Teori Akuntansi Positif Dan Konsekuensi Ekonomi.docx

  • Uploaded by: karlina
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Teori Akuntansi Positif Dan Konsekuensi Ekonomi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,695
  • Pages: 9
TEORI AKUNTANSI POSITIF DAN KONSEKUENSI EKONOMI A. Apakah Yang Dimaksud Teori Kontrak Efisien Asimetri informasi muncul dalam kontrak

karena manajemen memiliki

informasi dalam tentang keadaan perusahaan, dan mungkin tidak perlu membagi informasi ini dengan pihak-pihak yang melakukan kontrak atau, jika mereka membaginya, mungkin mengubah

atau

melebih-lebihkan

informasi.

Juga,

usaha

manajemen

dalam

mengoperasikan perusahaan tidak dapat dilihat langsung oleh orang luar. Pada dua kasus tersebut,

pihak luar yang melakukan kontrak mencari informasi akuntansi

untuk

membantu melindungi diri dari ekploitasi. Kita mendefinisikan tata kelola sebagai kebijakan yang meluruskan aktivitas perusahaan dengan kepentingan investor dan sosial. Perusahaan memasuki banyak kontrak, seperti pelanggan, pemasok, managemen, pegawai lainnya, dan pemberi pinjaman. Untuk tata kelola yang baik, kontrak-kontrak ini harus efisien. Mereka harus mencapai optimal trade off antara benefit dan cost dari kontrak. Teori kontrak efisien berasumsi bahwa manajer, seperti investor, adalah rasional. Sebagai hasilnya, manajer tidak dapat diasumsikan tentunya memaksimalkan keuntungan perusahaan, secara umum, melakukan sesuai kepentingan investor. Melainkan,

merekan

akan

melakukannya

demi

kepentingan

dirinya

sendiri.

Konsekuensinya, kepentingan manajer, pemberi pinajaman, dan pemegang saham terjadi konflik. Teori kontrak efisien mempelajari bagaimana konflik ini diselesaikan. Melalui ini memungkinkan kita untuk menilai seberapa efisien desain kontrak dapat membantu menselarakan kepentingan manajer dengan para pemberi pinjaman dan pemegang saham. Teori ini juga membahas kontrak implisit, yang mana muncul dari menjaga hubungan bisnis. Akhirnya, teori kontrak efisien percaya pada pasar. Menegaskan bahwa idealnya permintaan informasi akuntansi keuangan harus memenuhi tekanan pasar, dengan peran dari pengaturan standar yang disediakan prinsip umum yang ada yang mana praktik akuntansi dapat mengembangkan berdasarkan hukum permintaan dan penawaran. B.Sumber Permintaan Kontrak Efisien Atas Informasi Akuntansi Keuangan 1. Pemberi Pinjaman Kontrak hutang adalah sumber keuangan yang penting bagi kebanyakan perusahaan. Ketika keamanan paling penting bagi pemberi pinjaman, seperti pemegang saham, adalah kinerja perusahaan di masa akan datang, dua aspek kontrak hutang harus diperhatikan. Yang pertama, adalah manajemen yang memiliki informasi terbaik tentang

