara.

Konsumen

yang

menjadi

sasaran pasar bagi perusahaan dalam penelitian memudahkan

ini

ditetapkan

peneliti

dalam

untuk mengkaji

sasaran pasar koran harian Kendari Pos dibandingkan dengan koran pesaing yang dijual pada lokasi pasar yang sama. Posisi Produk (Product Positioning)

menjadi pembaca koran harian kendari pos

Posisi produk dalam penelitian ini

dikelompokkan berdasarkan segmen tingkat

mengarah pada posisi dimana perusahaan

pendapatan dan tingkat usia. Segmen pasar

berupaya untuk menempatkan koran harian

koran

mencakup

Kendari Pos yang dihasilkan diantara koran

konsumen yang berpendapatan kurang dari

pesaing yang ada di pasar sebagai koran

Rp 500.000 hingga lebih dari Rp.1.000.000

yang mempunyai isi berita yang tepat dan

dengan tingkat usia 10-29 tahun hingga lebih

akurat,

dari 50 tahun.

jangkau masyarakat. Pada umumnya berita

harian

kendari

pos

Sasaran Pasar (Targeting Market) Penentuan sasaran pasar yang akan dilayani oleh PT. Kendari Pos dibentuk dalam berbagai segmen yang akan ditujukan atau ditetapkan sebagai sasaran pasar seperti konsumen dengan tingkat usia 10-29 tahun, 30-49 tahun dan konsumen yang berusia lebih dari 50 tahun, yaitu pelajar, mahasiswa, pegawai/karyawan pedagang, wiraswasta, pensiunan.

pegusaha,

dengan

harga

yang

dapat

di

yang dicantumkan dalam koran harian Kendari Pos, tidak beda jauh dengan berita yang ada pada koran pesaing. Koran harian Kendari Pos memuat berita dan informasi yang

lebih

akurat

untuk

dapat

mempertahankan posisi di pasar. Dalam

penentuan

posisi

produk,

perusahaan melakukan diferensiasi produk untuk membedakan jenis berita yang akan dicantumkan pada setiap kolom halaman dengan persentase yang telah ditetapkan

oleh

tim

redaksi.

dalam

cetak yang dibutuhkan masyarakat untuk

memasarkan koran harian Kendari Pos

memperoleh berita, iklan, promosi dan

mendapatkan posisinya, sangat tergantung

pesan lainnya dalam koran harian kendari

pada

pos.

kualitas

Kemampuan

wartawan

atau

tenaga

lapangan yang meliput dan mencari berita

Perkembangan

penjualan

koran

cermat dan tepat untuk dicantumkan dalam

harian Kendari Pos setiap hari dalam 5

koran tersebut. Hal ini berkaitan dengan

tahun

kepuasan yang diperoleh konsumen atas

perkembangan setiap tahunnya mencapai

sejumlah berita yang dibutuhkan dari koran

23,45%. Secara rata-rata mencapai 20,02%

harian Kendari Pos maupun pesaing.

hal ini menggambarkan bahwa PT. Kendari

Perkembangan penjualan koran harian Pos

yang

dilakukan

oleh

PT.

Kendari Pos dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang telah disajikan pada tabel 3 dalam satuan karton yang dijual sejak tahun 2002 - 2006. Perusahaan melakukan kegiatan usaha dengan memanfaatkan hari kerja setiap hari dan kegiatan pemasaran dilakukan setiap hari untuk memberikan informasi

kepada

masyarakat

(2002-2006)

mengalami

Pos masih aktif melakukan penerbitan dan

Perkembangan Penjualan Kendari

terakhir

sebagai

bagian dari perkembangan informasi media

penjualan koran harian Kendari Pos pada setiap hari kerjanya. Komposisi informasi yang dimuat dalam koran harian Kendari Pos terbagi atas berita lokal, berita nasional dan internasional, serta iklan-iklan dari berbagai perusahaan yang hendak memperkenalkan diri kepada publik dengan memanfaatkan jasa koran harian Kendari Pos. Persentase berita yang dimuat pada koran harian Kendari Pos berdasarkan kelompok dan jenis berita disajikan pada Tabel berikut.

Strategi Pemasaran Produk Koran harian Kendari Pos Penelitian

yang

mengkaji

tentang

strategi pemasaran ini dilakukan dengan

menggunakan 3 strategi pemasaran yang mendukung proses penjualan koran harian Kendari

Pos.

Strategi

yang

dilakukan

adalah strategi segmentasi pasar, strategi

Penjualan koran harian Kendari Pos

targeting market dan strategi positioning

yang

product sebagai berikut:

matriks segmentasi diperoleh hasil yang

Sasaran Pasar (Targeting Market)

menggunakan

Pos di kios, dan toko. Hasil penelitian pada

koran harian Kendari Pos adalah semua

akhir tahun 2006 diperoleh bahwa jumlah

kalangan yang senang membaca dan ingin

kios yang dilayani sebanyak 743 unit dan

menambah wawasan, mereka mempunyai

took sebanyak 694 unit yang menjadi mitra

keinginan untuk mencari berita dan informasi

usaha

melalui koran, dan menggunakan koran

kendari pos.

media

(Targeting

melakukan pembelian koran harian Kendari Market)

sebagai

sasaran

dengan

disajikan pada Tabel berikut :

Segmentasi Pasar

Pasar

dianalisis

untuk

mengetahui

perkembangan hukum, politik dan bisnis. Pasar sasaran PT. Kendari Pos dalam memasarkan

korannya

untuk

pelangan

kantor/instansi, pelangan pribadi/perumahan dan eceran (pembaca yang tidak setiap hari membaca koran) sehingga hal ini dapat mendukung penjualan koran harian Kendari Pos. Segmen pasar ini mempunyai daya beli dan keinginan pembaca untuk mengetahui informasi berita lokal yang dapat mendukung loyalitas penjualan koran harian Kendari Pos. Berdasarkan target pasar, perusahaan menetapkan sasaran pasar dengan jumlah konsumen yang sangat menentukan untuk

dalam

penjualan

koran

harian

Posisi Produk (Positioning Product) Koran harian dipasarkan

Kendari Pos

memposisikan

yang

produknya

melalui berita yang aktual, lugas dan terpercaya. Dengan menampilkan 5 lembar dan 20 halaman yang memuat berita lokal, nasional dan iklan dengan harga yang dapat terjangkau. Koran

harian Kendari

Pos mengembangkan produknya dengan memposisikan kualitas produknya melalui strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Koran harian Kendari Pos memiliki produk

koran

yang

berbeda

dari

pesaingnya dan mengembangkan strategi

penjualan koran Kendari Pos

dengan

kriminal,

ekonomi,

pendidikan,

hiburan,

mempertegas citra koran Kendari sebagai

olah raga, kesehatan, politik, opini, bumi

koran lokal yang sebagian besar beritanya

anoa

membahas berita lokal. Kendari Pos juga

Koran harian Kendari Pos yang di

merupakan media cetak lokal yang memiliki

pasarkan

fasilitas percetakan sendiri, dan media cetak

memposisikan perusahaannya melalui isi

lokal terbesar di Sulawesi Tenggara.

koran degan berita yang mengulas semua

Berdasarkan

hasil

penelitian

menunjukan bahwa PT. Kendari Pos dalam mencapai sasaran yang di inginkan terutama harian

perusahan segmentasi,

Kendari

untuk

Pos

mendorong

melakukan

targeting

dan

strategi positioning

perusahaan Berdasarkan

hasil

menunjukan

bahwa

mensegmen

koran

penelitian

PT.

Kendari

Pos

harian

Kendari

Pos

berdasarkan pendapatan dan usia dengan menyajikan jenis berita yang menguasai semua segmen baik itu pelajar, mahasiswa, pegawai/karyawan wiraswasta,

PT.

kendari

Pos

isu-isu, sehingga masyarakat tertarik untuk

PEMBAHASAN

koran

oleh

dan

pegusaha, pedagang, pensiunan

dengan

menyalurkan koran melalui kios dan toko yang tersebar di seluruh Kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara yang dilakukan oleh para loper dan agen penjualan yang menjadi mitra bisnis dari PT Kendari Pos.

membacanya.

Selain

itu

koran

harian

Kendari Pos sudah lama dikenal oleh masyarakat, jadi citra merek koran Kendari Pos ini tertanam dibenak masyarakat, khususya bagi pelanggan dan pembaca koran harian Kendari Pos. sehinga Kendari Pos memposisikan korannya sebagai koran lokal yang mengulas berita lokal, nasional dan internasional dengan harga yang dapat terjangkau dan dikenal oleh masyarakat. Berdasarkan mengunakan

hasil

analisis

penelitian,

deskriptif

pendekatan

matriks

pendekatan

matriks

dengan

segmentasi, strategis,

dan

pendekatan kualitatif menunjukan strategi segmentasi dan targeting serta positioning yang dilakukan mampu

pada PT.Kendari Pos

meningkatkan

penjualan

koran

harian Kendari Pos. KESIMPULAN

PT. Kendari Pos menetapkan pasar

Berdasarkan

hasil

penelitian

sasaran koran Kendari Pos dengan target

pembahasan

yang akan di tuju adalah pelajar, mahasiswa,

disimpulkan bahwa kegiatan pemasaran

pegawai/karyawan,

koran

wiraswasta,

dan

pegusaha, pensiunan.

pedagang, Dengan

menawarkan jenis berita seperti hukum dan

harian

perusahaan

sebelumnya, Kendari secara

maka

dan

Pos

dapat

dilakukan

menyeluruh

pada

segmen pasar yang meliputi kios dan toko serta

yang

tersebar

di

seluruh

Kabupaten/kota di Sultra yang dilakukan oleh

perusahaan untuk menjangkau pasar baik

para loper dan agen penjualan yang menjadi

untuk

mitra bisnis dari PT Kendari Pos.

penjualan

Sasaran

pasar

(Tergeting

Market)

koran harian Kendari Pos adalah konsumen dengan tingkat usia 10-29 tahun, 30-49 tahun dan konsumen yang berusia lebih dari 50

tahun,

yaitu

pegawai/karyawan

pelajar,

mahasiswa,

pegusaha, pedagang,

wiraswasta, dan pensiunan. Sehinga PT. Kendari Pos dapat meningkatkan volume penjualan dalam 5 (lima) tahun terakhir. Kemudian

posisi

Positioning)

koran

sebagai

koran

produk harian

lokal

(Product

Kendari

mendapat

Pos

tempat

pertama untuk jenis media cetak dengan menawarkan 5 lembar dan 20 halaman yang mencakup berita lokal, nasional/internasional dan iklan yang berbeda dari koran pesaing. Koran harian Kendari Pos pada setiap hari penerbitannya meraih dan mempertahankan posisi sebagai media cetak lokal yang ada di Sulawesi Tenggara. Mengacu dikemukakan

pada

kesimpulan

sebelumnya,

maka

yang dapat

disarankan: (1) Memperluas segmen pasar, maka

manajemen

melakukan

perusahaan

ekspansi

usaha

harus dan

mengembangkan sistem kemitraan untuk dapat membentuk pasar potensial yang mendukung volume penjualan koran harian Kendari Pos pada masa mendatang; (2) Menetapkan pasar target dan posisi produk, perusahaan usaha

dan

harus

meningkatkan

memanfaatkan

kinerja

kemampuan

penjualan

dalam

diluar

kota

kota pada

maupun masa

mendatang. DAFTAR PUSTAKA Assael, 1992 Dalam Sutisna, 2002, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Rosdakarya, Jakarta. Buchari. A, 2005, Manajemen Pemasaran Jasa, Alfabeta, Jakarta Corey dan Dolan 1991 Strategi Pemasaran, Penerbit Swadaya, Jakarta : David W. Cravens, 1997 The Strategic Marketing, Fiften Edition, Richard D. Irwin, USA. Heriyanto, 2000, Strategi Segmentasi, targeting dan Positioning Produk Mie Intan Pada CV. Landipo, Skripsi, Unhalu Kendari Indriyo Gitosudarmo, 1994 Pemasaran Binarupa Jakarta

Strategi Aksara,

Jaka Wasana 1997 Manajemen Pemasaran PT. Perhalindo, Jakarta. James. F. Engel, Roger D Blackwell dan Paul W. Miniard, 1994, Perilaku Konsumen, Binarupa Aksara, Jakarta Julius Onggo, 2005, Strategi Membidik Pasar Target, Artikel Pemasaran, http://www.google.com/artikel Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan Implementasi dan Kontrol, PT. Perhalindo, Jakarta Parmadi, 1995. Dasas-Dasar Manajemen Pemasaran Produk, LPFE-UI Jakarta. Rhenald Kasali, 1999, Mendidik Pasar Indonesia : Strategi Segmentasi, Targeting dan Positioning, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Rismiati, , 2001 Pemasaran Barang dan Jasa, Kansius Yogyakarta

Sofyan Assauri, 2000. Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi. Rajawali apers: Jakarta.

Sutisna, 2002, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Rosdakarya, Jakarta.

Suparjo, 2007, Strategi Segmentasi, Targeting dan Positioning, Jurnal, www.google.com/jurnal

Tjiptono, F. 2000 Pemasaran Jasa, Bumi Aksara, Jakarta

HUBUGAN TUNJANGAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PUSTAKAWAN DI KOTA KENDARI Darmawati 1) & Abdul Kadir 2) ABSTRACT The problem of research is how the correlation between Librarian functional allowance and the working productivity. The aim of this research is to know how the correlation between librarian functional allowance andtheir productivity., while the advantages are in order to be used as an evaluation towards who have an authority in determining librarian functional allowance appropriately, the working productivity can be reached well, also a siurce of motivation to librarian in developing of career in functional position. This research used qualitative-descriptive Method and Moment Product Correlation analysis. Sampling was drawn abaut 30 samples. Thes data colleted by technique Such as, observation, interview, questionarie and literatures as primary and secondary data respectively. The result or this research indicated that there’s correlation between Librarian functional allowance whit working productivity wich has r hit = 0,3708 and r tab =0,3494. r hit more than r tab with the interval correlation coefficient was in 0,20 - 0,0399 with low garde significant. ThusThe hypothesis accepted (Ha) and rejected of (Ho). This research showed that asignifficant correlation which means that the higher of fungtion allowance the more working productivity. Key Word: Librarian Functional, Productivity PENDAHULUAN

Tunjangan

Perhatian pemerintah terhadap profesi

merupakan

fungsional

motivasi

pustakawan

penggerak

dalam

pustakawan cukup tinggi hal ini ditandai

memberikan semangat kerja kepada para

denga

pustakawan, agar lebih berperilaku positif

dikeluarkannya

Keputusan

baru,

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dalam

Nomor

produktivitas

132/KEP/M.PAN/12/2002

tentang

usaha kerja,

mencpai

pengkatan

karena

tanpa

ada

jabatan fungsional pustakawan dan angka

motivasi berupa tunjangan, maka tujuan

kreditnya dan KEPRES Nomor 86 Tahun

kepustakawanan tidak akan tercapai. Agar

2003 tentang tunjangan jabatan fungsional

pustakawan dapat menjalankan fungsi dan

pustakawan

misinya

yang

cukup

memberikan

kelegahan sebagai dasar motivasi fiansial terhadap pustakawan.

dengan

baik,

maka

harus

memenuhi beberapa unsure diantaranya

adalah kebutuhan,

kepuasan kerja dan

sumber daya manusia (SDM).

banyak

factor

seperti

semangat

dan

kegairahan kerja juga motivasi yang berupa

Dengan penerapan system jabatan

tunjangan,

ini

merupakan

factor

yang

fungsional pustakawan dan kenaikan jabatan

sangat penting, hal ini dapat dikatakan

berdasarkan prestasi kerja yang diatur dan

bahwa dengan pemberian tunjangan, maka

ditentukan muatan, bobot dan jumlahnya

menghasilkan

dalam

tinggi

angka

kredit

dapat

memberikan

produktivitas

pula,

demikian

kerja

yang

sebaliknya.

kesempatan bagi pustakawan fungsional

Berdasarkan latar belakang di atas maka

untuk meneliti karier lebih cepat.

penulis mengambil judul penelitian yaitu

Disamping meniti karir yang terbuka system

fungsional

relative

mendorong

“hubugan tunjangan fungsional pustakawan dengan produktivitas kerja pustakawan di

kreativitas dan motivasi kerja karena pejabat

Kota

fungsional pustakawan mendapat tunjangan

dijadikan fokus kajian dalam

fungsional sebagai konsekuensi

Bagaimana hubungan antara tunjangan

penilaian

Kendari”.

Permasalahan

yang

riset ini

prestasi kerja sesuai standar SK Menpan

fungsional

Nomor : 132/KEP/M.PAN/12/2002, hal ini

produktivitas

merupakan suatu tantangan yang menuntut

dicapai

pengetahuan

terhadap

menjelaskan hubungan antara tunjangan

demikian

fungsional

kenaikan

dan

jabatan.

kerja

keras

Dengan

pustakawan kerja.

dalam

Tujuan

penelitian

dengan yang ini

pustakawan

ingin adalah

dengan

pustakawan dituntut mampu mandiri dan

produktivitas kerja. Hasil penelitian ini

bekerja professional dalam melaksanakan

diharapkan bermanfaat: sebagai motivasi

tugasnya diharapkan bersikap aktif dan

kepada

pandai mengelola dan mendayagunakan

mengembangkan karir, dijadikan bahan

informasi melayani kebutuhan masyarakat.

evaluasi kepada pihak yang berwewenang

Keseluruhan aktivitas pustakawan yang

dalam

pustakawan

penetapan

untuk

tunjangan

dapat

fungsional

bergerak dalam bidang informasi diperlukan

pustakawan yang tepat, agar produktivitas

berbagai factor pendukung. Produktivitas

kerja dapat tercapai dengan baik.

kerja

dan

keberhasilan

kerja

maupun

pekerjaan yang terarah pada sasaran yang ditetapkan. Produktivitas kerja mencakup sikap mental yang selalu berpandangan dinamis, optimis, kreatif dan innovatif dalam meraih sesuatu secara maksimal. Dalam meningkatka Produktivitas kerja dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh

METODE PENELITIAN Penelitian memperoleh

ini

dilakukan

gambaran

dengan

untuk cara

menganalisa dan menafsirkan variabelvariabel yang diteliti oleh Koentjaraningrat (1979:45). Penelitian korelasional dalam kasus ini dimaksudkan untuk menentukan apakah ada hubungan antara variable-

variabel yang diteliti. Berdasarkan tujuan

(4). Telah memenuhi kriteria penguji dan

yang telah ditetapkan aka jenis penelitian ini

analisis statistika inferensial.

adalah

eksplanasi.

Faisal

(1995:21)

Peralatan analisis yang digunakan

penelitian eksplanasi (explanatory research)

adalah deskriptif, yaitu menjelaskan secara

adalah untuk menguji hubungan antara

persentase mengenai kondisi nyata dari

variabel yang dihipotesiskan.

masing-masing variabel yang diteliti, dan

Rancangan studi ini meliputi: populasi dan sampel,

variabel penelitian, jenis dan

sumber data, metode pengumpulan data, skala pengukuran data, uji validitas dan reliabilitas dan metode analisis data. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpul

secara

cross-section

analisis inferensial dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment Pearson (Santoso, 2004:283). yaitu:

r

xy

=

N ΣXY − (ΣX )( ΣY ) ( NΣX 2 − (ΣX ) 2 )( NΣY 2 − (ΣY ) 2 )

dimana : r = koefisien korelasi

melalui

n = banyaknya sampel

kuisioner. Skala pengukuran data adalah

X = skor item X

skala likert 5 point. Penentuan skala dibuat

Y = skor item Y

dari skala 5 (sangat setuju/secara total diaplikasikan) sampai dengan skala 1 (tidak

HASIL DAN PEMBAHSAN

setuju/tidak diaplikasikan). Kemudian untuk

Hasil penelitian berdasarkan studi

memperoleh data yang valid dan reliabel

korelasi yang merupakan hasil jawaban

terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas

responden dari sejumlah pertayaan dalam

dan reliabilitas instrumen.

angket /kuesioner yang disebabkan hasil

Populasi dalam penelitian ini adalah

penelitian

didistribusikan

dalam

bentuk

seluruh pegawai

Pustakawan di Kota

table dan diolah secara statistik. Angket ini

Kendari.

dalam

ini

diharapkan mampu mengajikan pertanyaan

ditentukan dengan menggunakan purposive

tertulis guna memperoleh data variabel

sampling yaitu pengambilan sampel secara

tunjangan fungsional dan

sengaja sebanyak 30 responden dengan

kerja dan dianalisis lebih lanjut.

