Kliping Ips Peninggalan Sejarah Hindu Budha Dan Islam.docx

  • Uploaded by: Watini Daiman Fii Qolby
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kliping Ips Peninggalan Sejarah Hindu Budha Dan Islam.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,188
  • Pages: 20
KLIPING IPS PENINGGALAN SEJARAH HINDU, BUDHA, DAN ISLAM

Kliping ini dususun dalam rangka Penilaian Unsur Ketrampilan

DISUSUN OLEH : NAMA

: ZANUIRA RIZQUNA FADHILA

KELAS

: VII A

NIS

: 6642

SMP NEGERI 2 TAMBAK TAHUN 2019

i

LEMBAR PENGESAHAN

Guru IPS SMP Negeri 2 Tambak nebjelaskan bahwa : Nama

: Zanuira Rizquna Fadhila

NIS

: 6642

Kelas

: VII A

Telah menyusun Kliping dengan judul “Peninggalan sejarah Hindu, Budha, dan Islam“ Kliping ini bisa digunakan sebagai wacana atau motivasi untuk para siswa di era sekarang.

Disahkan di Tambak Pada tanggal, Guru IPS

Suratman, S.Pd NIP. 19650417 198902 1 004

ii

SURAT KETERANGAN PENYIMPANAN DI PERPUSTAKAAN

Petugas perpustakaan SMP Negeri 2 Tambak Kabupaten Banyumas dengan ini menyatakan bahwa arsip laporan pembuatan kliping dengan judul “Peninggalan Sejarah Hindu, Budha Dan Islam” disusun oleh :

Nama

: Zanuira Rizquna Fadhila

NIS

: 6642

Kelas

: VII A

Telah disimpan di perpustakan SMP Negeri2 Tambak Kabupaten Banyumas. Demikian suyrat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya agar dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Mengetahui,

Tambak,

Kepala sekolah

Petugas perpustakaan

Setyobudi, S.Pd

Dewi Estiningsih, A.Md

NIP. 19590609 198403 1 009

NIP.

iii

KATA PENGATAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah melimahkan rohmat serta inayahnya sehingga daat menyelesaikan salah satu tugas beupa kliping dengan judul “Peninggalan Sejarah Hindu, Budha dan Islam” Peyelesaian Kliping ini tentunya tidak lepas dari dukungan bapak kepala sekolah, kepada bapak ibu guruyang lain serta keluarga kami. Untuk itu kami menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya semoga amal baik saudara mendapat balasan dari Alloh SWT.

Tambak, 28 Maret 2019 Penyusun

Zanuira Rizquna Fadhila

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii SURAT KETERANGAN PENYIMPANAN DI PERPUSTAKAAN ....... iii KATA PENGANTAR ................................................................................... iv DAFTAR ISI ....................................................................................................v BAB I PENINGGALAN SEJARAH HINDU A. Candi .....................................................................................................1 B. Prasasti ..................................................................................................3 C. Karya Sastra ..........................................................................................4 D. Tradisi/Kebiasaan ..................................................................................5 E. Adat Istiadat ..........................................................................................6 BAB II PENINGGALAN SEJARAH BUDHA A. Candi .....................................................................................................7 B. Prasasti ..................................................................................................7 C. Karya Sastra ..........................................................................................8 D. Tradisi ...................................................................................................9 BAB III PENINGGALAN SEJARAH ISLAM A. Masjid..................................................................................................10 B. Kaligrafi ..............................................................................................11 C. Keraton atau Istana ..............................................................................13 D. Kitab dan Kesusastraan .......................................................................13 E. Pesantren .............................................................................................14 F. Tradisi .................................................................................................15

v

BAB I PENINGGALAN SEJARAH HINDU

Pada awal abad masehi para pedagang India telah mendatangi berbagai daerah di Nusantara ini. Tujuan pertama mereka adalah untuk berdagang. Namun, di samping itu mereka juga menyebarkan agama Hindu dan Budha. Perkembangan dan pengaruh peninggalan-peninggalan sejarah berupa candi, pura dan yupa. Peninggalan-peninggalan bercorak Hindu, antara lain berupa prasasti, candi, arca, tradisi perayaan agama, dan adat istiadat. A. Candi Candi merupakan salah satu bangunan peninggalan sejarah pada masa Hindu. Dahulu, candi banyak digunakan sebagai tempat menyimpan abu jenazah seorang raja. Beberapa bangunan candi peninggalan pada masa Hindu adalah sebagai berikut :

