Kelompok 1a - Perspektif Keluarga.docx

  • Uploaded by: Frilia Asyan Mais
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 1a - Perspektif Keluarga.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,677
  • Pages: 24
MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

“PERSPEKTIF KEPERAWATAN KELUARGA”

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1 TK 3A 

CAREL BAKAHOSU 



MIKE DALONTO

NI NENGAH TRISNAYANTI DEWI  

DINNI TUUK

OKTAVIANI PUANSALAING 

ANASTASYA LANTANG 

MURNI SUE 

AKADEMI KEPERAWATAN RUMKIT TK.III MANADO 2018/2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa karena atas berkat dan tuntunannya sehingga makalah yang berjudul “perspektif keluarga” ini bisa diselesaikan dengan baik. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan tugas untuk membuat makalah ini, serta kepada siapa saja yang telah terlibat dalam proses penulisannya, terlebih kepada teman–teman sekelas yang telah memotivasi penulis sehingga makalah ini bisa diselesaikan. Sebagai manusia yang tidak lepas dari keterbatasan kemampuan, dibarengi dengan berbagai kesulitan dan hambatan, maka penulis menyadari bahwa makalah ini tidak terhindar dari berbagai macam kekurangan. Dengan kekurangan yang ada penulis menyambut saran dan petunjuk yang objektif dari semua pihak untuk menyempurnakan makalah ini. Sehubungan dengan itu melalui kesempatan yang ini, penulis menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya disertai ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan malakah ini. Harapan kiranya dengan hadirnya malakah ini, dapatlah membantu para pembaca sekalian dalam mempelajari materi tentang perspektif keluarga. Tuhan Yang Maha Esa menolong dan memberkati.

Manado, 10 Oktober 2018

penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang................................................................................................

B.

Tujuan .......................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN

A. Defenisi perspektif keluarga.............................................................................. 1. ciri-ciri struktur keluarga............................................................................ 2. fungsi keluarga.......................................................................................... 3. tipe dan bentuk keluarga............................................................................ 4. tahap- tahap keluarga................................................................................. 5. tugas kesehatan keluarga BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga merupakan sosial yang terkecil dalam masyarakat yang membnagun sebuah bangsa keluarga mempunyai adill yang besar itu dapat tercermin dari masing-masing keluarganya. Hal

tersebut berkaitan dengan peran keluarga sebagai tempat untuk

mencurahkan segala kasih sayang antara orang tua terhdap anaknya atau pun sebaliknya. Keluarga juga akan memberikan kehangtan, kedekatan, serta rasa aman bagi anak anggota keluarga lainnya. B. Tujuan Adanya tujuan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui perspeftif teori-teori sosiologi, konflik, pertukaran sosial perkembangan terhadap keluarga.

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi dan Istilah Dalam Keluarga Definisi keluarga Definisi keluarga dikemukakan oleh beberapa ahli b.Duvall Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota. b. Departemen Kesehatan RI (1988) keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tepat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. c. BKKBN (1992) Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya. B. Struktur dan Fungsi Keluarga Struktur dan fungsi merupakan hal yang berhubungan erat dan terus menerus berinteraksi satu sama lain. Struktur didasarkan pada organisasi, yaitu perilaku anggota keluarga dan pola hubungan dalam keluarga. Hubungan yang ada dapat bersifat kompleks, misalnya seorang wanita bisa sebagai istri, sebagai ibu, sebagai menantu, dll yang semua itu mempunyai kebutuhan, peran dan harapan yang berbeda. Pola hubungan itu akan membentuk kekuatan dan struktur peran dalam keluarga. Struktur keluarga dapat diperluas dan dipersempit tergantung dari kemampuan dari keluarga tersebut untuk merespon stressor yang ada dalam keluarga. Struktur keluarga yang sangat kaku atau sangat fleksibel dapat mengganggu atau merusak fungsi keluarga.

