Kita sering mendengar kalimat “Man Jadda Wajada”. Pepatah Arab memiliki arti “Siapa yang bersungguh-sungguh pasti dapat”. Kata kunci dari pepatah ini adalah bersungguh-sungguh. Pepatah ini menyatakan bahwa ada korelasi antara sungguh-sungguh dan hasil akan kita dapatkan saat melakukan sesuatu. Mengapa kita harus bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu? Alasannya adalah wajada. Supaya kita mendapatkan hasil sesuai dengan harapan. Memang dalam hidup ini Allah SWT telah menentukan takdir manusia sejak lama. Namun takdir tersebut harus dicapai dan bahkan dapat dirubah dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh. Jika kita menginginkan sesuatu, maka kuncinya adalah usaha yang sungguh-sungguh. Karena hal tersebut akan menjadi modal dalam mengatasi halangan dan rintangan kelak ketika kita mengejar impian kita. Allah telah menyampaikan dalam beberapa surah dalam Al-Qur’an untuk bersungguh-sungguh dalam melakukan segala hal. Misalnya dalam ayat berikut
َّ ِإ َّن َّللاَ ََل يُغ َِي ُر َما ِب َق ْو ٍم َحتَّى يُغ َِي ُروا َما ِبأ َ ْنفُ ِس ِه ْم Sesungguhnya Allah tak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (Q.S. ar-Ra‘d : 11) dan pada ayat berikut
َّ سبُلَنَا َوإِ َّن ََّللاَ َل َم َع ْال ُم ْح ِسنِين ُ َوالَّذِينَ َجا َهدُوا فِينَا َلنَ ْه ِديَنَّ ُه ْم “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk mencari keridhoan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami” (QS. Al- Ankabut : 69) Kedua dalil tersebut mengisyaratkan bahwa dalam hidup kita harus selalu berusaha dengan sungguhsungguh seraya mencari ridho Allah atas apa yang kita kerjakan. Namun ada hal yang perlu diingat. Allah lebih tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Jika apa yang kita inginkan tidak tercapai, maka Insyaallah Allah akan memberikan sesuatu yang lebih baik dari apa yang kita inginkan. Sehingga selain bersungguh-sungguh harus diiringi dengan ikhlas dan sabar. Menurut Syaikh Mu’min Fathi al-Haddad, dalam Kaifa Takhsya’u fi Shalatika wa tadfa’u min Wasawisika, menyatakan bahwa, keikhlasan tidak akan sempurna tanpa adanya kesungguhan, dan tiada kesungguhan tanpa adanya keikhlasan. Sedangkan kesungguhan dan keikhlasan tidak akan dapat sempurna kecuali dengan kesabaran. Jadi sejauh mana kita telah berusaha? Apakah usaha kita selama ini kurang atau telah cukup? Semoga Allah meridhoi usaha kita dan kita akan mendapatkan hasil sesuai dengan yang kita harapkan. Aamiin ya rabbal’alamin https://www.motivasi-islami.com/membumikan-man-jadda-wa-jada/