Khutbah Jum'at: Puasa Sebagai Penawar

  • Uploaded by: Indra Sutriadi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Khutbah Jum'at: Puasa Sebagai Penawar as PDF for free.

More details

  • Words: 1,444
  • Pages: 5
Menjadikan Puasa Sebagai Penawar*

ِ ‫ وَ مِنْ سَيّئَا‬،‫ وَ نَعُوذُ بِالِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا‬،ُ‫ وَ نَسْتَغْفِرُه‬،ُ‫ وَ نَسْتَعِينُه‬،ُ‫إِنّ اْلحَمْدَ لِ نَحْمَدُه‬ ‫ت‬ َ‫ و‬،ُ‫ وَ أَشْهَدُ أَنْ لَ إِلَهَ إِلَ ال‬،ُ‫ وَ مَنْ يُضِْللْ فَلَ هَادِيَ لَه‬،ُ‫ مَنْ يَهْدِهِ الُ فَلَ مُضِلّ لَه‬،‫أَعْمَالِنَا‬ ُ‫أَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُولُه‬ (َ‫ )يَا أَيّهَا الّذِينَ آمَنُوا اتّقُوا الَ حَقّ تُقَاتِهِ وَ لَ تَمُوتُنّ إِلّ وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُون‬:‫قَالَ تَعَالَى‬ َ‫ )يَا أَيّهَا النّسُ اتّقُوا رَبّكُمُ الّذِي َخلَقَكُمْ مِن نّفْسٍ وّحِدَةٍ وّ خََلقَ مِنْهَا زَوْجَهَا و‬:‫وَ قَالَ أَيْضًا‬ ْ‫بَثّ مِنْهُمَا رِجَالً كَثِيًا وّ نِسَاءً وّ اتّقُوا الَ الّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَ الْأَرْحَامَ إِنّ الَ كَانَ عَلَيْكُم‬ (‫رَقِيبًا‬ َ‫ ) يَا أَيّهَا الّذِينَ آمَنُوا اتّقُوا الَ وَ قُولُوا قَوْلً سَدِيدًا يّصِْلحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ و‬:ُ‫وَ قَلَ َجلّ َجلَ لَه‬ (‫يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَ مَنْ يّطِعِ الَ وَ رَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا‬ َ‫ و‬،َ‫ وَ خَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمّدٍ صَلّى الُ عَلَيْهِ وَ سَلّم‬،ِ‫ فَإِنّ َأحْسَنَ الْكَلَمِ كَلَمُ ال‬:ُ‫أَمّا بَعْد‬ ِ‫ وَ كُلّ ضَلَلَةٍ فِى النّار‬،ٌ‫ وَ كُلّ بِدْعَةٍ ضَلَلَة‬،ٌ‫ وَ كُلّ مُحْدَثَتٍ بِدْعَة‬،‫شّرّ ْالُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا‬ Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Segala puji bagi Allah  yang telah memberikan kepada kita nikmat iman dan islam sebagai nikmat yang terbesar dan teragung di dunia ini. Kemudian tidak lupa pula dari mimbar Jum'at ini khatib menghimbau seluruh jama'ah Jum'at dan diri kami sendiri untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah . Terutama di bulan yang penuh berkah ini, bulan Ramadhan, bulan yang telah dikhususkan oleh Allah  kepada orang-orang yang beriman untuk menempa diri menjadi insan-insan bertakwa. Sebagaimana firman Allah ,

ْ ‫ياأيا ا ّ َلين ءامنوا كتب عل‬ ‫لين ِمن‬ ‫كم الِّصيام‬ ‫ي‬ ِ َ ّ ‫كَما كُِتب َعَل ا‬ َ َ َ َ ِ ُ ُ َ َ َ ِ َ ُّ َ َ ُ َ َ َ ُ ُ ْ ‫قْبِلكْم لعل َك‬ ‫تقون‬ ‫ت‬ ‫م‬ ّ ََ ُ َ َ ُ َّ َ ُ

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Al-Baqarah: 183)

Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Dari Abdullah ibn Amr  bahwa Rasulullah  bersabda, “Puasa dan al-Qur`an memberi syafaat kepada hamba pada hari kiamat. Puasa berkata, 'Yaa Rabbi, saya menahan dia dari makan dan syahwatnya di siang hari, maka berilah kepadaku syafa’at untuknya'. al-Qur`an berkata, 'Saya menahannya dari tidur di malam hari maka berilah kepadaku syafa’at untuknya'. Maka keduanya pun memberi syafaat.” (Shahih Targhib wat Tarhib) Sungguh antara al-Qur`an dan puasa mempunyai hubungan yang sangat erat, karena salah satu hikmah yang paling agung dan yang paling penting dari disyariatkannya puasa di siang hari

