BAB V PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN SILABUS DAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. PEDOMAN PENGEMBANGAN SILABUS 1. Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok
mata
pelajaran/tema
tertentu
yang
mencakup
standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus
merupakan
penjabaran
standar
kompetensi
dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. 2. Prinsip Pengembangan Silabus a. Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. b. Relevan Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik. c. Sistematis Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
__________________________________________________________________________________
91
d. Konsisten Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian. e. Memadai Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. f.
Aktual dan Kontekstual Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. h. Menyeluruh Komponen
silabus
mencakup
keseluruhan
ranah
kompetensi
(Kognitif, Afektif, Psikomotor). 3. Unit Waktu Silabus a. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
__________________________________________________________________________________
91
b. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
c. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Khusus untuk SMA Putra Harapan Bekasi menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.
4. Pengembangan Silabus Pengembangan silabus kurikulum SMA Putra Harapan Bekasi dilaksanakan oleh kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dalam suatu Workshop Sekolah, yang didampingi oleh para Nara sumber dari pengawas Dinas Kota Bekasi . 5. Langkah-langkah Pengembangan Silabus a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
sebagaimana
tercantum
pada
Standar
Isi,
dengan
memperhatikan hal-hal berikut: 1) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi 2) Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran; 3) Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
__________________________________________________________________________________
91
b. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan: a. Potensi peserta didik;
b. Relevansi dengan visi ,misi dan tujuan sekolah serta karakteristik Kota Bekasi c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik; d. Kebermanfaatan bagi peserta didik e. Struktur keilmuan; f.
Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g. Relevansi
dengan
kebutuhan
peserta
didik
dan
tuntutan
lingkungan; dan masyarakat h. Alokasi waktu. c. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
pembelajaran
dirancang
untuk
memberikan
pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, peserta didik dengan lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
__________________________________________________________________________________
91
1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional. 2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar. 3) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran. 4) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur yang menjadi ciri khas
gambaran
pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik dan materi. d. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam
kata
kerja
operasional
yang
terukur
dan/atau
dapat
diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. d. Penentuan Jenis Penilaian Penilaian dilakukan
pencapaian
berdasarkan
kompetensi
indikator.
dasar
Penilaian
peserta
dilakukan
didik
dengan
menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan,
__________________________________________________________________________________
91
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Penilaian
merupakan
serangkaian
kegiatan
untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian. 1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi. 2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya. 3) Sistem
yang
direncanakan
adalah
sistem
penilaian
yang
berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik. 4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
__________________________________________________________________________________
91
5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan
pendekatan
tugas
observasi
lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil
melakukan
observasi
lapangan
yang
berupa
informasi yang dibutuhkan. 6. Menentukan Alokasi Waktu Penentuan
alokasi
waktu
pada
setiap
kompetensi
dasar
didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan,
kedalaman,
kompetensi dasar.
tingkat
kesulitan,
dan
tingkat
kepentingan
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus
merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. 7. Menentukan Sumber Belajar Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, Internet , narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. Silabus Mata Pelajaran Terlampir .
__________________________________________________________________________________
91
B. PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) 1. Dasar penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran a. Peraturan Pemerintah RI nomor 19 tahun 2005 pasal 19 ayat 3 , setiap
satuan
pendidikan
melakukan
perencanaan
proses
pembelajaran ,penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. b. Peraturan Pemerintah RI nomor
19 tahun 2005 pasal 20
,menyatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat sekurang-kurangnya : tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran ,sumber belajar dan penilaian hasil belajar . 2. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya merupakan pedoman proses pembelajaran setiapsatu mengacu
pada
silabus.
pembelajarannya dapat
Setiap
RPP
kompetensi dasar yang rancangan
pelaksanaan
terdiri dari beberapa pertemuan. Pembuatan
RPP menjadi beban tugas guru mata pelajaran .
