Kronis Jurnal Individu.docx

  • Uploaded by: Arba'ani
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kronis Jurnal Individu.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,500
  • Pages: 8
KEPERAWATAN KRONIS “Uji Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah” Pengampu : Enita dewi,NS,MN

Disusun oleh : ARBA’ANI (J210140038)

KEPERAWATAN S-1 (A) FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

BAB I PENDAHULAN Menurut pendapat Mirza, Diabetes Mellitus atau kencing manis sudah banyak terjadi di kalangan masyarakat, sehingga masyarakat sudah tidak asing lagi dengan penyakit diabetes ini. Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan menurunnya hormon insulin yang diproduksi oleh kelenjar pankreas. Penanganan diabetes mellitus dengan menggunakan tumbuhan sebagai obat alternatif. Seperti tumbuhan manggis yang terletak pada kulit buah manggis sebagai antidiabetes mellitus. Kulit buah manggis memiliki khasiat dan manfaat penting bagi kesehatan. Di dalam kulit buah manggis kaya akan antioksidan seperti xanthone dan antosianin. Seperti pendapat Mardina dan anonim xanthone didalam kulit buah manggis yang bersifat sebagai antidiabetes telah dibuktikan oleh seorang peneliti di Jepang, yang dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus percobaan dengan kasus diabetes mellitus tipe II. Xanthone dapat menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel β pankreas akibat radikal bebas. Xanthone kulit manggis juga telah dibuktikan dengan menggunakan fraksi air kulit manggis dan menunjukkan aktivitas antidiabetes. Efek ekstrak etanol kulit buah manggis terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit jantan dengan metode uji toleransi glukosa. Penurunan glukosa darah pada mencit disebabkan oleh adanya senyawa xanthone yang merupakan senyawa flavonoida yang kaya akan senyawa antioksidan yang dimiliki oleh ekstrak etanol kulit buah manggis yang dapat menetralkan radikal bebas dan mampu membantu menurunkan kadar gula darah dan mengatasi kelelahan yang diakibatkan oleh kadar gula darah yang tak seimbang . Hasil skrining fitokimia menunjukkan simplisia dan ekstrak etanol kulit buah manggis mengandung golongan senyawa alkaloida, flavonoida, glikosida, saponin, tanin dan steroid/triterpenoid. Ekstrak etanol kulit buah manggis pada dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB mempunyai efek terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit jantan dengan metode uji toleransi glukosa.

Kulit buah manggis dan ekstrak etanol kulit buah manggis mengandung senyawa kimia golongan alkaloida, flavonoida, glikosida, saponin, tanin dan steroid/triterpenoid. Berdasarkan hasil orientasi yang telah dilakukan dengan pemberian ekstrak etanol kulit buah manggis per oral dengan dosis 50, 100, 200 dan 400 mg/kg BB, penurunan kadar glukosa darah sudah terlihat pada semua dosis. Pada dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB menunjukkan penurunan kadar glukosa yang lebih cepat dibandingkan dengan dosis 400 mg/kg BB. (Pasaribu, dkk, 2012)

BAB II TINJUAN PUSTAKA Xanthone didalam kulit buah manggis yang bersifat sebagai antidiabetes telah dibuktikan oleh seorang peneliti di Jepang, yang dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus percobaan dengan kasus diabetes mellitus tipe II. Xanthone dapat menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel β pankreas akibat radikal bebas. Xanthone kulit manggis juga telah dibuktikan dengan menggunakan fraksi air kulit manggis dan menunjukkan aktivitas antidiabetes. Efek ekstrak etanol kulit buah manggis terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit jantan. Penurunan glukosa darah pada mencit disebabkan oleh adanya senyawa xanthone yang merupakan senyawa flavonoida yang kaya akan senyawa antioksidan yang dimiliki oleh ekstrak etanol kulit buah manggis yang dapat menetralkan radikal bebas dan mampu membantu menurunkan kadar gula darah dan mengatasi kelelahan yang diakibatkan oleh kadar gula darah yang tak seimbang . Hasil skrining fitokimia ekstrak etanol kulit buah manggis mengandung golongan senyawa alkaloida, flavonoida, glikosida, saponin, tanin dan steroid/triterpenoid. Ekstrak etanol kulit buah manggis pada dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB mempunyai efek terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit jantan dengan metode uji toleransi glukosa. Kulit buah manggis dan ekstrak etanol kulit buah manggis mengandung senyawa kimia golongan alkaloida, flavonoida, glikosida, saponin, tanin dan steroid/triterpenoid. Berdasarkan hasil orientasi yang telah dilakukan dengan pemberian ekstrak etanol kulit buah manggis dengan dosis 50, 100, 200 dan 400 mg/kg BB, penurunan kadar glukosa darah sudah terlihat pada semua dosis. Pada dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB menunjukkan penurunan kadar glukosa yang lebih cepat dibandingkan dengan dosis 400 mg/kg BB. (Pasaribu, dkk, 2012)

