Kewenangan Klinis Ahli Analis.docx

  • Uploaded by: Anonymous aVwzs8
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kewenangan Klinis Ahli Analis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,325
  • Pages: 12
KEWENANGAN KLINIS AHLI ANALIS Kewenangan Klinis Ahli Teknologi Laboratorium Medik (selanjutnya disebut ATLM=Analis Kesehatan)adalah uraian intervensi ATLM yang dilakukan oleh tenaga laboratorium Medik berdasarkan area praktiknya yang tidak lepas dari standar profesi. Kewenangan Klinis Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) didapatkan setelah melalui proses kredensial yang dilakukan oleh Sub Komite Kredensial KomiteNon Medik Non Perawatan (KNMNP)yang dibentuk oleh Direktur RS. Sehubungan RS kami pertama kali mengikuti akreditasi terbaru berbasis keselamatan pasien Desember 2015 ini, maka menjadi sebuah kelaziman bahwa laboratorium masuk dan aktif dalam komite Non Medik Non Keperawatan, salah satu tugasnya adalah membuat kewenangan klinis ATLM dan Kredensial ATLM. Uraian Umum: Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan atau Analis medis dan memiliki kompetensi melakukan analisis terhadap cairan dan jaringan tubuh manusia untuk memnghasilkan informasi tentang kesehatan perseorangan dan masyarakat sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. Seorang ATLM dalam praktik bekerja di laboratorium memiliki kualifikasi ijazah Diploma tiga ahli teknologi laboratorium medik dan atau diploma empat sebagai Sarjana terapan teknologi laboratorium medik atau Sarjana teknologi laboratorium kesehatantelah memiliki STR sebagai tanda registrasi tenaga kesehatan bidang kelaboratoriuman medik. Seorang ATLM yang menyelenggarakan atau menjalankan praktik di bidang pelayanan kesehatan wajib memiliki Surat Izin Praktik Ahli Teknologi Laboratorium Medik (SIP-ATLM) ditempat kabupaten/kota domisili melakukan praktik dengan kualifikasi faslitas pelayanan: patologi klinik, patologi anatomi, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, biologi molekuler, riset medik, reproduksi manusia, sitogenetik, forensik, pengujian narkotika dan psikotropika, toksikologi, imunologi, virologi dan atau serologi. Uraian Khusus: ATLM dalam melaksanakan praktik klinik di rumah sakit harus didapat melalui proses kredensial yang dilakukan oleh Sub Komite Kredensial Komite Non Medik Non Perawatan. ATLM dalam memberikan pelayanan kesehatan hanya dapat melakukan pelayanan atas permintaan tertulis dengan keterangan klinis yang jelas dari tenaga medis dan bidan. Tugas Pokok 1. Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses spesimen 2. Melaksanakan uji analitik terhadap reagen dan spesimen 3. Mengoperasikan dan memelihara peralatan/instrumen laboratorium 4. Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan prosedur pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan maslaah yang berkaitan dengan data hasil uji 5. Mengevaluasi teknik, instrumen, dan prosedur baru untuk menentukan mafaat kepraktisannya. 6. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan efisien untuk menginterpretasikan hasil uji laboratorium 7. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan laboratorium 8. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik kelaboratoriuman 9. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan. Kewenangan Klinis (Clinical Privillage) 1. Kewenangan klinis adalah wewenang yang diberikan oleh rumah sakit kepada staf laboratorium sebagai ahli teknologi laboratorium medik (ATLM) yang memberikan pelayanan laboratorium sesuai dengan tingkat kompetensi yang dimiliki oleh staf ATLM tersebut. 2. Kewenangan klinis diberikan oleh komite non medik non keperawatan melalui sub komite kredensial 3. Kewenangan klinis diberikan setelah staf laboratorium ATLM mengikuti uji kompetensi yang dilakukan

