KORAN TEMPO › Print Article
Page 1 of 2
Edisi 02 Juli 2009
Komentar di Facebook, Diperkarakan Orang tua Ujang siap meminta maaf. Ujang Romansyah tak pernah menduga bahwa situs jejaring sosial Facebook bisa membuatnya harus berurusan dengan kepolisian. Dia dituding telah mencemarkan nama baik Felly Fandini Juliastini, 18 tahun, dan Nonih (orang tua Felly), dalam komentarnya yang dikirim lewat akunnya di Facebook. Felly adalah teman lama Ujang yang sebelumnya diduga mengirim pesan kepada Ujang via Facebook. Entah mengapa, Felly malah menerima balasan yang berisi kata-kata kasar dari akun Ujang. Kata-kata yang tertulis adalah, "Hai...Lu ngga usah ikut campur. Gendut kaye tante2, ngga bs gaya. Emang lu siapa. Urus aja diri lu kaya... So cantik, ga bs gaya. Belagu. Nyokap lu ngga sanggup beliin baju buat gaya ya, makanya lu punya gaya gendut, besar lu, kaya lu yg bagus aja." Pernyataan itu rupanya membuat berang Felly yang kemudian melaporkannya ke Kepolisian Resor Kota Bogor pada 23 Juni silam. Fell warga Kampung Sumber Wangi, RT 01 RW 05, Tanah Sereal, Kota Bogor, saat rumahnya didatangi kemarin, sedang pergi ke Bandung Jenny, 25 tahun, seorang kerabatnya, membenarkan informasi bahwa Felly telah melaporkan kasus itu ke kepolisian. Namun Ujang berkelit dari tuduhan bahwa caci-maki itu dia yang buat. Menurut Ujang, perseteruan itu berawal dari perselisihan antara Felly dan pacarnya Ujang yang bernama Farah, 18 tahun, warga Taman Cimanggu, Tanah Sereal, Kota Bogor. "Saya sendiri tidak tahu apa isi pesan pertama Felly. Tapi kemungkinan pesan itu memancing amarah Farah, sehingga Farah menulis kata-kata seperti itu," tutu Ujang. Ujang mengatakan Farah dan Felly merupakan teman lama saat duduk di bangku sekolah menengah pertama. "Semenjak di SM saya udah jarang ketemu Felly. Kita komunikasi via telepon atau Facebook," ujar Ujang. Merasa bakal terbelit masalah hukum, orang tua Ujang, Amung, warga Kedung Halang, RT 03 RW 01, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, meminta masalah itu diselesaikan dengan damai dan kekeluargaan. "Sebaiknya masalah ini jangan diperpanjang hingga ke kepolisian," kata Amung, 50 tahun. Amung meminta orang tua Felly mencabut laporannya. "Kami siap datang ke rumah orang tua Felly untuk meminta maaf atas tindakan anak kami," tutur Amung. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bogor AKP Irwansyah menuturkan, hingga saat ini belum ada ya dijadikan tersangka. "Kami masih memeriksa saksi-saksi," ujanya. Menurut Irwansyah, status Ujang belum jadi tersangka. Sebab, menurut saksi, bukan Ujang yang membuat pesan itu, melainkan Farah. "Akun Ujang di Facebook menjadi media penyampaian pesan. Kami masih terus melakukan penyidikan, dan Ujang sendiri baru akan ka panggil minggu depan," ujarnya. Irwansyah juga mengatakan bakal kembali memanggil Felly. DIKI SUDRAJAT| DEFFAN PURNAMA Sosro Minta Blogger Minta Maaf Kasus yang dipolisikan gara-gara menulis di dunia maya kian marak. Kasus Prita Mulyasari adalah salah satu yang menarik perhatian banyak orang. Sebelumnya juga ada kasus yang melibatkan seorang blogger, yaitu Narliswandi Piliang. Kini ada lagi kasus pencemaran nama baik lewat dunia maya yang tengah diproses hukum, yaitu penyebaran tulisan tentang Tehbotol Sosro oleh seorang blogger bernama Hariadhi. Hariadhi diadukan ke Kepolisian Daerah Metro Jaya karena menyebut Tehbotol Sosro mengandung bahan kimia berbahaya di blog miliknya. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Namun, pihak PT Sinar Sosro bersedia mencabut pengaduannya terhadap Hariadhi. "Asal dia meminta maaf secara tertulis kepada kami," kata Staf Pemasaran PT Sinar Sosro Alex Rumondor saat dihubungi kemarin. Menurut Alex, permintaan maaf itu bisa dilakukan secara resmi di situs milik mahasiswa Institut Kesenian Jakarta itu. "Media massa jug boleh," tuturnya. Menurut Alex, permintaan maaf itu berguna untuk memulihkan nama baik perusahaannya. "Dan masyarakat bisa tahu bahwa informasi kandungan bahan berbahaya itu tidak benar," ujarnya. Sebelumnya, Alex mengaku pihaknya telah bertemu dengan Hariadhi dan dia telah meminta maaf. Menurut Alex, sebenarnya Hariadhi tidak berniat menyebarkan berita tersebut kepada publik. Sebab, berita tersebut ditujukan dalam sebuah forum mailing list Creative Circ Indonesia. Tulisan Hariadhi sendiri sebenarnya merupakan ide untuk mempromosikan Sosro lewat iklan berupa berita palsu.Mustafa Silalahi
http://www.korantempo.com/korantempo/cetak/2009/07/02/Metro/krn.20090702.169797.id.html ... 7/3/2009
KORAN TEMPO › Print Article
Page 2 of 2
http://www.korantempo.com/korantempo/cetak/2009/07/02/Metro/krn.20090702.169797.id.html ... 7/3/2009