Sampel

penelitian

pertimbangan karena : (1). Pemimpin bukan

Dari

30

orang

responden

dijadikan

(2). Para karyawan tersebut berkompoten

mayoritas responden menyatakan setuju

dalam bidang Human Resource pada setiap

adanya tunjangan fungsional pustakawan.

divisi/bagian khususnya kepustakaan, (3).

Distribusi

Cukup representatif untuk mewakili populasi

pengujian hubungan tunjangan fungsional

tanggapan dengan

dalam

yang

sampel tetapi yang menilai para karyawan

pustakawan

sampel

produktivitas

penelitian

responden produktivitas

dapat diuraikan sebagai berikut:

dan kerja

Tabel 1.

Tanggapan Responden Mengenai Tunjangan Fungsional Pustakawan Dengan Produktivitas Kerja

Sumber: Data primer diolah (kuesioner) Berdasarkan dimasukkan

ke

tabel rumus

1

diatas,

analisa

Product moment sebagai berikut :

lalu

korelasi

Hasil perhitungan tersebut didapat nilai r

hitung

0,3708, sedangkan nilai rtabel

untuk derajat kebebasan n = 30 dan taraf kepercayaan 0,05 yakni rtabel= 0,3494, nilai r hitung

ada

lebih besar dari rtabel. Dengan demikian hubungan

yang

signifikan

antara

tunjangan fungsional pustakawan dengan produktifitas kerja. Tabel 2. Tanggapan Responden Mengenai Tunjangan Fungsional Pustakawan Sebelum SK Menpan No. 132 Hubungannya Denagn Produktivitas Kerja

Sumber: Data primer diolah (kuesioner)

Berdasarkan tabel 2 di atas, analisis korelasi Product Moment sebagai berikut :

dapat dihitung

Hasil perhitungan di atas didapat nilai rhitung = 0,0112 sedangkan rtabel dengan derajat kebebasan n = 30 dengan taraf kepercayaan 0,05 yakni rtabel = 0,3494, jadi r hitung

lebih kecil dari rtabel, maka nilai r

berada

pada

0,000-0,199

interval

dengan

koefisien taraf

hitung

antara

kepercayaan

yang sangat rendah. Dengan demikian tunjangan fungsional pustakawan sebelum adanya SK Menpan 132 sangat rendah, sehingga

dapat

mempengaruhi

produktivitas kerja.

Tabel 3. Tanggapan Responden Mengenai Tunjangan Fungsional Pustakawan Sekarang Hubungannya Denagn Produktivitas Kerja

Sumber: Data primer diolah (kuesione) Berdasarkan tabel 3 di atas , maka analisfs korelasi Product Moment

dapat

dihitung sebagai berikut :

Hasil perhitungan di atas nilai rhitung= 0,01021 sedangkan rtabel dengan derajat kebebasan n = 30 dan taraf kepercayaan 0,05 yakni rtabel = 0,3494, jadi r

hitung

lebih

kecil dari rtabel, maka nilai r berada pada interval

koefisien

antara

0,000-0,199

dengan taraf kepercayaan yang rendah. Dengan

demikian

pustakawan

tunjangan

sekarang

masih

fungsional rendah,

hubungannya dengan produktivitas kerja. Tabel 4. Tanggapan Responden Mengenai Revisi Kenaikan Tunjangan Fungsional Pustakawan Hubungannya Dengan Produktivitas Kerja

Sumber: Data primer diolah (kuesioner) Berdasarkan tabel 4, analisis korelasi Product Moment dapat dihitung sebagai berikut : Hasil perhitungan di atas diperoleh nilai rhitung = 0,0223 sedangkan rtabel dengan derajat kebebasan n = 30 dan taraf kepercayaan 0,05 yakni rtabel = 0,3494, jadi rhitung lebih kecil dari r rtabel, maka nilai r berada

pada

0,000-0,199

interval

dengan

koefisien taraf

antara

kepercayaan

yang sangat rendah. Dengan demikian tunjangan direvisi

fungsional kembali

pustakawan

sehubungan

perlu

dengan

produktivitas kerja. KESIMPULAN

Berdasarkan yang

menyangkut

uraian

pembahasan

hubungan

tunjangan

fungsional pustakawan dengan produktivitas

agar eksistensi Perpustakaan dirasakan

kerja, maka penulis mengambil kesimpulan

manfaatnya, khususnya dalam penyediaan

bahwa:

informasi yang actual; (4) untuk mendukung

hubungan

tunjangan

fungsional

pustakawan sangat berpengaruh terhadap

peningkatan

produktivitas

pustakawan,

kerja.

Hubungan

tersebut

produktivitas maka

perlu

kerja

diperhatikan

menunjukkan korelasi yang signifikan artinya

berbagai faktor yang bersifat memotivasi

semakin

fungsional

seperti

pustakawan, maka produktivitas semakin

dalam

meningkat.

sesuai dengan bidang dan tugasnya.

tinggi

tunjangan

Tunjangan

fungsional

pustakawan

sekarang masih sangat rendah dibangingkan tugas yang dilakukan. Hubungan tersebut menunjukkan korelasi yang tidak signifikan artinya tunjangan

yang diberikan sangat

rendah

sementara

tugas

pustakawan

banyak,

sehingga

dapat

mengurangi

produktivitas

kerja.

Kenaikan

tunjangan

fungsional pustakawan perlu direvisi kembali hubungannya dengan produktivitas kerja, sehingga

revisi

tunjangan

fungsional

pustakawan perlu ditinjau kembali Agar meningkatkan produktivitas kerja pustakawan, peneliti menyarankan sebagai berikut : (1) diharapkan

agar tunjangan

fungsional pustakawan masih perlu adanya revisi kenaikan supaya pustakawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan hasil yang efektif dan efisien; (2) diharapkan disiplin

agar para pustakawan lebih

waktu

baik

dalam

jam

kerja,

pengumpilan angka kredit maupun kenaikan jabatan/pangkat;

(3)

diharapkan

agar

mengikutsertakan pelatihan

dan

pustakawan

pendidikan

yang

DAFTAR PUSTAKA Amrin, M Tatang. 1990. Rencana Penelitian.

Menyusun

Harsono, 1985. Peningkatan Produktivitas Tata Pemerintahan. Jakarta : LAN. R.I. Hasibuan, SP.Malayu. 1996. Dasar-Dasar Organisasi Manajemen. Jakarta : Gunung Agung. Hidayat. 1980. Peningkatan Produktivitas Karyawan. Seri Manajemen No. 95. Jakarta : LPPM Erlangga. Keputusan Menpan No. 132/KEP/M.PAN/12/2002. 2004 Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka kreditnya. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI Keputusan Kepala Perpystakaan Nasional RI No. 10 tahun 2004. Petunjuk teknis jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI. Sarwoto. 1985 Aspek Produktivitas dalam Pengembangan Karyawan. Jakarta : Prima Soetimah. 1994. Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta : Kanisius

Sulistyo-Basuki.1992. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. dengan baik kepada masyarakat pengguna, PENGARUH STRATEGI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TERHADAP pustakawan dapat memberikan pelayanan

PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. TELKOM KANDATEL KENDARI

Haliswiaty 1) & Marini 2) ABSTRACT The research this doing with purpose for to know influence of Strategic Management Human Resource for performance appraisal employee to PT. Telkom Kandatel Kendari. The kind of research this is ecsplanatory so that use the primer data and collected with crosssection through questioner. The pulling of the sample technique is purposive sampling with Description and Multiple linear regression analysis method. The result of research this to indicate that the influence of Strategic Human Resource Management (SDM) have significant to influenced for performance appraisal to PT. Telkom Kandatel Kendari. The result of test probability at level of significant 0,000 < 0,05. According to result analysis that can summarized that Strategy of Human resource Management (SDM) have significant to influenced for performance appraisal employee to PT. Telkom Kandatel Kendari. The result Summarized, then to suggest to PT. Telkom Kandatel Kendari so that attention seurious Strategic of Human Resource Management (SDM) so that can increase performance appraisal employee. Key Word : Training, Empowerment, Performance Appraisal PENDAHULUAN Adanya

yang lain dan oleh karena itu perusahaan-

perubahan

dan

tekanan

perusahaan harus mengdopsi cara ini

perusahaan

(Harel, et, al.1999). Harris dan Ogbonna

harus mengubah atau mengadopsi strategi

(2001) berpendapat bahwa Strategi SDM

baru

saat

kompetitif menuntut setiap agar

tetap

mampu

bersaing.

ini

menjadi

menarik

untuk

di

Perubahan strategi akan menentukan arah

kembangkan dalam peningkatan kinerja.

setiap fungsi dari organisasi perusahaan,

Peningkatan

termasuk fungsi Manajemen Sumber Daya

melalui pengembangan budaya organisasi

Manusia (MSDM). Penekanan pentingnya

yang di fokuskan secara internal dengan

pendekatan strategis bagi setiap perusahaan

menggunakan

melibatkan

fungsional

adanya

hubungan

starategi

perusahaan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) strategis dalam

kinerja

dapat

dilakukan

pendekatan

yaitu

(Human

strategi Resource

Management Strategy). Dalam

mengatur

praktek-praktek

bidang struktur, budaya, dan pengembangan

manajemen SDM, mengacu pada item-item

sumber daya perusahaan.

yang dikembangkan oleh (Huselid, et,

Strategi

Daya

al.1997). Item-item tersebut disesuaikan

Manusia adalah praktek-praktek manajemen

dengan kondisi pada umumnya khususnya

SDM

pada perusahaan. Ada tiga indikator dari

yang

Manajemen umumnya

Sumber dilakukan

pada

perusahaan. Hal ini sesuai dengan asumsi

praktek

universal, yang menyatakan bahwa praktek

mencerminkan

manajemen

meliputi

SDM

lebih

baik

mendorong kinerja dibandingkan

dalam dengan

manajemen :

strategi pelatihan

SDM

yang

SDM

yang,

(training),

Pemberdayaan

(empowerment)

dan

Penilaian Kinerja (performance appraisal). Pelatihan

(training)

meningkatkan

kepuasan

umpan balik atas kinerja.

haruslah

efektifitas

meningkatkan

seiring dengan itu, karyawan membutuhkan

karyawan,

karyawan,

dan

PT. mempunyai maupun

karyawan.

Telkom

aspek

situasi

Kandatel

disiplin

yang

Kendari

tinggi

dan

solidaritas antara karyawan dan karyawan

memenuhi program kesempatan kerja sama Diagnosis

Telkom

pimpinan

dan

Kandatel

karyawan.

Kendari

PT.

sangat

lingkungan dan organisasional serta analisis

menghargai hasil kerja dari para karyawan

pekerjaan

pertama

sesuai dengan balas jasa (gaji) yang

dalam menyusun program pelatihan dan

diberikan. Apabila ada pekerjaan-pekerjaan

pengembangan.

di luar kantor namun masih berhubungan

merupakan

langkah

Selanjutnya salah satu cara yang bisa digunakan

pemimpin

untuk

tetap di berikan bonus sebagai hasil kerja

menciptakan

mereka, oleh karena itu sangat dibutuhkan

tingkat motivasi yang tinggi dari bawahan

Strategi Manajemen SDM yang berkualitas

adalah

tinggi

melalui

Pemberdayaan sebagai

pemberdayaan.

(empowerment)

membagi

kekuasaan

diartikan (power

untuk

itu

diperlukan

pemberdayaan,

dan

sangat

dalam

penting

pelatihan,

penilaian

kinerja

meningkatkan

sharing) atau mendelegasikan kekuasaan

prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel

dan wewenang di dalam organisasi (Daft,

Kendari.

1999). Senada dengan pendapat Luthans (1995)

pemberdayaan adalah wewenang

Mencermati fenomena empiris dan berdasarkan kajian teori, penelitian ini

untuk membuat keputusan dalam kegiatan

penting

operasional

individual

harus

permasalahan bagaimana penerapan dan

memperoleh

persetujuan

siapapun.

apakah strategi manajemen sumber daya

Dalam pendegelasian tersebut, pemimpin

manusia (SDM) terhadap prestasi kerja

bisa

karyawan

memberikan

tanpa dari

pengetahuan

kepada

dilakukan

pada

PT.

dengan

Telkom

fokus

Kandatel

bawahan tentang seluk beluk tugas dan

Kendari. Tujuan yang ingin dicapai adalah

wewenangnya

bisa

untuk mengetahui dan mengkaji secara

berhasil dalam menyelesaikan tugas dan

empiris penerapan dan pengaruh signifikan

wewenang

antara

sehingga

yang

bawahan

diembannya.

Penilaian

variabel

Manusia

Manajemen

Kinerja (performance appraisal) penilaian

Sumber

kinerja berbicara tentang kinerja karyawan

Training, Empowerment dan Performance

dan akuntabilitas ditengah kompetisi global,

Appraisal

perusahaan menuntut kinerja yang tinggi

Karyawan Kendari.

Daya

Starategi

terhadap pada

PT.

yang

Prestasi Telkom

terdiri Kerja

Kandatel

METODE PENELITIAN

setuju/tidak diaplikasikan). Kemudian untuk

Penelitian ini didilakukan pada PT.

memperoleh data yang valid dan reliabel

Telkom Kandatel Kendari yang beralamat di

terlebih

jalan Jend. Achmad Yani

validitas dan reliabilitas instrumen.

No. 8 Kendari,

kelurahan Kadia, Kecamatan Mandonga,

metode causal research yang bertujuan untuk memperoleh pengujian yang tepat dalam menarik kesimpulan hubungan sebab akibat

antara

variabel

dan

selanjutnya

memilih alternatif tindakan. Alasan yang mendasari menggunakan penelitian konklusif dengan

menggunakan

metode

causal

research karena tujuan penelitian adalah menganalisis dan menguji secara empiris besarnya

tingkat

signifikansi

pengaruh

Starategi Manajemen Sumber Daya Manusia yang terdiri Training, Empowerment dan Performance Appraisal terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Telkom Kandatel Kendari. Selanjutnya menarik kesimpulan menerima atau menolak teori atau hasil penelitian terdahulu. Rancangan studi ini meliputi: populasi dan sampel,

variabel penelitian, jenis dan

sumber data, metode pengumpulan data, skala pengukuran data, uji validitas dan reliabilitas dan metode analisis data. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpul

secara

cross-section

melalui

kuisioner. Skala pengukuran data adalah skala likert 5 point. Penentuan skala dibuat dari skala 5 (sangat setuju/secara total diaplikasikan) sampai dengan skala 1 (tidak

dilakukan

pengujian

Populasi dan Sampel Penelitian

Kota Kendari. Pendekatan studi ini adalah conclusive research dengan menggunakan

dahulu

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Telkom Kandatel Kendari sebanyak 73 orang. Sampel dalam penelitian

ini

ditentukan

dengan

menggunakan purposive sampling yaitu pengambilan

sampel

sebanyak

43

pertimbangan

secara

sengaja

responden

karena

:

(1).

dengan Pemimpin

bukan sampel tetapi yang menilai

kinerja

para karyawan (2). Para karyawan tersebut berkompoten

dalam

bidang

Human

Resource pada setiap divisi/bagian, (3). Cukup populasi penguji

representatif (4). dan

untuk

Telah

memenuhi

analisis

secara

mewakili kriteria statistika

inferensial. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan yaitu : (a) Analisis statistika deskriptif, bertujuan untuk mendeskriptifkan masingmasing variabel penelitian ini dalam bentuk jumlah, persentase,

rata-rata

maupun

angka

dan

Analisis

statistika

(b)

inferensial, yaitu Regresi multivariat dengan tujuan untuk mengetahui dan menguji secara

empiris

pengaruh

Starategi

Manajemen Sumber Daya Manusia yang terdiri

Training,

Empowerment

dan

Performance Appraisal terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Telkom Kandatel

Kendari baik secara parsial maupun simultan

sebelumnya agar terjadi proses sintesa

dengan persamaan : Y = b1X1+ b2X2 + b3X3 +

demi

ei. Kemudian tingkat kepercayaan yang

penelitian

ditetapkan adalah 95% atau α=0,05.

multivariat ternyata juga sama dengan hasil

Hasil analisis data dalam penelitian ini dengan mengkombinasikan hasil temuan dari pendekatan analisis statistika deskriptif regresi

multivariat

ini.

Hasil

hasil

temuan

analisis

regresi

analisis statistika dekriptif, sehingga dapat

HASIL DAN PEMBAHASAN

dan

penyempurnaan

yang

dilakukan

memperkuat hasil temuan studi ini. Lebih jelasnya rekapitulasi hasil pengolahan data dapat

baik

secara

deskriptif

maupun

inferensial dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data Deskriptif dan Regresi Multivariat Deskriptif

Variabel Bebas Training (X1) Empowerment (X2) Perf. Appraisal (X3)

Regresi Multivariat Standardized Rata-Rata thitung Sig.t Ket. Koefisien (Beta) 4,60 0,573 5,075 0,000 Signifikan 4,80 0,438 3,612 0,001 Signifikan 4,05 - 0,057 -0,441 0,662 Tidak Signifikan

Prestasi Kerja (Y) R

4,40

= 0,826

Fhitung = 42,737

R Square = 0,767 Sumber : Hasil olahan data primer

Sig F = 0,000

Pada Tabel 1 di atas, menunjukkan hasil

analisis

deskriptif

dan

regresi

prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel Kendari. Kemudian nilai rata-rata variabel

multivariate terhadap maing-masing variabel

training

dalam studi ini. Lebih jelasnya urain hasil

responden

pengujian dan analisis dekriptif dan regresi

adanya program training dengan alasan

multivariat sebagai berikut:

perusahaan telah memberikan kesempatan

menunjukkan

menyatakan

mayoritas

sangat

setuju

yang sama bagi karyawan untuk mengikuti

X1. Variabel Training Hasil

4,60

perhitungan

multivariat diperoleh nilai

analisis

regresi

Standardized

Coefficients (Beta) sebesar 0,573 dan nilai

pelatihan, dan memberikan pelatihan yang luas bagi karyawannya. X2. Variabel Empowerment

thitung variabel training (X1) sebesar 5,075

Nilai Standardized Coefficients (Beta)

lebih besar dari nilai ttabel sebesar 2,021.

variabel empowerment = 0,438 dan nilai

Selanjutnya berdasarkan nilai sig. t = 0,000 <

rata-rata pernyataan responden sebesar

α

4,80

= 0,05 berarti variabel training secara

parsial

berpengaruh

signifikan

terhadap

yang

berarti

bahwa

perusahaan

sangat setuju dalam penerapan konsep pemberdayaan bagi karyawan yang ada

dengan alasan telah diberikan keleluasaan

berpengaruh signifikan terhadap prestasi

dalam berkreatifitas. Keterlibatan mereka

kerja PT. Telkom Kandatel Kendari.

dalam

pengambilan

keputusan

dengan

alasan perusahaan memberikan kebebasan karyawan dalam mengembangkan inisiatif. Pemberian upah yang relatif lebih tinggi dari pada

perusahaan

sejenis.

