Khotbah Di Kantor.docx

  • Uploaded by: Clementie Oleng
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Khotbah Di Kantor.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,612
  • Pages: 4
Amsal 8:1-36 Senang sekali saya bisa berjumpa dengan bapak, ibu, sdr, keluarga besar kantor Inspektorat Kab. Kepl. Sangihe. Kalau kita masih ada sampai detik ini, itu hanya sematamata karena KASIH KARUNIA Tuhan. Hidup ini seutuhnya ada dalam kendali Tuhan. Manusia tidak ada sesuatu yang lebih di dalam dirinya yang dapat diandalkan di hadapan Tuhan. Hidup ini tidak bisa ditebak, semuanya berada di dalam kuasa Tuhan sendiri. Ambil saja contoh peristiwa sekitar kita; beberapa hari yang lalu saya memimpin ibadah pemakaman di Tamako yang meninggal suami istri hanya berselang beberapa jam. Terhadap kenyataan kehidupan ini ; bahwa kitorang hidup hanya karena kemurahan Tuhan semata karena itu kita diminta hidup berserah kepada Tuhan. Perhatikan ayat 1-3, hikmat bagaikan orang yang memiliki suara dan berseru di tempat-tempat tinggi di tepi jalan, di persimpangan jalan-jalan ia berdiri, disamping pintu-pitu gerbang, di depan kota, pada jalan masuk pintu-pintu, ia berseru dengan nyaring. Ditawarkannya hikmat di tempat-tempat pertemuan umum ini memperlihatkan bahwa hikmat itu penting, bahkan diperlukan bukan hanya oleh tertentu, tetapi bagi semua golongan. Hikmat tidak hanya berguna dalam bidang pendidikan, tetapi juga dalam kehidupan ekonomi, politik, hukum dan lain-lain. Hikmat itu membuka mulutnya, menggunakan bibirnya untuk berbicara tentang perkara-perkara yang besar dan lurus, tentang kebenaran dan keadilan (ay 6a,7a,8a,9a). Pengajaran mulia ini bertentangan dengan kefasikan, kata-kata yang belat-belit dan serong (ay 7b,8b). Pengajaran moral ini akan diterima sebagai pengajaran yang benar, kalau orang yang menerimanya mengerti dan menemukan nilai yang sebenarnya dari pengajaran tersebut (ay 9). Panggilan hikmat atau panggilan “firman Tuhan” amat penting untuk didengarkan karena:

 Hikmat bernilai tinggi, lebih bernilai dari perak, emas dan permata, bahkan lebih dari semua yang diinginkan orang (ay 10-11)

Secara khusus dalam perikop diungkapkan bahwa ada alasan yang sangat khusus untuk mendengarkan panggilan hikmat adalah otoritas luar biasa yang dimiliki hikmat itu:

 Hikmat mempunyai kekuatan yang luar biasa dalam kehidupan manusia;

Pertama, Hikmat telah ada sebelum seluruh ciptaan lainnya diciptakan oleh Allah, bahkan

melepaskan seseorang dari ragam hambatan dalam kehidupan, berfungsi sebagai

berada di sisi Allah dalam proses penciptaan itu. Hikmat itu telah dimiliki Allah, bukan

pikiran yang penuh kekuatan dan kuasa yang memberikan kemenangan dalam

dilahirkan Allah, ketika Allah melakukan pekerjaan penciptaan, karena ia diciptakan

pergumulan, bahkan kemampuan untuk berperan sebagai pemimpin yang adil (ay

sebelum seluruh ciptaan diciptakan (lihat ay 22-26). Kedua, Hikmat itu adalah pola dasar

10-16).

(model), ia berfungsi sebagai mandor, pengawas yang mengarahkan seluruh pekerjaan

 Hikmat mendatangkan berkat, berkat itu adalah kekayaan dan kehormatn, yaitu

penciptaan

bahkan

seluruh

pemeliharaan

yang

memberikan

kebahagiaan

dan

“harta yang tetap, berupa kekayaan yang tahan lama, juga berlimpah, yang dimiliki

kesejahteraan kepada manusia di bumi. (ay 27-31). Ketiga, karena itu dapat disimpulkan

bersama-sama dengan keadilan. Berkat yang seperti ini lebih berharga daripada

bahwa hikmat itu memiliki otoritas ilahi. Hikmat menjadi mediator di antara Allah dan

perak terbaik, bahkan dari emas pilihan (ay 17-21).

