Koran Tempo 3juni09 Bl A4 Media Ribuan Orang Dukung Prita

  • Uploaded by: lp3y.org
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Koran Tempo 3juni09 Bl A4 Media Ribuan Orang Dukung Prita as PDF for free.

More details

  • Words: 488
  • Pages: 1
KORAN TEMPO › Print Article

Page 1 of 1

Edisi 03 Juni 2009

Ribuan Orang Dukung Prita Mulyasari Pihak Rumah Sakit Omni International membuka upaya damai. TANGERANG - Dukungan terhadap Prita Mulyasari terus mengalir. Dia kemarin kedatangan Iwan Piliang, seorang blogger yang pernah mengalami kasus serupa; dan Nurkholis, anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Prita kini ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang akibat jeratan Pasal 27 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (Undang-Undang ITE) tentang pencemaran nama baik lewat dunia maya. "Bukan hanya dukungan, kami juga akan mengupayakan untuk melawan kesewenangan ini," kata Iwan, yang pernah dijerat dengan pas yang sama, seusai bertemu dengan Prita. Iwan mengatakan saat ini sudah ada ribuan orang yang mendukung Prita. "Saya sampaikan k Prita, saat ini di Facebook sudah 2.500 orang mendukungnya," kata Iwan. Bahkan ada sebuah situs yang dibuat para blogger untuk mendukung Prita. Blog bertajuk "Bebaskan Ibu Prita Mulyasari" itu dibuat oleh para blogger, salah satunya adalah blogger terkemuka Enda Nasution. Saat dihubungi pekan lalu, Enda mengatakan kasus ini akan jad preseden buruk bagi demokrasi di Indonesia. Menurut Enda, kasus yang dihadapi Prita lebih merupakan keluhan konsumen yang dapat diselesaikan secara damai. "Di mana-mana pelanggan adalah raja. Ini lebih pada keluhan layanan publik. Tapi kok dituntut," ujar dia. Prita, yang mendekam di penjara sejak 13 Mei lalu karena dituding telah mencemarkan nama baik Rumah Sakit Omni International lewa Internet, kemarin juga menerima Nurkholis dari Komnas HAM. Mengenakan jilbab hitam dengan baju warna merah, dia tampak santai menjawab semua pertanyaan. Namun, Prita tak kuasa menahan kesedihan saat ditanyai mengenai dua buah hatinya. "Saya ingin cepat keluar dan memeluk mereka," kata Prita saat ditanyai Nurkholis mengenai anak-anaknya. Perempuan 32 tahun itu juga bercerita tentang kronologi saat dirawat di rumah sakit itu, kemudian ia membuat surat elektronik dan mengirimnya kepada 10 orang temannya melalui e-mail pribadi, hingga tuntutan perdata dan pidana yang dihadapinya. Nurkholis menila dalam kasus Prita ada hak seorang ibu dan anak yang dilanggar. Nurkholis juga menangkap keganjilan dalam perubahan jerat hukum yang dikenakan terhadap Prita saat berkas perkara ini bergulir ke Kejaksaan Tinggi Banten dan Kejaksaan Negeri Tangerang. Berdasarkan keterangan juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Chryshnanda, kepada Tempo, polisi hanya menjerat Prita dengan pasal pencemaran nama baik di KUHP yang ancam hukumannya maksimal 5 tahun penjara. "Saat pemeriksaan, penyidik tidak menjeratnya dengan UU ITE," kata Chryshnanda kemarin. Namun, jeratan pasal di Undang-Undang ITE ditambahkan oleh kejaksaan saat berkas itu diserahkan polisi ke kejaksaan. Bahkan Prita langsung digelandang ke penjara. "Saya tidak sempat pamit sama anak-anak," kata Prita. Sementara itu, pihak Omni mengaku masih membuka pintu permintaan maaf bagi Prita. "Asalkan permintaan maaf itu dibuat secara tertulis," kata pengacara rumah sakit itu, Risma Situmorang, saat dihubungi kemarin. Menurut Risma, Prita pernah mengajukan permintaan maaf namun secara lisan. Opsi damai ini sebelumnya pernah diajukan. Namun pihak Prita, menurut Risma, tidak menanggapinya karena berkukuh merasa benar. JONIANSYAH | RUDY | RIKY F | VENNIE M | MUSTAFA SILALAHI

http://www.korantempo.com/korantempo/cetak/2009/06/03/headline/krn.20090603.167060.id.h ... 6/4/2009

Related Documents