Pemberian

peluang yang cukup dalam ikut berpartisipasi dalam

perusahaan

serta

keterlibatan

langsung dalam pengambilan keputusan. Hasil perhitungan analisis regresi multivariat, menunjukkan

bahwa

nilai

thitung variabel

empowerment (X2) = 3,612 > ttabel = 2,021 atau Sig. t = 0,001 < α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel empowerment (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel Kendari.

memiliki

nilai

Dalam

penelitian

ini,

pengukuran

prestasi kerja dari 43 karyawan melalui penilaian

pimpinan

pada

dengan

maksud

untuk

setiap

divisi,

mengetahui

bagaimana kemampuan dan keterampilan setiap karyawan dalam melaksanakannya pekerjaan. Sehubungan dengan penilaian prestasi kerja maka dapat diukur melalui : kualitas

kerja,

kemampuan

melakukan

pekerjaan, keterampilan kerja, tanggung jawab dan disiplin. Mean variabel prestasi kerja sebesar 4,4 berarti pimpinan rata-rata memberikan penilaian baik untuk setiap karyawan

dalam

kemampuan

X3.Variabel Performance Appraisal Variabel

Y. Variabel Prestasi Kerja

hal

kualitas

melakukan

kerja,

pekerjaan,

keterampilan kerja, tanggung jawab dan

performance

Appraisal

Standardized

Coefficients

disiplin, dengan alasan setiap karyawan dalam

melaksanakan

kewajiban

harus

(Beta) sebesar - 0,057 dan nilai rata-rata

bertanggung jawab atas pekerjaan yanh

4,05 berarti mayoritas responden setuju

dilakukan pada perusahaan.

dengan

kebijakan

menentukan

perusahaan

besarnya

upah

dalam selalu

didasarkan pada kemampuan kerja dari para karyawan dan perusahaan juga memberikan perhatian yang cukup bagi pengembangan karyawannya. Selanjutnya hasil perhitungan regresi multivariat, diperoleh thitung variabel Performance Appraisal (X3) = -0,441 < ttabel = 2,021 dengan nilai sig. t = 0,662 > dari α = 0,05 menunjukkan variabel appraisal

(X3)

secara

performance parsial

tidak

PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, dapat dijelaskan masingmasing

variabel

baik

variabel

bebas

maupun terikat adalah sebagai berikut: Pengaruh Variabel Training Terhadap Prestasi Kerja Training adalah salah satu bentuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam meningkatkan kemampuan atau ketrampilan khusus karyawan PT.

Telkom Kandatel Kendari. Berdasarkan hasil

organisasi. Hasil penelitian ini juga sesuai

analisis deskripsi terhadap variabel training

dengan riset terdahulu yanng dilakukan

yang dimaksud disini adalah kesempatan

oleh Wan et.al (2002); Harel dan Tzafrir

yang

pelatihan,

(1999), dimana praktek-praktek manajemen

perencanaan yang baik tentang pelatihan

sumber daya manusia dilihat dari indikator

dan

training

luas

dala

luasnya

mengikuti

pelatihan

bagi

karyawan

dan

beberapa

praktek-praktek

memberikan dampak langsung bagi prestasi

Manajemen Sumber Daya Manusia lain,

kerja.

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Diperoleh

rata-rata

tanggapan

responden mengenai training yang diberikan yakni

sangat

setuju.

Hasil

uji

t

yang

kinerja perusahaan.

dilakukan dengan cara membandingkan nilai

Pengaruh Variabel Terhadap Prestasi Kerja

thitung dengan nilai ttabel, serta nilai signifikan t

Empowerment

Empowerment

merupakan

bentuk

dengan level of signifikan α = 0,05 (5%).

pengembangan Sumber Daya Manusia

Variabel training secara parsial berpengaruh

(SDM) yang memberdayakan potensi yang

signifikan terhadap prestasi kerja pada PT.

mereka miliki baik kemampuan maupun

Telkom Kandatel Kendari. Dapat disimpulkan

keterampilan. Berdasarkan hasil analisis

variabel training terbukti menjadi salah satu

deskripsi terhadap variabel empowerment

faktor yang mempengaruhi prestasi kerja

yanng dimaksud dalam studi ini adalah

dimana pelatihan yang dilakukan adalah

karyawan

penggunaan

bekreatifitas

aplikasinya

internet dan

dengan

berbagai

pemeliharaan/perawatan

diberikan

keleluasaan

dalam

dan keterlibatan karyawan

dalam pengambilan keputusan. Tanggapan

jaringan telepon. Sehingga dapat dikatakan

responden

mengenai

variabel

bahwa

empowerment

mayoritas

menyatakan

perusahaan

ingin

meningkatkan

kerja maka pelatihan menjadi

sangat setuju. Berdasarkan uji t variabel

prioritas utama dalam strategi manajemen

empowerment secara parsial mempunyai

sumber daya manusia untuk dilakukan.

pengaruh yang signifikan terhadap prestasi

prestasi

Hasil

temuan

dalam

penelitian

sesuai dengan teori universalistik

ini

yang

kerja pada PT. Telkom Kandatel Kendari. Mengacu pada temuan di atas berarti

dikemukan oleh Delery dan Doty (1996),

variabel empowerment

yang menyatakan bahwa srategi manajemen

salah satu

sumber

dijabarkan

prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel

dalam praktek-praktek manajemen sumber

Kendari. Hal ini juga sesuai dengan teori

daya manusia yang salah satunya adalah

Universalistik yang dikemukan oleh Delery

training akan dapat memberikan pengaruh

dan Doty (1996), yang menyatakan bahwa

langsung

srategi manajemen sumber daya manusia

daya

manusia

bagi

yang

peningkatan

kinerja

terbukti menjadi

faktor yang mempengaruhi

yang

dijabarkan

dalam

praktek-praktek

disimpulkan variabel performance appraisal

manajemen sumber daya manusia yang

secara parsial tidak memiliki pengaruh

meliputi training dan empowerment akan

signifikan terhadap prestasi kerja pada PT.

dapat memberikan pengaruh langsung bagi

Telkom Kandatel Kendari.

peningkatan kinerja organisasi. Hasil temuan

Temuan dalam penelitian ini berarti

dalam penelitian ini juga sesuai dengan riset

bahwa

terdahulu yanng dilakuakn oleh Wan et.al

bukan merupakan faktor yang berpengaruh

(2002); Harel dan Tzafrir (1999), dimana

signifikan terhadap prestasi kerja pada PT.

praktek-praktek manajemen sumber daya

Telkom Kandatel Kendari walaupun dilihat

manusia

dan

dari deskripsi variabel penelitian dapat

empowerment yang memiliki pengaruh yang

disimpulkan bahwa karyawan PT. Telkom

signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Kandatel

yang

meliputi

training

Pengaruh Variabel Performance Appraisal Terhadap Prestasi Kerja Performance Appraisal

adalah salah

variabel

performance

Kendari

appraisal

setuju

dalam

performance appraisal yang diberikan pihak PT. Telkom Kandatel Kendari. Mengenai pemberian

besarnya

upah

selalu

satu bentuk pengembangan sumber daya

didasarkan pada kemampuan kerja dari

manusia

para

(SDM)

pelaksanaan

dalam

kerja

mengevaluasi

individu

karyawan

karyawan

memberikan

dan

perusahaan

juga

penekanan

bagi

maupun proses evaluasi seberapa baik

pengembangan

karyawan mengerjakan pekerjaan mereka.

dikarenakan

Berdasarkan hasil analisis deskripsi terhadap

menginginkan dengan adanya penekanan

variabel

dalam

performance

appraisal

yang

diri

karyawan.

bahwa

Hal

karyawan

pengembangan.

Pada

ini

tidak

dasarnya

pengukuranya melalui pemberian upah yang

para karyawan ingin diberi kebebasan

selalu didasarkan pada kemampuan kerja

dalam berkreatifitas untuk meningkatkan

dari para karyawan dan perusahaan juga

kemampuan diri. Namun penilaian kinerja

memberikan

karyawan

pengembangan

penekanan diri

bagi

karyawannya.

secara

memberikan dampak

tidak

langsung

terhadap

prestasi

Tanggapan responden mengenai variabel

kerja

empowerment

responden

penilain kinerja yang sebahagian besar

menyatakan setuju. Kemudian hasil uji t yang

mengarah pada aspek organisasi. Dengan

dilakukan dengan cara membandingkan nilai

demikian performance apraisal tidak akan

thitung dengan nilai ttabel menunjukkan bahwa

berdampak

nilai thitung variabel performance appraisal

kerja

sebesar -0,441 < ttabel sebesar 2,021 dengan

dengan riset yang telah dilakukan oleh

nilai signifikan t = 0,662 < α =0,05. Dapat

Harris

mayoritas

karyawan

langsung

karyawan. dan

sebagai

bukti

bahwa

terhadap prestasi

Hasil

Ogbonna

analisis (2000),

sesuai yang

menyimpulkan bahwa strategi manajemen

Koefisien determinasi (R2) sebesar

sumber daya manusia tidak sepenuhnya

0,767 dapat diartikan 76,70% proporsi

berdampak

variabel dari prestasi kerja dijelaskan oleh

langsung

bagi

peningkatan

prestasi kerja karyawan.

variabel

Hasil analisis deskriptif variabel mean training

=

4,60

menunjukkan

mayoritas responden menyatakan sangat setuju adanya program training; variabel empowerment

=

4,80

berarti

karyawan

sangat setuju dalam penerapan konsep pemberdayaan;

variabel

Appraisal

=

responden

setuju

4,05

performance

artinya dengan

mayoritas kebijakan

perusahaan dalam menentukan besarnya upah didasarkan pada kemampuan kerja dan perhatian bagi pengembangan diri karyawan; variabel

prestasi

kerja

=

4,40

berarti

pimpinan memberikan penilaian baik setiap karyawan dengan alasan karyawan dalam melaksanakan

tugas

harus

bertanggung

jawab atas pekerjaan yang diembannya. Hasil

analisis

regresi

multivariat

menunjukkan aktivitas strategi manajemen sumber daya manusia terdiri dari : training, empowerment dan performance appraisal secra

simultan

berpengaruh

signifikan

terhadap prestasi kerja. Sedangkan secara parsial ada dua variabel berpengaruh secara signifikan

yaitu,

variabel

training

dan

variabel empowerment sedangkan variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

empowerment;

dan

performance appraisal. Dengan demikian

KESIMPULAN variabel

training;

prestasi

kerja

performance appraisal.

yaitu

variabel

training, empowerment, dan performance appraisal

dapat

memberikan

kontribusi

pengaruh sebesar 76,7% terhadap prestasi kerja dan sisanya 23,3% dijelaskan atau ditentukan oleh variabel lain diluar model dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Syaifuddin, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia: Strategi Keunggulan Kompetitif. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang : Universitas Dipanegoro Glueck, F. William and Lawrence R. Jauch, 1999. Strategi Management and Business Policy. Edisi Kedua. Terjemahan, Murad dan Henri Sitanggang. Jakarta. Gujarati, Dahmodar & Sumarno Zain. 1998. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga Harris, Lioyd C. And Emmanuel Ogbonna. 2000. Strategic Human Resource Management, Market Orientation, and Organizational Performance, Journal of Business Research, 51.p.157-166 Herel, Gedaliahu H. and Shay S. Tzafrir. 1999. The The Effecct of Human Resource Management Practices on The Perceptions of Organizational and Market Performance of The Firm. Journal of Human Resource Management, Vol. 38. Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode riset Untuk bisnis dan Ekonomi, Bagaimana menulis tesis? Erlangga, Surabaya.

Kochan T.A, and Dyer L. 1993. Managing Transformational Change: The role of Human Resource Professionalls. Internasional Journal Human Reseource Management.4.p.569-590 Mangkuprawira, Tb. Sjafri.2003.Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta : Ghalia Indonesia Notoatmodjo, 1992. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta. Jakarta Pearce and Robinson. 1997.Manajemen Strategik : formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, terjemahan, Ir. Agus Maulana MSM. Jakarta : Binarupa Aksara Purnomo, Ratno. Keunggulan

2003. Pencapaian Bersaing yang

Berkelanjutan Melalui Fungsi dan Peran Sumber Daya Manusia. Semarang : STIE Stikubank. Santoso, Singgih, 2004. SPSS Statistika Multivariat. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Simamora, Henry. 2004. Manajemen SDM. Edisi Ke III.. Yogyakarta : STIE. YKPN Sudjana. 2002. Metode Statistik. Edisi ke-6. Bandung : Tarsito Supranto, J. 1997. Metode Riset. Jakarta : Rineka Cipta Wan,David et, al. 2002. Strategic Human Resource Management and Organizational Performance in Singapore. Compensation & Benefits Review

HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG KENDARI Endro Sukotjo 1) & Rudi Indraputra 2) ABSTRACT The aim of this research is to explain and assess empirically the relation of compensation with the working achievement in PT. POS Indonesia ( persero ) branch Kendari. The result of this research shows that : (1) compensation has significant relation with working achievement if we see from indicator of ability to keep responsible done, which is proven by the score of X2 hitung = 22,04 > X2 tabel = 9,49. (2) There is significant relation between compensation with working achievement of workers from the indicator of ability to carry out work effectively and efficiently, which is marked with score of X 2 hitung = 28,47 > X2 tabel = 9,49, (3) there is a significant relation between compensation with working achievement if we see from the assessment indicator towards seriousity in carrying out the work, which is marked with the score X2 hitung = 21,28 > X2 tabel = 9,49. (4) there is significant relation between compensation with working achievement of workers if we see from the ability indicator in designing working implementation carefully, which is marked with the score nilai X2 hitung = 21,92 > X2 tabel 9,49. (5) there is significant relation between compensation with working achievement of workers from the ability indicator technical working which is marked with the score X2 hitung = 11,46 > X2 tabel 9,49. Key Words: Kompensasi, Working Achievement PENDAHULUAN Kompensasi

merugikan diberikan

guna

memotivasi agar karyawan dapat bekerja sebaik mungkin dalam menyelesaikan tugas dan

tanggung

jawab

yang

adalah

perusahaannya.

kondisi

yang

Kondisi

ini

sesungguhnya

diharapkan terjadi disetiap perusahaan. Pemberian kompensasi ini dimaksud

diberikan

sebagai imbalan yang dianggap layak bagi

kepadanya. Namun demikian kompensasi

setiap pekerja di dalam suatu perusahaan

merupakan salah satu masalah yang rumit

guna memenuhi kebutuhan hidup serta

dan juga merupakan pengeluaran terbesar.

keluarganya,

sistem

pemberian

Jika salah dalam penentuan pemberian

kompensasi

umumnya

didasarkan

kompensasi akan membawa dampak buruk

perjanjian

bagi perusahaan karena biasanya terjadi

dengan

aksi mogok kerja. Sebaliknya pemberian

kompensasi secara wajar dan profesional

kompensasi yang benar akan membawa

perlu diperhatikan, artinya layak menurut

dampak positif bagi perusahaan karena

pekerja

karyawan merasa termotivasi dalam bekerja

hidupnya.

antara serikat

untuk

majikan/manajemen pekerja.

memenuhi

Pemberian

kebutuhan

sehingga mampu berprestasi. Oleh karena

PT. POS Indonesia (Persero) Cabang

itu pemberian kompensasi harus layak bagi

Kendari merupakan salah satu perusahaan

karyawan disatu sisi dan sisi lain tidak

yang bergerak dalam pelayanan jasa POS,

adapun pelayanan yang dikelola yaitu: Surat

terletak di Jalan Samratulangi No. 79

Pos, Surat Kilat Khusus (SKH), Ekspress

Kelurahan

Mail

Simpati,

Mandonga Kota Kendari. Populasi dalam

Layanan Surat Bisnis Elektronik (SBEN)

penelitian ini adalah seluruh karyawan yang

Wesel Pos, Giro Pos, Cek Pos Wisata

ada pada PT. Pos Indonesia (Persero)

(CPW), Paket Pos Domestik, Paket Pos

Cabang Kendari yang berjumlah 59 orang.

Internasional dan Filateli. Organisasi ini juga

Dengan

mempunyai

dengan

penelitian ini sebanyak 59 orang karyawan.

organisasi lain yaitu kelangsungan hidup

Jenis data yang digunakan dalam penelitian

dengan laba yang optimal untuk mencapai

ini yaitu data primer yaitu data yang

tujuan tersebut, tidak terlepas dari pemberian

diperoleh secara langsung dari karyawan

kompensasi kepada karyawan agar bekerja

pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang

dengan baik sehingga prestasi kerja yang

Kendari dengan mengunakan kuesioner,

diharapkan dapat tercapai.

yaitu

Service

(EMS),

tujuan

Retron

yang

sama

Mengacu pada uraian di atas, dapat diketahui betapa pentingnya pengelolaan sumber

daya

mengedarkan

maka

daftar

responden

pertanyaan

kepada karyawan yang dijadikan dalam penelitian. Peralatan analisis yang digunakan

Pos

adalah deskriptif, yaitu menjelaskan secara

Indonesia (Persero) Cabang Kendari yang

persentase mengenai kondisi nyata dari

terus memacu para karyawannya untuk mau

masing-masing

bekerja secara efektif dan efisien terutama

(kompensasi dan prestasi kerja karyawan),

dalam pemberian kompensasi yang layak

dan analisis statistik inferensial dengan

agar prestasi kerja yang diharapkan dapat

menggunakan uji chi-kuadrat (X2) oleh

tercapai. Dengan demikin peneliti tertarik

Wiyato dan Momi,1986 dengan formulasi

untuk melakukan penelitian dengan fokus

sebagai berikut :

seperti

permasalahan mempunyai

dalam

demikian,

Kecamatan

suatu

perusahaan

manusia

Mandonga,

halnya

apakah hubungan

PT.

variabel

yang

diteliti

kompensasi yang

signifikan

dengan prestasi kerja. Tujuan yang ingin dicapai adalah menguji dan membuktikan secara

empiris

hubungan

kompensasi

dengan prestasi kerja karyawan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kendari. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kendari yang

dimana : X2 = Nilai Chi-Kuadrat hitung Oij = Nilai pengamatan (observasi) Eij = Nilai harapan (ekspektasi) dihitung nbi x nki dengan rumus : Eij = n nbi = Nilai sel pada kolom ke-i nki = Nilai sel pad akolom ke-j n = Jumlah karyawan yang diteliti

HASIL DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan hasil penelitian jumlah

Hubungan Kompensasi Dengan Prestasi Kerja Karyawan Analisis

gaji yang diterima karyawan berbeda-beda disebabkan karena status dan jabatannya. Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa

mayoritas karyawan PT. Pos Indonesia (persero) cabang Kendari 59,32% menerima gaji pada kisaran antara Rp. 2.000.000-Rp. 2.900.000

perbulan.

Menyusul

yang

menerima gaji antara Rp. 3.000.000-Rp. 3.500.000 sebanyak 25,42%. Sedangkan yang menerima, gaji antara Rp. 1.000.000Rp.

1.900.000

perbulan

hanya

15,26%

karyawan yang diteliti. Dengan demikian

dengan

hubungan

prestasi

kerja

kompensasi

karyawan

meliputi:

indikator

kemampuan

memikul

tanggung

jawab,

yang untuk

kemampuan

dalam menjalankan tugas secara efektif dan

efisien,

kesungguhan

dalam

melaksanakan tugas, kemampuan dalam merencanakan dengan

pelaksanaan

hati-hati,

pekerjaannya

pekerjaan

kemampuan

teknis

dilakukan

secara

dapat

terperinci sebagai berikut:

1.

Presepsi pimpinan terhadap prestasi

dapat dikatakan bahwa jumlah gaji yang

kerja

diterima.

kemampuan untuk memikul tanggung

karyawan

PT.

Pos

Indonesia

karyawan

dengan

indikator

jawab dari 59 responden yang diteliti,

(persero) cabang Kendari cukup ideal. Berdasarkan kategori tersebut di atas

mayoritas responden yaitu sebanyak 28

maka presepsi karyawan PT. Pos Indonesia

orang

(persero) cabang Kendari terhadap besarnya

sekali, 17 orang (28,81%) dikategorikan

kompensasi

sangat baik sekali, dan sebanyak 14

(gaji)

yang

diterima

(47,46%)

orang

59,42% mempunyai presepsi

Hubungan kompensasi dengan prestasi kerja

(persero) cabang Kendari termasuk dalam

kemampuan memikul tanggung jawab,

kategori

menunjukkan

mengatakan Sedangkan

menyusul

ternyata

28

indikator orang

tinggi

25,42%.

kemampuan dalam memikul tanggung

mempunyai

presepsi

jawab dikategorikan sangat baik, oleh

kategori yang

yang

dengan

baik.

yang diperoleh dari PT. Pos Indonesia sedang,

karyawan

dikategorikan

baik

menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bahwa gaji

(23,73%)

dikategorikan

dengan kategori gaji rendah 15,26% pada

karena

PT. Pos Indonesia (persero) cabang Kendari.

semakin tinggi besarnya kompensasi

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

yang diperoleh karyawan akan semakin

kompensasi gaji yang dibayarkan PT. Pos

tinggi pula prestasi kerjanya. Namun

Indonesia

Kendari

demikian pernyataan ini masih perlu diuji

terhadap seluruh karyawan tergolong dalam

lebih lanjut dengan metode statistika X2

kategori sedang.