BAB III PEMBAHASAN Senyawa xanthone yang merupakan senyawa flavonoida yang kaya akan senyawa antioksidan yang dimiliki oleh ekstrak etanol kulit buah manggis yang dapat menetralkan radikal bebas dan mampu membantu menurunkan kadar gula darah dan mengatasi kelelahan yang diakibatkan oleh kadar gula darah yang tak seimbang. Simplisia dan ekstrak etanol kulit buah manggis mengandung golongan senyawa alkaloida, flavonoida, glikosida, saponin, tanin dan steroid/triterpenoid. Ekstrak etanol kulit buah manggis pada dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB mempunyai efek terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit jantan dengan metode uji toleransi glukosa. Berdasarkan hasil orientasi yang telah dilakukan dengan pemberian ekstrak etanol kulit buah manggis. Pada dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB menunjukkan penurunan kadar glukosa yang lebih cepat dibandingkan dengan dosis 400 mg/kg BB. (Pasaribu dkk, 2012) Kandungan antioksidan ekstrak kulit manggis berperan penting pada penurunan kadar glukosa darah. Ekstrak kulit manggis mengandung total fenol yang cukup tinggi 84.42% mampu menurunkan kadar glukosa darah hiperglikemik. Pengkondisian hiperglikemik memiliki sifat sitotoksik spesifik pada sel  Langerhans dan aloksan akan membangkitkan gugus radikal yang menyebabkan rusaknya sel Langerhans. Kerusakan sel  akan diikuti dengan turunnya sekresi hormon insulin yang menyebabkan reaksi glikogenesis dan transport glukosa ke dalam sel menjadi berkurang. Jika reaksi glikogenolisis menjadi tak terkendali, maka akan menjadi hiperglikemik. Hiperglikemik terjadi peningkatan radikal bebas dan penurunan kapasitas pertahanan antioksidan tubuh. Dosis ekstrak kulit manggis sebesar 500 mg/kg BB lebih baik dalam menurunkan kadar glukosa darah dan mencapai level normal dibandingkan dengan dosis 250 mg/kg BB. Penurunan kadar glukosa darah pada kelompok tikus yang diberi ekstrak dosis 500 mg/kg BB selama 4 minggu masa perlakuan mampu mendekati kadar glukosa darah pada kelompok kontrol negatif (normal). (Dyahnugra dkk, 2015)

