MANTHOUX TEST Dosen Pembimbing : Wahyuningsri, S.Pd, M.Kes
Oleh : KELOMPOK 3
Agung Hadi Prabowo
(1401460041)
Rosa Yuniartha
(1401460026)
Nicky Putri Capindo
(1401460053)
Riris Wahyu A
(1401460011)
Lutfiatul Rohmah
(1401460043)
DIV KERERAWATAN MALANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG NOPEMBER 2015
Tes Mantoux Tes Mantoux / tuberculin (tuberculin skin test) merupakan alat diagnostik yang sampai saat ini mempunyai sensitivitas dan spesifisitas cukup tinggi untuk mendiagnosis adanya infeksi tuberkulosis. Test mantoux adalah suatu cara yang digunakan untuk mendiagnosis TBC. Tes mantoux itu dilakukan dengan menyuntikan suatu protein yang berasal dari kuman TBC sebanyak 0,1 ml dengan jarum kecil di bawah lapisan atas kulit lengan bawah kiri. Bagaimana Cara Penggunaan Tes Mantoux / Tuberculin ? Lokasi penyuntikan tes mantoux umumnya adalah pertengahan bagian atas, lengan bawah kiri bagian depan. Penyuntikan dilakukan intrakutan (ke dalam kulit). Agar hasilnya akurat, penyuntikannya harus benar-benar teliti. Bahan yang dimasukkan harus dengan dosis tepat dan masuk sepenuhnya ke dalam kulit, bukan di bawah kulit. Kemudian, reaksi yang dihasilkan harus dibaca tepat waktu. Untuk memastikan anak terinfeksi kuman TBC atau tidak, akan dilihat indurasinya setelah 48-72 jam. Indurasi ini ditandai dengan bentuk kemerahan dan benjolan yang muncul di area sekitar suntikan. Bila nilai indurasinya 0-4 mm, maka dinyatakan negatif. Bila 5-9 mm dinilai meragukan, sedangkan di atas 10 mm dinyatakan positif. Setelah hasil Mantoux dinyatakan positif, anak sebaiknya diikutkan pada serangkaian pemeriksaan lainnya. Salah satunya adalah rontgen yang bertujuan mendeteksi TBC lebih detail lewat kondisi paru yang tergambar dalam foto rontgen dan dan tes darah. Tes mantoux dilakukan lebih dulu karena hasil rontgen tidak dapat diandalkan untuk menentukan adanya infeksi kuman TB. Bercak putih yang mungkin terlihat pada hasil foto bisa memiliki banyak penyebab. Anak yang sedang menderita batuk pilek pun kemungkinan memiliki bercak putih di paru. Jadi, tes Mantoux sangat perlu, tak cukup hanya rontgen paru. Siapa yang perlu mendapat tes Mantoux / Tuberculin ? Jika ada kecurigaan terhadap infeksi TBC, atau flek paru, perlu diperiksa mantoux test dengan gejala-gejala berikut ini : a.
Masalah Makan dan Berat Badan (sulit naik)
b.
Mudah sakit. Lemah, letih, lesu dan tidak bersemangat dalam melakukan aktivitas.
Reaksi cepat BCG.
c.
Batuk berulang.
d.
Benjolan di leher.
e.
Demam dan berkeringat di malam hari
f.
Diare terus menerus/ sering diare
Pembacaan dan Interpretasi Tes Mantoux Hasil tes Mantoux dibaca dalam 48-72 jam, lebih diutamakan pada 72 jam. Reaksi positif yang muncul setelah 96 jam masih dianggap valid. Bila pasien tidak kontrol dalam 96 jam dan hasilnya negative maka tes Mantoux harus diulang. Tes Mantoux dinyatakan positif apabila diameter indurasi > 10 mm. Kemungkinan yang perlu dipikirkan pada anak dengan hasil tersebut: 1.
Terinfeksi tuberkulosis secara alamiah
2.
Infeksi TB mencakup infeksi TB laten, sakit TB aktif, atau pasca terapi TB.
3.
Pernah mendapat imunisasi BCG (pada anak dengan usia kurang dari 5 tahun)
4.
Pada pasien usia kurang dari 5 tahun dengan riwayat vaksinasi BCG kecurigaan ke
arah infeksi alamiah TB bila hasil uji Mantoux > 15 mm. 5.
Infeksi mikobakterium atipik
Meskipun demikian, hasil uji Mantoux > 5 mm dapat dipertimbangkan positif pada pasien tertentu seperti : a. Pasien dengan infeksi HIV b. Pasien dengan transplantasi organ atau mendapat imunosupresan jangka panjang seperti pasien keganasan atau sindrom nefrotik
False Negative Pasien-pasien tertentu yang terinfeksi tuberkulosis mungkin dapat menunjukkan hasil tes Mantoux yang negatif. Kondisi demikian disebut dengan anergi. Anergi kemungkinan terjadi pada pasien: 1.
Berbagai faktor indvidual seperti usia, nutrisi, gagal ginjal, imunosupresi karena
obat (seperti kortikosteroid) atau penyakit (seperti kanker, infeksi HIV, dan sarcoidosis) 2.
Infeksi virus (seperti Campak,Mumps, Rubella, mononucleosis, Varicella, dan
influenza) dapat menurunkan reaktivitas tuberkulin selama beberapa bulan 3.
Setelah vaksinasi dengan vaksin virus hidup (seperti Campak, Mumps, Rubella)
akan teramati penurunan reaktivitas tuberkulin. Oleh sebab itu, jika uji mantoux tidak dapat dilakukan bersamaan dengan imunisasi Campak, Mumps, dan Rubella, uji ditunda selama 4-6 minggu 4.
Pasien dengan sakit TB berat seperti TB milier, meningitis TB
5.
Mengingat masa yang diperlukan untuk terbentuknya cellular mediated immunity
sejak masuknya kuman TB adalah 2-12 minggu maka hasil negatif pada pasien dengan kontak erat penderita TB dewasa masih mungkin pasien sedang dalam masa inkubasi.
Apa beda PPD 5 TU dan PPD 2 TU dan PPD 23 RT ? Tuberkulin PPD RT 23 (2 TU) adalah turunan protein yang dimurnikan, dihasilkan dari kultur tujuh strain bakteri Mycobacterium tuberculosis. Berupa larutan jernih, tidak berwarna sampai kuning muda. Satu dosis
(0,1
ml)
mengandung
kekuatan
2
TU
(Tuberculin Units), yang setara dengan 0,04 μg Tuberkulin PPD RT 23. Standard tuberkulin ada 2 yaitu PPD-S dan PPD RT 23, dibuat oleh Biological Standards Staten,Serum Institute, Copenhagen, Denmark. Dosis standard 5 TU PPD-S sama dengan dosis 1/2 TU PPD RT
23. WHO merekomendasikan penggunaan 1 TU PPD RT 23 Tween 80 untuk penegakan diagnosis TB guna memisahkan terinfeksi TB dengan sakit TB Penyimpanan Reagen : PPD RT 23 harus disimpan pada suhu antara +2oC dan +8oC. Terlindung dari cahaya. Jangan dibekukan. Setelah Dibuka, isi vial harus digunakan dalam 24 jam. Setelahnya jika ada sisa, harus dibuang. Perhatian : Pada daerah penyuntikan tidak boleh : – Digaruk ataupun digosok – Diberikan antiseptik, sabun, atau zat-zat tertentu – Ditutup dengan plester