(chi-kuadrat). Hasil perhitungan di atas

(persero)

cabang

itu

dapat

dikatakan

bahwa

menunjukkan bahwa X2 hitung = 22,04

2.

dengan menggunakan taraf signifikan

(20,34%)

α=0,05. Oleh karena itu X2 hitung = 22,04

sekali, dan sebanyak 16 orang (27,12%)

> X2 tabel = 9,49.

dikategorikan

karyawan

dengan

baik.

baik

Hubungan

terhadap

indikator

kesungguhan

melaksanakan

secara efektif dan efisien,

menyatakan baik sekali, oleh karena itu

mayoritas

tugas,

dalam

kemampuan dalam menjalankan tugas

ternyata

31

orang

dapat dikatakan bahwa semakin tinggi

(62,71%) dikategorikan baik sekali, 14

besarnya kompensasi yang diperoleh

orang (23,73%) dikategorikan sangat baik

karyawan akan semakin tinggi pula

sekali,

(13,56%)

prestasi kerjanya. Untuk membuktikan

Hubungan

pernyataan ini, perlu diuji lebih lanjut

karyawan

yakni

dan

sebanyak

8

kompensasi

37

orang

dikategorikan

baik. dengan

prestasi

dengan

kerja

X2

(chi-kuadrat).

Hasil

karyawan dengan indikator kemampuan

perhitungan menunjukkan X2 hitung =

dalam menjalankan tugas secara efektif

21,28

dengan

menggunakan 2

dan efisien, mayoritas responden yang

signifikan α=0,05, maka X

diteliti ternyata 37 orang kemampuan

21,28 > X2 tabel = 9,49.

dalam menjalankan tugas secara efektif

4.

kerja

karena

kemampuan

itu

dapat

tinggi

dikatakan

besarnya

bahwa

taraf

hitung =

Prespsi pimpinan terhadap prestasi

dan efisien dikategorikan baik sekali, oleh semakin

karyawan

dengan

dalam

indikator

merencanakan

kompensasi

pelaksanaan pekerjaan dengan hatihati,

yang diperoleh karyawan akan semakin

mayoritas karyawan sebanyak 28 orang

tinggi pula prestasi kerjanya. Pernyataan

(47,46%) dikategorikan baik sekali, 12

ini masih perlu diuji lebih lanjut dengan

orang (20,34%) dikategorikan sangat

2

metode statistika X (chi-kuadrat). Hasil

baik sekali, dan sebanyak 19 orang

perhitungan di atas menunjukkan bahwa

(32,20%) dikategorikan baik. Hubungan

X2 hitung = 28,47 dengan menggunakan

kompensasi

2

taraf signifikan α=0,05, maka X hitung = 2

28,47 > X tabel = 9,49.

3.

sangat

kompensasi dengan indikator penilaian

Presepsi pimpinan terhadap prestasi kerja

dikategorikan

prestasi

kerja

karyawan dengan indikator kemampuan dalam

Presepsi pimpinan terhadap prestasi

dengan

merencanakan

pelaksanaan

pekerjaan dengan hati-hati, ternyata 28

kerja karyawan dengan indikator penilaian

orang

terhadap

merencanakan pelaksanaan pekerjaan

kesungguhan

dalam

kemampuan

menjalankan tugas, mayoritas karyawan

dengan

yaitu

sekali, oleh karena itu dapat dikatakan

sebanyak

dikategorikan

31

baik

orang sekali,

(52,54%) 12

orang

bahwa

hati-hati

dalam

semakin

dikategorikan tinggi

baik

besarnya

kompensasi yang diperoleh karyawan

diuraikan

akan

prestasi

hubungan yang signifikan dengan prestasi

kerjanya. Pernyataan ini masih perlu diuji

kerja karyawan bila, dilihat dari indikator

semakin

dengan

X

tinggi

2

perhitungan

pula

(Chi-Kuadrat). menunjukkan

Hasil

bahwa

X

2

kemampuan jawab.

kompensasi

untuk

Artinya

memikul

dengan

memiliki

tanggung

memberikan

hitung = 21,92 dengan menggunakan

kompensasi yang baik atau layak kepada

taraf signifikan α=0,05. Dengan demikian

karyawan, maka prestasi kerja yang dimiliki

2

2

X hitung = 21,92 > X tabel = 9,49.

5.

bahwa

oleh karyawan tersebut akan cenderung

Prespsi pimpinan terhadap prestasi kerja

karyawan

dengan

indikator

meningkat. Hal ini disebabkan karena dengan kompensasi yang dapat memenuhi

kemampuan teknik pekerjaan, mayoritas

kebutuhan

karyawan

karyawan akan merasa puas dengan apa

atau

sebanyak

33

orang

karyawan,

yang

orang (25,42%) dikategorikan sangat baik

sehingga karyawan tersebut akan memiliki

sekali, dan sebanyak 11 orang (18,65%)

motivasi

dikategorikan

pekerjaan, pada akhirnya meningkatkan

kompensasi

dengan

Hubungan prestasi

kerja

karyawan dengan indikator kemampuan teknis pekerjaannya. Dari 59 karyawan yang

diteliti

teknis

yang tinggi

perusahaan

untuk

melakukan

prestasi kerjanya termasuk kemampuannya dalam memikul tanggung jawab. Kompensasi memiliki hubungan yang

orang

signifikan dengan prestasi kerja karyawan

pekerjaannya

bila dilihat dari indikator kemampuan dalam

ternyata

kemampuan

dari

seorang

(55,93%) dikategorikan baik sekali, 15

baik.

diperolehnya

maka

33

dikategorikan baik sekali, oleh karena itu

menjalankan

dapat dikatakan bahwa semakin tinggi

efisien.

besarnya

kompensasi

memberikan kompensasi yang baik atau

karyawan

akan

yang

diperoleh

tugas

Ini

secara

berarti

efektif

bahwa

dan

dengan

pula

layak kepada karyawan, maka prestasi

prestasi kerjanya. Pernyataan ini masih

kerja yang dimiliki oleh karyawan tersebut

perlu diuji lebih lanjut dengan metode

cenderung meningkat. Hal ini disebabkan

statistika

X

2

semakin

tinggi

(chi-kuadrat).

Hasil

karena dengan kompensasi yang dapat

perhitungan di atas menunjukkan X2

memenuhi

hitung = 11,46, dengan menggunakan

seorang karyawan merasa puas dengan

taraf signifikan α=0,05. Sehingga nilai X2

apa yang diperolehnya dari perusahaan

hitung = 11,46 > X2 tabel = 9,49.

sehingga karyawan tersebut akan memiliki motivasi

PEMBAHASAN

pekerjaan,

Berdasarkan hasil nalisis data, maka pembahasan

hasil

penelitian

ini

dapat

kebutuhan

yang tinggi yang

karyawan,

untuk

pada

maka

melakukan

akhirnya

akan

meningkatkan prestasi kerjanya termasuk

kemampuan

dalam

menjalankan

tugas

secara efektif dan efisien.

akan memiliki motivasi yang tinggi untuk melakukan pekerjaan, pada akhirnya akan

Kompensasi memiliki hubungan yang

meningkatkan prestasi kerjanya termasuk

signifikan dengan prestasi kerja karyawan

kemampuan

bila dilihat dari indikator penilaian terhadap

pelaksanaan pekerjaan dengan hati-hati.

kesungguhan

karyawan

dalam

merencanakan

dalam

Kompensasi memiliki hubungan yang

bahwa

signifikan dengan prestasi kerja karyawan

dengan memberikan kompensasi yang baik

bila dilihat dari indikator kemampuan teknis

atau layak kepada karyawan, maka prestasi

pekerjaannya. Ini berarti bahwa dengan

kerja yang dimiliki oleh karyawan tersebut

memberikan kompensasi yang baik atau

akan

ini

layak kepada karyawan, maka prestasi

kompensasi

kerja yang dimiliki oleh karyawan tersebut

melaksanakan

tugas.

cenderung

disebabkan

Ini

berarti

meningkat.

karena

dengan

Hal

yang dapat memenuhi kebutuhan karyawan,

akan

maka seorang karyawan akan merasa puas

disebabkan karena dengan kompensasi

dengan

yang

apa

yang

diperolehnya

dari

cenderung dapat

meningkat. memenuhi

Hal

ini

kebutuhan

perusahaan sehingga karyawan tersebut

karyawan, maka seorang karyawan akan

akan memiliki motivasi yang tinggi untuk

merasa

melakukan pekerjaan, yang pada akhirnya

diperolehnya dari perusahaan sehingga

akan

kerjanya

karyawan tersebut memiliki motivasi yang

termasuk kesungguhan karyawan dalam

tinggi untuk melakukan pekerjaan dan

melaksanakan tugas.

akhirnya meningkatkan prestasi kerjanya

meningkatkan

Hubungan

prestasi

kompensasi

dengan

prestasi kerja karyawan dengan indikator kemampuan

dalam

pelaksanaan

pekerjaan

merencanakan dengan

hati-hati

memiliki hubungan yang signifikan. Artinya memberikan kompensasi yang baik atau layak kepada karyawan, maka prestasi kerja yang dimiliki oleh karyawan tersebut akan cenderung meningkat. Hal ini disebabkan karena dengan kompensasi yang dapat memenuhi

kebutuhan

seorang

karyawan

dengan

apa

yang

karyawan,

akan

maka

merasa

puas

diperolehnya

dari

perusahaan sehingga karyawan tersebut

puas

dengan

apa

yang

termasuk kemampuan teknis pekerjaannya. KESIMPULAN Kompensasi

memiliki

hubungan

signifikan dengan prestasi kerja karyawan pada PT. Pos Indonesia (persero) cabang Kendari pada tingkat kepercayaan 95% dan derajat bebas (db) = 4. Hal ini didasarkan pada hasil analisis sebagai berikut : 1. Terdapat antara

hubungan

kompensasi

yang dengan

signifikan prestasi

kerja karyawan ditinjau dari indikator kemampuan untuk memikul tanggung jawab.

Artinya

semakin

tinggi

kompensasi yang diberikan perusahaan

kepada

karyawan,

kemampuan

untuk

memikul tanggung jawab semakin tinggi. 2. Terdapat

hubungan

signifikan

antara

kompensasi dengan prestasi kerja ditinjau dari indikator kemampuan menjalankan tugas secara efektif dan efisien. Artinya semakin tinggi kompensasi yang diberikan perusahaan

kepada

karyawan,

maka

kemampuan menjalankan tugas secara efektif dan efisien akan semakin tinggi. 3. Terdapat

hubungan

yang

signifikan

antara kompensasi dengan prestasi kerja karyawan ditinjau dari indikator penilaian terhadap

kesungguhan

dalam

melaksanakan tugas. Berarti semakin tinggi

kompensasi

perusahaan

yang

kepada

diberikan

karyawan,

maka

kemampuan akan semakin meningkat. 4. Terdapat

hubungan

signifikan

antara

kompensasi dengan prestasi kerja ditinjau dari

indikator

merencanakan

kemampuan pelaksanaan

dalam pekerjaan

dengan hati-hati. Artinya semakin tinggi kompensasi yang diberikan perusahaan kepada

karyawan,

dalam

maka

merencanakan

kemampuan pelaksanaan

pekerjaan dengan hati-hati semakin baik. 5. Terdapat

hubungan

yang

signifikan

antara kompensasi dengan prestasi kerja karyawan

ditinjau

dari

indikator

kemampuan teknis pekerjaannya. Berarti semakin tinggi kompensasi yang diberikan perusahaan

kepada

karyawan,

maka

kemampuan

teknis

karyawan

dalam

melakukan pekerjaan semakin baik. DAFTAR PUSTAKA Filipo,

Edwin B. (penerjemah : Moh. Mas'ud) 1990. Manajemen Personalia. Edisi ke-6. Erlangga : Jakarta.

Gorfles, 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi Offset : Yogyakarta. Handoko T. Hani, 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi ke-2 BPFE, UGM : Yogyakarta. Hasibuan, Melayu, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi. PT. Bumi Aksara Jakarta Manulang, 2005. Manajemen Personalia. Penerbit Ehalia : Jakarta. Mangkuprawira, Sjafri, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi. Ehlia Indonesia : Jakarta. Nawawi, Hadari, 1993. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif. PT. Rineka Cipta : Jakarta. Notoatmojo, Soekidjo, 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia PT. Rineka Cipta : Jakarta Rosdiana, 2002. Hubungan Kompensasi Dengan Motivasi Kerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kendari, Skripsi Ekonomi, Unhalu Kendari. Ruky, Achmad S. 2002. Sistem Manajemen Kerja. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ehalia Indonesia : Jakarta. Veithzal Rivai, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. PT. Rajagrafindo : Jakarta.

Winardi, 1992. Manajemen Perkantoran dan Pengevaluasian Alumni : Bandung ANALISIS PERANAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN

LABA BERSIH PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA Tbk Salma Saleh 1) & Awat Fauziah 2) ABSTRACT This research was conducted at PT Bank Rakyat Indonesia,Tbk which is located in Jend. Sudirman street no 44-46, Jakarta. The objective of this research was to explain and evaluate empirically the level of significansy and the effect of finance performance which covers : liquidity racio, rentability, solvability toward profit growth at PT Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Type of data used in this research was secondary data, which was collected by researcher in the form of income statement report and balance from Jakarta market stock (BEJ). Analysis tools used konfirmatory factor analysis and double aregresi linear. Based on the result of konfirmatory factor analysis shows that factor of liquidity, rentability, solvability have eigenvalue >1. Besides that, loading factor value from the whole independent variables still above limitation score 0,60 or 60 %. The result of double regression linear is good both partial and simultaneously toward the significant effect among liquidity, rentability, and racio of solvability towards the profit growth at PT Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Therefore, we can conclude that considering factor of liquidity, rentability, and racio solvability can give role or contribution about 97, 10 % to expain profit growth at PT Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Key Words: Liquidity, Rentability, Finance Performance, Profit Growth PENDAHULUAN Perkembangan

Sebagai sebuah badan usaha, maka dunia

keuangan

bank dalam mengelola usahanya harus

dewasa ini, khususnya lembaga keuangan

memperoleh laba (profit oriented). Laba

makin berkembang dan kompleks. Dari segi

merupakan kunci dasar dalam menjalankan

jumlah terlihat semakin banyaknya lembaga

operasional sebuah bisnis dimana sebuah

keuangan yang didirikan. Hal ini seiring

bisnis tersebut akan gagal bekerja jika tidak

dengan

memperoleh laba. Namun demikian prinsip

bertambahnya

kebutuhan

masyarakat akan transaksi keuangan yang

efisiensi

kompleks dan cepat. Bank merupakan salah

rangka menyeimbangkan antara laba dan

satu lembaga keuangan yang yang paling

efisiensi usaha yang maksimum. Salah satu

berkembang diantara lembaga keuangan

cara

yang

lembaga

efisiensi sebuah usaha adalah dengan

keuangan yang memberikan jasa keuangan

melihat aspek laporan keuangan. Secara

yang paling lengkap. Usaha keuangan yang

garis besar, untuk mengetahui kinerja

dilakukan disamping menyalurkan dana atau

keuangan

memberikan pinjaman juga menghimpun

dengan

menggunakan

dana dari masyarakat luas dalam bentuk

antara

lain:

simpanan.

Rentabilitas, dan Rasio solvabilitas. Ketiga

lain.

Bank

merupakan

rasio

harus

untuk

tetap

dapat

sebuah

tersebut

dipegang

mengetahui

bank

Rasio

dapat

rasio

tingkat

diukur

keuangan

likuiditas,

memberikan

dalam

Rasio

gambaran

mengenai

efektivitas

dan

efisiensi

pengelolaan keuangan sebuah bank.

dan 4,59%, penurunan dan peningkatan ini disebabkan turun dan naiknya revenue PT

Rasio likuiditas sebuah bank yang

Bank Rakyat Indonesia Tbk pada tahun

tinggi dapat menurunkan risiko yang ada,

tersebut. Selanjutnya pada tahun 1997 laba

akan tetapi juga dapat menurunkan tingkat

mengalami kenaikan sebesar 5,26% hal ini

laba. Hal ini disebabkan banyaknya dana

disebabkan naiknya pendapatan. Tahun

yang menganggur atau tidak dimanfaatkan

1998-2000

dan tentu saja mempengaruhi kesehatan

masing-masing 8,64%, 2,47% dan 7,89%

bank yang bersangkutan. Untuk mengetahui

disebabkan

tingkat likuiditas dapat diukur berdasarkan :

pendapatan operasi Bank Rakyat Indonesia

Quick Ratio, investing policy ratio, banking

tahun 2001-2002 mengalami peningkatan

ratio, loan to assets ratio, dan cash ratio.

masing-masing

Rasio rentabilitas pada dasarnya adalah

disebabkan oleh naiknya pendapatan dan

mengukur profit yang diperoleh dari modal-

khusus untuk tahun 2002 ada peningkatan

modal yang digunakan untuk operasi sebuah

pendapatan cukup signifikan. Tahun 2003

bank atau mengukur profit yang diperoleh

terjadi

dari modal-modal yang digunakan untuk

sebelumnya

operasi

mengukur

revenue dari Bank Rakyat Indonesia pada

kemampuan sebuah bank untuk memperoleh

tahun 2004-2006 mengalami peningkatan

keuntungan.

sebuah

rentabilitas

bank

Untuk sebuah

atau

mengalami naiknya

revenue

4,32%

penurunan

peningkatan

dan

15,48%

disebabkan

29,70%

dari

oleh

dan

tahun

turunnya

mengetahui

tingkat

masing 63,65%, 4,60%, dan 10,55%, hal ini

bank

diukur

disebabkan naiknya pendapatan operasi

dapat

berdasarkan : Gross profit margin, net profit

Bank Rakyat Indonesia.

margin, Return on equity, Return on total

Quick ratio tertinggi ada pada tahun

Assets, Rate of return on loan, dan interest

2006 yaitu sebesar 25,7% dan Quick ratio

margin on earning assets. Rasio Solvabilitas

terendah ada pada tahun 1993 yaitu

adalah

sebesar 8.8%. Hal ini disebabkan karena

mengukur

efisiensi

bank

dalam

menjalankan aktivitasnya. Semakin efisien

pada

bank

Indonesia Tbk memilki total deposit dan

dalam

menjalankan

aktivitasnya

semakin meningkat laba yang didapat.

tahun

2007

PT

Bank

Rakyat

harta paling likuid tertinggi dari tahun 1993

Berdasarkan data yang diperolah pada

dan pada tahun 1993 PT Bank Rakyat

observasi awal dalam riset ini menunjukkan

Indonesia Tbk memiliki Quick ratio terendah

dari tahun 1993 sampai 1994 laba menurun

dikarenakan pada tahun ini PT Bank

sebesar 29,58% dikarenakan menurunnya

Rakyat Indonesia memiliki total deposit dan

pendapatan/penerimaan. Pada tahun 1995-

harta yang likuid paling rendah.

1996 laba menurun dan meningkat 18,21%

Net profit margin tertinggi ada pada

likuiditas, rasio rentabilitas dan

tahun 2002 yaitu sebesar 74,6% dan net

solvabilitas

profit margin terendah pada tahun 1993 yaitu

terhadap pertumbuhan laba pada PT Bank

sebesar 49,4%. Perkembangan net profit

Rakyat Indonesia Tbk. Dengan demikian

margin tahun 2004 mengalami kenaikan

tujuan

sebesar 10,17 % dari tahun sebelumnya. Hal

menjelaskan dan menguji secara empiris

ini disebabkan oleh meningkatnya tingkat net

besarnya tingkat signifikan dan pengaruh

income yang dimiliki oleh PT Bank Rakyat

kinerja

Indonesia Tbk.dari tahun sebelumnya tetapi

likuiditas, rasio rentabilitas dan

tahun selanjutnya mengalami penurunan.

solvabilitas terhadap pertumbuhan laba

Selanjutnya primary ratio terbesar ada pada tahun 2004 dengan nilai 11,63% dan primary ratio terendah ada pada tahun 1994 dengan

nilai

sebesar

2,09%.