Candi Prambanan Candi Prambanan yang disebut juga Candi Lara Jonggrang merupakan candi yang bercorak Hindu yang cukup besar. Berdasarkan Prasasti Mantiasih, Siwargha, dan tulisan pendek pada Candi Prambanan, diketahui bahwa pendiri Candi Prambanan adalah Sri Maharaja Rakai Pikatan. Candi ini dibangun pada abad IX Masehi, pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Candi Prambanan dibagi menjadi 3 bagian. Ketiga bagian itu adalah halaman pertama atau jeroan, halaman kedua atau tengahan, dan halaman ketiga atau jaba.

1

Candi-candi di kompleks Candi Prambanan di antaranya Candi Syiwa Mahadewa, Candi Wishnu, Candi Brahma, Candi Angsa, Candi Nandi, dan Candi Garuda.

Candi Cangkuang Candi Cangkuang terletak di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Candi ini diperkirakan berasal dari abad VII-VIII Masehi. Bentuk bangunan candi sangat sederhana. Keterangan mengenai Candi Cangkuang belum lengkap.

Peninggalan Hindu Candi Dieng Candi Dieng Candi Dieng terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Candi Dieng bercorak agama Hindu, yang dibangun sekitar abad VIII-XI Masehi. Candi Dieng dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut : 2



Candi kelompok utara, yaitu Parikesit dan Dwarawati.



Candi kelompok tengah, yaitu Arjuna, Srikandi, Puntadewa, Sembadra, dan Semar. Kelompok candi ini disebut kelompok Candi Pandawa.



Candi kelompok barat, yaitu Setyaki, Antareja, Petruk, Gareng, Sadewa, dan Gatotkaca.



Candi kelompok timur, yaitu Abiyasa dan Pandu.



Candi kelompok selatan, yaitu Bima.

Untuk candi sebelah utara sudah tidak utuh, candi kelompok barat pun sudah tidak utuh, kecuali Candi Gatotkaca.

B. Prasasti Masuknya agama Hindu bisa dilihat dari peninggalan sejarah berupa prasasti. Prasasti disebut juga "batu bersurat" atau "batu bertulis". Bahan prasasti biasanya terbuat dari batu atau lempengan logam yang terbuat dari tembaga. Prasasti peninggalan agama Hindu yang terkenal adalah sebagai berikut :

Prasasti Kerajaan Kutai Yupa merupakan prasasti peninggalan Kerajaan Kutai yang berbentuk tugu peringatan pada upacara tertentu. Tulisan pada Yupa menggunakan huruf Pallawa dengan bahasa Sansekerta. Dari keterangan pada Yupa tersebut dapat diketahui masuknya agama Hindu ke Indonesia. Prasasti Yupa diperkirakan berasal dari abad ke-4 Masehi. Prasasti ini membuktikan adanya kerajaan Hindu tertua Nusantara, yaitu Kerajaan Kutai

3

yang berada di Kalimantan timur. Selengkapnya mengenai kerajaan ini silahkan baca di artikel sejarah Tentang Kerajaan Kutai dan 3 rajanya Yupa pertama kali dibuat oleh Raja Mulawarman sebagai bukti bahwa raja sudah mempersembahkan korban dan berbagai hadiah kepada brahmana.