oleh rumah sakit melalui komite non medik non keperawatan beserta tim asesor atau mitra bastari (peer group) 4. Uji kompetensi meliputi verifikasi portofolio, log book, surat keterangan supervisor, observasi tindakan, unjuk kerja pemeriksaan laboratorium dan wawancara. 5. Kewenangan klinis meliputi jenjang: a. Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli yang dilakukan oleh ATLM yang memiliki ijazah DIV analis kesehatan dan S1 Tekonologi Laboratorium Kesehatan. b. Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil yang dilakukan oleh ATLM dengan memiliki ijazah DIII Analis Kesehatan dan SMAK. 6. Kewenangan klinis berlaku selama 3 tahun 7. Lingkup kewenangan klinis (clinical privillege) ATLM untuk pelayanan laboratorium berpedoman pada buku putih standar dan ketentuan persyaratan sesuai acuan pada Kepmenkes RI Nomor 370 Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan dan Permenkes RI Nomor 42 tahun 2015 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Ahli Teknologi Laboratorium Medik serta Keputusan MenPAN tentang jabatan fungsional Pratana Laboratorium Kesehatan. 8. Staf Laboratorium yang baru bekerja diberikan kewenangan klinis selama 2 tahun bekerja. 9. Staf laboratorium baru pindahan maka kewenangan klinis diberikan seusai dengan kebijakan yang berlaku di RSUD. dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Uraian Kewenangan Klinis: Kewenangan ATLM dalam melakukan praktik di laboratorium medik terbagi atas kualifikasi sebagai berikut: 1. Ahli Madya Teknologi Laboratorium Medik dalam menyelenggarakan atau menjalankan praktik di bidang pelayanan kesehatan di laboratorium pada fasilitas pelayanan kesehatan mempunyai kewenangan: a. Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan di laboratorium b. Melakukan pengambilan dan penanganan spesimen darah serta penanganan cairan dan jaringan tubuh lainnya. c. Mempersiapkan, memilih serta menguji kualitas bahan/reagensia. Mempersiapkan, memilih, menggunakan, memelihara, mengkalibrasi, serta menangani secara sederhana alat laboratorium e. Memilih dan menggunakan metode pemeriksaan f. Melakukan pemeriksaan dalam bidang hematologi, kimia klinik, imunologi, imunohematologi, mikrobiologi, parasitologi, mikologi, virologi, toksikologi, histoteknologi, sitoteknologi. g. Mengerjakan prosedur dalam pemantapan mutu h. Membuat laporan hasil pemeriksaan laboratorium i. Melakukan verifikasi terhadap proses pemeriksaan laboratorium j. Menilai normal tidaknya hasil pemeriksaan untuk dikonsultasikan kepada yang berwenang k. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium l. Memberikan informasi hasil pemeriksaan laboratorium secara analitis 2. Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medik atau Sarjana Teknologi Laboratorium Kesehatan selain berwenang melaksanakan praktik ATLM juga berwenang: a. Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan laboratorium khusus dan canggih b. Melakukan pengambilan, penanganan serta menilai kualitas spesimen laboratorium untuk pemeriksaan khusus dan canggih c. Mendeteksi dini secara dini bila muncul penyimpangan dalam proses pemeriksaan di laboratorium d. Menilai hasil pengujian kelaikan alat, metode dan bahan/reagensia yang sudah ada dan baru e. Melakukan pemeriksaan dalam bidang; kimia klinik (hematologi, biokimia klinik, imunologi, imunohematologi), mikrobiologi (bakteriologi, parasitologi, mikologi, virologi), diagnostik molekuler, biologi kedokteran, histoteknologi, sitoteknologi, sitogenetika, dan toksikologi klinik sesuai bidang

keahliannya. f. Membuat laporan hasil pemeriksaan laboratorium sesuai bidang keahliannya. g. Melakukan validasi secara analitis terhadap hasil pemeriksaan laboratorium h. Merencanakan, mengevaluasi dan menindaklanjuti program pemantapan mutu laboratorium (internal dan eksternal) i. Merencanakan dan mengevaluasi program kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium j. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program standardisasi laboratorium k. Memberikan informasi secara analitis hasil pemeriksaan laboratorium khusus dan canggih l. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan efisien m. Merencanakan, melaksanakan, mengatur dan mengevaluasi kegiatan laboratorium n. Membimbing dan membina ahli madya teknologi laboratorium medik dalam bidang teknik kelaboratoriuman. Penugasan Klinis (Clinical Appointment) 1. Penugasan klinis diberikan oleh direktur rumah sakit berdasarkan rekomendasi komite non medik non perawatan. 2. Setiap staf ATLM dalam memberikan pelayanan laboratorium harus memiliki surat penugasan klinis sesuai dengan rincian kewenangan klinis yang diberikan. 3. Selama ATLM belum mendapatkan surat penugasan klinis maka wajib dalam di supervisi ruangan ditempatkan. 4. Kondisi darurat direktur rumah sakit berhak memberikan penugasan klinis kepada ATLM tanpa rekomendasi dari komite non medik non perawatan dengan waktu terbatas. 5. Fungsi seluruh pelayanan laboratorium berkaitan dengan kewenangan klinis dan penugasan yang telah ada dikoordinasikan oleh kepala ruang laboratorium. Hak ATLM dalam melaksanakan praktik klinik mempunyai hak: 1. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan profesi dan standar prosedur operasional. 2. Memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari penerima pelayanan kesehatan atau keluarganya 3. Menerima imbalan jasa dan atau tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan 4. Memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia, moral, kesusilaan, serta nilai-nilai agama 5. Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesinya 6. Menolak keinginan penerima pelayanan kesehatan atau pihak lain yang bertentangan dengan standar profesi, kode etik, standar pelayanan, standar prosedur operasional, atau ketentuan peraturan perundang-undangan 7. Memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kewajiban ATLM dalam melaksanakan praktik klinik mempunyai kewajiban: 1. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan profesi, standar prosedur operasional, dan etika profesi serta kebutuhan kesehatan penerima pelayanan kesehatan 2. Memperoleh persetujuan dari penerima pelayanan kesehatan atau keluarganya atas tindakan yang akan diberikan 3. Menjaga kerahasiaan kesehatan penerima pelayanan kesehatan 4. Membuat dan menyimpan catatan dan atau dokumen tentang pemeriksaan, asuhan dan tindakan yang dilakukan 5. Merujuk penerima pelayanan kesehatan ke tenaga kesehatan lain yang mempunyai kompetensi dan Kewenangan yang sesuai.