Hal

ini

disebabkan oleh meningkatnya total equity PT Bank Rakyat Indonesia Tbk secara signifikan pada tahun 2004. Primary ratio pada tahun 1994 disebakan total equity PT Bank Rakyat Indonesia Tbk pada tahun 1994 berada pada titik terendah. Mengacu pada fenomena empiris di atas

nampak adanya variasi pertumbuhan

laba bersih (Net Income). Hal ini disebabkan karena variasi quick ratio (Likuiditas), net profit margin (Rentabilitas), dan primary ratio (Solvabilitas). Oleh sebab itu dibutuhkan peranan kinerja keuangan yang baik dalam memprediksi

pertumbuhan

Berdasarkan

uraian-uraian

laba

bersih.

yang

telah

dikemukakan di atas maka penulis tertarik untuk peranan

mengadakan kinerja

penelitian keuangan

tentang terhadap

berpengaruh

rasio

yang

ingin

keuangan

signifikan

dicapai

yang

adalah

meliputi:

rasio rasio

bersih. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada PT Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, yang dikumpulkan oleh penulis berupa laporan rugi laba dan neraca dari Bursa Efek Jakarta dengan website www.isx.co.id. dan website PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk yaitu www.bri.co.id.

Pengumpulan data

dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: (1) Pengambilan data-data yang telah didokumentasikan oleh pihak perusahaan seperti laporan keuangan serta data lain yang diperlukan melalui website Indonesia Stock

Exchange;

(2)

Penelitian

kepustakaan yaitu mengumpulkan data lewat kepustakaan dengan mempelajari buku dan literatur sebagai landasan teori. Metode analisis data Peralatan analisis yang digunakan

pertumbuhan laba bersih pada PT Bank

dalam

riset

ini

adalah

Rakyat Indonesia Tbk. Fokus permasalahan

konfirmatori

yang akan dikaji dalam riset ini apakah rasio

indikator setiap variabel sehingga dapat

yang

analisis

dilakukan

faktor

terhadap

diperoleh skor faktor dari variabel laten,

memprediksi digunakan persamaan: Y = a

dimana skor faktor variabel tersebut dipakai

+ b1X1t + b2X2t + b3X3t.

untuk penentuan koefisien setiap variabel dalam Analisis

analisis

regresi

regresi

linear

linear

berganda.

berganda

yang

Selanjutnya

untuk

melakukan

pengujian menggunakan level of signifikan α

=

0,05

atau

tingkat

kepercayaan

dilakukan sebagai lanjutan dari analisis

95%.Lebih jelasnya hubungan kausal yang

faktor

berdasarkan

digunakan

untuk

mengetahui

pengaruh variabel bebas baik secara parsial

persamaan

regresi

linear

berganda digambarkan sebagai berikut:

maupun simultan. Persamaan regresi untuk Gambar 1. Desain Hubungan antar Variabel Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

konfirmatori

yang

dilakukan

terhadap

Bank Rakyat Indonesia merupakan

indikator setiap variabel sehingga dapat

salah satu bank yang berada di Indonesia

diperoleh skor faktor dari variabel laten,

yang kegiatan utamanya adalah sebagai

dimana skor faktor variabel tersebut akan

lembaga intermediasi atau lembaga yang

dipakai untuk penentuan koefisien setiap

menghimpun dana dari masyarakat yang

variabel

kelebihan dana lalu menyalurkannya kembali

berganda. Ringkasan hasil analisis faktor

kepada masyarakat yang kekurangan dana.

dan regresi linear berganda dalam riset ini

Dalam penelitian ini digunakan analisis faktor

dapat dilihat pada Tabel di bawah:

dalam

analisi

regresi

linear

Pada tabel 1 di atas menunjukkan hasil analisis

faktor

yang

dengan variabel likuiditas mempunyai nilai

digunakan

untuk

thitung = 16,588 dengan nilai sig t = 0,000,

variabel

bebas

jika dibandingkan dengan nilai ttabel = 1,7709

menjadi seperangkat variabel (faktor) baru,

dengan taraf signifikansi 0,05, maka nilai

namun melalui analsis faktor belum mampu

thitung

menjawab permasalahan dan tujuan riset ini,

likuiditas mempunyai pengaruh negatif dan

sehingga dilanjutkan dengan analisis regresi

signifikan terhadap pertumbuhan laba PT

linear

Bank Rakyat Indonesia Tbk.

menyederhanakan

berganda.

item

Uraian

pembahasan

pembentukan faktor dan pengaruh antara

>

ttabel.

Hasil

Dapat

diartikan

variabel

analisis

faktor

likuiditas

semua

indikator

variabel

variabel bebas terhadap variabel terikat

menunjukan

dalam riset ini sebagai berikut:

hanya terdapat satu faktor yang signifikan

Pengaruh Likuiditas Pertumbuhan Laba Koefisien mempunyai

regresi negatif

berarti indikator variabel yang digunakan sebagai pengukur variabel atau faktor yang

rasio

likuiditas

dari besarnya eigenvalue = 2,718 yang

kenaikan rasio likuiditas akan menurunkan

menunjukan faktor likuiditas adalah paling

kemampuan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

bagus untuk meringkas ke empat indikator

dalam membayar hutang jangka pendeknya,

variabel dalam penelitian ini dan mampu

yang

memiliki

menjelaskan keragaman (cumulative %)

peluang untuk meningkatkan pendapatan.

sebesar 67,96% terhadap varian total.

(Alwi, 1994:110). Pada koefisien regresi

Selain itu dapat pula dilihat dari nilai

nampak bahwa likuiditas sebesar -0,901

determinasi

artinya bahwa setiap kenaikan Rp 1,00

0.001786 yang mendekati 0 antara selurih

likuiditas akan menurunkan pertumbuhan

indikator variabel bebas terbukti saling

laba sebesar Rp 0,901. Variabel Likuiditas

berkorelasi.

perusahaan

artinya

terbentuk bersifat valid. Hal ini dapat dilihat

setiap

berarti

nilai

Terhadap

tidak

matriks

korelasi

sebesar

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Namun communalities pada dasarnya

pertumbuhan laba. Hasil ini dapat dibuktikan

adalah jumlah varians dari suatu indikator

variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor

sehingga

terbentuk. Keempat variabel likuiditas lebih

keuntungan di masa yang akan datang

besar dari 0,50 berarti semua variabel

semakin besar daripada uang tersebut

mempunyai hubungan yang erat dengan

mengendap dan menjadi idle. Hal ini sesuai

faktor

dengan teori bahwa kenaikan likuiditas

terbentuk

yaitu

faktor

likuiditas.

Kemudian nilai loading factor dari keempat indikator variabel yaitu quick ratio = 66,3%, cash ratio = 86,7%, banking ratio = 94,0%, nilai

loading

factor

untuk

memperoleh

akan menurunkan tingkat laba. Pengaruh Rentabilitas Pertumbuhan Laba Variabel

dan loan to assets ratio = 98,5%. Dengan demikian

peluang

Terhadap

rentabilitas

berpengaruh

tersebut

positif dan signifikan terhadap pertumbuhan

bahwa

korelasi

antara

laba PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hasil

positif

dengan

faktor

ini dapat dibuktikan dengan analisis regresi

likuiditas yang mempunyai rentang interval

linear berganda yang menunjukan bahwa

antara 66,3%-98,5% masih di atas angka

variable rentabilitas mempunyai nilai thitung =

pembatas 0,60 atau 60%. Sehingga dapat

6,705 dengan nilai sig t = 0,000, jika

diartikan

ditingkatkan

dibandingkan dengan nilai ttabel = 1,7709

pertimbangan faktor likuiditas yang meliputi

dengan taraf signifikansi 0,05, maka nilai

quick ratio, cash ratio, banking ratio, dan

thitung

loan to assets ratio dapat meningkatkan

rentabilitas mempunyai nilai positif artinya

pertumbuhan

setiap kenaikan rasio rentabilitas akan

mengindikasikan semua

variabel

bahwa

semakin

laba

PT

Bank

Rakyat

>

ttabel.

Koefisien

regresi

rasio

menaikan kemampuan PT Bank Rakyat

Indonesia Tbk. Berdasarkan hasil perhitungan untuk

Indonesia Tbk dalam memperoleh laba,

variabel bebas faktor likuiditas diperoleh

karena rentabilitas yang tinggi menandakan

persentase ketepatan sebesar 70% dengan

bahwa

demikian dapat disimpulkan bahwa model

(Kasmir, 2004:281). Pada koefisien regresi

faktor untuk variabel bebas likuiditas dapat

nampak bahwa rentabilitas sebesar +0,364

diterima karena memiliki tingkat ketepatan di

artinya setiap kenaikan Rp 1,00 rentabilitas

atas 50%. Hasil di atas menunjukan bahwa

akan menaikan pertumbuhan laba Rp

manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

0,364.

belum

efektif

dalam

memaksimalkan

keuntungan

Hasil

analisis semua

bank

faktor

meningkat

rentabilitas

aktivanya yang ada untuk digunakan seperti

menunjukan

indikator

variabel

untuk menyalurkan kredit yang ada untuk

hanya terdapat satu faktor yang signifikan

memperolah laba. Jadi pihak PT Bank

berarti indikator variabel yang digunakan

Rakyat Indonesia Tbk harus meningkatkan

sebagai pengukur variabel atau faktor yang

pinjaman dengan menggunakan aktivanya

terbentuk bersifat valid. Hal ini dapat dilihat

dari besarnya eigenvalue = 1,761 yang

persentase ketepatan sebesar 76% dengan

menunjukan faktor rentabilitas adalah paling

demikian dapat disimpulkan bahwa model

bagus untuk meringkas ketiga indikator

faktor untuk variabel bebas rentabilitas

variabel dalam penelitian ini dan mampu

dapat diterima karena memiliki tingkat

menjelaskan

ketepatan di atas 50%.

Dalam hal ini

sebesar 58,70 % terhadap varian total.

kinerja

Bank

Selain itu dapat pula dilihat dari nilai

Indonesia Tbk sudah baik dalam dalam

deterrminasi matriks korelasi sebesar 0,0426

memanfaatkan sumber daya dana yang

yang mendekati 0 antara selurih indikator

ada. Namun perlu ditingkatkan lagi dalam

variabel bebas terbukti saling berkorelasi.

memaksimalkan modal yang diinvestasikan

keragaman

(cumulative

%)

Namun communalities pada dasarnya

manajemen

PT

Rakyat

agar dimasa yang akan dating dapat

adalah jumlah varians dari suatu indikator

memperoleh

laba

dan

variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor

pertumbuhan

laba

PT

terbentuk.

Indonesia Tbk. Hal ini sesuai dengan teori

Dalam

penelitian

ini

angka

communalities dari ketigat variabel lebih

yang

besar (lampiran) lebih besar dari 0,50 berarti

rentabilitas

semua variabel mempunyai hubungan yang

pertumbuhan laba.

erat dengan faktor terbentuk yaitu faktor rentabilitas. Kemudian nilai loading factor dari ketiga indikator variabel yaitu return on

menyatakan

Bank

bahwa

akan

Pengaruh Solvabilitas Pertumbuhan Laba Variabel

meningkatkan

solvabilitas

Rakyat kenaikan

meningkatkan

Terhadap berpengaruh

assets = 90,5%, net profit margin = 93,7%,

positif dan signifikan terhadap pertumbuhan

dan return on equity = 85,2%. Dengan

laba PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hasil

demikian

tersebut

analisis data menunjukan bahwa variable

nilai

loading

factor

bahwa

korelasi

antara

solvabilitas mempunyai nilai thitung = 3,001

positif

dengan

faktor

dengan nilai sig t = 0,013, jika dibandingkan

likuiditas yang mempunyai rentang interval

dengan nilai ttabel = 1,7709 dengan taraf

antara 85,2%-93,7% masih di atas angka

signifikansi 0,05, maka nilai thitung > ttabel. Nilai

pembatas 0,60 atau 60%. Sehingga dapat

koefisien regresi rasio solvabilitas positif

diartikan

ditingkatkan

artinya setiap kenaikan rasio solvabilitas

pertimbangan faktor likuiditas yang meliputi

akan menaikan kemampuan PT Bank

return on assets, net profit margin, dan return

Rakyat Indonesia Tbk dalam membayar

on equity dapat meningkatkan pertumbuhan

utang

laba Bank Rakyat Indonesia.

permodalan yang dimiliki dimana salah satu

mengindikasikan semua

variabel

bahwa

semakin

jangka

panjangnya

berdasarkan

Berdasarkan hasil perhitungan untuk

unsurnya adalah laba. Semakin tinggi rasio

variabel bebas faktor rentabilitas diperoleh

ini semakin bagus (Kasmir, 2004:275).

Pada

koefisien

bahwa

dengan faktor likuiditas yang mempunyai

solvabilitas sebesar +0,163 artinya bahwa

rentang interval antara 96,7%-99,5% masih

setiap kenaikan Rp 1,00 rentabilitas akan

di atas angka pembatas 0,60 atau 60%.

menaikan pertumbuhan laba sebesar Rp

Sehingga dapat diartikan bahwa semakin

0,163.

ditingkatkan

Hasil

regresi

analisis

nampak

faktor

pertimbangan

faktor

solvabilitas

solvabilitas yang meliputi primary ratio, risk

menunjukan semua indikator variabel hanya

assets ratio, dan capital adequacy ratio

terdapat satu faktor yang signifikan berarti

dapat meningkatkan pertumbuhan laba PT

indikator variabel yang digunakan sebagai

Bank Rakyat Indonesia Tbk. Berdasarkan

pengukur variabel atau faktor yang terbentuk

hasil perhitungan untuk variabel bebas

bersifat valid. Hal ini dapat dilihat dari

faktor

besarnya

yang

ketepatan 70% dengan demikian dapat

menunjukan faktor solvabilitas adalah paling

disimpulkan bahwa model faktor untuk

bagus untuk meringkas ketiga indikator

variabel bebas solvabilitas dapat diterima

variabel dalam penelitian ini dan mampu

karena memiliki tingkat ketepatan di atas

menjelaskan

50%.

eigenvalue

keragaman

=

2,899

(cumulative

%)

solvabilitas

diperoleh

persentase

sebesar 96,64% terhadap varian total. Selain

Dalam hal ini kinerja manajemen

itu dapat pula dilihat dari nilai deterrminasi

Bank Rakyat Indonesia sudah baik dalam

matriks korelasi sebesar 0,00007005 yang

dalam memanfaatkan sumber modal yang

mendekati 0 antara selurih indikator variabel

ada

bebas terbukti saling berkorelasi.

panjangnya . Namun perlu ditingkatkan lagi

untuk

membayar

hutang

jangka

Namun communalities pada dasarnya

dalam memaksimalkan modal yang ada

adalah jumlah varians dari suatu indikator

agar dimasa yang akan datang dapat

variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor

dengan mudah membayar hutang jangka

terbentuk.

panjangnya

Dalam

penelitian

ini

angka

berdasarkan

jumlah

modal

communalities dari keempat variabel lebih

(equity) yang ada yang salah satu unsurnya

besar dari 0,50 berarti semua variabel

adalah laba bersih. Hal ini sesuai dengan

mempunyai hubungan yang erat dengan

teori yang menyatakan bahwa kenaikan

faktor terbentuk yaitu faktor solvabilitas.

solvabilitas

Kemudian nilai loading factor dari keempat

pertumbuhan laba.

indikator variabel yaitu primary ratio = 99,5%, risk assets ratio = 98,7%, dan capital adequacy ratio = 96,7%. Dengan demikian

akan

meningkatkan

Peranan Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Bersih Berdasarkan

hasil

analisis

faktor

nilai loading factor tersebut mengindikasikan

konfirmatori dan

regresi linear berganda

bahwa korelasi antara semua variabel positif

disajikan pada tabel 1 di atas, variabel F1,

F2, dan F3 terhadap Y menunjukan bahwa

Hasil analisis regresi linear beganda

besarnya nilai koefisien determinasi (R2)

pada penelitian ini terbukti baik secara

sebesar 0,971 dapat diartikan bahwa 97,1%

parsial maupun simultan terdapat pengaruh

proporsi variasi dari kinerja perusahaan

antara variabel yang dapat dinyatakan: (a)

diterangkan

Rasio

likuiditas

oleh (F1),

keseluruhan rentabilitas

variabel

mempunyai

pengaruh

dan

terhadap pertumbuhan laba pada Bank

solvabilitas (F3). Dengan demikian dapat

Rakyat Indonesia; (b) Rasio rentabilitas

disimpulkan

faktor

berpengaruh terhadap pertumbuhan laba

likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas dapat

pada Bank Rakyat Indonesia; (c) Rasio

memberikan peranan atau kontribusi sebesar

solvabilitas mempunyai pengaruh terhadap

97,1% untuk menjelaskan pertumbuhan laba

pertumbuhan

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan sisanya

Indonesia,

2,9% dijelaskan atau ditentukan oleh variabel

rentabilitas, dan solvabilitas mempunyai

lain di luar model analisis dalam penelitian

pengaruh

ini. Secara simultan variabel Likuiditas,

pertumbuhan laba Bank Rakyat Indonesia.

bahwa

(F2)

likuiditas

pertimbangan

Rentabilitas, dan Solvabilitas berpengaruh positif

dan

signifikan

secara

simultan

terhadap pertumbuhan laba PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Hasil analisis regresi linear berganda

menunjukan

bahwa

likuiditas,

rentabilitas,

dan

variabel

solvabilitas

mempunyai nilai Fhitung = 109,704 dengan nilai sig F = 0,000, jika dibandingkan dengan nilai Ftabel = 3,71 dengan taraf signifikansi 0,05, maka nilai Fhitung > Ftabel.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa hasil analisis

faktor

konfirmatori

menunjukan

faktor

faktor

bahwa

rentabilitas,

dan

faktor

solvabilitas mempunyai nilai eigenvalue > 1. Selain itu nilai loading factor dari seluruh variabel bebas masih berada di atas angka pembatas 0,60 atau 60%.

dan

pada (d)

secara

Bank

Rasio simultan

Rakyat likuiditas, terhadap

DAFTAR PUSTAKA Anomalous. 2000- 2007. Indonesia Stock Exchange. BEJ: Jakarta www.bri.co.id: Jakarta. Abdullah, Faisal. 2003. Manajemen Perbankan (Teknik Analsis Kinerja Keuangan Bank). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Alwi, Syafaruddin. 1994. Alat-alat Analisis dalam Pembelanjaan. Yogyakarta: Andi Offset. Gujarati, Dahmodar & Sumarno Zain.1998. Ekonometrika Dasar, Erlangga. Jakarta

KESIMPULAN

likuiditas,

laba

Husnan, Suad. 2003. Manajemen Keuangan. Buku II. Edisi 4. Yogyakarta Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Keown, Arthur J. 1995. Dasar-dasar Manajemen keuangan. Terjemahan oleh Djakman. Jakarta: Salemba Empat.

Malholtra, Naresh K. 1996. Marketing Research, An Applid Orientation. The Prantice- Hall. Inc., New Jersey. Munawir.2001.Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Murniati. 2000. Analisis Rasio Keuangan dan Prediksi Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Indonesia. Tesis tidak dipublikasikan. Surabaya: Program Pasca Sarjana Ekonomi Airlangga. Rivai, Veithzal dan Vithzal, Permata Andria. 2006. Credit Management Handbook (Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Riyanto, Bambang. 1997. Pembelanjaan Yogyakarta: BPFE

Dasar-dasar Perusahaan.

Santoso, Singgih. 2004. SPSS Statistik Multivariat. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo.

Sawir, Agnes. 2003. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Simamora, Henry. 1999. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Supranto, J.2004. Analisis Multivariate. Jakarta: PT. Rineka Cipta Unga, Maharulla La Ode.2007. Peranan Kinerja Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Wanita Kendari. Skripsi. Widjaja Tunggal, Amin. 1996. Akuntansi Manajemen Untuk Usahawan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Weston dan Copeland. 1992. Manajemen Keuangan. Terjemahan oleh Jaka Waksana. 1994. Jakarta: Erlangga Weston dan Brigham.1994. Manajemen Keuangan. Terjemahan oleh Wahid dan Kosasih.1997. Jakarta: Erlangga.

