Kompas_18feb09_bl_13_wabah_ratusan Ayam Kampung Dan Ayam Arab Mati

  • Uploaded by: lp3y.org
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kompas_18feb09_bl_13_wabah_ratusan Ayam Kampung Dan Ayam Arab Mati as PDF for free.

More details

  • Words: 384
  • Pages: 2
Kompas.Com

Page 1 of 2

Print

Send

Close

Ratusan Ayam Kampung dan Ayam Arab Mati Rabu, 18 Februari 2009 | 00:06 WIB

Slawi, Kompas - Ratusan ayam kampung dan ayam Arab di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mati mendadak dalam sepekan terakhir. Dari hasil tes cepat yang dilakukan Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan belum ditemukan indikasi serangan virus flu burung atau avian influenza. Meski demikian, para peternak diminta waspada terhadap kemungkinan munculnya virus AI. Sementara itu, untuk memutus rantai penyebaran virus AI, rumah potong unggas Pemkab Sukabumi, Jawa Barat, mulai beroperasi sebagai tindak lanjut rencana DKI Jakarta menolak masuk unggas hidup. Itu salah satu cara memotong mata rantai penularan virus AI pada unggas. Untuk memutus rantai penyebaran virus AI, DKI menutup pintu masuk pada unggas hidup. Kasus ayam mati mendadak terjadi di Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru; Desa Tonggara, Kecamatan Kedungbanteng; Desa Talok, Kecamatan Pangkah; dan Desa Pendawa, Kecamatan Lebaksiu. Ayam yang mati di Desa Kabunan sekitar 200 ekor, Desa Tonggara 27 ekor, Desa Talok 9 ekor, dan Desa Pendawa 14 ekor. Hisam (70), warga RT 4, RW 4, Desa Kabunan, Selasa (17/2), mengatakan, selama satu pekan 95 ekor ayam miliknya mati mendadak—80 ekor ayam Arab dan 15 ekor ayam kampung. Ayam itu rata-rata berusia lima bulan. Semua bangkai ayam dikubur tanpa dibakar lebih dulu. Periksa sampel Anggota tim Participatory Disease Surveillance and Response Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Tegal, Hendro Dwi Sumantri, mengatakan, pihaknya sudah memeriksa dua bangkai ayam yang belum dikubur. Dari hasil tes cepat, tidak ditemukan virus AI. Menurut dia, kematian ayam akibat serangan penyakit new castle (ND) tipe ganas. ”Biasanya kalau kena flu burung, kepala ayam biru dan dari mulut keluar liur, tetapi ini tidak,” katanya. Pihak dinas lalu memberikan desinfektan ke peternak. Petugas Pengendali Flu Burung Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Tegal, Sugiyanto, mengatakan, meskipun hasil tes cepat menunjukkan negatif AI, para peternak tetap harus waspada. >newarea 1< Sementara itu, DKI Jakarta berencana menolak masuknya unggas hidup mulai April 2010. Kebutuhan unggas 600.000 ekor per hari di DKI Jakarta 25 persen di antaranya dipasok dari Kabupaten Sukabumi. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi Asep Sugiyanto mengatakan, selain rumah potong unggas milik pemerintah, sudah ada tiga rumah potong milik swasta di Sukabumi. (AHA/WIE)

aha;wie

http://cetak.kompas.com/printnews/xml/2009/02/18/00063465/Ratusan.Ayam.Kampung.dan.A ... 2/18/2009

Kompas.Com

Page 2 of 2

Dapatkan artikel ini di URL: http://entertainment.kompas.com/read/xml/2009/02/18/00063465/Ratusan.Ayam.Kampung.dan.Ayam.Arab.Mati

http://cetak.kompas.com/printnews/xml/2009/02/18/00063465/Ratusan.Ayam.Kampung.dan.A ... 2/18/2009

Related Documents