Senyawa bioaktif yang terdapat dalam ekstrak air daun pandan wangi diantaranya adalah tanin, alkaloid, flavonoid, dan polifenol. Aktivitas antioksidan dalam ekstrak air daun pandan wangi sebesar 66.82%. Metabolisme glukosa dan lemak dapat menimbun kalori dalam darah dapat dihindari dengan senyawa bioaktif tanin yang mempunyai aktivitas antioksida dan dapat menghambat pertumbuhan tumor. Tanin juga berfungsi sebagai astringent atau pengkhelat yang dapat mengerutkan membran epitel usus halus sehingga mengurangi penyerapan sari makanan dan sebagai akibatnya menghambat asupan gula dan laju peningkatan gula darah tidak terlalu tinggi. Alkaloid menstimulasi meningkatkan sekresi Growth Hormone Releasing Hormone hati untuk mensekresikan Insulin-like Growth Factor-1 yang mempunyai efek dalam menginduksi hipoglikemia dan menurunkan glukoneogenesis sehingga kadar glukosa darah dan kebutuhan insulin menurun. Flavonoid fungsinya mencegah komplikasi atau progresifitas diabetes mellitus dengan cara membersihkan radikal bebas yang berlebihan, memutuskan rantai reaksi radikal bebas. Polifenol menurunkan kadar glukosa darah karena antioksidannya mampu melindungi sel β pankreas dari efek toksik radikal bebas yang diproduksi dibawah kondisi hiperglikemia kronis. Hasil penelitian ekstrak air daun pandan wangi dosis yang lebih baik dalam menurunkan kadar glukosa darah dan memperbaiki jaringan pancreas ini sebesar 600 mg/kg bb dibandingkan dengan dosis 300 mg/kgBB. (Prameswari dkk, 2014)

BAB IV PENUTUP KESIMPULAN Untuk jurnal pertama ekstrak etanol kulit buah manggis dengan dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB mempunyai efek terhadap penurunan kadar glukosa darah yang lebih cepat. Jurnal kedua ekstrak kulit manggis mengandung total fenol yang cukup tinggi 84.42% mampu menurunkan kadar glukosa darah. Dosis ekstrak kulit manggis sebesar 500 mg/kg BB lebih baik dalam menurunkan kadar glukosa darah dan mencapai level normal. Sedangkan jurnal ketiga hasil penelitian ekstrak air daun pandan wangi dosis yang lebih baik dalam menurunkan kadar glukosa darah dan memperbaiki jaringan pancreas ini sebesar 600 mg/kgBB. Jadi kesimpulan dari ketiga jurnal diatas memiliki persamaan dan perbedaan. Dengan persamaan ekstrak kulit manggis dan air daun pandan wangi memiliki senyawa flavonoida (Xanthone) membersihkan radikal bebas yang berlebihan, memutuskan rantai dan menetralkan radikal bebas, alkaloida, tanin dan antioksida, dapat menurunkan glukosa darah. Sedangkan untuk perbedaannya yaitu dalam sel senyawa flavonoida (Xanthone) yang dapat mencegah kerusakan sel pankreas akibat radikal bebas. Polifenol menurunkan kadar glukosa darah karena antioksidannya mampu melindungi sel β pancreas. Senyawa hiperglikemik memiliki sifat sitotoksik spesifik pada sel  Langerhans dan aloksan akan membangkitkan gugus radikal yang menyebabkan rusaknya sel Langerhans. Kerusakannya dapat menuurunkan sekresi hormon insulin yang menyebabkan reaksi glikogenesis dan transport glukosa ke dalam sel menjadi berkurang. Apabila reaksi glikogenolisis menjadi tak terkendali maka akan menjadi hiperglikemik (terjadi peningkatan radikal bebas dan penurunan kapasitas pertahanan antioksidan tubuh).

DAFTAR PUSTAKA Dyahnugra Adinda Ayu & Widjanarko Simon Bambang, dkk. 2015. Jurnal Pangan dan Agroindustri : Pemberian Ekstrak Bubuk simplisia Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) Menurunkan Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar Jantan Kondisi Hiperglikemik. Malang : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, FTP Universitas Brawijaya Vol. 3 No 1 p.113-123. Pasaribu Fidayani, Sitorus Panal & bahri Saiful. 2012. Journal of Pharmaceutics and Pharmacology: Uji Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah The Test of Ethanol Extract of Mangosteen Rind (Garcinia mangostana L). Medan : published by faculty of phamacy Vol.1 (1) : 1-8. Prameswari Okky Meidiana & Widjanarko Simon Bambang. 2014. Jurnal Pangan dan Agroindustri: Uji Ektrak Air Daun Pandan Wangi Terhadap Penurunan Kadar Glukosa dan Histopatologi Tikus Diabetes mellitus. Malang: Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, FTP Universitas Brawijaya Vol. 2 No. 2 p.16-27.

Related Documents