Kol. Inf I Made Sumantra

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kol. Inf I Made Sumantra as PDF for free.

More details

  • Words: 896
  • Pages: 3
PENTINGNYA MENJAGA STABILITAS KEAMANAN DI PERAIRAN SELAT MALAKA Perairan kawasan Selat Malaka sudah sejak jaman dahulu merupakan perairan penting bagi pelayaran internasional. Saat ini keamanan perairan Selat Malaka menjadi issu central bagi negara negara yang memiliki kepentingan terhadap jalur pelayaran di Selat Malaka tersebut. Negara negara Asia yang sangat tergantung pada keamanan Selat Malaka adalah China dan Jepang. Seluruh negara negara industri di Eropah juga menghkawatirkan keamanan Selat Malaka karena mereka memiliki kepentingan dalam rangka menyalurkan hasil industrinya ke negara negara Asia dan Pasifik termasuk ke Australia. Amerika Serikat yang yang telah membagi dunia ini menjadi zonz zona keamanan bagi kepentingan negaranya juga merasa bertanggungjawab terhadap keamanan perairandi Selat Malaka. Sebegitu pentingkah Selat Malaka bagi negara negara di dunia ? Memang demikian adanya Tuhan telah menciptakan Selat Malaka sebagai pintu gerbang yang sangat strategis untuk jalur transportasi perdagangan maupun kepentingan strategi militer. Siapapun yang menguasai pintu Selat Malaka dialah yang pada hakekatnya akan memegang kendali maju mundurnya perekonomian dunia. Namun sampai saat ini belum ada satu negarapun yang menguasai secara penuh atas jaminan kamanan dan keselamatan jalur pelayaran Selat Malaka tersebut. Indonesia, Malaysia dan Singapura yang pantai pantainya berhadapan langsung dengan Selat Malaka hanya mampu mengakui bahwa Selat Malaka adalah milik mereka, namun masalah pengaturan untuk menjaga keamanan dan keselamtan pelayaran belum mampu sepenuhnya mereka lakukan. Isu keselamatan pelayaran di Selat Malaka menjadi penting diperhatikan karena berbagai faktor antara lain : 1. Selat Philip sebagai bagian terpenting dari Selat Malaka hanya memiliki kelebaran 800 meter. 2. Arus laut Selat Philip bisa mencapai kecepatan 3 mil dengan perubahan kecepatan yang tidak teratur. 3. Lalu lintas kapal setiap hari kira-kira 150-200, sebagian diantaranya kapal –kapal tangki raksasa. 4. Kedalamam laut hanya 23 meter. 5. Hujan dan angin yang kuat sewaktu waktu dapat terjadi. 6. Nelayan setempat banyak yang mencari ikan dan sering memotong jalur pelayaran dengan jalur BatamSingapura. Dari kondisi tersebut dan seandainya Selat Philip disabotase dengan cara mengkaramkan beberapa kapal besar pada alur pelayaran, maka jalur transportasi laut akan menjadi berubah dan kemungkinan akan membuat lonjakan kenaikan harga harga barang yang berimplikasi pada gejolak sosial diseluruh dunia. Isu keamanan Selat Malaka sampai saat ini masih seputar pembajakan dan perompakan kapal laut. Isu lainnya seperti penyelundupan manusia, senjata, amunisi, bahan peledak, hewan dan barang barang lainnya. Isu ini merupakan isu yang rentan terhadap tumbuhnya konflik antar negara khusunya Indonesia,Malaysia, Singapura, dan Thailand. Melihat kenyataan itu maka negara negara kuat dan besar yang memiliki kepentingan terhadap keamanan Selat Malaka saling berebut untuk mendapakan hak menjaga keamanan Selat Malaka. Seperti Amerika Serikat, China dan bahkan India semua pernah menyatakan merasa mampu untuk menjaga keamanan Selat Malaka. Keinginan dari Amerika Serikat, China dan India tersebut menjadi persolan baru bagi Indonesia, Malaysia dan Singapura. Ketiga negara pantai yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka tersebut belum

