Konsekuensi

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Konsekuensi as PDF for free.

More details

  • Words: 501
  • Pages: 2
KONSEKUENSI YANG HARUS DILAKSANAKAN DALAM LAA ILAAHA ILLALLAAH Aldakwah.org--I. Bertauhid 1. Tauhid Rububiyah Mengetahui bahwa Allah adalah yang menciptakan, memberi rizki, yang menghidupkan dan mematikan. Kaum musyrikin dulu mengakui bahwa yang menciptakan langit dan bumi, rnemberi rezeki, menghidupkan dan yang mematikan ada1ah Allah SWT (10: 31-32). Namun, Al-Quran tidak memasukkan mereka kepada golongan mu’minin sebab mereka tak merealisir keyakinan itu dalam bentuk amal. 2. Tauhid Uluhiyyah Mengakui bahwa hanya Allah yang berhak ditujukan kepada-Nya seluruh macam ibadah, sebab Allah tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Nya (51: 56). Diantara macam ibadah yang tidak boleh ditujukan kepada selain Allah adalah: Cinta yang mengakibatkan penghambaan (2: 165), Nadzar & Thawaf (22: 29), Tawakal (5: 23), Taubat (5: 74), Takut (5: 44), Memohon perlindungan (114: 3), Pengharapan (2: 218), Memohon pertolongan (8: 9), Sholat, Ruku & Sujud (22: 77; 102: 2), Menyembelih binatang (6: 162, 163) 3. Tauhid Asma’ wa Sifat Mengakui nama-nama dan sifat-sifat Allah SWT yang sesuai dengan keagungan Nya, yang telah ditetapkan didalarn Al-Quran ataupun hadist Rasulullah SAW tanpa mengubah (Tahrif), menafikan (Ta’thil), menanyakan bagairnana (Takyif) dan menyerupakan (Tasybih) dengan salah satu sifat makhlukNya (7: 180). 4. Tauhid Hakimiyah Tauhid Hakimiyah artinya rnengakui bahwa Allah saja yang berhak menentukan peraturan dan undang-undang hidup dan kehidupan (12: 40; 6: 57). Seseorang tidak boleh membuat sendiri undang-undang atau peraturan untuk mengatur hidup dan kehidupan (42: 21). Barang siapa yang mengambil undang-undang selain undangundang Allah beranti ?a telah menjadikan si pembuat undang-undang itu adalah Ilah (9: 31). Dan seluruh undang-undang yang bukan dari Allah adalah undang-undang jahiliyah (5: 50). Yang tidak berhukumlah dengan Undang-undang tersebut adalah kafir, fasik, dzolim (5: 44, 45, 47) II. Al-Wala wal Baro` 1. Makna Al-Wala wal Baro` Al-Wala’ artinya loyalitas, cinta, setia, hormat, menolong dan selalu bersama yang dicintai baik lahir maupun batin.Al-Baro’ artinya berlepas diri dari segala bentuk tuhan selain Allah dan mengumumkan permusuhan terhadap tuhan-tuhan selain Allah.

2. Hakekat Al-Wala wal Baro` Ukuran iman seseorang hamba (58: 22; 5: 51) ciri hizbullah (5: 56; 58: 22) ikatan iman yang paling kuat dan erat (2: 257) 3. Wajib ber-Wala kepada: 1. Allah, Rasul Nya dan Orang-orang beriman yang memililki kriteria berikut: Menyuruh kepada kebaikan dan melarang kemungkaran (amr makruf nahyi mungkar) 2. Mendirikan sholatMengeluarkan zakat Taat dan tunduk kepada Allah dan Rasul Nya (9: 71; 5: 55; 2: 257) 4.Haram ber-Wala kepada: 1. Orang Kafir (5: 57-58; 3: 28; 4: 139 ) 2. Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani ) (5: 51) 3. Orang munafik, mereka menyuruh kepada keingkaran dan melarang kebenaran (9: 6) 4. Thoghut (2: 257) 5. Ideologi Jahiliyah (60: 4) dan hawa nafsu (25: 43). 6. Berhala (26: 69-76). 5. Bentuk Wala` Yang Diharamkan: 1. Memberi bantuan pertolongan dan ketaatan kepada selain Allah, Rasul Nya dan orang mu’min (59: 11) 2. Menyampaikan rahasia-rahasia orang mu’min kepada musuh Allah (60: 1) 3. Cinta dan kasih sayang serta menyerupai (tasyabuh) dengan orang kafir (58: 22) 4. Duduk semajelis dengan orang kafir dengan kerelaan dan mendengarkan percakapan buruk mereka (4: 140) 5. Menyerupai (tasyabbuh) orang-orang kafir

Related Documents