Prasasti Kerajaan Tarumanegara Ada beberapa prasasti yang ditemukan pada zaman Kerajaan Tarumanegara. Prasasti tersebut adalah Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi, dan Prasasti Muara Cianteun. Kesemua prasasti tersebut ditemukan di daerah Bogor, Jawa Barat. Prasasti Tugu ditemukan di Cilincing, Jakarta, Prasasti Lebak ditemukan di Desa lebak, di tepi sungai Cidanghiang, Banten. Melalui keterangan yang ada pada prasasti dapat diketahui bahda di Jawa Barat pada zaman dahulu terdapat masyarakat yang hidup teratur. Masyarakat sudah hidup menetap dan bertani. Mereka hidup makmur. Untuk keperluan pengairan dibangun Sungai Gomati sepanjang 12 kilometer. Sungai Gomati juga berguna untuk mencegah bahaya banjir. Keterangan pada prasasti membuktikan bahwa Raja tarumanegara, yaitu Purnawarman yang telah memperhatikan rakyatnya. Sepeninggal Raja Purnawarman belum diketahui lagi perkembangan selanjutnya. C. Karya Sastra Peninggalan sejarah masa lampau juga berupa kesusastraan. Sastra pada waktu itu umumnya berupa nasihat, pujian terhadap raja yang memerintah, dan cerita kepahlawanan. Karya sastra yang terkenal antara lain sebagai berikut : 

Negarakertagama, ditulis oleh Mpu Prapanca.



Sutasoma, ditulis oleh Mpu Tantular.



Arjunawiwaha, ditulis oleh Mpu Kanwa.

4

D. Tradisi/Kebiasaan Tradisi/Kebiasaan adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama, turun-temurun dari nenek moyang dan masih dijalankan dalam masyarakat. Tradisi dapat berupa adat istiadat, ritual-ritual, ajaran sosial, nilai-nilai, maupun aturan perilaku. Contoh tradisi atau kebiasaan peninggalan sejarah pada masa Hindu antara lain tradisi di Hari Raya Nyepi dan upacara Ngaben.

Tradisi di Hari Raya Nyepi Nyepi merupakan upacara agama Hindu di Bali dalam rangka pergantian Tahun Saka. Rangkaian upacara Nyepi terdiri atas Mekiis, Tawur kesanga, Nyepi, dan Ngembak api. 

Mekiis, Melis, atau Melasti, adalah upacara pembersihan sarana dan prasarana perangkat sembahyang.



Tawur Kesanga, Tawur Agung, atau Mararu adalah persembahan kurban suci bagi roh-roh yang membahayakan.



Nyepi atau Sipeng, adalah kegiatan yang dilakukan tepat pada tanggal 1 bulan 1tahun baru Saka. Pada tanggal itu umat Hindu melakukan amati geni, amati karya, amati lalungunan, dan amati lelalungan. Maksudnya, umat Hindu tidak melakukan kegiatan yang menggunakan api, tidak melakukan perjalanan, dan tidak bersuka ria.



Ngembak api atau Ngembak Geni, adalah mulai menggunakan api kembali seperti biasa.

5

E. Adat Istiadat

Adat istiadat peninggalan Hindu adalah ngaben dan kosodo. Ngaben yaitu upacara pembakaran jenazah di Bali sedangkan kasodo adalah upacara adat suku tengger di Bromo Jawa Timur.

6

BAB II PENINGGALAN SEJARAH BUDHA

A. Candi Peninggalan sejarah berupa candi yang bercorak Buddha antara lain sebagai berikut a. Candi Borobudur, candi Pawon, dan candi Mendut di Magelang, Jawa Tengah, adalah peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Kuno. b. Candi Kalasan di Desa Kalasan, terletak di Yogyakarta merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Kuno. c. Candi Gedong Songo di Semarang, Jawa Tengah. d. Candi Muara Takus, di Bangkinang, Riau. e. Candi Biaro Bahal, di Padang Sidempuan, Sumatera Utara. f. Candi Tinggi, di Batanghari, Jambi.