Ramadhan adalah untuk menyiapkan hati agar bisa mentadabburi (merenungi) al-Qur`an pada waktu membacanya di saat qiyamullail (tarawih). Tapi yang kita lihat, banyak manusia menyia– nyiakan kebaikan yang agung ini dimana mereka berlebih-lebihan dalam makan dan minum di waktu berbuka, di saat makan malam dan di waktu sahur. Akibat kekenyangan di waktu sahur menjadikan kantuk dan malas beribadah di siang hari sehingga tidaklah puasa itu terasa melainkan hanya tidur yang panjang. Kemudian di waktu berbuka puasa kebanyakan makan menjadikan puasa di siang hari tidak terasa melainkan hanya menunda waktu makan dan akhirnya menjadikan malas mengerjakan shalat malam dan membaca al-Qur`an di malam hari. Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Tujuan puasa secara umum adalah untuk menjaga tubuh dan secara khusus untuk menjaga hati dari racun-racun makanan dan minuman. Inilah kandungan sabda Nabi , “Sesungguhnya pada puasa itu ada penawar.” Senada dengan itu diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud  ia berkata,

‫ يَا مَعْشَ َر‬: ‫كُنّا مَعَ النّبِيّ صلى ال عليه و سلم فَقَالَ رَسُوْلُ ال صلى ال عليه و سلم‬ ْ‫ وَمَنْ لَم‬،ِ‫ وََأحْصَنُ لِلْفَرْج‬،ِ‫ فَإِنّهُ أَغَضّ لِلْبَصَر‬،ْ‫ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيََتزَوّج‬،ِ‫الشّبَاب‬ ٌ‫ فَإِنّهُ لَهُ وِجَاء‬،ِ‫ فَعَلَيْهِ بِالصّوْم‬،ْ‫يَسْتَطِع‬ Suatu ketika kami bersama Nabi  lalu beliau bersabda : “Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu, maka hendaknya dia menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang-siapa belum mampu, maka hendaknya dia berpuasa, karena puasa merupakan perisai baginya”. (HR. al-Bukhari dan Muslim) Pengertian puasa pada dua hadits di atas bukanlah hanya dengan menahan diri dari makan dan minum beberapa saat, kemudian melampiaskannya dengan makan yang lebih banyak baik di waktu berbuka atau di waktu sahur. Puasa semacam ini dengan tanpa ragu, bukanlah puasa yang bermanfaat. Puasa yang bermanfaat bagi pelakunya adalah yang dilalui tanpa rasa kenyang pada waktu berbuka, di malam hari serta di waktu sahur. Diriwayatkan dari Miqdam Ibn Ma’di Karib dimana beliau mendengar bahwa Rasulullah  bersabda, “Tiada tempat yang paling buruk yang dipenuhi oleh manusia daripada perutnya. Cukup bagi manusia beberapa suap saja untuk menegakkan tulang belakangnya, dan jika tidak maka sepertiga (dari perutnya) untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim) Hadits ini adalah sumber dasar yang menghimpun seluruh dasar ilmu kedokteran. Diriwayatkan bahwa Ibnu Abi Masawaih, seorang dokter, pada saat membaca hadits ini dalam kitab Abi Khaitsamah -rahimahullah- beliau berkata, “Kalau orang-orang menggunakan hadits ini, niscaya mereka terbebas dari berbagai penyakit dan derita dan pasti tempat-tempat berobat dan apotek akan sepi.” Ilmu kedokteran modern dan pengobatan alternatif telah menetapkan urgensinya puasa dalam rangka menjernihkan hati dan peranannya baik dalam bidang kerohanian atau juga dalam bidang jasmaniyah. Itu dikarenakan jikalau hati istirahat dari berbagai racun makanan dan minuman maka akan jernih dan lembut. Maka jelaslah puasa yang sebenarnya bukanlah sekedar memindahkan waktu makan dan minum dari siang hari menjadi malam hari dan diwaktu sahur.

.ُ‫بَارَكَ ال لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَجَ َعلَنَا ال مِنَ الّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتّبِعُوْنَ أَحْسََنه‬ َ‫أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ ال لِيْ وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْن‬ Khutbah Kedua

َ‫اَلْحَمْدُ ل الّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقّ لِيُظْهِ َرهُ عَلَى الدّيْنِ كُلّهِ وَلَوْ كَ ِره‬ َ‫الْمُشْرِكُوْن‬ ‫أَشْهَدُ أَنْ ل إله إِلّ ال َوأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا رَسُوْلُ ال‬ (( َ‫)) يَاأَيّهاَ الّذِينَ ءَامَنُوا اتّقُوا ال َحقّ تُقَاتِهِ وَلَ تَمُوتُنّ إِلّ وَأَنتُم مّسْلِمُون‬: ‫قَالَ ال تعال‬ :ُ‫ أَمّا بَعْد‬،َ‫اللهم صَلّ عَلَى مُحَمّدٍ وَ َعلَى أله َوأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْن‬ Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Demikianlah salah satu hikmah disyariatkannya puasa, yang sebenarnya tanpa harus bersusah payah merujuk dan meluangkan waktu untuk banyak membaca tulisan-tulisan mengenai hikmahhikmah puasa. Cukuplah bagi kita firman Allah ,