kondisi perusahaan. Yang kedua, pemberi pinjaman mehadapi asimetri hasil. Seperti investor ekuitas, mereka akan kehilangan jika perusahaan bekinerja buruk. Namun, tidak seperti investor, keuntungan mereka terbatas jika perusahaan berkinerja baik. 2. Pemegang Saham Eksploitasi dikendalikan dengan mendasarkan kompensasi manajer pada beberapa ukuran performa manajer, seperti net income. Juga penegasan peran statement keuangan membantuk mencegah manager dari overstating informasi dalamnya selama tahun berjalan, yang dapat mengakibatkan harga saham overvaluation oleh pasar. C. Kebijakan Akuntansi Untuk Kontrak Efisien 1. Reliabilitas Asimetri hasil mengalihkan pemberi pinjaman trade off relevansi-reliability terhadap perhatian lebih pada relatif reliability pada investor ekuitas. Karena pemberi pinjaman tidak secara langsung mendapat hasil dari meningkatnya performa perusahaan, mereka tidak terlalu tertarik dengan berita baik yang berorientasi masa depan. Agar reliabel, informasi akuntansi untuk kontrak efisien yang berdasar pada transaksi pasar yang terealisasi, dan dapat diverifikasi oleh pihak ketiga. 2. Konservatisme Asimetri hasil juga membuat sebuah permintaan untuk konservatism bersyarat, yaitu impairment test. Perimintaan Pemberi pinjaman informasi tentang unrealized loss adalah lebih baik daripada permintaan merekan terkait dengan unrealized gain, mengingat unrealized gain dipercaya tidak lebih bermanfaat daripada unrealized losses dalam rangka memprediksi kesulitan keuangan. Namun, pemikiran kontrak efisien untuk kondisi konservatism bersyarat melebihi diluar kewajiban hukum. Dia menyediakan early warning system atas kesulitan keuangan mendatang. D. Ketegasan Kontrak Kontrak, sifatnya sulit untuk dapat diubah. Dengan kata lain, kontrak itu tegas. Juga, banyak kontrak, seperti kontrak hutang adalah jangka panjang. Jika kontrak jangka panjang bergantung pada variabel akuntansi, sepertinya standar akuntansi akan berubah selama umur hidup kontrak. Kemungkinan lain adalah ketentuan tambahan pada kontrak itu sendiri untuk menghadapi event yang tidak terduga. Kemungkinan lain adalah untuk membekukan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk menghitung nilai perjanjian.

E. Employee Stock Options Yaitu akuntansi untuk opsi saham yang dikeluarkan bagi manajemen dan, dalam beberapa kasus, bagi karyawan-karyawan lainnya, yang memberi mereka hak untuk membeli saham perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Kita menyebut opsi-opsi tersebut sebagai employee stock opsions (ESOs). Sampai sekitar tahun 2005, akuntansi untuk ESOs di Amerika Serikat dan tempat lain didasarkan pada opinion 25 Accounting Principles Board tahun 1972 (APB 25). Standar tersebut mewajibkan perusahaan mengeluarkan ESO dengan nilai tetap untuk mencatat biaya yang sama dengan selisih antara nilai pasar saham pada tanggal pemberian opsi tersebut pada karyawan (grant date) dan harga pelaksanaan opsi tersebut. Alasan tidak diwajibkannya pencatatan nilai wajar untuk ESO adalah sulit menetapkan nilainya. Sehingga muncul rumus Black/Sholes yang berasumsi bahwa opsi dapat diperdagangkan dengan bebas Hal ini tidak dimungkinkan karena ESO tidak dapat dilaksanakan sampai tanggal penyerahan (vesting date). Untuk mengatasi masalah ini, muncul model strategi yang disusun oleh Huddart (1994). Dengan membuat beberapa asumsi, Huddart menunjukkan bahwa rumus Black/Sholes dengan ESO yang ditahan sampai tanggal kadaluwarsa dapat menaikkan pencatatan nilai wajar ESO pada saat tanggal pemberian. Terdapat tiga karakteristik Opsi: 1. Pengembalian yang diharapkan dari menahan suatu opsi melebihu return saham yang diharapkan. 2. Potensi kenaikan (upside potencial) opsi America (tendensi kenaikan terhadap nilainnya) meningkat seiring dengan waktu jatuh tempo. 3. Jika opsi “deep-in-the-money” artinya jika nilai saham dasar jatuh lebih tinggi daripada harga exercise price ,maka hasil dari menahan opsi tersebut dan probabilitasnya sangat mendekati hasil dan probabilitasnya dari menahan saham dasarnya. Beberapa taktik yang digunakan yaitu: 1. pompa and dump, dimana manajer akan mengambil tindakan untuk meningkatkan share value tak lama sebelum meng-exercise options, kemudian menjual saham sebelum harga saham jatuh kembali dan, mungkin, berinvestasi hasil pada securities yang kurang berisiko. 2. CEO perusahaan dengan menjadwalkan grant dates (sehingga CEO tahu kapan ESO datang) menggunakan taktik (misalnya, pengumuman lebih awal bad news tetapi tidak