B. Prasasti Peninggalan sejarah yang bercorak agama Buddha antara lain sebagai berikut: a. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, Sumatra Selatan. 7

b. Prasasti Talang Tuo dan Telaga Batu, di Palembang, Sumatra Selatan. c. Prasasti Karang Berahi, di Jambi Hulu, Jambi

C. Karya Sastra Peninggalan sejarah yang bercorak agama Buddha berupa karya sastra antara lain sebagai berikut: a. Sang Hyang Kamahayanikan, ditulis oleh Mpu Sendok. b. Buddhacarita, ditulis oleh Aswasaga. c. Jatakamala, ditulis oleh Aryasura.

8

D. Tradisi Peninggalan sejarah yang berupa tradisi atau kebiasaan, atau adat istiadat yang bercorak Buddhaadalah sebagai berikut: a. Ullambana, yaitu hari untuk menghormati leluhur atau seorang yang telah meninggal dunia. b. Asadha, yaitu hari untuk memperingati pembabaran Dharma yang pertama kali. c. Penyalaan api dari Mrapen, Grobogan Jawa Tengah. Penyalaan api tersebut dilakukan oleh masyarakat bersama para biksu. Biksu adalah pendeta pria agama Buddha. Mrapen terletak di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.Api Mrapen merupakan api alam yang muncul dari dalam perut bumi yang selalu menyala. Api Mrapen berasal dari gas minyak bumi yang terbakar. Api Mrapen digunakan oleh para Biksu dan masyarakat sebagai tempat upacara menyalakan api. Api yang diambil dari Mrapen dipercaya mempunyai berkah tertentu sesuai kepercayaan mereka.

9

BAB II PENINGGALAN SEJARAH ISLAM

A. Masjid Salah satu peninggalan sejarahIslam di Indonesiayang paling banyak ditemukan sampai sekarang ialah masjid. Seperti diketahui bahwa masjid merupakan tempat ibadah bagi umat Islam, sehingga masuk akal jikalau seni arsitektur Islam satu inilah yang paling gampang kita lihat keberadaannya ketika ini. Adapun terkait dengan kentalnya budaya Hindu dan Budha di masa awal penyebaran Islam di Indonesia, seni arsitektur masjid juga dipengaruhi oleh akulturasi budaya lokal yang ada ketika itu. Berbeda dengan masjid-masjid di Jazirah Arab, arsitektur masjid di Indonesia mempunyai beberapa keunikan. Keunikan tersebut terletak pada susunan atapnya yang berundak dan berbentuk limas, adanya bangunan serambi (pendopo), adanya mihrab atau tempat imam memimpin sholat, serta wujud masjid yang umumnya berbentuk bujur sangkar. Pada tabel berikut, terdapat beberapa teladan masjid peninggalan sejarah Islam di Indonesiapada masa silam. No

Nama

1.

Masjid Agung

Lokasi

Demak, Jateng

Demak

10

Peninggala n Abad 14 M

2.

Masjid Ternate

Ternate, Ambon

Abad 14 M

3.

Masjid Sunan Ampel

Surabaya, Jawa Timur

Abad 15 M

4.

Masjid Raya

Banda Aceh, DI Aceh

Abad 15 M

Baiturahman Banda Aceh 5.

Masjid Kudus

Kudus, Jateng

Abad 15 M

6.

Masjid Banten

Banten, Banten

Abad 15 M

7.

Masjid Cirebon

Cirebon, Jawa Barat

Abad 15 M

8.

Masjid Katangga

Katangga, Sulawesi

Abad 16 M

Utara

B. Kaligrafi Selain masjid, peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang masih sanggup kita jumpai sampai sekarang ialah seni kaligrafi. Bagi Anda yang belum tahu, kaligrafi ialah suatu seni menulis abjad Arab dengan gaya dan susunan yang indah. Tulisan Arabnya sendiri umumnya diambil dari potongan surat atau ayat-ayat dalam Al Quran.