ANALISIS PENILAIAN SAHAM MELALUI PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO PADA INDUSTRI OTOMOTIF DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ) Muh. Masri 1) & Astri Yulias Tanti 2) ABSTRACT This riset has purpose to know about the stock valuation through price earning ratio approach at the otomotif industry in Jakarta Stock Exchange. Type of data used in this riset is secondary data. The company which fulfilling the sample’s criteria is eight from fifteen otomotif companies. The data was analyzed by descriptive analysis. The result of riset show that the otomotif industry which its stock prices was over priced, are: Good Year Indonesia Tbk in the year 2002- 2004, Gajah Tunggal Tbk in 2006, Indomobil Sukses Internasional Tbk in 2004 and 2005, Multi Prima Sejahtera Tbk in 2004 and 2006, and Nipress Tbk in 2004. The height of stock prices was caused by total share circulate too little. The overcome this matter, the company can do tha share resolving (stock split), right issue dan stock deviden. The otomotif company which its stock prices was under priced, are: Prima Alloy Steel Tbk in 2002-2006, Branta Mulia Tbk in 2002-2006, Good Year Indonesia Tbk in 2005 and 2006, Gajah Tunggal Tbk in 2002, 2003 and 2006, Multi Prima Sejahtera in 2002-2005, Nipress in 2002, 2003, 2005, and 2006, selamat sempurna tbk in 2002-2006. The low of stock prices was caused by total of share circulate to much. To anticipate this matter, hence company can do the prchasing return the share (repurchase of stock) and improving dividen share on chance that amount of share circulate will deciease and its stock prices will increase. Key Word: Price Earning Ratio, Stock Valuation PENDAHULUAN

serta

masyarakat

dalam

pelaksanaan

Pelaksanaan pembangunan nasional,

pembangunan nasional. Oleh karena itu

diperlukan pembiayaan baik yang bersumber

para pemodal dapat melakukan investasi

dari pemerintah maupun dari masyarakat.

melalui kepemilikan saham dan obligasi,

Kebutuhan pembangunan yang semakin

dan dapat berpartisipasi melalui pemilihan

besar dimasa yang akan datang tidak akan

kegiatan investasi yang di inginkan. Pasar

dapat dibiayai oleh pemerintah saja tetapi

modal juga berperan dalam pemerataan

juga dibutuhkan peran serta masyarakat.

tingkat

Oleh karena itu dibutuhkan suatu wadah

kesempatan bagi masyarakat luas untuk

yang dapat menggalang dana masyarakat

mendapatkan keuntungan yang diperoleh

untuk menunjang pembangunan nasional.

perusahaan melalui kepemilikan saham.

pendapatan,

dengan

memberi

Kegiatan pasar modal yang biasa

Atas dasar inilah pasar modal dianggap

disebut bursa efek, meliputi seluruh kegiatan

sebagai salah satu sarana efektif untuk

jual beli efek/surat berharga perusahaan

mempercepat pembangunan nasional.

yang ditawarkan kepada masyarakat umum mempunyai

peran

yang

penting

yaitu

sebagai sarana untuk mendorong peran

Disisi lain pasar modal juga memiliki peranan

penting

dalam

peningkatan

pertumbuhan ekonomi, kehadiran pasar

modal akan menambah jumlah pilihan dalam

besar daripada dari nilai pasar maka

berinvestasi. Sehingga kesempatan untuk

investor dapat mengambil keputusan untuk

memilih

dengan

membeli saham tersebut sebaliknya jika

referensi investor akan semakin besar. Oleh

nilai nominal saham lebih kecil dari nilai

karena itu pasar modal menjadi sangat

pasar berarti nilai saham tersebut mahal

penting bagi seorang investor. Sumantoro

maka investor tidak akan membeli saham

(1988)

tersebut.

investasi

yang

sesuai

mengemukkan

melakukan

transaksi

perusahaan

jual

efek

Analisis yang dapat digunakan untuk

berdasarkan atas beberapa pertimbangan:

mengetahui nilai intrinsik suatu perusahaan

(1) menghimpun dana yang diperlukan bagi

yaitu

pembelanjaan

memberi

pendekatan ini adalah bahwa harga saham

kesempatan kepada masyarakat untuk turut

akan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan

serta dalam pengelolaan dan perkembangan

(Halim,2005:21).

perusahaan; (3) memberikan peluang untuk

(1997:397)

berpartsipasi

pencarian

perusahaan;

beli

(2)

dalam

pengawasan

pengelolaan perusahaan. Tujuan

analisis

fundamental,

ide

Sedangkan

dasar

Sharpe

mengatakan bahwa untuk sekuritas

yang

miscpriced

biasanya digunakan analisis fundamental.

seorang

investor

Analisis

fundamental

perusahaan

akan

menanamkan modal dipasar modal adalah

menghasilkan pilihan jenis saham mana

memperbesar laba dan memperkecil risiko.

yang sudah mahal dan mana yang masih

Untuk

murah,

mencapai

tujuan

tersebut,

para

Fokus

analisis

tersebut

pemodal harus berusaha untuk menghindari

terkonsentrasi pada analisis manajemen

segala risiko yang ditimbulkan dengan cara

dan

melakukan penilaian pada harga saham

(Wahyudi, 2007 http://www.harian suara

yang akan dibeli. Oleh karena itu seorang

merdeka, diakses 2 maret 2007).

investor harus mengetahui apakah saham tersebut layak untuk dibeli atau tidak. Proses

keuangan

perusahaan

Price earning ratio merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan

keputusan

oleh para pemegang saham untuk menilai

pembelian saham berdasarkan analisis yang

saham yang diminatinya. Semakin tinggi

cermat

tingkat

nilai saham tersebut maka semakin tinggi

keuntungan yang maksimal. Proses tersebut

pula nilai jual yang dimilikinya dan hal ini

diawali dengan tingkat pengembalian yang

akan berpengaruh terhadap kemampuan

diharapkan dengan memperhitungkan faktor

perusahaan untuk memperoleh laba serta

risiko, kemudian menentukan nilai saham

menjaga kelangsungan usahanya, yang

yang seharusnya atau lebih dikenal dengan

berpengaruh terhadap hasil yang akan

nilai nominal. Jika nilai nominal saham lebih

diterimanya.

akan

pengambilan

analisis

menghasilkan

Oleh

karena

itu

setiap

perusahaan berusaha untuk meningkatkan

saham ke enam perusahaan ini cukup

price earning rationya dengan harapan para

rendah dan layak untuk dibeli. maka hal ini

pemegang saham akan semakin tertarik

menarik

untuk ikut serta dalam perusahaan tersebut.

bagaimana

Pertumbuhan price earning ratio pada

perhatian penilaian

pada

tahun

stakeholder

perusahaan

yang

nilai

mengenai

saham

melalui

pendekatan price earning ratio sehingga

industri otomotif di Bursa Efek Jakarta pada 2006

penulis

akhirnya dalam

dapat

membantu

menilai

perusahaan

sahamnya berada di atas rata-rata nilai PER

tersebut sebelum mengambil keputusan

industri

adalah

untuk membeli atau menjual sahamnya.

(BRAM)

Mengacu pada fenomena empiris yang

Gajah

telah dipaparkan di atas, peneliti tertarik

Tunggal Tbk (GJTL) sebesar 13,78 kali Hal

untuk mengadakan kajian dengan focus

ini

kedua

permasalahan bagaimana analisis penilaian

perusahaan ini cukup tinggi dan akan

saham melalui pendekatan Price earning

berdampak pada meningkatnya laba yang

ratio pada industri otomotif di Bursa Efek

diterima oleh perusahaan, pada tahun ini

Jakarta. Selanjutnya tujuan yang ingin

rasio harga saham kedua perusahaan ini

dicapai untuk menjelaskan dan mengetahui

cukup tinggi dan tidak layak untuk dibeli.

penilaian saham melalui pendekatan Price

Sedangkan perusahaan yang nilai sahamnya

earning ratio pada industri otomotif di Bursa

berada di bawah nilai rata-rata per industri

Efek Jakarta.

otomotif

perusahaan sebesar

Branta

23,39

berarti

(over

Mulia

kali,

bahwa

priced), Tbk

perusahaan nilai

saham

otomotif (under priced) adalah perusahaan Prima Alloy Steel Tbk (PRAS) sebesar -28,76 kali, perusahaan Indomobil Sukses Sempurna Tbk (IMAS) sebesar -56,72 kali, perusahaan (GDYR)

Good

Year

Indonesia

Tbk

sebesar 9,12 kali, perusahaan

Nipress Tbk (NIPS) sebesar 3,00 kali., perusahaan

Multi

Prima

Sejahtera

Tbk

(LPIN) sebesar 6,28 kali, dan perusahaan Selamat Sejahtera Tbk sebesar 7,58 kali. Kondisi empiris di atas menunjukkan bahwa nilai saham ke enam perusahaan ini cukup rendah dan akan berdampak pada rendahnya tingkat laba yang akan diterima oleh perusahaan, pada tahun ini rasio harga

METODE PENELITIAN Objek

penelitian

ini

adalah

perusahaan-perusahaan industri otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Populasi

dalam

penelitian

ini

adalah

perusahaan-perusahaan industri otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, sehingga

diperoleh

jumlah

populasi

sebanyak 15 perusahaan. Teknik penarikan sampel

yang

dilakukan

adalah

teknik

penarikan sampel dengan cara sengaja dengan

tujuan

tertentu

(Sugiyono,

2000:61). Tujuan penarikan sampel dengan cara ini adalah agar penelitian ini dapat representatif.

Kriteria

sampel

yang

digunakan adalah: (1) Perusahaan industri

mencapai tujuan penelitian ini digunakan

otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

metode

selama 5 tahun berturut-turut sejak tahun

menjelaskan cara perhitungan penilaian

2002-2006; (2) Perusahaan industri otomotif

saham melalui pendekatan Price earning

yang menyerahkan laporan keuangan secara

ratio.

rutin

pada

ditetapkan.

periode

waktu

Berdasarkan

yang

kriteria

telah yang

ditetapkan diatas maka yang memenuhi kriteria sampel yaitu sebanyak 8 perusahaan dengan periode penelitian 5 tahun. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data ini bersumber dari Bursa Efek Jakarta (BEJ), dengan situs (website) www.jsx.co.id (jakarta stock exchange) serta dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Untuk dapat

analisis

deskriptif

yaitu

HASIL DAN PEMBAHASAN Earning per share adalah rasio pasar modal

yang

perusahaan keuntungan

mengukur

kemampuan

dalam bersih

dari

menghasilkan setiap

lembar

saham yang beredar. Earning per share yang tinggi berarti berarti makin tinggi pula keuntungan yang diperoleh dari setiap lembar

saham

yang

beredar.

Hasil

perhitungan earning per share perusahaan otomotif selama 5 tahun (2002-2006).

Pada tabel 1 menunjukkan earning per

Internasional Tbk yaitu sebesar Rp.52,156

share setiap perusahaan otomotif berbeda-

artinya setiap satu lembar saham yang

beda dan mengalami perubahan yang cukup

dikeluarkan oleh perusahaan menghaslkan

bervariasi

laba

setiap

tahunnya.

Perusahaan

sebesar per

Rp.52,156.

Rendahnya

share

disebabkan

otomotif yang memiliki rata-rata earning

earning

pershare rendah adalah Indomobil Sukses

ketidakmampuan perusahaan menciptakan

lebih banyak sumber daya yang menjadi sumber Sedangkan

untuk

membayar

perusahaan

deviden.

otomotif

yang

Selanjutnya

harga

saham

adalah

harga dari saham di pasar bursa pada saat tertentu

yang dan

ditentukan

oleh

penawaran

dari

memiliki earning per share tertinggi adalah

permintaan

saham

Gajah Tunggal Tbk sebesar Rp.305,002.

bersangkutan oleh pelaku pasar. Rata-rata

Secara umum dari 8 peusahaan otomotif

harga saham pada industri otomotif di

yang dijadikan sampel rata-rata memiliki

bursa efek Jakarta dapat dilihat tabel

earning per share dalam kurun waktu 5

berikut:

tahun terakhirsebesar Rp 169,2812.

Berdasarkan

data

pada

tabel

2

menunjukan bahwa harga saham terendah

kurun 5 tahun terakhir mencapai Rp. 1.430,75 per lembar saham.

dimiliki oleh perusahaan Prima Alloy Stell

Selanjutnya price earning ratio adalah

Tbk yaitu sebesar Rp.390 per lembar saham

perbandingan harga saham dengan laba

dan harga saham tertinggi dimiliki oleh Good

perlembar saham yang kemudian menjadi

Year Indonesia Tbk yaitu sebesar Rp.6.365

landasan pertimbangan seorang investor

per lembar saham, hal tersebut menunjukkan

membeli

saham

sebuah

bahwa dari rata-rata kedelapan perusahaan

Setelah

semua

komponen

otomotif di atas, perusahaan Good Year

selanjutnya

Indonesia Tbk memiliki harga saham yang

PERaktual dengan membagi antara harga

paling tinggi dan ini akan berpengaruh pada

saham dengan laba perlembar saham,

jumlah laba per lembar saham yang diterima

adapun perkembangan price earning ratio

oleh perusahaan. Rata-rata harga saham 8

(PERaktual) pada industri otomotif di bursa

perusahaan otomotif dijadikan sampel dalam

efek jakarta dapat dilihat pada tabel berikut:

dilakukan

perusahaan. diketahui

perhitungan

nilai

Berdasarkan

menunjukkan

tersebut berada dibawah rata-rata PER

bahwa rata-rata price earning ratio pada

normal yang berarti nilai sahamnya rendah.

kedelapan priode

tabel

3

perusahaan

2002-2006

otomotif

selama

PERaktual

perusahaan

dan

otomotif yang menjadi sampel penelitian

bervariasi

selama periode 2002-2006 menunjukan

disetiap tahunnya ada yang rata-ratanya

bahwa rata-rata PER perusahaan memiliki

tinggi atau overpriced dan ada pula yang

nilai yang cukup tinggi yaitu sebesar 1,73

sangat rendah atau underpriced. Nilai price

kali dengan PER terendah pada tahun 2006

earning ratio yang overpriced menunjukkan

yaitu sebesar -2,79 kali dan tertinggi pada

bahwa

tersebut

tahun 2003 yaitu sebesar 3,64 kali. Setelah

berada diatas rata-rata PER normal yang

PER aktual diketahui selanjutnya dilakukan

berarti nilai sahamnya tinggi atau cukup

perhitungan

mahal

membagi

mengalami

perubahan

nilai

jika

berbeda-beda

Rata-rata

PER

yang

perusahaan

dibandingkan

dengan

harga

nilai

PER

normal

dengan

antara

nilai

intrinsik

saham

saham sejenis lainnya pada industri yang

dengan

sejenis.

adapun PERnormal perusahaan otomotif di

Nilai

saham

yang

underpriced

menunjukkan bahwa nilai PER perusahaan

laba

persaham

perusahaan,

BEJ dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4 menunjukkan rata-rata nilai PERnormal

perusahaan

otomotif

yang

stock) sehingga jumlah lembar saham yang beredar berkurang dan diharapkan harga

menjadi sampel penelitian selama periode

pasar

2002-2006

penelitian ini didukung oleh teori yang

menunjukan

bahwa

rata-rata

saham

akan

meningkat.

PER perusahaan memiliki nilai yang cukup

dikemukakan

oleh

rendah yaitu sebesar -31,97 kali dengan

mengatakan

bahwa

PER

yaitu

kembali saham maka jumlah lembar saham

kali dan tertinggi pada

yang beredar berkurang sehingga harga

terendah

pada

sebesar -364,69

tahun

2006

tahun 2005 yaitu sebesar 136,01 kali.

Halim

Hasil

(2005)

dengan

yang

pembelian

pasar saham akan meningkat. Pada

PEMBAHASAN Setelah diperoleh hasil perhitungan nilai price earning ratio tahap selanjutnya adalah melakukan analisis penilaian saham perusahaan sampel sebagai berikut:

2003,2004,2005

dan

2006 nilai PER aktual perusahaan ini masih lebih kecil daripada nilai PERnormalnya (under priced) yaitu 2,96 kali dimana nilai PERnormalnya sebesar 66,50 kali untuk tahun

Prima Alloy Steel Tbk

tahun

2003,

pada

tahun

2004

nilai

PERaktual perusahaan sebesar 0,47 kali

Berdasarkan hasil perhitungan nilai

dimana nilai PERnormalnya sebesar 66,23

PERaktual perusahaan Prima Alloy Steel

kali,

Tbk sejak tahun 2002-2006 selalu lebih kecil

perusahaan adalah 17,26 kali lebih kecil

dari pada nilai PERnormal yang seharusnya

dari nilai PERnormal yang seharusnya yaitu

(under priced) pada tahun 2002 nilai PER

23,61 kali, sedangkan pada tahun 2006

aktual yaitu sebesar 0,78 kali dimana nilai

nilai PERaktual perusahaan sebesar -28,76

PERnormal yang seharusnya adalah 2,42

kali dan nilai PERnormalnya sebesar 16,73

kali, hal ini menunjukkan bahwa nilai saham

kali, rendahnya nilai saham perusahaan

yang dimiliki oleh perusahaan Prima Alloy

prima alloy steel tbk bisa saja disebabkan

Steel Tbk cukup rendah atau murah, melihat

banyaknya jumlah lembar saham yang

nilai saham perusahaan yang seperti ini

beredar

maka para pemegang saham sebaiknya

kepercayaan investor tehadap perusahaan

segera menjual saham yang dimilikinya

dan juga karena rendahnya tingkat deviden

karena

sahamnya

yang dibagikan kepada investor untuk

semakin menurun. Adapun tindakan yang

mengantisipasi hal ini, maka perusahaan

dapat dilakukan oleh perusahaan untuk

dapat

memperbaiki

rendah

saham dengan harapan jumlah lembar

(under priced) adalah dapat melakukan

saham yang beredar akan berkurang dan

pembelian kembali saham (repurchase of

nilai

dikhawatirkan

nilai

nilai

saham

yang

di

tahun

2005

dipasaran,

melakukan

sahamnya

nilai

PERaktual

Kurangnya

pembelian

akan

tingkat

kembali

meningkat

dan

berusaha menambah tingkat kepercayaan

nilai PERnormal yang seharusnya yaitu

investor kepada perusahaan dengan cara

84,50 kali, sedangkan pada tahun 2006

meningkatkan pembagian deviden.

nilai PERaktual perusahaan sebesar 23,39 kali dan nilai PERnormalnya sebesar 293

Branta Mulia Tbk Nilai PER aktual perusahaan branta mulia tbk sejak tahun 2002-2006 selalu lebih kecil daripada nilai PERnormalnya (under priced) pada tahun 2002 nilai PERaktual perusahaan adalah sebesar 1,85 kali nilai ini lebih

kecil

daripada

perusahaan

yaitu

nilai

PERnormal

sebesar

37,96

kali

rendahnya nilai saham perusahaan Branta mulia tbk bisa saja disebabkan karena banyaknya

jumlah

lembar

saham

yang

beredar. Kurangnya tingkat kepercayaan investor

tehadap

perusahaan

karena

rendahnya tingkat deviden yang dibagikan kepada investor. Untuk mengantisipasi hal tersebut,

perusahaan

dapat

melakukan

pembelian kembali saham dengan harapan jumlah

lembar

saham

yang

beredar

berkurang dan nilai sahamnya meningkat serta

berusaha

menambah

tingkat

kali, hal ini menunjukkan bahwa nilai saham yang dimiliki oleh perusahaan branta mulia Tbk cukup rendah atau murah, melihat nilai saham perusahaan yang seperti ini maka para pemegang saham sebaiknya segera menjual saham yang dimilikinya karena dikhawatirkan

Pada tahun 2003,2004,2005 dan 2006

sahamnya

semakin

menurun. Adapun tindakan yang dapat dilakukan

oleh

perusahaan

untuk

memperbaiki nilai saham yang rendah (under priced) adalah dapat melakukan pembelian kembali saham (repurchase of stock) sehingga jumlah lembar saham yang beredar berkurang dan diharapkan harga pasar

saham

meningkat,

berusaha

menambah tingkat kepercayaan investor kepada

perusahaan

dengan

cara

meningkatkan pembagian deviden. Good Year Indonesia Tbk

kepercayaan investor kepada perusahaan dengan meningkatkan pembagian deviden.

nilai

Nilai PERaktual perusahaan good year Indonesia Tbk sejak tahun 2002-2004 selalu

lebih

besar

dari

pada

nilai

nilai PERaktual perusahaan ini masih lebih

PERnormalnya (over priced) pada tahun

kecil daripada nilai PERnormalnya (under

2002 nilai PERaktual perusahaan sebesar

priced)

nilai

10,85 kali nilai ini lebih besar daripada nilai

PERnormalnya sebesar 56,27 kali untuk

PERmnormal perusahaan yaitu sebesar

tahun

nilai

3,11 kali. Hal ini menunjukkan bahwa nilai

PERaktual perusahaan sebesar 8,49 kali

saham yang dimiliki oleh perusahaan good

dimana nilai PERnormalnya sebesar 98,12

year Indonesia tbk cukup tinggi atau mahal,

kali,

melihat nilai saham yang seperti ini maka

yaitu 2003,

di

5,78 pada

tahun

kali

dimana

tahun

2005

nilai

2004

PERaktual

perusahaan adalah 3,54 kali lebih kecil dari

para

pemegang

saham

sebaiknya

menahan lembar saham yang dimilikinya

perusahaan sebesar 9,12 kali dan nilai

tetapi

PERnormalnya

tidak

untuk

waktu

yang

lama

sebesar

17,44

kali,

sedangkan perusahaan dapat melakukan

rendahnya nilai saham perusahaan good

pemecahan saham (stock split) dengan

year Indonesia tbk bisa saja disebabkan

menggunakan

karena banyaknya jumlah lembar saham

nilai

nominal

yang

lebih

rendah perlembarnya, serta melakukan right

yang beredar,

issue dan deviden saham. Dimana tujuan

kepercayaan investor tehadap perusahaan

utama dilakukannya pemecahan saham,

dan juga karena rendahnya tingkat deviden

right issue dan deviden saham adalah untuk

yang dibagikan kepada investor untuk

menjaga harga pasar saham agar tidak

mengantisipasi hal ini, maka perusahaan

terlalu

dapat

tinggi

sehingga

memasyarakat

dan

sahamnya lebih

lebih

banyak

diperdagangkan.