untuk good news) untuk menurunkan harga saham, dan kemudian ESO meng-exercise harga. 3. spring loading, manajer menekan compensation committees untuk memberikan unscheduled ESOs sesaat sebelum good earnings news. 4. late timing, pengunduran ESO awards untuk tanggal ketika harga saham adalah lebih rendah daripada di grant date ESO sebenarnya.

G. Distinguishing Efficiency And Opportunis Mian dan Smith (1990) melakukan penelitian tentang efficient contracting. Mian dan Smith mengamati pilihan kebijakan akuntansi untuk mengkonsolidasi perusahaan subsidiary. Mereka berpendapat bahwa semakin besar interdependensi antara perusahaan induk dengan perusahaan anak maka akan semakin efisien untuk menyiapkan laporan keuangan konsolidasi. Bharath, Sunder, dan Sunder (2008) menginvestigasi efek dari kualitas akuntansi terhadap suku bunga yang dibebankan dalam pasar pinjaman (lending markets) publik maupun swasta (misalnya bank). Mereka menemukan bahwa suku bunga secara signifikan lebih rendah dalam pasar hutang publik dan swasta untuk perusahaanperusahaan dengan akrual yang rendah (akuntansi berkualitas tinggi). Meskipun penelitian AJL menyatakan demikian, adanya restatement, lawsuit, dan investigasi SEC menunjukkan bahwa perilaku seperti itu memang ada. Dengan demikian, hal tersebut mungkin saja terjadi dengan didorong oleh motivasi yang lain.

H. Implicit Contracts 1. Definition and Empirical Evidence Investigasi mengenai kontrak implisit awal mulanya dilakukan oleh Bowen, DuCharme, dan Shores (BDS; 1995). Mereka berpendapat bahwa reputasi perusahaan dapat didukung oleh keuntungan yang dilaporkan tinggi, yang meningkatkan kepercayaan stakeholder bahwa manajer akan terus memenuhi kewajiban kontrak. BDS menemukan bahwa perusahaan dengan tingkat keterlibatan berkelanjutan yang tinggi dengan para pemangku kepentingan lebih cenderung untuk memilih kebijakan FIFO dan amortisasi garis lurus dari perusahaan dengan tingkat yang lebih rendah dari keterlibatan berkelanjutan, konsisten dengan prediksi mereka. Graham, Harvey, dan Rajgopal (2005)

mendukung temuan BDS tersebut. Mereka melaporkan bahwa

manajer menempatkan hubungan dengan pemangku kepentingan lainnya sebagai alasan penting untuk memenuhi target laba. 2. Single Period Non-Cooperative Game Ketika membuat keputusan, investor sadar bahwa manajer tidak selalu mengungkapkan semua informasi yang dimilikinya. Hal ini terlalu sulit dan mahal untuk menyediakan bagi setiap investor dengan informasi yang diinginkan tentang perusahaan. Teori Permainan mengasumsikan setiap pemain memilih strategi tanpa mengetahui pilihan strategi yang lain. Strategy Pair (strategi berpasangan) adalah pilihan dari strategi yang diambil oleh masing-masing pihak. Dalam teori SinglePerson Decision Theory, alami (nature) adalah kekuatan yang tidak memihak dan strategi yang dipilih oleh investor tidak dipengaruhi dari nature ini. Hubungan antara Manager-Investor pada Teori Permainan Manajer harus memilih antara satu dari dua strategi. Dia bisa memilih “mendistorsi” (D) dengan investasi di bawah sistem pengendalian internal atau melaporkan laba bersih yang tidak sebenarnya. Pilihan kedua adalah memilih “jujur” (H). Investor juga memiliki dua strategi. Dia bisa membeli saham (B) dalam perusahaan atau menolak untuk membeli saham. Table 9.1 Utility Payoffs in a Non-Cooperative Game Manager