ْ ْ ْ ْ ‫علُمون‬ ‫وأن ت‬ َ ّ‫خي ُل‬ َ ‫كم ِإن كُنُت َت‬ ُ َ ‫صومُوا‬ ُ َ َ َ َ

“Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (al-Baqarah: 184)

Itu adalah risalah dari Tuhan semesta alam, di mana membawa sangat banyak sekali arahan dan bimbingan. Allah telah menetapkan bagi kita kaidah yang sangat agung ini yaitu: “Bahwa puasa itu lebih baik bagi kita.” Sebagian kebaikan puasa telah terbukti dengan pembuktian melalui pengalaman dan juga melalui pembuktian para ulama yang telah mengukuhkan pentingnya hubungan antara puasa dengan fikiran, pemahaman dan tadabbur. Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Para generasi pendahulu kita dari kalangan orang-orang yang beriman begitu memahami hal ini sehingga mereka banyak merasakan kelaparan daripada kekenyangan. Ibnu Umar  berkata, “Saya belum pernah kenyang semenjak saya masuk Islam.” Al-Marwazi -rahimahullah- berkata, “Saya bertanya kepada Abu Abdillah (Imam Ahmad), 'Mungkinkah seseorang menemukan hatinya lembut waktu kenyang?' Imam Ahmad -rahimahullah- menjawab, 'Saya kira tidak.'” Muhammad Ibn Wasi’ -rahimahullah- berkata, “Barangsiapa sedikit makanannya dia akan faham dan akan lebih faham, jernih dan lembut. Sungguh banyak makan itu membuat malas untuk melakukan hal-hal yang diperlukan.” Sulaiman ad-Darani -rahimahullah- berkata, “Jikalau kamu menginginkan keperluan dunia atau akhirat, maka janganlah makan kecuali kalau sudah selesai, karena makan mengubah akal.” Abu Imran al-Jauni -rahimahullah- berkata, “Telah tersebar bahwa barangsiapa yang ingin hatinya terang maka sedikitkanlah makan.”

Sufyan ats-Tsauri -rahimahullah- menulis untuk Utsman Ibn Zaidah, “Kalau anda ingin badan anda sehat dan tidur sedikit, maka sedikitkanlah makan.” Ibrahim bin Adham -rahimahullah- berkata, “Barangsiapa menguasai perutnya, maka dia telah menguasai agamanya. Barangsiapa bisa mengendalikan rasa laparnya maka dia memiliki akhlaq yang baik.” Hasan Ibn Yahya al-Khusyani -rahimahullah- berkata, “Barangsiapa ingin bercucuran air matanya dan lembut hatinya, maka hendaklah dia makan dan minum untuk setengah perutnya.” Imam Syafi’i -rahimahullah- berkata, “Sungguh, kenyang itu membuat badan malas, menghilangkan kecerdasan, mendatangkan kantuk dan melemahkan diri dari beribadah.”

‫إِنّ الَ وَمَلَئِكَتَهُ يُصَلّونَ عَلَى النّبِيّ يَآأَيّهَا الّذِينَ ءَامَنُوا صَلّوا عَلَيْهِ وَسَلّمُوا تَسْلِيمًا‬ ،َ‫ وَعَلَى آلِ ِإبْرَاهِيْم‬،َ‫ كَمَا صَلّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْم‬،ٍ‫ وَعَلَى آلِ مُحَمّد‬،ٍ‫اللهم صَلّ عَلَى مُحَمّد‬ ،َ‫ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْم‬،ٍ‫ وَعَلَى آلِ مُحَمّد‬،ٍ‫ اللهم بَارِكْ عَلَى مُحَمّد‬.ٌ‫إِنّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد‬ .ٌ‫ إِنّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد‬،َ‫وَعَلَى آلِ إِْبرَاهِيْم‬ ‫ رَبّنَا َظلَمْنَا أَنْفُسَنَا َوإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا‬،ِ‫اللهم اغْـفِـرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَات‬ ‫ اللهم‬.ِ‫ رَبّنَا آتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّار‬،َ‫لَنَكُونَنّ مِنَ الْخَاسِرِْين‬ ِ‫ اللهم إِنّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوّل‬.‫إِنّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى‬ ‫ وَصَلى‬.َ‫ وَآ ِخرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ ل رَبّ الْعَالَمِيْن‬.َ‫عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِك‬ .َ‫ال َعلَى نَبِيّنَا مُحَمّدٍ وَعَلَى آِلهِ وَصَحْبِهِ وَ َسلّم‬

* Diadaptasi dari tulisan “Hubungan Antara Tadabbur Alqur'an Dengan Puasa”, http://www.alsofwah.or.id/? pilih=lihatquran&id=124

Related Documents


More Documents from "Amirddin"