Kurangnya tingkat

melakukan

pembelian

kembali

saham dengan harapan jumlah lembar saham yang beredar akan berkurang dan

Pada tahun 2003-2004 nilai PERaktual

nilai

sahamnya

akan

meningkat

dan

perusahaan masih lebih besar daripada nilai

berusaha menambah tingkat kepercayaan

PERnormalnya (over priced) yaitu 10,33 kali

investor

dimana nilai PERnormalnya sebesar 3,44

meningkatkan pembagian deviden.

kali pada tahun 2003 sedangkan pada tahun 2004 nilai PERaktual perusahaan sebesar 14,11

kali

dimana

nilai

PERnormalnya

adalah sebesar 2,05 kali. Tingginya nilai saham perusahaan bisa saja disebabkan karena jumlah lembar saham yang beredar terlalu sedikit, tingginya tingkat kepercayaan investor pada perusahaan dan tingginya tingkat

pembagian

deviden

perusahaan,

untuk mengatasi hal ini perusahaan dapat melakukan pemecahan saham (stock split), right issue dan deviden saham. perusahaan

ini

lebih

kecil

daripada nilai PERnormalnya (under priced) yaitu -42,25 kali dimana nilai PERnormalnya sebesar

-2,35

kali

untuk

perusahaan

dengan

Gajah Tunggal Tbk Nilai PERaktual perusahaan gajah tunggalTbk sejak tahun 2002-2005 selalu lebih kecil dari pada nilai PERnormal yang seharusnya (under priced) pada tahun 2002 nilai PERaktual yaitu sebesar 0,19 kali dimana nilai PERnormal yang seharusnya adalah 4,58 kali, hal ini menunjukkan bahwa nilai saham yang dimiliki oleh perusahaan

gajah

tunggal

Tbk

cukup

rendah atau murah, melihat nilai saham perusahaan yang seperti ini maka para

Pada tahun 2005 dan 2006 nilai PERaktual

kepada

tahun

2005,

sedangkan pada tahun 2006 nilai PERaktual

pemegang

saham

sebaiknya

segera

menjual saham yang dimilikinya karena dikhawatirkan

nilai

sahamnya

semakin

menurun. Adapun tindakan yang dapat dilakukan

oleh

perusahaan

untuk

memperbaiki nilai saham yang rendah

(under priced) adalah dapat melakukan

normalnya (over priced) yaitu 13,78 kali

pembelian kembali saham (repurchase of

dimana

stock) sehingga jumlah lembar saham yang

-2340,43

beredar berkurang dan diharapkan harga

perusahaan bisa saja disebabkan karena

pasar

jumlah lembar saham yang beredar terlalu

saham

akan

meningkat.

Hasil

nilai

PERnormalnya

kali.

Tingginya

saham

sedikit,

dikemukakan oleh Halim (2005) mengatakan

investor pada perusahaan dan tingginya

bahwa pembelian kembali saham maka

tingkat pembagian deviden perusahaan,

jumlah

beredar

untuk mengatasi hal ini perusahaan dapat

berkurang sehingga harga pasar saham

melakukan pemecahan saham (stock split),

akan meningkat.

right issue dan deviden saham.

saham

yang

Pada tahun 2003,2004 dan 2005 nilai PERaktual perusahaan ini masih lebih kecil daripada nilai PERnormalnya (under priced) yaitu 2,06 kali dimana nilai PERnormalnya sebesar 20,64 kali untuk tahun 2003, pada tahun 2004 nilai PERaktual perusahaan sebesar

4,31

PERnormalnya

kali sebesar

dimana

nilai

36,44

kali,

sedangkan 2005 nilai PERaktual perusahaan adalah

5,12

kali

lebih

kecil

dari

nilai

PERnormal yang seharusnya yaitu 703,32 kali, rendahnya nilai saham perusahaan gajah tunggal tbk bisa saja disebabkan karena banyaknya jumlah lembar saham yang beredar untuk mengantisipasi hal ini, perusahaan dapat melakukan pembelian kembali saham dengan harapan jumlah lembar saham yang beredar akan berkurang dan nilai sahamnya meningkat dan berusaha menambah tingkat kepercayaan investor kepada

perusahaan

dengan

cara

meningkatkan pembagian deviden. Tahun

2006

nilai

PER

tingkat

nilai

penelitian ini didukung oleh teori yang

lembar

tingginya

sebesar

kepercayaan

Indomobil Sukses Internasional Tbk Nilai

PERaktual

perusahaan

Indomobil sukses internasional Tbk sejak tahun 2002-2003 selalu lebih kecil dari pada nilai PERnormal yang seharusnya (under priced) pada tahun 2002 nilai PERaktual yaitu sebesar 0,67 kali dimana nilai PERnormal yang seharusnya adalah 3,90 kali, sedangkan di tahun 2003 nilai PERaktual perusahaan adalah 15,88 kali lebih kecil dari nilai PERnormal yang seharusnya yaitu 60,34 kali,

hal ini

menunjukkan bahwa nilai saham yang dimiliki oleh perusahaan indomobil sukses internasional

Tbk

cukup

rendah

atau

murah, melihat nilai saham perusahaan yang seperti ini maka para pemegang saham sebaiknya segera menjual saham yang dimilikinya karena dikhawatirkan nilai sahamnya tindakan

semakin yang

menurun.

dapat

Adapun

dilakukan

oleh

perusahaan untuk memperbaiki nilai saham aktual

perusahaan lebih besar daripada nilai PER

yang rendah (under priced) adalah dapat melakukan

pembelian

kembali

saham

(repurchase

of

stock)

sehingga

jumlah

lembar saham yang beredar, Kurangnya

lembar saham yang beredar berkurang dan

tingkat

diharapkan

akan

perusahaan dan juga karena rendahnya

meningkat dan berusaha menambah tingkat

tingkat deviden yang dibagikan kepada

kepercayaan investor kepada perusahaan

investor untuk mengantisipasi hal ini, maka

dengan cara meningkatkan

perusahaan dapat melakukan pembelian

harga

pasar

saham

pembagian

kepercayaan

kembali

teori yang dikemukakan oleh Halim (2005)

dengan harapan jumlah lembar saham

yang mengatakan bahwa dengan pembelian

yang beredar akan berkurang dan nilai

kembali saham maka jumlah lembar saham

sahamnya akan meningkat serta berusaha

yang beredar berkurang sehingga harga

menambah tingkat kepercayaan investor

pasar saham akan meningkat.

kepada

perusahaan masih lebih besar daripada nilai

kali pada tahun 2004 sedangkan pada tahun 2005 nilai PERaktual perusahaan sebesar 26,76

kali

dimana

nilai

PERnormalnya

adalah sebesar -21,49 kali. Tingginya nilai saham perusahaan bisa saja disebabkan karena jumlah lembar saham yang beredar terlalu sedikit tingginya tingkat kepercayaan investor pada perusahaan dan tingginya tingkat

pembagian

deviden

perusahaan,

untuk mengatasi hal ini perusahaan dapat melakukan pemecahan saham (stock split), right issue dan deviden saham. Pada

tahun

2006

nilai

PERnormalnya (under priced) yaitu -56,72 kali dimana nilai PERnormalnya sebesar – 7,00 kali, rendahnya nilai saham perusahaan Indomobil sukses internasional tbk bisa saja karena

stock)

dengan

cara

Multi Prima Sejahtera Tbk Nilai

PERaktual

perusahaan multi

prima sejahtera Tbk sejak tahun 2002-2003 selalu lebih kecil dari pada nilai PERnormal yang seharusnya (under priced) pada tahun 2002 nilai PERaktual yaitu sebesar 0,63 kali

dimana

nilai

PERnormal

yang

seharusnya adalah 9,42 kali, sedangkan di tahun 2003 nilai PERaktual perusahaan adalah -23,22 kali lebih kecil dari nilai PERnormal yang seharusnya yaitu 69,53 kali,

hal ini menunjukkan bahwa nilai

saham yang dimiliki oleh perusahaan multi prima sejahtera Tbk cukup rendah atau murah, melihat nilai saham perusahaan

PERaktual

perusahaan ini lebih kecil daripada nilai

disebabkan

perusahaan

of

meningkatkan pembagian deviden.

PERnormalnya (over priced) yaitu -15,83 kali dimana nilai PERnormalnya sebesar -21,49

(repurchase

tehadap

deviden. Hasil penelitian ini didukung oleh

Pada tahun 2004-2005 nilai PERaktual

saham

investor

banyaknya

jumlah

yang seperti ini maka para pemegang saham sebaiknya segera menjual saham yang dimilikinya karena dikhawatirkan nilai sahamnya tindakan

semakin yang

menurun.

dapat

Adapun

dilakukan

oleh

perusahaan untuk memperbaiki nilai saham yang rendah (under priced) adalah dapat

melakukan

pembelian

kembali

saham

pembelian kembali saham (repurchase of

(repurchase

of

sehingga

jumlah

stock) dengan harapan jumlah lembar

lembar saham yang beredar berkurang dan

saham yang beredar akan berkurang dan

diharapkan

nilai

stock)

harga

pasar

saham

akan

sahamnya

akan

meningkat

serta

meningkat. Hasil penelitian ini didukung oleh

berusaha menambah tingkat kepercayaan

teori yang dikemukakan oleh Halim (2005)

investor kepada perusahaan dengan cara

yang mengatakan bahwa dengan pembelian

meningkatkan pembagian deviden.

kembali saham maka jumlah lembar saham

Tahun

2006

nilai

PER

aktual

yang beredar berkurang sehingga harga

perusahaan lebih besar daripada nilai

pasar saham akan meningkat.

PERnormalnya (over priced) yaitu 6,28 kali

Pada

tahun

2004

PERaktual

dimana

nilai

PERnormalnya

perusahaan masih lebih besar daripada nilai

-961,12

kali.

Tingginya

PERnormalnya (over priced) yaitu -5,61 kali

perusahaan bisa saja disebabkan karena

dimana nilai PERnormalnya sebesar -21,49

jumlah lembar saham yang beredar terlalu

kali. Tingginya nilai saham perusahaan bisa

sedikit,

saja

lembar

investor pada perusahaan dan tingginya

saham yang beredar terlalu sedikit, tingginya

tingkat pembagian deviden perusahaan,

tingkat

pada

untuk mengatasi hal ini perusahaan dapat

perusahaan dan tingginya tingkat pembagian

melakukan pemecahan saham (stock split),

deviden perusahaan, untuk mengatasi hal ini

right issue dan deviden saham.

disebabkan

nilai

karena

kepercayaan

jumlah investor

perusahaan dapat melakukan pemecahan saham (stock split), right issue dan deviden saham. Pada tahun 2005 nilai PERaktual perusahaan ini lebih kecil daripada nilai PERnormalnya (under priced) yaitu -0,94 kali dimana nilai PERnormalnya sebesar 231,23 kali pada tahun 2005,

rendahnya nilai

saham perusahaan Multi prima sejahtera tbk bisa saja disebabkan karena banyaknya jumlah

lembar

Kurangnya tehadap

saham

tingkat

yang

beredar,

kepercayaan

perusahaan

dan

juga

investor karena

rendahnya tingkat deviden yang dibagikan kepada investor untuk mengantisipasi hal ini, maka

perusahaan

dapat

melakukan

tingginya

tingkat

nilai

sebesar saham

kepercayaan

Nipress Tbk Nilai PERaktual perusahaan nipress Tbk sejak tahun 2002-2003 selalu lebih kecil dari pada nilai PERnormal yang seharusnya (under priced) pada tahun 2002 nilai PERaktual yaitu sebesar 2,01 kali dimana nilai PERnormal yang seharusnya adalah 12,54 kali, sedangkan di tahun 2003 nilai PERaktual perusahaan adalah 8,17 kali lebih kecil dari nilai PERnormal yang seharusnya yaitu 41,92 kali,

hal ini

menunjukkan bahwa nilai saham yang dimiliki oleh perusahaan nipress Tbk cukup rendah atau murah, melihat nilai saham perusahaan

yang

seperti

ini,

para pemegang saham sebaiknya segera

sedangkan

menjual saham yang dimilikinya karena

PERaktual perusahaan adalah 3 kali lebih

dikhawatirkan

kecil dari nilai PERnormal yang seharusnya

nilai

sahamnya

semakin

pada

menurun. Adapun tindakan yang dapat

yaitu 14,72 kali

dilakukan

untuk

perusahaan

rendah

disebabkan

oleh

memperbaiki

nilai

perusahaan saham

yang

tahun

2006

nilai

rendahnya nilai saham

Nipress karena

tbk

bisa

banyaknya

saja jumlah

(under priced) adalah dapat melakukan

lembar saham yang beredar, Kurangnya

pembelian kembali saham (repurchase of

tingkat

stock) sehingga jumlah lembar saham yang

perusahaan dan juga karena rendahnya

beredar berkurang dan diharapkan harga

tingkat deviden yang dibagikan kepada

pasar

Hasil

investor untuk mengantisipasi hal ini, maka

penelitian ini didukung oleh teori yang

perusahaan dapat melakukan pembelian

dikemukakan

oleh

kembali

mengatakan

bahwa

saham

akan

meningkat.

Halim

(2005)

saham

investor

(repurchase

tehadap

of

stock)

pembelian

dengan harapan jumlah lembar saham

kembali saham maka jumlah lembar saham

yang beredar akan berkurang dan nilai

yang beredar berkurang sehingga harga

sahamnya akan meningkat serta berusaha

pasar saham akan meningkat.

menambah tingkat kepercayaan investor

Pada

tahun

dengan

yang

kepercayaan

2004

nilai

PERaktual

perusahaan masih lebih besar daripada nilai PERnormalnya (over priced) yaitu -8,35 kali

kepada perusahaan dengan meningkatkan pembagian deviden. Selamat Sempurna Tbk

dimana nilai PERnormalnya -34,80 kali pada tahun. Tingginya nilai saham perusahaan disebabkan karena jumlah lembar saham yang beredar terlalu sedikit, tingginya tingkat kepercayaan investor pada perusahaan dan tingginya

tingkat

perusahaan,

untuk

pembagian mengatasi

deviden hal

ini

perusahaan dapat melakukan pemecahan saham (stock split), right issue dan deviden saham.

sempurna Tbk sejak tahun 2002-2006 selalu lebih kecil dari pada nilai PERnormal yang seharusnya (under priced) pada tahun 2002 nilai PERaktual yaitu sebesar 9,36 kali

dimana

nilai

PERnormal

yang

seharusnya adalah 12,54 kali, hal ini menunjukkan bahwa nilai saham yang dimiliki oleh perusahaan selamat sempurna Tbk cukup rendah atau murah, melihat nilai

Pada tahun 2005 dan 2006 nilai PERaktual

perusahaan

ini

lebih

kecil

daripada nilai PERnormalnya (under priced) yaitu 8,47 kali dimana nilai PERnormalnya sebesar

Nilai PERaktual perusahaan selamat

32,58

kali

pada

tahun

2005,

saham perusahaan yang seperti ini maka para pemegang saham sebaiknya segera menjual saham yang dimilikinya karena dikhawatirkan

nilai

sahamnya

semakin

menurun. Adapun tindakan yang dapat

dilakukan

oleh

memperbaiki

perusahaan

nilai

saham

untuk

yang

rendah

dapat

melakukan

pembelian

saham

(repurchase

of

kembali

stock)

(under priced) adalah dapat melakukan

harapan

jumlah

pembelian kembali saham (repurchase of

beredar

akan

stock) sehingga jumlah lembar saham yang

sahamnya akan meningkat serta berusaha

beredar berkurang dan diharapkan harga

menambah tingkat kepercayaan investor

pasar

kepada perusahaan dengan meningkatkan

saham

akan

meningkat.

Hasil

penelitian ini didukung oleh teori yang dikemukakan

oleh

Halim

mengatakan

dengan

(2005)

pembelian

yang

kembali

saham maka jumlah lembar saham yang beredar berkurang sehingga harga pasar saham meningkat. Pada tahun 2003,2004,2005 dan 2006 nilai PERaktual perusahaan ini masih lebih kecil daripada nilai PERnormalnya (under priced)

yaitu

7,18

kali

dimana

nilai

PERnormalnya sebesar 46,09 kali untuk tahun

2003,

pada

tahun

2004

nilai

PERaktual perusahaan sebesar 6,56 kali dimana nilai PERnormalnya sebesar 38,48 kali,

di

tahun

2005

nilai

PERaktual

perusahaan adalah 6,59 kali lebih kecil dari nilai PERnormal yang seharusnya yaitu 36,70 kali, sedangkan pada tahun 2006 nilai PERaktual perusahaan sebesar 7,58 kali dan nilai PERnormalnya sebesar 49,10 kali, rendahnya nilai saham perusahaan selamat sempurna tbk bisa saja disebabkan karena banyaknya

jumlah

lembar

beredar

Kurangnya

investor

tehadap

tingkat

saham

yang

kepercayaan

perusahaan

dan

juga

karena rendahnya tingkat deviden yang dibagikan

kepada

investor

untuk

mengantisipasi hal ini, maka perusahaan

lembar

dengan

saham

yang

dan

nilai

berkurang

pembagian deviden. KESIMPULAN Perusahaan-perusahaan

industri

otomotif yang nilai sahamnya masuk dalam golongan over priced disebabkan jumlah lembar saham yang beredar terlalu sedikit, tingginya

tingkat

kepercayaan

investor

pada perusahaan dan tingginya tingkat pembagian

deviden

perusahaan,

untuk

mengatasi hal ini perusahaan melakukan pemecahan saham (stock split), right issue dan deviden saham. Perusahaan-perusahaan

industri

otomotif yang nilai sahamnya masuk dalam golongan under priced disebabkan karena banyaknya jumlah lembar saham yang beredar, Kurangnya tingkat kepercayaan investor tehadap perusahaan dan juga karena rendahnya tingkat deviden yang dibagikan

kepada

investor

untuk

mengantisipasi hal ini, perusahaan dapat melakukan

pembelian

kembali

saham

(repurchase of stock) dengan harapan jumlah lembar saham yang beredar akan berkurang

dan

meningkat

serta

tingkat

nilai

sahamnya

berusaha

kepercayaan

akan

menambah

investor

kepada

perusahaan

dengan

meningkatkan

pembagian deviden. DAFTAR PUSTAKA Abdillah,A. A. 2006. Pengaruh Variabel Return On Asset, Divident Payout Ratio dan Debt Equity Ratio Terhadap Book Value Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Adikoesoema, Soemita. 1986. Analisa Keuangan Perusahaan Edisi 2. Bandung: Tarsito. Anoraga, Pandji; Widiyanti, Ninik. 1995. Pasar Modal, Keberadaannya dan Manfaat Bagi Pembangunan. Cetakan kedua. Jakarta:Rineka Cipta. Anwar, Jusuf. 2005. Pasar Modal Sebagai Sarana Pembiayaan Investasi. Bandung: P.T. ALUMNI. Halim, Abdul. 2005. Analisis Jakarta: Salemba Empat.