manusia. Orang yang mendengarkan atau datang untuk hidup dekat dengan dia adalah

Jangan menganggap diri sendiri bijak tetapi harus Takut Tuhan. Ada kisah menarik seorang filsuf berlayar dengan perahu bersama bapak nelayan. Dalam perjalanan itu sang Filsuf bertanya kepada nelayan itu, Apa bapak tahu tentang filosofi hidup; Jawab Nelayan: saya tidak tahu; Filsuf berkata setengah dari hidupmu segera hilang. Filsuf bertanya lagi: Apa bapak tahu matematika; Nelayan menjawab: Tidak Tahun; Filsuf berkata; setengah lagi hidupmu hilang. Tiba-tiba ada ombak besar; Nelayan balik bertanya kepada filsuf : Apa bapak tahu berenang ? Jawab Filsuf Tidak tahu; Kata bapak nelayan sebentar lagi seluruh hidupmu akan hilang. Saudaraku jangan menganggap diri sendiri bijak; dan orang lain dianggap tak punya apaapa. Dalam kehidupan ini kadangkala ada orang merasa dirinya paling hebat, paling jago, lebih dari yang lain. Paling bersih dari orang lain; Padahal justru sikap yang terpuji adalah jika menganggap orang lain lebih dari diri kita, bukan yang bersangkutan secara terbuka memberitahukan kelebihan,kehebatannya.

orang yang mendengarkan Allah dan datang untuk hidup dengan Allah. Jika ini dilakukan maka dampaknya adalah mereka aka hidup berbahagia. Mereka akan mendapatkan hidup dan diperkenankan Tuhan. Hidup yang dimaksud tidak hanya bernbentuk umur panjang, tetapi juga nama baik, kekayaan dan kemuliaan. Tetapi sebaliknya malepataka akan menimpa mereka bila mereka melalaikan hikmat tersebut (band. Ay 32-35). Betapa pentingnya memilki hikmat dari Tuhan, betapa indahnya hidup bila dipimpin oleh hikmat, ternyata sungguh luar biasa dampak hidup yang berhikmat. Hikmat bukan milik orang pintar yang punya pendidikan tinggi. Hikmat hanya dimiliki oleh mereka yang rendah hati mengutamakan Tuhan dan terus membangun hubungan akrab dengan Tuhan melalui doa, belajar friman, pujian serta aktif bekerja dalam hidupnya. Pilihan ada di tangan kita, menjadi orang berhikmat atau menjadi orang fasik ? Amin.

Pembacaan Alkitab : Amsal 4: 1-6

Saudaraku jangan menganggap diri sendiri bijak; dan orang lain dianggap tak punya apa-

Senang sekali kita bisa berjumpa lagi di saat ini. Kita sungguh percaya kalau kita masih

apa. Dalam kehidupan ini kadangkala ada orang merasa dirinya paling hebat, paling jago,

bisa beribadah bersama di saat ini semata-mata Kasih Karunia Tuhan. Hidup ini seutuhnya

lebih dari yang lain. Paling bersih dari orang lain; Padahal justru sikap yang terpuji adalah

ada dalam kendali Tuhan. Manusia tidak ada sesuatu yang lebih di dalam dirinya yang

jika menganggap orang lain lebih dari diri kita, bukan yang bersangkutan secara terbuka

dapat diandalkan di hadapan Tuhan. Hidup ini tidak bisa ditebak, semuanya berada di

memberitahukan kelebihan,kehebatannya.

dalam kuasa Tuhan sendiri. Ambil saja contoh peristiwa sekitar kita; belum lama ini kami

Ketiga, memuliakan Tuhan dengan hartamu dengan hasil pertama dari penghasilan, bukan

menghadiri pemakaman di gunung yang sesungguhnya hari pemakaman itu adalah hari

hasil kedua ya, atau sisa. Kehidupan orang Kristen yang sungguh-sungguh percaya kepada

pernikahan salah seorang cucu dari opa yang meninggal.

Tuhan harus dibuktikan bagaimana kita mau megambil bagian dalam pekerjaan Tuhan

Terhadap kenyataan kehidupan ini ; bahwa kitorang hidup hanya karena kemurahan

melalui pemebrian terbaik kita. Persembahan yang baik tidak dilihat dari jumlahnya yang

Tuhan semata karena itu kita diminta hidup berserah kepada Tuhan. Sepanjang bula Juli

banyak, tetapi dilihat dari kualitas motivasi orang yang memberikannya. Jika motivasi kita

ini kita sedang merenungkan firman Tuhan dari kitab Amsal yang telah diawali dengan

benar memberi jumlah bukan patokan. Sebab jumlah hanya mewakili pemebrian itu

Amsal pasal 1 yang menekankan tentang TAKUT AKAN TUHAN sebagai tujuan utama

sendiri. Tetapi hati yang bersyukur akan mendorong kita memberi mungkin jauh lebih

kitab ini (1:7). Kemudian dilanjutkan dengan psl 2 yang menekankan bagaimana kita

banyak. Tapi jika hati kita kikir, biar banyak doi yang kita berikan mungkin masih

berpaling secara serius menaruh perhatian pada teguran. Minggu lalu kita sudah

bergambar Patimura pegang pedang= seribu rupiah. Hari ini dalam syukur tahunan ini

merenungkan bersama pasal 3 tentang bagaimana berkat dari hikmat itu supaya dinikmati

medilihat seberapa besar pengaruh Amsal pasal tiga yang sudah dibaca direnungkan

dan dialami secara nyata dalam hidup ini dengan menekanan: 4 hal utama yaitu: pertama,

minggu lalu, dibuktikan dalam ucapan syukur di hari ini. (cerita seorang punya seekor

percaya kepada Tuhan dan tidak bersandar pada pengertian sendiri; kedua, Kedua, ayat 7:

babi lagi siap beranak lalu berdoa).....

jangan menganggap diri sendiri bijak tetapi harus Takut Tuhan.

