Kitchen Preparation Baru.docx

  • Uploaded by: ZaraFajria
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kitchen Preparation Baru.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 524
  • Pages: 3
Alat dan Bahan Alat : Mikroskop Solasi transparan Object glass

Bahan: Nasi sisa

Langkah Kerja 1. 2. 3. 4.

Menyiapkan nasi putih lalu meletakkan di tempat terbuka selama tiga hari Mengamati perubahan yang terjadi pada nasi. Setelah muncul warna oren pada nasi diamati menggunakan mikroskop. Pengamatan menggunakan teknik "kitchen preparation", solasi transparan di tempelkan pada koloni jamur sehingga jamur akan menempel pada solasi 5. Solasi dilekatkan pada object glass lalu diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah hingga kuat 6. Hasil pengamatan dicari deskripsi dan keterangan lainnya. Hasil Nasi yang didiamkan di tempat terbuka selama 3 hari memunculkan jamur yang berwarna oren kekuningan. Jamur yang tumbuh pada nasi merupakan jamur Monila sitophila

Monila sitophila pada nasi yang didiamkan

Monila sitophila Perbesaran 40 x 10

Pembahasan Percobaan ini dilakukan dengan metode kitchen preparation, dimana dengan menggunakan metode ini menggunakan cara kerja yang sederhana serta bahan-bahan yang diperlukan mudah didapatkan. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui jenis jamur yang tumbuh pada nasi. Percobaan dilakukan dengan membiarkan nasi selama beberapa hari tanpa terkena sinar matahari sampai permukaan nasi berwarna kekuningan. Kemudian kami melakukan pengamatan menggunakan mikroskop di laboratorium terhadap permukaan nasi yang berwarna kuning tsb. Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat jamur yang tumbuh pada permukaan tersebut dengan ciri-ciri morfologi diantaranya berwarna jingga, berstruktur seperti tepung, dalam pengamatan mikroskop terlihat seperti butiran butiran kecil yang menempel pada benang benang kecil. Klasifikasinya adalah sebagai berikut Monilia sitophila

Dikenal pula dengan nama ilmiahnya Monilia sitophila. Jamur Monilia sitophila termasuk dalam kelompok kapang (jamur berbentuk filamen). Sebelum diketahui perkembangbiakan secara seksualnya, jamur ini masuk ke dalam kelompok Deuteromycota, tetapi setelah diketahui fase seksualnya (teleomorph), yaitu dengan pembentukan askus, maka masuk ke dalam golongan Ascomycota. Secara umum klasifikasi Jamur Monilia sitophila Kingdom: Phylum: Subphylum: Class: Order: Family: Genus:

   

Fungi Ascomycota Pezizomycotina Ascomycetes Sordariales Sordariaceae Monilia

Konidiofor dapat tunggal atau bercabang, konidiofor memproduksi rantai cabang konidia yang oval Hifa yang matang membentuk penebalan dinding menjadi bentuk persegi empat (artoconidia) yang dihubungkan oleh disjunctor Hifa bersepta sepanjang garis akan terbagi menjadi artoconidia Blastoconidia merupakan konidiofor yang muncul langsung dari hifa

SIKLUS HIDUP Monilia sitophila merupakan jenis jamur yang tergolong ke dalam Filum Ascomycota. perkembangbiakan secara seksual dengan pembentukan ascosporangia. 1)Mula-mula Hifa berbeda jenis saling berdekatan. 2)Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan membentuk Anteridium, masing-masing berinti haploid. 3)Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran yang menghubungkan askogonium dan anteridium. 4)Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi plasmogami.

5)Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang dikarion. Pertumbuhan terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan. 6)Pada ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa askogonium yang dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada askokarp membentuk askus dengan inti haploid dikariotik. 7)Di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid. 8)Di dalam askus terdapat 8 buah spora. Spora terbentuk di dalam askus sehingga disebut sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai, spora askus akan tumbuh menjadi benang hifa yang baru. sedangkan perkembangbiakan secara aseksual dengan pembentukan konidia. Dari hasil pengamatan dapat ditemukan konidia yang menjadi ciri perkembangan aseksual pada filum ascomycota. Ciri lain yang ditemukan adanya hifa bersekat, multiseluler, hifa bercabang.

Related Documents

Kitchen
November 2019 48
Kitchen
October 2019 62
Kitchen
November 2019 39
Kitchen
October 2019 51
Kitchen
November 2019 56

More Documents from ""