Seni kaligrafi yang menjadi peninggalan sejarah Islam di Indonesiapada masa silam sanggup kita temukan sebagai hiasan ukir atau tulis contohnya pada dinding masjid, gapura, atau pada kerikil nisan. 11

Contoh beberapa seni kaligrafi pada kerikil nisan contohnya terdapat pada makam beberapa orang berikut ini.

No

Makam dari

Lokasi

Peninggalan

1.

Fatima binti Maimun

Gresik, Jawa Timur

Abad 13 M

2.

Ratu Nahrasiyah

Samudra Pasai

Abad 14 M

3.

Maulana Malik

Gresik, Jawa Timur

Abad 15 M

Ibrahim 4.

Sunan Giri

Gresik, Jawa Timur

Abad 15 M

5.

Sunan Gunung Jati

Cirebon, Jawa Barat

Abad 15 M

6.

Sunan Kudus dan

Kudus, Jawa

Abad 15 M

Sunan Muria

Tengah

Sunan Kalijaga

Demak, Jawa

7.

Abad 15 M

Tengah 8.

Makam raja-raja

Imogiri

Banten

12

Abad 16 M

C. Keraton atau Istana Keraton atau istana yang merupakan tempat tinggal bagi raja dan keluarganya bersama-sama telah ada semenjak jaman imbas kebudayaan Hindu dan Budha. Hanya saja, sesudah Islam masuk, arsitektur keraton menjadi lebih banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur Timur Tengah. Beberapa keraton peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut yang sampai sekarang masih terawat contohnya Istana Kesultanan Ternate, Istana Kesultanan Tidore, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kesultanan Aceh, Istana Sorusuan, Istana Raja Gowa Keraton Kasultanan, dan Keraton Pakualaman.

D. Kitab dan Kesusastraan Peninggalan sejarah Islam di Indonesia bukan hanya sanggup ditemukan dalam bentuk seni dan gaya arsitektur. Kesusatraan juga berkembang cukup pesat sesudah masuknya pengaruh agama Islam di Indonesia. Kesusastraan tersebut tertuang dalam bentuk suluk, hikayat, babad, dan syair. Beberapa peninggalan kesusastraan Islam di Indonesia

13

antara lain syair Perahu karya Hamzah Fansuri, syair Si Burung Pingai, syair Abdul Muluk, syair gurindam dua belas karya Ali Haji, hikayat nabinabi, hikayat sultan-sultan Aceh, dan hikayat klarifikasi penciptaan langit dan bumi.

E. Pesantren Sejak masuknya Islam di Indonesia, pesantren telah menjadi forum pendidikan agama yang telah melahirkan banyak mubaligh. Pesantren dianggap

sebagai

salah

satu peninggalan

sejarah

Islam

di

Indonesia lantaran dianggap turut berperan serta dalam kemajuan syiar Islam Nusantara. Pesantren di Indonesia pertama kali dibangun pada masa kekuasaan Prabu Kertawijaya dari Majapahit. Pesantren yang didirikan di tempat Jawa oleh Sunan Ampel ini lalu melahirkan banyak orang-orang terpelajar. Para santri diajari perihal banyak hal ibarat bahasa Arab, pendalaman Al Quran, kitab Kuning, tauhid, fiqih, akhlak, dan tasawuf. Beberapa pesantren besar yang ada di Indonesia antara lain Pesantren Lasem di Rembang, Pesantren Tebuireng di Jombang, Pesantren Asembagus di Situbondo, Pesantren Lirboyo di Kediri, Al-Kautsar Medan, dan Pesantren As-Shiddiqiyyah di Jakarta.

14

F. Tradisi Beberapa tradisi yang sampai sekarang masih dipakai sebagian masyarakat Islam ibarat ziarah, sedekah, atau upacara etika Jawa sekaten juga merupakan bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang tak sanggup dilupakan begitu saja. Tradisi-tradisi tersebut lahir lantaran imbas Islam yang berakulturasi dengan kebudayaan lokal masyarakat ketika itu.

15

Related Documents


More Documents from ""