Kesimpulan Penuaan merupakan suatu proses alami yang akan terjadi pada setiap makluk hidup. Seiring bertambahnya usia dapat terjadi penurunan fisiologis tubuh termasuk sistem kardiovaskuler. Salah satu penyakit kardiovaskuler yang dapat terjadi seiring bertambahnya usia yaitu
hipertensi. Hipertensi merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah di atas normal, dengan nilai istolik > 140 mmHg dan sistolik > 90 mmHg. Faktor penyebab hipertensi adalah gaya hidup dan pola makan yang kurang baik. Apabila riwayat hipertensi didapatkan pada kedua orang tua, maka kemungkinan menderita hipertensi menjadi lebih besar. Faktor-faktor lain yang mendorong terjadinya hipertensi antara lain stress, kegemukan (obesitas), pola makan, merokok. Gejala-gejala yang mudah diamati pada penderita hipertensi antara lain yaitu : Sakit kepala, jantung berdebar-debar, sulit bernafas setelah bekerja keras atau mengangkat beban berat, mudah lelah, penglihatan kabur, wajah memerah, hidung berdarah, sering buang air kecil terutama di malam hari, telinga berdenging (tinnitus), vertigo, mual, muntah, gelisah. Penatalaksaan pada penderita hipertensi dibagi menjadi dua yaitu penatalaksaan farmakologi dan non farmakologi. Pada penatalaksaan farmakologi diantaranya yaitu : Penghambat saraf simpatis, Beta Bloker, Vasodilator, Angiotensin Converting Enzym (ACE) Inhibitor, Calsium Antagonis. dan penatalaksaan non farmakologi diantaranya seperti : Mengendalikan berat badan, Pembatasan asupan garam (sodium/Na), berhenti merokok, olahraga aerobic yang tidak terlalu berat, teknik-teknik mengurangi stress.
Saran : Untuk menghindari terjadinya hipertensi maka sebaiknya kita selaku petugas medis memberi pengetahuan kepada masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup sehat dan menjaga pola makan. Dan setiap orang memeriksakan tekanan darahnya agar dapat mengantisipasi bila terjadi hipertensi terutama bagi yang berusia lanjut. Cara yang paling baik dalam
menghindari tekanan darah tinggi adalah dengan mengubah ke arah gaya hidup sehat, pengaturan pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang cukup. seperti aktif berolahraga, Mengatur diet atau pola makan seperti rendah garam, rendah kolesterol dan lemak jenuh,meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok.