I.
Identitas Klien - Nama - Umur - Jenis Kelamin - Status Perkawinan - Pendidikan - Agama - Alamat - Ruangan Rawat - No. RM - Tanggal Masuk - Tanggal Pengkajian - Informe
: Tn .Y : 39 Tahun : Laki-laki : Belum Menikah : SMP : Islam : : Murai B : 061528 : 03-01-19 : 08-01-19 :
II.
Alasan Masuk RS Klien suka keluyuran, menolak minum obat, dan suka mengamuk tidak jelas. Klien mengatakan tidak mau beraktivitas dan tidak suka berinteraksi dengan orang lain. MK : Isolasi sosial ; Menarik Diri ; HDR’
III.
Riwayat Penyakit Klien sudah sering dirawat di RSJ, klien mengalami gangguan jiwa dikarenakan masalah keluarga. Klien sering terlihat melamun sendiri dan merusak barang-barang yang ada disekitarnya. Kemudian keluarga klien membawa klien ke RSJ untuk dirawat disana. Klien masuk kembali ke RSJ dikarenakan putus obat sudah.
IV.
Pemeriksaan Fisik a. Keadaan Umum Rambut kusam dan tidak teratur, mata tidak merah dan tidak tampak anemic,gigi tampak kotor dan bau, kuku panjang dan kotor. MK : DPD b. Tanda-tanda Vital TD : 110/70 mmHg N : 100x/menit S : 36o P : 22x/Menit
V.
Psikososial 1. Konsep diri a. Gambaran Diri Klien mengatakan dirinya biasa-biasa saja dan bagian tubuh yang ia sukai adalah semuanya karena itu merupakan miliknya. b. Identitas Diri Klien adalah anak ketiga dari 3 bersaudara dan tidak sekolah sampai SMP. c. Ideal Diri Klien pernah mengungkapkan bahwa klien ingin bekerja apabila keluar dari RS. d. Harga Diri Selama di RS klien tidak banyak bergaul karena ia agak gugup dan sering mengatakan bahwa ia tidak bisa beraktivitas berlebih. MK: Menarik diri 2. Hubungan Sosial Klien mengatakan ia lebih banyak berdiam diri dan tidak banyak bergaul dengan kawan-kawannya. MK: Menarik diri 3. Spiritual (nilai dan keyakinan) Klien beragama islam
VI.
Status Mental 1. Penampilan Klien menggunakan pakaian yang sudah lama tidak diganti dan tampak kotor dan tak terawat. MK : Defisit perawatan diri 2. Pembicaraan Dalam berkomunikasi dengan perawat, klien berbicara pelan, gagap, dan terkadang kalimat yang diucapkan tidak jelas. MK : Kerusakan komunikasi verbal 3. Aktivitas Motorik Klien tampak lemah lesu, tidak merontak dan tidak mengamuk. MK: Aktivitas Intolerans 4. Alam Perasaan Klien tampak tenang dan terkesan sedih MK : Gangguan Interpersonal 5. Afek
Afek pasien terinci tidak jelas, klien beraksi apabila ada stimulus emosi dan emosi yang ditampilkan berubah-ubah 6. Interaksi Selama Wawancara Klien kurang kooperatif karena saat berbicara hanya menjawab yang ditanya dan hanya sedikit menjelaskan. MK : Gangguan komunikasi verbal VII.
Kebutuhan Persiapan Pulang 1. Makan Nafsu makan klien baik 2. BAB/BAK Pola BAB/BAK klien baik 3. Mandi Klien mandi 1x sehari 4. Pakaian Klien memakai baju yang disiapkan RS 5. Istirahat Klien dapat tidur dengan baik 6. Penggunaan Obat Klien dapat minum obat secara teratur 2x sehari 7. Pemeliharaan Perawatan lanjut akan dilakukan oleh keluarga klien
VIII. Mekanisme Koping 1. Adaptif Klien dapat menunjukkan kemampuan berbicara dengan orang lain, teknik relaksasi, dan olahraga 2. Maladaptif Reaksi lambat atau sedih, mencederai diri dan menghindar IX.
Masalah Psikososial 1. Klien mempunyai masalah dengan orang tuanya karena selalu dikekang dan mengikuti kemauan orang tuanya. 2. Klien memiliki masalah di dalam ekonomi keluarganya karena keluarga klien tiba-tiba jatuh miskin
X.
Kurang Pengetahuan Klien mengatakan tidak terlalu paham tentang kesehatan dan jarang mendapatkan informasi tentang kesehatan.
XI.
Aspek Medik 1. Diagonsa Medik : 2. Terapi Medik : Klien dapat minum obat secara teratur 2x sehari Obat yang didapat : Resperindol dan Haldol
XII.
Masalah Keperawatan Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul : 1) Isolasi Sosial : Menarik diri 2) Gangguan konsep diri : HDR 3) Resiko perubahan sensori persepsi : Halusinasi dengar 4) Keping individu yang efektif sampai dengan ketergantungan dengan orang lain
XIII. Pohon masalah DPD
- Halusiasi dengar
Isolasi Sosial : Menahan diri
HDR
(Effect)
(Core Problem)
(Carsa)
XIV. Diagnosa Keperawatan 1. Isolasi sosial : Menarik diri Rencana tindakan keperawatan Diagnosa : Menarik diri : Isolasi sosial Diagnosa Tujuan kriteria Isolasi sosial : Pasien mempu : menarik diri -menyadari penyebab isos -berinteraksi dengan orang lain
Intervensi Setelah Sp.1 3x pertemuan Identifikasi pasien mampu penyebab -membina -siapa yang hubungan satu rumah saling percaya dengan pasien -menyadari -siapa yang penyebab isos, dekat dengan keuntungan dan pasien kerugian -siapa yang berinteraksi tidak dekat dengan pasien
dengan orang lain -melakukan interaksi dengan orang lain secara bertahap
-apa penyebab pasien tidak ingin berinteraks dengan orang lain. Sp. 2 -evaluasi kegiatan yang lalu (sp.1) -latih berhubungan sosial secara bertahap -masukan dalam jadwal kegiatan klien Sp. 3 -evaluasi kegiatan yang lalu (sp.2) -latih acra berkenalan dengan 2 orang atau lebih -masukkan dalam jadwal kegiatan
Hari,/ tanggal Senin,7-012019
Diagnosa Keperawatan Isolasi Sosial
Selasa,8-01- Isolasi Sosial 2019
Implementasi BHSP -Mengucapkan salam -Memperkenalkan diri perawat kepada pasien -Menanyakan nama panggilan pasien yang disenangi -Menyebutkan kontrak pertemuan, topik, waktu dan tempat Pertemuan ke-1, SP 1 Isos. 1. Membina hubungan saling percaya 2. Mengidentifikasi penyebab isos 3. Berdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kurangi tidak berinteraksi 4. Mengajarkan berkenalan dengan seseorang
Evaluasi S : “Nama saya Yasrun” O : Berjabat tangan (+) Kontak mata (–) Komunikasi verbal seperlunya A : BHSP mulai terbina P : Lanjutkan SP 1 SP 1 Isolasi sosial S: -Pasien mengatakan namanya Yasrun -Pasien mengatakan malas berinteraksi dengan klien lain karena tidak ada untungnya -pasien mengatakan selama di RS tidak ada satupun orang yang klien kenal O: -Pasien Nampak menyendiri -Afek pasien tumpul -Pasien mempraktikkan berkenalan A: -Pasien mampu menyadari penyebab isolasi sosial -Pasien mampu menjelaskan keuntungan dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain -Pasien mampu mempraktikkan berkenalan dengan orang lain
Isolasi Sosial
Pertemuan ke-2 Sp2 Isos 1. Mengevaluasi Sp 1 2. Melatih berhubungan sosial secara bertahap 3. Memasukan kedalam jadwal kegiatan klien
P: PP : Evaluasi SP 1, Isolasi sosial, jika berhasil lanjut Sp 2 PK : Latihan cara berkenalan dan masukan ke dalam jadwal harian Sp 2 Isolasi Sosial S: -Pasien mengatakan tahap-tahap cara berkenalan -Pasien mengatatkan nama nya -Pasien mengatakan senang bis berkenalan dengan suster “J” O: -Pasien tampak senang berkenalan dengan suster “J” -Pasien bersama perawat menyusun jadwal harian klien -Pasien masih ingat dengan SP 1 Isolasi sosial A: -Pasien mampu berkenalan dengan orang pertama -Pasien mampu menjelaskan cara berkenalan dengan orang lain P: -PP: Evaluasi Sp 1, Sp 2, isolasi sosial, jika berhasil lanjut Sp 3 -PK: Praktikkan cara berkenalan dengan perawat/pasien lain dan masukkan kedalam jadwal harian klien
Isolasi Sosial
Pertemuan ke-3 Sp 3 Isolasi sosial. 1. Mengevaluasi Sp 1 dan Sp 2 2. Melatih cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih 3. Masukan kedalam jadwal kegiatan klien
Sp 3 Isolasi Sosial S: -Pasien mengatakan sudah berkenalan dengan 2 orang yaitu, Putra dan Pelik -Pasien mengatakan kemarin berkenalan dengan suster “J” -Pasien mengatakan senang bisa berkenalan dengan Rahmat O: -Pasien tampak berkenalan dengan Tn. R -Pasien tampak cerita setelah berkenalan dengan Tn. R -Pasien menyusun jadwal harian bersama perawat A: Sp 3 Isolasi sosial teratasi -Pasien mampu menjelaskan kembali cara-cara berkenalan -Pasien mampu berkenalan dengan orang lain P: PP: Evaluasi Sp 1, Sp 2, Sp 3 isolasi sosial, jika berhasil lanjut intervensi selanjutnya PK: Terus berkenalan dan berbincangbincang dengan pasien/perawat lain diruangan masuk dan masukan kedalam jadwal harian pasien
Hari/Tanggal Implementasi Senin 1. Membina hubungan saling 07-01-2019 percaya -Mengucapkan salam -Boleh saya ngobrol dengan bapak? Saya perawat “Jesi” -Nama bapak siapa? Dan senang dipanggil siapa?
Selasa 08-01-2019
-Selamat siang bapak, ,masih ingat dengan saya? -Bagaimana perasaan hari ini? Tidurnya nyenyak? -Apakah bapak masih susah untuk bicara dengan orang lain? -Kita berbincang-bincang nanti kurang lebih 15 menit ya pak? Bapak setuju?
Rabu 09-01-2019
1. Mengontrol isolasi sosial dengan patuh minum obat -Selamat pagi pak?Masih ingat dengan saya? -Nah bapak, setelah melakukan cara berkenalan, kita mengontrol menarik diri bapak dengan teratur minum obat. Obat yang harus bapak minum adalah Resperidol dan Haldol 2x sehari! -Bagaimana bapak sudah mengerti? -Nanti kalo sudah waktunya bapak minum obat, bapak bisa meminta sama perawatnya! -Bercakap-capak tentang patuh minum obat sudah selesai, bagaimana kalo besok kita ngobrol lagi, kita akan
Evaluasi S: “Wa’alaikumussalam” “Nama saya “Biasa dipanggil O: Klien tampak tenang, kontak mata dengan perawat A: Masalah teratasi P: Intervensi dilanjutkan S: “Iya bu, masih bu” “Ibu Jesi” “Baik bu” “Nyenyak bu” “Iya bu masih” “Iya bu” O: Klien tampak tenang menjawab pertanyaan, kontak mata – A: Masalah teratasi P: Intervensi dilanjutkan S: “Iya bu” Masih bu, Ibu Jesi” “Oo iya bu, harus 2x sehari ya bu” “Iya sudah bu” “Iya bu” “Baik bu” O: Klien kurang aktif, sesekali pandangan klien kosong A: Masalah menarik diri P: Intervensi dilanjutkan
Kamis 10-01-2019
berkenalan dengan orang lain? 1. Mengontrol isos dengan cara berkenalan dengan 2 orang -Selamat siang bapak?Masih ingat dengan saya? -Sesuai dengan janji kita kemarin kita akan mambahas tentang berkenalan dengan orang lain -Apakah bapak masih sering menyendiri? -Jadi seperti yang saya ajarkan tadi cara berkenalan dengan orang lain, pertama angkat tangan untuk bersalaman dan selanjutnya sebutkan nama, mengerti pak?
S: “Iya bu” Masih bu, Ibu Jesi” “Iya bu” “Masih terkadang bu” “Baik bu, saya sudah mengerti cara berkenalan dengan orang lain” A: Klien tampak tenang, percakapan singkat dan padat O: Menarik diri P: Intervensi dilanjutkan