KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA Ns. Andi Parellangi, M. Kep., M.H
Proses menua atau lanjut usia Suatu peristiwa yang akan dialami setiap orang Merupakan tahap lanjut dari suatu kehidupan yang ditandai dengan menurunnya kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhadap stress
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian pada lansia Tujuan pengkajian Melengkapi dasar-dasar rencana perawatan individu. Menentukan kemampuan klien untuk memelihara diri sendiri Membantu waktu pada klien untuk menjawab
Teknik pengkajian pada lansia Pengumpulan data 1. Riwayat kesehatan Perawat melakukan pengkajian pada pasien dengan cara menanyakan pada pasien tentang riwayat kesehatan yang ada padanya. Tanyakan bagaimana riwayat kesehatan masa lalu, apakah pernah mengalami sakit, sakit apa, berobat kemana, apa pernah masuk rumah sakit, dan obat apa? Bagaimana pengobatannya tuntas
Lanjutan Riwayat kesehatan saat ini : tanyakan bagaimana kondisi pasien saat ini, apa ada yang dikeluhkan? Bagaimana status kesehatannya secara umum? • Perawat melakukan pengkajian dengan pasien sehingga memperoleh gambaran tentang apa yang dialami pasien masa lalu dan dibandingkan dengan kondisi saat ini.
3. Pengkajian meliputi aspek a. Fisik atau biologis Dalam pengkajian fisik atau biologis ini dapat dilakukan dengan cara : Wawancara riwayat kesehatan dan Pemeriksaan fisik.
Wawancara Kesehatan a) b) c) d) e) f) g) h) i)
Pandangan lansia tentang kesehatannya Kegiatan apa yang mampu dilakukan lansia Kekuatan fisik lansia: otot, sendi, pendengaran, dan penglihatan. Kebiasaan lansia merawat diri sendiri Kebiasaan makan, minum, istirahat atau tidur, buang air besar atau buang air kecil Kebiasaan gerak badan/ olah raga Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum obat Masalah-masalah seksual yang dirasakan.
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi , palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mengetahui perubahan sistem tubuh.
Pendekatan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik adalah : head to toe : mengkaji lansia dari kepala sampai dengan ujung kaki.
Pengkajian sistem tubuh 1) Sistem integumen/kulit Amati kulit lansia, adakah jaringan parut, keadaan rambut, kuku, kebersihan lansia secara umum dan gangguan-gangguan lain yang umum. 2) Sistem respirasi Bagaimana dengan pernafasan lansia adakah gangguan pada sistem pernafasan.
3) Sistem muskuluskletal Amati kondisi lansia adakah : kontraktur pada sendi, bagaimana dengan tingkat mobilisasinya, adakah gejala atau tanda kifosis, gerakan sendi terbatas. 4) Sistem kardiovaskuler Adakah keluhan : pusing, sakit kepala, apa ada tanda edema pada kaki bawah, ekstrimitas atas, adakah pembengkakan pada vena jugularis, bagaimana dengan sirkulasi darah perifer, warna, kehangatannya.
5) Sistem gastrointestinal.
Keluhan mual, muntah, asupan nutrisi, zat gizi secara umum, kondisi lansia saat makan dikunya tau ditelan, keadaan gigi lansia, adakah bising usus, adakah tanda distensi abdomen, adakah gangguan konstipasi atau obstipasi, diare atau adakah tanda inkontinensia alvi
6). Sistem perkemihan bagaimana dengan warna urine lansia, bau urine, adakah distensi kandung kemih, apakah ada tanda disuria, poli uria, anuria, iinkontinensia urine, bagaimana frekuensi urine dan tanyakan berapa pemasukan dan pengeluaran cairan lansia. 7). Sistem Persyarafan adakah gangguan : paralisis, parese/hemiplegia
8) Sistem sensorik: Penglihatan : Bagaimana penglihatan lansia; jelas atau kabur, diplopia, berapa jarak pandang lansia untuk melihat dan membaca atau menulis. Pendengaran : ada penurunan atau tidak Pengecapan : kemampuan dalam mengunyah makanan Penciuman : adakah gangguan penciuman terhadap baubauan
Hal-hal yang perlu dikaji : • Apakah mengenal masalah utamanya • Apakah optimis memandang sesuatu dalam kehidupan • Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan • Apakah merasa dirinya dibutuhkan atau tidak • Bagaimana mengatasinya masalah atau stress yang dialami • Apakah mudah untuk menyesuaikan diri • Apakah usila menggali kegagalan • Apa harapan pada saat ini dan dimasa yang akan datang
Status Fungsional SKOR E
KRITERIA (INDEKS KATZ)
A
Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, kekamar kecil, berpakaian dan madi
B
Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi tersebut
C
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
D
Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan.
E
Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian, berpindah dan satu fungsi tambahan.
F
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian, berpindah dan satu fungsi tambahan
G
Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain 2
Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai C, D, E, F dan G
Status kognitif Skore (+/_)
No
Short Portable Mental Status Questionnaire
1
Tanggal berapa hari ini ?
2
Hari apa sekarang ini ? (hari, tanggal, tahun)
3
Apa nama tempat ini ?
4
Berapa nomor telepon anda ?
4.a
Dimana alamat anda ? (tanyakan hanya bila klien tidak mempunyai telepon)
5
Berapa umur anda ?
6
Kapan anda lahir ?
7
Siapa presiden Indonesia sekarang
8
Siapa Presiden sebelumnya
9
Siapa nama kecil ibu anda ?