1.patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu i susun elalaui jalur ayah 2. Matrilineal : keluarga sedrah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi diana hubungan itu disusun melalui jalur/ibu 3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tnggal bersama keluarga sedararah ibu 4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami 5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pebinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri 

Ciri-Ciri Struktur Keluarga

1.Terorganisasi : Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga 2. Ada Keterbatasan : Setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugas masing-masing 3.Ada Perbedaan dan Kekhususan : Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing. 

Fungsi Keluarga

Friedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga. Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai tujuan keluarga tersebut. Proses ini termasuk komunikasi diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi konflik, pemberian makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun eksternal. Tujuan reproduksi, seksual, ekonomi dan pendidikan dalam keluarga memerlukan dukungan secara psikologi antar anggota keluarga, apabila dukungan tersebut tidak didapatkan maka akan menimbulkan konsekuensi emosional seperti marah, depresi dan perilaku yang menyimpang. Tujuan yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila terjadi komunikasi yang jelas dan secara langsung. Komunikasi tersebut akan mempermudah menyelesaikan konflik dan pemecahan masalah

Fungsi keluarga menurut Friedman (1992) adalah: 

Fungsi afektif dan koping Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.



Fungsi sosialisasi Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah.



Fungsi reproduksi Keluarga

melahirkan

anak,

menumbuh-kembangkan

anak

dan

meneruskan keturunan. 

Fungsi ekonomi Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan di masyarakat

Ada pula 3 fungsi pokok keluarga yaitu: 1. ASIH adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangtan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya 2. ASUH adalah memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan asuhan terhadap anak anak agar kesehatan anak selalu terpeliraha, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak anak yang sehat, baik fisik, mental, sosial dan spiritual. 3. ASAH adlah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi anusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masadepannya.

C. Peranan Keluarga 

Peranan Ayah Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan diberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai

anggota

dari

kelompok

sosialnya

serta

sebagai

anggota

masyarakat

dari

lingkungannya. 

Peranan Ibu Sebagai Istri dan Ibu dari anak-anaknya mempunyai peranan unruk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya pelindung dan sebagai salah satu anggota kelompok peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itujuga berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluargannya



Peranan Anak Anak-anak melaksanakan peranan psiko sosial sesiua tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual .

D. Tipe dan Bentuk Keluarga Menurut Nasrul Efendy, (1998) : a. keluarga inti (NUCLEAR FAMILY); keluarga yang terdiri dari ayah,ibu,dan anak. b. kelurga besar(EXTENDED FAMILY); keluarga inti di tabah dengan sanak saudara c. keluarga berantai(SERIAL FAMIL); keluarga terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti d. keluarga duda atau janda(SINGEL FAMILY); keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian. Keluarga juga terbagi 2 tipe/bentuk, yaitu : 1) Tradisional a) The Nuclear Family ( Keluarga inti) Keluarga yang terdiri dai suami, istri dan anak. b) The Dyad Family Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah c) Keluarga Usila Keluarga yang terdiri dari suaii istri yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri

d) The Childess Family Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapat anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir atau pendidikan yang terjadi pada wanita e) The Extended Family (Keluarga luas/besar) Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orangtua (kakek nenek, ponkan dll) f) The Singel-Parent Family (keluarga duda atau janda) Keluarga yang terdiri dari satu orangtua (ayah ibu )dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan) g) Commuter Family Kedua orangtua bekerja dikota yang berbeda, tetapi disalah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal orantua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (weekend) h) Multigenerational Family Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah i) Kin-Network family Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayan yang sama. misalnya dapur, kamar mandi, TV, telfon, dll j) Blended Family Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya k) The Single Adult Living Alone/ Single Adult Family Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannnya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati

2) Non Tradisional a. The Ummaried Teenage Mother Keluarga yang terdiri dri orangtua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah b. The Stepparent Family Keluarga dengan orangtua tiri c. Commune Family Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok atau membesarkan anak bersama d. The Nonmarital Heterosexual Cohabiting Family Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan e. Gay and Lesbian Family Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami istri (marital partners) f. Cohabilitating Couple Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu g. Group-Marriege Family Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk seksual dan membesarkan anak h. Group Network Family Keluarga inti yang dibatasi oleh satu set aturan atau nilai-nilai hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunkan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anak

i. Foster Family Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya j. Homeless Family Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental k. Gang Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

E. . Tahap Perkembangan Keluarga Mc Goldrick dan Carter (1985) mengembangkan model tahap kehidupan keluarga yang didasari oleh ekspansi, kontraksi, dan penyusunan kembali (realigment) dari hubungan keluarga

yang memberikan support terhadap masuk, keluar dan

perkembangan anggota keluarga. Model ini diberikan dengan menggunakan aspek emosional, transisi, perubahan dan tugas yang diperlukan untuk perkembangan keluarga.

Tahap lingkaran kehidupan keluarga Tahap lingkaran kehidupan Proses emosional transisi keluarga

Perubahan status keluarga yang dibutuhkan untuk perkembangan

Keluarga dengan dewasa yang

• Mengembangkan hubungan saudara yang intim

anak Menerima pemisahan

• Pemisahan keluarga belum menikah

dengan orang tua

dengan

• Mampu bekerja sendiri

Keluarga menikah

yang

baru Komitmen dengan sistem • Membentuk sistem baru keluarga • Menyusun kembali hubungan dengan ekstended family dan teman-teman

Keluarga dengan anak Menerima generasi baru • Mengambil peran orangtua muda/anak yang masih dari anggota yang ada • Menyusun kembali kecil dalam sistem hubungan dengan ekstended family terhadap peran orangtua dan kakek nenek • Menyediakan tempat untuk anaknya

Keluarga remaja

dengan

Keluar dan anak-anak

anak Meningkatkan fleksibilitas Perubahan hubungan orang keluarga dari ketergantunga tuaanak dari masuk remaja anak ke arah dewasa • Memfokuskan kembali pada masa mencari teman dekat dan karir • Memulai perubahan perhatian untuk generasi yang lebih tua

pindahnya Menerima sistem yang Membicarakan kembali keluar dan masukj dalam sistem perkawinan sebagai jumlah yang banyak ke keluarga dyad dalam kelurga • Mengembangkan hubungan orang dewasa ke orang dewasa diantara anakanak yang sudah besar dengan orang tua • Menyesuaikan hubungan termasuk kepada menantu dan cucu • Menerima ketidakmampuan dan kematian dari orang tua (kakek/nenek)

Keluarga lansia

Menerima perubahan dari Mempertahankan diri peran generasi sendiri dan atau pasangan dalam fungsi dan minat dalam menghadapi penurunan fisiologis, eksplorasi terhdap keluarga baru dan pilihan peran sosial • Mendukung lebih banyak peran sentral untuk generasi pertengahan • Membuat ruang sistem untuk hal-hal yang bijaksana dan pengalaman pada saat dewasa akhir, mendukung generasi yang lebih tua tanpa memberikan fungsi yang berlebihan kepada mereka • Menerima kehilangan pasangan, sibling, dan teman sebaya dan mempersiapkan untuk kematian diri sendiri, menerima dengan pandangan dan keutuhan

Perkembangan dengan Tahapan perkembangan (Spradley): a. Pasangan baru (keluarga baru) 