Pedoman Pelayanan Laboratorium RS – STANDAR KETENAGAAN Posted on May 5, 2016 by admin Belum kesempatan Baca , Klik aja disini ! BAB II STANDAR KETENAGAAN 2.1. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA. Laboratorium RS yang merupakan merupakan laboratorium klinik umum madya yang memiliki sorang dokter patologi klinik sebagai penanggung jawab teknis sekaligus kepala Instalasi Laboratorium, yang bekerja sepenuh waktu. Laboratorium memiliki 4 tenaga analis kesehatan, 1 perawat kesehatan dan 2 tenaga administrasi. Kualifikasi sumber daya manusia laboratorium adalah sebagai berikut : a. Penanggung jawab teknis / kepala Instalasi : dokter spesialis patologi klinik b. Analis Kesehatan : lulusan D3 analis kesehatan ( bergelar Amd ) c. Perawat : lulusan SPK d. Administrasi : lulusan D1 Komputer dan SMA

2.2. DISTRIBUSI KETENAGAAN. Sumber daya manusia laboratorium dibagi dalam tugas dan tanggungjawab sebagai berikut : a) Penanggungjawab teknis merangkap Kepala Instalasi : dr …, SpPK b) Analis Kesehatan : – a. Ahli Madya Kes. : Kepala Analis – b. … Amd.Kes : Penanggung jawab pengadaan reagen – c. …, Amd.Kes : Penanggungjawab kontrol kualitas – d. … Amd.Kes : Penanggungjawab pemeliharaan dan kalibrasi alat. c) Perawat Kesehatan yang bekerja sebagai tenaga sampling ; e). Administrator ;

2.3. PENGATURAN JAGA. Dengan 8 tenaga sumber daya manusia laboratorium membagi pengaturan jadwal dinas sebagai berikut : a. Dinas pagi jam 07.00 – 14.00 : 1. 2 analis kesehatan 2. 1 perawat 3. 1 tenaga administrasi b. Dinas pagi jam 07.00 – 14.30 : 1. Dokter SpPK 2. 1 tenaga administrasi c. Dinas Siang 14.00 – 21.00 : 1 tenaga analis kesehatan d. Dinas Malam 21.00 – 07.00 : 1 tenaga analis kesehatan