3. Komponen–komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
yang
dikembangkan SMA Putra Harapan Bekasi a. Identitas yang memuat nama sekolah, mata pelajaran, kelas / program, semester, dan alokasi waktu b. Standar Kompetensi c. Kompetensi Dasar
__________________________________________________________________________________
91
d. Indikator Kemampuan e. Tujuan Pembelajaran f.
Materi Pembelajaran
g. Rancangan Pelaksanaan terdiri dari : beberapa pertemuan,dimana setiap pertemuan memuat pendekatan / strategi / metode; langkah-langkah yang memuat pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup; sumber dan media pembelajaran; teknik dan bentuk penilaian Lampiran yang memuat instrumen penlaian termasuk soal, kunci, pedoman penskoran 4. Penyesusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh setiap guru
matapelajaran
.Dalam
penyusunan
tujuan
pembelajaran
hendaknya terintegrasi Visi –Misi serta tujuan sekolah . 5. Model RPP telampir
C. PEDOMAN PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL 1.Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebagai salah satu bagian dari pengembangan kurikulum SMA Negeri 9 Bekasi, penetapan kriteria ketuntasan belajar minimal (KKM) merupakan tahapan awal dari kegiatan penilaian hasil belajar .Kurikulum berbasis kompetensi yang menggunakan acuan kriteria dalam penilaian, mengharuskan guru SMA Putra Harapan Bekasi menetapkan kriteria minimal yang menjadi tolak ukur pencapaian kompetensi. Kriteria Ketuntasan Minimal adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan
peserta
didik
untuk
mencapai
ketuntasan.
Kriteria
__________________________________________________________________________________
91
ketuntasan yang telah ditentukan oleh kelompok guru mata pelajaran secara musyawarah, kemudian ditetapkan oleh Kepala Sekolah. Kriteria ketuntasan
minimal
menunjukkan
prosentase
tingkat
pencapaian
kompetensi yang dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 (seratus) merupakan kriteria ketuntasan ideal. Ketuntasan SMA Putra Harapan Bekasi secara bertahap mulai di bawah ketuntasan minimal Nasioanal (75) sampai mencapai maksimal 100. Kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan disosialisasikan kepada peserta didik, guru, orang tua pada awal tahun pelajaran, guna sebagai acuan bersama dalam penilaian dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (Rapor) 2.Prinsip Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM Dalam
menetukan
Kriteria
Ketuntasan
Minimal/KKM
perlu
mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai berikut : Dilakukan melalui metode kuantitatif dengan menggunakan rentang angka yang disepakati sesuai dengan aspek menetapan kriteria: a. Dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, intake peserta didik . b. Kriteria ketuntasan minimal tiap Kompetensi Dasar merupakan ratarata ketuntasan dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut. c. Kriteria ketuntasan minimal tiap Standar Kompetensi
merupakan
rata-rata ketuntasan dari Kompetensi Dasar yang terdapat dalam Standar Kompetensi tersebut
__________________________________________________________________________________
91
d. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari semua Standar Kompetensi
yang terdapat dalam satu tahun
pembelajaran. e. Setiap Indikator atau Kompetensi Dasar dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal . 3.Langkah-langkah penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dilakukan oleh Kepala sekolah berdasarkan hasil analisa kelompok guru mata pelajaran Langkah-langkah penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM sebagai berikut :
a. Kelompok guru mata pelajaran menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM mata pelajaran dengan menggunakan 3 aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung dan intake peserta didik b. Hasil penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM oleh kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan oleh guru dalam penilaian. c. Kriteria
Ketuntasan
Minimal/KKM
yang
telah
ditetapkan
disosialisasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu peserta didik, orang tua dan dinas pendidikan . d. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar ( pada saat hasil penilaian dilaporkan pada orang tua. Dalam penentuan penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal yang dialkukan oleh guru mata pelajaran menggunakan panduan penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMA yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan sekolah Menengah Jakarta.
__________________________________________________________________________________
91
Contoh: Hasil Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM tiap mata pelajaran Tahun 2008/2009 terlampir .
__________________________________________________________________________________
91