Investasi,

Helfert, Erich A. 1997. Teknik Analisis Keuangan:Petunjuk Praktis Untuk Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan, Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. Husnan, Suad. 1996. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedua Cetakan Kedua. Yogyakarta:AMP YKPN. Keown, Arthur J. 2004. Manajemen Keuangan Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Jilid 1. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia. Martin, Jhon. Dkk. 1993. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Edisi 5 Jilid 1. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada. Miranda, st. ,MM. Dkk. 2005. Manajemen Keuangan. Jakarta:HVR. Purnomo, Yogo. Desember, 1998. Keterkaitan Kinerja Keuangan Dengan

Harga Saham. Manajemen Usahawan Indonesia. Samuelson, Paul A; Nordhaus, William D. 1989. Ekonomi. Jilid satu Terjemahan Oleh Jaka Wasana. Jakarta:Erlangga. Sharpe, William F;Gordon J. Alexander;Jeffrey v.Bailey;alih bahasa, Henry Njooliangtik;Agustiono. 1997. Investasi Jilid 2. Jakarta:Prenhallindo. Simamora, Henry. 2003. Akutansi:Basis pengambilan Keputusan Bisnis jilid 2. UPP AMP YKPN. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Sumantoro P. 1988. Pengantar Tentang Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sunariyah. 1997. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal Cetakan Pertama. Yogyakarta: AMP YKPN. Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi Cetakan Pertama. Yogyakarta: Ekonisia. Syamsuddin, Lukman. 1994. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Wahyudi, Sugeng. 2007. (http://www.harian suara merdeka , Diakses 2 Maret 2007). Weston, J. Fred; Thomas e. Copeland. 1998. Manajemen Keuangan Jilid 1 Edisi 9. Jakarta: Binarupa Aksara. Widoatmojo, Sawidji. 2005. Cara Sehat Investasi Dipasar Modal, Pengantar menjadi Investor Profesional. Jakarta:PT GRAMEDIA. Yuliati, Sri Handaru; Prasetyo, Handoyo; Tjiptono, Fandi. 1996. Manajemen Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Pertama. Yogyakarta:Andi.

. ANALISA USAHA VIRGIN COCONUT OIL DITINJAU DARI SEGI FINANSIAL DAN UJI MANFAAT (DAYA HAMBAT TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI ) Ine Fausayana ¹) & Jufri ²) ABSTRACT This research is conducted in UKM Anaway in Countryside Anggopiu, Subdistrict of Uepai of Regency Konawe. Data to calculate the elegibility finansial at januari 2008, while resistivity test conducted at juni 2006. Research relied by consideration that UKM Anaway represent the single effort vco of exist in Regency Konawe. Data obtained in this research is analysed descriptively and quantitative. From research obtained by result that by financial is effort competent vco UKM Anaway to be continued. This matter is based for analysis result indicating that value NPV>0, assess the NBCR>1 and assess the IRR bigger than storey;level rate of interest going into effect ( 24%), result analyse the sensitivitas, indicating that though expense go up 10% and benefit remain to, effort vco UKM Anaway still be competent by finansil to be continued, and from result test the resistivity vco to bacterium E.Coli show the VCO able to pursue the growth of bacterium E.Coli at concentration 50% broadly zona pursue 12,00 mm. Key Word: VCO, Financial is Effort Competent PENDAHULUAN

”The Tree Of Live” karena hampir semua

Kelapa (Cocos nucifera) merupakan

bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan.

salah satu komoditi perkebunan penghasil

Kelapa sebagai tanaman komoditi rakyat

bahan pangan yang sangat penting. Rata-

telah lama dikenal dan sangat berperan

rata 80 % dari hasil buah kelapa diseluruh

bagi kehidupan Bangsa Indonesia baik

Nusantara dipakai sebagai bumbuh masak

ditinjau dari aspek ekonomi maupun aspek

dan 20 % dibuat minyak (Soejianto dan

sosial budaya. Semula kelapa diusahakan

Sianipar,

secara tradisional dan ditanam secara

1984).

berabad-abad

Minyak

dikenal

kelapa

dalam

telah

kehidupan

monokultur

dan

sebagai

tanaman

manusia. Minyak ini memenuhi lebih dari 10

pekarangan serta tanaman campuran. Bagi

% kebutuhan minyak nabati dunia. Secara

masyarakat pedesaan maupun perkotaan,

fisik

kuning

kelapa memiliki banyak kegunaan, antara

kecoklatan muda. Minyak kelapa dihasilkan

lain dapat digunakan sebagai sayuran,

dari pengolahan langsung putih lembaga

buah, minuman maupun cocktail (Winarno,

yang segar, atau dari kelapa (Setyamidjaya,

1989) . Selain manfaat tersebut diatas juga

1984). Bahan baku dari yang penting bagi

bagian

Indonesia disamping tanaman perkebunan

ampasnya digunakan sebagai pakan ternak

lainnya. Tanaman ini sering disebut sebagai

maupun sebagai tepung kelapa, air kelapa

minyak

kelapa

berwarna

lainnya

seperti

bungkil

dan

digunakan sebagai bahan baku pembuatan

bila dikembangkan menjadi klaster industri

nata de coco, nira untuk gula kelapa, daun

kelapa olahan dan hal ini akan sangat

kelapa untuk kerajinan dan batang untuk

berarti dalam meningkatkan pendapatan

industri bangunan (Mahmud dan Budiman

masyarakat, membuka lapangan kerja baru

dalam Anonim, 1990).

dan menjadi salah satu sumber pendapatan

Di Indonesia kelapa diproduksi menjadi

asli daerah.

minyak kelapa dan dikonsumsi sebagai

Potensi agroprocessing dan home

minyak goreng. Hal ini sejalan dengan

industri di daerah ini cukup besar terutama

pernyataan

dalam

dalam mendorong pengembangan sektor

Palungkun (1993), Marketing Analyst Asian

riel (UKMK). Dengan difusi teknologi yang

and Pasifik Coconut Community (APPC),

secara terus menerus UKMK yang memiliki

bahwa dari 700-800 ribu ton produksi minyak

multiplier

kelapa Indonesia sekitar 500-600 ribu ton

kerja

dikonsumsi sebagai minyak goreng.

daerah.

Taufik

Kurahman

Propinsi Sulawesi Tenggara memiliki sejumlah

komoditas

unggulan

pertanian

pendapatan

tinggi

dan

memperkuat

kesempatan perekonomian

Fermentasi (aerob anfotolitik) adalah salah

satu

metode

pembuatan

VCO,

yang seperti kakao, mente, lada, kopi dan

metode ini selaian sederhana dan mudah

kelapa

seluruh

diadopsi oleh masyarakat, juga diklaim

wilayah Kabupaten/Kota, khususnya kelapa

sebagai cara yang paling baik untuk

dalam sebagai bahan baku untuk menghasil

menghasilkan VCO. Teknologi ini sangat

VCO mulai Mei tahun 2007 telah ditetapkan

sesuai

sebagai salah satu komoditas unggulan

fasilitas listrik terbatas, ekonomis, dapat

daerah oleh Dinas perkebunan Propinsi

melibatkan banyak masyarakat sehingga

sebagai respon terhadap besarnya perhatian

akan dapat menumbuhkan gairah untuk

dunia terhadap hasil produk olahan buah

berusaha.

kelapa

yang

tersebar

baik

dihampir

berupa

di

daerah

dengan

kelapa

VCO memiliki kandungan asam laurat

murni(VCO), arang batok kelapa, olahan

yang relatif tinggi. Asam laurat adalah

sabut, bahkan produk obat dan kosmetik

sebuah lemak jenuh dengan rantai sedang

mulai

oleh

yang

telah

sedang (MCT). Trigliserida di dalam tubuh

menjadi

konsumen.

Sejak

pilihan

minyak

diterapkan

alternatif

Januari

2007

biasa

VCO, 1000 ton arang batok kelapa. Melihat

monogliserida serta asam lemak bebas.

potensi

Monogliserida dan asam lemak inilah yang

rakyat

seluas

35.211,6 Ha (1996) dan Kabupaten Konawe seluas 11.000 Ha, maka

sangat strategis

digliserida

rantai

kita

kelapa

menjadi

Trigliserida

ditawarkan untuk mensuplai sebanya 40 ton tanaman

dipecah

disebut

mempunyai sifat antimikroba.

dan

VCO merupakan bahan baku industri

ada selama jangka waktu pengelolaan

pangan, kosmetika dan farmasi. Dibidang

proyek. NPV menunjukan besarnya

kosmetika, minyak kelapa murni digunakan

kelebihan

untuk

itu,

dibanding cost selama jangka waktu

banyak penelitian terbaru berhasil membuka

pelaksanaan proyek dengan indikator

tabir rahasia yang terkandung dalam buah

bahwa apabila :

kelapa,

meningkatkan

NPV = 0 : memberikan makna bahwa

menanggulangi

investasi yang akan dijalankan

perawatan

tubuh.

terutama

metabolisme

untuk

tubuh

dan

Disamping

beragam penyakit (Nuralam, 2005).

kekurangan

benefit

dinyatakan tidak rugi dan tidak untung untuk dijalankan.

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada usaha

NPV > 0 : memberikan makna bahwa investasi yang akan dijalankan

virgin coconut oil UKM Anaway di Desa Anggopiu,

atau

Kecamatan

Uepai

Kabupaten

Konawe. Data untuk menghitung kelayakan

dinyatakan layak dijalankan, dan NPV < 0 : memberikan makna bahwa investasi yang akan dijalankan

finansial diambil pada bulan januari 2008,

dinyatakan rugi dan tidak perlu

sedangkan uji manfaat dalam hal daya

dijalankan.

hambat VCO terhadap bakteri Coli dilakukan bulan juni 2006. Penelitian didasarkan pada pertimbangan

UKM

Anaway

merupakan

satu-satunya usaha VCO yang ada di Kabupaten Konawe. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif. Analisis

deskriptif

menggambarkan

manajemen keuangan usaha dan manfaat VCO dari segi kesehatan. Untuk

menilai

kelayakan

investasi

proyek dari sisi finansial, maka dilihat dari beberapa komponen yang harus dipenuhi antara lain : Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (BNCR) maka dilakukan pendekatan menurut Clive Gray, dkk (1985)

a) Analisis NPV, untuk menghitung nilai dari usaha maka langkah awal perlu diketahui berapa besar aliran net cash flow termasuk nilai-nilai sisa yang masih

b) Analisis kriteria (NBCR),

Net Benefit Cost

menunjukan

keuntungan

bersih

besarnya

yang

diperoleh

setiap satu rupiah yang diinvestasikan dalam

jangka

waktu

pelaksanaan

proyek dengan indikator bahwa apabila: NBCR

=

0

:

menunjukan

bahwa

investasi usaha kembali modal NBCR

>

0

:

menunjukan

investasi dijalankan

usaha

bahwa layak

NBCR < 0 : menunjukan bahwa investasi usaha tidak layak dijalankan

untuk membuat suspensi bakteri E.coli dilakukan dengan cara menambahkan larutan NaCl 0,9% ke dalam biakan bakteri

tersebut

pada

agar

mirin

sebanyak 9 ml atau pada pengenceran

c) Analisis kriteria

Interna Rate of

101.

Penelitian

Return

(IRR), analisis ini menunjukan

Laboratorium

bahwa

persentase

Pengawasan

keuntungan

yang

dilakukan

Mikrobiologi Obat

dan

di Badan

Makanan

diperoleh dari investasi setiap tahun

(BPOM) Kendari. Kemudian Data yang

selama umur proyek. Misalnya jika IRR

diperoleh

25%

menggunakan Uji Anova (analisis one –

menunjukan

proyek

dalam

sebesar

25%

demikian

bahwa

mencapai

kemapuan keuntungan

per

tahun.

Dengan

indicator

IRR

adalah

dianalisis

dengan

way varian) dan Uji Duncan. HASIL DAN PEMBAHASAN

membandingkan dengan tingkat bunga

A.

bank yang berlaku dengan rumus:

Finansial

Analisa

NPV keseluruhan

Kelayakan

merupakan

selisih

penerimaan

antara

dalam

usia

investasi dengan keseluruhan biaya. Hasil Dimana: Df = discon factor, dengan analisis sebagai berikut :

analisis menunjukkan bahwa besarnya nilai NPV pada discount factor (df) 12% dan

Jika IRR > bunga bank usaha layak

26%

Jika IRR < bunga bank usaha tidak layak

147,975,386 dan Rp. (13,658,113). Hal ini

Jika IRR = bunga bank usaha tidak rugi

menunjukkan bahwa antara df 12% sampai

dan juga tidak untung

masing-masing

sebesar

Rp.

dengan 25% berarti bahwa, usaha vco

d) Uji daya hambat, untuk menguji daya

UKM Anaway layak dikembangkan karena

hambat vco terhadap E. Coli dalam

nilai NPV>0, sedangkan pada df 26% nilai

penelitian

NPV

ini

dibuat

VCO

dengan

menunjukkan

angka

negative

konsentrasi masing-masing 20%, 30%,

(13,658,113) yang berarti bahwa pada

40% dan 50%. Untuk membuat VCO

tingkat suku bunga tersebut usaha vco

dengan konsentrasi tersebut diganakan

UKM Anaway tidak layak dikembangkan

etanol

karena nilai NPV<0.

P

sebagai

pelarut

karena

didasarkan dari sifat VCO yang praktis

Hasil

analisis

menunjukkan

pada

tidak larut dalam air, mudah larut dalam

tahun 1 usaha ini telah mendapatkan

etanol (95%) P (Anonim, 1979), dan

keuntungan

sebesar

Rp

72,940,725.

Berikut dapat dilihat nilai kelayakan pada df yang berbeda-beda. Tabel 1. Nilai Kelayakan Pada Beberapa Discount Factor

Sumber: Hasil olahan data primer Dari

tabel

diatas

dapat

diketahui

besarnya nilai NBCR pada df antara 12%

B. Analisa Sensitivitas Analisis

sensitivitas

atau

analisis

sampai dengan 25% masih menunjukkan

kepekaan bertujuan untuk melihat apa yang

angka lebih besar dari satu artinya pada df

akan terjadi dengan analisis proyek jika ada

tersebut usaha vco UKM Anaway layak

sesuatu kesalahan atau perubahan dasar

dikembangkan karena nilai NBCR >1. Pada

dalam perhitungan cost atau benefit. Dalam

df 12% NBCR 1,99 artinya setiap Rp. 1 yang

analisis kepekaan semua kemungkinan

dikeluarkan akan menyebabkan kenaikan

harus dicoba yang berarti bahwa setiap kali

pendapatan bersih sebesar 1,99 kali lipat

harus diadakan analisis balik. Ini perlu dan

IRR menunjukkan nilai dimana NPV =

penting

karena

dalam

analisis

proyek

0, dan sampai seberapa jauh kemampuan

didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang

proyek usaha VCO untuk mengembalikan

mengandung

pinjaman.

secara

tentang apa yang akan terjadi dimasa yang

interpolasi menunjukkan besarnya IRR =

akan datang, seperti perubahan iklim,

25,84%. Hal ini berarti bahwa kemampuan

perubahan harga, inflasi dan sebagainya.

mengembalikan modal yang diinvestasikan

Dalam penelitian ini analisis kepekaan yang

oleh UKM Anaway adalah batas 25,84%.

dilakukan apabila biaya naik 10%.

Dari

perhitungan

banyak

ketidakpastian

Karena nilai IRR lebih besar dari nilai suku

Dari hasi analisis diperoleh nilai NPV

bunga yang berlaku (jika suku bank dibawah

(batas df 12 dan 26) adalah masing-masing

25,84%) maka usaha vco UKM Anaway

sebesar

layak

sebaliknya

(35,107,358), hal ini menunjukkan bahwa

apabila suku bunga diatas 25,84% maka

meskipun biaya naik 10% dan penerimaan

UKM Anaway akan merugi karena tidak

tetap maka usaha vco UKM Anaway masih

mampu mengembalikan pinjaman.

layak untuk dikembangkan karena nilai

untuk

dilanjutkan

dan

Rp.101.098.036

dan

Rp.

NPV >0 sampai pada batas df 26% dan

pada df ini NBCR telah menunjukkan nilai

Hasil pengukuran diameter daerah

0,77 dan nilai IRR sebesar 25,50, artinya

hambatan VCO dengan konsentrasi 20%,

usaha ini layak pada df 25 % dan pada

30%, 40%, 50%, Etanol P, Ampisillin,

tingkat bunga batas 25,50%.

terhadap pertumbuhan bakteri E.coli serta hasil pengujian statistik analisis varian dapat digambarkan sebagai berikut :

C. Uji Daya Hambat

Gambar 1. Daerah hambatan VCO dengan konsentrasi 20%-50%, Etanol P, Ampisillin

Sumber: Hasil olahan data primer Untuk mengetahui daya hambat dari

subset 2, VCO 30% pada subset 3, VCO

VCOjuga dapat dilihat dari hasil uji Anova

40% pada subset 4 dan VCO 50% pada

yang signifikan 0,000 karena signifikan <

subset 5.

0,05 maka terdapat perbedaan rata-rata

Dari hasil penelitian menunjukkan

antara pengulangan I, II, dan III. Kemudian

bahwa

diketahui bahwa F hitung sebesar 497,600

pertumbuhan bakteri E.coli dengan lebar

lebih besar dibandingkan dengan

F tabel

diameter hambatan yaitu : konsentrasi 20%

yaitu 3,16. Karena terdapat perbedaan rata-

= 8,00 mm. Konsentrasi 30% = 9,33 mm,

rata antara pengulangan I, II dan III maka uji

konsentrasi

Anova dilanjutkan dengan uji Duncan untuk

konsentrasi 50% = 12,00 mm.

melihat besarnya daya hambat VCO pada

memiliki daya hambat terhadap bakteri

masing-masing konsentrasi.

E.coli, hal ini dapat dilihat dari uji statistik

Untuk konsentrasi VCO terdiri dari 6 kelompok subset. Untuk alfa 0,05 VCO dengan

konsentrasi

20%

berada

pada

VCO

40%

dapat

=

10,33

menghambat

mm,

dan VCO

anova dimana F hitung 497.000 lebih besar dibandingkan dengan F tabel 3,11.

Konsentrasi VCO mampu menghambat

mampu menghambat pertumbuhan bakteri

pertumbuhan bakteri E.coli terbesar pada

E.coli pada konsentrasi 50% dengan luas

konsentrasi 50%, sebab berada pada subset

zona hambat 12,00 mm.

5 pada tabel Duncan dengan zona hambat yaitu 12,00 mm dibandingkan dengan zona

DAFTAR PUSTAKA

dan 40%.

Anonim, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

KESIMPULAN

Anonim, 2006. Kabupaten Konawe Dalam Angka, BPS, Unaaha.

hambat VCO dengan konsentrasi 20%, 30%,

Berdasarkan

hasil

pembahasan

maka

penelitian dapat

dan

disimpulkan

sebagai berikut : (a) secara financial usaha vco UKM Anaway layak untuk dilanjutkan. Hal ini didasarkan atas hasil analisis yang menunjukkan

bahwa

nilai

NPV>0,

nilai

NBCR>1 dan nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku (paling tinggi 24%), (b) hasil analisis sensitivitas, menunjukkan bahwa meskipun biaya naik 10% dan benefit tetap, usaha vco UKM Anaway masih layak secara finansil untuk dilanjutkan, (c) dari hasil uji daya hambat vco terhadap bakteri E.Coli menunjukkan VCO

Clive Gray, dkk, 1985. Pengantar Evaluasi Proyek.Penerbit PT Gramedia, Jakarta. Kadariah, dkk. 1976. Pengantar Evaluasi Proyek. LPFE. Universitas Indonesia, Jakarta. Nitisemito, S.A. dan Burhan, U. 1990, Wawasan Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek. Bumi Aksara, Jakarta. Nuralam, A, 2005. Virgin Coconut Oil Minyak Penakluk Aneka Penyakit, PT. Agromedia Pustaka, Bogor. Palungkun, R, 1993. Aneka Produk Olahan Kelapa. PT. Penebar Swadaya. Jakarta. Setyamidjaja, D, 1984. Bertanam Kelapa. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Related Documents

Jurnal Irsyad Edisi I
June 2020 9
Jurnal Irsyad Edisi 2
June 2020 8
Jurnal Praktikum M 9
June 2020 18
M 4 K
June 2020 10
M K Marschner
December 2019 14

More Documents from ""