KORAN TEMPO › Print Article
Page 1 of 1
Edisi 13 Februari 2009
Banjir Masih Ancam Semarang SEMARANG - Hingga kemarin, banjir di sembilan kecamatan di Kota Semarang sudah surut. Tapi, menurut Kepala Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Kota Semarang Prasetijo, hingga akhir Februari nanti banjir parah masih mengancam tiga kecamatan di Semarang. "Sangat berpotensi terjadi banjir lagi," katanya kemarin. Tiga kecamatan itu adalah Genuk, Semarang Utara, dan Gayamsari. Menurut Prasetijo, lantaran termasuk daerah cekungan dalam, air dari bagian atas turun ke tiga kecamatan tersebut. "Grojokan air data dari Ungaran," katanya. Air itu melalui Sungai Tenggang, Banjir Kanal Barat, dan Banjir Kanal Timur, lalu meluap di Semarang bagian Timur. Resapan air di Ungaran sudah minim sehingga banjir bisa semakin parah seiring dengan pasangnya air laut setiap sore dan malam, terutama di Kecamatan Semarang Utara. Sedangkan di Semarang Barat, banjir akibat kiriman air dari kawasan Boja melalui Kali Godri meluap di Mangkang. Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Jawa Tengah M. Chaeron menyatakan hujan lebat akan terjadi hingga akhir Februari nanti. "Setelah itu, intensitasnya baru semakin turun," katanya. Rata-rata intensitasnya masih di atas 100 milimeter per hari. ROFIUDDIN
Tikus Dibeli Rp 500 per Ekor SLEMAN - Upaya pemberantasan hama tikus sawah dengan cara gropyokan masih dilakukan di Sleman. Tikus-tikus itu dikumpulkan, la dibeli oleh Dinas Pertanian Sleman seharga Rp 500 per ekor. "Uang itu sebagai bentuk motivasi bagi petani," kata Ir Riyadi Martoyo M.M Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sleman, kepada Tempo kemarin. Dana itu, kata Riyadi, diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sleman sebesar Rp 50 juta (2008). Dari dana tersebut, sebanyak Rp 25 juta untuk kompensasi pemberantasan tikus, sisanya untuk pemberantasan hama lain. Secara terpisah, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Sleman Rochman Agus Sukamta mengungkapkan bahwa alokasi dana pembasmian tikus pada 2009 naik menjadi Rp 100 juta lebih. "Mengingat tikus susah dibasmi. Pihak Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional) saja angkat tangan," kata Agus. Mayoritas hama tikus menyerang kawasan pertanian di Sleman bagian barat, misalnya di Kecamatan Moyudan, Godean, dan Seyegan, dengan sebaran mencapai 1.029 hektare pada 2008. PITO AGUSTIN RUDIANA
http://korantempo.com/korantempo/cetak/2009/02/13/Berita_Utama-Jateng/krn.20090213.1566 ... 2/16/2009