10
Kurangi dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru, semua secara menurun
Jawaban
Penilaian SPMSQ Short Portble Mental Status Questionnaire • Kesalahan 0-2 : Fungsi intelektual utuh • Kesalahan 3-4 : Fungsi intelaktual Ringan • Kesalahan 5-7 : Fungsi intelektual sedang • Kesalahan 8-10 : Fungsi Intelektual berat Catatan : • Bisa di maklumi bila lebih dari 1 (satu) kesalahan bila subyek hanya
Kognitif • Apa daya ingat lansia mengalami penurunan • Mudah lupa • Risent memory • Pas memory
Psikologis Perubahan –perubahan yang umum terjadi : • Penurunan daya ingat • Proses pikir lambat • Adanya perasaan sedih • Merasa kurang perhatian • Apakah lansia mudah tersinggung • Bagaimana dengan emosi lansia ( labil/stabil)
Perubahan Sosial ekonomi • Bagaimana lansia membina keakraban dengan teman sebaya maupun dengan lingkungannya dan bagaimana keterlibatan lansia dalam organisasi sosial • Penghasilan yang diperoleh • Perasaan sejahtera dalam kaitannya dengan sosial ekonomis Hal-hal yang perlu dikaji : • Kesibukan lansia dalam mengisi waktu luang • darimana sumber keuangan
Hal-hal yang perlu dikaji : • • • • • • • • •
Kesibukan lansia dalam mengisi waktu luang Darimana sumber keuangan Dengan siapa dia tinggal Kegiatan organisasi sosial apa yang diikuti lansia Bagaimana pandangan lansia terhadap lingkungannya Berapa sering lansia berhubungan dengan orang lain Siapa saja yang biasa mengunjunginya Seberapa besar ketergantungannya Apakah dapat menyalurkan hobi atau keinginannya dengan fasilitas yang ada.
Spiritual • Berkaiatan dengan keyakinan agama yang dimiliki dan sejauh mana keyakinan tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari lansia Hal-hal yang perlu di kaji • Apakah Pelaksanaan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanya. • Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan • Bagaimana cara lansia menyelesaikan masalah • Apakah lansia terlihat sabar dan tawakkal
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Merumuskan Dx. Keperawatan Diagnosa keperawatan: Pernyataan yang dirumuskan berdasarkan data yang terkumpul dan berupa rumusan tentang respon klien terhadap masalahk kesehatan yang aktual dan potensial serta faktor penyebab/etiologi yang berkontribusi terhadap timbulnya masalah yang perlu diatasi dengan tindakan /intervensi keperawatan
Lanjutan • Dirumuskan setelah data yang dikumpulkan dianalisa dan kebutuhan klien diidentifikasi. • Pernyataan Dx. Keperawatan merupakan “label” yang diberikan pada respon yang mengakibatkan disfungsi pola sehat dan terdiri dari 2 bagian – Bagian pertama: respon yang dirumuskan dari data kajian (Problem/P) – Bagian Kedua: Faktor kontribusi yang dikaitkan dengan respon (Etiologi/E)
Diagnosa Keperawatan yang sering muncul pada lansia :
1. Fisik • Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak adekuat • Gg persepsi sensorik : pendengaran/penglihatan b.d hambatan penerimaan dan pengiriman rangsangan • Kurangnya perawatan diri b.d menurunnya minat dalam merawat diri • Resiko cedera fisik ( jatuh) b.d lingkungan fisik yang kurang mendukung. • Perubahan pola dan Kebutuhan Istirahat/tidur b.d kecemasan dan nyeri • Pola nafas tidak efektif b.d penyempitan jalan nafas • Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d adanya penumpukan sekret • Gg mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan atau kekakuan sendi
2. Psikologis • Menarik diri dari lingkungan b.d perasaan tidak mampu • Isolasi sosial b.d perasaan curiga • Depresi b.d isolasi sosial • Harga diri rendah b.d perasaan ditolak • Koping yang tidak adekuat b.d ketidak mampuan mengungkapkan perasaan yg tepat • Cemas b.d sumber keuangan yang terbatas
3. Spiritual • Reaksi berkabung/berduka b.d ditinggal pasangan • Penolakan terhadap proses penuaan b.d ketidaksiapan menghadapi kematian • Marah terhadap tuhan b.d kegagalan yang dialami • Perasaan tidak tenang b.d ketidakmampuan melakukan ibadah secara tepat.
Perencanaan Acuan tertulis yang terdiri dari berbagai intervensi keperawatan yang direncanakan dapat mengatasi diagnosa keperawatan sehingga klien dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya Membantu klien untuk mempertahankan atau mendapatkan kembali kesehatannya Proses dinamis yang berorientasi pada tujuan yang juga berubah-ubah sesuai dengan kondisi klien
Lanjutan Perencanaan perlu: Ditetapkan secara spesifik, dikaitkan dengan dx. Yang dirumuskan Mencerminkan peran serta klien dan keluarga
Lanjutan Tindakan Keperawatan Meliputi: 1. Treatment Keperawatan 2. Observasi Keperawatan 3. Pendidikan Kesehatan/Keperawatan 4. Treatment medik yang dilakukan oleh perawat (merupakan tugas limpah/pendelegasian tugas)
Evaluasi • Tahap terakhir dari rangkaian proses Keperawatan yangberguna untuk menentukan apakah tujuan tindakan keperawatan yang dilakukan tercapai atau perlu pendekatan lain • Bila terjadi perkembangan atau kemanjuan seperti yang tertera pada standar, implementasi dilanjutkan. • Bila tidak sesuai dengan yang diinginkan, proses perlu ditinjau kkembali, dimulai dengan melakukan pengkajian atau pengumpulan data ulang