BUY (B)

HONEST (H)

DISTORT (D)

60, 40

20, 80

Investor REFUSE TO BUY ®

35, 20

35, 30

Setiap pihak memiliki informasi yang lengkap tentang pihak yang lain. Jadi, investor tahu strategi dan hasil yang tersedia bagi manajer dan sebaliknya. Namun, mereka harus memilih strategi mereka tanpa mengetahui strategi pihak lain yang dipilih. Oleh karena itu, RD akan menjadi strategi yang dipilih. Ini adalah pasangan dimana tiap pemain terdiri dari strategi mereka, meskipun kedua belah pihak akan lebih baik jika pasangan BH yang akan dipilih.

I. Teori Akuntansi Positif Teori positif adalah teori yang berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena tertentu. Menurut Watts (1995, p. 334), penggunaan istilah penelitian positif dipopulerkan di bidang ekonomi oleh Friedman (1953) dan digunakan untuk membedakan penelitian yang berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi, dari penelitian yang bertujuan untuk memberikan preskriptif (penelitian preskriptif sering dicap penelitian normatif). Teori Akuntansi Positif, topik yang dibahas dalam bab ini dan teori dipopulerkan oleh Watts dan Zimmerman, adalah salah satu dari beberapa teori positif akuntansi. Seperti ditunjukkan dalam Bab 1, kita dapat merujuk pada kelas umum teoriteori yang berusaha menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi dalam kasus kecil (yaitu, sebagai teori positif akuntansi), dan kita bisa lihat Watts dan Zimmerman teori positif khususnya akuntansi sebagai Teori Akuntansi Positif (yaitu, dalam kasus besar). Oleh karena sementara itu mungkin membingungkan, kita harus ingat bahwa Teori Akuntansi Positif Watts dan Zimmerman adalah contoh salah satu teori positif tertentu akuntansi. Kebingungan ini tidak mungkin muncul jika Watts dan Zimmerman memilih untuk mengadopsi nama alternatif (atau 'merek dagang') untuk teori khusus mereka. Menurut Watts dan Zimmerman (1990, p. 148): Kami mengadopsi label positif dari ekonomi di mana ia digunakan untuk membedakan penelitian yang bertujuan untuk penjelasan dan prediksi dari penelitian yang tujuannya adalah resep. Mengingat konotasi sudah melekat pada istilah dalam ilmu ekonomi kita pikir itu akan berguna dalam membedakan penelitian akuntansi bertujuan untuk memahami akuntansi dari penelitian diarahkan untuk menghasilkan prescripsi ... Ungkapan "positif 'menciptakan merek dagang dan seperti semua merek dagang itu menyampaikan informasi' Coke ',' Kodak ',' Levis 'menyampaikan informasi. J. Asal Mula dan Perkembangan Teori Akuntansi Positif Penelitian positif dalam akuntansi mulai datang ke menonjol sekitar pertengahan 1960-an dan muncul untuk menjadi paradigma penelitian yang dominan di tahun 1970-an dan 1980-an. Sebelum saat ini jenis yang dominan penelitian akuntansi adalah penelitian akuntansi normatif - penelitian yang berusaha untuk memberikan resep berdasarkan perspektif teori 'dari tujuan yang mendasari akuntansi. profil tinggi peneliti normatif kali ini termasuk Sterling, Edwards dan Bell, dan Chambers dan fokus dari banyak penelitian saat ini adalah bagaimana untuk melakukan akuntansi pada saat kenaikan harga. Penelitian normatif seperti tidak bergantung pada pemeriksaan praktek yang ada - yaitu, tidak cenderung empiris.