Keempat, tidak bosan dengan pengajaran atau firman Tuhan, tetapi setia mengajar

Ada kisah menarik seorang filsuf berlayar dengan perahu bersama bapak nelayan. Dalam

generasi baru, yaitu anak-anak untuk mempersiapkan mereja memasuki hari esok di dalam

perjalanan itu sang Filsuf bertanya kepada nelayan itu, Apa bapak tahu tentang filosofi

pengenalan yang benar tentang Tuhan.

hidup; Jawab Nelayan: saya tidak tahu; Filsuf berkata setengah dari hidupmu segera

Bacaan hari ini di minggu keempat dalam rangkaian syukur tahunan jemaat Kuma

hilang. Filsuf bertanya lagi: Apa bapak tahu matematika; Nelayan menjawab: Tidak

memberikan beberapa kebenaran Ilahi yang sangat prinsip hidup :

Tahun; Filsuf berkata; setengah lagi hidupmu hilang. Tiba-tiba ada ombak besar;

Pertama, peran strategis orangtua dalam mendidik anak-anak (ay 1), bukan sembarang

Nelayan balik bertanya kepada filsuf : Apa bapak tahu berenang ? Jawab Filsuf Tidak

mendidik, tetapi mendidiknya dengan pengetahuan yang baik(ay 2). Pendidikan bagi

tahu; Kata bapak nelayan sebentar lagi seluruh hidupmu akan hilang.

anak-anak pertama-tama dan utama merupakan tanggungjawab dari orangtua; sejak zaman

batu tulis, gref tempo dulu, pake batu leis, hingga berkembang ke zaman kertas, dan di era

anak agar ; jangan lupa, jangan menyimpang ;jangan meninggalkan didikan orangtua,

modern ini anak-anak diperhadapkan

jangan meninggalkan hikmat.

dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang

serba maju era digital, dengan media elektronika. Tugas kitalah sebagai orangtua untuk

Pilihan ada di tangan kita, memilih hikmat atau yang lain ?

mempersiapkan, menyediakan,memberikan pendidikan yang layak dan yang paling utama

Amin.

mendidik mereka menjadi anak-anak yang Takut akan Tuhan. TAKUT AKAN TUHAN dari kata YIRAT YAHWE; kata Yirat memiliki arti pertama yaitu menaruh respek; atau menaruh perhatian serius penuh hormat, kekaguman. Kurang lebih 14 kali Yirat Yahwe ditemukan dalam kitab Amsal dengan bentuk penekanan pengajarannya yang beragam : Coba kita lihat beberapa bagian: 8:13  Yirat yahwe; manaruh respek kepada TUHAN membenci kejahatan, aku benci kepada kesombongan, kecongkakan,tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat  Takut akan Tuhan =YIRAT YAHWE memperpanjang umur, tetapi tahun-tahun orang fasik diperpendek  Bagian berikut perhatikan Amsal 14:26 : dalam Yirat Yahwe ada ketentraman yang besar; bahkan ada perlindungan  Kita baca bersama 14:27: Yirat yahwe adalah sumber kehidupan. Karena ternyata orang pintar, orang pande belum tentu memiliki hikmat, kita buka Ayub 28: 12, 28. Kedua, lewat bacaan saat ini kita diingatkan bahwa anak memiliki tempat yang special di hati Tuhan. Kita diminta untuk memeberi pendidkan di dalam kasih. Sejak awal Tuhan memberi panduan etika kehidupan melalui 10 Hukum dalam Keluaran 20:1-20; secara spesial pada hukum yang kelima menekankan tentang bagaimana hubungan orangtua anak; anak denggan orangtua supaya terjaga dan terpelihara di dalam kasih sejati. Ketiga, dihadapan Tuhan, kita yang sudah menjadi orangtua, dan anak-anak kita samasama anak, yaitu anak Tuhan. Dalam catatan ayat 5dan 6 mengisyaratkan bagi seorang

Related Documents

Khotbah Di Kantor.docx
November 2019 22
Khotbah Jum'at
May 2020 15
Khotbah Hijriyah.docx
April 2020 19
Khotbah Nikah.docx
June 2020 20
Khotbah Lukas.docx
November 2019 19

More Documents from "Clementie Oleng"

Khotbah Di Kantor.docx
November 2019 22
Khotbah Lukas.docx
November 2019 19
Kita Sayang.docx
November 2019 31