Membina hubungan dan kepuasan bersama



Menetapkan tujuan bersama



Mengembangkan keakraban



Membina hubungan dengan kelaurga lain, teman, kelompok sosial



Diskusi tentang anak yang diharapkan

b. Child bearing (menanti kelahiran) • Persiapan untuk bayi • Role masing-masing dan tanggung jawab • Persiapan biaya • Adaptasi dengan pola hubungan seksual

c. Keluarga dengan anak pra-remaja • Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan keluarga • Merencanakan kelahiran anak kemudian • Pembagian tanggung jawab dengan anggota keluarga

d. Keluarga dengan anak sekolah • Menyediakan aktivitas untuk anak • Biaya yang diperlukan semakin meningka • Kerjasama dengan penyelenggara kerja • Memperhatikan kepuasan anggota kelaurga dan pasangan

e. Keluarga dengan anak remaja • Menyediakan fasilitas dengan kebutuhan yang berbeda • Menyertakan remaja untuk tanggung jawab dalam keluarga • Mencegah adanya gap komunikasi • Mempertahankan filosuf hidup dalam keluarga

f. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan) • Penataan kembali fasilitas dan sumber-sumber • Penataan kembali tanggung jawab antar anak • Kembali suasana suami istri • Mempertahankan komunikasi terbuka

g. Keluarga dengan usia pertengahan • Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan • Tanggung jawab semua tugas rumah tangga • Keakraban pasangan • Mempertahankan kontak dengan anak • Partisipasi aktivitas sosial

h. Keluarga dengan usia lanjut • Persiapan dan menghadapi masa pensiun • Kesadaran untuk saling merawat • Persiapan suasana kesepian dan perpisahan • Pertahankan kontak dengan anak cucu

F. Sistem dan Pengelolaan Keluarga a. Sistem keluarga Keluarga dipandang sebagai sistem sosial terbuka yang ada dan berinteraksi dengan sistem yang lebih besar (suprasistem) dari masyarakat (misal: politik, agama, sekolah dan pemberian pelayanan kesehatan). Sistem keluarga terdiri dari bagian yang saling berhubungan (anggota keluarga) yang membentuk berbagai macam pola interaksi (subsistem). Seperti pada seluruh sistem, sistem keluarga mempunyai dua tujuan baik impisit maupun eksplisit, yang berbeda berdasarkan tahapan dalam siklus hidup keluarga, nilai keluarga dan kepedulian individual anggota keluarga. Karakteristik dari sistem keluarga (sistem terbuka): a. Komponen: dalam suatu keluarga masing-masing anggota mempunyai sifat interdependensi, interaktif dan mutual. b. Batasan : dalam suatu keluarga pasti adanya batasan (filter) yang digunakan untuk menyeleksi informasi yang masuk dan keluar. Batasan masing-masing keluarga akan berbeda tergantung dari beberapa faktor seperti : sosial, budaya, ekonomi,dll c. Keberadaan : keluarga merupakan bagian dari sistem yang lebih luas yaitu masyarakat d. Terbuka (batas yang permeable) dimana di dalam keluarga terjadi pertukaran antar sistem

e. Mempunyai : masing-masing keluarga mempunyai organisasi/struktur yang akan berpengaruh di dalam fungsi yang ada dari anggotanya. b. Pengelolaan keluarga Perencanaan Masa depan keluarga tergantung pada bagaimana kita merencanakan. Dalam penerapan ilmu menejemen, nabi telah mengajarkan melalui haditsnya: “barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia tergolong orang yang beruntung. Barang siapa yang hari ini sama saja dengan hari kemarin, maka ia tergolong orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia tergolong orang terlaknat”. Mengutup dari artikel dari tabloid MQ (rubrik keluarga sakinah). Dalam artikel yang berjudul “merancang masa depan keluarga”, ada beberapa langkah untuk merancang masa depan. Yaitu: pertama mengenal gambaran masa depan. Kedua, mengenal dan memahami keadaan diri sendiri. Ketiga, menjabarkan beberapa alternatif tindakan. Keempat, mengkaji tiap alternatif yang telah dijabarkan. Kelima, mengadakan persiapan. Sepertinya langkah-langkah ini perlu kita teladani. Karena kita tidak ingin keluarga kita terjerumus pada kondisi yang tidak diinginkan, dikarenakan arus lingkungan yang negatif. Dengan perencanaan yang matang, masa depan keluarga yang lebih baik akan terwujud. Namun ada hal lain yang tak kalah pentingnya, yaitu bagaimana mewujudkan perencanaan itu dalam tindakan nyata Operasional Untuk merealisasikan perencanaan yang ada, perlu adanya tindakan yang nyata. Pekerjaan yang sulit adalah memulai sesuatu. Namun jika kita mau memulai, kesulitan dalam melaksanakan apa yang kita rencanakan akan menemui jalan. Tidak ada yang lebih jelek dari pekerjaan yang tidak diselesaikan kecuali pekerjaan yang tidak pernah dimulai.

