KERIKIL Kecil rupaku Namun jangan remehkan aku Pencakar langit takkan berdiri tanpaku Tanpaku, jalanan hanya seonggok debu
Sering engkau lewatiku tanpa menoleh Menginjakku laksana sampah Melemparku ke danau ketika engkau galau Menendangku sembari bersiul
Jangan engkau remehkan ku, si kerikil kecil Aku pun diciptakan punya makna Aku menggambarkan orang teraniaya Orang yang tidak dipandang sebelah mata Di jalananan terlunta-lunta Dijadikan objek hina Ditendang di kala tak berdaya
Namun engkau tak bisa tanpaku Kecil pun aku, namun aku melengkapimu Tak dipandang, namun Sang Kaya tak bisa kekuranganku Pernahkah kau lihat
Orang mengenakan perhiasan sambil mengepel? Pernahkah engkau melihat Si Kaya, Mengenakan gaun mahal sambil memangkas kebunnya? Tidak, sampai kapan pun tidak
Sekali lagi, jangan remehkan aku Aku juga memiliki harga diri Aku tidak bisa kau tindas sesukamu Aku bisa bangkit bersama kaumku Ketika aku bersatu, benteng pun tak sanggup membendungku Bulan pun menyembunyikan wajahnya Mentari bersinar redup, Takut menyilaukan mataku
Akulah si kerikil Kecil rupaku, Tapi jangan pernah kau remehkan aku