√ Proses Kredensial Proses Rekredensial Proses Penambahan Kewenangan klinik. Perihal : Lampiran : 1 (Satu) Berkas Kepada Yth, Ketua Komite Tenaga Kesehatan Profesional Lain Di tempat. Dengan hormat, Dengan ini kami mengajukan permohonan Surat Penugasan Klinis dan Rincian kewenangan klinik sebagai Asisten Apoteker di RSU Mitra Sehat Demikianlah permohonan ini kami sampaikan, atas perhatiannya di ucapkan terima kasih Pemohon (Aus Septi Nailufa) Berkas yang diperlukan : 1. Foto copy STR 2. Foto copy Ijazah 3. Curiculume Vitae 4. Foto copy KTP 5. Pas Foto 4 x 6 Berwarna (1 lbr) 6. Sertifikat pelatihan 7. Surat Hasil Pemeriksaan Kesehatan 8. Surat Pernyataan Telah Mengikuti Program Orientasi RINCIAN KEWENANGAN KLINIK Rekomendasi Rincian Kewenangan klinik untuk Asisten Apoteker dalam menjalankan prosedur tindakan kefarmasian di Rumah Sakit Umum Mitra Sehat diberikan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien dengan kemampuan bersikap secara bertanggung jawab dan mentaati semua disiplin dan etika profesi serta moral yang baik kepada pasien, sejawat dan masyarakat. Kewenangan ini diberikan kepada: Nama : Aus Septi Nailufa Kualifikasi : Sekolah Menengah Farmasi Kewenangan prosedur yang diberikan termasuk inti pelayanan yaitu Tindakan Klinik dalam penatalaksanaan penyakit dengan rincian untuk prosedur tindakan sebagai berikut: NO PROSEDUR TINDAKAN DIMINTA DISETUJUI KET M DS 1 Melaksanakan prosedur pencatatan dan dokumentasi perencanaan pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan a Membantu Apoteker / Pimpinan Unit membuat dokumen perencanaan b Mengarsipkan dokumen 2 Melaksanakan prosedur pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan a Mengumpulkan data vendor b Memonitor order pengadaan 3 Melaksanakan prosedur pencatatan pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang bersifat droping, hibah dan produksi a Mencatat kebutuhan yang sudah ditetapkan b Membantu apoteker dalam produksi obat c Membantu persiapan pelaksanaan prosedur produksi sesuai SPO d Melakukan produksi di bawah pengawasan Apoteker e Mengirim produk ke gudang dan membuat dokumentasi

f Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas 4 Melakukan prosedur penerimaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai SPO a Mengevaluasi kualitas fisik barang sesuai SPO b Mencatat dalam buku penerimaan c Membuat surat pengantar pengiriman ke gudang d Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas 5 Melaksanakan penyimpanan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai SPO a Mengecek barang yang datng ke gudang sesuai SPO b Melakukan penempatan barang sesuai SPO c Membuat dokumentasi sesuai SPO d Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas 6 Melaksanakan prosedur distribusi sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan dari gudang RS sesuai SPO a Verifikasi barang yang harus segera didistribusikan b Mencatat persediaan barang yang fast moving c Menerima permintaan barang dari unit yang ada di RS d Mendistribusikan barang ke unit pemesan sesuai SPO e Membuat dokumentsi f Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas 7 Melaksanakan prosedur kalkulasi biaya resep obat a Menghitung dosis/jumlah obat dalam resep yang akan diberikan b Menghitung harga obat dalam resep yang diberikan c Menyerahkan hasil kalkulasi pada kasir d Melakukan pencatatan e Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas 8 Melaksanakan prosedur penyiapan

sediaan farmasi sesuai SPO a Menyiapkan bahan obat/obat (sesuai SPO) b Menyiapkan pengemas (sesuai SPO) c Membntu pelaksanaan dispensing (sesuai SPO) d Melaksanakan pencatatan e Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas 9 Melaksanakan prosedur penyerahan obat unit dose / resep individu dibawah pengawasan Apoteker/ Pimpinan Unit a Verifikasi kesesuaian resep obat dan obat yang diberikan (sesuai SPO) b Melakukan penyerahan obat (sesuai SPO) c Membuat dokumentasi d Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas 10 Melaksanakan prosedur distribusi sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan untuk keperluan floor stock sesuai SPO dibawah supervise Apoteker / pimpinan unit a Verifikasi dokumen permintaan barang b Menyiapkan sediaan farmasi / perbekalan kesehatan c Pelaksanaan distribusi sesuai SPO d Membuat dokumentasi sesuai SPO e Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas 11 Melaksanakan prosedur dispensing obat berdasarkan permintaan dokter sesuai SPO dibawah supervisi Apoteker / Pimpinan Unit a Menyiapkan obat b Melakukan peracikan c Melakukan pengemasan d Memberikan etiket e Memeriksa kesesuaian obat dengan resep 12 Melakukan pencatatan semua data yang berhubungan dengan proses dispensing dibawah supervise Apoteker / pimpinan unit a Melakukan rekam farmasi b Melakukan pencatatan semua data

c Penyimpanan dokumen KETERANGAN : M : Mandiri DS : Dibawah Supervisi Demikianlah RINCIAN KEWENANGAN KLINIS ini diberikan sebagai acuan dalam melaksanakan penatalaksanaan prosedur tindakan, dengan ketentuan dilarang melakukan prosedur tindakan diluar rincian kewenangan klinis kecuali dalam keadaan darurat dan tidak ada sejawat lain yang memiliki kewenangan tersebut. Pemohon Nomor: Lampiran : 1( satu) berkas Kepada Yth. Perihal: Rekomendasi Surat Penugasan klinik Dengan rincian kewenangan klinik Direktur RSU Mitra Sehat di Tempat Dengan Hormat, Menindak lanjuti rekomendasi dari ketua sub komite kredensial tentang Kredensial/Rekredensial bagi staf Farmasi di RSU Mitra Sehat, setelah melalui proses kredensial/rekredensial maka dengan ini Komite Tenaga Kesehatan Profesi Lain merekomendasikan nama yang tercantum dibawah ini untuk diberikan Surat Penugasan klinik atas; Nama : Aus Septi Nailufa Keahlian : Asisten Apoteker . Dengan rincian kewenangan klinis sebagaimana tercantum dalam Rincian Kewenangan Klinis yang terdapat dalam lampiran surat ini. Demikian dan terima kasih atas perhatiannya. Hormat Kami, Ketua Komite Tenaga Kesehatan Profesi Lain RSU MITRA SEHAT, Novi Kurnianingsih, S. Farm., Apt RINCIAN KEWENANGAN KLINIK Rekomendasi Rincian Kewenangan klinik untuk Asisten Apoteker dalam menjalankan prosedur tindakan kefarmasian di Rumah Sakit Umum Mitra Sehat diberikan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien dengan kemampuan bersikap secara bertanggung jawab dan mentaati semua disiplin dan etika profesi serta moral yang baik kepada pasien, sejawat dan masyarakat. Kewenangan ini diberikan kepada: Nama : Aus Septi Nailufa Kualifikasi : Sekolah Menengah Farmasi Kewenangan prosedur yang diberikan termasuk inti pelayanan yaitu Tindakan Klinik dalam penatalaksanaan penyakit dengan rincian untuk prosedur tindakan sebagai berikut: NO PROSEDUR TINDAKAN DIMINTA DISETUJUI KET M DS 1 Melaksanakan prosedur pencatatan dan dokumentasi perencanaan pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan a Membantu Apoteker / Pimpinan Unit membuat dokumen perencanaan b Mengarsipkan dokumen 2 Melaksanakan prosedur pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan a Mengumpulkan data vendor b Memonitor order pengadaan 3 Melaksanakan prosedur pencatatan pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang bersifat droping, hibah dan produksi a Mencatat kebutuhan yang sudah ditetapkan b Membantu apoteker dalam produksi obat

c Membantu persiapan pelaksanaan prosedur produksi sesuai SPO d Melakukan produksi di bawah pengawasan Apoteker e Mengirim produk ke gudang dan membuat dokumentasi f Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas 4 Melakukan prosedur penerimaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai SPO a Mengevaluasi kualitas fisik barang sesuai SPO b Mencatat dalam buku penerimaan c Membuat surat pengantar pengiriman ke gudang d Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas 5 Melaksanakan penyimpanan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai SPO a Mengecek barang yang datng ke gudang sesuai SPO b Melakukan penempatan barang sesuai SPO c Membuat dokumentasi sesuai SPO d Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas 6 Melaksanakan prosedur distribusi sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan dari gudang RS sesuai SPO a Verifikasi barang yang harus segera didistribusikan b Mencatat persediaan barang yang fast moving c Menerima permintaan barang dari unit yang ada di RS d Mendistribusikan barang ke unit pemesan sesuai SPO e Membuat dokumentsi f Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas 7 Melaksanakan prosedur kalkulasi biaya resep obat a Menghitung dosis/jumlah obat dalam resep yang akan diberikan b Menghitung harga obat dalam resep yang diberikan c Menyerahkan hasil kalkulasi pada kasir

d Melakukan pencatatan e Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas 8 Melaksanakan prosedur penyiapan sediaan farmasi sesuai SPO a Menyiapkan bahan obat/obat (sesuai SPO) b Menyiapkan pengemas (sesuai SPO) c Membntu pelaksanaan dispensing (sesuai SPO) d Melaksanakan pencatatan e Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas 9 Melaksanakan prosedur penyerahan obat unit dose / resep individu dibawah pengawasan Apoteker/ Pimpinan Unit a Verifikasi kesesuaian resep obat dan obat yang diberikan (sesuai SPO) b Melakukan penyerahan obat (sesuai SPO) c Membuat dokumentasi d Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas 10 Melaksanakan prosedur distribusi sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan untuk keperluan floor stock sesuai SPO dibawah supervise Apoteker / pimpinan unit a Verifikasi dokumen permintaan barang b Menyiapkan sediaan farmasi / perbekalan kesehatan c Pelaksanaan distribusi sesuai SPO d Membuat dokumentasi sesuai SPO e Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas 11 Melaksanakan prosedur dispensing obat berdasarkan permintaan dokter sesuai SPO dibawah supervisi Apoteker / Pimpinan Unit a Menyiapkan obat b Melakukan peracikan c Melakukan pengemasan d Memberikan etiket e Memeriksa kesesuaian obat dengan resep 12 Melakukan pencatatan semua data yang berhubungan dengan proses dispensing

dibawah supervise Apoteker / pimpinan unit a Melakukan rekam farmasi b Melakukan pencatatan semua data c Penyimpanan dokumen KETERANGAN : M : Mandiri DS : Dibawah Supervisi Demikianlah RINCIAN KEWENANGAN KLINIS ini diberikan sebagai acuan dalam melaksanakan penatalaksanaan prosedur tindakan, dengan ketentuan dilarang melakukan prosedur tindakan diluar rincian kewenangan klinis kecuali dalam keadaan darurat dan tidak ada sejawat lain yang memiliki kewenangan tersebut. Yogyakarta, Mengetahui Ketua Komite Tenaga Kesehatan Profesional Lain Ketua Sub Komite Kredensial KEPUTUSAN DIREKTUR RSU MITRA SEHAT Nomor :.................................................. Tentang Surat Penugasan Klinis Dan Rincian Kewenangan Klinis Rumah Sakit Umum Mitra Sehat DIREKTUR RSU MITRA SEHAT Menimbang : Bahwa untuk mendukung terwujudnya pelayanan kefarmasian yang optimal dan meningkatkan Keselamatan Pasien, perlu ditetapkan Surat Penugasan Klinis dengan Rincian Kewenangan Klinis Mengingat : Menetapkan : MEMUTUSKAN PERTAMA : Nama : Aus Septi Nailufa Kualifikasi : Sekolah Menengah Farmasi mendapat Surat Penugasan klinik dengan Rincian kewenangan Klinis di lingkungan RSU Mitra Sehat sebagai seorang Asisten Apoteker KEDUA : Surat Penugasan klinik ini memberikan hak kepada ybs untuk melaksanakan kegiatan profesinya dilingkungan RSU Mitra Sehat sesuai dengan Rincian Kewenangan Klinis (terlampir) KETIGA : Rincian Kewenangan Klinis dapat dikurangi atau ditambah atas rekomendasi Komite Tenaga Profesional Profesi Lain cq Sub Komite Kredensial. KEEMPAT : Surat Penugasan Klinis Asisten Apoteker berlaku untuk jangka waktu 3 tahun, dan tidak akan melebihi masa berlaku STR ybs. KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, bila kemudian hari diketemukan kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. DITETAPKAN DI YOGYAKARTA Pada tanggal : .......................... DIREKTUR RSU MITRA SEHAT dr. Sitti Aisyah S. Salam, S. U Lampiran SK Direktur NO. ……………… RINCIAN KEWENANGAN KLINIS Rekomendasi Rincian Kewenangan Klinis untuk Apoteker dalam menjalankan prosedur tindakan keperawatan di RSU Mitra Sehat diberikan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien dengan kemampuan bersikap secara bertanggung jawab dan mentaati semua disiplin dan etika Apoteker serta moral yang baik kepada pasien, sejawat dan masyarakat. Kewenangan ini diberikan kepada: Nama : Isna Masruroh, S. Farm., Apt Kualifikasi : Apoteker Kewenangan prosedur yang diberikan termasuk inti pelayanan yaitu melakukan tindakan farmasi dalam penatalaksanaan penyakit dengan rincian untuk prosedur tindakan sebagai berikut; KETERANGAN :

M : Mandiri DS : Dibawah Supervisi Demikianlah RINCIAN KEWENANGAN klinis diberikan sebagai acuan dalam melaksanakan penata laksanaan prosedur tindakan, dengan ketentuan dilarang melakukan prosedur tindakan diluar rincian kewenangan klinis kecuali dalam keadaan darurat dan tidak ada sejawat lain yang memiliki kewenangan tersebut. DIREKTUR RSU MITRA SEHAT dr. Sitti

Related Documents


More Documents from "Hengki"