memiliki kata sepakat untuk menerima kehadiran negara-negara seperti yang dituliskan diatas. Walaupun Singapura berharap Amerika Serikat yang akan mengambil tanggung jawab. Namun China keliahatannya tidak akan membiarkan keinginan Amerika Serikat untuk menguasai pengamanan Selat Malaka dengan alasan alasan tertentu. Keberanian China menentang keinginan Amerika serikat tersebut bukan sekedar diplomasi tetapi sudah merupakan tantangan faktual bagi Amerika Serika. Setelah peristiwa berdarah dilapangan Tiananmen, China telah berjuang untuk meningkatkan citra nasionalnya melaluai pembangunan yang luar biasa. Ekonomi China berkembang 11.9 % pada tahun 2007. namun itu belum cukup memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat China. Oleh karena itu pemerintah dan bangsa China akan terus berupaya kearah kemajuan bangsa dan negaranya melalui penguasaan sumber energi dan pangan yang ada diseluruh dunia. Untuk tujuan itu China telah membangun kekuatan Militer, kemampuan Cyber, kemampuan intelijen dan kemampuan luar angkasa. Seluruh dunia mengakui bahwa China memiliki kemampuan yang luarbiasa dalam penyamaran. Amerika Serika dan Eropah sangat khawatir terhadap kegiatan pencurian teknologi dan serangan serangan komputer yang dilakukan oleh China. Dengan kemanpuan tersebut dihadapkan dengan kepentingan China akan sumber daya energi dan pangan maka China keliahatannya sudah siap bertarung dengan siapa saja yang ingin menguasai Selat Malaka. Walaupun China tidak pernah secara terang terangan menyampaikan keinginannya untuk menguasai Selat Malaka tetapi China akan menolak keinginan Amerika Serikat maupun India untuk secara monopoli menguasai pengamanan dan keselamatan Selat Malaka. Kondisi ini adalah kondisi yang tidak menguntungkan bagi Indonesia, Malaysia dan Singapura. Kedepan Stabilitas keamanan Selat Malaka akan semakin penting demi kelancaran distribusi sumber energi dan pangan serta bahan pokok lainya dari belahan dunia barat kebelahan dunia timur dan sebaliknya. Menyikapi kondisi tersebut maka upaya upaya yang harus diperjuangkan oleh Indonesia, Malaysia dan Singapura adalah : 1. Tetap memiliki komitmen bahwa Selat Malaka merupakan bagian dari geografi yang diciptakan Tuhan untuk dimiliki dan dikuasi oleh tiga negara tersebut. Sehingga tidak boleh diserahkan kepada negara manapun untuk menjaga keamanan dan keselamatan pelayaran di Selat Malaka. 2. Terus berupaya memperbaiki aturan aturan yang berkaitan dengan hukum dan politik internasional, Prosedur pengamanan dan penjagaan keselamatan pelayaran. 3. Bantuan pengamanan yang dijanjikan oleh pihak manapun seperti Jepang, Amerika Serikat tetap dapat diterima sejauh tidak menggangu kehormatan bangsa negara Indonesia, Malaysia dan Singapura. Dari seluruh analisa ditas dapat disimpulkan bahwa Selat Malaka adalah bagian dunia yang sangat vital ditinjau dari aspek kelancaran perdagangan dunia, oleh sebab itu stabilitas keamanannya harus dapat dijamin oleh negara negra yang secara geostrategi dan geopolitik berhak menguasainya yaitu Indonesia, Malysia dan Singapura. Harapan yang lebih besar yang harus dicapai oleh Indonesia adalah Selat Malaka dimasa yang akan datang akan dapat dijadikan sumber pendapatan untuk mensejahterakan Bangsa Indonesia. Jakarta; 22 September 2008 Penyusun

Kol. Inf. I Made Sumantra.SH

Related Documents

Kol. Inf I Made Sumantra
November 2019 4
Kol Inf Hidayat Saleh
November 2019 24
Inf
July 2020 47
Inf
May 2020 42
Kol Nidre
November 2019 23
Mugam Kol
July 2020 12