Organisasi Anggota keluarga yang paling ideal adalah adanya bapak, ibu, dan anak. Jika ternyata dalam keluarga terdapat kakek/nenek atau tante harus kita masukkan sebagai anggota keluarga. Anggota keluarga adalah unsur organisasi 18 yang masing-masing mempunyai peran dan fungsi sendiri-sendiri. Sudah saatnya anak bukan lagi obyek dalam keluarga dan orang tua sebagai subyek dan bertindak otoriter. Karena keluarga kita dibangun untuk kehidupan yang panjang. Anak-anak kita hidup di masa yang berbeda dengan kehidupan kita (Al-Hadits). Munculkan peran setiap anggota keluarga yang sinergis (saling bekerja sama dan tergantung) agar kebaikan dan kemajuan keluarga menjadi cita-cita bersama dan hasilnya dirasakan bersama. Koordinasi Komunikasi merupakan modal pokok dalam mengelola keluarga. Komunikasi yang baik antar anggota keluarga akan menimbulkan koordinasi yang positif. Kalau kita sudah bisa menjadikan anggota keluarga sebagai bentuk organisasi yang saling bersinergi (bekerja sama) setiap saat perlu adanya koordinasi (saling mengingatkan dan menasehati) dalam operasionalnya. Suatu saat ibu dapat menjadi pimpro (pimpinan) dalam acara liburan di puncak. Disaat lain kakak juga berhak menjadi pimpro pada acara tahun baru. Atau dalam kegiatan beres-beser rumah bapak lah pimpronya. Dengan begitu saling koordinasi menjadi suatu kebiasaan yang menyenangkan. Pengendalian dan pengawasan Orang tua mempunyai kewajiban untuk mendidik dan membimbing anakanak, mempunyai hak untuk memberikan pengawasan. Meskipun pengawasan dapat diberikan pada siapa pun dalam anggota keluarga. Adik wajib mengingatkan jika kakak belum melakukan pekerjaannya membuang sampah. Atau kakak wajib mengingatkan bapak jika saking asyiknya beres-beser mobil lupa belum sholat dzuhur. Dan sebagainya.

Penganggaran Dalam setiap kegiatan dalam keluarga diperlukan biaya. Mulai dari keperluan pendidikan, makan, kesehatan hingga kegiatan wisata. Perencanaan keuangan menjadi perlu untuk dipelajari agar kepentingan dalam keluarga dapat tercukupi. Skala prioritas perlu diajarkan pada anak-anak. Pemenuhan skala prioritas dapat menjadi pendidikan pertama pada anak-anak dalam mengelola uang G. Tugas kesehatan keluarga Tugas kesehatan keluarga menurut nasrul effendi, 1998, halaman 42 adalah sebagai berikut: a. Mengenal masalah keehatan. b. Membuat keputusan kesehatan yang tepat. c.

Memberi perawatankepada anggota keluarga yang sakit.

d.

Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.

e.

mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) pasilitas kesehatan masyarakat

H. Tahap-Tahap Kehidupan atau perkembangan Keluarga Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers Cit Friedman, 1998) : 1. Pasangan baru (keluarga baru) keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan berbentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologi) keluarga masing-masing : a. Membina hubungan intim yang memuaskan b. membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelomok sosial c. mendiskusikan rencana memiliki anak 2. Keluarga chil-bearing (kelahiran anak pertama)

keluarga yang menantikan kelahiran, diulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30bulan : a. persiapan menjadi orangtua b. adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan seksual dan kegiatan keluarga c. mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan 3. Keluarga dengan anak Pra-Sekolah Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat anak berusia 5 tahun : a. memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman b. membantu anak untuk bersosialisasi c. beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi d. mempertahankan hubungan yang sehat, baik didalam maupun diluar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar) e. Pembagian Waktu untuk Individu pasangan dan anak (Tahap yang paling repot) f. pembagian tanggungjawab anggota keluarga g. kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak 4. Keluarga dengan Anak Sekolah Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 thun a. membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan b. mempertahankan keintiman pasangan c. memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga 5. Keluarga dengan Anak Remaja Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orangtuanya.

Tujuan keluarga ini melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa : a. memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mengingat remaja sudah bertambah dewasa dan meningkat otominya b. mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga c. mempertahankan komunikasi antara anak dan orangtua, hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan d. perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga 6. Keluarga dengan Anak Dewasa (pelepasan) tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergangtung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orangtua : a. memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar b. mempertahankan keintiman pasangan c. membantu orangtua suami atau istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua d. membantu anak untu mandiri dimasyarakat e. penataan kebali peran dan kegiatan rumahtangga 7. Keluarga Usia Pertengahan Tahap ini dimulai pada saat anak yang terkahir meninggalkan rumah dan berakhir disaat pensiun atau salah satu pasangan meninggal a. mempertahankan kesehatan b. mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak c. meningkatkan keakraban pasangan 8. Keluarga Usia Lanjut Tahp terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal dan sampai keduannya meninggal : a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan

b. adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan c. mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat d. mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat e. melakukan life review ( merenungkan hidupnya )

BAB III KESIMPULAN ss Keluarga adalah satuan unit terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang merupakan sistem sosial yang saling bergantung dan kumpulan yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Tipe keluarga terbagi 2 yaitu keluarga tradisional dan keluarga non- tradisional. Struktur dalam keluarga termasuk struktur peran yang harus dijalani oleh setiap individu sesuai dengan perannya. Peran ayah, ibu dan anak berbeda satu dengan yang lainnya meskipun dapat dilakukan secara bersama-sama. fungsi didalam keluarga antara lain fungsi afektif dan koping, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, dan fungsi fisik Keluarga dipandang sebagai sistem sosial terbuka yang ada dan berinteraksi dengan sistem yang lebih besar. Didalam keluarga juga terdapat pengelolaan yaitu, Perencanaan, Operasional, Organisasi, Koordinasi, Pengendalian dan pengawasan, Penganggaran. Jadi, Keluarga merupakan sistem terbuka yang dapat berkembang sesuai dengan fungsinya sebagai keluarga yang dapat diterima didalam lingkungan social.

DAFTAR PUSTAKA

Syaripudin, Tatang. (2008). Pedagogik Teoritis Sistematis. Percikan Ilmu: Bandung. Ahmadi, Abu. (2002). Psikologi Sosial. Rineka Cipta: Jakarta. Ibnu Qasim. http://www.radarsemarang.com/daerah/kudus/2356-kontrollingkungan-keluarga-dansosial.html

MAKALAH "PERSPEKTIF KELUARGA"

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1  CAREL BAKAHOSU  MIKE DALONTO  NI NENGAH T DEWI  DINNI TUUK  OKTAVIANI P  ANASTASYA LANTANG  MURNI R. SUE

AKADEMI KEPERAWATAN AKPER RUMKIT TK III MANADO TAHUN 2017/2018

Related Documents

Perspektif
October 2019 40
Perspektif
August 2019 29
1a
November 2019 51
Perspektif Islam.docx
November 2019 24
Perspektif Keluarga
May 2020 21

More Documents from "Frilia Asyan Mais"