Watts (1995, p. 299) memberikan wawasan tren dalam penelitian akuntansi yang terjadi dari tahun 1950 hingga 1970-an. Sebagai bukti tren, dan mengandalkan pada karyakarya Dyckman dan Zeff (1984), ia mencatat jumlah publikasi yang diterima oleh dua jurnal akuntansi akademik dominan - The Ulasan Akuntansi dan Jurnal Penelitian Akuntansi. Dia menyatakan: Pengenalan penelitian positif ke akuntansi di pertengahan 1960-an diwakili pergeseran paradigma. Sebelum waktu itu, jenis yang paling umum dari makalah yang diterbitkan dalam jurnal akademik bahasa Inggris terkemuka waktu (The Accounting Review) adalah normatif (ike karya Edwards dan Bell, Chambers dan Sterling). Pada periode 1956-1963, 365 dari artikel Accounting Review yang jenis ini. Makalah ini menggunakan asumsi tentang fenomena dan tujuan untuk menyimpulkan resep mereka. Mereka tidak menggunakan bukti sistematis dan / atau hipotesis muka untuk pengujian formal. Hanya 3% dari artikel yang dipublikasikan dalam Accounting Review di 19561963 yang empiris dan yang paling tidak dirancang untuk menguji hipotesis. Hampir tidak ada kertas dalam periode ini adalah upaya untuk menjelaskan akuntansi saat ini menggunakan pemodelan matematika atau teknik kurang formal. Hari ini, hampir semua kertas Accounting Review berada dalam tradisi positif dan sama berlaku paling jurnal akademik terkemuka lainnya (yang semuanya dimulai pada tahun 1963 atau lambat). Dalam merefleksikan apa yang menyebabkan pergeseran paradigma dari normatif penelitian positif, Watts (1995, p.299) berpendapat bahwa: Pergeseran paradigma dikaitkan dengan perubahan di sekolah-sekolah bisnis US di akhir 1950-an dan awal 1960. Laporan pendidikan bisnis ditugaskan oleh ford Foundation dan Carneige Corporation New York untuk perubahan tersebut ... Hipotesis membentuk dan pengujian dipandang sebagai penting dilakukan untuk penelitian yang baik. Hal ini juga berpendapat bahwa sekitar pertengahan - 1960-an dan melalui tahun 1970-an, sarana dan fasilitas komputasi membaik, sehingga menjadi semakin praktis untuk melakukan besar - analisis skala statistik - pendekatan yang digunakan dalam paradigma penelitian yang positif. Sebagai Watts dan Zimmerman (1986, p 339.) berpendapat: Komputer dan mesin besar - data base dibaca (CRSP dan Compustat) menjadi tersedia pada tahun 1960. Dan sebagian dalam menanggapi biaya menurunkan kerja empiris, keuangan dan teori positif ekonomi menjadi tersedia untuk akuntansi digunakan peneliti. Hal ini menyebabkan pengembangan penelitian akuntansi positif anf peneliti terlatih dalam metodologi teori positif. Watts menganggap bahwa salah satu kertas yang sangat penting untuk penerimaan paradigma penelitian positif adalah oleh dua peneliti Australia, Ray Ball dan Philip Brown. Menurut Watts (1995, p 303), Ball dan Brown (1968) publikasi di Jurnal Penelitian Akuntansi Disebabkan minat yang luas Akuntansi - riset pasar modal

yang terkait (penelitian yang berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi reaksi harga saham untuk rilis publik akuntansi informasi), dan menyebabkan semakin meningkat jumlah kertas yang diterbitkan di daerah (kami akan mempertimbangkan tulisan ini tak lama). Berkaca pada pergeseran berikutnya dalam publikasi terhadap penelitian yang positif, Watts (1995, p 303) menyatakan: Makalah empiris sebagai proporsi makalah yang diterbitkan di Journal of Accounting Penelitian naik dari 13 persen pada tahun 1967 menjadi 31 persen pada tahun 1968 dan 60 oer persen tahun 1972. Kertas normatif dalam Journal penelitian Akuntansi jatuh dari 24 persen pada tahun 1967 menjadi tujuh per persen pada tahun 1968 dan oleh 1972 ke nol. Akuntansi. Ulasan mengikuti dan berhenti menerbitkan makalah normatif. Koran-koran empiris di daerah pasar modal berada di normativists tradisi.Kamar positivis menantang bukti dan interpretasi, tetapi tidak menyediakan counter-bukti mereka sendiri. Mereka tidak memiliki pelatihan atau mungkin keinginan untuk bersaing dalam dimensi ini. Salah satu perkembangan dari tahun 1960-an yang sangat penting bagi perkembangan PAT adalah karya teoretisi seperti Fama, khususnya yang terkait dengan pekerjaan pembangunan Efisien Pasar Hipotesis (EMH). EMH didasarkan pada asumsi bahwa pasar modal bereaksi dengan cara yang efisien dan berisi informasi yang tersedia secara publik. Perspektif yang diambil adalah bahwa harga keamanan mencerminkan isi informasi dari informasi yang tersedia untuk umum dan informasi ini tidak terbatas pada pengungkapan akuntansi. Pasar modal dianggap sangat kompetitif, dan sebagai hasilnya. informasi publik yang baru dirilis ini diharapkan akan cepat disita ke harga saham. Sebagai Watts dan Zimmerman (1986, p 6.) berpendapat: Mendasari EMH adalah kompetisi untuk informasi. Kompetisi mendorong investor dan analis keuangan untuk mendapatkan informasi tentang perusahaan dari berbagai sumber di luar laporan akuntansi perusahaan dan bahkan di luar perusahaan itu sendiri. Misalnya, analis memperoleh data produksi mingguan pada perusahaan otomotif dan manajemen wawancara. Analis juga mewawancarai pesaing tentang penjualan perusahaan dan kreditur tentang berdiri kredit korporasi. Jika hasil akuntansi yang dirilis oleh sebuah organisasi, dan hasil ini sudah diantisipasi oleh pasar (mungkin sebagai akibat dari pengumuman interim), maka harapan adalah bahwa harga keamanan tidak akan bereaksi terhadap rilis hasil akuntansi. Konsisten dengan teori keuangan tradisional, harga keamanan ditentukan atas dasar keyakinan tentang nilai sekarang dari arus kas masa depan yang berkaitan dengan keamanan itu dan ketika keyakinan ini berubah (sebagai hasil dari informasi tertentu menjadi tersedia) harapan adalah bahwa harga keamanan juga akan berubah.

Karena harga saham diharapkan untuk mencerminkan informasi dari berbagai sumber (sebagai informasi yang berkaitan dengan memprediksi arus kas masa depan, ada pandangan bahwa manajemen tidak bisa memanipulasi harga saham dengan mengubah metode akuntansi secara oportunistik. Jika perubahan metode akuntansi tidak menandakan perubahan arus kas, maka para pendukung awal EMH berpendapat bahwa pasar modal tidak akan bereaksi. Selanjutnya, karena ada banyak sumber data yang digunakan oleh pasar modal, jika manajer membuat kurang dari pengungkapan jujur, yang tidak dikuatkan atau bertentangan lainnya informasi yang tersedia, kemudian, dengan asumsi bahwa markret yang efisien, pasar akan mempertanyakan integritas dari manajer. Akibatnya pasar akan cenderung kurang memperhatikan pengungkapan akuntansi berikutnya yang dibuat oleh manajer tersebut. Watts dan Zimmerman (1986) mengandalkan perspektif ini untuk membantah kebutuhan untuk regulasi akuntansi yang luas. karena akuntansi hanya salah satu sumber informasi, karena pasar diasumsikan informasi untuk menjadi efisien dalam mengevaluasi informasi, dan karena adanya bukti berpotensi non-nyata lainnya, ada diyakini manfaat terbatas dalam memaksakan regulasi akuntansi.

Related Documents


More Documents from "Assa"